• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Umar (1997) menjelaskan, bahwa rancangan penelitian dalam penelitian sosial umumnya terbagi atas tiga bentuk yakni penelitian eksploratif (explorative research), penelitian deskriptif (descriptive research), dan penelitian eksplanatori (explanatory research). Penelitian eksploratif adalah jenis penelitian yang berusaha untuk mencari ide-ide atau hubungan-hubungan yang baru. Sedangkan penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik dari suatu fenomena tertentu. Terakhir, penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dimana dalam penelitian ini penulis menghimpun data, dan menyusun secara sistematis, faktual dan cermat, bernegatif dan positif memberikan kesimpulan serta saran. Metode penelitian yang digunakan adalah survey, yaitu penelitian yang mengambil sample dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan yang pokok.

Menurut Nazir, metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data. Yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta – fakta, sifat – sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir,2005:64)

Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data penelitian hanya akan dapat diintepretasikan dengan lebih objektif apabila

(2)

22

diperoleh lewat suatu proses pengukuran yang disamping valid dan reliabel, juga objektif.

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian pendengar Lintas Nusantara radio Sasando FM Subjek penelitian yang direncanakan akan digunakan dalam penelitian ini yaitu mereka yang merupakan pendengar setia acara LINUS yang berdomisili di Yogyakarta dan sekitarnya yang mendapatkan siaran radio Sasando FM. Dari seluruh pendengar yang ada, peneliti mengambil 100 orang pendengar sebagai sampel dalam penelitian ini. 100 orang responden mengisi kuisioner yang telah disediakan oleh peneliti dan peneliti melakukan observasi selama responden mengisi kuisioner tersebut.

3.3 Persiapan Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada 100 respoden yang merupakan pendengar LINUS dari radio Sasando FM yang berlokasi di Yogyakarta. Persiapan penelitian dimulai dengan penyusun alat ukur serta penyebaran skala penelitian.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner kualitas layanan dan kepuasan pendengar yang disusun dalam bentuk skala Likert dengan empat butir pilihan. Nurul Zuriah (2007) mengungkapkan bahwa skala Likert merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan mengenai suatu obyek sikap. Pengukuran variabel program kepuasan pendengar menggunakan metode pengisian kuesioner. Kuesioner kepuasan pendengar terdiri dari 26 pernyataan. Kuesioner kepuasan pendengar disusun dalam bentuk skala Likert dengan empat pilihan, yaitu SP (sangat puas/penting), P (puas/penting), TP (tidak puas/penting), dan STP (sangat tidak puas/penting). Sedangkan pemberian skor untuk masing-masing pilihan jawaban disusun sebagai berikut:

SP (sangat Puas / penting) = 4 P (Puas / penting) = 3 TP (tidak Puas / penting) = 2 STP (sangat tidak puas / penting) = 1

(3)

23

Tabel 3.1

Sebaran Item Pertanyaan

Komponen No. Pertanyaan Jumlah

Motif Informasi 1,2,4,7,9,11 6

Motif Identitas Pribadi 3,5,16,19 4

Motif Integrasi dan interaksi sosial 6,8,10,12,13,14,15,24 8

Motif Hiburan 17,18,20,21,22,23,24,25,26 8

Total Pertanyaan 26 24

Sumber Data :Analisa Data Primer 2013

Sebaran item diatas merupakan sebaran item yang digunakan untuk mendapatkan data mengenai harapan responden terhadap acara LINUS (Gratifications Sought) dan juga untuk medapatkan data mengenai kepuasan responden terhadap acara LINUS (Gratifications Obtained). Item tersebut terdiri dari 13 item pertanyaan utama yang dijadikan nilai skor responden dan 13 item sebagai item yang digunakan untuk mengecek jawaban responden terhadap 13 item pertanyaan utama sehingga tidak diberikan skor.

Total skor menunjukkan tingkat harapan dan kepuasan responden pendengar LINUS. Semakin tinggi skor berarti semakin tinggi pula tingkat harapan dan kepuasan yang dialami oleh responden.

3.4 Unit Amatan dan Unit Analisis

Unit amatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang suatu analisa (Ihalauw, 2003:174). Unit amatan dalam penelitian ini yaitu pendengar setia Lintas Nusantara radio Sasando FM

Unit analisa menurut Abell (Ihallauw, 2003:174) menyatakan bahwa satuan analisis yaitu hakekat dari populasi tentang hasil penelitian berlaku. Sehingga unit analisa dalam penelitian ini adalah sejauh mana kepuasan pendengar program acara Lintas Nusantara radio Sasando FM.

(4)

24

3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi

Sugiyono (2010) menyebutkan, bahwa populasi merupakan wilayah generaliasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan Hadi (2000) menjelaskan bahwa populasi adalah sejumlah individu yang setidaknya mempunyai satu ciri atau sifat yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah pendengar program acara Lintas Nusantara. Dari data yang ada populasi yang ada dilihat dari data pendengar yang dimiliki oleh Radio Sasando yaitu sebanyak 156 orang

3.5.2 Sample

Dari populasi yang berjumlah 156 orang, kemudian diambil sampel yang diharapkan dapat mewakili keseluruhan populasi. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiyono (2010), bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Oleh karena itu, agar diperoleh sampel yang benar-benar mewakili populasi, maka diperlukan teknik pengambilan sampel sehingga hasil penelitian terhadap sampel ini diharapkan dapat digeneralisasikan pada populasi. Oleh karena itu sampel harus betul-betul mewakili populasinya. Pada penelitian ini, sampel yang digunakan sebanyak 100 orang responden yang dianggap mewakili populasi.

(5)

25

3.6 Definisi Konsep dan Definisi Operasional

3.6.1 Gratifications Sought (Kepuasan yang Diharapkan)

Gratifications Sought (GS) didefinisikan sebagai kepuasan yang dicari atau diinginkan individu ketika mengkonsumsi media tertentu (radio, tv, koran). Dalam penelitian ini gratifications sought merupakan pemenuhan kepuasan yang diharapkan pendengar dari program acara Lintas Nusantara di Sasando FM

3.6.2 Gratifications Obtained (Kepuasan yang Diperoleh)

Gratifications Obtained (GO) merupakan tingkat kepuasan nyata yang diperoleh seseorang setelah mengkonsumsi suatu jenis Pada Gratifications Obtained, tingkat kepuasan menunjuk pada seberapa jauh acara Lintas Nusantara di Sasando FM memberikan sumbangan berupa kepuasan nyata yang diperoleh responden setelah mendengarkan acara tersebut.

3.6.3 Gratifications Discrepancy

Gratifications Discrepancy yaitu kesenjangan kepuasan antara kepuasan yang diperoleh khalayak dari penggunaan suatu media. Pada penelitian ini, Gratifications Discrepancy dihitung berdasarkan ketidaksesuaian antara kepuasan yang diharapkan (GS) dengan kepuasan yang diperoleh (GO) dari penilaian responden terhadap acara Lintas Nusantara di Sasando FM, dimana GS lebih besar daripada GO.

(6)

26

Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, mereka harus dioperasionalisasikan dengan mengubahnya menjadi variabel, yang berarti sesuatu yang mempunyai variasi nilai. Variabel-variabel dalam penelitian ini dioperasionalkan sebagai berikut :

1. Gratifications Sought (Kepuasan yang Diharapkan)

Untuk mengukur Gratifications Sought (GS), diajukan beberapa pertanyaan tentang kepuasan yang dicari dari mendengarkan program acara Lintas Nusantara di Sasando FM Pembagian tingkat GS ini mengikuti pendapat Denis McQuail yang membagi motif penggunaan media oleh individu ke dalam empat kelompok. Keempat kelompok motif tersebut kemudian dioperasionalisasikan dalam 26 pertanyaan sebagai berikut:

a. Motif Informasi

- Untuk mengetahui peristiwa yang terjadi saat ini.

- Untuk memperoleh informasi yang mendalam mengenai suatu peristiwa.

- Untuk memperoleh cerita-cerita tentang kebudayaan. b. Motif Identitas Pribadi

- Untuk membentuk kepribadian yang peka terhadap lingkungan sekitar.

- Untuk menemukan idola yang dapat dijadikan sebagai panutan. c. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial

- Untuk mendapatkan bahan perbincangan dengan orang lain. - Untuk menambah kepercayaan diri.

- Agar bisa memberikan informasi kepada orang lain. - Untuk dapat berkumpul dengan orang lain.

d. Motif Hiburan

- Untuk melepaskan diri dari masalah. - Untuk bersantai.

- Untuk mengisi waktu. - Untuk menyalurkan emosi.

(7)

27

Pada masing-masing item pernyataan kebutuhan diberikan empat alternatif jawaban dengan 4 skor yang dapat dipilih responden yang menyatakan kuatnya keinginan responden untuk memuaskan kebutuhannya melalui tayangan tersebut. Keempat skala dimaksud adalah:

- Sangat penting (skor 4), artinya responden sangat ingin mencarikan pemuasan kebutuhannya melalui tayangan tersebut.

- Penting (skor 3), artinya responden ingin mencarikan pemuasan kebutuhannya melalui tayangan tersebut.

- Tidak penting (skor 2), artinya responden kurang begitu ingin mencarikan pemuasan kebutuhannya melalui tayangan tersebut.

- Sangat tidak penting (skor 1), artinya responden sama sekali tidak ingin mencarikan pemuasan kebutuhannya melalui tayangan tersebut.

Dari ketentuan skor tersebut akan diperoleh nilai tertinggi 26 x 4 = 104 (sebagai batas atas) dan nilai terendah 26 x 1 = 26 (sebagai batas bawah). Untuk menentukan 4 kelas yang menyatakan tingginya harapan responden untuk memuaskan kebutuhannya tersebut maka diperoleh range (jarak) interval:

= 104 – 26 4 =19.5

Berdasarkan perhitungan di atas dapat dihitung nilai interval yang akan digunakan adalah sebesar 19.5 maka dapat ditentukan kategori sebagai berikut : 26 ≤ x < 45.5 Sangat Rendah 45.5 ≤ x < 65 Rendah 65 ≤ x < 84.5 Tinggi 84.5 ≤ x < 104 Sangat Tinggi kategori banyaknya terendah skor tertinggi skor I  

(8)

28

Kategorisasi keempat kelas tingkat kepuasan yang diharapkan responden tersebut adalah:

a. Sangat tinggi : artinya responden sangat mengharapkan pemuasan kebutuhannya melalui acara tersebut.

b. Tinggi : artinya responden mengharapkan pemuasan kebutuhannya melalui acara tersebut.

c. Rendah : artinya responden kurang mengharapkan pemuasan kebutuhannya melalui tayangan tersebut.

d. Sangat rendah : artinya responden tidak mengharapkan pemuasan kebutuhannya melalui acara tersebut.

2. Gratification Obtained (Kepuasan yang Diperoleh)

Dalam penelitian ini variabel kepuasan yang diperoleh (GO) diukur dengan mengajukan kembali pertanyaan-pertanyaan yang dioperasionalkan dari 26 item pernyataan kebutuhan dalam 4 kelompok yang berkaitan dengan jenis kebutuhan menusia seperti pada GS, tetapi lebih dikhususkan lagi dalam arti telah menunjuk pada stasiun radio tertentu yaitu Sasando FM. langkah ini untuk mengetahui besarnya nilai GO yang diperoleh untuk program acara Lintas Nusantara di Sasando FM. Seperti pada GS, untuk mengoperasionalkan GO, diajukan pula pertanyaan-pertanyaan dengan empat alternatif jawaban dalam 4 skor yang dapat dipilih responden. Meski keempat alternatif jawaban yang diberikan berbeda-beda untuk setiap itemnya (sesuai dengan kepuasan nyata yang diperoleh responden setelah mendengarkan program acara Lintas Nusantara di Sasando FM), namun sebelumnya telah ditetapkan terlebih dahulu ketentuan pemberian skor untuk masing-masing alternatif jawaban sebagai berikut:

a. Sangat Puas (skor 4), artinya responden sangat terpenuhi kebutuhannya setelah mendengarkan acara LINUS tersebut

b. Puas (skor 3), artinya responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah mendengarkan acara LINUS tersebut

c. Tidak Puas (skor 2), artinya responden kurang terpenuhi kebutuhannya setelah mendengarkan acara LINUS tersebut

(9)

29

d. Sangat Tidak Puas (skor 1), artinya responden sama sekali tidak terpenuhi kebutuhannya setelah mendengarkan acara LINUS tersebut

Dari ketentuan tersebut akan diperoleh batas-batas interval seperti pada GS. Dengan demikian kategorisasi tingkat kepuasan nyata yang diperoleh responden setelah mendengarkan programa acara Lintas Nusantara dalam skala 4 adalah:

Sangat tinggi : artinya responden sangat terpuaskan kebutuhannya melalui tayangan tersebut.

a. Tinggi : artinya responden cukup terpuaskan kebutuhannya melalui tayangan tersebut.

b. Rendah : artinya responden kurang terpuaskan kebutuhannya melalui tayangan tersebut.

c. Sangat rendah : artinya responden tidak terpuaskan kebutuhannya melalui tayangan tersebut.

3 . Gratification Discrepancy (Kesenjangan Kepuasan)

Variabel kesenjangan kepuasan merupakan perbedaan kepuasan yang diperoleh responden setelah menggunakan media. Diukur dengan menyilangkan nilai GS dengan nilai GO yang diperoleh sehingga akan nampak kesenjangan kepuasan yang dialami responden setelah mendengarkan acara Lintas Nusantara. Adanya kesenjangan kepuasan kedua media tersebut dibuktikan dengan Statistik Discrepancy.

(10)

30

3.7 Identifikasi Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran

Variabel adalah fenomena yang bervariasi dalam bentuk, kualitas, kuantitas, mutu dan sebagainya (Burhan Bungin, 2008 :59). Untuk dapat mengoprasionalkan variabel, perlu adanya indikator – indikator tertentu. Pada penelitian ini variabel yang ada adalah motif, kepuasan dan pengukuran kesenjangan antara motif dan kepuasan dan pengukuran kesenjangan atara motif dan kepuasan dengan indikator sesuai yang diuraikan oleh Dennis Mcquail. Berikut urainnya :

3.7.1 Hubungan Antara Tarkif Konsep, Epistemic Correlations, indikator Empirik dan Aras Pengukuran Konsep

Table 3.2 Data Variabel Motif

Tarkif Konsep Epistemic Correlations

Indikator Empirik Aras Pengukuran Konsep

Motif Informasi 1. Untuk mengetahui

Peristiwa yang terjadi saat ini. 2. Untuk memperoleh

informasi yang mendalam mengenai suatu peristiwa. 3. Untuk memperoleh cerita

tetntang kebudayaan

1. Yang saya inginkan dari acara radio adalah mendapatkan informasi mengenai masalah-masalah actual yang terjadi saat ini

1. 2.Saya kurang mendapatkan informasi yang memadai mengenai masalah actual seperti yang saya inginkan 2. 3. Saya mau ketika mendengarkan

radio, saya semakin paham mengenai suatu peristiwa

3. 4. Ketika saya mendengarkan LINUS, saya kurang mengerti mengenai informasi yang diberikan

4. 5. Dengan mendengarkan radio, saya juga ingin tetap mendapatkan cerita kebudayan yang unik dan menarik 5. 6. Cerita kebudayaan yang unik kurang

saya dapatkan dari LINUS

Ordinal

(11)

31

Identitas Pribadi

yang peka terhadap lingkungan sekitar.

2. 2. Untuk menemukan idola yang dapat dijadikan sebagai panutan

saya ingin lebih peka terhadap sekitar saya

2. LINUS membuat saya lebih egois terhdap lingkungan saya

3.Ketika mendengarkan LINUS, saya berharap mendapatkan idola baru yang dapat saya jadikan panutan dalam menjalani hidup

4.Saya menjadi kehilangan kesan positif dari idola saya ketika saya mendengarkan LINUS

Motif Integrasi dan Interaksi Sosial

1.Untuk mendapatkan bahan perbincangan dengan orang lain. 2.Untuk menambah kepercayaan diri.

3.Agar bisa memberikan informasi kepada orang lain.

4.Untuk dapat berkumpul dengan orang lain.

1. Saya mendapatkan bahan untuk saya obrolkan dengan tetangga/teman saya setelah saya mendengarkan LINUS

2.Dengan mendengarkan LINUS, saya lebih percaya diri ketika berhubungan/bersosialisasi dengan lingkungan saya

3.Saya dapat membagi banyak informasi terbaru kepada orang lain setelah saya mendengarkan LINUS

4.Dengan mendengarkan LINUS saya dapat berkumpul dengan orang lain

5.Saya mengalami kesulitan berinteraksi dengan teman-teman saya semenjak saya mendengarkan LINUS

6.Saya justru menjadi lebih pendiam ketika bersosialisasi setelah saya mendengarkan LINUS

7.Saya sedikit mendapatkan informasi dari LINUS sehingga saya tidak dapat membagi banyak cerita kepada orang lain

8.Dengan mendengarkan LINUS saya dapat berkumpul dengan

(12)

32

TOTAL 13 26

Sumber Data : Analisa Data Primer 2013

orang lain dengan lebih mudah dan interaktif

Motif Hiburan 1. 1. Untuk melepaskan diri dari masalah.

2. 2. Untuk bersantai. 3. 3. Untuk mengisi waktu. 4. 4. Untuk menyalurkan emosi

1.Saya merasa bebas sejenak dari beban/masalah saya ketika mendengarkan LINUS

2.LINUS membuat saya semakin memikirkan masalah yang saya alami ketika saya mendengarkan LINUS

3.LINUS mampu membuat saya santai sejenak ketika lelah melakukan aktivitas

4.LINUS membuat saya jenuh ketika melakukan aktivitas

5. Saat saya tidak punya banyak aktivitas saya memilih LINUS untuk mengisi kekosongan waktu saya 6. Saya lebih memilih membaca buku

atau tidur daripa mendengarkan LINUS ketika saya memiliki waktu luang

7. Dengan mendengarkan maupun merequest lagu di LINUS saya sapat menyalurkan emosi saya

8. Lagu-lagu di LINUS menghambat penyaluran emosi saya

(13)

33

3.8 Jenis Dan Sumber Data.

3.8.1.Data Primer

Data primer, Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung dari obyeknya. Dalam penelitia ini data primer diperoleh secara langsung dari obyek penelitian dengan cara membagikan kuesioner secara langsung dan diisi oleh responden mengenai efektifitas program acara lintas Nusantra terhadap kepuasan pendengar.

3.8.2.Data Sekunder

Data, Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara. Dalam penelitian ini data sekunder didapatkan dari arsip yang dimiliki oleh sekolah, studi pustaka, penelitian terdahulu, literatur, dan jurnal yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

3.9 Teknik Pengumpulan Data 3.9.1 Kuisioner

Kuisioner adalah salah satu cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Daftar pertanyaan bisa bersifat terbuka, jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya, dan bersifat tertutup jika alternative-alternatif jawaban telah disediakan (Umar, 2002:88). Tujuan dari penyebaran kuisioner adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertayaan. (Krisyantono, 2006:95)

3.9.2 Observasi

Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung (tanpa mediator) suatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek itu. Penulis akan melakukan pengamatan mengenai kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang

(14)

34 diteliti (Krisyantono, 2006:108)..

3.9.3 Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2009:186).

Untuk mendapatkan data seakurat mungkin, penulis melakukan wawancara dengan Pendiri Radio Sasando FM Yogyakarta, Bapak Daniel Damaledo, SE

3.9.4 Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk melengkapi hasil wawancara dan observasi. Dokumentasi dapat berupa rekaman wawancara dengan informan kunci, foto-foto serta dokumen penunjang lainnya.

4.0 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara yang dipakai oleh peneliti dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitiannya berkaitan dengan variabel-variabel penelitian. Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambilan data atau alat ukur yang digunakan. Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan survei dengan menggunakan alat berupa kuesioner yang terdiri dari butir-butir pernyataan yang dipergunakan untuk mengumpulkan data berkaitan dengan variabel kepuasan pendengar.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner kualitas layanan dan kepuasan siswa yang disusun dalam bentuk skala Likert dengan empat butir pilihan. Nurul Zuriah (2007) mengungkapkan bahwa skala Likert merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan mengenai suatu obyek sikap. Pengukuran variabel program kepuasan pendengar menggunakan metode pengisian kuesioner. Kuesioner kepuasan pendengar terdiri dari 10 pernyataan. Kuesioner kepuasan pendengar disusun dalam bentuk skala Likert dengan empat pilihan, yaitu SS (sangat sesuai), S (sesuai), TS (tidak sesuai), dan STS (sangat tidak sesuai).

(15)

35

Sedangkan pemberian skor untuk masing-masing pilihan jawaban disusun sebagai berikut:

SS (sangat Puas) = 4

S (Puas) = 3

TS (tidak Puas) = 2 STS (sangat tidak puas) = 1

4.1 Metode Analisis Data

Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Setelah semua data yang diperoleh di lapangan terkumpul, langkah pertama yang dilakukan adalah mengkoding data. Tujuannya untuk menyederhanakan data yang diperoleh. Pengkodingan dilakukan secara manual dengan menggunakan coding sheet. Langkah berikutnya adalah mengklasifikasikan data, baru kemudian menginterpretasikannya. Untuk mengukur kesenjangan kepuasan mengacu pada rumus statistik discrepancy yang diberikan Palmgreen sebagai berikut :

Σ n.i.j i ≠ j Σ Σ n.i.j i j Dimana : D : discrepancy / kesenjangan n : jumlah sampel

i : kepuasan yang dicari (GS) j : kepuasan yang diperoleh (GO) dimana i ≠ j

Rumus discrepancy tersebut lalu dioperasionalkan dengan tabulasi silang, dimana item-item dalam GS dicrosskan dengan item-item dalam GO. Dari tabulasi silang tersebut akan diketahui persentase tingkat kesenjangan

(16)

36

kepuasan yang terjadi dengan menghitung jumlah responden yang mengalami ketidaksesuaian antara GS dan GO-nya.

Kesenjangan kepuasan yang dihitung dalam penelitian ini adalah kesenjangan yang terjadi saat responden tidak mendapatkan kepuasan seperti yang mereka harapkan. Oleh karena itu, penghitungan difokuskan pada angka-angka yang menyatakan GS lebih besar daripada GO. Angka-angka ini terletak pada kotak di atas garis impas pada tabulasi silang, dimana GS lebih besar dari GO. Sedangkan angka-angka yang menyatakan ”GS sama dengan GO” (angka-angka pada garis impas) maupun ”GS lebih kecil daripada GO” (angka-angka dibawah garis impas) dianggap sebagai tingkat kemampuan media dalam memenuhi kebutuhan penonton. Setelah diketahui tingkat kesenjangan yang terjadi, maka akan dapat pula diketahui tingkat kepuasan yang diperoleh responden. Besarnya kepuasan yang mampu diberikan oleh acara Lintas Nusantara kepada responden dapat dihitung dengan mengurangi tingkat kepuasan maksimal (ditetapkan 100%) dengan tingkat kesenjangan kepuasan yang dialami responden pada tiap-tiap item-itemnya. Merujuk pada penelitian terdahulu, ditetapkan batasan kepuasan minimal sebesar 70%. Dengan kata lain, jika responden menyatakan bahwa kepuasan yang diperoleh untuk tiap jenis kebutuhan berkisar antara 70 - 100% atau bila kesenjangan kepuasan berkisar antara 0 - 30%, maka kebutuhan tersebut dianggap terpuaskan. Jika kesenjangan kepuasan menunjukkan persentase di atas 30% berarti media tidak mampu memuaskan responden. Sebaliknya, apabila kesenjangan kepuasan menunjukkan angka di bawah 30% berarti media tersebut mampu memuaskan responden. Semakin besar angka kesenjangan, berarti suatu media semakin tidak mampu memenuhi kebutuhan. Sebaliknya, semakin kecil angka kesenjangan, semakin besar kemampuan suatu media dalam memenuhi kebutuhan responden.

(17)

37

4.2 Uji Validitas Dan Reliabilitas

Salah satu unsur penting dalam penelitian adalah menentukan validitas dan reliabilitas satu alat ukur. Dalam penelitian ini, alat ukur yang dimaksud adalah kuesioner (angket). Alat ukur yang baik harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas yang ditunjukkan dengan tingginya validitas dan reliabilitas alat ukur tersebut (Azwar, 1999).

4.2.1.Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1999). Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut mampu menunjukkan fungsi ukurnya dan mampu memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Validitas alat ukur diketahui dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total. Sedangkan untuk kriteria validitas digunakan kriteria yang menyebutkan bahwa suatu alat tes dikatakan valid atau gugur berdasarkan syarat korelasi minimal sebesar 0,25 (Azwar, 1999). Jadi, item yang berada di bawah 0,25 digugurkan, sedangkan yang lebih besar atau sama dengan 0,25 dapat dikatakan valid. Untuk perhitungan validitas dihitung dengan menggunakan Korelasi Product Moment dari Pearson dengan rumus :

(18)

38 rit =

2 2



2 2

) ( ) ( ) ( ) ( -t t n i i n t i it n          Keterangan :

Σit = jumlah dari setiap skor x dikalikan dengan setiap skor y

Σ i = jumlah skor i

Σ t = jumlah skor t

n = banyaknya subjek

Σ i² = jumlah skor i²

(19)

39

Untuk pengujian validitas yang dilakukan pada penelitian ini didapatkan hasil yang dapat dilihat dalam tabel 3.1.

Tabel 3.3

Tabel Validitas Item GS-GO

No Item Validitas Arti

1 .382 Valid 2 .256 Valid 3 .250 Valid 4 .254 valid 5 .340 Valid 6 .327 Valid 7 .333 Valid 8 .277 valid 9 .270 valid 10 .308 Valid 11 .254 valid 12 .251 Valid 13 .283 Valid 14 .282 Valid 15 .290 Valid 16 .329 Valid 17 .275 Valid 18 .292 Valid 19 .305 Valid 20 .226 Valid 21 .282 Valid 22 .280 Valid 23 .296 Valid 24 .621 Valid 25 .293 Valid 26 .269 Valid

(20)

40

4.2.2 Reliabilitas

Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hal ini ditunjukkan oleh taraf keajegan (konsisten) skor yang diperoleh para subjek yang diukur dengan alat yang sama atau diukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda. Dalam artinya yang paling luas reliabilitas alat ukur menunjuk kepada sejauh mana perbedaan-perbedaan atribut yang sebenarnya (Suryabrata, 2000). Pengukuran reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik koefisien Alpha Cronbach yang digunakan untuk menguji reliabilitas. Adapun rumus yang digunakan adalah :

α =             2 2 tot S Sx -1 1) -(k k Keterangan :

α = koefisien alpha cronbach k = jumlah item

Σ Sx² = jumlah varians item S²1 = varians total

Untuk melihat apakah reliabilitas angket baik atau tidak maka peneliti menggunakan standar variable dari Azwar (2000) sebagai berikut :

α < 0,7 : Tidak Reliabel 0,7 ≤ α ≤ 0.6 : Cukup

0.8 ≤ α ≤ 0,9 : Baik

(21)

41

Table 3.4

Analisis Reliabilitas Instrumen Penelitian

Instrumen Koefisien

Reliabilitas

Status

GS .6023 Cukup Reliabel

GO .6005 Cukup Reliabel

Sumber Data : Analisis data Primer 2013

Reliabilitas dari keseleruhan item skala kepuasan GS adalah ,6023 dan skala GO adalah .6005 yang artinya skala GS-GO yang digunakan dalam penelitian ini berada pada standar cukup reliable. Pada penelitian ini, skala yang digunakan memiliki kemampuan untuk mengukur aspek GS dan GO dengan cukup baik walaupun digunakan untuk responden yang lain. Data instrumen GS dan GO dengan koofisiensi reliabilitas maka data ini dapat dikatakan cukup Reliabel karena berada pada standart variabel 6023 0,7 ≤ α ≤ 0.6.

Gambar

Table 3.2  Data Variabel Motif

Referensi

Dokumen terkait

membangun penguatan Matematika dalam kehidupan praktis. Dalam upaya meningkatkan kualitas perkuliahan bisa dilakukan melalui perbaikan sistem perkuliahan. Salah satu bentuk

Ya Tidak Mengumumkan mahasiswa yang tidak dapat mengikuti UAS 10 12 13 Verifikasi jumlah kehadiran mahasiswa dan melaporkan hasilnya ke dosen koordnator Menghitung

Suatu calon dengan jumlah jarak terpendek akan merupakan simpul terdekat ke-n (jarak sama memberikan tambahan simpul terselesaikan), dan lintasan terpendeknya yang membangkitkan

Pengaruh pemerintah pusat terhadap daerah berjalan melalui mekanisme perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah yaitu melalui dana perimbangan berupa transfer

2.1.3 Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dan Prestasi Kerja Karyawan Menurut Handoko (2000:195) Secara historis sering dianggap bahwa para karyawan yang mendapatkan kepuasan

Dari wawancara yang lain yang dilakukan oleh penulis kepada Bu Munawaroh, selaku perangkat Desa Pugeran Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto beliau menjelaskan bahwa

suatu kondisi, dengan cara mencari nilai mean dari setiap fase. Kemudian dengan menggunakan kriteria stabilitas 15%, rentang stabilitas diperoleh dengan hasil kali antara skor

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik