Investor
Pencapaian BII dalam kinerja akhir tahun 2006 terutama ditandai oleh pertumbuhan
bisnis inti dan manajemen biaya yang semakin efektif. Seiring dengan pertumbuhan
ekonomi yang makin positif, Bank melangkah dengan penuh keyakinan untuk tumbuh
lebih pesat di tahun 2007.
•
Laba operasional sebelum provisi tumbuh 31%
•
Marjin Bunga Bersih (NIM) meningkat menjadi 5,14% dari 4,90%
•
Cost to Income ratio (CIR) membaik menjadi 62,38% dari 70,17%
•
Kredit yang diberikan tumbuh sebesar 13%
•
Laba bersih tercatat sebesar Rp634 miliar pada akhir Desember 2006
•
Rasio Kecukupan Modal (CAR) 24,08%
•
LDR meningkat menjadi 57,22%
•
ROE tercatat sebesar 19,49%
Ikhtisar Keuangan
BII berhasil mencatat kinerja yang tangguh seperti tercermin pada laba operasional sebelum provisi yang meningkat 31% dari Rp1.080 miliar menjadi Rp1.415 miliar pada Desember 2006. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya Pendapatan Bunga Bersih (NII), pendapatan operasional lainnya dan keberhasilan bank dalam mengendalikan biaya.
BII mencatat laba bersih konsolidasi sebesar Rp634 miliar untuk tahun 2006, menurun 13% dibandingkan dengan Rp725 miliar pada tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain peningkatan total provisi menjadi Rp702 miliar pada Desember 2006 dari Rp183 miliar pada tahun 2005. Hal ini terutama disebabkan oleh kondisi ekonomi dan tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan konsumer.
Kinerja kredit konsumer cenderung menurun pada Desember 2006, khususnya pada segmen kredit yang unsecured dan industri otomotif (sepeda motor). Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan suku bunga, menurunnya consumer confidence dan spending, inflasi tinggi dan kenaikan pembayaran minimum tagihan kartu kredit.
Total aktiva naik 6% menjadi Rp53.101 miliar dibandingkan dengan Rp50.271 miliar pada tahun sebelumnya, terutama disebabkan oleh pertumbuhan kredit sebesar 13%. Jumlah ekuitas naik 12% menjadi Rp5.255 miliar pada Desember 2006, dari angka tahun lalu sebesar Rp4.708 miliar.
Kinerja Akhir Tahun 2006
Jutaan Rupiah, %
Desember Desember
2006 2005
Pendapatan bunga 6.202.837 4.646.480
Beban bunga 3.574.307 2.301.293
Pendapatan bunga bersih 2.628.530 2.345.187
Pendapatan operasional bersih 712.655 897.228
Laba bersih 633.710 725.118
Total aktiva 53.101.100 50.271.052
Kredit – gross 26.262.625 23.343.365
Obligasi pemerintah 10.438.206 11.823.051
Surat berharga (termasuk SBI) 6.336.541 4.077.148 Penempatan pada bank lain 3.572.944 4.105.024
Total kewajiban 47.845.847 45.562.628 Tabungan 5.605.533 5.072.843 Giro 9.110.913 9.937.125 Deposito 22.400.738 21.907.337 Total ekuitas 5.255.253 4.708.424 LDR 57,22% 55,30% NPL – gross 5,43% 2,88% NPL – bersih 3,85% 2,09% CAR 24,08% 22,41% NIM (%)
Des ‘05 Mar ‘06 Jun ‘06 Sep ‘06 Des ‘06
4,90 5,14
Laba Bersih (Rp miliar) (kumulatif, tahun berjalan)
Des ‘05 Mar ‘06 Jun ‘06 Sep ‘06 Des ‘06
725,1
176,3
633,7
Pendapatan Bunga Bersih
(Rp miliar) (kumulatif, tahun berjalan)
Des ‘05 Mar ‘06 Jun ‘06 Sep ‘06 Des ‘06
2.345,2 675,0 2.628,5 5,13 352,3 1.398,7 5,33 517.4 2.081,6 5,35
Pendapatan Bunga Bersih. Pada Desember 2006, pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 12% menjadi Rp2.629 miliar dari Rp2.345 miliar tahun lalu. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan pendapatan bunga Bank dari kredit sebesar 33% menjadi Rp6.203 miliar dari Rp4.647 miliar pada tahun sebelumnya. Pendapatan bunga dari kredit ini merupakan 67% dari total pendapatan bunga sampai dengan Desember 2006.
Meskipun komposisi antara Giro/Tabungan dengan Deposito relatif tidak berubah, adanya persaingan yang ketat dan tren suku bunga yang meningkat telah mendorong kenaikan suku bunga deposito. Akibatnya, beban bunga naik 55% menjadi Rp3.574 miliar.
Pendapatan operasional lainnya. Pendapatan operasional lainnya tumbuh 10% dari Rp947 miliar menjadi Rp1.041 miliar pada tahun 2006. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan administrasi ritel, pendapatan balas jasa dari broker asuransi, administrasi kredit yang diberikan dan administrasi kartu kredit masing masing sebesar 28%, 73%, 26% dan 47%.
Total beban operasional lainnya. Meskipun dihadapkan pada tekanan inflasi yang kuat dan kondisi operasional yang cukup sulit sehingga berakibat pada meningkatnya tekanan biaya operasional, Bank mencatat total beban operasional lainnya yang relatif tidak berubah, yaitu sebesar Rp2.254 miliar, dibandingkan dengan Rp2.212 miliar pada tahun lalu. Dengan hasil tersebut, BII berhasil memperbaiki Cost to Income ratio, menjadi 62,38% pada Desember 2006 dibandingkan dengan 70,17% pada tahun sebelumnya, sejalan dengan upaya Bank untuk terus berusaha mencapai target Cost to Income ratio sebesar 50% pada akhir tahun 2008. Total aktiva dan kredit. Pada Desember 2006, aktiva produktif Bank merupakan 94% dari total aktiva, dimana total aktiva naik 6% menjadi Rp53.101 miliar dari Rp50.271 miliar pada tahun lalu. Sementara itu, kredit, obligasi pemerintah dan aktiva produktif lainnya masing-masing mengambil porsi 49%, 20% dan 25% dari total aktiva.
Total kredit yang diberikan tumbuh sebesar 13% menjadi Rp26.263 miliar dari Rp23.343 miliar pada tahun sebelumnya. Pada Desember 2006, kredit UKM/Komersial merupakan komponen terbesar, yaitu 38% dari total kredit, sementara kredit Korporasi mencapai 28%, sedangkan kredit Konsumer sebesar 34% dari total kredit. Di lain pihak, kredit Konsumer menyumbangkan 34% dari total kredit. Hasilnya, LDR tumbuh menjadi 57,22% pada Desember 2006, dari 55,30% pada tahun 2005.
Terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapi, BII berhasil membukukan kenaikan kredit UKM/Komersial sebesar 32% dari Rp6.146 miliar menjadi Rp8.115 miliar pada Desember 2006. Pertumbuhan portofolio UKM/Komersial ini sejalan dengan inisiatif strategis yang dijalankan Bank.
Namun demikian, kredit Konsumer turun 12% menjadi Rp7.276 miliar dari Rp8.297 miliar, seiring dengan persyaratan kredit yang semakin ketat dalam menghadapi kondisi pasar yang penuh tantangan. Lebih jauh, menurunnya permintaan terhadap mobil dan motor juga berpengaruh pada eksposur kredit BII ke sektor otomotif dan total piutang kredit konsumer.
Kredit (termasuk pembiayaan konsumen) 66,5% 67,3%
Obligasi pemerintah 22,2% 21,3%
Penempatan pada bank lain 5,5% 5,1%
Efek-efek 5,6% 6,0%
Syariah 0,2% 0,3%
Bunga yang Diperoleh Desember 2006 Desember 2005
Pendapatan Bunga (%) Kredit 51,9 Efek-efek 5,6 Obligasi pemerintah 22,2 Penempatan pada bank lain
5,5 Syariah 0,2
Pembiayaan konsumen 14,6
NPL Gross (%)
Des ‘05 Mar ‘05 Jun ‘06 Sep ‘06 Des ‘06
2,88 3,12
5,43
Kredit (Rp triliun)
Des ‘05 Mar ‘06 Jun ‘06 Sep ‘06 Des ‘06
23,3 22,1 26,3 23,2 3,86 25,2 4,78
Portofolio kredit BII tetap terdiversifikasi merata ke berbagai sektor yaitu 18% perdagangan, 15% perindustrian, 11% jasa-jasa, 10% pertanian dan transportasi, 4% konstruksi, 7% pertambangan dan sektor umum, 14% KPR, 12% kredit otomotif, 5% kartu kredit, dan 4%lain-lain.
Kualitas aktiva. Melalui penerapan beban provisi yang lebih tinggi, BII berupaya meningkatkan kualitas portofolio kredit dan memacu pertumbuhan bisnis dengan memanfaatkan kondisi ekonomi yang diprediksi akan terus membaik di tahun 2007. NPL (gross) meningkat menjadi 5,43% pada kuartal keempat, sementara NPL (bersih) tercatat sebesar 3,85%. Selain disebabkan oleh kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan, peningkatan NPL juga disebabkan oleh penerapan klasifikasi kredit yang konservatif oleh Bank dan penurunan kualitas kredit konsumer (otomotif dan kartu kredit). Bank yakin bahwa tingkat NPL saat ini masih terkendali dan BII akan kembali tumbuh secara berhati-hati di tahun 2007 melalui kriteria penilaian kualitas kredit yang lebih baik, serta perbaikan proses penagihan.
Simpanan nasabah. Total simpanan nasabah yang dikelola Bank relatif stabil, yaitu Rp37.117 miliar. Komposisi simpanan nasabah terdiri dari 60% deposito dan 40% giro dan tabungan. Terjadinya pergeseran dari tabungan/giro ke deposito terutama disebabkan oleh perbedaan tingkat bunga diantara keduanya. Pada Desember 2006, komposisi deposan relatif stabil, yaitu 71% deposan individu dan 29% non-individu.
Dalam rangka mengembangkan portofolio tabungan dan giro, BII telah meluncurkan berbagai program, seperti Cash Bonus, Tabungan Pro, pembayaran tagihan dan peningkatan kualitas layanan. Melalui peluncuran program-program tersebut, BII berharap dapat mengembalikan komposisi dana pihak ketiga menjadi 50% deposito dan 50% giro/tabungan.
Kewajiban. Total kewajiban Bank naik 5% dari Rp45.563 miliar menjadi Rp47.846 miliar pada akhir Desember 2006, 78% merupakan simpanan nasabah. Pada akhir November 2006, International Finance Corporation (IFC), divisi sektor swasta Bank Dunia mengumumkan persetujuan pinjaman dalam mata uang Rupiah setara Rp1,1 triliun (USD125 juta) kepada BII untuk jangka waktu 5 tahun. Fasilitas kredit ini membantu memperkokoh basis pendanaan untuk jangka panjang BII.
WOM Finance. BII tetap optimis bahwa prospek bisnis sepeda motor yang merupakan bisnis dengan profitabilitas cukup tinggi, akan tetap cerah pada tahun 2007. Meskipun permintaan sepeda motor pada akhir 2006 turun 13% (yoy), penjualan sepeda motor diperkirakan akan tumbuh sebesar 32% di tahun 2007. BII berharap akan dapat memanfaatkan peluang pertumbuhan ini.
Saat ini, BII menguasai 46,99% saham WOM Finance dan pada akhir Desember 2006 WOM Finance memberikan kontribusi sebesar 7,7% dari total laba bersih. Sementara itu, kredit yang dihasilkan dari WOM Finance mencapai 17,4% dari total kredit BII.
Komposisi Kredit (%) Perdagangan 18 Jasa-jasa 11 Perindustrian 15 Lain-lain 42 Pertanian & Transportasi 10
Total Aktiva (Rp triliun)
Des ‘05 Mar ‘06 Jun ‘06 Sep ‘06 Des ‘06
50,3 47,7 53,1
Dana Masyarakat (Rp triliun)
Des ‘05 Mar ‘06 Jun ‘06 Sep ‘06 Des ‘06
36,9
35,0 37,1 Konstruksi
4
Lancar 17.203 16.916 16.950 18.426 18.031 -2%
Dalam perhatian khusus 2.529 2.540 2.372 2.018 2.009 0%
Kurang lancar 175 206 160 387 341 -12%
Diragukan 166 114 185 163 194 20%
Macet 245 306 430 477 616 29%
Klasifikasi Kredit
(dalam miliar Rupiah) Desember Maret Juni September Desember Sep–Des 2006
2005 2006
47,6 49,2 34,4
CAR
Rasio kecukupan modal (CAR) Bank naik dari 22,41% menjadi 24,08% pada akhir tahun, jauh di atas persyaratan minimum Bank Indonesia.
Kinerja Saham BII (BNII)
Harga saham Bank terus meningkat sebesar 55% menjadi Rp240 per lembar saham pada akhir Desember 2006, dibandingkan dengan Rp155 pada Januari 2006. Harga tertinggi Rp250 tercatat pada bulan Desember 2006, sementara volume perdagangan tertinggi dicapai pada bulan Maret 2006 dengan volume perdagangan lebih dari 723 juta lembar.
Harga Saham BNII, Volume Transaksi BNII & Indeks Sektor Keuangan
Kewajiban (Rp triliun)
Des ‘05 Mar ‘06 Jun ‘06 Sep ‘06 Des ‘06
45,6 42,8
47,8
Ekuitas (Rp triliun)
Des ‘05 Mar ‘06 Jun ‘06 Sep ‘06 Des ‘06
4,7 5,0 5,3
Komposisi Dana Pihak Ketiga
(%)
Des ‘05 Mar ‘06 Jun ‘06 Sep ‘06 Des ‘06
26,9 13,7 59,3 24,5 15,1 60,4 26,7 13,6 59,7 Giro Tabungan Deposito 26,0 14,0 60,0 42,7 4,9 25,5 13,9 60,7 44,0 5,1
Peristiwa Penting
• BII meluncurkan program ‘Cash Bonus’ bagi nasabah yang membuka rekening tabungan Gold dan program ‘Cash Back’ untuk setiap transaksi Kartu Debit/ATM (Gold dan Platinum) yang dilakukan.
• Bapak Henry Ho, Presiden Direktur BII, menerima penghargaan ‘The 2nd Best CEO Award 2006’ dari Majalah SWA yang bekerja
sama dengan PT Synovate Indonesia dan Dunamis Organization Services.
• BII meluncurkan ‘Tabungan Pro’, sebuah tabungan yang ditujukan untuk segmen profesional dan pebisnis. Produk ini menawarkan tingkat bunga yang tinggi berdasarkan syarat-syarat tertentu.
• BII meluncurkan program hadiah untuk transaksi pembayaran tagihan dan pembelian voucher pulsa isi ulang melalui fasilitas perbankan elektronik BII, termasuk ATM, internet, telepon dan SMS isi ulang.
• International Finance Corporation (IFC) memberikan pinjaman kepada BII setara Rp1,1 triliun (USD125 juta) dengan jangka waktu lima tahun.
• Sebagai wujud komitmen Bank dalam membantu pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), BII menjalin kerjasama dengan Koperasi Paguyuban Pedagang Mie & Bakso Megapolitan Indonesia (PPMMI). Dalam kerjasama ini, BII memberikan fasilitas kredit bagi para anggota Koperasi melalui skema KKPA.
• BII memperkuat komitmen kerjasama dibidang bancassurance dengan PT Eka Life dan PT AIG Life yang telah terjalin sejak tahun 2003. Mulai tahun 2005, PT Eka Life difokuskan untuk mendukung pemasaran produk-produk bancassurance di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), sedangkan PT AIG Life di fokuskan untuk wilayah di luar Jabodetabek. Produk bancassurance yang ditawarkan meliputi asuransi jiwa dan kesehatan yang dikombinasikan dengan komponen investasi. • BII menerima penghargaan Kriya Pranala Award dari Bank Indonesia pada kelompok bank umum dengan aset dibawah Rp100
triliun, untuk dua kategori, masing-masing ‘Tertinggi dalam Plafond’ dan ‘Terluas dalam Coverage Area’. Penghargaan ini diberikan kepada bank umum yang melaksanakan linkage program dalam penyaluran kredit usaha mikro kecil (UMK) bekerja sama dengan bank perkreditan rakyat (BPR).
Keterangan Des 31,2006 Des 31,2005 1. Giro a. Rupiah b. Valuta asing Giro wadiah a. Rupiah b. Valuta asing 2. Kewajiban segera lainnya 3. Tabungan
Tabungan wadiah Tabungan mudharabah 4. Deposito berjangka
a. Rupiah
i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain
b. Valuta asing
i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain
Deposito berjangka mudharabah a. Rupiah
i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain
b. Valuta asing
i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain
5. Sertifikat deposito a. Rupiah b. Valuta asing 6. Simpanan dari bank lain
7. Kewajiban pembelian kembali surat berharga yang dijual dengan syarat repo
8. Kewajiban derivatif 9. Kewajiban akseptasi 10. Surat berharga yang diterbitkan
a. Rupiah b. Valuta asing 11. Pinjaman yang diterima
a. Fasilitas pendanaan jangka pendek Bank Indonesia b. Lainnya
i. Rupiah
– Pihak terkait dengan bank – Pihak lain
ii. Valuta asing
– Pihak terkait dengan bank – Pihak lain
12. Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 13. Kewajiban sewa guna usaha
14. Beban bunga yang masih harus dibayar 15. Taksiran pajak penghasilan 16. Kewajiban pajak tangguhan 17. Kewajiban lain-lain 18. Pinjaman subordinasi
a. Pihak terkait dengan bank b. Pihak lain
19. Modal pinjaman a. Pihak terkait dengan bank b. Pihak lain 20. Hak minoritas 21. Ekuitas a. Modal disetor b. Opsi saham c. Agio d. Modal sumbangan e. Dana setoran modal
f. Selisih penjabaran laporan keuangan g. Selisih penilaian kembali aktiva tetap h. Laba (rugi) belum direalisasi dari surat berharga dan
obligasi pemerintah
i. Pendapatan komprehensif lainnya j. Saldo laba
Total Kewajiban dan Ekuitas
Keterangan Des 31,2006 Des 31,2005
1. Kas
2. Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia b. Sertifikat Bank Indonesia c. Lainnya
3. Giro pada bank lain a. Rupiah b. Valuta asing 4. Penempatan pada bank lain
a. Rupiah
PPA – Penempatan pada bank lain -/-b. Valuta asing
PPA – Penempatan pada bank lain -/-5. Surat berharga yang dimiliki
a. Rupiah i. Diperdagangkan ii. Tersedia untuk dijual iii. Dimiliki hingga jatuh tempo PPA – Surat berharga yang dimiliki -/-b. Valuta asing
i. Diperdagangkan ii. Tersedia untuk dijual iii. Dimiliki hingga jatuh tempo PPA – Surat berharga yang dimiliki
-/-6. Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 7. Obligasi pemerintah
a. Diperdagangkan b. Tersedia untuk dijual c. Dimiliki hingga jatuh tempo
8. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)
a. Rupiah PPA – Reserve repo -/-
b. Valuta asing PPA – Reverse repo -/-
9. Tagihan derivatif PPA – Tagihan derivatif -/-10. Kredit yang diberikan
a. Rupiah
i. Pihak yang terkait dengan bank ii. Pihak lain
PPA – Kredit yang diberikan -/-b. Valuta asing
i. Pihak yang terkait dengan bank ii. Pihak lain
PPA – Kredit yang diberikan -/-11. Piutang syariah
a. Piutang murabahah - bersih i. Rupiah
ii. Valuta asing b. Piutang istishna
i. Rupiah ii. Valuta asing c. Piutang qardh hiwalah - bersih
i. Rupiah ii. Valuta asing PPA – Piutang syariah -/-12. Pembiayaan musyarakah
a. Rupiah b. Valuta asing
PPA – Pembiayaan musyarakah -/-13. Pembiayaan mudharabah muqayaddah
a. Rupiah b. Valuta asing
PPA – Pembiayaan mudharabah muqayaddah -/- 14. Tagihan akseptasi
PPA – Tagihan akseptasi -/-15. Penyertaan
PPA – Penyertaan -/-16. Goodwill
17. Pendapatan yang masih akan diterima 18. Biaya dibayar dimuka
19. Uang muka pajak 20. Aktiva pajak tangguhan 21. Aktiva tetap
Akumulasi penyusutan aktiva tetap -/-22. Properti terbengkalai
PPA – Properti terbengkalai -/- 23. Aktiva sewa guna
Akumulasi penyusutan aktiva sewa guna -/- 24. Agunan yang diambil alih
PPA – Agunan yang diambil alih -/- 25. Aktiva lain-lain Total Aktiva 822.572 698.903 3.208.114 3.082.774 3.217.222 – 39.995 189.959 58.055 37.942 539.320 910.154 30.000 5.500 (337) (14) 3.542.944 4.099.524 (39.970) (45.067) 786.984 646.295 – 33.032 275.354 127.354 511.630 485.909 (7.871) (6.470) 1.731.819 2.370.417 66.805 126.551 805.425 1.028.631 859.589 1.215.235 (16.327) (23.087) 600.516 1.060.436 130.601 62.569 786.396 2.169.789 9.521.209 9.590.693 – – – – – – – – 6.149 3.143 (61) (31) 21.267.619 19.203.860 36.471 761.000 21.231.148 18.442.860 (562.561) (349.762) 4.880.696 4.051.339 3.638 3.564 4.877.058 4.047.775 (140.170) (124.449) 46.673 42.071 12.424 17.451 1.077 519 – – 900 3.880 – 2.949 (1.036) (686) 38.442 21.296 14.032 – (2.343) (212) 762 – – – (3) – 452.105 327.575 (4.446) (4.121) 14.383 15.218 (11.727) (11.727) 154.262 177.965 400.933 390.423 252.709 220.642 41.225 4.233 103.622 162.162 1.200.482 1.104.868 (396.889) (272.999) 41.658 57.254 – – – – – – 42.261 51.190 – – 296.680 326.684 53.101.100 50.271.052 3.015.660 2.816.361 6.078.707 7.110.348 14.827 8.664 1.719 1.752 600.731 501.315 5.594.771 5.063.497 9.423 4.825 1.339 4.521 18.729.623 17.751.058 19.184 7.670 18.710.439 17.743.388 3.559.097 4.098.485 28.731 146.011 3.530.366 3.952.474 99.682 55.006 200 200 99.482 54.806 12.336 2.788 – – 12.336 2.788 – – – – 1.960.868 1.874.268 600.000 848.925 10.869 2.316 452.105 327.575 1.760.391 795.057 – – – – 1.654.019 477.075 1.429.391 400.187 275.417 – 1.153.974 400.187 224.628 76.888 – – 224.628 76.888 17.889 18.577 – – 166.181 186.660 3.813 94 57.469 31.480 1.793.281 1.793.513 – – 1.320.628 1.437.960 – – – – 330.419 350.508 3.226.627 3.218.048 67.247 63.198 154.312 78.069 – – – – 102.003 119.292 – – 24.529 (70.799) – – 1.680.535 1.300.616 53.101.100 50.271.052 NERACA KONSOLIDASI PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk
TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (dalam jutaan Rupiah)
Neraca
Pendapatan dan Beban Operasional
1. Pendapatan bunga, marjin dan bagi hasil 1.1. Pendapatan bunga
a. Rupiah b. Valuta asing
1.2. Pendapatan marjin dan bagi hasil 1.3. Provisi dan komisi
a. Rupiah b. Valuta asing
Jumlah pendapatan bunga, marjin dan bagi hasil
2. Beban bunga, bonus dan bagi hasil 2.1. Beban bunga
a. Rupiah b. Valuta asing 2.2. Beban bonus dan bagi hasil 2.3. Provisi dan komisi
Jumlah beban bunga, bonus dan bagi hasil Pendapatan bunga, marjin dan bagi hasil bersih
3. Pendapatan operasional lainnya 3.1. Pendapatan provisi, komisi dan fee 3.2. Pendapatan transaksi valuta asing - bersih
3.3. Pendapatan kenaikan nilai surat berharga dan obligasi pemerintah 3.4. Lainnya
Jumlah pendapatan operasional lainnya
4. Beban penyisihan penghapusan aktiva produktif 5. Beban estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 6. Beban operasional lainnya
6.1. Beban administrasi dan umum 6.2. Beban personalia
6.3. Beban penurunan nilai surat berharga dan obligasi pemerintah 6.4. Beban transaksi valuta asing
6.5. Beban promosi 6.6. Beban lainnya
Jumlah beban operasional lainnya Pendapatan operasional bersih Pendapatan dan Beban Non Operasional
7. Pendapatan non operasional 8. Beban non operasional
Pendapatan non operasional bersih
9. Pendapatan/beban luar biasa 10. Laba sebelum pajak penghasilan 11. Taksiran pajak penghasilan 12. Beban pajak tangguhan -/-13. Laba setelah pajak penghasilan 14. Laba sebelum akuisisi 15. Hak minoritas -/-16. Laba tahun berjalan
17. Saldo laba awal tahun 18. Dividen
19. Lainnya
20. Eliminasi saldo kerugian akibat kuasi reorganisasi 21. Saldo laba akhir tahun
22. Laba bersih per saham
Keterangan Des 31, 2006 Des 31, 2005
5,233,319 3,893,833 842,721 632,683 14,333 14,334 80,552 87,367 31,912 18,263 6,202,837 4,646,480 3,216,100 2,080,866 338,358 205,511 7,027 7,484 12,822 7,432 3,574,307 2,301,293 2,628,530 2,345,187 213,993 260,563 89,135 104,562 8,741 298 729,093 581,865 1,040,962 947,288 701,203 179,428 1,202 3,687 966,983 914,538 798,844 926,929 – – – – 94,994 69,978 393,611 300,687 2,254,432 2,212,132 712,655 897,228 48,326 36,533 17,491 16,651 30,835 19,882 – – 743,490 917,110 (12,997) (45,755) (46,207) (21,412) 684,286 849,943 (2,396) (30,768) (48,180) (94,057) 633,710 725,118 1,300,616 821,582 (253,791) (246,084) – – – – 1,680,535 1,300,616 13,18 15,16
LAPORAN LABA RUGI DAN SALDO LABA KONSOLIDASI PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham disajikan dalam Rupiah penuh)
KOMITMEN
Tagihan komitmen
1. Fasilitas pinjaman yang diterima dan belum digunakan a. Rupiah
b. Valuta asing 2. Lainnya
Jumlah tagihan komitmen Kewajiban komitmen
1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik a. Rupiah
b. Valuta asing
2. Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam rangka impor dan ekspor 3. Lainnya
Jumlah kewajiban komitmen JUMLAH KOMITMEN BERSIH KONTINJENSI
Tagihan kontinjensi
1. Garansi yang diterima a. Rupiah b. Valuta asing
2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian a. Rupiah
b. Valuta asing 3. Lainnya
Jumlah tagihan kontinjensi Kewajiban kontinjensi
1. Garansi yang diberikan a. Bank garansi – Rupiah – Valuta asing b. Lainnya
2. Revocable L/C yang masih berjalan dalam rangka impor dan ekspor 3. Lainnya
Jumlah kewajiban kontinjensi JUMLAH KONTINJENSI BERSIH
Keterangan Des 31, 2006 Des 31, 2005
1.125.375 – – – – – 1.125.375 – 119.468 258.515 115.552 113.430 489.745 844.354 – – 724.765 1.216.299 400.610 (1.216.299) 8.800 13.796 6.595 399.052 229.500 99.944 48.293 15.913 – – 293.188 528.705 314.009 162.655 330.743 255.428 – – – – – – 644.752 418.083 (351.564) 110.622
LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI KONSOLIDASI PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk
TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (dalam jutaan Rupiah)
Sorak Financial Holdings Pte. Ltd. 56,33%
Masyarakat < 5% 37,58%
Masyarakat > 5% 6,09%
Aranda Investments (Mauritius) Pte. Ltd.
Total 100,00%
Pemegang Saham
Komisaris : Ernest Wong Yuen Weng*)
Komisaris : Thomas Patrick Sodano
Komisaris : Yong Kook Oh
Komisaris : Ingyu Choi
Komisaris : Kuo How Nam
Komisaris : Putu Antara
Komisaris : Umar Juoro
Komisaris : Taswin Zakaria Komisaris : Pradjoto**)
Wakil Presiden Direktur : Armand B. Arief Direktur Kepatuhan : Fransiska Oei
Direktur : Sukatmo Padmosukarso
Direktur : Rudy N. Hamdani
Direktur : Dira K. Mochtar
Direktur : Prem Kumar
Direktur : Satinder Pal Singh Ahluwalia
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 4 April 2006. *) Pengangkatan akan berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia.
**) Mengundur diri efektif 1 November 2006.
catataN:
1. Laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006 dan 2005 ini telah diaudit. Laporan keuangan tersebut disajikan dalam memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mengenai “Transparansi Kondisi Keuangan Bank”, Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 tentang perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 mengenai “Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia”, Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/56/DPbS tanggal 9 Desember 2005 tentang “Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan serta Laporan Tertentu dari Bank yang Disampaikan kepada Bank Indonesia”, dan Peraturan No. X.K.2, Surat Keputusan Ketua BAPEPAM, Lampiran No. Kep. 36/PM/2003 tanggal 30 September 2003 tentang “Kewajiban Penyerahan Laporan Keuangan secara Berkala.”
2. Nilai tukar mata uang untuk USD1 per tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing adalah Rp9.003 dan Rp9.830.
PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk
Plaza BII Tower 2, Jl. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta 10350 Web Site: http://www.bii.co.id
Komunikasi Perusahaan & Biro Direksi
E-mail: [email protected] Ph: +62-21 2300 888
Disclaimer:
Laporan ini disusun oleh PT Bank Internasional Indonesia Tbk secara independen dan diedarkan semata-mata untuk keperluan informasi umum. Laporan ini tidak dimaksudkan untuk memberikan informasi khusus kepada siapapun yang menerimanya. Informasi dalam laporan ini didapatkan dari sumber-sumber yang terpercaya. Namun, tidak ada jaminan (tersurat maupun tersirat) atas akurasi dan kelengkapan informasi tersebut. Semua opini dan perkiraan yang dimuat dalam laporan ini merupakan penilaian kami pada saat tanggal laporan dan dapat saja berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Bersama ini dinyatakan bahwa PT Bank Internasional Indonesia Tbk dan/atau anak-anak perusahaannya dan/atau karyawannya dan/atau agen-agennya tidak bertanggung jawab (tersurat ataupun tersirat) atas konsekuensi yang dapat saja terjadi sebagai akibat dari tindakan seseorang atau sesuatu pihak yang dilakukan berdasarkan sebagian atau keseluruhan informasi yang terkandung dalam laporan ini. PT Bank Internasional Indonesia Tbk dan/atau anak-anak perusahaannya dan/atau karyawannya dan/atau agen-agennya tidak bertanggung jawab atas kesalahan yang terjadi, baik kekurangan maupun kesalahan pelaporan, yang tidak disengaja atau karena sebab lain, dalam laporan ini, dan atas ketidaktepatan atau ketidaklengkapan yang dapat saja terjadi.
Bunga setinggi bunga Deposito*
“Memang sangat sesuai untuk
Profesional & Wirausaha...”
Bpk. Hermes Thamrin
Chairman, Global Teleshop Group
LUAR BIASA BUNGANYA...
Tabungan berbunga deposito, dengan fleksibilitas
tinggi.
Tingginya bunga deposito dan kemudahan penarikan uang layaknya tabungan bisa Anda dapatkan dari Tabungan PRO BII, cukup dengan setoran awal dan saldo minimum sebesar Rp 100 juta. Dapatkan juga kemudahan/fasilitas PRO lainnya. Tunggu apalagi, segera buka Tabungan PRO BII...
• Bunga setinggi deposito* • Bebas biaya administrasi bulanan • Bebas biaya pembuatan Kartu ATM/Debit • Bebas biaya penggantian buku
• Bebas biaya tarik tunai dan informasi saldo di ribuan ATM
• Fasilitas setor tunai on-line 24 jam melalui CDM BII • Fasilitas Internet Banking dan Phone Banking • Fasilitas Layanan Pembayaran
*Bunga dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan tren perubahan bunga deposito penjaminan.
Syarat dan ketentuan berlaku.
Surabaya (031) 54 78 811, Yogyakarta (0274) 548 811 Bandung (022) 42 18 811,
Medan (061) 45 68 811, Denpasar (0361) 238 811 Email: [email protected], www.bii.co.id