BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perencanaan produksi pada perusahaan manufaktur merupakan aktivitas yang sangat penting dalam menentukan kontinuitas operasional produksi. Di dalam praktek, manajer produksi harus membuat keputusan mengenai rencana produksi yang sesuai agar mendapat biaya yang minimum sehingga keuntungan yang akan didapatkan bisa semaksimal mungkin. Dalam melakukan perencanaan produksi pihak perusahaan harus memperhitungkan seluruh kemampuan dan keterbatasan sumber daya yang dimilikinya.
PT. Sentaplas adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan kantong plastik. Adapaun jenis kantong plastik yang dihasilkan yaitu
plastik PP (Poly Propylene) plastik PE (Poly Ethylene) dan plastik
HD (High Density). Dari ketiga jenis ini, plastik tipe PP (Poly
Propylene) yang paling besar jumlah produksinya. Sehingga plastik
jenis PP (Poly Propylene) yang akan dilakukan penelitian.
Polypropylene dibagi menjadi 3 tipe yaitu:
1. Tipe I yaitu jenis plastik yang digunakan untuk kantong plastik
produk kering.
2. Tipe II yaitu jenis plastik yang digunakan untuk kantong
plastik yang bisa menahan panas.
3. Tipe III yaitu jenis plastik yang digunakan untuk kantong
plastik kering namun memiliki ketahanan yang kuat.
Tabel 1.1. Jumlah Produksi Plastik PT. Sentaplas Januari 2015-Desember 2015
Periode PP PE HD
Desember 97.400 58.000 40.500
Sumber:Departemen Pemasaran PT. Sentaplas
Dalam melakukan proses produksi plastik guna memenuhi kebutuhan pelanggan yang bersifat fluktuatif. Jumlah produksi yang lebih besar dari jumlah permintaan yang mengakibatkan persediaan produk selalu menumpuk setiap bulan. Jumlah yang diproduksi dan permintaan pada periode Januari 2015 – Desember 2015 pada produk PP tipe I dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Jumlah Produksi Dan Permintaan Produk PP (Poly Propylene) Tipe I Januari 2015-Desember 2015
Periode Produksi
Sumber:Departemen Pemasaran PT. Sentaplas
Tabel 1.3. Jumlah Produksi Dan Permintaan Produk PP (Poly Propylene) Tipe II Januari 2015-Desember 2015
Periode Produksi
Sumber:Departemen Pemasaran PT. Sentaplas
Jumlah yang diproduksi dan permintaan pada periode Januari 2015 – Desember 2015 pada produk PP tipe III dapat dilihat pada Tabel 1.4.
Tabel 1.4. Jumlah Produksi Dan Permintaan Produk PP (Poly Propylene) Tipe III Januari 2015-Desember 2015
Tabel 1.4. Jumlah Produksi Dan Permintaan Produk PP (Poly Propylene) Tipe III Januari 2015-Desember 2015
periode produksi
Sumber:Departemen Pemasaran PT. Sentaplas
Dari tabel diatas terlihat bahwa permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan terjadinya kelebihan jumlah produksi yang terjadi setiap bulan. Oleh karena itu perusahaan berupaya agar kelebihan stock dapat diminimalkan. Kebutuhan pelanggan yang fluktuatif menyebabkan adanya jumlah produksi yang kurang atau melebihi target perusahaan ,maka perusahaan ini sering dihadapkan pada pengambilan keputusan dalam menentukan rencana produksi yang optimal. Oleh karena itu perlu dilakukam pendekatan optimalisasi rencana produksi salah satu metode optimasi yang digunakan adalah Model Goal Programming.
Tabel 1.5. Jumlah Produksi Dan Permintaan Produk PP (Poly Propylene) Tipe I- Tipe III Januari 2016-Mei 2016 Aktual
Periode
Model Goal Programming merupakan perluasan dari model pemrograman linier yang dikembangkan oleh A. Charles dan W. M. Cooper pada tahun 1956. Pemrograman linier adalah sebuah metode matematis yang berkarakteristik linier untuk menemukan suatu penyelesaian optimal dengan cara memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan terhadap satu kendala susunan. Model pemrograman linier mempunyai tiga unsur utama, yaitu variabel keputusan, fungsi tujuan dan fungsi kendala. Dalam perencanaan produksi, Goal Programming digunakan untuk mendapatkan solusi yang optimal dalam merencanakan produksi. Analisis goal programming bertujuan untuk meminimumkan jarak antara atau deviasi terhadap tujuan, target atau sasaran yang telah ditetapkan dengan usaha yang dapat ditempuh untuk mencapai target atau tujuan tersebut secara memuaskan sesuai dengan syarat ikatan yang ada, yang membatasinya berupa sumber daya yang tersedia, teknologi yang ada, kendala tujuan, dan sebagainya.
memberikan hasil optimal .Teknik ini menggunakan metode simplex untuk menemukan solusi yang optimal atau sasaran yang multi dimensi fungsi-fungsi dengan suatu himpunan dari hambatan yang dinyatakan dalam bentuk linier.
Beberapa penelitian telah dilakukan selama tiga tahun terakhir, dimana Goal Programming digunakan sebagai metode penyelesaian. Wiwik Angraeni
(2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Production Planning optimization Using Goal Programming method in Habibah Busana” meneliti penggunaan goal
programming di bidang garmen yang memproduksi berbagai jenis produk. Goal
programming digunakan untuk menentukan jumlah kombinasi produk dengan
memperhatikan beberapa tujuan seperti memaksimumkan pendapatan, meminimumkan biaya produksi dan memaksimumkan penggunaan mesin. Hasil perencanaan produksi multitujuan yang dilakukan adalah menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari target keuntungan hingga 4 kali lipat, biaya produksi lebih kecil dari target biaya produksi yang diharapkan dan penggunaan mesin yang masih di bawah target penggunaan mesin sehingga dapat dikatakan proses perencanaan produksi telah optimal karena seluruh variabel deviasi sasaran bernilai 0.
1.2. Perumusan Masalah
1.3. Tujuan dan Manfaat
Tujuan penelitian dari tugas akhir ini adalah untuk memperoleh perencanaan produksi yang optimal bagi perusahaan.
Manfaat melakukan penelitian ini bagi perusahaan adalah hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai masukan untuk perbaikan sistem perencanaan produksi yang optimal di perusahaan
1.4. Batasan dan Asumsi Penelitian
Adapun pembatasan masalah yang dilakukan dari penelitian ini adalah: 1. Data penjualan yang digunakan untuk memprediiksi permintaan adalah data
penjualan mulai dari Januari 2015 sampai dengan Desember 2015. 2. Penelitian dilakukan pada pada produk PP (Poly Propylene).
3. Periode perencanaan jumlah produksi hanya dalam 12 periode (bulan).
4. Biaya yang mempengaruhi produksi iala biaya listrik, biaya bahan baku, biaya bahan tambahan, biaya bahan penolong dan upah tenaga kerja.
Adapun asumsi yang dilakukan dari penelitian ini adalah: 1. Proses produksi berlangsung secara normal
2. Harga bahan baku dan harga jual produk tidak berubah selama masa penelitian berlangsung
4. Setiap mesin yang digunakan selama proses produksi dalam kondisi baik tanpa ada gangguan.
1.5. Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika penulisan tugas sarjana dapat dilihat sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian dilakukan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian dan sistematika penulisan tugas sarjana.
Bab II Gambaran Umum PT. Sentaplas, ruang lingkup perusahaan, lokasi, struktur organisasi , tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja dan jam kerja karyawan, dan sistem pengupahan,
Bab III Landasan Teori, berisi teori-teori yang digunakan dalam analisis pemecahan masalah dan teori-teori pendukung lainnya untuk menunjang dalam menyelesaikan pokok permasalahan yang ada seperti, optimasi produksi, perencanaan produksi, kapasitas, perencanaan kapasitas, program linier, fungsi tujuan, kendala-kendala fungsional, goal programming dan sebagainya.
Pada Bab IV Metodologi Penelitian, diuraikan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian serta tahapan-tahapan penelitian dimulai dari identifikasi masalah sampai akhir serta tahapan dalam pengolahan data dan analisis pemecahan masalah.
dilakukan berdasarkan metodologi penelitian. Data primer yang diambil adalah waktu proses pengerjaan produk. Pengukuran waktu proses dilakukan dengan menggunakan stopwatch. Sedangkan data sekundernya adalah data penjualan periode januari 2015 sampai dengan desember 2015, harga pokok produksi dan harga jual produk. Data yang diperoleh diolah dengan metode pengolahan data yang dipilih untuk memberikan solusi pemecahan masalah.
Pada Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, dijelaskan analisis hasil pengolahan data untuk memperoleh pemecahan masalah.