• Tidak ada hasil yang ditemukan

5_RPP Teknik Penggunaan Perkakas Tangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "5_RPP Teknik Penggunaan Perkakas Tangan"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

SMK NEGERI 1 JETIS SMK NEGERI 1 JETIS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) (RPP)

Nomor

Nomor Dokumen Dokumen : : FM-KUR-02.07FM-KUR-02.07 Revisi

Revisi : : 0000 Tanggal

Tanggal terbit terbit : : 1 1 Juli Juli 20172017 Kompetensi

Kompetensi Keahlian Keahlian : : Teknik Teknik PengelasanPengelasan Mata

Mata Pelajaran Pelajaran : : Teknologi Teknologi MekanikMekanik Kelas/Semester

Kelas/Semester : X : X / / Ganjil Ganjil (1)(1)  Alokasi

 Alokasi Waktu Waktu : : 60 Jam Pe60 Jam Pelajaran x lajaran x 40 menit40 menit Pertemuan

Pertemuan Ke- Ke- : : 15 15 s/d s/d 2020 Kompetansi

Kompetansi Dasar Dasar : T: Teknik eknik Penggunaan Penggunaan Perkakas Perkakas TanganTangan

A.

A. Kompetensi Kompetensi IntiInti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2.

2. Menghayati dan Menghayati dan mengamalkan pemengamalkan perilaku rilaku jujur, disipljujur, disiplin, tanggungjain, tanggungjawab, peduliwab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

seni, budaya, budaya, dan dan humaniora humaniora dalam dalam wawasan wawasan kemanusiaan, kemanusiaan, kebangsaan,kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. 4.

4. Mengolah, Mengolah, menalar, menalar, dan dan menyaji dalam menyaji dalam ranah ranah konkret dan konkret dan ranah ranah abstrak abstrak terkaitterkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B.

B. Kompetensi Kompetensi Dasar Dasar dan dan Indikator Indikator Pencapaian Pencapaian KompetensiKompetensi No.

No. Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar Indikator Indikator Pencapaian Pencapaian KompetensiKompetensi 1.

1. 3.5. 3.5. Menerapkan Menerapkan teknikteknik penggunaan perkakas penggunaan perkakas tangan

tangan

3.5.1.

3.5.1. Mengamati Mengamati dan dan melaksanakan teknikmelaksanakan teknik penggunaan perkakas tangan, perkakas penggunaan perkakas tangan, perkakas tangan bertenaga dan penggerindaan tangan bertenaga dan penggerindaan alat potong dengan mesin gerinda alat potong dengan mesin gerinda bangku/ pedestal di bengkel.

bangku/ pedestal di bengkel. 2.

2. 4.5. 4.5. Melaksanakan Melaksanakan teknikteknik penggunaan perkakas penggunaan perkakas tangan

tangan

4.5.1.

4.5.1. Mengkatagorikan data Mengkatagorikan data dan dan menentukanmenentukan hubungannya, selanjutnyanya

hubungannya, selanjutnyanya disimpulkan

disimpulkan dengan dengan urutan urutan dari dari yangyang sederhana sampai pada yang lebih sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait teknik penggunaan kompleks terkait teknik penggunaan perkakas tangan, perkakas tangan perkakas tangan, perkakas tangan bertenaga

(2)
(3)

No.

No. Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar Indikator Indikator Pencapaian Pencapaian KompetensiKompetensi dan penggerindaan alat potong dengan dan penggerindaan alat potong dengan mesin gerinda bangku/pedestal.

mesin gerinda bangku/pedestal.

C.

C. Tujuan Tujuan PembelajaranPembelajaran Peserta didik mampu : Peserta didik mampu :

1.

1. Memahami jenis-jenis Memahami jenis-jenis & & fungsi fungsi perkakas perkakas tangan, perkakas tangan, perkakas tangan tangan bertenaga danbertenaga dan penggerindaan alat potong dengan mesin gerinda bangku/pedestal.

penggerindaan alat potong dengan mesin gerinda bangku/pedestal. 2.

2. Menjelaskan teknik penggunaan perkakas tangan, Menjelaskan teknik penggunaan perkakas tangan, perkakas tangan bertenagaperkakas tangan bertenaga dan penggerindaan alat potong dengan mesin gerinda bangku/pedestal sesuai dan penggerindaan alat potong dengan mesin gerinda bangku/pedestal sesuai prosedur.

prosedur. 3.

3. Menggunakan perkakas tangan, Menggunakan perkakas tangan, perkakas tangan perkakas tangan bertenaga dan bertenaga dan penggerindaanpenggerindaan alat potong dengan mesin gerinda bangku/pedestal secara prosedur.

alat potong dengan mesin gerinda bangku/pedestal secara prosedur.

4. Memelihara dan merawat perkakas tangan, perkakas tangan bertenaga dan 4. Memelihara dan merawat perkakas tangan, perkakas tangan bertenaga dan

penggerindaan alat potong dengan mesin gerinda bangku/pedestal. penggerindaan alat potong dengan mesin gerinda bangku/pedestal. 5.

5. Menerapkan kesehatan Menerapkan kesehatan dan dan keselamatan kerja keselamatan kerja mesin gerinda mesin gerinda bangku/pedestal.bangku/pedestal. 6.

6. Menggerinda penitik pusat, penitik garis, penggores, mata Menggerinda penitik pusat, penitik garis, penggores, mata bor, pahat tangan,bor, pahat tangan, pahat bubut menggunakan gerinda bangku/pedestal.

pahat bubut menggunakan gerinda bangku/pedestal.

D.

D. Materi Materi PembelajaranPembelajaran

PERKAKAS TANGAN

PERKAKAS TANGAN

Alat Penjepit Alat Penjepit Ragum Ragum

Ragum atau ada juga yang menyebut tanggem, catok atau dalam bahasa Ragum atau ada juga yang menyebut tanggem, catok atau dalam bahasa inggrisnya disebut

inggrisnya disebut visevise  merupakan alat utama pada kerja bangku yang berfungsi  merupakan alat utama pada kerja bangku yang berfungsi untuk memegang/menjepit benda kerja ketika dikerjakan dalam proses kerja untuk memegang/menjepit benda kerja ketika dikerjakan dalam proses kerja bangku.

(4)

Ragum

Ragum tersedia tersedia dalam dalam berbagai berbagai macam macam variasi variasi dan dan ukuran ukuran sesuai sesuai dengandengan kebutuhan. Setidaknya berdasarkan gerakannya ada tiga macam ragum yaitu: kebutuhan. Setidaknya berdasarkan gerakannya ada tiga macam ragum yaitu: Ragum Biasa, Ragum Berputar, dan Ragum Universal.

Ragum Biasa, Ragum Berputar, dan Ragum Universal.

Alat Ukur dan Mal Alat Ukur dan Mal Mistar Ukur

Mistar Ukur

Mistar ukur adalah alat ukur untuk mengetahui nilai panjang, lebar, Mistar ukur adalah alat ukur untuk mengetahui nilai panjang, lebar, tinggi/ketebalan, dan kedalaman. Alat ini berbentuk pipih lurus dilengkapi dengan tinggi/ketebalan, dan kedalaman. Alat ini berbentuk pipih lurus dilengkapi dengan satuan ukuran metrik dan imperial.

satuan ukuran metrik dan imperial.

Panjang mistar antara 10 cm s.d. 1 meter, namun yang biasa digunakan di Panjang mistar antara 10 cm s.d. 1 meter, namun yang biasa digunakan di bengkel kerja bangku adalah mistar berskala ukur ganda dengan panjang 30 cm bengkel kerja bangku adalah mistar berskala ukur ganda dengan panjang 30 cm atau 12" (1foot). Bila diperlukan yang lebih panjang, tersedia pula mistar lipat dan atau 12" (1foot). Bila diperlukan yang lebih panjang, tersedia pula mistar lipat dan mistar gulung (rol mistar)

mistar gulung (rol mistar)

Mistar Lipat Mistar Lipat  Alat

 Alat ukur ukur ini ini dapat dapat dilipat dilipat karena karena dilengkadilengkapi pi dengan dengan sambungasambungan n padapada setiap panjang tertentu, lipatan ini dinamakan bilah ukur. Meteran dengan jarak setiap panjang tertentu, lipatan ini dinamakan bilah ukur. Meteran dengan jarak lipatan 10 cm akan terdapat 10 bilah ukur, sedangkan jarak lipatan 20 cm akan lipatan 10 cm akan terdapat 10 bilah ukur, sedangkan jarak lipatan 20 cm akan terdapat 5 bilah ukur.

(5)

Mistar Gulung (Rol Meter)

Dalam perkembangannya, meteran dibuat lebih panjang dari satu meter, bahkan ada yang sampai 100 m. Meteran semacam ini terbuat dari bahan serat nylon, kain, kulit atau lembaran plat baja tipis sehingga dapat digulung pada sebuah selubung, oleh karena itu dinamakan mistar/meteran gulung.

Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Umumnya terbuat dari baja tahan karat. Terdiri dari dua bagian, bagian diam memuat skala ukur utama dalam sistem matrik dan imperial, dan bagian bergerak memuat skala ukur pembagi. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian buatan terbaru sudah dilengkapi dengan display digital .

(6)

Busur Derajat (Protractor)

Busur derajat adalah alat yang dapat untuk mengukur dan membentuk sudut antara dua bidang permukaan benda kerja yang saling bertemu. Protractor sederhana biasanya terdiri dari cakram pipih separuh lingkaran berskala mulai dari 0° sampai dengan 180° dan bilah putar.

Pengukur Tinggi (Hight Gauge)

Height gauge adalah sebuah alat pengukuran yang berfungsi mengukur tinggi benda terhadap suatu bidang acuan atau bisa juga untuk memberikan tanda goresan secara berulang terhadap benda kerja sebagai acuan dalam proses pengerjaan selanjutnya (permesinan). Dengan adanya kemajuan teknologi pengukur tinggi juga dikembangkan dari analog menjadi digital.

Penyiku

Penyiku atau siku-siku merupakan salah satu alat pada kerja bangku yang terbuat dari baja yang berfungsi untuk memeriksa ketepatan sudut pada benda kerja. Umumnya penyiku memiliki besaran sudut 90° dan 135°.

 Ada juga penyiku yang dapat distel (penyiku lipat), penyiku lipat bahkan sudah ada yang dilengkapi dengan layar baca digital.

(7)

Jangka Bengkok

Jangka bengkok terbuat dari baja perkakas dan berfungsi sebagai mal atau untuk mengukur ukuran luar, diantaranya ketebalan benda kerja, diameter luar benda-benda silindris, kesejajaran dua permukaan bidang pada sebuah benda kerja.

Jangka Kaki

Jangka kaki berfungsi sebagai mal atau untuk mengukur ukuran dalam, diantaranya diameter lubang, diameter dalam dari pipa, atau celah pada benda kerja.

Alat Penanda Penggores

Penggores adalah alat untuk membuat tanda atau garis pada permukaan benda kerja. Penggores umumnya berbentuk batang silindris yang bagian ujungnya diruncingkan

Model penggores bermacam-macam antara lain model ujung tunggal dan model ujung ganda, ada yang berujung tetap dan ada yang ujungnya dapat diganti.

(8)

Penitik

Penitik pusat (center-punch) terbuat dari baja perkakas yang bagian badannya dibuat berbentuk batang segi delapan atau dikartel agar tidak licin sewaktu dipegang, ujungnya lancip dengan sudut 90°. Penitik yang bersudut 90° ini sebagai penitik pusat yang digunakan untuk menandai titik pusat lubang yang akan dibor. Sedangkan untuk menandai garis yang akan dipotong dapat digunakan penitik garis (prick-punch), penitik ini mempunyai sudut lancipnya 60°.

Jangka Tusuk

Jangka tusuk terbuat dari baja perkakas dan berfungsi sebagai mal ataupun untuk mengukur dan sekaligus dapat digunakan sebagai alat penanda seperti untuk membuat lingkaran, garis lengkung atau busur, dan membuat garis sejajar terhadap tepi benda kerja.

Jangka Pincang (Hermaphrodite Caliper) / Jangka ½ Bengkok

Jangka pincang ini sangat banyak digunakan pada pekerjaan melukis dan menandai seperti; untuk menarik garis sejajar, mencari titik senter/pusat.

(9)

Stempel

Stempel digunakan untuk memberikan tanda dipermukaan benda kerja berupa huruf, angka, dan tanda/simbol.

Stempel tersedia dalam beberapa ukuran tinggi huruf, dan yang umum digunakan pada kerja bangku yaitu ukuran 3,5 mm, 5 mm, dan 7 mm. Stempel yang memuat huruf disebut stempel huruf ( Letter Stamping ), stempel yang memuat angka disebut stempel angka ( Number Stamping ).

Alat Pemotong Gergaji Tangan

Gergaji tangan adalah perkakas tangan yang terdiri dari sengkang dan daun gergaji. Sengkang gergaji ada yang tetap dan ada yang dapat diatur panjang pendeknya menyesuaikan panjang daun gergaji yang digunakan. Sengkang gergaji berfungsi sebagai pemegang sekaligus penegang daun gergaji saat digunakan. Daun gergaji berupa baja tipis bergigi tajam pada salah satu atau kedua sisinya yang digunakan untuk memotong/mengikis benda kerja. Daun gergaji adalah sangat keras karena terbuat dari baja perkakas yang pada umumnya dari baja kecepatan tinggi ( Hight Speed Steel/HSS).

Daun gergaji khususnya gergaji untuk logam memiliki gigi-gigi yang lebih lembut dari pada gergaji untuk kayu. Gigi-gigi daun gergaji untuk logam selalu condong kesatu arah dan diberi penyimpangan ke kanan maupun kekiri untuk menghasilkan lebar hasil potongan melebihi tebal daun gergaji untuk menghindari terjepitnya daun gergaji pada celah hasil pemotongan.

(10)

Pahat

 Ada beberapa macam pahat menurut fungsinya yaitu pahat datar, pahat alur, pahat dam, pahat diamond, dan pahat setengah bulat atau pahat kuku.

Pahat datar (flat chisel ) dapat digunakan untuk memotong pelat, baut, dan paku keling, untuk meratakan permukaan yang cembung, pembuatan lubang memanjang pasca pengeboran, dan untuk membuang bagian-bagian yang tajam dari benda kerja.

Pahat alur (cape chisel ) berfungsi untuk membuat alur, misalnya alur-alur sempit dan alur minyak.

Pahat dam (sloting chisel ), untuk memotong/melubang bahan yang tebal atau membuat celah atau sponeng, umumnya diawali dengan pengeboran secara berderet. Berbeda dengan pahat yang lain, pahat dam ujungnya tidak diruncingkan, melainkan berpenampang persegi dengan sisi-sisinya yang tajam.

(11)

Pahat Diamond, digunakan untuk membersihkan sudut-sudut dalam, membuat alur V, dan meralat permulaan pengeboran yang salah.

Pahat Kuku, digunakan untuk membuat alur cekung dan juga untuk meralat permulaan pengeboran yang salah

Gunting Tangan

Terdiri dari bermacam-macam gunting tangan, dengan macam-macam bentuk bibir potongnya (bibir lurus, bibir lengkung, bibir universal) dan gunting tongkat.

1. Gunting tangan lurus (aviation straight)

Gunting tangan lurus digunakan untuk menggunting lurus. 2. Gunting tangan kombinasi

Gunting tangan kombinasi mempunyai ukuran yang sama dengan gunting tangan lurus. Bedanya adalah pada penampang potongnya, gunting tangan kombinasi memungkinkan untuk memotong lengkung, sehingga dapat digunakan untuk memotong bentuk-bentuk yang tidak beraturan.

3. Gunting tangan paruh burung

Gunting ini dapat digunakan untuk memotong lengkung luar ataupun lengkung dalam berdiameter kecil, dan untuk memotong pipa (membuat lubang pada pipa).

(12)

4. Gunting tangan dirgantara (aviation)

Gunting tangan dirgantara terdiri atas tiga bentuk, yakni: lurus, kiri, dan kanan

dengan panjang ±10” dan rahang 2”. Sisi potongnya bergerigi dan dikeraskan,

sehingga dapat memotong pelat yang relatif tebal (± 0,8 mm). 5. Gunting tangan bulldog

Gunting tangan bulldog digunakan untuk pemotongan pelat agak tebal (max 1,5 mm) baik lurus maupun bentuk-bentuk tak teratur atau lengkung. Gunting ini seperti gunting tangan kombinasi tapi sisi potongnya lebih pendek, sedang tangkainya lebih panjang

6. Gunting tangan lingkaran

Gunting tangan lingkaran digunakan untuk pemotong bentuk lingkaran karena sisi potongnya lengkung.

7. Gunting tangan Trojan

Gunting ini dapat digunakan untuk memotong lurus dan lengkung. Sisi potong cukup kecil sehingga memungkinkan untuk pemotongan tajam tanpa membengkokkan pelat.

Gunting Tuas

Gunting tuas atau gunting bangku, untuk menggunting pelat yang agak tebal (bila tidak kuat dengan gunting tangan).

Tang

Tang berfungsi untuk menjepit, memotong, menahan, memuntir atau menekuk benda kerja.

(13)

Alat Penyerut Kikir

Kikir adalah salah satu alat yang digunakan untuk menyerut atau mengikis permukaan benda kerja.

Kikir tesedia dalam berbagai macam ukuran, bentuk, guratan, dan konfigurasi gigi. Ditinjau dari bentuk penampangnya, kikir yang umum digunakan (dalam kerja bangku) adalah kikir datar ( flat ), kikir setengah bulat, kikir bujur sangkar, kikir segitiga, dan kikir bulat.

Kikir datar untuk pengikiran rata. Kikir setengah bulat dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum dan mengikir lengkungan bagian dalam. Kikir bujur sangkar dipergunakan untuk membuat alur, celah siku-siku, dan membentuk lubang segiempat. Kikir segitiga untuk mengikir lubang dan bagian yang bersudut lebih kecil dari 90°. Kikir bulat digunakan untuk membuat cekungan dan memperluas lubang.

(14)

Alat Pelubang Drip (Pin Punch)

Bentuk drip sangat mirip dengan pahat dan seringkali termasuk dalam kemasan set pahat, tetapi ada perbedaan yang mendasar yaitu pada bentuk ujung/matanya. Bentuk ujung drip adalah berupa batang silindris, oleh karena itu dapat juga disebut sebagai pahat bulat. Ujung/mata drip tersedia dalam berbagai ukuran. Drip dapat digunakan untuk membuat lubang pada pelatpelat tipis, dan dapat juga digunakan untuk mengeluarkan batang keling dari lubangnya setelah dihilangkan kepalanya.

Bor 

Bor atau gurdi digunakan untuk membuat lubang atau mengebor bermacam macam bahan teknik yaitu bahan logam seperti plat besi, aluminium, kuningan dan bahan non logam seperti plastik, acrylic, dsb.

Alat Pengulir

 Alat pengulir adalah berfungsi untuk membuat ulir, baik ulir dalam maupun ulir luar. Alat untuk pembuatan ulir dalam disebut tap dan untuk pembuatan ulir luar disebut snei (die). Baik tap maupun snei dibuat dari bahan baja perkakas jenis baja kecepatan tinggi (HSS).

Tap

Tap adalah alat yang digunakan untuk mebuat ulir dalam. Untuk pembuatan setiap tingkat ukuran ulir diperlukan satu set tap yang terdiri dari tiga buah tap yang masing-masing harus digunakan secara berurutan sesuai dengan tingkat volume pemotongannya. Untuk mengetahui mana tap pertama, kedua, dan ketiga dapat dilihat dari tingkat kekonisan pada ujungnya.

Ukuran diameter Tap diukur dari puncak ke puncak ulirnya, ada yang dalam Metrik (mm) dan ada yang dalam Whitworth (inchi) dan dicantumkan pada tangkainya.

(15)

Snei (die)

Snei adalah alat untuk membuat ulir luar pada batang silindris. Snei berbentuk cakram dengan lubang berulir ditengah (pusat). Awal ulir pada kedua sisinya dichamper sehingga membentuk tirus, untuk memusatkan alat pemotong ulir tersebut pada benda kerja dan mempermudah awal proses pemotongan. Lubang-lubang seragam, sejajar sumbu ulir, dan berhenti di bagian ulir menimbulkan sisi-sisi potong, alur alur-alur pemotong beram, dan ruang pembuangan beram. Snei ada yang dibelah pada salah satu sisi lingkarnya untuk memungkinkan pengaturan secara terbatas.

Alat Pemukul

Dalam dunia teknik, alat pemukul yang lazim digunakan adalah disebut palu atau martil, yaitu peralatan yang dipergunakan untuk memukul benda kerja maupun peralatan lainnya yang dalam fungsi kerjanya memerlukan pukulan, contohnya dalam memahat, dan memaku.

Palu Pen

Fungsi palu pen : muka yang rata berfungsi untuk memukul pahat ketika memahat, paku ketika memaku, pasak, dan pelurusan. Sedangkan bagian yang pipih dapat digunakan misalnya untuk meregang pita baja.

Palu Konde

Dalam penggunaannya di kerja bangku, sisi muka yang rata digunakan untuk memampatkan batang paku keling yang selanjutnya untuk membentuk kepala kelingnya dipukul menggunakan sisi muka yang bulat.

(16)

Palu Plastik

Pada kerja bangku palu plastik sering digunakan untuk membetulkan posisi benda kerja pada ragum bangku maupun pada ragum mesin bor.

PERKAKAS TANGAN BERTENAGA

Mesin Bor Definisi

Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran-kerja dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut mata bor.

Jenis

 –

 Jenis Mesin Bor

Mesin Bor Meja / Mesin Bor Pilar / Mesin Bor Duduk

Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja. Mesin ini digunakan untuk membuat lobang benda kerja dengan diameter tertentu.

Mesin Bor Tangan (Pistol)

Mesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan menggunakan tangan dan bentuknya mirip pistol. Mesin bor tangan biasanya digunakan untuk melubangi kayu, tembok maupun pelat logam. Khusus Mesin bor

(17)

ini selain digunakan untuk membuat lubang juga bisa digunakan untuk mengencangkan baut maupun melepas baut karena dilengkapi 2 putaran yaitu kanan dan kiri. Mesin bor ini tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, kapasitas dan juga fungsinya masing-masing.

Mesin Bor Radial

Mesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran bendabenda kerja yang besar dan berat. Mesin ini langsung dipasang pada lantai, sedangkan meja mesin telah terpasang secara permanen pada landasan atau alas mesin.

Mesin Bor Tegak (Vertical Drilling Machine)

Mesin bor tegak digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan ukuran yang lebih besar, dimana proses pemakanan dari mata bor dapat dikendalikan secara otomatis naik turun.

Bagian

 –

 Bagian Utama Mesin Bor : 1. Base (Dudukan)

Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. 2. Column (Tiang)

Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-bagian yang digunakan untuk proses pengeboran.

(18)

3. Table (Meja)

Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor. 4. Drill (Mata Bor)

 Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien 5. Spindle

Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang / mencekam mata bor.

6. Spindle Head

Merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor dengan sambungan berupa belt dan diatur oleh drill feed handle untuk proses pemakananya.

7. Drill Feed Handle

Handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke benda kerja ( memakankan).

8. Kelistrikan

Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk kelengkapanya mulai dari kabel power dan kabel penghubung , fuse / sekring, lampu indicator, saklar on / off dan saklar pengatur kecepatan.

Prosedur Pengerjaan Pengeboran  Pemasangan benda kerja

Jika menggunakan ragum, untuk benda kerja rata dan mendatar dengan ukuran benda tebalnya lebih pendek dari ukuran tinggi mulut ragum, dibagian bawah benda kerja ditahan denagan bantalan yang rata dan sejajar (paralel).  Agar ragum tidak turut bergerak, ragum diikat denagan menggunakan mur

baut pada meja bor.

 Pemasangan mata bor pada chuck

Bor dengan tangkai lurus (taper) langsung dimasukan pada lubang sumbu mesin bor, tidak boleh menggunakn pemegang bor. Dengan demikian, lubang alur menerima ujung taper dan lubang taper diimbangi oleh selubang yang distandarisasi (dinormalisasikan). Ujung taper tidak digunakan untuk memegang tapi untuk mempermudah dilepas dari selumbung dengan menggunakan soket. Sebelum melepas bor, sepotong kayu harus diletakan dibawahnya, sehingga mata bor tidak akan rusak pada saat jatuh.

Mata bor yang baik asahan mata potongnya akan mengebor dengan baik dan akan menghasilkan tatal yang sama tebal dengan yang keluar melalui kedua belah alur spiral bor. Untuk bahan memerlukan pendinginan, dipergunakan cerek khusus tempat bahan pendingin.

 Atur posisi benda kerja dengan menggerakkan meja, untuk arah vertical cukup memutar handle, untuk gerak putar mejanya cukup membuka pengunci

(19)

di bawah meja dan di sesuaikan, setelah itu jangan lupa mengunci semua pengunci.

Perawatan Mesin Bor

Sebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan perawatan yang intensif pada setiap komponen mesinnya. Hal ini juga diperlukan untuk mesin bor. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan :

Pelumasan secara rutin untuk menghilangkan panas dan gesekan. Mesin harus dibersihkan setelah digunakan

Chips harus dibersihkan menggunakan kuas.

T-slots, grooves, spindles sleeves, belts, and pulley harus dibersihkan. Mesin diolesi dengan cairan anti karat untuk mencegah dari berkarat

Pastikan untuk alat pemotong berjalan lurus (stabil) sebelum memulai operasi. Jangan menempatkan alat-alat lain di meja pemboran

Mesin Bor Tangan

Mesin bor tangan  adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan menggunakan tangan dan biasanya berbentuk mirip pistol. Untuk membuat lubang pada benda kerja, lubang bor ditentukan terlebih dahulu melalui gambar kerja yang ditandai dengan tanda titik (penitik).

Gerakan pemakanan mesin bor tangan dengan menggunakan gerakan tangan dengan cara menekan mesin bor pada benda kerja dengan sudut 90° terhadap benda kerja.

Jenis

 –

 Jenis Mesin Bor Tangan : 1) Mesin Bor Impact (Pistol Drill)

Penggunakan mesin bor ini bisa diaplikasikan untuk mengebor, pelat tipis, kayu, karet ataupun plastic. Sedangkan untuk mata bornya maksimum ukuran 13 mm.

2) Mesin Bor Hammer

Mesin bor jenis hammer ini menggunakan dua putaran, yakni putaran tinggi dan putaran rendah sekaligus bisa dirubah arah putarannya. Penggunakan putaran tinggi untuk mengebor benda kerja lunak dan tipis, seperti pelat, kayu.

(20)

Sedangkan untuk putaran rendah digunakan untuk mengebor benda kerja yang keras seperti beton coran baja tuang. Pada pemakaian putaran rendah, putaran bor seperti terhentak-hentak atau memukul-mukul (hammer).

3) Mesin Bor Rotary Hammer

Spesifikasi:

Mata bor sampai ukuran 26 mm (bor beton) Konsumsi listrik 710W

Putaran tanpa beban 900RPM  Aksesoris:

Pegangan / handle sisi

Stoper pengukur kedalaman

4) Drywall Screwdriver

Mesin bor jenis drywall screw driver   khusus berfungsi untuk mengencangkan dan mengendorkan baut, ataupun fiser

(21)

Keselamatan Kerja Menggunakan Mesin Bor Tangan : 1. Baca buku petunjuk mesin bor tangan (manual book) 2. Memakai kacamata pengaman

3. Pakaian kerja jangan terlalu longgar 4. Memakai sepatu kerja

5. Pastikan kondisi mesin bor dalam keadaan normal 6. Jangan memakai mesin bor ditempat basah

7. Pastikan mata bor kondisinya tajam

8. Pastikan mata bor terkunci kencang sebelum mengebor 9. Pastikan kondisi kabel arus listrik tidak terkelupas.

Mesin Gerinda

Mengerinda merupakan proses penyayatan material dengan mengunakan batu gerinda yang berputar. Bekerja dengan mesin gerinda prinsipnya sama dengan proses pemotongan benda kerja. Pisau atau alat potong gerinda adalah ribuan keping berbentuk pasir gerinda yang melekat menjadi keping roda gerinda. Proses penggerindaan dilakukan oleh keping roda gerinda yang berputar menggesek permukaan benda kerja.

Macam

 –

 Macam Mesin Gerinda

Mesin gerinda memiliki macam

 –

  macam jenisnya, tetapi secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu: portable grinding ( grinda duduk ) dan hand grinding (gerinda tangan). Mesin gerinda  portable  biasanya digunakan untuk proses finishing   pada sebuah produk yang memiliki tingkat kehalusan tertentu.

Macam

 –

 macam gerinda portable diantaranya adalah mesin gerinda rata (vertical dan horisontal), mesin geinda silindris mesin gerinda universal.

Mesin gerinda tangan (Hand grinding ) adalah mesin gerinda yang operasionalnya digenggam. Mesin ini memiliki konstruksi yang ringan dan sederhana, dengan operasionalnya secara manual.

(22)

Bahan baku yang biasa dipakai untuk membuat batu gerinda atau mata pisau gerinda adalah:

Silicon Carbide Wheels

White Aluminum Oxide Wheels Brown Aluminum Oxide Wheels Pink Aluminum Oxide Wheels

Various Combination of The Grains in Vitrified and Resinoid Quality Diamond

Cubic Boron Nitrid e

Mesin gerinda tangan horisontal

Mesin gerinda tangan ini fungsi utamanya adalah untuk mengurangi ukuran benda kerja sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Selain itu alat ini juga dapat digunakan untuk membentuk model permukaan benda kerja, memotong benda kerja, menghaluskan dan mengkilapkan (memoles) permukaan benda kerja.

Pada proses pengelasan banyak menggunakan gerinda tangan untuk proses persiapan material seperti untuk persiapan kampuh las, pembersihan hasil las untuk proses pengelasan multi layer . Disamping penggunaan tesebut diatas  juga bisa digunakan untuk proses finishing .

Macam macam gerinda tangan ada dua yaitu gerinda untuk meratakan dan gerinda untuk memotong

Mesin gerinda tangan vertikal

Sepertinya hal mesin gerinda horizontal, fungsi utama dari gerinda vertikal ini juga untuk menghilangkan permukaan-permukaan yang kasar serta tajam terutama untuk model benda kerja yang berlubang atau alur. Posisi mata pisau gerinda ini lurus ke depan searah dengan dudukan motor pemutarnya.

(23)

Beberapa macam pisau gerinda model vertical, antara lain :

Bentuk

 –

 bentuk batu gerinda :

Klasifikasi batu gerinda

Label batu gerinda yang menempel pada batu gerinda berisi hal-hal berikut. a. Jenis bahan asah.

b. Ukuran butiran asah. c. Tingkat kekerasan. d. Susunan butiran asah. e. Jenis bahan perekat.

(24)

Aplikasi dan penggunaan mesin gerinda :

1. Untuk merawat agar mesin tetap awet dan dapat digunakan dengan baik, mesin tidak boleh digunakan diluar kapasitasnya. Di kebanyakan penggunaan, berat mesin itu sendiri sudah sesuai untuk melakukan pengrendean yang efektif. Terlalu banyak tekanan akan menyebabkan kecepatan perputaran batu  jadi berkurang., finish permukaan yang jelek, dan pemakaian diluar kapasitas

akan mengurangi keawetan mesin.

2. Menggerinda sudut Jangan aplikasikan seluruh permukaan batu gerinda ke material yang digerinda. Mesin harus diarahkan pada sudut 15-30 derajat jadi sudut luar dari batu gerinda dapat kontak dengan material pada sudut yang optimal.

3. Untuk mencegah batu gerinda melubangi object, cara penggerindaan harus ditunjukkan dengan gambar yang menunjukkan arah penggerindaan mengarah ke depan operator.

4. Tindakan pencegahan dengan segera setelah menyelesaikan penggunaan. Setelah menekan tombol OFF, jangan letakkan langsung apabila batu gerinda belum berhenti berputar. Salah satu cara menghindari kecelakaan, tindakan pencegahan akan mengurangi jumlah debu atau material-material yang tersedot oleh alat.

(25)

Gergaji Mesin

Gergaji mesin merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong benda kerja. Mesin-mesin gergaji memiliki konstruksi yang beragam sesuai dengan ukuran, bentuk dan jenis material benda kerja yang akan dipotong.  Adapun klasifikasi mesin-mesin gergaji yang dapat digunakan adalah sebagai

berikut :

(26)

Mesin gergaji ini umumnya memiliki pisau gergaji dengan panjang antara 300 mm sampai 900 mm, ketebalan 1,25 mm sampai 3 mm, jumlah gigi rata-rata antara 1 sampai 6 gigi per inchi, dan material HSS. Karena geraknya yang bolak-balik, maka waktu yang digunakan untuk memotong adalah 50%.

2. Mesin gergaji piringan (circular saw)

Diameter piringan gergaji dapat mencapai 200 sampai 400 mm dengan ketebalan 0,5 mm, ketelitian gerigi pada keliling piringan memiliki ketinggian antara 0,25 mm sampai 0,50 mm. Pada proses penggergajian ini selalu digunakan cairan pendingin. Toleransi yang dapat dicapai antara kurang lebih 0,5 mm sampai kurang lebih 1,5 mm.

3. Mesin gergaji pita (band saw)

Mesin gergaji yang telah dijelaskan sebelumnya adalah gergaji untuk pemotong lurus. Sedangkan mesin gergaji pita memiliki keunikan, yaitu mampu memotong dalam bentuk-bentuk tidak lurus atau lengkung yang tidak beraturan. Kecepatan pita gergajinya bervariasi antara 18 m/menit sampai 450 m/menit, agar dapat memenuhi kecepatan potong dari berbagai jenis material benda kerja.

(27)

4. Mesin gergaji Cut Off Saw

Gergaji jenis cut off saw ini sering dipakai hampir di semua bengkelbengkel konstruksi fabrikasi. Dengan model yang sederhana dapat memotong dengan cepat dan hasil yang halus pada bekas sayatan potongan.

Sedangkan benda kerja dijepit dibawah dengan ragum yang dapat diputar sampai sudut terkecil 10° - 90 ° tegak lurus terhadap mata pisau. Mata gergaji cut off saw biasanya lebih sering dipakai jenis pisau potong yang berbahan batu gerinda potong daripada jenis pisau potong berbahan logam.

Material yang sering dipotong dengan cut off saw ini seperti pipa bulat, pipa kotak, plat strip, besi bulat atau material yang berdiameter kecil dan berdimensi panjang.

MENGGERINDA

Gerinda mungkin adalah sebuah rangka bangku gerinda yang di pasangi gerinda dengan diameter batu gerindanya 200 mm (8 inches) dan 25 mm (1 inch) luasnya atau tipe gerinda yang lebih besar berkaki (pedestal) (yang terpasang di lantai) seperti yang tampak dalam gambar 5. Gerinda berkaki (Pedestal grinders) bisa memiliki diameter batu gerinda sampai kira-kira 600 mm (24 inches) dan lebarnya 75 mm (3 inches).

(28)

Menggerinda Mata Bor

Sebelum mengasah mata bor, harus memeriksa kondisi bor mengenai cacat dan retak bibir atau tepi yang harus digerinda selama proses penajaman. Harus memeriksa juga referensi untuk sudut bibir yang tepat dan sudut bebas bibir untuk bahan yang akan dibor. Penggerinda harus mengambil posisi yang benar yaitu berdiri agak menyamping dan harus merasa nyaman ketika di depan roda gerinda untuk mempertajam bor.

Metode yang disarankan adalah pertama untuk menggerinda sudut bibir potong, kemudian berkonsentrasi pada penggerindaan sudut bebas bibir, yang kemudian akan menentukan panjang bibir. Sudut bibir yang umum digunakan adalah 118° (59°x2) harus simetris, termasuk panjang bibir dan sudut bebas bibir.

Ketika menggerinda, jangan biarkan mata bor menjadi panas. Overheating akan menyebabkan tepi bor menjadi biru yang merupakan indikasi bahwa kekerasan mata bor telah hilang. Daerah biru harus benar-benar dihilangkan untuk membangun kembali kekerasan bor. Jika bor menjadi terlalu panas selama penajaman, bibir bisa retak ketika dicelupkan ke dalam air pendingin. Selama melaksanakan penggerindaan mata bor, harus selalu disediakan alat pemeriksa hasil penggerindaan yaitu berupa mal ukur mata bor atau jika tidak ada dapat menggunakan busur derajat.

(29)

Mal ukur bor atau busur derajat digunakan untuk memeriksa sudut bibir dan panjang bibir. Pemeriksaan hasil penggerindaan mata bor mutlak diperlukan untuk memastikan geometri mata bor sudah simetris dan benar. Kesalahan penggerindaan dapat menimbulkan masalah ketika mata bor digunakan.

Menggerinda Pahat Bubut

Pahat bubut atau alat potong bubut berbentuk batangan yang ujungnya dibentuk pisau dan dapat digunakan untuk memotong benda kerja sesuai dengan tujuan kerja bubut. Sudut-sudut yang dibentuk pada ujung pahat bubut dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Pahat bubut membutuhkan pengasahan, tanpa pengasahan maka hasil benda kerja tidak sesuai dengan desain yang diharapkan. Selain membuat bentuk dan ketajaman pahat yang baru, pengasahan juga dilakukan untuk merubah bentuk pahat untuk tujuan pembubutan yang lain.

(30)

Mesin gerinda yang digunakan adalah mesin gerinda biasa (pedestal), beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :

 Lepas pahat dari alat pemegang pahat (tool holder)  Pegang pahat dengan tangan seperti gambar di atas

 Jangan menekan terlalu keras pada roda gerinda, akan menyebabkan terlepasnya pahat dan mencelakakan diri anda atau merusakkan pahat itu sendiri.

 Penekanan yang terlalu keras juga akan menyebabkan terbakarnya ujung pahat dan jari tangan, selanjutnya akan menghilangkan sifat kekerasan (tempering) pahat.

 Jaga suhu pengasahan dengan sewaktu-waktu merendam pahat ke dalam air pendingin selama kerja pengasahan.

Urutan pengasahan pahat bubut yang baru dilakukan sesuai gambar dibawah ini, sedangkan untuk pahat sudah digunakan cukup mengulangi sudut-sudut yang telah terbentuk dengan sedikit penekanan yang merata.

Periksa sudut-sudut yang telah dibuat sesuai ketentuan sudut pahat bubut. Bila sudut-sudutnya belum memenuhi, ulangi langkah pengasahan. Usahakan penekanan pahat pada roda gerinda merata dan tetap.

E. Model / Metode Pembelajaran

Model pembelajaran Cooperative Learning dengan pendekatan scientific.

F. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan DeskripsiKegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan pisik

untuk mengikuti proses pembelajaran

(31)

b. Memberi motivasi mengajukan pertanyaan terkait dengan materi yang telah dipelajari dengan

materi yang akan dipelajari

c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai.

d. Menyampaikan ruang lingkup materi dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan masalah.

Inti Mengamati :

Mengamati dan melaksanakan teknik penggunaan perkakas tangan melalui pengamatan di bengkel atau simulasi.

Menanya :

Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang teknik penggunaan perkakas tangan

Mengeksplorasi :

Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang teknik

penggunaan perkakas tangan

Mengasosiasi :

Mengkategorikan data dan menentukan

hubungannya, selanjutnya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan teknik penggunaan

perkakas tangan

Mengkomunikasikan :

Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang teknik penggunaan perkakas tangan melalui media lisan dan tulisan.

2360 menit

Penutup Dalam kegiatan penutup guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok

melakukan:

a. Rangkuman atau kesimpulan

(32)

b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

c. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, remidial, dan pengayaan baik individual maupun kelompok, dan

d. Mengimformasikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya

G. Alat / Media / Sumber Pembelajaran

1. Buku K13 Teknik Dasar Pengerjaan Logam X-1 dan X-2 2. Slide Power Point

3. Ruang Praktek / Bengkel Teknik Pengelasan 4. Internet

5. http://elearning-stmhabibi.net atau http://elearning-stmhabibi.net/moodle

H. Penilaian Hasil Belajar 1. Penilaian Sikap

2. Penilaian Pengetahuan 3. Penilaian Keterampilan

I. Prosedur Penilaian

No Aspek Yang Dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian 1 Sikap

a. Terlibat aktif dalam pembelajaran teknik

penggunaan perkakas tangan b. Bekerjasama dalam kegiatan

kelompok.

c. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.

Pengamatan Selama pembelajaran berlangsung

2 Pengetahuan

a. Menjelaskan jenis

 –

 jenis dan fungsi perkakas tangan

b. Menjelaskan penggunaan perkakas tangan secara prosedur Pengamatan dan tes tulis Penyelesaian tugas secara individu

(33)

c. Dapat menjelaskan prosedur cara merawat perkakas tangan d. Memilih perkakas tangan

sesuai tugas dan pekerjaan 3 Keterampilan

a. Dapat menggunakan perkakas tangan sesuai tugas dan

pekerjaan

b. Dapat merawat perkakas tangan sesuai prosedur perawatan.

c. Dapat melaksanakan

praktikum mengasah pahat tangan sesuai prosedur d. Dapat melaksanakan

praktikum mengasah mata bor sesuai prosedur

e. Dapat melaksanakan

praktikum mengasah pahat bubut sesuai prosedur

Tes praktek Penyelesaian tugas secara individu

Tugas

J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Tes tertulis

1) Sebutkan kegunaan dari protractor !

2) Jelaskan perbedaan antara jangka bengkok dan jangka kaki ! 3) Jelaskan fungsi dari Pahat datar (flat chisel ) !

4) Sebutkan nama

 –

 nama kikir pada gambar dibawah ini ?

5) Jelaskan perbedaan antara tap dan snei ?

(34)

7) Jelaskan cara merawat/memelihara mesin bor !

8) Pada saat menggunakan mesin bor, K3 apa yang harus diperhatikan/diterapkan ! 9) Mengapa pada saat menggerinda mata bor jangan sampai mata bor tersebut

menjadi/terlalu panas !

10) Sebutkan hal

 –

 hal yang perlu diperhatikan dalam mengasah pahat bubut ?

Kunci jawaban Butir

Soal Uraian Skor

1 Busur derajat adalah alat yang dapat untuk mengukur dan membentuk sudut antara dua bidang permukaan benda kerja yang saling bertemu

10

2 Jangka bengkok terbuat dari baja perkakas dan berfungsi sebagai mal atau untuk mengukur ukuran luar, diantaranya ketebalan benda kerja, diameter luar benda-benda silindris, kesejajaran dua permukaan bidang pada sebuah benda kerja.

Jangka kaki berfungsi sebagai mal atau untuk mengukur ukuran dalam, diantaranya diameter lubang, diameter dalam dari pipa, atau celah pada benda kerja.

10

3 Pahat datar (flat chisel ) dapat digunakan untuk memotong pelat, baut, dan paku keling, untuk meratakan permukaan yang cembung, pembuatan lubang memanjang pasca pengeboran, dan untuk

membuang bagian-bagian yang tajam dari benda kerja

10

4 Kikir datar (flat ), kikir setengah bulat, kikir bujur sangkar, kikir segitiga, dan kikir bulat.

10

5 Tap adalah alat yang digunakan untuk mebuat ulir dalam Snei adalah alat untuk membuat ulir luar pada batang silindris

10

6 10

7 Cara merawat mesin bor :

 Pelumasan secara rutin untuk menghilangkan panas dan gesekan.  Mesin harus dibersihkan setelah digunakan

 Chips harus dibersihkan menggunakan kuas.

 T-slots, grooves, spindles sleeves, belts, and pulley harus

dibersihkan.

(35)

 Mesin diolesi dengan cairan anti karat untuk mencegah dari

berkarat

 Pastikan untuk alat pemotong berjalan lurus (stabil) sebelum

memulai operasi.

 Jangan menempatkan alat-alat lain di meja pemboran 8 Keselamatan Kerja Menggunakan Mesin Bor Tangan :

1. Baca buku petunjuk mesin bor tangan (manual book) 2. Memakai kacamata pengaman

3. Pakaian kerja jangan terlalu longgar 4. Memakai sepatu kerja

5. Pastikan kondisi mesin bor dalam keadaan normal 6. Jangan memakai mesin bor ditempat basah

7. Pastikan mata bor kondisinya tajam

8. Pastikan mata bor terkunci kencang sebelum mengebor 9. Pastikan kondisi kabel arus listrik tidak terkelupas.

10

9 Karena jika mata bor menjadi panas (overheating) maka akan menyebabkan tepi bor menjadi biru yang merupakan indikasi bahwa kekerasan mata bor telah hilang.

Daerah biru harus benar-benar dihilangkan untuk membangun kembali kekerasan mata bor.

10

10 Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :  Lepas pahat dari alat pemegang pahat (tool holder)  Pegang pahat dengan tangan seperti gambar di atas

  Jangan menekan terlalu keras pada roda gerinda, akan menyebabkan terlepasnya pahat dan mencelakakan diri anda atau merusakkan pahat itu sendiri.

  Penekanan yang terlalu keras juga akan menyebabkan terbakarnya ujung pahat dan jari tangan, selanjutnya akan menghilangkan sifat kekerasan (tempering) pahat.

 Jaga suhu pengasahan dengan sewaktu-waktu merendam pahat ke dalam air pendingin selama kerja pengasahan

10

Mojokerto, 14 juli 2017 Mengetahui,

Ka.SMK Negeri 1 Jetis Guru Mata Pelajaran

Drs. L A D I , M.M, Drs. SOPAN SLAMET, M.Pd.

(36)

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP Mata Pelajaran : Teknologi Mekanik Kelas/Semester : X/1

Tahun Pelajaran : 2017/2018

Waktu Pengamatan : Kamis, 7 Desember 2017

Indikator sikap aktif dalam pembelajaran Teknologi Mekanik

1. Kurang baik  jika menunjukkan tidak aktif sama sekali / sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran

2. Baik  jika menunjukkan aktif / ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg / konsisten

3. Sangat baik  jika menunjukkan aktif / sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg / konsisten

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.

1. Kurang baik  jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.

2. Baik  jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.

3. Sangat baik  jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 1. Kurang baik  jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan

masalah yang berbeda dan kreatif.

2. Baik  jika  menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten. 3. Sangat baik  jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap

proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

(37)

Bubuhkan tanda √ pada kolom

-kolom sesuai hasil pengamatan

No Nama Siswa Sikap

Aktif Bekerjasama Toleran

KB B SB KB B SB KB B SB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Keterangan : KB : Kurang baik B : Baik SB : Sangat baik

(38)

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN Mata Pelajaran : Teknologi Mekanik

Kelas/Semester : X/1

Tahun Pelajaran : 2017/2018

Waktu Pengamatan : Kamis, 7 Desember 2017

Indikator terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan nilai fungsi di berbagai macam peralatan Teknologi Mekanik`

1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan Teknik Penggunaan Perkakas Tangan.

2. Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan Teknik Penggunaan Perkakas Tangan.

3. Sangat terampil,  jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan Teknik Penggunaan Perkakas Tangan.

Bubuhkan tanda √pada kolom

-kolom sesuai hasil pengamatan.

No Nama Siswa

Keterampilan

Menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah

KT T ST 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Referensi

Dokumen terkait