KIDUNG WASENG SARI : PENGUKUAHN KEKUSAAN KIDUNG WASENG SARI
LAILATUL FAJRIYAH 2611414007
Jurusan Bahasa Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel ________________ SejarahArtikel: ________________ Keywords:Pengukuahn Kekusaan Kidung Waseng Sari ____________________ Abstrak ___________________________________________________________________
Di dalam kidung Waseng Sari terdapat beberapa latar yang menggambarkan kegiatan keagamaan dan lingkungan yang ada di zaman itu.
Dari kidung Waseng Sari ini juga dapat dketahui bahwasannya masyarakar Daha khususnya dilingkungan kraton telah mengenal sebuah kepercayaan akan adanya tuhan, dibuktikan dengan adanya rombongan kraton yang sedang berada di tempat ibadah.
Kebanyakan dari cerita Waseng Sari adalah membahas kehidupan para putra dan putri kerajaan yang hidup di dalam kerajaan dan kebiasaan-kebiasaan yang mereka jalani sebagai keluarha kerajaan.
PENDAHULUAN
Dari kisah Waseng sari yang menjadikan cerita ini hebat adalah perjuangan menyatukan cinta antara Panji dan Amahi Lara (Raden Galuh). Perjalanan cinta yang berliku-liku dan menyedihkan. Namun pada akhirnya cinta itu dapat
disatukan dan dengan akhir yang
mengesankan.
Hal-hal yang yang menarik anatara lain adalah perjuangan Panji dlam mencari kekasihnya selama 8 tahun. Panji juga bersedia melakukan perjalanan jauh dan mengalami beberapa peperangan dengan beberapa kerajaan.
Perjalanan Panji juga menjadikan ia seorang kesatria yang terkenal akan ketangguhannya. Ia selalu menang saat peperangan. Dari hal itulah yang menjadikan Panji disegani oleh kerajaan Koripan karna Panji yang berani dan gagah.
Perjalanan Panji dalam mencari Raden Galuh membuat Pnji berkali-kali jatuuh sakit hingga pingsan. Ia menyusuri berbagai wilayah untuk mencrai sosok kekasihnya itu. Dan selama perjalanan itu pula, Panji tetap mempertahankan cintanya kepada Raden Galuh. Hal itu terbukti dengan banyaknya tawaran hadiah untuk menikahi beberapa putri raja, tetapi ia tetap
bertahan selama 8 tahun pencariannya terjadap kekasih yang dicintanya.
Hal menarik lainya adalah pertemuan Panji dengan Amahi Lara yang sangat dekat tetapi Panji tidak menyadari bahwa Amahi Lara adalah kaekasihnya yang hilang. Amahi Lara pun tidak mengungkapakan siapa jati dirinya kepada Panji.
Kehebatan cinta antara Panji dengan Amahi Lara menyebabkan Angrurah Arsa rela untuk dijadikan istri kedua Panji. Kerelaaan Angrurah Arsa untuk dijadikan istri kedua Panji inilah yang menambah verita ini begitu mengesankan dan menyentuh. Dari cerita Panji yang dapat menyatukan dua kerajan antra kerajaan Koripan dan kerjaan Daha.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, Sumber data dalam penelitian ini adalah Kidung Waseng Sari.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah teknik pustaka, dan teknik catat. Instrumen penelitian ini menggunakan human instrumen dan dibantu dengan alat bantu lainnya seperti nota pencatat dan alat tulis. Dalam penelitian ini pengolahan data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
historis dan hermeneutic sastra. Hermeneutic sastra merupakan system penafsiran terhadap suatu teks untuk meamahami makna ataupun symbol-simbol yang terkandung di dalamnya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam kisah Waseng Sari, cerita dimulai ketika pangeran Wira Namtani bertunangan dengan Raden Galuh, puteri Daha. Raja Magadha yang melamar Raden Galuh marah ketika mengetahiu bahwa sang
puteri idaman telah ditentukan
pernikahannya dengan Pangeran Koripan. Raja Magadha kemudin mengutus seorang mantrinya untuk membununh pangeran Wira Namtani. Akan tetapi, semua usah membunuh sang pangeran gagal, maka pangeran Wira Namtani dijadikan tawanan di Maghadha. Karena sulit membunuh pangeran Wira Namtani maka tubuh pangeran diikat dengan akar-akar dan dilemparkan ke sungai, sehingga dengan demikian ia akan mati dan mayatnnya hanyut sampai Daha oleh aliran sungai. Sepuluh hari hanyut di sungai tubuh pangeran Wira Namtani terdampar di tepi sungai dekat tempat ibadat (pengabeta) di daerah Daha, tepat saat rombongan dari kraton datang ke pangabetan. Pangeran Wira Namtani ditemukan oleh dua orang teman sang putri yaitu Bayan dan Sanggit. Yang awalnya mereka kira mayat ternyata seorang pemuda yang masih hidup. Pangeran Wira Namtani pun mengatakan bahwa ia datang dari Gegelan (Urawan). Pangeran Wira Namtani kemudian diangkat
menjadi seorang pangalaran dalam
rombongan sang putri dan diberi nama undakan Wasenng Sari.
Raja Magadha dan sekutu yaitu Raja Putrasena dan Pawon-Awon menyerang Daha.Waseng Sari bertekat untuk ikut perang melawan Raja Maghada meskipun ia dinasehati oleh sang putri dan rekan-rekannya supaya jangan turut sebab ia belum sembuh benar. Pada ssaat ia akan berangkat Jurudeh dan dua belas kedehan lainnya turun dari pegununngan, tempat mereka mengembara mencari Pangeran Wira Namtani. Mereka gembira karena telaqh menemukan “gusti” nya. Pangeran
pun menceritakan apa yang telah
dialaminya dan melarang mereka membuka rahasianya. Mereka kemudian turun kemedan pertempuran Daha mengalami kerugian besar dengan korban yang sangat banyak. Raja Maghadha bertempur dengan Waseng Sari dan akhirnya berhasil dinunuh oleh Waseng Sari (Panji). Raja Putrasena juga dibunuh sedangkan Raja Pawon-Awon menyerah. Panji kemudian mengubah nama teman-temannya yaitu Jurudeh menjadi Rngga Tangguli, Punta menjadi Kebo Kaniraga, Prasanta menjadi Rangga Kabiri, Kartala menjadi Rangga Sargading, Wangbang menjadi Lembu Tigaron dan Widasaka menjadi Rangga Bakung. Mereka kemudian kembali ke Daha dan dihadiahi
sebagian harta rampasan milik raja yang telah tewas, dan Panji diangkat sebagai kepala (bengkel) para wong anarawita,
sekelompok, sekelompok kadehan yang mengikuti putri.
Karna intensitas pertemuan dan karena Panji selalu dekat dengan putri maka cinta Panji pun semakin besar terhadap putri. Dari pertemun diam-diam yang mereka lakukan beberapa bulan membuat Panji berniat pulang ke Koripan dan melamr putri, dengan cara yang biasa. Setelah berpamitan ingin menjenguk orang tuanya di Gegelang. Panji pun pulang ke Koripan. Pulangnya Panji disambut gembira oleh seluruh orang Koripan. Ketika Koripan sedang bersuka cita, Daha diserang Raja Wirabumi yang membalaskan kematian saudara-saudaraya, Raja Maghada dan Putrasena. Dalam kekacauan Raden Galuh hilang bersama Bramita seorang temannya. Panji yang mendengar berita adanya peperangan di Daha segera datang ingin ingin membantu, akan tetapi kedatangan Panji disambut oleh kabar hilangnya sang putri. Raden Galuh memakai nama Amahi Lara dan tinggal di Gunung Arga Manik dan diangkat menjadi seorang anak pertapa. Karna kecantika Amahi Lara yang sangat terkenal di kalangan masyarakat, maka Raja Gegelang pun mengangkat Amahi Lara sebagai anak raja Gegelang. Selam berda di
Gegelang, negeri itu menjadi sejahtera. Sementara dalam perjalanannya mencari sang putri, menggunaqkan nama Panji Pamasah. Pencarian itu memakan waktu 8 tahun, dan sudah banyak negara yang disinggahi dan ditaklukkan Panji hingga akhirnya ia kembali lagi ke Koripan.
Ketika di Gegelang, Gegelang diserbu oleh Raja Pajang dan Paguhan.
Panji memutuskan untuk membantu
pamannya. Dan akhirnya Gegelang menang dalam peeprangan itu, kedua raja itu tewas. Berkat jasa Panji, ia diminta tinggal di Gegelang dan ditawrkan untuk memperistri Amahi Lara. Amahi Lara yang sebenrnya mengetahui jati diri Waseng sari akhirnya Amahi Lara dinikahkaan dengan Panji dan diantar ke kediaman Panji sebagai istri dri golongan lebih rendah di Tambak Wisti. Ketika melihat Amahi Lara, Panji teringat tetapi tidak menyadari bahwa wanita ini adalah putri yang selama ini dicari.
Panji kemudian mengutus salah seorang temannya untuk mengabari orang tuanya mengenai keberadaan Panji di Gegelang. Orang tua Panji kemudian datang merencanakan pernikahan antara Panji dan putri Gegelang Angrurah Arsa. Saat pernikahan dilaksanakan tiba-tiba Amahi Lara jtuh pingsan. Panji akhirnya kembali ke Koripan bersama istrinya dan menikah
dipersembahkan untuknya. Kenangan tentang kekasih pertamanya pun menjadi pudar, hingga kenangan itu muncul kembali ketika Panji mendengar alunan gamelan yang dimainkan Amahi Lara. Ia teringat lagu yang diaminkan itu sering diminkan kekasihnya sewaktu di Daha. Kini hanya penyesalan yang dirasakan Panji, karena ia telah melupakan janji-janjinya. Hingga akhirnya Panji sakit parah dan bertepatan dengan kedatangan raja Daha yang menyerahkan kerajaanya kepada Koripan. Dan dari kedatangannya ke Koripan itualah, ia berjumpa dengan putrinya yang bernama Amahi Lara yang dulu hilang. Karna mengetahui bahwa putra Mahkota adalah
Waseng Sari. Putri Gegelang pun
mengatakan bahwa ia rela mundur demi saudara sepupunya. Ia juga rela dijadikan istri kedua Panji seperti usulan Ratu Daha.khirnya mereka bertiga rukun dan bersatu padu.
PENUTUP
Dari analisis di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa kuasaan ng oleh Panji sangatlah banyak. Karena keberanian
dan kegagahan Panji inilah yang
menyebabkan ia sangar disegani oleh orang banyak. Selain itu cintanya yang sangat besar kepada Amahi Lara (Raden Galuh) sehingga Panji tidak menerima berbagaqi tawaran raja unyuk menikahi putrinya. Dari hilangnya Amahi Lara selama 8 tahun, Panji mencari Amahi Lara ke berbahai negar untuk menemukan keksihnyqa yang hilang. Cinta yang sangat kuat antara Panji dan Amahi Lara dapat dipersatukan kembali dengan kerelaan Angrurah Arsa untuk dijadikan istri kedua Panji. Angrurah Arsa rela karna melihat cinta antara Panji dan Amahi Lara yng sngat besar. Meskipun demikian, kehidupaqn antara Panji, Amahi Lara dan Angrurah Arsa dapat hidup rukun.
.
DAFTAR PUSTAKA
https://Mbkshinta.blogspot.co.id/2015/05/si