• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIANTARA CIRI-CIRI INFORMASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DIANTARA CIRI-CIRI INFORMASI"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

OUTLINE

MOTIVASI

INFORMASI HOAX

9 DIMENSI (INDIKATOR) PENGUKURAN PERSEPSI HOAX

DESKRIPSI RESPONDEN

TINGKAT PELAKSANAAN DAN KEPENTINGAN LITERASI MEDIA DI KALANGAN MAHASISWA DAN DOSEN

(3)

MOTIVASI

Tidak melek terhadap informasi yang dibawa media menimbulkan berbagai permasalahan.

Masyarakat perlu mengetahui cara menyikapi sebuah informasi yang datang menerpa melalui

media baru, sehingga masyarakat tidak terombang-ambing oleh banjir informasi yang terjadi

saat ini.

Tingkat literasi biasanya berhubungan dengan tingkat pendidikan dan daya kritis masyarakat.

Makin tinggi pendidikan dan daya kritis seseorang, makin tinggi tingkat literasinya.

Sebagai kaum terdidik, mahasiswa dan dosen seharusnya mampu memahami, menganalisis,

menilai, dan mengkritisi informasi yang dibawa oleh teknologi komunikasi

Adanya konsekuensi hukum UU NO. 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NO. 11 TAHUN

2008 TENTANG ITE PASAL 27 S/D 35.

(4)

INFORMASI

Informasi yang tidak benar atau informasi tipuan

Dalam cambridge dictionary, kata hoax sendiri berarti

tipuan atau lelucon.

(5)

DIANTARA CIRI-CIRI INFORMASI

o

Memuat kalimat yang mengajak untuk menyebarkan

informasi seluas-luasnya

o

Tidak mencantumkan tanggal dan deadline,

o

Tidak mencantumkan sumber yang valid

(6)

JENIS INFORMASI

Situs hoaxbusters menyebutkan beberapa jenis hoax, antara lain:

Hoax hadiah (menyebutkan bahwa anda memenangkan sejumlah hadiah),

Hoax simpati (menyebarkan informasi tentang orang yang sakit, butuh bantuan atau

penculikan)

Hoax urband legend (menyebarkan tentang kekurangan produk tertentu).

Semi hoax, informasi yang pada esensinya benar tetapi kegunaan dan nilainya

dipertanyakan

(7)
(8)

TABEL UNIT ANALISIS PENELITIAN,

DIRUMUSKAN DARI TEORI LITERASI MEDIA BARU (JENKINS, 2009)

Unit Analisis

Indikator

Pertanyaan

1. Simulation

Bisa mengenali kredibilitas informasi yang ditemui di media massa

1. Saya mempertanyakan kebenaran informasi berita tersebut saat membaca pesan

2. Saya memeriksa kelengkapan informasi tersebut

3. Saya membandingkan informasi tersebut dengan konteks dunia nyata 4. Saya membandingkan informasi dengan informasi dalam tautan

situs/sumber informasi yang tertera

5. Saya membandingkan pengetahuan yang didapat dari dengan pengetahuan yang sama di media lain

6. Apakah mahasiswa dan dosen memberikan penilaian pada akhirnya terhadap informasi tersebut, terkait kebenaran informasi

(9)

Unit Analisis

Indikator

Pertanyaan

2. Appropriation

1. Bisa menyadur informasi secara legal dan etis.

2. Mampu memahami konsekuensi penyebaran tak terbatas informasi dalam media online.

7. Saya meminta izin pada pengirim informasi saat akan mengedit dan atau menyebarkan informasi. 8. Saya mencantumkan sumber saat menyebarkan

informasi.

9. Saya memahami konsekuensi penyebaran sebuah informasi yang tidak terbatas.

3.

Multitasking

1. Mampu memindai pesan saat membuka aplikasi online. 2. Mampu memetakan manfaat

informasi saat memindai pesan. 3. Mampu merespon pesan dengan

tepat sambil mengerjakan pekerjaan lain.

10. Saya melakukan pemindaian pesan informasi. 11. Saya melakukan pemindaian langsung

memetakan manfaat pesan tersebut.

12. Saya dapat merespon pesan dengan tepat sambil mengobrol dengan orang lain.

(10)

Unit Analisis

Indikator

Pertanyaan

4. Collective intelligence

Mampu menyatukan

pengetahuan yang didapat dari informasi dan dari informasi di sumber atau media lain menuju tujuan bersama.

13. Saya menyertakan pengetahuan yang di dapat dari sumber atau media lain dalam merespon

pesan/informasi.

14. Saya menyimpulkan pengetahuan - pengetahuan yang didapatkan dari interaksi tersebut mengenai sebuah informasi.

5. Judgment

Mampu mengenali kredibilitas sumber informasi.

15. Apakah responden menganalisa keterpercayaan sumber informasi?

16. Apakah responden mencari dan membandingkan informasi yang sama disumber-sumber informasi lainnya?

(11)

Unit Analisis

Indikator

Pertanyaan

6. Negotiation

1. Mampu memahami adanya perbedaan etika, nilai dan norma antar anggota grup media online. 2. Mampu merespon

pesan dengan bijak.

17. Saya memahami adanya perbedaan etika, nilai dan norma. 18. Saya menyikapi perbedaan pendapat mengenai sebuah pesan

informasi.

19. Saya dapat menahan diri dari mengeluarkan kata-kata yang dapat menyinggung/menyulut konflik anggota lain.

20. Saya memilih calon penerima pesan saat akan menyebarkan informasi.

21. Saya memberitahu ketika menemukan informasi hoax.

22. Saya mengkonfirmasi setelah mengetahui bahwa informasi yang disebarkannya adalah hoax.

(12)

Unit Analisis

Indikator

Pertanyaan

7. Visualization

Mampu

mengedit/mengkreasikan/membuat konten media/informasi dan

memahami representasi visual informasi dalam tujuan

mengekspresikan ide, menemukan pola-pola dan mengidentifikasikan trend.

23. Saya mengedit/ mengkreasikan informasi yang diterima atau membuat sendiri informasi sebelum disebarkan. 24. Saya mengetahui tujuan dikreasikannya konten

media/informasi tersebut.

8, Pengetahuan

tentang informasi

hoax

Mampu menyebutkan ciri-ciri informasi hoax.

(13)

Unit Analisis

Indikator

Pertanyaan

9. Motivasi

menyebarkan

informasi hoax

1. Kebutuhan sosial. 2. Kebutuhan penghargaan. 3. Kebutuhan aktualisasi diri.

26. Saya menyebarkan informasi hoax.

27. Saya menyebarkan informasi hoax agar mendapat tempat atau diterima.

28. Saya menyebarkan informasi hoax agar diakui dan dihargai kompetensi saya.

29. Saya menyebarkan informasi hoax untuk memenuhi rasa ingin tahu mengenai penyebaran informasi hoax atau reaksi orang terhadap informasi hoax

(14)

DESKRIPSI RESPONDEN

Jumlah responden 216 ORANG

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Laki – Laki 141 65,27

Perempuan 75 34,72

Jumlah 216

Status Frekuensi Persentase Dosen 35 16,2

Mahasiswa S1 dan D3 123 56,94

Mahasiswa S2 29 13,42

Dosen tugas khusus 29 13,42

Jumlah 216

Usia Frekuensi Persentase < 20 Tahun 30 13,8

20 – 35 Tahun 166 76,85

36 – 50 Tahun 20 0,093

Jumlah 216

Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase SMU/Sederajat 100 46,29

Diploma 23 10,64

Sarjana 73 33,79

Pascasarjana 20 9,26

Jumlah 216

Masa Kerja Frekuensi Persentase < 1 Tahun 123 56,94

1 – 3 Tahun 50 23,15

> 3 Tahun 43 19,9

Jumlah 216

(15)

INTERPRESTASI DARI DIAGRAM IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS:

1. KUADRAN A : PRIORITAS UTAMA

Menunjukkan faktor atau atribut yang mempengaruhi persepsi hoax berada dalam kuadran ini dan penanganannya perlu diprioritaskan karena keberadaan faktor ini yang dinilai sangat penting oleh responden, sedangkan tingkat pelaksanaannya masih belum memuaskan.

2. KUADRAN B : PERTAHANKAN PRESTASI

Menunjukkan faktor-faktor atau atribut mempengaruhi persepsi hoax berada dalam kuadran ini perlu dipertahankan, karena pada umumnya tingkat pelaksanaannya telah sesuai dengan kepentingan dan harapan responden.

3. KUADRAN C : PRIORITAS RENDAH

Menunjukkan faktor-faktor atau atribut mempengaruhi persepsi hoax berada dalam kuadran ini dinilai masih dianggap kurang penting bagi responden, sedangkan kualitas pelaksanaannya biasa atau cukup saja.

4. KUADRAN D : BERLEBIHAN

Menunjukkan faktor atau atribut yang mempengaruhi persepsi hoax berada dalam kuadran ini dinilai berlebihan dalam pelaksanaannya, hal ini terutama disebabkan karena responden menganggap tidak terlalu penting terhadap faktor tersebut, akan tetapi pelaksanaannya dilakukan dengan baik sekali.

(16)

INTERPRESTASI TINGKAT PELAKSANAAN DAN KEPENTINGAN PERSEPSI HOAX

DI KALANGAN MAHASISWA DAN DOSEN UNTUK

KESELURUHAN RESPONDEN

PERTAHANKAN PRESTASI:

(Persepsi dan harapan sudah sesuai):

1. Simulation (Mengenali kredibilitas Informasi).

2. Appropriation (Menyadur Informasi secara legal dan etis).

3. Multitasking (Memindai pesan+memetakan manfaat+merespon pesan).

4. Collective Intelligence (mampu menyatukan informasi). 5. Judgment (Mengenali kredibilitas informasi)

6. Negotiation(Memahami perbedaan etika, nilai dan norma, merespon dengan bijak).

PRIORITAS RENDAH:(Persepsi kurang penting dan pelaksaan

biasa saja)

7.

Visualization (Mampu mengedit, mengkreasikan konten media).

8. Pengetahuan tentang informasi hoax (mampu mengenali ciri-ciri hoax). 9. Motivasi menyebarkan informasi hoax (Kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri)

(17)

INTERPRESTASI TINGKAT PELAKSANAAN DAN KEPENTINGAN PERSEPSI HOAX DI KALANGAN

MAHASISWA DAN DOSEN BERDASARKAN STATUS

PERTAHANKAN PRESTASI (Persepsi dan harapan sudah sesuai):

1. Simulation (Mengenali kredibilitas Informasi).

2. Appropriation (Menyadur Informasi secara legal dan etis). 3. Multitasking (Memindai pesan+memetakan

manfaat+merespon pesan).

4. Collective Intelligence (mampu menyatukan informasi). 5. Judgment (Mengenali kredibilitas informasi)

6. Negotiation(Memahami perbedaan etika, nilai dan norma, merespon dengan bijak).

PRIORITAS RENDAH (Persepsi kurang penting dan pelaksaan biasa saja)

7. Visualization (Mampu mengedit, mengkreasikan konten media). 8. Pengetahuan tentang informasi hoax (mampu mengenali ciri-ciri hoax).

9. Motivasi menyebarkan informasi hoax (Kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri)

Berlebihan ( Dianggap tdk menjadi prioritas dan pelaksanaan sudah baik sekali).

3.Multitasking (Memindai pesan+memetakan manfaat+merespon pesan).

8. Pengetahuan tentang informasi hoax (mampu mengenali ciri-ciri hoax).

(18)

INTERPRESTASI TINGKAT PELAKSANAAN DAN KEPENTINGAN PERSEPSI HOAX DI KALANGAN

MAHASISWA DAN DOSEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN (DOSEN)

PERTAHANKAN PRESTASI (Persepsi dan harapan sudah sesuai):

1. Simulation (Mengenali kredibilitas Informasi).

2. Appropriation (Menyadur Informasi secara legal dan etis). 4. Collective Intelligence (mampu menyatukan informasi). 5. Judgment (Mengenali kredibilitas informasi)

6. Negotiation(Memahami perbedaan etika, nilai dan norma, merespon dengan bijak).

Prioritas Utama : Perlu diproritaskan dan dianggap penting oleh responden: 7. .Visualization (Mampu mengedit, mengkreasikan konten media).

PRIORITAS RENDAH (Persepsi kurang penting dan pelaksaan biasa saja) 7. Visualization (Mampu mengedit, mengkreasikan konten media).

8. Pengetahuan tentang informasi hoax (mampu mengenali ciri-ciri hoax).

9. Motivasi menyebarkan informasi hoax (Kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri)

Berlebihan ( Dianggap tdk menjadi prioritas dan pelaksanaan sudah baik sekali).

(19)

INTERPRESTASI TINGKAT PELAKSANAAN DAN KEPENTINGAN PERSEPSI HOAX DI KALANGAN

MAHASISWA DAN DOSEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN (MAHASISWA S2)

PERTAHANKAN PRESTASI (Persepsi dan harapan sudah sesuai):

1. Simulation (Mengenali kredibilitas Informasi).

2. Appropriation (Menyadur Informasi secara legal dan etis).

3. Multitasking (Memindai pesan+memetakan manfaat+merespon pesan). 4. Collective Intelligence (mampu menyatukan informasi).

5. Judgment (Mengenali kredibilitas informasi)

6. Negotiation(Memahami perbedaan etika, nilai dan norma, merespon dengan bijak).

Prioritas Utama : Perlu diproritaskan dan dianggap penting oleh responden: 8. Pengetahuan tentang informasi hoax (mampu mengenali ciri-ciri hoax).

PRIORITAS RENDAH (Persepsi kurang penting dan pelaksaan biasa saja) 7. Visualization (Mampu mengedit, mengkreasikan konten media).

9. Motivasi menyebarkan informasi hoax (Kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri)

(20)

INTERPRESTASI TINGKAT PELAKSANAAN DAN KEPENTINGAN PERSEPSI HOAX DI KALANGAN

MAHASISWA DAN DOSEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN (MAHASISWA S1 DAN D3)

PERTAHANKAN PRESTASI (Persepsi dan harapan sudah sesuai):

1. Simulation (Mengenali kredibilitas Informasi).

2. Appropriation (Menyadur Informasi secara legal dan etis).

3. Multitasking (Memindai pesan+memetakan manfaat+merespon pesan). 4. Collective Intelligence (mampu menyatukan informasi).

5. Judgment (Mengenali kredibilitas informasi)

6. Negotiation(Memahami perbedaan etika, nilai dan norma, merespon dengan bijak).

Berlebihan ( Dianggap tdk menjadi prioritas dan pelaksanaan sudah baik sekali).

3.Multitasking (Memindai pesan+memetakan manfaat+merespon pesan).

PRIORITAS RENDAH (Persepsi kurang penting dan pelaksaan biasa saja) 7. Visualization (Mampu mengedit, mengkreasikan konten media).

8. Pengetahuan tentang informasi hoax (mampu mengenali ciri-ciri hoax). 9. Motivasi menyebarkan informasi hoax (Kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri)

(21)

DAN KREATIFITAS MAHASISWA

Juara Imagine Cup 2017 tingkat nasional yang diadakan oleh

Microsoft

Tim CIMOL ITB Raih Juara Tingkat ASEAN Microsoft Imagine Cup

2017

(22)
(23)
(24)
(25)

KESIMPULAN

Kemampuan literasi media yang perlu dipertahankan:

simulation (mengenali kredibilitas informasi).

appropriation (menyadur informasi secara legal dan etis).

multitasking (memindai pesan+memetakan manfaat+merespon pesan).

collective intelligence (mampu menyatukan informasi).

judgment (mengenali kredibilitas informasi)

negotiation(memahami perbedaan etika, nilai dan norma, merespon dengan bijak).

Kemampuan literasi media perlu ditingkatkan seperti

visualization (mampu mengedit, mengkreasikan konten media).

pengetahuan tentang informasi hoax (mampu mengenali ciri-ciri hoax).

motivasi menyebarkan informasi hoax (kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri)

Kecerdasan literasi media yang dipadu , kemajuan teknologi dan hoax juga memiliki sisi positif bagi ilmu pengetahuan.

Tidak ada perbedaan persepsi informasi hoax untuk responden laki-laki dan perempuan

Penting bagi masyarakat memiliki kemampuan literasi media, yaitu pendidikan yang mengajari khalayak media agar memiliki kemampuan menganalisis pesan media, memahami bahwa media memiliki tujuan komersial/bisnis dan politik sehingga mereka mampu bertanggungjawab dan memberikan respon yang benar ketika berhadapan dengan media.

(26)
(27)

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga perlu dilakukan perancangan suatu media yang mampu memberikan informasi lengkap museum dengan harapan mampu menumbuhkan minat publik dalam mengetahui

Berbagai upaya yang dilakukan BPBD seperti pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana), membuat Sekolah Aman Bencana dan membuat rambu- rambu rawan bencana. Adanya

Tujuan utama dari penelitian ini adalah menyusun dan menilai resiko yang ada pada pada industri ship recycling di Madura dengan cara mengidentifikasi risiko potensial,

Data yang muncul pada hari ke-2, klien mengatakan tidak bisa tidur dengan nyenyak karena merasakan nyeri pada bagian dimana terdapat luka, tidur malam pukul 20.00 wib, dan

(7) Bentuk dan isi slip setoran sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tercantum dalam Lampiran XII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Kemudian untuk peneliti selanjutnya serta dapat dijadikan pembanding bagi penelitian selanjutnya Khususnya mengenai pengaruh pengungkapan akuntansi lingkungan

Baca petikan cerpen di bawah dengan teliti, kemudian jawab soalan-soalan yang berikutnya dengan menggunakan ayat anda sendiri?. Mak Timah terperanjat mendengar