• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kesadaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kesadaran"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

I-1 1.1 Latar Belakang

Sayuran segar merupakan salah satu produk hortikultura yang saat ini banyak diminati oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan nilai nutrisi sayuran yang bermanfaat bagi kesehatan. Akan tetapi, produk sayuran segar sangat rentan terhadap kemunduran mutu kesegaran dan kerusakan mekanis jika tidak ditangani dengan baik. Kemunduran mutu kesegaran dan kerusakan mekanis tersebut disebabkan oleh sifat sayuran yang metabolisme dan strukturnya yang mudah rusak. Oleh karena itu, sayuran segar perlu penanganan khusus agar mutu dan kualitasnya tetap terjaga hingga ke tangan konsumen. Sayuran mempunyai berbagai macam jenis dan manfaat yang sangat baik bagi tubuh manusia. Salah satu sayuran yang mempunyai kandungan yang sangat baik bagi tubuh manusia adalah kedelai Jepang atau edamame, karena manfaatnya yang baik itulah maka penulis tertarik untuk menjadikan kedelai Jepang atau edamame ini sebagai bahan laporan tugas akhir.

Kedelai merupakan komoditas tanaman pangan terpenting ketiga setelah padi dan jagung. Selain itu, kedelai juga merupakan tanaman palawija yang kaya akan protein yang memiliki arti penting dalam industri pangan dan pakan. Kedelai berperan sebagai sumber protein nabati yang sangat penting dalam rangka peningkatan gizi masyarakat karena aman bagi kesehatan dan murah harganya.

(2)

Kebutuhan kedelai terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan kebutuhan bahan industri olahan pangan seperti tahu, tempe, kecap, susu kedelai, tauco, snack, dan sebagainya.

Salah satu jenis kedelai yang dapat tumbuh dengan baik di dalam negeri adalah kedelai Jepang atau dikenal dengan sebutan edamame (Glycine max (L.) Merrill). Edamame dipanen ketika kedelai ini baru 80% matang. Perbedaan edamame dengan kedelai lainnya adalah bijinya lebih besar, teksturnya halus, rasanya lebih manis dan gurih, dan mudah dicerna.

Edamame sebagai bahan baku olahan pangan berpotensi dan berperan dalam menumbuhkembangkan industri kecil menengah bahkan sebagai komoditas ekspor. Berkembangnya industri pangan berbahan baku kedelai membuka peluang kesempatan kerja dimulai dari budidaya, panen, pengolahan, transportasi, pasar sampai pada industri pengolahan. Agar produksi edamame dan olahannya mampu bersaing di pasar global, maka mutu edamame dan olahannya harus ditingkatkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembinaan dan pengembangan dalam proses produksi, pengolahan dan pemasarannya, khususnya penanganan pasca panen edamame.

Edamame (mao dou dalam bahasa Cina) tercatat sebagai tanaman yang dibudidayakan di Cina pada tahun 200 SM, sebagai tanaman obat dan bahkan saat ini masih populer. Meskipun edamame dikenalkan di Cina terlebih dahulu, edamame baru dipasarkan di Jepang (dikenal sebagai aomame) di Engishiki pada

(3)

tahun 972 Sesudah Masehi. Produk tersebut ditawarkan dalam bentuk segar, berupa polong bertangkai di kuil Budha.

Jepang adalah produsen komersial edamame terbesar, menghasilkan hampir 105.000 ton pada tahun 1988, selain itu Jepang juga merupakan importir edamame terbesar, memasukkan hampir 33.000 ton pada tahun 1989. Indonesia, China, Taiwan, Amerika, Vietnam, dan Thailand adalah sebagian besar Negara yang menjadi tujuan Jepang dalam mengimport edamame. ,Hampir semua orang Jepang mengonsumsi edamame segar selama musim panas.

Edamame dikenal dengan berbagai nama di Amerika Utara. Umumnya dikenal sebagai vegetable soybean, atau beer bean, edible soybean, fresh green soybean, garden soybean, green soybean, green-mature soybean, green vegetable soybean, immature soybean, dan large-seeded soybean.

Kedelai edamame dikenal dengan beberapa nama lokal di antaranya adalah kedele, kacang Jepung, kacang bulu, gedela, dan demokam. Di Jepang, dikenal adanya kedelai rebus (Edamame) atau kedelai manis, dan kedelai hitam (koramame) sedangkan nama umum di dunia disebut “soyabean”.

Negara lain produsen edamame komersial meliputi Argentina, Australia, Israel, Mongolia, Selandia Baru, dan Thailand. Pertanian edamame juga ditemukan di Bhutan, Brazil, Inggris, Chile, Prancis, Jerman, Indonesia, Malaysia, Nepal, Filipina, Singapura, dan Sri Lanka.

Kedudukan kedelai dalam taksonomi diklasifikasikan sebagai berikut:  Kingdom : Plantae

(4)

 Divisi : Spermatophyta  Subdivisi : Angiospermae  Kelas : Dicotyledonae  Ordo : Polypetales  Famili : Leguminosa  Subfamili : Papilionoideae  Genus : Glycine

 Species : Glycine max (L.) Merrill.

Orang Jepang mengklasifikasikan edamame menjadi tipe musim panas dan tipe musim gugur. Hampir semua varietas edamame musim panas memiliki sifat sensitif terhadap suhu, sedangkan tipe musim gugur, sejumlah kecil varietasnya sensitif terhadap panjang hari. Edamame tipe musim panas ditanam pada musim semi dan dipanen belum matang setelah 75 hingga 100 hari, sedangkan tipe musim gugur ditanam pada awal musim panas dan dipanen 105 hari setelah tanam atau lebih.

Kedelai edamame ini termasuk salah satu produk baru yang ada di Indonesia, namun produk kedelai edamame ini kurang mendapat perhatian di pasar tradisional karena harganya yang relatif mahal dan kurang dikenal di masyarakat umum.

Proses penanganan pasca panen salah satunya merupakan tahapan atau rangkaian kegiatan yang dilakukan agar hasil panen siap dan aman digunakan oleh konsumen. Selain itu, proses penanganan pasca panen yang tepat merupakan salah satu kunci keberhasilan agribisnis.

(5)

Salah satu kunci keberhasilan agribisnis yaitu proses penanganan pasca panen kedelai Jepang atau edamame di PT. Bimandiri Agro Sedaya yakni barang yang sudah dikirim ke perusahaan harus melewati beberapa tahapan proses agar barang yang akan diterima oleh para konsumen mempunyai kualitas yang baik. Edamame yang telah diterima akan diproses di bagian awal yaitu bagian receiving yang selanjutnya diproses di bagian pengemasan dan labeling, yaitu edamame yang telah di kemas dimasukan ke dalam container untuk dibawa ke bagian barang jadi kemudian melakukan labeling. Proses selanjutnya yaitu pengiriman barang, proses ini dilakukan di malam hari untuk menjaga agar sayuran tetap segar. Pengiriman dilakukan pada pukul 02.00-03.00 oleh karyawan ekspedisi dengan menggunakan mobil box. Pengiriman dilakukan pada dini hari karena produk akan diterima toko hanya sampai dengan pukul 09.00, apabila produk dikirim lewat dari jam yang ditentukan, maka produk tersebut akan menjadi produk tolakan oleh pihak toko. Selain itu juga pengiriman dilakukan pada dini hari karena untuk menjaga kualitas edamame agar tetap baik dan segar hingga di tangan konsumen.

Dalam laporan ini penulis tertarik untuk mengangkat tema “Penanganan Pasca Panen Edamame (Glycine max (L.) Merrill) hingga di tangan konsumen di PT. Bimandiri Agro Sedaya”. Hal ini sebagai bahan referensi dalam rangka mengetahui dan menanggulangi permasalahan yang ada.

(6)

1.2 Ruang Lingkup Masalah

Sehubungan dengan uraian yang ada di atas penulis tertarik untuk menjelaskan proses penanganan pasca panen di PT. Bimandiri Agro Sedaya Lembang Bandung, masalah yang akan diidentifikasi oleh penulis sebagai berikut :

1. Bagaimana cara penanganan dan prinsip pasca panen kedelai Jepang atau edamame.

2. Bagaimana cara penerimaan (receiving) pengemasan dan labeling, pengepakan, transportasi edamame di PT. Bimandiri Agro Sedaya.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana proses penanganan pasca panen kedelai edamame (Glycine max (L.) Merrill) di PT. Bimandiri Agro Sedaya Lembang.

2. Untuk mengetahui proses cara penerimaan, sortasi, pengemasan dan pengepakan.

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Penulis melaksanakan praktik kerja lapangan di PT. Bimandiri Agro Sedaya Lembang Bandung – telepon: +62 (022) 2787139 – fax: +62 (022) 27879619 – website: www.bimandiri.co.id selama lebih dari 100 jam yang di laksanakan terhitung dari tanggal 10 Agustus - 26 Agustus 2015.

(7)

1.5 Metode Penyusunan Laporan

Penulis menjelaskan segala kegiatan praktik kerja dengan mendetail berdasarkan pengalaman penulis selama melaksanakan praktek kerja baik berdasarkan observasi langsung maupun wawancara untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan judul yang penulis ambil.

1.6 Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika Penyajian Laporan Tugas Akhir Ini disajikan sebagai berikut :  BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang masalah, ruang lingkup masalah, tujuan penulisan, tempat dan waktu pelaksanaan praktik kerja lapangan, sistematika penyusunan laporan, sistematika penulisan laporan dan pembahasan laporan.

 BAB II SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai sejarah dan profil perusahaan di mana penulis melakukan praktik kerja.

(8)

Dalam bab ini penulis mendeskripsikan kegiatan yang penulis lakukan selama melakukan prektek kerja dan uraian-uraian tugas pelaksanaan praktik kerja.

 BAB IV PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang bagaimana cara penanganan pasca panen kedelai edamame dan prinsip panen kedelai edamame, selain itu untuk mengetahui proses yang dilakukan oleh perusahaan tentang penerimaan (receiving), pengemasan dan labeling, pengepakan serta transportasi kedelai edamame.

 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis menjelaskan kesimpulan dari tema yang penulis paparkan di seluruh bab yang terdapat dalam laporan tugas akhir ini, penulis pun menyampaikan saran dalam penulisan laporan tugas akhir ini.

Referensi

Dokumen terkait

Metode merupakan cara-cara yang digunakan dalam proses pencapaian tujuan organisasi. Motede juga dapat dijadikan sebagai arahan dalam melakukan kegiatan sehingga

setelah menganalisis video pembelajaran, siswa dapat mengaitkan hubungan antara informasi yang didapat dari video tersebut dengan penerapan nilai-nilai Pancasila sila ke-1 dan

(6) Tarif retribusi pelayanan medik dokter spesialis tamu, komponen jasa sarana sesuai dengan jenis dan klasifikasi pelayanan yang diatur dalam Peraturan Daerah tentang

Lahir Jenis Kelamin Program Studi Status Perkawinan Asal SLTA/PT Angkatan Tanggal Lulus Pekerjaan Agama IPK No.. Hanphone

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar

Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu membangun sebuah simulator 3D dengan memanfaatkan metode-metode pada Pemrograman Grafis.. Kompetensi Dasar : Mahasiswa mampu

 Konsep rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya melakukan dan bertanggungjawab dalam kegiatan pembudidayaan,

Dengan adanya sistem e-grocery maka konsumen yang akan membeli barang dalam jumlah tertentu dapat memanfaatkan jaringan internet yang terhubung ke website untuk