51
HUBUNGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING
DENGAN MINAT BELAJAR SISWA SMP NEGERI 4
COMAL DI MASA PANDEMI
SOEATINI
1SMP Negeri 4 Comal, Jl. Raya Tumbal, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang1
suatinichuldori@gmail.com1
Abstrak
Pelaksanaan pembelajaran daring menjadi salah satu sarana dalam belajar mengajar di masa pandemic sekarang ini. Upaya dalam mengurangi penyebaran virus covid-19 guru di tuntut untuk bisa dalam memberikan materi mata pelajaran nya melalui media elektronik. Adapun hubungan pelaksanaan pembelajaran daring di lihat dari minat belajar siswa terutama siswa SMP Negeri 4 Comal. Penelitian ini dibuat untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran dan dampak apa saja yang mempengaruhi minat belajar siswa. Bagaimana hubungan pelaksana pembelajaran daring dengan minat belajar siswa selama masa pandemic. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dalam memahami hubungan antara variabel independen yakni pelaksanaan pembelajaran daring IPS dengan variable dependen yakni minat belajar siswa.
Kata kunci: pembelajaran daring; covid-19; minat siswa
THE RELATIONSHIP BETWEEN ONLINE LEARNING
IMPLEMENTATION AND STUDENTS’ LEARNING
INTEREST IN SMP NEGERI 4 COMAL IN PANDEMIC
PERIOD
AbstractThe implementation of online learning is one of the means of teaching and learning in the current pandemic. The teachers are required to be able to provide subject matter through electronic media and this is the efforts to reduce the spread of the Covid-19 virus. The relationship between the implementation of online learning is seen from the students' interest in learning, especially students of SMP Negeri 4 Comal. This research was made to determine how the implementation of learning and what impacts affect student interest in learning. How do online learning implementers relate to student learning interest during a pandemic. This study uses quantitative methods in understanding the relationship between the independent variables, namely the implementation of social studies online learning with the dependent variable, namely students' interest in learning. Keywords: online learning; covid-19; student interest
52 PENDAHULUAN
Coronavirus Disease (Covid-19) atau lebih dikenal sebagai virus corona yang melanda di seluruh dunia ini berawal dari Negara Wuhan (Cina). Covid-19 tersebut mengakibatkan lumpuh nya semua sektor kegiatan dari dunia hiburan, industri perfilman, per pabrikan hingga dunia pendidikan.
Corona membawa dampak buruk di setiap kehidupan, khususnya dalam bidang perekonomian. Banyak karyawan-karyawan pabrik di PHK karena perusahaan tidak mampu lagi membiayai upah para pekerja, bahkan dunia hiburan seperti permusikan atau orkes, wayang, dan campur sari sepi dan dilarang pentas untuk sementara waktu. Pendidikan di Indonesia pun tidak luput dari akibat penyebaran virus covid-19, akibatnya sekolah-sekolah dan kegiatan pembelajaran ditutup, sehingga perekonomian di Indonesia menjadi lesu, banyak orang menjadi pengangguran karena kehilangan pekerjaan, sementara harga barang-barang kebutuhan menjadi mahal.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19). Berkaitan dengan KBM Daring Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah melalui SE Kepala Dinas Nomor 443.2/08991 tanggal 15 Maret 2020 mengeluarkan kebijakan yang, bahwa proses pembelajaran dialihkan secara mandiri di rumah masing-masing dengan sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 2003). Pembelajaran merupakan pusat kegiatan belajar mengajar, yang di dalam nya terdiri dari guru dan siswa, yang bermuara pada pematangan intelektual, kedewasaan emosional, ketinggian spiritual, kecakapan hidup, dan keagungan moral. Sebagian besar waktu anak dihabiskan untuk menjalani rutinitas pembelajaran setiap hari. Bahkan dalam ekstrakurikuler pun, pembelajaran masih terus berlangsung. Relasi guru dan pembelajaran ini sangat menentukan keberhasilan pembelajaran yang dilakukan (Mamur, 2015)
Aktivitas belajar merupakan unit instruksional yang bermakna. Hal ini secara konseptual merupakan sesuatu yang harus dilakukan oleh peserta didik selama proses belajar. Sebuah aktivitas belajar artinya menyediakan sumber daya pembelajaran (aset atau obyek pembelajaran) kepada peserta didik (Bilfaqih & Qomarudin, 2015).
53 Akan tetapi di tahun 2020 sampai dengan tahun sekarang 2021 covid-19 menyebabkan kegiatan belajar mengajar berubah total, yang semula dilakukan secara tatap muka sekarang berubah menjadi daring. Dalam pembelajaran tatap muka antara siswa dan guru bertemu dalam suatu kelas sehingga guru dapat secara langsung mengetahui perkembangan anak didik nya. Sedangkan dengan daring guru hanya dapat memantau lewat hand phone (HP) sehingga susah diamati, apakah siswa tersebut benar-benar mengikuti pembelajaran atau tidak. Hal ini senada dengan artikel yang berjudul Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar. Artikel tersebut menjelaskan bagaimana dampak yang terjadi di saat sekolah harus menghadapi covid-19 dengan membuat siswa sekolah dasar untuk belajar dari rumah guna menghindari penyebaran virus covid-19 (Hanifah Nurazkiyah, Nurul Agustin, Dian Trihartini, Intan Maelanajimah, 2021)
Sedangkan dampak lainnya menurut Wahyu Aji (2020) selain dihadapi oleh siswa juga dirasakan oleh orang tua siswa, ini dikarenakan kebutuhan kuota yang meningkat mengingat pembelajaran siswa melalui kelas online, sehingga kuota internet sering habis dan dapat mengganggu pembelajaran siswa.
Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang diselenggarakan melalui jaringan web. Setiap mata kuliah/ pelajaran menyediakan materi dalam bentuk rekaman video atau slideshow, dengan tugas- tugas mingguan yang harus dikerjakan dengan batas waktu pengerjaan yang telah ditentukan dan beragam sistem penilaian (Bilfaqih & Qomarudin, 2015).
SMP Negeri 4 Comal memberlakukan sistem pembelajaran daring dimulai pada tanggal 20 Juli 2020 yang sebelumnya diadakan pertemuan atau rapat antara orang tua murid/wali murid dalam undangan sosialisasi pembelajaran daring oleh Komite Sekolah. Dalam pertemuan tersebut telah disepakati bahwa siswa selama pandemic corona belajar dari rumah (BDR) dengan model daring sedangkan gurunya bekerja di sekolah. Dalam pembelajaran daring guru dituntut untuk bisa menguasai teknologi, karena pembelajaran menggunakan jaringan internet. Guru harus mampu menggunakan media pembelajaran seperti Google meet, Google drive, WhatsApp, dan lain sebagainya. Dalam pembelajaran daring tersebut sering terdapat kendala diantaranya jaringan internet sering trouble sehingga tidak bisa connecting, siswa tidak punya HP android, siswa tidak mampu membeli kuota internet, disamping itu pula banyak orang tua murid/wali murid yang tidak mengerti teknologi dalam HP atau gagap teknologi, dan masih banyak kendala yang lainnya lagi.
Corona telah banyak mengundang berbagai masalah terhadap dunia pendidikan pada umumnya, terlebih lagi terhadap siswa atau pelajar khususnya siswa SMP Negeri 4
54 Comal Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Pada awal pelaksanaan pembelajaran daring siswa masih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh guru terbukti dengan presensi yang dilakukannya yaitu jumlah siswa satu kelas nya 30 siswa yang tidak presensi dikarenakan lupa jadwal pembelajaran nya paling hanya dua sampai 3 anak. Dan yang mengumpulkan tugas pun juga masih banyak. Setelah pertengahan pembelajaran mulai dirasakan ada kejenuhan, terbukti yang tidak presensi bertambah menjadi sepuluh bahkan mencapai separo dari jumlah siswa keseluruhan. Ini membuktikan bahwa siswa mulai merasakan jenuh. Pada waktu dilaksanakan ulangan harian, penilaian tengah semester (PTS) dengan cara menggunakan Google drive siswa juga mengerjakannya asal-asalan terbukti dari hasil perolehan nilainya masih jauh dari KKM yang ditentukan pada tiap-tiap mata pelajaran yang ditentukan.
Corona membawa dampak yang sangat buruk terhadap hasil belajar siswa sehingga upaya yang dilakukan guru dengan memberikan pengarahan secara online pun tidak menghasilkan harapan yang sesuai. Siswa bila ditegur lewat WhatsApp (WA) grup menunjukkan berbagai alasan yang sengaja dibuat untuk menutupi kesalahannya. Bila dibiarkan berlarut-larut dampaknya semakin fatal. Di setiap kelas pasti ada siswa yang bosan mengikuti pembelajaran daring, bahkan sampai ada siswa yang keluar atau putus sekolah.
METODE PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian terhadap hasil belajar siswa di masa pandemi Covid-19 yang penulis lakukan adalah dengan teknik pengumpulan data penelitian. Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mengungkap atau menjaring informasi dari responden. Instrument penelitian yang penulis gunakan adalah:
1. Tes
Instrumen Tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan obyek yang kita teliti. Dalam hal ini tes yang penulis lakukan sebagai alat untuk mengumpulkan bukti-bukti diantaranya adalah hasil yang diperoleh siswa pada waktu mengikuti Ulangan Harian (UH), Penilaian Tengah Semester (PTS) dan Penilaian Akhir Semester (PAS).
2. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek.
55 Menurut Sugiyono (2013) angket adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada korespondensi untuk dijawab sesuai dengan apa pendapat mereka.
4. Analisis Dokumen
Analisis dokumen lebih mengarah pada bukti konkret. Dengan instrumen ini, penulis dapat menganalisis isi dari dokumen-dokumen yang mendukung penelitian, contohnya Analisis Ulangan Harian (UH), Analisis Penilaian Tengah Semester (PTS) dan Analisis Penilaian Akhir Semester (PAS) dan bukti-bukti lain misalnya mengerjakan soal- soal di buku LKS (Lembar Kerja Siswa), serta tugas-tugas yang dikumpulkan siswa selama daring.
Instrument penelitian di atas tersebut penulis lakukan guna untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa selama daring, apakah mengalami kenaikan atau bahkan menurun secara drastis. Sehingga dengan diadakan penelitian ini akan penulis cari permasalahannya mengapa hasil belajar siswa naik atau menurun. Apabila hasil belajar siswa naik pasti tidak lepas dari dukungan orang tua, guru dan teman-temannya serta dukungan dari diri sendiri untuk meningkatkan hasil belajarnya. Dan apabila menurun hasil belajarnya ini banyak sekali hal-hal yang mempengaruhi diantaranya masalah kuota internet, jaringan internet yang susah, kemampuan teknologi informasi (TI) nya yang belum begitu mengerti perihal komputer-komputer, dan masih banyak yang lain.
Pada instrument pertama yaitu dengan cara melakukan tes pengetahuan yang akan digunakan penulis adalah pelaksanaan ulangan harian dengan menggunakan Google drive, hasil-hasil perolehan nilai tersebut penulis lihat di eksplisit dan terus dicetak agar dapat dijadikan bukti yang lebih akurat. Selain ulangan harian penulis juga mengumpulkan hasil PTS (Penilaian Tengah Semester) yang dilaksanakan tiap pertengahan semester pertama dan hasil PAS (Penilaian Akhir Semester) yang baru saja dilaksanakan di akhir semester pertama yaitu tepatnya pada bulan desember tahun 2020. Hasil tes pengetahuan siswa tersebut penulis kumpulkan.
Kedua adalah observasi yaitu melakukan pengamatan, dalam hal ini pengamatan yang dilakukan penulis adalah dengan cara melihat hasil pekerjaan siswa pada Google drive berapa jumlah anak yang memperoleh nilai sesuai dengan KKM dan berapa anak yang belum tuntas KKM, lalu dicatat agar mempermudah dalam pencarian data-data yang dibutuhkan.
Ketiga yaitu dengan cara membuat angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang mudah untuk menghasilkan sejumlah data yang dibutuhkan penulis tentang tingkat pemahaman dan pengetahuan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran secara daring tersebut. Isi pertanyaannya sangat sederhana tentang pelaksanaan
56 pembelajaran secara daring di masa pandemi Corona, siswa tinggal menjawab dengan cara memilih jawaban yang sudah di sediakan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan instrument penelitian angket tertutup, yaitu angket yang menyajikan pertanyaan dan pilihan jawaban saja sehingga responden hanya bisa memberikan jawaban yang sudah di tentukan saja. Kemudian indikator tersebut dijadikan tolak ukur untuk menyusun instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Data yang digunakan berbentuk kuantitatif dengan setiap jawaban responden diberikan skor atau nilai.
Tabel 1. Skor Alternatif Jawaban Jawaban Skor
A 4
B 3
C 2
D 1
Pada indikator di atas, dimasukkan ke dalam angket variable pelaksanaan mata pelajaran IPS dan variable minat belajar siswa. Instrument penelitian yang peneliti buat mengacu pada variable berikut ini:
a. Variabel X
Angket ini digunakan untuk mengetahui minat dari para siswa dalam pembelajaran daring yang mencakup indikator:
1) Kualitas pembelajaran
2) Keselarasan dengan tujuan pembelajaran 3) Teknik pembelajaran daring
b. Variabel Y 1) Motivasi 2) Respect 3) Resitasi
Instrument keempat dan yang terakhir adalah analisis dokumen, dokumen-dokumen yang sudah ada dipersiapkan untuk dibuat analisis diantaranya dokumen-dokumen tentang hasil ulangan harian, hasil penilaian tengah semester dan hasil ulangan akhir semester yang sudah di laksana-kan dari awal semester pertama.
57 Untuk mengetahui data pelaksanaan pembelajaran secara daring di SMP Negeri 4 Comal, maka dilakukan input data terlebih dahulu kemudian lalu menentukan interval nya dengan menggunakan rumus:
I= (R+1) K Keterangan: I= Interval
R= Range atau batas nilai tertinggi dikurangi nilai terendah K= Jumlah kelas
Setelah diketahui ada berapa banyak siswa yang berada pada kategori sangat tinggi, rendah, tinggi atau sedang. Kemudian dicari persentase masing-masing kategori dengan rumus seperti dibawah ini:
P= F 100 N Keterangan: P= persentase F= frekuensi N= jumlah sample
Untuk mengetahui hubungan antara variabel X (pelaksanaan pembelajaran daring) dengan variabel Y (minat belajar siswa), maka variabel X dan variabel Y dimasukkan dalam rumus korelasi product moment dari Karl Pearson sebagai berikut:
Keterangan:
r = koefisien korelasi r person N = jumlah sampel
X = jumlah dari variabel X (independent) Y = jumlah dari variabel Y (dependent) X2 = kuadrat jumlah variabel X
Y2 = kuadrat jumlah variabel Y HASIL DAN PEMBAHASAN
SMP Negeri 4 Comal di dirikan pada tahun 1997 yang terletak di Jalan Raya Tumbal 52363 Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah, dengan nomor telpon (0285) 4475657 serta NSS/NSM/NDS: 021032712500. Luas Tanah SMP
58 Negeri 4 Comal 6.970 m2 dengan luas seluruh bangunan 1.951 m2 dengan jenjang akreditasi B. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa SMP Negeri 4 Comal memiliki guru sebanyak 53 orang. Personil guru IPS dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Daftar Nama Guru IPS SMP Negeri 4 Comal Tahun Pelajaran 2020/2021
No. Nama Guru Mata
Pelajaran
Mengampu di kelas 1. Soeatini, S.Pd. IPS IX E, F, G
2. Kusniyati, S.Pd. IPS IX A, B, C, D dan VIII F, G 3. Totok Sutrisno, S.Pd. IPS VII A, B, C dan VIII C, D, E 4. Dra. Nurwati IPS VII D, E, F, G dan VIII A, B
Jumlah siswa SMP Negeri 4 Comal pada tahun pelajaran 2020/2021 secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1. VII A 14 15 29 2. VII B 15 14 29 3. VII C 14 14 28 4. VII D 14 14 28 5. VII E 15 14 29 6. VII F 14 15 29 7. VII G 16 14 30 Jumlah 102 100 202 8. VIII A 15 16 31 9. VIII B 16 16 32 10. VIII C 16 16 32 11. VIII D 16 16 32 12. VIII E 16 16 32
59 13. VIII F 14 18 32 14. VIII G 16 16 32 Jumlah 109 114 223 15. IX A 18 14 32 16. IX B 16 12 28 17. IX C 16 14 30 18. IX D 16 14 30 19. IX E 15 14 29 20. IX F 16 14 30 21. IX G 17 12 29 Jumlah 114 94 208 TOTAL 325 308 633
Dunia sedang dilanda virus yang dapat membuat sakit siapapun yang terjangkit oleh nya, tidak terkecuali Indonesia. Covid-19 masuk ke Indonesia pada tahun 2020 bulan Maret hingga saat ini tahun 2021. Corona virus menyerang kekebalan tubuh manusia, membuat imun seseorang drop dan korban nya akan sakit demam, batuk, flu, dan sakit tenggorokan. Akibat virus ini banyak negara memutuskan untuk menutup beberapa sekolah dan juga universitas guna menjaga para siswa dan juga mahasiswa agar tidak terjangkit virus tersebut.
Pada masa sekarang ini, sekolah dan universitas di alihkan menjadi media daring atau media dalam jaringan. Meskipun pembelajaran di alihkan ke rumah, siswa tetap di harapkan masih terus belajar dengan bantuan guru ataupun orang tua para siswa. Belajar mengajar di masa pandemic tetap berjalan hanya saja jam dan waktu nya sedikit mengalami perubahan. Pembelajaran jarak jauh ini di harapkan agar siswa tetap berada di rumah dan menjaga jarak juga menghindari kerumunan yang dapat menularkan covid-19 dan juga salah satu upaya pemerintah dalam memutuskan mata rantai virus tersebut.
Dari beberapa kelas, peneliti hanya fokus pada kelas IX F SMP Negeri 4 Comal saja. Aktivitas belajar siswa pada masa Pandemi Covid-19 cukup rendah, kondisi
60 tersebut dapat dilihat dari data hasil Ulangan Harian (UH), hasil Penilaian Tengah Semester (PTS), dan hasil Penilaian Akhir Semester (PAS), akan tetapi pada penelitian ini, peneliti hanya akan fokus pada hasil Penilaian Tengah Semester (PTS) siswa kelas IX F SMP Negeri 4 Comal.
1. Hasil Pengamatan ke 1
Aktifitas Belajar Siswa Kelas IX F SMP Negeri 4 Comal (Tatap Muka)
Pengamatan aktifitas Belajar Siswa sebelum ujian tengah semester dan sebelum kegiatan sekolah di alihkan menjadi daring/online pada tanggal 16 Maret 2020 dan tahun 2019 di amati sebanyak 1 kali, dan setelah peneliti mengamati hasil belajar siswa kelas IX F SMP Negeri 4 Comal di dapati hasil nilai PTS para siswa tersebut seperti tabel berikut ini:
Tabel 2.Hasil Penilaian Tengah Semester (PTS) Mata Pelajaran IPS Kelas IX F Pada Pembelajaran Sebelum Pandemi Covid-19 (Tatap Muka)
No. Nama Responden Hasil Penilaian Tengah Semester (PTS)
1. Al Fatih Nur Rizki Saputra 75
2. Atiqoh Dinar 80
3. Chandra Noer Aditya 70
4. Cynthia Monica 80
5. Dandina Anggun Aulia 85
6. Deni Ramadan 75
7. Dharma Rastra Sewakotama 90
8. Dian Apriliana Dewi 75
9. Dimas Airlangga 75
10. Diva Yulianingsih 65
11. Eka Izhar Rivaldi 70
12. Elysia Fitriatun Anna 65
61
14. Hadi Santoso 75
15. Ibnu Hadi Sucipto 60
16. Khalwa Sayyidatina 80
17. Larasati 75
18. Lutvi Andriyanto 90
19. Manda Aurellia Ramadhani 95
20. Mila Nur Azizah 80
21. Mohamad Adib Soleh 70
22. Nabilah Trinatasya 65
23. Nela Aninda 70
24. Novi Amalia 75
25. Rifki Maulana Fajar 80
26. Riyzal Permana 85
27. Sekar Kamaullah 80
28. Sintia Andini 90
29. Tiara Syaharani 85
30. Zaky Lutfian Madbuba 80
JUMLAH 2320
RATA-RATA 77,5
2. Hasil Pengamatan Ke 2
Minat belajar siswa muncul dari siswa itu sendiri dan guru hanyalah pendukung dalam terus memberikan minat dan motivasi dalam belajar. Peran guru dalam mendukung minat belajar siswa bisa dengan cara mengajar yang menyenangkan, dan juga memberikan motivasi yang membangun untuk siswa. Berikut tabel yang di kumpulkan dan hasil PTS siswa kelas IX F.
62 Tabel 3. Hasil Penilaian Tengah Semester (PTS) Mata Pelajaran IPS Kelas IX F Pada Masa
Pandemic Covid-19 (Daring)
No. Nama Responden Hasil Penilaian Tengah Semester (PTS)
1. Ahmad Sukron 70
2. Bagus Ardiansyah 65
3. Bagus Setiawan 68
4. Catur Pramesti 60
5. Diah Sukma Ayu 65
6. Dimas Saputra 70
7. Dina Yuliana 60
8. Diva Avrilia 65
9. Dzul Jalali Wal Ikhrom 70
10. Galang Firmansyah 75
11. Imam Maulana 70
12. Karina Amalia Novianti 65
13. Karina Yuni Amalia 60
14. Khoirunnisa 70
15. Krisdi Saputra 60
16. Kumala Sari 65
17. Labib Bul Ibad 50
18. Malik Maulana 55
19. Maya Khoerunnisa 45
20. Mohamad Lukman Yusuf 45
21. Muhamad Indra Prastyo 70
22. Muhammad Dimas Pramadi 65
63
24. Muhammad Rudi 60
25. Nia Rahmadani 35
26. Riris Amanda 40
27. Sofiyani 50
28. Vivi Dian Amelia 60
29. Zahra Istiqomah 65
30. Zaifal Ramadanu 45
Jumlah 1811
Rata-Rata 57,5
Analisis
Dari hasil pengamatan ke 1 dan ke 2 di dapatkan bahwa hasil belajar siswa kelas VII, VIII, dan IX mengalami penurunan terutama kelas IX F. Ini dapat dibuktikan dari hasil perolehan nilai Ulangan Harian (UH) yang rendah, terutama nilai Penilaian Tengah Semester (PTS) yang penulis amati juga mengalami penurunan secara drastis apabila dibandingkan dengan perolehan nilai sebelum terjadi pandemic Covid-19. Keadaan yang demikian ini membuat penulis ingin mengadakan penelitian. Setelah penulis amati banyak siswa mengalami kendala bermacam-macam, diantaranya antara lain sebagai berikut:
1. Jaringan yang susah, sinyal yang kadang hidup dan mati, sehingga pada waktu mengerjakan sering terlambat atau sudah kehabisan waktu yang ditentukan oleh sekolah.
2. Kehabisan kuota internet, walaupun pemerintah sudah meluncurkan bantuan kuota internet kepada siswa dan guru, namun kuota bantuan tersebut susah digunakan untuk mengerjakan soal-soal secara daring lewat Google form. Kuota internet bantuan pemerintah tersebut hanya bisa digunakan untuk whatssapp-an saja, dan itu pun sinyal nya susah didapat.
3. Siswa merasakan kesulitan untuk mengisi ataupun menjawab soal-soal yang diberikan oleh guru, karena pembelajaran daring tidak seperti pembelajaran tatap muka, apabila siswa merasa kesulitan untuk mengerjakan soal-soal ataupun materi yang kurang dipahami bisa langsung dijawab oleh guru.
64 4. Pembelajaran secara daring sering menyebabkan orang tua merasa kesulitan untuk bertindak sebagai guru di rumah, mereka harus mengajari ketika anak mengalami kesulitan akibatnya si orang tua sering marah-marah karena tidak bisa membantu menyelesaikan kesulitan anaknya dalam mengikuti pembelajaran secara daring di rumah. Terkadang anak malah menjadi sasaran kemarahan orang tua karena tidak bisa membantu anaknya dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. 5. Handphone (HP) sering digunakan untuk pembelajaran secara daring terus menerus
sehingga kondisi HP tersebut sering mengalami masalah, dan akhirnya rusak. Akibatnya siswa mengalami berbagai masalah dengan keberadaan HP yang rusak, dan harus memberitahukan kepada pihak sekolah berkenaan dengan kondisi HP yang rusak tersebut.
6. Sering siswa menyalahgunakan keberadaan pembelajaran daring ini sebagai alasan saja, mereka sibuk dengan HP nya tidak untuk pembelajaran ataupun mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru, tapi malahan digunakan untuk bermain games. Sehingga menyebabkan bertambahnya angka kemalasan siswa untuk melaksanakan pembelajaran secara daring tersebut.
Upaya yang dilakukan oleh guru terhadap pembelajaran secara daring yang mengakibatkan penurunan nilai siswa-siswi diantaranya dengan cara:
1. Guru memberikan tambahan waktu dalam pengerjaan soal dalam batas waktu yang telah ditentukan, misal waktu yang ditentukan jam 09.00 terus diberikan kelonggaran tiga puluh menit 09.30.
2. Guru membentuk kelompok-kelompok belajar, yang anggotanya tidak lebih dari 5 (Lima) siswa, dan dijadwalkan untuk kunjungan ke rumah-rumah, dengan demikian siswa tidak bosan kalau belajar di rumah secara daring.
3. Pembelajaran daring tidak sekedar memberikan tugas-tugas dan dikumpulkan, sehingga terkesan siswa terbebani dengan tugas-tugas tersebut.
4. Pemberian materi pembelajaran/tugas dengan video-video yang berdurasi waktu pendek tapi cukup jelas bagi siswa, sehingga tidak banyak menghabiskan kuota internet.
5. Guru selalu memberikan semangat kepada siswa, sehingga siswa merasa tenang dan nyaman dalam mengikuti pembelajaran secara daring.
65 Tabel 4. Nilai Hasil Belajar
No. X Y XY X₂ Y₂ 1. 70 75 5250 4900 5625 2. 65 80 5200 4225 6400 3. 68 70 4760 4624 4900 4. 60 80 4800 3600 6400 5. 65 85 5525 4225 7225 6. 70 75 5250 4900 5625 7. 60 90 5400 3600 8100 8. 65 75 4875 4225 5625 9. 70 75 5250 4900 5625 10. 75 65 4875 5625 4225 11. 70 70 4900 4900 4900 12. 65 65 4225 4225 4225 13. 60 80 4800 3600 6400 14. 70 75 5250 4900 5625 15. 60 60 3600 3600 3600 16. 65 80 5200 4225 6400 17. 50 75 3750 2500 5625 18. 55 90 4950 3025 8100 19. 45 95 4275 2025 9025 20. 45 80 3600 2025 6400 21. 70 70 4900 4900 4900 22. 65 65 4225 4225 4225 23. 68 70 4760 4624 4900 24. 60 75 4500 3600 5625 25. 35 80 2800 1225 6400
66 26. 40 85 3400 1600 7225 27. 50 80 4000 2500 6400 28. 60 90 5400 3600 8100 29. 65 85 5525 4225 7225 30. 45 80 3600 2025 6400 JUMLAH 1811 2320 138845 112373 181450 Persamaam Regresi Y = a + b x Dimana:
Y = Variabel Response atau Variabel Akibat (Dependent)
X = Variabel Predictor atau Variabel Faktor Penyebab (Independent) a = konstanta
b = koefisien regresi (kemiringan); besaran Response yang ditimbulkan oleh Predictor. Nilai-nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan Rumus dibawah ini:
a = (Σy) (Σx²) – (Σx) (Σxy) n(Σx²) – (Σx)² = (2320) (112373) – (1811) (138845) 30 x 112373 – (1811) ² = 260705360 – 251448295 3371190 – 3279721 = 9257065 91469 = 0,101439434 = 0,10 b = n(Σxy) – (Σx) (Σy) n(Σx²) – (Σx)² = 30 (138845) – (1811) (2320)
67 30 x 112373 – (1811) ² = 4165350 – 4201520 3371190 – 3279721 = – 36170 91469 = – 0,395434519 = – 0,39 Y = a + b x = 0,10 + (– 0,39) x Untuk x = 70 Y = a + b x = 0,10 + (– 0,39) 70 = 0,10 + (– 27,3) = – 27, 2 (Tidak Valid) Untuk x = 65 Y = a + b x = 0,10 + (– 0,39) 65 = 0,10 + (– 25,35) = – 25, 25 (Tidak Valid) Untuk x = 68 Y = a + b x = 0,10 + (– 0,39) 68 = 0,10 + (– 26,562) = – 26, 42 (Tidak Valid)
1. Jika variabel Daring meningkat dengan asumsi variabel semangat belajar dan keteladanan guru/orang tua tetap, maka hasil belajar juga akan meningkat 2. Jika variabel Daring meningkat, dengan asumsi variabel semangat belajar dan
68 3. Jika variabel Daring meningkat, dengan asumsi variabel semangat belajar dan
keteladanan guru/orang tua tetap, maka hasil belajar juga akan meningkat. Dilihat dari minat belajar siswa pada tahun 2020, Setelah dilihat dari rumus di atas adalah pada waktu pembelajaran dengan tatap muka hasil belajar siswa meningkat dibandingkan dengan pembelajaran Daring/on-line, ini dikarenakan pembelajaran Daring banyak menyita waktu karena sinyal kurang bagus, sering terputus-putus, pada saat mengerjakan tugas atau mengikuti zoom meeting tiba-tiba sinyal hilang. Pada pembelajaran daring banyak sekali tugas-tugas yang di bebankan kepada siswa. Sehingga siswa mengalami kejenuhan dan beralih ke permainan games. Bapak, ibu guru dan orang tua telah dibohongi siswa, siswa asyik dengan HP tidak mengerjakan tugas-tugas dari guru tetapi malah asyik bermain games. Pada waktu mengumpulkan tugas-tugas dari guru mengerjakannya juga asal-asalan sehingga nilainya baik itu nilai tugas, nilai ulangan, nilai PTS maupun nilai PAS juga turun semua.
Pembelajaran Daring tidak dapat efektif, tujuan pembelajaran nya sering mengalami kendala, baik itu proses pembelajaran nya maupun evaluasi nya. Sehingga pelaksanaan banyak sekali kendala baik dari siswa, guru maupun orang tua siswa. Dari siswa kendala nya kuota, sinyal, minat belajarnya berkurang, dari guru kendala nya banyak sekali tugas-tugas guru yang harus dikerjakan, tidak hanya mengurusi tugas siswa saja akan tetapi guru juga harus mengerjakan hal-hal lain yang berkaitan dengan pekerjaannya misal, menyusun Dupak tahunan, SKP, PKG dan lain sebagainya. Kendala dari orang tua misalnya, orang tua sudah kecapekan seharian bekerja masih harus membantu anaknya mengerjakan tugas-tugas sekolah, menggantikan posisi guru di rumah.
Walaupun begitu, hanya beberapa siswa saja yang mendapatkan nilai rendah, dapat disimpulkan bahwa setelah sekian lama melakukan daring/on-line, siswa masih bisa fokus dalam belajar. Terbiasa dalam belajar secara on-line membuat siswa sudah terbiasa dengan materi atau tugas yang diberikan oleh guru secara on-line. Bantuan dan juga dorongan oleh orang tua siswa juga sangat berpengaruh dalam kelancaran pembelajaran dan membantu anak dalam belajar di rumah selama pandemik.
SIMPULAN
Pembelajaran daring sering membuat siswa menjadi bosan, banyak tugas menumpuk yang harus dikerjakan, dan mereka tidak tahu harus minta bantuan siapa untuk menjelaskan hal-hal yang dianggapnya tidak dimengerti, bertanya pada ibunya
69 malah di marahi. Apabila guru memberikan tugas, selalu ditunda-tunda pengerjaan nya, sehingga lama kelamaan tugas yang diberikan guru jadi menumpuk atau bertambah banyaknya tugas tersebut. Jika siswa menemui kesulitan selalu kebingungan untuk mencari penyelesaiannya, sehingga mengalihkan kepada permainan games biar tidak stress.
Pembelajaran daring yang menjenuhkan tersebut membuat siswa semakin malas berpikir, akibatnya dalam mengerjakan soal-soal nilai ulangan harian, penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester dikerjakan secara asal-asalan sehingga hasilnya kurang memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Bilfaqih, Y., & Qomarudin, M. N. (2015). Esensi Pengembangan Pembelajaran Daring. In Deepublish (Vol. 1, Issue 1). http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Journal-3642-ari
pambudi.pdf%0Ahttp://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jst/article/view/842%0 Ahttp://ilmukomputer.org
Hanifah Nurazkiyah, Nurul Agustin, Dian Trihartini, Intan Maelanajimah, R. U. (2021). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar.
Mamur, A. J. (2015). Tips Menjadi Guru Kreatif Inspiratif dan Inovatif. Diva Press. Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktro yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Cet.19).
ALFABETA, CV.
Wahyu Aji. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar. Ilmu Pendidikan, 2(No 1 April).