• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR KEPALA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. Drs. H. RUSDIANSYAH, MM Pembina Utama Muda NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR KEPALA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. Drs. H. RUSDIANSYAH, MM Pembina Utama Muda NIP"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Dalam rangka mewujudkan rencana pembangunan di sektor Perhubungan yang efesien dan efektif terdapat berbagai tantangan, peluang dan kendala antara Iain berupa perubahan Iingkungan strategis yang dinamis seperti perubahan kondisi sosial politik yang mengarah kepada demokratisasi yang menjujung tinggi hak asasi manusia; perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengarah kepada peningkatan skala usaha dan efisiensi dalam segala bidang usaha, sehingga rencana pembangunan di sektor Perhubungan perlu terus ditata dan disempurnakan dengan didukung sumber daya yang handal diharapkan dapat terwujud pemerataan pembangunan disektor perhubungan di seluruh Kalimantan Salatan.

Sesuai dangan amanah yang tertuang dalam Undang—Undang Nomor 17 Tahun 2003, tentang Keuangarn Negara, Undang-Undang Nomor 25 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dan Peraturan Gubernur Nomor 072 Tentang Kedudukan Susunan Organisasi,Tugas,Fungsi dan tata kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, bertugas membantu Gubernur Kalimantan Selatan dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan dibidang Perhubungan yang telah menyusun Rencana Kerja (Renja) dengan mengacu kepada Misi dan Visi Gubernur Kalimantan Selatan tahun 2016-2021.

Secara umum rencana kerja Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2018 dipergunakan sebagai acuan untuk menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang akan dibiayai olah Anggaran Pendapatan Belanja Daearah (APBD) Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2018, secara substansi juga sejalan dengan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perhubungan 2016-2021 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2016-2016-2021.

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Drs. H. RUSDIANSYAH, MM Pembina Utama Muda NIP. 19651207 198602 1 001

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rencana Kerja Satuan kerja Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Darah (RENJA SKPD) untuk periode jangka pendek satu tahun kedepan. Fungsi RENJA SKPD adalah sebagai acuan dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD dalam pembangunan daerah yang merupkan turunan dari Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA SKPD). RENJA SKPD memuat hasil evaluasi renja tahu lalu, dan memuat tujuan dan sasaran renja serta memuat program dan kegiatan untuk satu tahun kedepan dengan berpedoman pada RENSTRA SKPD.

Penyusunan RENJA SKPD Dinas Pehubungan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2018 dilaksanakan melalui tahapan kegiatan yang diawali dengan pelaksanaan evaluasi pelaksanaan renja tahun lalu, meliputi evaluasi pencapaian target program dan kegiatan, analisis kinerja pelayanan SKPD, review rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD, penelaahan usulan prgram dan kegiatan masyarakat, dan penelaahan kebijakan Nasional bidang perhubungan

Dinas Pehubungan Provinsi Kalimantan Selatan sebagai salah satu SKPD di Provinsi Kalimantan Selatan memiliki tugas untuk membantu Kepala Daerah dengan tugas pokok dan fungsi menjalankan sebagian urusan pemerintah dalam bidang pelayanan transportasi kepada masyarakat dalam rangka mewujudkan Visi Kepala Daerah 2016 – 2021 yaitu :

(3)

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tetang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025;

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

11. PP 18 2016

12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

(4)

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

15. Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

16. Permendagri Nomor 6 tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan Standar Pelayanan Minimal;

17. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 5 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 5);

18. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan ;

19. Peraturan Gubernur Nomor 072 Tentang Kedudukan Susunan Organisasi,Tugas,Fungsi dan tata kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan ;

C. Maksud dan Tujuan

Dokumen Rencana Kerja (RENJA) Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2018 ini dimaksudkan sebagai acuan menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) pada periode tahun 2018.

Tujuannya adalah untuk mewujudkan kondisi yang diinginkan yaitu turut mandorong tercapainya sasaran pembangunan Perhubungan yang telah

(5)

D. Tugas Pokok dan Fungsi Instansi

1. Tugas Pokok

Untuk melaksanakan tugas pokok Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai Tugas sebagai berikut :

a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis di bidang Perhubungan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur;

b. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Perhubungan;

c. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengatur, memfasilitasi dan mengordinasikan kegiatan Lalu Lintas Jalan;

d. Memutuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengatur, memfasilitasi dan mangordinasikan kegiatan Pelayaran; e. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina,

mengatur, memfasilitasi dan mengordinasikan kegiatan Angkutan Jalan;

f. Membina, mengawasi dan mangendalikan unit pelaksana teknis; g. Membina dan mangendalikan pengelolaan kegiatan

kesekretariatan; dan

h. Melaksanakan tugas-tugas Iain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya.

2. Fungsi Instansi

Untuk melaksanakan tugas pokok Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai Fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Perhubungan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Perhubungan;

(6)

c. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan dan fasilitasi kegiatan Lalu Lintas Jalan;

d. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan dan fasilitasi kegiatan Pelayaran;

e. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan dan fasilitasi kegiatan Angkutan Jalan;

f. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian unit pelaksana teknis; dan

g. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan.

E. Permasalahan

Meskipun telan dicapai kemajuan diberbagai bidang pada pelayanan jasa sarana dan prasarana transportasi, permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan dalam kondisi pendanaan pemerintah yang terbatas dan tengah situasi perekonomian nasional yang berimbas krisis keuangan global termasuk upaya meningkatkan keselamatan pengguna jasa transportasi. Permasalahan pelayanan transportasi ini diindikasikan oleh belum memadainya dan belum dicapainya tingkat kehandalan, keselamatan serta kepuasan pengguna jasa baik karena faktor perilaku manusia, kelaikan armada, kondisi teknis sarana dan prasarana, manajemen operasional maupun kualitas penegakan hukum, adapun permasalahan yang terjadi, adalah :

1 Transportasi Jalan

a. Belum optimalnya kondisi pelayanan prasarana jalan akibat kerusakan jalan, belum berpadunya pembangunan prasarana jalan dengan Sistem jaringan transportasi jalan, penataan kelas jalan,

(7)

c. Masih tingginya dampak lingkungan (polusi udara dan kebisingan) akibat dominannya pengguna Ialu Iintas kendaraan pribadi di jalan, rendahnya kualitas dan kuantitas pelayanan angkutan umum.

d. Belum tersedianya sarana dan prasarana angkutan masal (bus rapit transit) untuk mengurangi kepadatan Ialu lintas angkutan jalan dan pelayanan jasa transportasi angkutan orang, barang dan jasa yang murah.

2. Transportasi Sungai dan Penyeberangan

a. Belum optimalnya penyediaan jaringan pelayanan dan jaringan prasarana serta sarana angkutan sungai danau dan penyeberangan.

b. Kurangnya fasilitas keselamatan pelayaran, maupun optimasi dan sinerginya dengan prasarana dermaga Iaut. Serta banyaknya sarana angkutan yang memiliki umur teknis yang sudah tua sehingga menyebabkan tingkat pelayanan mengalami penurunan.

3. Transportasi Udara

a. Masih belum terealisasinya fasilitas terminal baru Bandara Syamsudin Noor, untuk mendukung kenyamanan penumpang dan semakin tingginya frekuensi penerbangan, sehingga diperlukan peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas terminal penumpang, juga tidak diimbangi dengan sistem parkir kendaraan yang baik sehingga terjadi kepadatan dan kemacetan kendaraan yang akan keluar masuk bandara.

b. Pada bandara-bandara kecil di Wilayah Kalimantan Selatan seperti Bandara Warukin - Tanjung dan Bandara Bersujud-Batulicin belum memiiiki fasilitas sarana dan prasarana yang memadai sebagai penunjang keselamatan dan keamanan penerbangan seperti peralatan Navigasi, Komunikasi dan sisi darat dan minimnya SDM.

(8)

c. Mahalnya biaya untuk pengembangan dan operasionai sebuah bandara sehingga bandara yang dikelola oleh pemerintah daerah sangat sulit untuk berkembang.

4. Transportasi Laut

a. Masih adanya kendala dalam peyelesaian pembangunan beberapa pelabuhan laut di Provinsi Kalimantan Selatan.

b. Aksesibiltas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana transporatsi laut dalam daerah belum optimal.

c. Sarana dan prasarana kepelabuhanan belum memadai dan belum adanya sistem tatanan kepelabuhanan daerah (Rencana Induk Pelabuhan Daerah) sebagai penunjang rencana induk pelabuhan nasional.

d. Masih tingginya tingkat kecelakaan kapal pada lokasi tertentu karena tingkat frekuensi lalu lintas kapal telah meningkat dengan pesat, sedangkan sarana prasarana serta pengawasan tidak optimal. Sementara itu belum ada inventarisasi mengenai panjang jaringan alur pelayaran sebagai bahan untuk memperediksi kebutuhan pembangunan infrastruktur transportasi laut.

F. Sistem Perencanaan Pembangunan Perhubungan

Terdiri dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2005-2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021, Rencana Strategis (RENSTRA) 2016-2021, dan Rencana Kerja (RENJA) 2018. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dijabarkan menjadi Rencana Strategis Dinas Perhubungan kemudian

(9)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN LALU

A. Target dan Capaian Kinerja

Secara umum hasil pembangunan Dinas perhubungan provinsi Kalimantan Selatan tahun anggaran 2016 melalui dana APBD yang dilaksanakan sampai dengan triwulan IV melalui 11 (sebelas) Program yang terdiri dari : 1. Palayanan Administrasi Parkantoran

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Peningkatan Disiplin Aparatur

4. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

5. Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 6. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas 7. Peningkatan Pelayanan Angkutan

8. Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

9. Peningkatan SDM dan Manajemen Pengelolaan Bandara dan Helipad 10. Pengendalian dan Pengamanan Lalu lintas

11. Peningkatan Data Sarana dan Prasarana LLASDP 12. Peningkatan Keselamatan Penerbangan

13. Peningktan Kinerja Operasional LLASDP

14. Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum Sungai di Klasel 15. Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media massa 16. Fasilitas Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi

Pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sumber dana barasal dari APBD (Belanja Langsung) Tahun Anggaran 2016 berjumlah Rp. 33.260.778.035,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 21.891.891.676,- atau sebesar 83,70 % dari pagu anggaran yang tersedia.

(10)

B. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Lalu

Sebagai pembanding triwulan IV kegiatan tahun anggaran 2016 dan kegiatan tahun anggaran 2014 melalui APBD Kalsel, dapat dijelaskan pada

(11)

Sumber Dana APBD Program / Kegiatan 2016 Pagu Realisasi Keuangan % 1 2 3 4 5

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

4.968.105.000 4.097.772.567 82,48 2 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

2.407.288.000 2.264.336.065 94,06 3 Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

136.900.000 134.380.000 98,16 4 Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparur

250.000.000 221.930.123 88,77 5 Program Pembangunan

Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

406.224.000 332.401.500 81,8

6 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

300.000.000 279.491.000 93,16

7 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

4.994.401.755 4.478.481.134 93,75 8 Program Keselamatan

Transportasi Darat

194.642.000 188.638.800 96,92 9 Program Peningkatan SDM dan

Manajemen Pengelolaan Bandara dan Heliped

(12)
(13)

BAB III

TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

A. Visi dan Misi

Dinas Perhubungan dibentuk untuk mendukung visi pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan sesuai dengan RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021 “Kalsel Mapan (Mandiri dan Terdepan) Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Berdikari dan Berdaya Saing”.

Dinas perhubungan secara khusus mendukung misi pembangunan keempat yaitu “Mengembangkan Infrastruktur Wilayah Yang

Mendukung Percepatan Pengembangan Ekonomi Dan Sosial Budaya” denganPrioritas Kalsel Dengan Infrastruktur Yang Berkualitas.

B. Tujuan

Penyelenggaraan kegiatan transportasi, yang efektif berkaitan dengan keselamatan, kenyamanan dan kanyamanan, ketersediaan aksesibilitas, maksimalisasi kualitas serta keterjangkauan dalam pelayanan, sedangkan penyelenggaraan transportasi yang efisien berkaitan dengan kemampuan pengembangan dan penerapan teknologi yang berdampak kepada maksimalisasi daya guna dan minimalisi biaya yang menjadi beban masyarakat.

Berdasarkan Rencana Pembangunan Kalimantan Selatan,Dinas Perhubungan mempunyai tujuan untuk meningkatkan Penyedian dan Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Perhubungan keseluruh wilayah Kalimantan Selatan Sesuai dengan tata ruang.

C. Sasaran

Sasaran pembangunan Dinas Perhubungan pada tahun 2018 yang akan diformulasikan rencana strategis, untuk menciptakan sistem transportasi handal, aman, nyaman dan selamat diperlukan komitmen bersama yang

(14)

kuat oleh Dinas Perhubungan dan instansi terkait lainnya, sebagaimana tabel 3.2. berikut :

Tabel 3.2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan Sasaran

1 Meningkatkan penyediaan dan

pemerataan pembangunan infrastruktur ke seluruh wilayah sesuai dengan tata ruang

1 Meningkatnya kuantitas dan kualitas infrastruktur dasar

2 Meningkatnya kuantitas dan kualitas infrastruktur perekonomian

D. Strategi

Kebijakan pengembangan transportasi di Provinsi Kalimantan Selatan merupakan bagian tak terpisahkan dalam pengembangan wilayah sesuai dengan struktur tata ruang yang diharapkan. Maka dalam rangka mencapai sasaran dimaksud, sistem transportasi dikembangkan ke arah terpadunya

intra dan antar moda transportasi baik darat, Iaut maupun udara, sasaran dan strategi sebagaimana tabel 3.3. berikut :

Tabel 3.3. Sasaran Strategi

Strategi Arah Kebijakan

1. Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur dasar di daerah 2. Peningkatan kuantitas dan kualitas

1. Meningkatkan konektivitas antar wilayah baik untuk kawasan produksi dengan kawasan industri dan pelabuhan serta mengatasi peningkatan kuantitas moda lalu lintas

2. Membuat sistem informasi jaringan jalan dan jembatan provinsi yang dapat di akses masyarakat, untuk memberikan masukan terhadap kondisi dan usulan perbaikan jalan, sehingga perbaikan dapat segera ditangani.

3. Mendorong dan mempercepat pembebasan lahan

(15)

Pengembangan transportasi diarahkan pada pemantapan Sistem Transportasi Regional dan Nasional yang handal, aman nyaman dan selamat sesuai dengan perannya sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial, budaya, politik dan pertahanan keamanan serta untuk memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa.

Tujuan pembangunan transportasi adalah untuk mewujudkan transportasi regional dan nasional yang terpadu, tertib dan Iancar, aman, nyaman, cepat, terjangkau, efektif dan efisien. Untuk mendukung produksi dan perdagangan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, penciptaan lapangan kerja dan kesempatan usaha, pengembangan wilayan, peningkatan dinamika pembangunan serta untuk memperlancar mobilitas manusia, barang dan jasa agar mampu mengantisipasi perkembangan perdagangan global dengan melibatkan peran serta masyarakat dan usaha nasional.

Strategi transportasi saat ini cukup pesat perkembangannya baik di darat, laut dan maka Strategi dimasing-masing subsektor sebagai berikut : 1. Transportasi Darat

a. Angkutan Jalan

Tujuan pembangunan transportasi jalan adalah untuk meningkatkan keselamatan Ialu lintas dan angkutan jalan dan meningkatkan kelancaran/ kemudahan aksesibilitas daerah terisolir kewilayah berkembang serta mendukung pengembangan kawasan strategis dengan meningkatkan kondisi jalan dari kelas III menjadi kelas II, merealisasikan angkutan massal di wilayah Metropolitan Banjarbakula serta peningkatan pelayanan transportasi, penataan struktur dan penyederhanaan sistem perizinan.

b. Angkutan Sungai dan Danau

Pengembangan transportasi sungai dan danau di Kalimantan Selatan diarahkan pada peningkatan kondisi alur pelayaran, baik lebar dan kedalamannya dermaga/ pelabuhan maupun fasilitas keselamatan pelayaran untuk lebih menjamin keselamatan dan

(16)

kelancaran angkutan, mengupayakan pelayanan angkutan sungai mendapatkan subsidi pemerintah.

c. Angkutan Penyeberangan

Pengambangan transportasi angkutan penyeberangan pada daerah-daerah yang belum terjangkau pelayanan angkutan penyeberangan yang aman, nyaman dan handal.

2. Transportasi Laut

Pengembangan Pelabuhan-pelabuhan di Kalimantan Selatan yang berperan penting dalam transportasi Iaut adalah :

a. Pelabuhan Trisakti, berfungsi sebagai pelabuhan utama. b. Pelabuhan Kotabaru, berfungsi sebagai pelabuhan utama. c. Pelabuhan Mekar Putih, berfungsi sebagai pelabuhan utama. d. Pelabuhan Tanah Laut/Pelaihari berfungsi sebagai pelabuhan

pengumpul yang mendukung pelabuhan utama.

e. Pelabuhan Simpang Empat Batulicin berfungsi sebagai pelabuhan pengumpul yang mendukung pelabuhan utama.

f. Pelabuhan Sungai dua,batu ampar.

3. Transportasi Udara

Bandara Umum yang malayani penerbangan regular di Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Bandara Syamsudin Noor dan Bandara , diperlukan pengembangan :

a. Mendorong Pemanfaatan ruang Bandara Syamsudin Noor dan Bandara Gt Sjamsir Alam, dalam rangka pengambangan jaringan pelayanan dan jaringan prasarana transportasi udara untuk

(17)

c. Pengambangan jaringan pelayanan dan Jaringan Prasarana Bandara Warukin di Kabupatan Tabalong dan Bandara Barsujud di Kabupatan tanah Bumbu untuk mendukung pelayanan angkutan udara komersial dan perintis guna meningkatkan aksesbilitas di kawasan Pulau Kalimantan;

d. Pengembangan jaringan pelayanan angkutan udara yang terkoneksi antar Provinsi di pulau Kalimantan.

e. Pengembangan jaringan pelayanan angkutan udara perintis Banjarmasin - Pontianak (selama ini ruta tersebut harus melalui Jakarta atau Surabaya terlebih dahulu);

f. Mempertahankan Bandara Syamsudin Noor sebagai Embarkasi Haji;

g. Menjadikan bandara Syamsudin Noor menjadi bandara yang bertaraf internasional dengan mendesak pihak Angkasa Pura untuk segera mewujudkan pembangunan terminal baru bandara Syamsudin Noor.

h. Ketersediaan data dan informasi bangunan tumbuh dan ditumbuhkan pada kawasan KKOP untuk meningkatkan keselamatan penerbangan.

E. Program Dan Kegiatan

Dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran diperlukan beberapa program dan beberapa kegiatan pada tahun 2018, antara Iain sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat;

b. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor; c. Penyediaan Makanan dan Minuman;

d. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah; e. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah; f. Penyediaan Bahan Logistik Kantor;

(18)

h. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional;

i. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor; j. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan;

k. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik; l. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan;

m. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan; n. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan

Kantor;

o. Sosialisasi Seleksi SIPENCATAR;

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. pengadaan kendaraan dinas / operasional roda 4 sebanyak 6 buah

b. pemeliharaan rutin/berkala peralatan kerja c. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor

d. Pengadaan Pakaian Dinas Harian (PDH) Perhubungan dan Atributnya

e. pengadaan kendaraan dinas/operasional roda 2 sebanyak 4 buah f. pemeliharaan Rutin/berkala Mebeleur

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

a. Kursus, Pendidikan, Pelatihan, Sosialisasi, Seminar dan Bimbingan Teknis;

(19)

5. Program Pembangunan dan Rehabilitasi Sarana Prasarana Perhubungan

a. Pengelolaan Data dan Informasi Dinas Perhubungan b. pembanguan Angkutan Umum BRT Banjarbakula c. Revisi DED Angkutan Massal BRT Banjarbakula

d. Rehabilitasi dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Terminal Tipe B Dikalsel (5 terminal)

e. Monitoring Terminal Tipe B di Kalimantan Selatan

f. integrasi dan singkronisasi perencanaan strategis dinas perhubungan

g. Study Penyusunan Dok. UPL/UKL Feeder Banjarmasin,Banjar-Banjarbaru

h. Relokasi Terminal type B di Kabupaten Tabalong (Studi FS,DED,AMDAL dan Pembanguan Terminal)

i. Penyelenggaraan keselamatan angkutan lebaran, natal dan tahun baru

j. Study Kebutuhan Feeder dan kelayakan Banjarmasin – Banjarbaru

k. Operasional Tim Pembebasan lahan jalur Kereta Api trase Tapin-Martapura-Banjarmasin

6. Program Peningkatan Pelayanan dan Fasilitas Keselamatan Perhubungan

1. Operasional Badan Pengelola BRT

2. Pembuatan Sistem Informasi Perlengkapan Keselamatan Jalan 3. Penyelenggaraan Penegakan Hukum Trayek dan Angkutan

Barang

4. Survey Kepuasaan Masyarakat Terhadap Layanan Transportasi 5. Pengadaan dan Pemasangan Patok Jalan (Delineator)

6. Pemeliharaan dan Pengawasan Kinerja Perlengkapan Keselamatan LLJ

(20)

8. Koordinasi Forum LLAJ

9. Pengadaan dan Pemasagan Rambu - rambu Lalu lintas Jalan 10. Manajemen Penanganan Daerah Rawan Kecelakaan

11. pengadaan dan pemasangan cermin tikungan 12. Inspeksi Keselamatan Sarana dan Prasarana Jalan

13. Pengawasan dan pengendalian lalu lintas angkutan tambang dan perkebunan

14. Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan

15. Pengadaan dan pemasangan pagar pengaman jalan

16. Review trayek Angkutan Kota Dalam Provinsi ,Trayek Angkutan Pedesaan antar kota Kabupaten Dalam Provinsi dan ijin penyelenggaraan Angkutan Penumpangan Tidak Dalam

17. Sosialisasi Rencana Penyelenggaraan Angkutan Massal BRT 18. Penyelenggaraan lomba tertib lalu lintas (Penghargaan wahana

tata nugraha)

19. Inventarisasi Data Kecelakaan Lalu Lintas Jalan di Kalsel

20. Pengadaan dan Pemasangan Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan

21. Penyelenggaraan Pemilihan Pelajar Pelopor

22. Penyusunan Rencana Induk Lalu Lintas Angkutan Jalan

23. Peningkatan Kinerja Penyelenggaran Penguji Kendaraan Bermotor

24. Penegakan Hukum Dimensi dan Perizinan Angkutan

25. Pengadaan dan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU) Solarcell

(21)

30. Pengumpulan dan Pengelohan data angkutan jalan di Kalimantan Selatan (Survei & Pendataan,Pembuatan Database,Pemelihraan & Pemutakhiran Data)

31. Penyusunan Perda Penyelenggaraan Perhubungan di Kalsel 32. Pengadaan Kendaraan Operasional Pengawasan Keselamatan

Lalu Lintas Jalan

33. Study Pembangunan ATCS

34. Pengelolaan 5 (lima) Terminal Tipe B di kalimantan Selatan (administrasi Perkantoran,Jasa Kebersihan dan keamanan ,Penyediaan air,Listrik,telephone dan pemeliharaan

35. Penyelenggaraan ANDALALIN 36. Survey Kinerja Ruas Jalan

37. rehabilitasi perlengkapan keselamatan jalan

38. pengumpulan dan penyusunan data angkutan laut kalimantan selatan

39. Pengadaan Dan Pemasangan Rambu Rambu Lalu Lintas Sungai 40. pengadaan dan pemasangan warning light lalu lintas angkutan

SDP

41. Rehabilitasi dan pemeliharaan fasilitas keselamatan LLASDP 42. Pemantauan Kinerja dan evaluasi sarana dan prasarana

keselamatan Pelayaran di kalsel

43. Pembinaan Teknis kelaikan sarana angkutan SDP

44. Study Kebutuhan Jaringan trayek Angkutan Orang dan barang lalu Lintas Angkutan SDP di Kalsel

45. Pemantauan Kinerja dan evaluasi kegiatan angkutan laut dalam daerah/perintis

46. Rakornis bidang pelayaran se Kalsel

47. Pemantauan kinerja dan evaluasi pelabuhan umum, terminal khusus (TERSUS) dan terminal untuk kepentingan

48. Pengawasan dan Pengendalian ketertiban lalu lintas sungai

49. Monitoring dan updating alur pelayaran sungai barito dan sungai matapura

(22)

50. invetarisasi dan kebutuhan fasilitas keselamatan lalu lintas angkutan sungai

51. pengadaan dan pemasangan lampu sollarcell lalu lintas angkutan SDP

52. inventarisasi penyelenggaraan usaha jasa logistik dan penunjang angkutan laut

53. operasional pembersihan alur pelayaran sungai di wilayah kalimantan selatan

(23)

BAB IV

INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

A. Indikator Kinerja

Indikator merupakan alat untuk mengukur pencapaian kinerja (output; dan outcome). Pengukuran kinerja memerlukan penetapan indikator-indikator yang sesuai dan terkait dengan informasi kinerja (output dan outcome). Kinerja dalam Arsitektur Program merupakan struktur yang menghubungkan antara sumberdaya dengan hasil atau sasaran perencanaan, serta merupakan instrumen untuk merancang, memonitor dan melaporkan pelaksanaan anggaran. Kerangka penyusunannya dimulai dari "Apa yang dihasilkan” yang memerlukan indikator “apa yang akan dicapai” (outcome) guna mewujudkan perubahan yang diinginkan. Output merupakan keluaran berupa barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian outcome program dan/ atau outcome fokus prioritas.

Indikator outcome lebih utama daripada sekedar output. Walaupun output telah berhasil dicapai dengan baik belum tentu secara outcome kegiatan telah tercapai. Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak. Dengan indikator outcome instansi dapat mengetahui apakah hasil yang telah diperoleh dalam bentuk output memang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan yang besar bagi masyarakat.

B. Kelompok Sasaran

Program dan kegiatan pembangunan diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dan aparatur seluruh jajaran Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan dengan menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif, transparan, akuntabel dan partisipatif dalam melaksanakan kegiatan dalam rangka pencapaian sasaran program-program yang tertuang dalam rencana Kerja Dinas Parhubungan Provinsi

(24)

Kalimantan Selatan, maka program dan kegiatan memberikan pada kelompok sasaran sebagai berikut :

Tabel IV-I

(25)

NO. KINERJA UTAMA (Tujuan/Sasaran Strategis) INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN

(Makna Indikator, Alasan Pemilihan Indikator, Rumus Perhitungan Indikator)

PENANGGUNG JAWAB

SUMBER DATA

1 2 3 4 5 6

1. Meningkatkan sarana dan

prasarana angkutan

massal

Persentase prasarana

angkutan massal (halte

BRT) yang tersedia

dikawasan Banjarbakula

Makna Indikator :

Makna dari indikator disini adalah

meningkatkan pelayanan angkutan massal dengan meningkatkan sarana dan prasarana pendukung angkutan massal.

Alasan pemilihan :

Dengan adanya indikator tersebut dapat

dijadikan tolak ukur meningkatnya

pelayanan angkutan massal.

Rumus Perhitungan :

(26)

2. Meningkatnya angka keselamatan transportasi

Persentase penurunan angka kecelakaan di ruas jalan provinsi

Makna Indikator :

Makna dari indikator disini adalah sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan bagi pengguna transportasi di jalan.

Alasan pemilihan :

Dengan adanya indikator tersebut dapat dijadikan tolak ukur menurunnya angka kecelakaan transportasi jalan.

Bidang Lalu Lintas Hasil Survey Dishub

Prov. Kalsel; Polri; Jasa Raharja

(27)

Keterangan :

%= persentase angka kecelakaan LLAJ nx = tahun berjalan

n1 = tahun awal (kondisi awal)

Persentase penurunan

angka kecelakaan angkutan

sungai, danau, dan

penyeberangan

Makna Indikator :

Makna dari indikator disini adalah sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan bagi pengguna transportasi di sungai, danau, dan penyeberangan.

Alasan pemilihan :

Dengan adanya indikator tersebut dapat dijadikan tolak ukur menurunnya angka kecelakaan transportasi sungai, danau, dan penyeberangan.

Rumus Perhitungan :

Bidang Pelayaran Hasil Survey Dishub

Prov. Kalsel; Polri; Jasa Raharja

(28)

Keterangan :

%= persentase angka kecelakaan ASDP nx = tahun berjalan

n1 = tahun awal (kondisi awal)

3. Meningkatkan waktu

tempuh rata-rata

Peningkatan waktu tempuh

rata-rata di ruas jalan

provinsi

Makna Indikator :

Dengan meningkatnya waktu tempuh rata-rata perjalanan, kita dapat menghemat waktu perjalanan, menghemat penggunaan bahan bakar dan mengetahui kinerja suatu ruas

Bidang Lalu Lintas Hasil Survey Dishub

(29)

Rumus Perhitungan : Keterangan : t = waktu tempuh s = jarak tempuh v = kecepatan 4. Tingkat pemanfaatan terminal penumpang angkutan umum Persentase Angkutan

Penumpang Umum Yang Memanfaatkan Terminal

Makna Indikator :

Makna dari indikator disini adalah sebagai upaya untuk meningkatkan fungsi dari terminal angkutan umum

Alasan pemilihan :

Dengan adanya indikator tersebut dapat

dijadikan tolak ukur keberhasilan

pemanfaatan dari fungsi terminal sebagai

tempat menaik turunkan penumpang

(30)

angkutan umum

Rumus Perhitungan :

(Jumlah AU yang memanfaatkan terminal

dibanding dengan Jumlah AU yang

beroperasi) x 100

5. Meningkatnya layanan

ruas jalan provinsi

Persentase ruas jalan

provinsi yang memenuhi standar keselamatan

Makna Indikator :

Makna dari indikator disini adalah sebagai upaya untuk meningkatkan layanan ruas jalan Alasan pemilihan : Sekretariat, Bidang Lalu Lintas, Bidang Angkutan

Hasil Survey Dishub Prov. Kalsel; Dinas PU; Polri; Jasa Raharja

(31)

standar keselamatan Bagi panjang jalan yang ada) x 100

6 Meningkatkan

kelancaran, keamanan dan kenyamanan alur pelayaran sungai

Persentase alur pelayaran yang bebas hambatan

Makna Indikator :

Makna dari indikator disini adalah sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja alur pelayaran

Alasan pemilihan :

Dengan adanya indikator tersebut dapat dijadikan tolak ukur pelayanan transportasi sungai di Kalsel

Rumus Perhitungan :

(luas alur pelayaran yang sudah bebas hambatan dibagi dengan alur pelayaran yang tersedia) x 100

Bidang Pelayaran Hasil Survey Dishub

(32)

BAB V

SUMBER DANA YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENJALANKAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Sumber Dana Yang dibutuhkan

Dalam rangka meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan Kebutuhan anggaran sangat penting dalam melaksanakan program dan kegiatan dan dapat diusulkan melalui pendanaan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD, adapun kegiatan dan kebutuhan anggaran dan sumber dana tahun 2018 sebagai berikut : (terlampir)

(33)

BAB VI PENUTUP

Rencana kerja (Renja) Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan merupakan rencana persiapan pelaksanaan kegiatan pembangunan tahun anggaran 2018.

Keberhasilan pelaksanaan rencana kerja Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2018 tergantung pada sikap mental, tekad, semangat, ketaatan dan disiplin para penyelenggara satuan kerja perangkat daerah dan dukungan dari para penyelenggara satuan kerja perangkat daerah lainnya serta masyarakat secara umum.

Dengan terselenggaranya pelaksanaan kegiatan pembangunan satuan kerja perangkat daerah di bidang Perhubungan harus secara bersungguh-sungguh melaksanakan program-program pembangunn yang tertuang dalam rencana kerja satuan kerja perangkat daerah Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2018 sehingga mampu memberikan hasil pembangunan yang dapat dinikmati secara adil dan merata oleh seluruh masyarakat khususnya Regional Kalimantan Seiatan dan masyarakat umumnya Nasional.

Demikian rencana kerja ini dibuat untuk dapat menjadi acuan pelaksanaan pembangunan di tahun - tahun mendatang.

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Drs. H. RUSDIANSYAH, MM Pembina Utama Muda NIP. 19651207 198602 1 001

Referensi

Dokumen terkait

Sama halnya dengan Admin, Anggota adalah juga aktor yang mempunyai hak akses memanipulasi isi atau konten daripada aplikasi web sistem monitoring tersebut, hanya

Berdasarkan hasil penelitian bahwa usaha pengolahan buah pisang menjadi keripik pisang dan pisang sale bapak Japar ini merupakan usaha yang menguntungkan, sehingga

Menurut Rahardi (2003, hal.73) direktif merupakan suatu bentuk tuturan yang digunakan penutur untuk membuat pengaruh mita tutur untuk melakukan tindakan. Tindakan

( Namun banyak calon siswa rata-rata sudah pernah merokok dan ada beberapa minum-minuman keras dari hasil wawancara guru yang mendampingi tes kesehatan.) Melakuka n

Hasil Evaluasi Administrasi, Teknis,Harga dan Evaluasi serta Pembuktian Kualifikasi terhadap dokumen 6 (enam) peserta pelelangan yang memasukkan dokumen

Titik Serah ( Custody Transfer Point ) Minyak Tanah ( Kerosene ) untuk rumah tangga dan Usaha Kecil adalah pada Terminal Transit/ Instalasi/ Depot dengan harga sebagaimana

PEKERJAAN PENGADAAN JASA KEAMANAN GEDUNG KANTOR DAN CRISIS CENTER BNP2TKI 2014 (LELANG ULANG).. Nomor : Peng

bahwa pelaksanaan program pemberian subsidi langsung tunai kepada rumah tangga miskin dalam rangka kompensasi pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) perlu dilaksanakan