• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resep Vanishing Cream Akfar Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Resep Vanishing Cream Akfar Malang"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN PRAKTIKUM

FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID

“KRIM” “KRIM”

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam menempuh mata

dalam menempuh mata kuliah Formulasi dan kuliah Formulasi dan TeTeknologiknologi  Sediaan Semi Solid

 Sediaan Semi Solid

Disusun oleh Disusun oleh

Selfia

Selfia Mona Mona Peggystia Peggystia 11.0911.09

AKADEMI FARMASI PUTRA INDONESIA MALANG AKADEMI FARMASI PUTRA INDONESIA MALANG

 Juli 2013

 Juli 2013

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Seiring dengan semakin berkembangnya sains

Seiring dengan semakin berkembangnya sains dan tekhnologi! perkembangan di duniadan tekhnologi! perkembangan di dunia farmasi pun tak ketinggalan. Semakin hari semakin banyak "enis dan ragam penyakit yang farmasi pun tak ketinggalan. Semakin hari semakin banyak "enis dan ragam penyakit yang mun

(2)

sediaan obat! baik itu li%uid! solid dan semisolid telah dikembangkan oleh ahli farmasi dan industri.

&hli farmasi mengembangkan obat untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat! yang  bertu"uan untuk memberikan efek terapi obat! dosis yang sesuai untuk di konsumsi oleh masyarakat. Selain itu! sediaan semisolid digunakan untuk pemakaian luar seperti krim! salep! gel! pasta dan suppositoria yang digunakan melalui rektum. 'elebihan dari sediaan semisolid ini yaitu praktis! mudah diba(a! mudah dipakai! mudah pada pengabsorbsiannya. )uga untuk memberikan perlindungan pengobatan terhadap kulit.

$erbagai ma#am bentuk sediaan semisolid memiliki kekurangan! salah satu diantaranya yaitu mudah di tumbuhi mikroba. Untuk meminimalisir kekurangan tersebut!  para ahli farmasis harus bisa memformulasikan dan memproduksi sediaan se#ara tepat.

Dengan demikian! farmasis harus mengetahui langkah*langkah yang tepat untuk  meminimalisir ke"adian yang tidak diinginkan. Dengan #ara melakukan! menentukan formulasi dengan benar dan memperhatikan konsentrasi serta karakteristik bahan yang digunakan dan dikombinasikan dengan baik dan benar.

1. T!"!an

• Mengetahui langkah*langkah #ara pembuatan sediaan krim yang baik dan tepat.

1.# Man$aat

• Dapat memahami langkah*langkah dalam pembuatan sediaan krim. • Untuk dapat mengaplikasikan di dunia ker"a.

• Untuk menambah (a(asan dan ketrampilan.

BAB II

TIN%AUAN PUSTAKA

.1 De$&n&'& Kr&(

• 'rim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi mengandung air tidak kurang dari +0,

dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. -F /

• 'rim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut

(3)

• 'rim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi kental mengandung air tidak kurang dari

+0, dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. -Formularium asional/

• 'rim adalah bentuk sediaan setengah padat berupa emulsi yang mengandung satu atau lebih

 bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai -mengandung air tidak  kurang dari +0,/. -lmu 2esep hal. 3/

. Pengg)l)ngan Kr&(

'rim terdiri dari emulsi minyak dalam air atau disperse mikrokristal asam4asam lemak atau alkohol berantai pan"ang dalam air! yang dapat di#u#i dengan air dan lebih ditu"ukan untuk pemakain kosmetika dan estetika. 'rim dapat "uga digunakan untuk   pemberian obat melalui 5aginal. &da 6 tipe krim yaitu krim tipe minyak dalam air -M7&/ dan

krim tipe air dalam minyak -&7M/. Pemilihan 8at pengemulsi harus disesuaikan dengan "enis dan sifat krim yang dikehendaki. Untuk krim tipe &7M digunakan sabun poli5alen! span! adeps lanae! kolsterol dan #era. Sedangkan untuk krim tipe M7& digunakan sabun mono5alen! seperti trietanolamin! natrium stearat! kalium stearat dan ammonium stearat. Selain itu "uga dipakai t(een! natrium lauryl sulfat! kuning telur! gelatinum! #aseinum! #m# dan emulygidum.

'estabilan krim akan terganggu7 rusak "ika sistem #ampurannya terganggu! terutama disebabkan oleh perubahan suhu dan perubahan komposisi yang disebabkan perubahan salah satu fase se#ara berlebihan atau 8at pengemulsinya tidak ter#ampurkan satu sama lain. Pengen#eran krim hanya dapat dilakukan "ika diketahui pengen#ernya yang #o#ok dan dilakukan dengan teknik asepti#. 'rim yang sudah dien#erkan harus digunakan dalam "angka (aktu 1 bulan. Sebagai penga(et pada krim umumnya digunakan metil paraben -nipagin/ dengan kadar 0!16, hingga 0!1, atau propil paraben -nipasol/ dengan kadar 0!06, hingga 0!0:,. Penyimpanan krim dilakukan dalam (adah tertutup baik atau tube ditempat se"uk!  penandaan pada etiket harus "uga tertera ;obat luar<.

.# *ara Pe(+!atan Kr&(

$agian lemak dilebur diatas penangas air! kemudian ditambahkan bagian airnya dengan 8at  pengemulsi! aduk sampai ter"adi suatu #ampuran yang berbentuk krim.

., Kele+&-an an Kek!rangan Kr&( &dapun kelebihan dari sediaan krim yaitu= 1 Mudah menyebar rata.

(4)

> ?ebih mudah dibersihkan atau di#u#i dengan air terutama tipe M7& -minyak dalam air/.  @ara ker"a langsung pada "aringan setempat.

: Tidak lengket! terutama pada tipe M7& -minyak dalam air/.

+ $ahan untuk pemakaian topikal "umlah yang diabsorpsi tidak #ukup bera#un! sehingga  pengaruh absorpsi biasanya tidak diketahui pasien.

3 &man digunakan de(asa maupun anak4anak.

 Memberikan rasa dingin! terutama pada tipe &7M -air dalam minyak/.

9 $isa digunakan untuk men#egah le#et pada lipatan kulit terutama pada bayi! pada fase&7M -air dalam minyak/ karena kadar lemaknya #ukup tinggi.

10 $isa digunakan untuk kosmetik! misalnya mas#ara! krim mata! krim kuku! dan deodorant. 11 $isa meningkatkan rasa lembut dan lentur pada kulit! tetapi tidak menyebabkan kulit

 berminyak.

&dapun kekurangan dari sediaan krim yaitu=

1 Mudah kering dan mudah rusak khususnya tipe &7M -air dalam minyak/ karena terganggu system #ampuran terutama disebabkan karena perubahan suhu dan  perubahan komposisi disebabkan penambahan salah satu fase se#ara berlebihan atau  pen#ampuran 6 tipe krim "ika 8at pengemulsinya tidak tersatukan.

6 Susah dalam pembuatannya! karena pembuatan krim harus dalam keadaan panas. > Mudah lengket! terutama tipe &7M -air dalam minyak/.

 Mudah pe#ah! disebabkan dalam pembuatan formulanya tidak pas. : Pembuatannya harus se#ara aseptik.

./ E0al!a'& Se&aan Kr&( 1. A5aluasi Fisik 

Bomogenitas diantara dua lapis film! se#ara makroskopis= alirkan diatas ka#a. 'onsistensi tu"uan= mudah dikeluarkan dari tube dan mudah di oleskan. Pengukuran konsistensi dengan  pnetrometer. 'onsistensi atau rheologi dipengaruhi suhu= sediaan non*ne(ton dipengaruhi oleh (aktu istirahat! oleh karena itu harus dilakukan pada keadaan yang identik. $au dan (arna untuk melihat ter"adinya perubahan fase. pB berhubungan dengan stabilitas 8at aktif! efekti5itas penga(et dan keadaan kulit.

(5)

6. A5aluasi 'imia

'adar dan stabilitas 8at aktif dan lain*lain.

>. A5aluasi $iologi

• 'ontaminasi Mikroba

Salep mata harus steril untuk salep luka bakar! luka terbuka dan penyakit kulit yang parah  "uga harus steril.

• Potensi Cat &ktif 

Pengukuran potensi beberapa 8at antibiotik yang dipakai se#ara topikal.

. M)n)gra$& Ba-an 1. anishing @ream

• &#idum Steari#um7 &sam Stearat -F  hal. :3/

Pemerian = Cat padat keras mengkilat menun"ukkan susunan hablur! putih atau kuning  pu#at! mirip lemak lilin.

'elarutan = Praktis tidak larut dalam air! larut dalam 60 bagian etanol -9:,/P! dalam 6  bagian kloroform P dan dalam > bagian eter P.

Penyimpanan = Dalam (adah tertutup baik.

'hasiat = Cat tambahan! untuk melembutkan kulit dengan konsentrasi 1*60,.

• ly#erin7 ly#erolum -F  hal. 1>/

Pemerian = @airan "ernih seperti sirup! tidak ber(arna! rasa manis! hanya boleh berbau khas lemah -ta"am atau tidak enak. Bigroskopis! netral terhadap lakmus/.

'elarutan = Dapat ber#ampur dengan air dan dengan etanol! tidak larut dalam kloroform! dalam eter! dalam minyak lemak dan dalam minyak menguap.

Penyimpanan = Dalam (adah tertutup rapat.

'hasiat = Pemanis! pembasah! dan pengental. 'adar :*10,.

• Triaethanolamin -F  hal. 160>/

Pemerian = @airan tidak ber(arna! berbau kuat amoniak.

'elarutan = Sukar larut dalam air! dapat ber#ampur dengan etanol! dengan eter dan dengan air dingin.

(6)

Penyimpanan = Dalam (adah tertutup rapat.

'hasiat = Surfaktan! emulgator. 'adar 6*,.

•  ipagin7 Methylis Parabenum -F  hal. ::1/

Pemerian = Bablur ke#il! tidak ber(arna atau serbuk hablur putih! tidak berbau atau  berbau khas lemah! mempunyai sedikit rasa terbakar.

'elarutan = Sukar larut dalam air! dalam ben8ena dan dalam karbon tetraklorida! mudah larut dalam etanol dan dalam eter.

Penyimpanan = Dalam (adah tertutup rapat.

'hasiat = Preser5atif atau penga(et. 'adar 0!16*0!1,. 6. @old @ream

• @erae Fla5a7 Malam 'uning -F  hal. 1+/

Pemerian = Padatan ber(arna kuning sampai #oklat keabuan! berbau enak seperti madu. &gak rapuh bila dingin! bila patah membentuk granul.

'elarutan = Tidak larut dalam air! agak sukar larut dalam etanol dingin. ?arut sempurna dalam kloroform! dalam eter! dalam minyak lemak dan dalam minyak atsiri.

'hasiat = Cat tambahan! untuk melembutkan kulit.

• @eta#ei7 @eta#eum -F  hal. 11/

Pemerian = Massa hablur! bening! li#in! putih mutiara! bau dan rasa lemah.

'elarutan = Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol -9:,/ P dingin! larut dalam 60  bagian etanol -9:,/ P mendidih! dalam kloroform P! dalam eter P! dalam karbondisulfida P!

dalam minyak lemak dan minyak atsiri.

'hasiat = Cat tambahan yang membentuk lapisan emulien kulit.

• &deps ?anae7 ?emak $ulu Domba7 ?anolin -F  hal. :3/

Pemerian = Massa seperti lemak! lengket! (arna kuning! bau khas.

'elarutan = Tidak larut dalam air! dapat ber#ampur dengan air kurang lebih 6E beratnya! agak sukar larut dalam etanol dingin! lebih larut dalam etanol panas! mudah larut dalam eter  dan kloroform.

'hasiat = $asis krim.

• leum Sesami7 Minyak Gi"en -F  hal. :9/

Pemerian = @airan! kuning pu#at! bau lemah! rasa ta(ar! tidak membeku pada suhu +0o.

'elarutan = Sukar larut dalam etanol -9:,/ P! mudah larut dalam kloroform P! dalam eter  P dan dalam eter minyak tanah P.

(7)

'hasiat = Bumektan. >. @leansing @ream

• &#id Stearin -F  hal. :3/

Pemerian = Cat padat keras mengkilat menun"ukkan susunan hablur! putih atau kuning  pu#at! mirip lemak lilin.

'elarutan = Praktis tidak larut dalam air! larut dalam 60 bagian etanol -9:,/P! dalam 6  bagian kloroform P dan dalam > bagian eter P.

Penyimpanan = Dalam (adah tertutup baik.

'hasiat = Cat tambahan! untuk melembutkan kulit dengan konsentrasi 1*60,.

• Triaethanolamin -F  hal.160>/

Pemerian = @airan tidak ber(arna! berbau kuat amoniak.

'elarutan = Sukar larut dalam air! dapat ber#ampur dengan etanol! dengan eter dan dengan air dingin.

Penyimpanan = Dalam (adah tertutup rapat.

'hasiat = Surfaktan! emulgator. 'adar 6*,.

• &deps ?anae -F  hal. :3*:/

Pemerian = Massa seperti lemak! lengket! (arna kuning! bau khas.

'elarutan = Tidak larut dalam air! dapat ber#ampur dengan air kurang lebih 6E beratnya! agak sukar larut dalam etanol dingin! lebih larut dalam etanol panas! mudah larut dalam eter  dan kloroform.

'hasiat = $asis krim.

• Paraffin ?i%uidum -F  hal. 3/

Pemerian = @airan kental! transparan! tidak berfluoresensi! tidak ber(arna! hampir tidak   berbau! hampir tidak mempunyai rasa.

'elarutan = Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol -9:,/ P! larut dalam kloroform P dan dalam eter P.

'hasiat = Penggunaan laksati5um.

•  ipagin7 Methylis Parabenum -F  hal. ::1/

Pemerian = Bablur ke#il! tidak ber(arna atau serbuk hablur putih! tidak berbau atau  berbau khas lemah! mempunyai sedikit rasa terbakar.

'elarutan = Sukar larut dalam air! dalam ben8ena dan dalam karbon tetraklorida! mudah larut dalam etanol dan dalam eter.

(8)

Penyimpanan = Dalam (adah tertutup rapat.

'hasiat = Preser5atif atau penga(et. 'adar 0!16*0!1,

BAB III

METODOLOGI KER%A

#.1 F)r(!la'& Re'e2 1 anishing @ream -&7M/

Dr. )oko Gidodo S. Farm! &pt Praktek= 03.>0*10.00 G$ )ln= Mangkubu(ono : Malang SD= 1>17 DU7 1>1 S'= 11017 PDUD7 01  o. 1 6+70>1> 27 &#id Stearin 16 ly#erin 100 TA& 10 ipagin 0!1, &%. dest ad 10 ml m.f #ream SUA Pro= 2eyna -61 thn/

Formula Standar -FMS hal. 111/ 27 &#id Stearin 16 ly#erin 100 atrium $iborat 6!: Triatehanolamin 10 ipagin %.s &%uadest ad 3:0

(9)

m.f #ream SUA 6. @old @ream

Formula Standar -FMS hal. 110/

Unguentum ?eniens 2osatum -@old @ream/

27 @erae Fla5a 6:00 @eta#ei : &deps ?anae : leum Sesami 6: &%. 2osarum 16:00 m.f unguentum SUA >. @leansing @ream Dr. Farida Praktek= 03.00*10.00 )ln= @ili(ung 16 Malang SD= 1>>7 DU7 1>> S'= 110>7 PDUD7 0>  o. 6 0701> 27 @old @ream 10 g m.f unguentum SUA Pro= 2eyna -6: thn/ Dr. Farida SP= 07 3337 997 UP7 6010 )ln. $ango o. : Malang

 o. > 6+70>1>

27 @leansing @ream 10 g m.f #ream

SUA Pro= 2eyna -61 thn/

(10)

Formula Standart -FMS hal. 111/ 27 &#id Stearin 1: Triaethanolamin 1: &deps ?anae >0 Paraffin. ?i%uid 6:0 &%uadest ::0 ipagin %.s m.f #ream SUA #. Per-&t!ngan Ba-an 1. anishing @ream • &#id Stearat H 167 3:0 ml E 10 H 1!9 g I 10, H 6!03 g. • ly#erin H 1007 3:0 ml E 10 H 1!>> g I 10, H 1!+ g. • Triaethanolamin H 10 g7 3:0 ml E 10 H 0!1> g I 10, H 0!1> g.

•  ipagin H 0!17 100 E 10 ml H 0!01 E 60 H 0!6 air untuk nipagin.

Jang dibutuhkan 107 :0 E 60 H  ml. • &%uadest H 3:07 100!: E 10 H 3! ml. 6. @old @ream • @erae Fla5a H 6!:7 :0 E 10 g H 0!: g I 10, H 0!:: g H ::0 mg. • @eta#ei H :7 :0 E 10 g H 1 g I 10, H 1!1 g. • &deps ?anae H :7 :0 E 10 g H 1 g I 10, H 1!1 g. • leum Sesami H 6:7 :0 E 10 g H :g I 10, H :!: g. • &%. 2osarum ad H 16!:7 :0 E 10 H 6.: ml. >. @leansing @ream • &#id Stearin H 1:7 990 E 10 H 1!+ g I 10, H 1!+0+ g H 1+00 mg. • Triaethanolamin H 1:7 990 E 10 H 0!1: g I 10, H 0!1+: g H 1+: mg. • &deps ?anae H >07 990 E 10 H 0!>0 g I 10, H 0!>> g H >>0 mg. • Paraffin ?i%uidum H 6:07 990 E 10 H 6!: g I 10, H 6!3: g H 6!300 mg. •  ipagin H 0!17 100 E 10 H 0!01 E 60 H 0!6 air untuk nipagin.

107:0 E 60 H  ml.

(11)

#.# Pr)'e!r Ker"a 1. anishing @ream

• Siapkan alat dan bahan. • Setarakan timbangan.

• Ditimbang a#id stearin 6 g dengan kertas perkamen! gly#erin 1!: g! TA& 1> mg! nipagin :0

mg.

• Diambil a#id stearin! masukkan kedalam #a(an penguap yang dilapisi kain kasa. • Diambil TA& digelas arlo"i! masukkan dalam #a(an penguap.

• $ahan no.  dan : dilebur diatas penangas sampai melebur. Diserkai! masukkan kedalam

mortir yang sudah dipanaskan terlebih dahulu.

• Sambil menunggu bahan no. +! dilarutkan nipagin dalam 60 ml air mendidih. • Dilarutkan gly#erin 1!: g.

• @ampuran no. + ditambahkan dengan nipagin dan gliserin sedikit demi sedikit ad homogen. • Ditambahkan sisa akuades sedikit demi sedikit! aduk ad homogen.

• Dimasukkan dalam (adah dan beri etiket biru.

6. @old @ream

• Siapkan alat dan bahan. • Setarakan timbangan

• Ditimbang #erae fla5a ::0 mg! #eta#ei 1!1 g! adeps lanae 1!1 mg dengan kertas perkamen. • Ditimbang oleum sesami :!: g digelas arlo"i! sisihkan.

• $ahan no. > dan  dilebur bersama*sama didalam #a(an dengan dilapisi kain kasa untuk 

menyaring sisa*sisa kotoran dari bahan! tunggu sampai melebur! diserkai.

• Setelah bahan no. : melebur! dituang dalam mortir panas! aduk ad homogen sampai hangat. • Ditambahkan a%. rosarum sedikit demi sedikit! aduk ad homogen.

• Dimasukkan dalam (adah! beri etiket biru.

>. @leansing @ream

• Siapkan alat dan bahan • Setarakan timbangan.

• Ditimbang TA& 1+: mg dilarutkan dengan air panas didalam beaker glass! aduk ad homogen. • Ditimbang nipagin :0 mg dilarutkan dalam 60 ml air mendidih! aduk dan diambil  ml.

(12)

• Diambil a#id stearat 1+00 mg! adeps lanae >>0 mg! paraffin 6.300 mg dimasukkan kedalam

#a(an penguap yang telah dilapisi kain kasa. Dileburkan diatas penangas air. Setelah melebur  diserkai dan dipindahkan ke mortir hangat.

• Di#ampur n0. >!  kedalam no. :! aduk ad homogen dalam mortir hangat. • Ditambahkan sisa air! aduk ad homogen.

• Dimasukkan dalam (adah! beri etiket biru.

BAB I3

HASIL DAN PEMBAHASAN

,.1 Ha'&l

1. anishing @ream

• rganoleptis = Garna putih! tidak berbau! teksturnya en#er.

•  pB = 3

• Bomogenitas = Tidak homogen.

6. @old @ream

• rganoleptis = Garna putih kekuningan! bau a%. rosarum! teksturnya tidak memenuhi.

•  pB = :

• Bomogenitas = Tidak homogen

>. @leansing @ream

• rganoleptis = Garna putih! bau seperti lilin! sediaan memenuhi syarat.

•  pB = 

• Bomogenitas = Bomogen.

,. Pe(+a-a'an

Dalam praktikum ini! dibuat sediaan krim. Dalam pembuatan sediaan krim dibuat dengan metode yang sama. &dapun krim yang dibuat antara lain! 5anishing #ream! #old #ream! #leansing #ream. Pada pembuatan 5anishing #ream! yang pertama dilakukan adalah menimbang bahan! untuk a#id stearin dimasukkan dalam #a(an penguap yang dilapisi kain kasa. Untuk TA& digelas arlo"i! kemudian masukkan dalam #a(an penguap. $ahan dalam  penangas dilebur diatas penangas sampai melebur! diserkai kemudian masukkan dalam mortir   panas. Dilarutkan nipagin dalam 60 air mendidih! dilarutkan pula gliserin. $ahan yang ada

(13)

dalam mortir ditambahkan dengan nipagin dan gliserin. 'emudian ditambahkan sisa akuades! namun pada saat menggunakan akuades! penuangannya terlalu banyak! pengadukannya "uga terlalu #epat sehingga sediaan 5anishing men"adi rusak dan tidak memenuhi.

Pada pembuatan #leansing #ream! #ara pembuatannya sama dengan 5anishing. amun ada beberapa bahan yang berbeda seperti adeps lanae dan paraffin. Pada pembuatan ini! a#id stearin! adeps lanae! paraffin yang sudah ditimbang terlebih dahulu! dimasukkan kedalam #a(an penguap yang dilapisi kain kasa. 'emudian dileburkan! diserkai dan dipindahkan dalam mortir hangat. Semua bahan di#ampur dalam mortir hangat! lalu ditambahkan sisa air. Dan hasil praktikum kedua memenuhi dari hasil e5aluasi.

Untuk pembuatan #old #ream! semua bahan ditimbang terlebih dahulu. 'emudian dilebur bersama*sama dalam #a(an penguap dengan dilapisi kain kasa! kemudian ditunggu sampai melebur. Setelah bahan melebur! dituang dimortir panas! aduk ad homogen! lalu ditambahkan a%. rosarum sedikit demi sedikit! aduk ad homogen. Pembuatan #old #ream ini hasilnya tidak homogen! karena pada saat pengadukan tidak terlalu homogen sehingga sediaan ini tidak memenuhi.

BAB 3

DAFTAR PUSTAKA

1. &nsel. 199. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. )akarta= U press

6. &nonim. 1939. Farmakope Indonesia edisi III . )akarta= Departemen 'esehatan 2 >. &nonim. 199:. Farmakope Indonesia ediai IV . )akarta= Departemen 'esehatan 2 . Pharma#opee ed edisi 

:. Soetopo dkk. 6006. Ilmu Resep Teori. )akarta= Departemen 'esehatan +. oigt. 199:. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Jogyakarta= UM Press 3. ?a#hman dkk. 199. Teori Dan Praktek Farmasi Industri. )akarta= U Press . Departemen 'esehatan 2. 193. Formularium Nasional edisi II . )akarta 9. an Duin. 193. Ilmu Resep. )akarta= Soeroengan

10. &nonim. Farmakope Berbal

Referensi

Dokumen terkait