SWARA
♥
WARGA
MEDIA BULANAN WARGA KELURAHAN JATIPULO – JAKARTA BARAT
JUMAT | 30 Juni 2013 | No. 031 | Tahun IV | 16 halaman + 4 halaman extra
BKM Jatipulo Mandiri berpartisipasi dalam event be-sar JAKARTA VERTICAL KAMPUNG yang diinisiasi oleh Ibu Daliana Suryawinata dan SHAU Rotterdam Munich Jakarta. Ikut bermitra dalam event ini. Pemprov. DKI Jakarta, IAI Jakarta, IAI EU, Kerajaan Belanda, Erasmus Huis. Jakarta Globe, Media Indonesia, Archie-nesia, Venus Tile dan Trans TV ♥
h.16 30 Juni 2013 | No. 031| Tahun IV | 16 hal. SERBANEKA
bih banyak ruang dan unit hunian, sekaligus dapat meningkatkan kualitas lingkungan alami, memberi bumi ruang terbuka untuk resapan air hujan, tumbuhnya tanaman penyuplai oksigen, hak udara untuk mengalir, memberikan udara yang lebih segar bagi manusia, cahaya untuk menerangi ruangan dalam hunian dsb. Dengan transformasi , kampung akan berkon-tribusi pada pembangunan kota berkelanjutan.
To be a liveable and loveable city ♥
Sumber : Digital Globe @ 2013 Google Upaya transformasi kampung horizontal
menjadi kampung vertikal di pusat kota ibu kota negara yang tingkat populasi terpadat ke-4 di dunia ini merupakan hal yang sangat urgen. Karena untuk memenuhi hak mukim setiap warga (maupun para pekerja yang mencari nafkah) di ibukota ini sudah tidak mungkin dengan pola penyediaan perumahan tapak (landed housing), ada hak bumi juga untuk “bernafas” dan “minum” sebagaimana kita manusia. Dengan penataan ruang se-cara vertikal, kampung bisa menyediakan
le-Badan Keswadayaan Masyarakat Jatipulo Mandiri - BKMJM
SWA R A ♥ WA R G A
TRANSFORMASI KAMPUNG
KAMPUNG VERTIKAL JAKARTA
RW 04 Kel. Jatipulo, potensi
Kampung Vertikal Hadap Kanal
Partisipasi Komunitas Kampung Jatipulo
dalam
Pembangunan Perkotaan Berkelanjutan
h.02 30 Juni 2013 | No. 031 | Tahun IV | 16 hal. PENGANTAR REDAKSI REFLEKSI 30 Juni 2013 | No. 031 | Tahun IV | 16 hal. h. 15
SWARA ♥ WARGA
Media Bulanan Kel. Jatipulo, Kec. PalmerahKota Administrasi Jakarta Barat Pelindung. Penasehat Sulaeman – Koord. BKMJM
Pemimpin Redaksi Astaja Syawal Wakil Pemimpin Redaksi Sulaeman Sekretaris Redaksi, Sirkulasi, Distribusi Sofia
Bendahara RedaksiSuharsih Djumadi Redaktur Eksekutif Heri Susila
Redaktur Anita S Arif Redaktur Ismawanto, Kurniawati Reporter Mena, Ika, Agus Gunawan, Nuranto
Alamat Redaksi : Gd. Ktr Kelurahan Jatipulo lt. 3 Jl. Turi no.30, Kel. Jatipulo – Jakarta Barat 11430
Email: [email protected], [email protected], [email protected] Telp. 0818704793 / 083871632773 (Astaja Syawal)
021-92937361 / 08170026660 (Heri Susila) 087887751781 (Anita S Arif)
Hal. 01 : Kampung Vertikal Jakarta – Parti-sipasi Komunitas Kampung Jatipulo; Hal. 02 : Pengantar Redaksi – Editorial; Hal. 03 dan hal.14 : Langkah Strategis – Pendampingan Pembentukan KSM Perumahan; Hal. 04 dan hal. 13 : Kelembagaan – Mengubah Polapikir dengan Visi; Hal. 05 sd hal. 12 : Momentum – Jakarta Vertikal Kampung; Hal. 15 : Refleksi – Kondisi Darurat Rumah Bu Ida; Hal. 16 : Serbaneka - Transformasi Kampung; Hal Extra A, B, C dan D : Global Temu Lokal – Perumahan yang Layak, Hak Dasar setiap Manusia.
SWA R A ♥ WA R G A SWA R A ♥ WA R G A
Daftar Isi
Banyak peristiwa dan kegiatan dalam bulan Juni ini, yang berkaitan dengan upaya-upaya BKMJM membangun komunitas dan perumahan yang layak. Semua kita sajikan reportasinya dalam SWARA ♥ WARGA Edisi 30 Juni 2013 volume no. 031 | Tahun IV ini.
Pertemuan dengan utusan PBB, mengenai hak perumahan mengawali kegiatan di bulan Juni ini, dan dilaporkan dalam empat halaman extra (hal. A, B, C dan D di bagian tengah buletin edisi ini. Ada rangkaian kegiatan besar dan sangat menarik yang masih sedang berlangsung di DKI Jakarta ini, yaitu Jakarta Vertical Kampung : Master Class – Conference – Exhibition yang di-inisiasi oleh SHAU Internasional berkerjasama dengan berbagai pihak sebagai mitra penye-lenggara, dan me-libatkan banyak pemeduli kampung berkontribusi dalam Master Class, Conference dan juga Exhibition. BKMJM & Forkim ikut mengisi sesi Community Archi-tecture pada Kickoff Master Class 25 Juni 2013. Reportasinya terrnuat pada hal. 5 sampai de-ngan hal. 12.
Sebagai langkah strategis bagi upaya pem-bangunan perumahan yang sesuai kebutuhan masyarakat (community driven), BKMJM meng-usulkan penataan wilayah, berupa transformasi kampung, dari kampung horizontal menjadi kampung vertikal. Untuk upaya ini diperlukan suatu langkah strategis, yaitu pembentukan KSM Perumahan. Hal ini ditanggapi oleh KMW PNPM Mandiri Perkotaan dan mengajak semua Korkot dan Askot untuk membahas persiapan pendampingannya. Laporannya pada hal. 03 dan hal. 14 ♥
Tim Redaksi SW
-E d i t o r i a l
Dalam pertemuan rembug BKMJM, TPP, KSM dan warga pada umum-nya di Sasaba Krida Kel. Jatipulo, 26 Mei lalu, Jumhara, Ka RT 13 RW 05 menyampaikan tentang kondisi rumah Bu Ida, seorang janda miskin beranak dua, yang bekerja sebagai kuli nyuci-gosok.
Sebagian besar rumahnya sudah ambruk ketika angin kencang dan hujan deras beberapa minggu lalu. Saat ini Ibu Ida mengontrak sebuah kamar kecil tidak jauh dari rumah yang ambruk ini.
Jumhara berharap, melalui BKM JM, ada bantuan perbaikan atau mendirikan kembali rumah warga-nya, Bu Ida ini.
Pengaduan kondisi dan usulan ini, untuk sementara ditampung oleh UPL BKMJM untuk dicarikan
solusi-nya yang adil dan bijaksana. Hal seperti ini sudah pernah dilakukan pada rumah Bu Ratna di RW 06 yang kondisi sosial ekonominya hampir sama dengan Bu Ida ini. Untuk kasus rumah Bu Ratna, selain mendapat sedikit bantuan dana sosial dari BKMJM, warga di RT dan RW tempat dia tinggal ikut berpartisipasi. Ada yang me-nyumbangkan bahan bangunan bekas, ada yang me-nyumbangkan tenaga, dan ada juga yang menyum-bangkan uang. Pengelolaan sumbangan warga, peren-canaan dan pelaksanaan pembangunan/perbaikan ru-mah dijalankan oleh UPL BKMJM ♥
Sumber : Jumhara (RT 013/05) & UPL BKMJM
KONDISI DARURAT RUMAH BU IDA
Rumah tinggal Bu Ida di RT 13 RW 05
Kel. Jatipulo, tidak bisa dihuni lagi
h.14 30 Juni 2013 | No. 031| Tahun IV | 16 hal. LANGKAH STRATEGI LANGKAH STRATEGI 30 Juni 2013 | No. 031 | Tahun IV | 16 hal. h. 03 SWA R A ♥ WA R G A SWA R A ♥ WA R G A
Kelanjutan, yang akan melalui tahapan kota layak huni, kota nyaman dan produktif, kota berkelanjutan.
Mengapa kampung? Karena kampung adalah bagian dari kota, bagian terpenting dari suatu kota, dan kampung tidak berdiri sendiri. Ada ruang-ruang peruntukan lain yang perlu disinergikan dengan kampung dan pergerakan bagi seluruh kegiatan perkotaan.
Sebagai prioritas utama, pen-dampingan pembentukan KSM Perumahan akan dilakukan di wilayah RW fokus dengan kon-disi penduduk dan perumahan yang sangat padat, kumuh dan berbatasan dengan badan air. BKM Jatipulo mandiri dan LKM Ciliwung Berseri akan menjadi pionir ♥
Sumber : Reportasi 18 Juni 2013
Perlunya kesiapan warga da-lam penataan wilayah – ter-utama yang berupa kampung padat yang berbatasan dengan badan air – dibahas dalam ke-sempatan pertemuan ini.
Alasan penting pembentukan KSM (kelompok swadaya masyarakat) Perumahan adalah agar upaya transformasi permukiman tidak menghilangkan modal sosial komunitas. Dengan KSM Perumahan ini, warga secara berkelompok bisa berpartisipasi, bahkan menjadi elemen penting dalam pembangunan permukiman dan perkotaan berkelanjutan. KSM merupakan elemen dasar pembangunan perkotaan ber-Bersambung ke hal. 14 Sambungan dari Hal. 03
PENDAMPINGAN PEMBENTUKAN KSM PERUMAHAN
Pertemuan Konsolidasi KMW PNPM Mandiri Perkotaan DKI Jakarta
Ari Hariadi, Korkot PNPM Mandiri Perkotaan angkat bicara tentang
perlunya media warga seperti SWARA ♥ WARGA sebagai “monev “
Astaja Syawal : upaya pembentukan KSM
Perumahan di RW 04, Jatipulo
Konsultan Manajemen Wilayah PNPM
Mandiri Perkotaan – DKI Jakarta
Anita : KSM Perumahan = upaya
mensinergigan pola bottom-up dan
top-down bidang pembangunan perumahan
h.04 30 Juni 2013 | No. 031 | Tahun IV | 16 hal. KELEMBAGAAN KELEMBAGAAN 30 Juni | No. 031| Tahun IV | 16 hal. h. 13 SWA R A ♥ WA R G A SWA R A ♥ WA R G A
Berangkat dari kantor Walikota Jakarta Barat pk. 9.30 tiba di lokasi pk. 12.30, istirahat dsb. Pk. 14.00 dimulai sesi pertama disampaikan oleh Bp. Firman Koordinator Kota Jakarta Barat. Beliau menyampaikan perkem-bangan keorganisasian ma-syarakat (LKM/BKM) dari tahun ke tahun.
Tahun 2007 ada 10 kelurahan terlibat, tahun 2008 bertambah 20 kelurahan, tahun 2009 ber-tambah lagi dengan 26 kelu-rahan. Jadi, sampai saat ini di Wilayah Jakarta Barat sudah ada di 56 kelurahan yang ber-LKM/BKM. Artinya di semua kelurahan se-Jakarta Barat su-dah berdiri lembaga masyara-kat lokal, yaitu LKM/BKM. H. Samsi, aktifis BKM Tanjung Duren Selatan adalah peserta tertua, usia beliau 70 thn. Dalam perkembangannya, ban-tuan pengucuran dana bukan saja dari APBN, pemerindah daerah mulai turut serta ngucurkan bantuan dana me-lalui APBD, demikian pula CSR mulai tertarik untuk ikut be-kerjasama seperti Lion Club, Masterina keramik, dan mung-kin ada lagi berikutnya.
Bersambung ke hal. 13
Sambungan dari hal.04 Bantuan akan mengucur bu-kan karena jauh atau dekatnya lokasi, tapi karena kepercaya-an. Jadi LKM/BKM sebagai organisasi masyalakat setem-pat, yang nilai adalah keber-samaannya , dapat dipercaya. Sesi malam dimulai pk. 19.30, Bpk Muchtar, kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat & Perempuan (KPMP) Jakarta Barat, menyampaikan tentang apa itu pemberdayaan. Prinsip dasar pemberdayaan masya-rakat adalah dimulai dengan mengbah polapikir masyarakat yaitu dengan membawa pan-dangan jauh kedepan (VISI). Esok paginya, rangkaian kegi-atan ini ditutup oleh Walikota Jakarta barat yang diwakili Bpk. Baharudin. Menurut beliau ba-nyak pejabat daerah tidak/ belum mengenal betul apa itu PNPM Perkotaan. Ternyata tu-gas LKM/BKM masih berat, karena juga memberdayakan semua pihak. Agar pemba-ngunan ini berkelanjutan ♥
Sumber : Reportasi Patisipasi Astaja Syawal 20-21 Juni „13 “Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan” atau
KPMP Kota Administrasi Jakarta Barat , Pada tanggal 20 s/d 21 Jnui 2013 mengadakan pelatihan bagi para ko-ordinator LKM/BKM program PNPM Mandiri Perkotaan, Jakarta Barat. Bertempat di Hotel Lembah Nyiur, Cisarua Bogor.
Ada 56 BKM/LKM (tingkat kelurahan) di wilayah Jakarta Barat, semua diundang, dan ada 46 yang hadir. Dari 46 peserta (koordinator BKM/LKM) yang hadir, 10 di antaranya adalah perempuan.
MENGUBAH POLAPIKIR DENGAN VISI
Pertemuan BKM&LKM se-Jakarta Barat
Bp. Firman, menyampaikan
perkembangan keorganisasian BKM/LKM
Bp. Muchtar : ...membawa pandangan
jauh kedepan (VISI)
Bp. H. Samsi, koord BKM Tanjung Duren
Selatan, peserta tertua
Hadir : 46 koord BKM/LKM, Faskel, Askot
dan Korkot PNPM Mandiri Perkotaan
Pertemuan BKM/LKM se-Jakarta Barat,
Cisarua 20-21 Jun- 2013
h.12 30 Juni 2013 | No. 031 | Tahun IV | 16 hal. MOMENTUM MOMENTUM 30 Juni 2013 | No. 031 | Tahun IV | 16 hal. h. 05 SWA R A ♥ WA R G A SWA R A ♥ WA R G A
Semoga event Jakarta Vertikal Kampung ini menjadi momentum yang baik bagi perbaikan kondisi perumahan dan permukiman di Jakarta, khususnya bagi MBR dan miskin kota ♥
Sumber : Reportasi Partisipasi AS & ASA – 25 Juni „13
Dalam menyambut perubahan besar wajah perkotaan di DKI Jakarta, SHAU internasional yang dipimpin oleh Ibu Daliana Suryawinata menginisiasi suatu event besat yang menyerta-kan berbagai pihak sebagai mitra penyelenggara, dan me-libatkan banyak pemeduli kampung berkontribusi dalam Master Class, Conference dan juga Exhibition berlangsung mulai 25 Juni hingga 14 Agustus 2013 ini.
Adapun BKM Jatipulo yang didampingi pemeduli dari Forkim Jakarta, ikut serta dalam rangkaian kegiatan ini. Keterlibatan kita: Pada Master Class adalah menyajikan materi presentasi di sesi Community Architecture pada Kickoff 25 Juni 2013; Pada Conference 7 Juli 2013; Dan pada Exhibition, 7 Juli 2013 sampai dengan 14 Agustus 2013.
Pengisi sesi Community Architec-ture lainnya adalah Ivana Lee, Ariel Shepard, dan Romo Sandy dari Ciliwung Merdeka, dan Yuli Koesworo dari Arkom Jogja.
Sesi Community Architecture ini dilanjutkan dengan sesi Cultural Context oleh Djauhari dan sesi Climate Design oleh Giancarlo Mangone.
JAKARTA VERTIKAL KAMPUNG
Kickoff Master Class – Erasmus Huis, 25 Juni 2013
ar
si
tek k
omunit
as
–
community ar
chit
ect
Ivana Lee
Yuli Kusworo
Romo Sandyawan
Daliana Suryawinata
Bersambung ke hal. 06h.06 30 Juni 2013 | No. 031 | Tahun IV | 16 hal. MOMENTUM MOMENTUM 30 Juni 2013 | No. 031 | Tahun IV | 16 hal. h. 11 SWA R A ♥ WA R G A SWA R A ♥ WA R G A
ruang kampung vertikal), 3) bulletin SWARA ♥ WAR-GA, 4) film dokumenter BKMJM dengan MCK dan IPAL Komunal, dan pelatihan Portable Architecture (solusi hunian sementara pada saat berlangsungnya kon-struksi kampung vertikal secara bertahap).
Kita memperkenalkan Komunitas Kampung Jatipulo : Yang dimaksud dengan Komunitas Kampung Jatipulo, adalah warga Kelurahan Jatipulo yang pada umumnya masyarakat berpenghasilan rendah dan miskin, utamanya yang bertempat tinggal di wilayah RW yang berbatasan dengan Kanal BKB dan Kali Penghubung, yaitu RW 04, 05, 06, 07, 08, 09 dan 10 yang mana merupakan kampung padat tidak tertata, rawan banjir dan kebakaran, serta penyakit.
Sejak 2007, dalam PNPM Mandiri Perkotaan, ada pendampingan bagi warga di Kel. Jatipulo, yaitu RW 04, 05, 06, 07 dan 09.
Rencanaa penataan wilayah RW 04 merupakan lanjutan dari ren-cana penataan perumahan yang pernah dilakukan di RT 16 RW 06 yang telah sampai pada usulan alternatif desain bangunan kam-pung susun. Blok kamkam-pung susun ini secara konseptual lebih me-nekankan pada hal penataan ruang vertikal, serta penataan
ling-kungan permukiman yang tidak terpisahkan dari pe-nyediaan sanitasi lingkungan, ruang terbuka hijau, sistem drainase dengan saluran vertikal, serta pemanfaatan teknologi tepat guna bagi penyediaan energi terbarukan : solar cell, bio-gas, cadangan air tanah, yang terintegrasi dengan sistem daur hidrologik mandiri melalui penge-lolaan air limbah dengan IPAL komunal.
Energi terbarukan lainnya adalah pemanfaatan energi angin menjadi tambahan energi listrik dengan pema-sangan kincir angin di dak atap.
Untuk menghemat penggunaan listrik bagi penerangan koridor pada siang hari, digunakan kaca pendar cahaya. Dak atap juga bisa dimanfaatkan sebagai kebun (roof garden).
Kanal bisa difungsikan sebagai sarana transportasi. Hal ini sesuai dengan rencana “water way” BBWS.
Materi pameran yang akan kita partisipasikan berupa : 1) panel2 proyek kondisi eksisting, ren-cana tapak/ blok, denah2, tam-pak2, dan perspektif eksterior,; 2) maket kondisi eksisting, ren-cana tapak/blok (gubahan mas-sa yg menunjukkan (visualisasi 3D) konsolidasi tanah vertikal atau konsolidasi ruang, serta penataan
Bersambung ke hal. 12 Bersambung ke hal. 07
h.10 30 Juni 2013 | No. 031| Tahun IV | 16 hal. MOMENTUM MOMENTUM 30 Juni 2013 | No. 031| Tahun IV | 16 hal. h. 07 SWA R A ♥ WA R G A SWA R A ♥ WA R G A
ningkatkan kualitas lingkungan dan pemeliharaan sumber daya alam dengan melibatkan partisipasi aktif masyara-kat. Konsolidasi Tanah hanya bisa dijalankan jika Pemimpin Daerah (khusus DKI) / Walikota / Bupati bersama warganya bisa menjaga komitmen bersama; Contoh KT yang sukses adalah kampung nelayan di Jember, P. Buruh, dan Yogya.
Hal ini menjadi bahan diskusi Forkim yang tergabung dalam forum jejaring kampung, 14 maret 2013 dengan Ibu Sri Maharani dari Badan Pertanahan Nasional.
Dengan adanya modal sosial yang diperkuat dalam PNPM MP, diharapkan, BKMJM bisa menjadi nakhoda bagi warganya di Kel. Jatipulo untuk melakukan penataan wilayah sebagai upaya kontribusi bagi DKI Jakarta dalam Peremajaan Perkotaan, khususnya di kawasan tepi kanal BKB Kel. Jatipulo yang mungkin bisa diteruskan ke kelurahan tetangga.
Di tahap awal pendampingan masyarakat dalam program ini, yaitu pada 2007 terbentuk kelem-bagaannya, bernama “BKM Jati-pulo Mandiri”.
Dilanjutkan dengan siklus pem-belajaran PNPM Mandiri dan ta-hapannya. Saat ini kita berada di siklus tahap ke-tiga, yaitu tahap keberlanjutan masyarakat madani. Slide berlanjut ke Pemetaan Swa-daya. “Pemetaan Swadaya adalah alat untuk membangunan pema-haman komu-nitas tentang tempat tinggal mereka, dan adalah proses bagi warga untuk datang dan memahami-nya, dengan bekerja
bersama, kemungkinan-kemungkinan apa saja yang ada dalam mebangun komunitas yang lebih baik.”
“Kita dapat memetakan segala hal untuk membuat peta komunitas, namun hal yang sangat diperlukan adalah hal yang membuat komunitas kita lebih baik. Petakan hal-hal yang bernilai bagi tiap warga dalam komunitas.” Melakukan segera adalah lebih baik daripada memberi prinsip-prinsip dan penjelasan. Begitu kita melakukannya, maka kita pun belajar, kita membuat kesalahan dan kita belajar dari kesalahan itu. Kita belajar dengan melakukan-nya bersama.
Setelah proses pemetaan, warga mulai merencanakan perbaikan komunitas mereka dengan mengatur rumah mereka, dengan menggunakan gagasan bersama dan hasil dari proses pemetaan dan perancangan partisipatif. Bang Maja alias Pak Astaja meneruskan presentasi ke Mengenai konsolidasi lahan,
merujuk pada : Peraturan KaBPN No. 4 tahun 1991 pasal 1 ayat 1: Konsolidasi Tanah adalah kebijak-sanaan pertanahan mengenai pe-nataan kembali penguasaan dan penggunaan tanah serta usaha pengadaan tanah untuk kepen-tingan pembangunan, untuk
me-Bersambung ke hal. 08 Bersambung ke hal. 11
h.08 30 Juni 2013 | No. 031 | Tahun IV | 16 hal. MOMENTUM MOMENTUM 30 Juni 2013 | No. 031 | Tahun IV | 16 hal. h. 09 SWA R A ♥ WA R G A SWA R A ♥ WA R G A
Winayanti, Ayu Suartika, Suhadi, Antonio Ismael, Retno, Parwoto, Marwan, dan tentunya Prof. Gotty yang mem-perkenalkan dan memberi pelatihan portable architecture. “Arsitek membantu menerjemahkan gagasan warga dalam sketsa perencanaan, menambahkan masukan dan gagasan berdasarkan kebutuhan aktual warga dan visi lestari dengan memahami konteks lokal.”
“ Warga adalah subyek pelaku atas impian, gagasan dan potensi mereka. Begitu mereka menyadari daya dan potensi-nya, mereka tidak pernah berhenti !”
Bang Maja, yang dikenal juga sebagai juru gambar oleh warganya, ikut berperan sebagai arsitek komunitas, yang bersedia mendengar berbagai keluhan warganya dan mencoba mengekplor kebutuhan dan aspirasi warga tentang perumahan dan permukiman yang sesuai dengan jiwa mereka, sesuai dengan sosial budaya dan sosial eko-nomi mereka.
Berikut, usulan solusi penataan wilayah “kampung susun hadap kanal” , yang bisa juga disebut “Canal Front Multistory Kampung”. Merupakan rencana penataan wi-layah dampingan PNPM MP, yaitu di 5 RW fokus. Wilayah RW yang berbatasan dengan Kanal BKB dan saluran/kali penghubung.
5 RW fokus (RW 04, 05, 06, 07, 09) terdiri dari 57 RT, penduduk 3.363 orang, termasuk 108 keluarga miskin (538 orang).
Luas RW 04 = 2,76 ha ; luas RW 05 = 4,19 ha ; luas RW 06 = 3,8 ha ; luas RW 07 = 3,44 ha ; luas RW 09 = 4,80 Ha. Sedang diusulkan untuk model percontohan 5 blok (5 lantai) “Kampung Susun Hadap Kanal” di RW 04. Saat ini upaya membangun percontohan sedang berada dalam tahap pembentukan KSM, simultan dengan pengelolaan data pertanahan dari PBB yang terkumpul. Data pertanahan ini perlu untuk upaya menyusun usulan konsolidasi lahan. Kampung horizontal yang hampir memenuhi semua permukaan wilayah akan ditransfor-masikan menjadi kampung vertikal, atau kampung susun hadap kanal, yang dapat memberi bukaan-bukaan yang lebih lega bagi peruntukan ruang terbuka hijau dan hak udara untuk mengalir.
pendampingan beberapa arsitek relawan dari Forkim Jakarta. Ada beberapa anggota Forkim yang pernah berkunjung dan ikut ber-partisipasi memikirkan solusi pe-nataan ruang kampung, yaitu : Sri Probo, Sapto (selain arsitek dan anggota Forkimja, beliau juga ada-lah staf Dinas Perumahan), Lana
Bersambung ke hal. 10 Bersambung ke hal. 09
h.D 30 Juni 2013 | No. 031 | Tahun IV | 16 hal. GLOBAL TEMU LOKAL GLOBAL TEMU LOKAL 30 Juni 2013 | No. 031 | Tahun IV | 16 hal. h.A SWA R A ♥ WA R G A SWA R A ♥ WA R G A
kus pada RW 02, 03, 05,07 dan 08, dilanjutkan 2011 sd 2013 dengan fokus pada RW 02, 04, 06, 07 dan 08. Dst. (tentang komunitas Kam-pungpulo dan upaya perumahan-nya).
Raquel lanjut: di Sao Paulo, kami memiliki zonasi khusus untuk pe-rumahan sosial yang terdiri 60% masyarakat berpenghasilan rendah. Ada 800 zona khusus didominasi oleh kaum miskin dan masyarakat berpenghasilan rendah. Masyarakat memiliki mobilisasi, dan menjaga kendali pada zona tsb. Jadi, ini bukan tentang pemerintahan yang buruk, ini adalah tentang bagaimana masyarakat sipil, masyarakat memi-liki kontrol perumahan mereka. Ada lebih banyak lahan kosong untuk perumahan sosial. Pertama-tama, pemerintah harus mengkomuni-kasikan solusi-solusi dengan orang-orang / komunitas sebelum relokasi. Pada intinya, Forkim lebih banyak mengemukakan harapan dan upaya yang telah dilakukan, sedang dan masih akan dilakukan, sesuai visi : “Semua warga bertempat tinggal di permukiman yang layak dan berkualitas.” Dan mencapainya dengan menggalang partisipasi dan sinergi dari para pemangku kepen-tingan.
Setelah diskusi, Astaja memberi Raquel sebundel buletin SWARA ♥ WARGA (vol. 001-030) ♥
Sumber : Reportasi ASA - Juni 2013
Sabtu 1 Juni 2013: 19.00 WIB -21.00 WIB @ BPPI Kantor, JL. Veteran 1 no. 27 Jakarta Pusat. Mrs Raquel Rolnik (utusan PBB bidang hak asasi manusia atas perumahan yang layak) dan Ms Lidia Rabinovich (Pejabat Hak Asasi Manusia - OHCHR) datang ke tem-pat pertemuan kita (EO dari Ke-menterian Luar Negeri hanya meng-antarkan kedua wanita ini hingga) di ruangan yang rapi, bagus, dan bernuansa budaya di kantor BPPI. Pak Suhadi, Pak Sri Probo, Pak Astaja dan Anita menyambut tamu-tamu istimewa, berjabat tangan dan menyebutkan nama dengan senyum ramah.
Raquel menceritakan tentang misi mereka di Indonesia, dari 30 Mei 11 Juni 2013, misi mereka adalah untuk mengumpulkan informasi ta-ngan pertama tentang realisasi pro-gresif hak atas perumahan yang layak di negeri ini, khususnya yang berkaitan dengan kelompok-kelom-pok miskin dan marginal dan lain-nya. Jadi, kunjungan ini merupakan salah satu misi mereka dalam pemantauan dan pelaporan tentang hak atas perumahan yang layak di seluruh dunia.
Menurut Raquel, Indonesia, negara terpadat ke-4 di dunia, menghadapi
kombinasi yang unik dari tantangan Bersambung ke hal. B
Sambungan dari hal. C
Sejak tahun 2007 Proyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan, PNPM Mandiri Perkotaan memfasilitasi masyarakat RW 04, 05, 06, 07 Dan 09. Di tingkat kelurahan, ada BKM (badan keswadayaan masyarakat) yang didirikan pada tahun 2007, dengan nama "BKM Jatipulo Mandiri". Dst. (tentang komunitas Jatipulo dan upaya perumahannya)
Sejak 2008, dalam PNPM Mandiri Perkotaan, ada pendampingan bagi warga di Kel. Kampung Melayu di beberapa wilayah RW fokus. Di tahap awal pendam-pingan masyarakat dalam program ini, yaitu pada 2009 terbentuk kelembagaannya, bernama “LKM Ciliwung Berseri”. Pendampingan warga pada 2008 sd 2010
fo-Perumahan yang Layak, Hak Dasar Setiap Manusia
Pertemuan Forkim dengan Utusan PBB
Mrs Raquel Rolnik menerima kenang2an
sebundel beletin SW, vol. 001 sd vol. 031
Mrs Raquel Rolnik dan Ms. Linda
Rabinovich, utusan PBB, jadi tamu Forkim
Suasana diskusi hak perumahan di
kantor BPPI, Jakarta Pusat
Suasana diskusi hak perumahan di
kantor BPPI, Jakarta Pusat
h.B 30 Juni 2013 | No. 031 | Tahun IV | 16 hal. GLOBAL TEMU LOKAL GLOBAL TEMU LOKAL 30 Juni 2013 | No. 031 | Tahun IV | 16 hal. h. C SWA R A ♥ WA R G A SWA R A ♥ WA R G A
• Inisiatif dan partisipasi masyara-kat, dan potensinya.
• Kebijakan dan mekanisme pem-bangunan Perumahan dan pe-mukiman, bagaimana melibat-kan masyarakat pada tiap tahap (dan menghindari ketergantung-an kepada kontraktor / model pengembang), kebutuhan untuk fasilitator.
Yang terpenting dari semua, kita mencoba untuk menemukan solusi yang berkelanjutan tentang peru-mahan yang layak bagi masyara-kat berpenghasilan rendah.
Ber-bicara tentang pembangunan pe-rumahan berbasis masyarakat, SriProbo bertanya apakah Raquel dan Lidia telah di Bangkok. Raquel dan Lidia menjawab bersamaan bahwa mereka belum pernah ke di bangkok.
Anita menyajikan "Komunitas JatiPulo dan Kampung Pulo: Harapan dan Kemungkinan" :
Komunitas Jatipulo
Komunitas Jatipulo merupakan penduduk Kelurahan Jatipulo (kelurahan) yang sebagian besar miskin, khususnya yang tinggal di RW di samping Kanal BKB (banjir kanal barat) dan Kali Penghubung yaitu RW 04, 05, 06, 07, 08, 09 dan 10 yang kepadatan tinggi, kampung yang rentan terhadap kebakaran dan banjir, dan penyakit.
Bersambung ke hal. D praktisi dan LSM, akademisi serta
staf instansi pemerintah (tidak ex-officio), FORKIM adalah organisasi informal dan bekerja atas dasar sukarela. FORKIMJA adalah bagian Jakarta dari FORKIM. Terutama bekerja dengan Dinas Perumahan DKI-Jakarta, FORKIMJA mengusul-kan beberapa pedoman, memberi-kan masumemberi-kan rencana kerja jangka menengah kepada dinas ini. Pada November 2012 forum bergabung dengan beberapa LSM lain untuk membentuk jejaringan untuk mem-promosikan pembangunan kembali kampung berbasis komunitas ke-pada Gubernur baru DKI - Jakarta. Isu yang menjadi perhatian: • Kebijakan dan skema pembiayaan
perumahan, kurangnya akses bagi masyarakat miskin, penguatan modal masyarakat dan keterkaitan ke mata pencaharian.
• Penggunaan lahan dan jaminan hak atas lahan, kebijakan pemba-ngunan spasial saat ini yang me-nyusutkan ruang bagi masyarakat miskin; penggunaan lahan cam-puran dan strata camcam-puran; Pe-ngembangan Lahan Terpandu; ke-mungkinan "kampung susun". • Penggusuran kampung kumuh
dan pemukiman kembali (bukan-sukarela); kebijakan dan praktek, dampak sosial-ekonomi terhadap para pengungsi.
• Kepastian bermukim / hak atas tanah dan bangunan.
Sambungan dari hal. A
dalam mempromosikan dan melindungi hak atas perumahan yang layak, seperti urbanisasi, proporsi tinggi rumah tangga yang tinggal di permukiman informal dan kerentanan akut terhadap perubahan iklim. Dan dia melihat kunjungan ini sebagai kesempatan besar untuk menilai berbagai kebijakan dan program Pemerintah Indonesia telah berkembang untuk mengatasi tantangan kompleks ini.
"Lidia membuat laporan negara ini: berapa banyak rekonstruksi di daerah bencana, keamanan/kepastian bermukim, warga kampung kumuh yang direlokasi, dll. Laporan ini harus menjadi informasi yang seimbang dari kedua belah pihak. Di satu pihak dengan pemerintah, dan di pihak lainnya dengan masyarakat sipil, jadi kita juga berbicara dengan masyarakat." Kata Raquel. Raquel, bertanya tentang BPPI dan Forkim. Suhadi mengatakan BPPI adalah Indonesian Heritage Trust, yang diselenggarakan oleh masyarakat sipil. Kadang-kadang teman-teman dari Forkim dan Jejaring Kampung berdiskusi di tempat ini.
Raquel kemudian menjelaskan bahwa mereka mengadakan pertemuan dengan wakil Pemerintah senior, termasuk pejabat dari berbagai kementerian bekerja pada isu-isu perumahan. Dia juga akan bertemu dengan perwakilan dari sistem PBB, komunitas donor, organisasi non-pemerintah, individu dan masyarakat. Di akhir kunjungannya, Selasa 11 Juni 2013 pk 10:30 di Ged. PBB Menara Thamrin, Rg. Papua (lt. 7), Jakarta. Pelapor Khusus akan mengadakan konferensi press untuk mempresentasikan temuan awal dari misinya. Sebuah laporan yang komprehensif dengan temuan dan rekomendasi akan disajikan dalam sebuah laporan kepada Dewan HAM PBB Maret 2014.
Sri Probo memperkenalkan Forkim: Sekelompok orang peduli tentang perumahan membentuk FORKIM sekitar 5 tahun yang lalu, dipicu oleh penggusuran di Jakarta utara. Anggota berasal dari berbagai latarbelakang, yaitu