DESAIN PEMBELAJARAN PELUANG DENGAN PENDEKATAN
DESAIN PEMBELAJARAN PELUANG DENGAN PENDEKATAN
PMRI MENGGUNAKAN KUPON UNDIAN UNTUK SISWA
PMRI MENGGUNAKAN KUPON UNDIAN UNTUK SISWA
KELAS VII
KELAS VII
DISUSUN
DISUSUN OLEH
OLEH ::
NAMA
NAMA
: ARDINSAH
: ARDINSAH
NIM
NIM
: 4171111010
: 4171111010
PRODI
PRODI
:
: PENDIDIKAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA
MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
MEDAN
2018
2018
Critical Journal Review Critical Journal Review
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Critical Journal Review.
Makalah ini diselesaikan sesuai dengan mata kuliah Teori Peluang. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Pargaulan Siagian, M.Pd yang telah membimbing saya dalam mata kuliah Teori Peluang serta kawan-kawan yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dengan apa yang dikatakan sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan adanya kritik dan saran dari para pembaca demi tercapainya kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini benar-benar bermanfaat bagi para pembaca
Medan, Oktober 2018
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... 2 DAFTAR ISI ... 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 4 1.2. Tujuan ... 4 1.3. Manfaat ... 4 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Identitas Jurnal ... 5 2.2 Ringkasan Jurnal ... 5 2.3 Analisis Jurnal ... 8 BAB III KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL
3.1. Kelebihan ... 10 3.2. Kekurangan ... 10 BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan ... 11 4.2. Saran... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peluang merupakan materi yang membahas tentang ukuran ketidakpastian terjadinya suatu peristiwa yang ada dalam kehidupan. Masalah dalam teori peluang dapat diselesaikan dengan menghitung jumlah cara yang berbeda dari suatu peristiwa tertentu yang dapat terjadi. Pernyataan Ross tersebut berkaitan dengan penarikan kupon undian karena adanya peristiwa pengambilan yang dapat terjadi, dan dapat di hitung dengan cara yang berbeda. Siswa merasakan pelajaran teori peluang dalam pelajaran matematika merupakan materi sulit karena terlalu banyak hitungan, rumus yang harus dihafalkan dan siswa harus dapat mengabstraksikan/membayangkan suatu teori dalam kehidupan sehari-hari. Dalam jurnal ini akan dijelaskan metode mengajarkan materi peluang dengan metode PMRI. Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk menganalisis salah satu jurnal untuk dijadikan sebagai media informasi bagi para pembaca
1.2 Tujuan
Melatih pemikiran lebih kritis dan analitis
Membangkitkan minat untuk membaca secara seksama
Menghasilkan pembelajaran yang meningkatkan evaluasi dalam karya seseorang
1.3 Manfaat
Memahami salah satu metode mengajarkan peluang
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Identitas Jurnal
Judul : DESAIN PEMBELAJARAN PELUANG DENGAN
PENDEKATAN PMRI MENGGUNAKAN KUPON UNDIAN UNTUK SISWA KELAS VII
Jurnal : Jurnal Elemen
Volume : 2
Edisi : 1
Tahun : 2016
Penulis : Welly Yanti, Yusuf Hartono & Somakin
2.2 Ringkasan Jurnal PENDAHULUAN
Peluang merupakan materi yang membahas tentang ukuran ketidakpastian terjadinya suatu peristiwa yang ada dalam kehidupan (Smith dalam Raharjo, 2004: 3). Menurut Ross (2010: 1), masalah dalam teori peluang dapat diselesaikan dengan menghitung jumlah cara yang berbeda dari suatu peristiwa tertentu yang dapat terjadi. Pernyataan
Ross tersebut berkaitan dengan penarikan kupon undian karena adanya peristiwa pengambilan yang dapat terjadi, dan dapat di hitung dengan cara yang berbeda. Siswa merasakan pelajaran teori peluang dalam pelajaran matematika merupakan materi sulit karena terlalu banyak hitungan, rumus yang harus dihafalkan dan siswa harus dapat mengabstraksikan/membayangkan suatu teori dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil penelitian Zulkardi (2011: 4), materi peluang merupakan salah satu materi dalam pelajaran matematika yang belum dikuasai peserta didik, salah satu penyebabnya adalah kurangnya aplikasi atau konteks. Zulkardi dan Putri (2006) mengatakan bahwa salah satu pendekatan yang menggunakan kontekstual adalah PMRI. Dari konteks atau situasi real bagi siswa diharapkan siswa dapat menemukan berbagai model, strategi/solusi penyelesaian, atau memunculkan matematisasi horizontal dan vertikalnya (Zulkardi, 2009: 5). Konteks dalam pembelajaran matematika dapat membuat konsep matematika menjadi lebih bermakna bagi siswa
karena konteks dapat menyajikan konsep matematika abstrak dalam bentuk representasi yang mudah dipahami siswa
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
Treffers (1987, Wijaya, 2012:21) merumuskan lima karakteristik PMRI yaitu: a) Penggunaan Konteks
Konteks atau permasalahan realistik digunakan sebagai titik awal pembelajaran matematika. Konteks tidak harus berupa masalah dunia nyata namun bisa dalam bentuk permainan, penggunaan alat peraga atau situasi lain selama hal tersebut bermakna dan bisa dibayangkan dalam pikiran siswa. Dengan menggunakan konteks, selain siswa dapat dilibatkan secara aktif untuk melakukan eksplorasi permasalahan (de Lange, 1987) tetapi juga dapat menumbuhkan motivasi dan ketertarikan siswa dalam belajar matematika dan mengurangi kecemasan matematika atau mathematics anxiety.
b) Penggunaan model matematisasi progresif
Model digunakan dalam melakukan matematisasi secara progresif. Model dalam matematika realistik merupakan jembatan penghubung dari situasi/konteks menuju ke tahap formal matematika melalui proses matematisasi. Secara sederhana, matematisasi artinya suatu proses untuk mematematikakan suatu fenomena. Dikenal model yang serupa atau mirip dengan masalah nyatanya, yang disebut “ model of” dan dikenal juga dengan model yang mengarah ke pemikiran abstrak atau formal, yang disebut “ model for”.
c) Pemanfaatan hasil konstruksi siswa
d) Interaktivitas
Dalam pembelajaran jelas perlu sekali melaksanakan interaksi baik antar siswa dan siswa maupun antara siswa dan guru yang berperan sebagai fasilitator. Interaksi mungkin terjadi antara siswa dengan sarana atau antara siswa dengan matematika maupun lingkungan. Bentuk interaksi dapat berupa negosiasi secara eksplisit, intervensi, diskusi, memberikan penjelasan, komunikasi, kooperatif dan evaluasi.
e) Keterkaitan
Konsep-konsep dalam matematika tidak bersifat parsial, namun banyak konsep matematika yang memiliki keterkaitan. PMRI menempatkan keterkaitan (intertwinement ) antara konsep matematika sebagai hal penting yang harus dipertimbangkan dalam pembelajaran karena pada dasarnya konsep-konsep matematika tidak bersifat parsial, banyak konsep matematika yang memiliki keterkaitan
METODE
Penelitian ini menggunakan metode penelitian desain (design research) yang mendesain materi peluang dengan pendekatan PMRI untuk kelas VII menggunakan kupon undian sebagai awal pembelajaran. Metode design research yang digunakan type validation studies yang bertujuan untuk membuktikan teori-teori pembelajaran (Nieveen, McKenney & Van den Akker, 2006: 152). Penelitian ini terdiri dari tiga tahap yang dapat dilakukan secara berulang-ulang sampai ditemukannya teori baru yang merupakan hasil revisi dari teori pembelajaran yang dicobakan dan dapat berubah serta berkembang selama proses pembelajaran yang menunjukkan bahwa terdapat siklus proses yang berulang dari eksperimen pemikiran (thought experiment ) menuju eksperimen pembelajaran (intruction experiment ).
2.3 Analisis Jurnal
No Bagian Analisis
1 Judul Judul yang ada dalam jurnal ini kurang tepat
untuk menggambarkan isi jurnal karena
sekolah yang dijadikan subjek penelitian hanya berjumlah 32 orang Kelas VII yaitu di MTs Negeri Campang Tiga
2 Abstrak Abstrak yang ditulis sudah cukup
menggambarkan semua isi jurnal dan jumlah kata yang digunakan kurang dari 250 kata sehingga sudah memenuhi dalam penulisan abstrak dalam jurnal
3 Pendahuluan Pendahuluan yang ditulis sudah cukup untuk menggambarkan latar belakang dan teori yang digunakan sudah cukup bagus dengan digunakannya pendapat – pendapat dari para ahli Ibnu Sina, Zulkardi, dan Treffers
4 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian desain (design research) yang mendesain materi peluang dengan pendekatan PMRI untuk kelas VII menggunakan kupon undian sebagai awal pembelajaran. Menurut saya metode ini cukup tepat karena dapat digunakan untuk melakukan eksperimen metode mengajar dengan metode PMRI untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai
berlangsung dan dapat disimpulkan bahwa siswa mampu menemukan konsep ruang sampel dan titik sampel. Oleh karena itu siswa memiliki pemahaman dan pengetahuan mengenai materi ruang sampel dan titik sampel.
6 Pembahasan Pembahasan yang telah ditulis sudah cukup bagus karena pembahasannya sudah menggambarkan hasil dari penelitian yang sudah dilakukan dari aktivitas siswa.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL
3.1 Kelebihan
Kelebihan jurnal yang berjudul Desain Pembelajaran Peluang Dengan Pendekatan Pmri Menggunakan Kupon Undian Untuk Siswa Kelas Vii yaitu dari segi penulisan di jelaskan secara rinci mengenai teori peluang baik menurut para ahli
maupun dikaitkan dengan metode yang digunakan, bahkan bukti yang dari penelitian dapat ditampilkan melalui dokumentasi foto dan jawaban lembar penelitian. Sumber yang digunakan cukup banyak sehingga membuat jurnal ini lebih ter percaya.
3.2 Kekurangan
Kekurangan jurnal yang berjudul Desain Pembelajaran Peluang Dengan Pendekatan Pmri Menggunakan Kupon Undian Untuk Siswa Kelas Vii yaitu pada hasil aktivitas 2 mengenai Menentukan Peluang Suatu Kejadian tidak dijelaskan hasilnya sehingga pembaca tidak dapat mengetahui hasil dari aktivitas tersebut meskipun hasil dari lembar aktivitas sudah ditampilkan.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setiap karya tulis pastinya memiliki ciri-ciri yang berbeda antara satu dengan yang lain, baik dari segi bahasa, kelebihan, maupun kekurangannya. Jurnal ini sudah cukup bagus sebagai bahan bacaan bagi kalangan Mahasiswa dan Guru yang ingin mengembangkan metode mengajar dan memberi wawasan mengenai metode mengajar.
4.2 Saran
Didalam kelebihan dari jurnal tersebut agar lebih dipertahankan dan diperkuat lagi, dan mengenai kekurangan jurnal agar lebih diteliti lagi untuk mencapai hasil yang lebih maksimal.