• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Baru Klinthing: Komposisi Musik Program untuk Kuartet Gesek T1 852011025 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Baru Klinthing: Komposisi Musik Program untuk Kuartet Gesek T1 852011025 BAB II"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

A.Cerita Rakyat “Baru Klinthing”

Cerita rakyat merupakan cerminan dari kehidupan masyarakat pada masa

lalu, pola pikir dan khayalan yang menarik, sehingga masyarakat merasa

tertarik dan memperoleh keteladanan moral. Dalam buku Folklor Indonesia

Ilmu Gosip dan Dongeng yang disusun oleh James Danandjaja mengemukakan

bahwa folklor adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif yang tersebar dan

diwariskan turun-temurun, diantara kolektif macam apa saja, secara tradisional

dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang

disertai gerak isyarat atau alat pembantu pengingat (mnemonic device).1 Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa cerita rakyat adalah kisahan atau

cerita anonim dari zaman dahulu yang hidup di kalangan masyarakat dan

diwariskan secara lisan atau turun-temurun sebagai sarana untuk

menyampaikan pesan atau amanat.

Cerita “Baru Klinthing” berasal dari Jawa Tengah. Seperti yang telah

dipaparkan sebelumnya, bahwa cerita rakyat berkembang turun-temurun secara

lisan, dari proses tersebut banyak kemungkinan terdapat pengurangan dan

pengembangan cerita. Dalam berbagai sumber memiliki cerita “Baru Klinting”

yang bervariasi, namun dalam komposisinya penulis mengacu pada versi cerita

rakyat yang dikemas dalam buku Cerita Rakyat dan Obyek Pariwisata Di

Indonesia.2

Dahulu di lembah antara gunung Merbabu dan Telomulyo terdapat

sebuah desa bernama Ngasem. Di desa tersebut tinggal sepasang suami istri

bernama Ki Hajar dan Nyai Sekarlanta mereka sudah lama menikah namun

belum dikaruniai seorang anak. Pada suatu ketika Nyai Sekarlanta bicara

dengan suaminya betapa ingin rasanya memiliki seorang anak. Dengan berat

1

James Danandjaja, Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain (Jakarta : PT Pustaka Utama Grafiti, 1997), 1-2.

2 Maini Trisna Jayawati, Atisah, Ni Nyom an Subardini, Cerita Rakyat Dan Obyek

(2)

hati suaminya menyanggupi keinginan istrinya dan pergi bertapa di lereng

gunung Telomulyo. Setelah bertahuntahun Ki Hajar tidak kembali kerumah

hingga saat Nyi Sekarlanta hamil karena doa suaminya dikabulkan. Semakin

hari perutnya semakin membesar hingga saat dia melahirkan, namun tidak

diduga Nyi Sekarlanta melahirkan seeokor ular, ular tersebut diberi nama Baru

Klinthing, nama ini diambil dari nama tombak milik suaminya. Kata „baru‟

berasal dari kata bra yang artinya berkedudukan tinggi, sementara kata

“klinthing” bermakna lonceng. Ajaibnya meski berwujud ular, Baru Klinthing dapat berbicara seprti layaknya manusia. Seiring berjalanya waktu Baru

Klinthing tumbuh dewasa, dia mulai mencari siapa ayahnya, dengan bekal

tombak pusaka baru klinthing milik Ki Hajar tersebut, Baru Klinthing pergi

menemui ayahnya di lereng gunung Telomulyo. Sesampainya di lereng

gunung Ki Hajar terkejut melihat seekor ular yang dapat berbicara dan

mengatakan bahwa ia anaknya, namun Ki Hajar tidak percaya begitu saja, dia

ingin melihat Baru Klinthing melingkari gunung Telomulyo kalau memang dia

adalah anak yang selama ini diinginkan. Dengan kesaktian yang dimiliki, Baru

Klinthing mampu melingkari gunung Telomulyo dengan tubuhnya, dengan

demikian Baru Klinthing mampu meyakinkan Ki Hajar bahwa ia memang

anaknya. Setelah itu Ki Hajar mengutus anaknya agar bertapa di bukit Tugur

agar kelak wujudnya dapat berubah menjadi manusia yang utuh.

Sementara itu, di dekat bukit dimana Baru Klinthing bertapa terdapat

sebuah desa yang bernama Pathok, ini merupakan sebuah desa yang sangat

makmur namun sebagian besar para penduduknya memiliki sifat yang akuh.

Suatu ketika penduduk desa akan menyelenggarakan sedekah bumi setelah

panen. Berbagai persiapan dilakukan, para penduduk laki laki sibuk berburu di

bukit Tugur, namun sudah hampir seharian tidak satupun hewan yang di dapat,

ketika hendak kembali ke desa tiba-tiba melihat seekor ular naga yang sedang

bertapa, ular tersebut tidak lain adalah Baru Klinthing. Para warga

beramai-ramai memotong daging ular tersebut, setibanya di desa mereka memasak dan

(3)

Di tengah pesta yang sangat meriah datanglah seorang anak laki-laki

yang tubuhnya penuh luka hingga menimbulkan bau menyengat, rupanya anak

laki-laki tersebut merupakan penjelmaan Baru Klinthing, karena bau badan

yang menyengat, Baru Klinthing di usir oleh semua warga, dengan badan yang

sempoyongan Baru Klinthing hendak meninggalkan desa tersebut. Dalam

perjalanan ia bertemu dengan seorang janda tua yang bernama Nyi Latung,

Baru Klinthing menceritakan semua perlakuan warga terhadap dirinya. Di

dalam ceritanya kepada Nyi Latung, Baru Klinting berpesan “jika nanti

terdengar suara gemuruh, segera siapkanlah lesung kayu, kemudian setelah ia

meningggalkan Nyi Latung kembalilah Baru Klinthing ke pesta dengan

membawa sebatang lidi, di tengah keramaian ia menacapkan lidi tersebut ke

dalam tanah dan dia berkata siapa saja yang bisa mencabut lidi itu, dapat

berbuat sekehendak hati terhadap dirinya, karena merasa tertantang semua

orang dalam pesta tesebut mencoba mencabutnya, namun tidak satupun warga

yang mampu. Dengan kesaktianya Baru Klinthing mecabutnya tanpa beban,

begitu lidi itu tercabut suara gemuruh menggetarkan seluruh isi desa, air

menyembur begitu kuat dari bekas tancapan lidi tersebut, seluruh warga

berusaha menyelamatkan diri, namun usaha mereka gagal karena banjir telah

menenggelamkan seluruh isi desa, seketika desa tersebut berubah menjadi rawa

atau danau, yang kini dikenal dengan Rawa Pening.

Sementara itu usai mencabut lidi, Baru Klinthing segera berlari menemui

Nyi Latung yang sudah menunggu di atas lesung yang berguna sebagai perahu

sederhana. Selamatlah ia bersama dengan Nyi Latung. Setelah peristiwa itu,

Baru Klinthing kembali menjadi ular untuk menjaga rawa pening. Kisah ini

memberikan pesan moral bahwa sifat angkuh, sombong, dan tidak menghargai

orang lain merupakan contoh sifat yang tidak terpuji, dan sifat tolong

menolong tanpa melihat latar belakang orang lain merupakan perbuatan yang

(4)

B.Musik Program

Musik program adalah musik instrumental yang digunakan untuk

merepresentasikan cerita dongeng, lingkungan, filosofi dan sebagainya, musik

ini merupakan contoh musik terbuka, dikategorikan demikian karena memang

tidak ada struktur baku yang mengikat dalam penulisan komposisi jenis ini,

bagian komposisi yang ada, disusun berdasarkan suatu bentuk program yang

yang di angkat dari suatu ide cerita tertentu. Musik program bersifat ekspresif,

memberikan kesan pada pendengar mengenai isi cerita dan menimbulkan

berbagai argumen.3 Musik program ini memiliki bentuk dan struktur cerita yang dapat di katagorikan sebagai berikut 4:

1. Narative, yaitu bentuk musik program yang disusun berdasarkan

rangkaian kejadian secara berurutan.

2. Descriptive, yaitu bentuk musik program untuk menggambarkan

keadaan suatu bentuk, ruang, dan waktu.

3. Appelative, yaitu bentuk musik program yang terdiri dari karakter

yang tersirat.

4. Ideational, yaitu bentuk musik program yang mengenspresikan suatu

filosofi dan psikologi.

Musik program bermula pada akhir era Rennaissance (1450-1600), ketika

musik opera berkembang, hingga pada era baroque (1600-1750) musik

program ini dibuat berdasarkan inspirasi gambar atau lukisan. Ketika itu musik

instrumental berkembang, fungsi musik sebagai pengiring menjadi musik yang

berdiri sendiri. Salah satu komposernya adalah Antonio Lucio Vivaldi dalam

karya Four Season, komposisi musik yang menggambarkan empat musim yaitu

musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin.5 Masing-masing

3 Don Michael Randel, The Harvard Dictionary of Music Fourth Edition, (The United States

of America: The President and Fellows of Harvard college,2003), 682

4 Leon Stien,Struckture ans Style: The Study ans Analyisis of Musical Form (New Jesre

:Summy-Bichard Music,1979),171.

5

(5)

bagian musim ditulis mengacu pada emosi untuk menggambarkan setiap

musimnya. Sedangkan pada periode klasik, musik program belum sering

disusun, mungkin karena belum banyak komposer yang mengenal jenis musik

yang bersifat naratif tersebut.

Musik program mencapai puncak kejayaanya pada Era Romantik, kerena

emosi lebih ditonjolkan dalam periode ini. Hector Berlioz merupakan salah

satu komposer yang menyusun musik program pada era ini, salah satu

karyanya yang cukup terkenal berjudul ”La Danse Mocabre” atau “Tarian

Kematian” didalamnya terdapat bunyi nyata lonceng pada jam tengah malam,

bunyi-bunyi tulang yang di gambarkan oleh xylophone serta bunyi kokok ayam

yang dimainkan oleh oboe sebagai penutup musik programnya.

Berdasarkan uraian diatas dapat diartikan bahwa musik program adalah

musik instrumental yang merepresentasikan sebuah cerita, adegan, suasana,

perasaan dan karakter, dengan tujuan untuk mengajak pendengar ikut terbawa

dalam cerita yang disampaikan, sehingga pesan dan cerita yang

direpresentasikan dapat tersampaikan dengan baik.

Dalam usaha merepresentasikan sebuah program kedalam sebuah

komposisi instrumental, leitmotif menjadi umum digunakan leitmotif berasal

dari bahasa Jerman yaitu leitmotiv yang dalam bahasa inggis dapat di artikan

dengan leading motiv. Leitmotif ini sendiri dapat diartikan sebagai sebuah

tema atau ide musikal serupa, yang secara jelas menggambarkan identitas

tertentu dan tetap dapat di kenali meski telah di modifikasi pada pengulangan

berikutnya.6 tujuanya adalah untuk memberi petunjuk bagi pendengar terhadap munculnya berbagai karakter atau identitas yang direpresentasikan.

C.Kuartet Gesek

Kuartet gesek adalah salah satu jenis ansambel musik yang khas pada

Zaman Klasik. Kuartet ini terdiri dari empat instrumen string yaitu dua biola,

satu biola alto, dan cello dalam praktiknya istilah kuartet gesek termasuk dalam

6 Barry Millington,The New Grove Guide to Wagner and His Operas (New York: oxford

(6)

bentuk musik kamar.7 Permainan kuartet gesek lazim terdapat dua biola yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu biola satu dan biola dua. Biola satu

memainkan nada-nada register atas (sopran), biola dua memainkan nada-nada

register tengah (alto), sedangkan untuk suara tenor dimainkan oleh biola alto

dengan karakter suara yang lebih rendah dan gelap, nada-nada tinggi biola alto

memiliki karakter suara yang tebal, kuat tapi tenggelam, untuk suara bass pada

umumnya dimainkan oleh instrumen cello yang memiliki struktur bentuk yang

paling besar. Meskipun demikian biola satu tidak selalu memainkan melodi

utama di dalam kuartet gesek, melainkan semua instrumen dapat memainkan

melodi utama atau solo sesuai dengan komposisi yang ditulis. Masing-masing

instrumen dalam kuartet gesek, mempunyai part atau bagian tersendiri, tetapi

secara bersama menciptakan suatu kesatuan harmonis. Kuartet gesek dalam

membunyikan sebuah akord, tidak dihasilkan oleh satu pemain saja, tetapi

akord yang tercipta merupakan kombinasi suara dari empat pemain .8 Disisi lain kuartet gesek berbeda dengan orkestra, sebuah kuartet gesek

memungkinkan untuk setiap anggota memainkan solo dari instrumen yang

mereka pilih, selain itu, juga menekankan ekspresi individual dan komunikasi

antara pemain.9

Musik instrumental berkembang pertama kali pada tahun 1450-1600

sebagai salah satu jenis musik independen dari musik vokal. Selama periode

renainsans, alat musik sering digunakan dalam sajian musik vokal untuk

mengisi bagian suara yang tidak dinyanyikan.10

Di Inggris selama masa pemerintahan Ratu Elisabeth I (1558-1603) dan

James I (Raja Inggris dari tahun 1603-1625) musik menjadi sangat populer

dikalangan orang terpelajar meskipun belum ada konser-konser. Keluarga

dalam golongan menengah keatas biasanya memiliki satu set ”viol-viol”dalam

7 Josep Kerman, Gary Tomlinson. LISTEN. (New York: Bedford ST.Martin‟s 2002), 202.

8 Karl Edmund Prier Sejarah Musik Jilid 2. (Yogyakarta: Pusat Musik Litugi, 1993).

9https://www.pcs.org/blog/item/the-history-of-string-quartets/ 10

(7)

berbagai ukuran, semenjak itu ansambel gesek (khususnya ansambel viol)

mulai muncul dan berkembang.11

Musik instrumen khususnya ansambel gesek mulai berkembang pada

pertengahan barok (1660-1700). Perkembangan ini ditandai dengan mulai

munculnya sonata garejawi dan sonata kamar. Instrumen yang sering

digunakan adalah dua biola dan satu continuo yang biasa disebut trio sonata.12 Pada akhir abad 18 peran trio sonata yang melibatkan continuo menjadi

kurang penting. Masuk ke periode klasik peran sonata trio digantikan dengan

kuartet gesek yang terdiri dari dua biola, satu biola alto, dan satu cello. Kuartet

gesek pertama kali diperkenalkan di Jerman, Austria, dan Bohemia.

Tokoh-tokoh yang meprakasai kuartet gesek adalah Asplmayr, Ordones, F.X Ricther

dan Josep Haydn. Biasanya kuartet gesek hanya diperuntukan sebagai hiburan,

namun pada tahun 1710 kuartet gesek menjadi genre musik kamar yang lebih

serius dalam sistem penulisan, gaya dan karakter.13

Komponis yang paling terkenal dan paling berpengaruh adalah Joseph

Haydn (1732-1809) , Ia menggunakan beberapa istilah dalam judul

kuartet-kuartetnya seperti devertimento dan sonata. Pada masa setelah Haydn, Ludwig

Van Bethoven menjadi salah satu komposer yang berperan dalam

perkembangan musik instrumen klasik khususnya kuartet gesek. Bethoven

menciptakan 16 karya yang sebagian besar dikenal kaya akan elemen-elemen

musikal seperti pengolahan register paling rendah sampai register paling tinggi,

singkopasi yang tajam, aksen yang baik dan nada disonan.14 Beralih pada periode romantik nama Niccolo Pagganini (1782-1840) merupakan salah satu

pemain yang terkenal dengan tehnik permainan yang berbeda pada jamanya,

beberapa tehnik yang dipakai dalam permainanya adalah harmonic, pizzicato,

menggesek biola dengan bow dibalik (col legno) double dan treple stop, yaitu

11

Rhoderick J.Me Neil, 161

12

Rhoderick J.Me Neil, 222

13 Stanley Sadie, The Groove Dictionary of Music on Musician. Vol 24 (New York:

Macmillan Publisher Limited, 2002) 585

14

(8)

dalam setiap gesekan terdapat dua atau tiga nada yang bebrbunyi secara

bersamaan.15

15 Milton. Cross Encyclopedia of The Great Composers and Their Music, New Relased

Referensi

Dokumen terkait

penulis dapat menyelesaikan penulisan jurnal yang berjudul “Senja” Komposisi Musik Untuk Kuartet Jazz dengan baik.. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan

PROGRAM STUDI SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA.. SALATIGA

Komposisi “WIDODO” , Sebuah Komposisi Musik Program untuk Kuartet Gitar ini terdiri dari tiga movement yang menggambarkan tentang cerita kehidupan sosok Ayah.. Movement

interpretation and to direct his attention to apoetical idea of the whole or to a particular part of it” (seperti pembukaan yang ditambahkan pada suatu karya musik

Program untuk Kuartet Gitar” dan analisis struktural dari “WIDODO,. Sebuah Komposisi Musik Program untuk Kuartet

suasana ketika layang-layang mulai miring ke kanan dan ke kiri, karena arah angin yang berubah

Viola atau biola alto memiliki ukuran yang lebih besar dari pada biola, dan memiliki karakter suara yang lebih rendah dan gelap. Nada-nada tinggi

Komposisi musik program ”Bermain layang - layang” merupakan cerita yang menggambarkan tentang keadaan dan suasana saat sedang bermain layang-layang. Musik program adalah salah