BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan penlitian dengan menggunakan model evaluasi Three Dimensional Cube Hammond untuk menganalisis Program Pelatihan In House
Training (IHT) di SD Muhammadiyah (Plus) Salatiga,
dapat disimpulkan bahwa program IHT yang dilaksanakan pada tahun ajaran 2013/2014 telah mencapai tujuan walaupun masih perlu perbaikan. Adapun kesimpulan dari masing-masing dimensi dijabarkan sebagai berikut:
1. Dimensi Instructional
Pada dimensi ini terdapat lima sub variabel, yaitu organisasi, konten/materi, metodologi, fasilitas, dan biaya. Seluruh kategori dari masing-masing sub variabel tersebut sudah baik. Walaupun IHT merupakan inisiatif sekolah dan seluruh biaya berasal dari sekolah, tetapi panitia selalu dapat mengusahakan agar biaya yang dibutuhkan tercukupi tanpa mengurangi jumlah peserta IHT.
2. Dimensi Institutional
pemateri, peserta, administrator atau panitia, spesialis pendidikan, keluarga, dan komunitas. Seluruh sub variabel dalam dimensi ini sudah baik, akan tetapi guru berharap agar ada motivator pada IHT selanjutnya. Komunitas dalam penelitian ini memiliki peran yang penting dalam mencapai tujuan program karena melalui komunitas, pemimpin sekolah mengawasi guru-guru dalam mengimplementasikan materi IHT setelah kembali mengajar.
3. Dimensi Behavior
Dimensi behavior dalam penelitian ini menyangkut tujuan khusus dari program IHT, yaitu untuk meningkatkan kompetensi guru dalam bidang kognitif, afektif, maupun psikomotor. Hampir seluruh tujuan khusus tersebut dapat tercapai dengan baik, dan hanya satu indikator saja yang belum tercapai secara maksimal, yaitu kemampuan menggunakan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Hal ini terjadi karena kategori tersebut bukan prioritas untuk segera dicapai dalam waktu tiga tahun.
5.2. Implikasi
1. Implikasi Teoritis
Hasil dari penelitian ini membuktikan teori bahwa keberhasilan atau pun kegagalan program IHT dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti organisasi, konten, metodologi, fasilitas, biaya, pemateri, peserta pelatihan, administrator/panitia, spesialis pendidikan, keluarga, dan komunitas. Tercapainya tujuan program pelatihan bergantung pada pengawasan yang dilakukan pihak penyelenggara. Pengawasan atau monitoring dilakukan agar peserta benar-benar mengimplementasikan materi yang diberikan dalam pelatihan pada saat peserta kembali bekerja karena tidak jarang peserta yang tidak mengimplementasikan materi pelatihan setelah pelatihan selesai.
2. Implikasi Praktis
dan Bahasa Inggris. Oleh karena itu, pihak sekolah dapat merencanakan kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
5.3. Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, maka dapat disarankan:
1. Bagi sekolah
a. Sekolah hendaknya membuat perencanaan yang lebih matang dengan mempertimbangkan metode penyampaian materi yang sesuai dengan tujuan materi
b. Sekolah hendaknya melakukan analisis kebutuhan bukan hanya untuk menentukan topik tetapi juga untuk menentukan pemateri yang dibutuhkan peserta
c. Sekolah hendaknya tidak memprioritaskan beberapa tujuan saja, agar seluruh tujuan dapat dicapai secara optimal dan menetapkan kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut, misalnya untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris perlu diadakan hari bahasa untuk hari-hari tertentu
a. Dinas pendidikan dapat melanjutkan kebijakan dengan memberikan izin kepada sekolah-sekolah untuk mengembangkan diri melalui pelatihan b. Dinas pendidikan juga perlu memberikan