MATA KULIAH PILIHAN
Friday, 31 March 2017
ARL 333 : 2 (2‐0) 2
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
31 March 2017
DOSEN:
Dr.
Dr. KASWANTO, SP, KASWANTO, SP, MsiMsi
[0812.19.39739]
Dr. SYARTINILIA, Dr. SYARTINILIA, SP, SP, MSiMSi
[0811.1114.198] ASISTEN MAHASISWA: NURSHITA KUSUMANINGRUM NURSHITA KUSUMANINGRUM [0822.9804.1118] 1 April 2017
MG TOPIK URAIAN TUGAS DOSEN I PENDAHULUAN
Ruang Lingkup dan Definisi
Kontrak Perkuliahan; Ruang Lingkup dan Definisi Jasa Lanskap
Tugas Resensi
KAS II MANAJEMEN JASA LANSKAP
Management Plan & Jenis‐jenis Jasa Lanskap
Jasa Ekosistem; Jasa Lingkungan; Jasa Lanskap
Tugas Resensi
KAS
IIIJASA LANSKAP: HorizontaldanVertical Diversity Index Tugas KAS
1 April 2017
Keragaman Vegetasi dan Karbon Tersimpan
AbovegrounddanBelowground Analisis IVJASA LANSKAP:
Manajemen Sumber Daya Air dan Udara
Kuantitas dan kualitas air Kuantitas dan kualitas udara
‐ KAS VJASA LANSKAP:
Keindahan dan Kenyamanan Lanskap
Keindahanterrestrialdanspatial
Nilai Kenyamanan Lanskap
Tugas Analisis
KAS VIJASA LANSKAP:
Lanskap Sejarah dan Budaya
Nilai Manfaat Lanskap Sejarah dan Budaya Tugas Analisis
KAS VIIJASA LANSKAP:
Agrowisata dan Agroforestri
Potensi Agrowisata dan Agroforestri ‐ KAS VIIIUTS Rabu 5 Apr 2017 Pk 08‐10 RK 16FAC 401 B‐C
*) Pokok/Sub‐pokok bahasan dapat berubah, disesuaikan dengan kasus yang sedang hangat didiskusikan.
MG TOPIK URAIAN TUGAS DOSEN IX Coupling Landscape Ecology with Natural
Landscape Management
Penjelasan tentang perubahan paradigma dan pendekatan dalam pengelolaan lanskap alami
‐ SWI X Landscape Structure and Multi‐scale
Management
Konsep dan studi kasus Tugas makalah
SWI XI Landscape Function and Cross‐Boundary Konsep dan studi kasusp y Tugas SWI
Management p g makalah S XII Landscape Change and Adaptive Management
Konsep dan studi kasus Tugas makalah SWI XIII Landscape Integrity and Integrated Management Konsep dan studi kasus Tugas makalah SWI
XIV Review Presentasi ‐ SWI
XV Review Presentas ‐ SWI
XVIUAS
1 April 2017
*) Pokok/Sub‐pokok bahasan dapat berubah, disesuaikan dengan kasus yang sedang hangat didiskusikan.
1 April 2017
Mapping Ecosystem Services to Human well‐
being for the Sustainable Development Goals
http://www.naturalcapitalproject.org/mesh/
TERCEPAT
:
Dewi Galuh S.
TERBANYAK :
Sarah
Aulia (8)
TERBAIK
:
Maria
Ghassani
1 April 2017
Selamat!!!!
1 April 2017
Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengimplementasikan manajemen
k i
Jasa Lanskap Agrowisata &
Jasa Lanskap Agroforestri
1 April 2017
berwisata atau bepergianke tempat yang
tidak biasa, dengan tujuan untukberekreasi
atau mengisi waktu senggang lainnya, untuk
k h d l l
menikmati, menghargai dan mempelajari alam,
lingkungan dan budayapertaniandari hulu
hingga hilir.
1. Pembibitan dan penyediaan sarana produksi pertanian
2. Mempelajari sistem produksi di lapang, kolam produksi,
kandang/ranch, kebun, rumah kaca dll
3. Mengikuti atraksi ikut membajak sawah, menanam dan
memindah bibit dll
d k
4. penanganan pasca panen: cara penanganan segar produk
pertanian, sortasi, packing
5. pengolahan hasil pertanian
6. Kelembagaan petani (koperasi unit desa, koperasi petani,
kelompok tani, gabungan kelompok tani, badan usaha
milik petani)
7. Pemasaran hasil
8. Atraksi pendukung: atraksi budaya, berwisata alam dan
petualangan, outbond
1 April 2017
Jasa pertanian: pengolahan lahan,
pemupukan, penanaman bibit/benih,
pengendalian jasad pengganggu,
l h
01/04/2017 Kuliah XI, Pengantar Ilmu Pertanian 12
pemanenan, pegolahan pasca panen
Jasa peternakan: pelayanan kesehatan
hewan, pemacekan ternak, penetasan telur,
Biodiversitas
Karbon Tersimpan
Manajemen Sumber Daya Air
d h k
Keindahan Lanskap
‐‐‐‐‐‐
Lanskap Sejarah dan BudayaWisata
Ekonomi secara cepat
1 April 2017
Obyek pertanian tanaman, peternakan,
perikanan dengan keindahan lanskap
perdesaanpotensial sebagai obyek wisata
i ( i i i )
pertanian (agrotourism = wisata pertanian)
Contoh: Perkebunan Teh Gunung Mas, Kebun
Buah Mekar Sari, Kampung Wisata Cinangneng,
Kebun Apel Kusuma Agro, Kampoeng Kopi
Banaran
01/04/2017 Kuliah XI, Pengantar Ilmu Pertanian 14
Dalam rangka pengendalian populasi dan pelestarian
Kegiatan penangkaran satwa liar (monyet ekor
panjang, buaya, dll)
IPB telah berhasil melakukan penangkaran kera ekor
01/04/2017 Kuliah XI, Pengantar Ilmu Pertanian 15
IPB telah berhasil melakukan penangkaran kera ekor
panjang (Macaca fascicularis) di pulau Tinjil selatan
Jawa (Lautan Hindia ).
Biasanya hewan ini digunakan utk penelitian maupun
utk pemanenan kulitnya
01/04/2017 Kuliah XI, Pengantar Ilmu Pertanian 16
Download Potensi Agrowisata di Perdesaan http://kaswanto.staff.ipb.ac.id/publications/books/
TERCEPAT
:
Aldi Ahmad
Rainaldi
TERBANYAK :
Robi Rijalul Fikri
TERBAIK
:
Taufik Septiyan M.
1 April 2017
p y
Selamat!!!!
Swasta vs Community based Development
AW berbasiskan masyarakat
Berkelanjutan
SEE Tercapai danFuturistik
1. Mengelola obyek agribisnis dan agrowisatasecara komersial dalam bentuk usaha bersama masyarakat
Ciri obyek agrowisata:
Kegiatan menerus sepanjang tahun
Atraktif (menarik)( )
Bisa memberikan pengalaman atau proses belajar dengan cara pengunjung
terlibat kegiatan atau melalui progam interpretasi
2. Menjual produk pertanian segar (sayuran, susu, ikan, daging, telur)
3. Menjual produk olahan
4. Menjual tiket atraksi budidaya pertaniantermasuk menikmati hasilnya
(meminum jamu, jamuan makan, atraksi memberi makan ikan, memancing dll)
5. Menjual sarana produksi pertanian(pupuk organik yang dihasilkan dari
kebun, bibit atau benih
1 April 2017
6. Menyediakan jasa penginapan (akomodasi), sarapan pagi dan
menyediakan konsumsi (makan)
Bersih dan sehat
Bentuk yang alami (eco‐lodge): rumahpanggung dll
Menyediakan wisata kuliner
7 Menyediakan jasa transportasi(sekaligus atraksi dengan alat 7. Menyediakan jasa transportasi(sekaligus atraksi dengan alat
transportasi tradisional seperti andong dll) 8. Menjadi pemandu wisata
9. Menjual jasa paket wisata khusus(paket kunjungan khusus, paket pesta
ulang tahun, paket pelajar dan mahasiswa, paket mengisi liburan sambil
berpetualang di alam,outbond dll)
10. Jasa atraksi penunjang(pentas seni dll)
1 April 2017
11. Menjual souvenir atau kenangan‐kenangan
• Paket hasil pertanian segar
• Paket produk olahan (permen jahe, manisan pala, permen susu dll)
• Kerajinan tangan (sejauh mungkin terkait dengan hasil pertanian setempat:
awetan acar dalam botol hias, anyaman,
1 April 2017
, y ,
• Video, foto dan sebagainya tentang kegiatan atraksi budaya dan pertanian
1 April 2017 1 7 6 5 4 3 2
AGROFORESTRImenggabungkan ilmu
kehutanandanpertanian, serta memadukan
usaha kehutanan dengan pembangunan
perdesaan untuk menciptakankeselarasan
antara intensifikasi pertanian dan pelestarian hutan.
DefinisiAGROFORESTRIbisa dibahas dari
berbagai bidang ilmu, seperti ekologi,
agronomi, kehutanan, botani, geografi,
lanskap, maupun ekonomi.
AGROFORESTRI adalah nama bagi sistem‐
sistem dan teknologi penggunaan lahan di mana
tegakan pohon berumur panjang(termasuk
semak, palem, bambu, kayu, dll) dan tanaman
pangan dan ata pakan ternakberumur pendek
pangan dan atau pakan ternakberumur pendek
diusahakan pada petak lahan yang sama dalam
suatu pengaturan ruang dan waktu.
Dalam sistem‐sistemAGROFORESTRIterjadi
interaksi ekologi dan ekonomi antar unsur‐
unsurnya.
Perpaduan konvensional yang terdiri atas sejumlah kecil unsur (skema Agroforestri klasik).
Unsur pohon dengan peran ekonomi penting
(kelapa, karet, cengkeh, jati)
Unsur pohon dengan peran ekologi (dadap
dan petai cina)
Unsur tanaman semusim (padi, jagung,
sayur‐mayur, empon‐empon, rerumputan)
Tanaman lain dengan nilai ekonomi (pisang,
kopi, coklat, dll).
1 April 2017
Tumpangsari merupakan bentuk Agroforestri sederhana
yang paling banyak dibahasmerupakan sistemtaungya
versi Indonesia yang diwajibkan di areal hutan jati di Jawa.
Dikembangkan dalam program perhutanan sosial PT
Perhutani.
Agroforestri sederhana juga menjadi ciri umum pada
pertanian komersial: kopi sejak dahulu diselingi dengan
tanaman dadap, yang menyediakan naungan bagi kopi dan
kayu bakar bagi petani; kelapa dengan coklat; karet dan
rotan; randu di pematang sawah; jeruk dan cengkeh.
Merupakan sistem‐sistem yang terdiri dari
sejumlah besar unsur pepohonan, perdu,
tanaman musiman dan atau rumput.
Penampakan fisik dan dinamika di
Penampakan fisik dan dinamika di
dalamnya mirip dengan ekosistem hutan
alam primer maupun sekunder.
Keunggulan sistem ini: perlindungan dan
pemanfaatan sumberdaya air dan tanah;
serta mempertahankan keragaman biologi.
Pembukaan hutanperladangan untuk
tanaman semusim (padi ladang 2‐3 panen, atau
tanaman palawija).p j
Selanjutnya penanaman perpaduan sementara
yang berisi tanaman semusim dan pepohonan
(tidak hanya penghasil kayu tetapi produksi lainnya).
Dibiarkan hingga pohon
membesar (termasuk bambu)
dengan aneka tanaman bawah
termasuk umbi‐umbian, pisang
talun, umumnya agak jauh
dari perkampungan, pada lahan
yang bernilai ekonomis
kebun campuran, letaknya dekat atau bahkan di tengah perkampungan.
perpaduan tegakan pohon dan tanaman semusim tetapi juga kadang‐kadang ada ternak dan kolam ikan.
NKL: luasan lahan relatif yang diperlukan untuk
sistem monokultur untuk mendapatkan hasil
yang sama seperti sistem tumpangsari.
NKL merupakan indeks efisiensi biologi untuk
mengevaluasi pengaruh berbagai peubah seperti
tingkat kesuburan, kepadatan dan jarak tanam
serta kombinasi tanaman.
NKL = 1, berarti efisiensi sistem tumpangsari
sama dengan sistem monokultur.
NKL > 1, berarti sistem tumpangsari lebih
f d k l
efisien dari sistem monokultur.
NKL < 1, berarti sistem tumpangsari kurang
efisien dari sistem monokultur.
LOKASI Total sp./ Jumlah sp./pekarangan Jumlah ind./pekarangan
lokasi Maks. Min. Rataan Maks. Min. Rataan
HULU 90 36 14 27 670 107 280 TENGAH 166 64 27 40 771 225 492 HILIR 116 73 26 44 867 182 346 60 80 100 aman hias & s (%) 60 80 100 n hias &
Ratio Spesies & Individu Tanaman Hias &
Non Hias di Pekarangan DAS Cianjur
0 20 40
Hulu Tengah Hilir
Lokasi penelitian Rasi o spesi es tan a Non hia s 0 20 40
Hulu Tengah Hilir Lokasi penelitian Ras io indiv id u tanam an No n hias (% ) Tanaman Hias Tanaman Non Hias
40 50 60 ias (%) n non hi a s (%) 40 50 60 Buah Sayur Bumbu 0 10 20 30
Hulu Tengah Hilir
Lokasi penelitian Ras io spe si es tanam an n on h Ras io ind ivid u tanana n 0 10 20 30
Hulu Tengah Hilir
Lokasi penelitian Bumbu Obat Pati Industri Lain IV V Tengah IV V Hilir IV V Hulu Str a ta ta Tanaman Hias Tanaman Non Hias
Rasio spesies tanaman hias dan non hias
(%) 0 2040 60 80 100 I II III 0 2040 60 80 100 I II III 0 20 4060 80 100 I II III a naman Strata I Strata II Strata III Strata IV Strata V Tinggi tanaman (m) 0 1 2 5 10 Legenda:
1. Agave hijau(Agave sisanala Perrine)
2. Alamanda(Allamanda cathartica L.)
3. Bidara(Ziziphus mauritania)
4. Cemara(Casuarina spp.)
5. Cemara Udang(Casuarina equisetifolia)
6. Mawar(Rosa hybrida Hort.)
7. Pagoda (Clerodendron paniculatum)
8. Pandan bali(Cordyline australis)
9. Pisang(Musa paradisiaca L.)
3 1 8 2 7 4 3 3 3 3 35399 6 9 9 9 9 3 9 9 9 9 9 9 0 2 4 6M
Strata Tanaman di Pekarangan Daerah Hulu (Tanaman <1m dan Tertutup Profil Terdepan Tidak Digambar) 12 11 Strata I Strata II Strata III Strata IV Strata V 1 2 5 10 0 Tinggi tanaman (m) Legenda:
1. Cabe rawit(Capsicum annum L.)
2. Jambu air(Syzygium aqueum Burm.f.)
3. Jambu biji(Psidium guajava L.)
4. Jambu bol(Syzygium malacenses (L))
5. Jeruk(Citrus nobilis Lour)
6. Jeruk bali(Citrus maximanus)
7. Kaktus(Napalaea cochenilifera)
8. Mangga(Mangifera indica L.)
9. Nangka(Artocarpus integra Merr)
10. Pisang(Musa paradisiaca L.)
11. Pisang hias(Heliconia bihai L)
12. Rasamala(Altingia exelsa Norona)
14 2 3 9 10 8 9 10 12 6 4 14 11513 13 13 1 11 11 7 ( g )
13. Singkong(Manihot esculenta Crantz.)
14. Surian(Toona sureni (BL) Merr.)
Strata Tanaman di Pekarangan Daerah Tengah (Tanaman <1m dan Tertutup Profil Terdepan Tidak Digambar)
4 7 11 11 6 2 1 3 6 10 1 13 12 8 14118 10 5 Strata I Strata II Strata III Strata IV Strata V Tinggi tanaman (m) 0 1 2 5 10 Legenda:
1. Alpukat(Persea americana Mill.)
2. Campoleh(Madhuca cuneata)
3. Cereme(Phyllanthus javanicus (Miq) MA)
4.Hanjuang hijau (Cordyline fruticosa
A.Chev)
5. Hanjuang merah(Cordyline terminalis)
6. Jambu biji(Psidium guajava L.)
7. Mangga(Mangifera indica L.)
8. Pepaya(Carica papaya L.)
9. Petai(Parkia speciosa Hassk.)
10. Petai cina(Leucaena leucocephala (Lmk)
De Witt) i di i 611 12 159 6 10
11. Pisang(Musa paradisiaca L.)
12. Rambutan(Nephelium lappaceum L.)
13. Randu(Ceiba petandra)
14. Salak(Salaca edulis Reinw)
15. Sawo(Manilkara achras (Mill))
Strata Tanaman di Pekarangan Daerah Hilir (Tanaman <1m dan Tertutup Profil Terdepan Tidak Digambar)
28 3 8 8 4 9 2432 3232 32 8 21 8 10 8 6 8 8 8 8 32 32 32 32 32 32 32 32 32 8 8 8 8 8 33 8 33 8 2 25 44 24 1 27 1616 30 29 2929 17 14 19(78) 34 20 20 20 20 20 23 26 1131 13 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 15 21 36 22 12 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 32 Depan 25 35 35 35 35 3535 3535 3535 3535 35 35 35 35 35 Depan Diameter Kanopi I. 1-2 meter II. 2-5 meter PA Kolam 32 0 2 4 6M U IV. > 10 meter
Pola penanaman(kiri) dan penutupan
kanopi (kanan) di pekarangan hulu
(diameter kanopi <1m tidak digambar):
Rata‐rata luas penutupan kanopi
196.0m2, rata‐rata RTH 188.1m2, jadi
31 33 33 40 17 34 34 34 34 34 19 7 15 33 33 33 33 33 15 40(66) 44 21(19) 12(10) 5(29) 11(7) 39(6) 13 13 13 13 4 4 4 4 23 23 8(20) 19 34 2(8) 41 38 3838 10(6) 20 20 20 43 40(19) 21 21 21 21 21 21 21 33 33 33 9(40) 22 19 5(5) 23 8(16) 11 11 11 10(9) 37 37 7 D ep a n D ep an Ka n d a n g
Rata‐rata luas penutupan kanopi
629.0m2, rata‐rata RTH 218.7m2, jadi
densitas kanopi 287%/pekarangan.
28 33 33 33 31 33 33 33 33 33 33 33 33 42 33 33 33 33 33 24 28 33 33 35 18 42 1642 40 40 14 40(66) 26 26 26 3 43 43 9(12) 33 8(58)2525 25 34 34 34 34 34 29(16) 36 5 5 21 30 6 6 27 43 43 1 27 27 27 27 43 43 31 15 32 33 33 43 U Diameter Kanopi: I. 1-2 meter II. 2-5 meter III. 5-10 meter 0 2 4 6 M Kolam 14 21 21 10 17 202017 24 18 21 20 20 19 17 21 23 17 15 21 21 10 10 2 12 20 1(51) 11 10(11) 9 8 13 6 23(2) 1(20) 2120 85 5 5 15 23 23 20 16 16 16 16 16 16 D ep a n D ep an Sumur Kandang 0 2 4 6 M U Diameter Kanopi: I. 1 - 2 meter II. 2 - 5 meter
III. 5 - 10 meter IV. > 10 meter
Pola penanaman(kiri) dan penutupan kanopi (kanan) di pekarangan hilir (diameter
kanopi <1m tidak digambar):
Rata‐rata luas penutupan kanopi 1733.2m2, rata‐rata RTH 562.0m2, jadi
densitas kanopi 308.4%/pekarangan.
1 April 2017 1 April 2017
TERCEPAT
:
Zipora Kristiani
TERBANYAK :
Elvi Silviana Heryanti
TERBAIK
:
Tsara Nuha Apsari
p
1 April 2017
Selamat!!!!
1 April 2017
MG TOPIK URAIAN TUGAS DOSEN I PENDAHULUAN
Ruang Lingkup dan Definisi
Kontrak Perkuliahan; Ruang Lingkup dan Definisi Jasa Lanskap
Tugas Resensi
KAS II MANAJEMEN JASA LANSKAP
Management Plan & Jenis‐jenis Jasa Lanskap
Jasa Ekosistem; Jasa Lingkungan; Jasa Lanskap Tugas Resensi
KAS
IIIJASA LANSKAP: HorizontaldanVertical Diversity Index Tugas KAS
1 April 2017
Keragaman Vegetasi dan Karbon Tersimpan
AbovegrounddanBelowground Analisis IVJASA LANSKAP:
Manajemen Sumber Daya Air dan Udara
Kuantitas dan kualitas air Kuantitas dan kualitas udara
‐ KAS VJASA LANSKAP:
Keindahan dan Kenyamanan Lanskap
Keindahanterrestrialdanspatial
Nilai Kenyamanan Lanskap
Tugas Analisis
KAS VIJASA LANSKAP:
Lanskap Sejarah dan Budaya
Nilai Manfaat Lanskap Sejarah dan Budaya Tugas Analisis
KAS VIIJASA LANSKAP:
Agrowisata dan Agroforestri
Potensi Agrowisata dan Agroforestri ‐ KAS VIIIUTS Rabu 5 Apr 2017 Pk 08‐10 RK 16FAC 401 B‐C
Pelajari soalnya.
Optimal.
Analisis secara tajam.
l h d d l
Jelas, terarah, padat dan lugas.
Elaborasipointer Kalimat yang baik.
1 April 2017 1 April 2017
Atas perhatian dan kerjasamanya dalam tatap muka kali ini
SAMPAI JUMPA PADA UTS
SAMPAI JUMPA PADA UTS
1 April 2017
Dr. Kaswanto, SP, MSi
HP. 0812‐19‐39739
kaswanto@apps.ipb.ac.id
Blog : kaswanto.staff.ipb.ac.id
FB : Regan Leonardus Kaswanto