• Tidak ada hasil yang ditemukan

PIDATO KETUA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI PENUTUPAN MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PIDATO KETUA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI PENUTUPAN MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP 29 April

2021 10:12:12 AM

PIDATO KETUA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI PENUTUPAN MASA PERSIDANGAN I

TAHUN SIDANG 2020–2021 Kamis, 8 Oktober 2020

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

(2)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIDATO KETUA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI PENUTUPAN MASA PERSIDANGAN I

TAHUN SIDANG 2020 - 2021 Kamis, 8 Oktober 2020

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh,

Salam sejahtera bagi kita semua,

Om swasti astu, Namo buddhaya, Salam kebajikan. Yang Kami hormati:

Para Wakil Ketua DPR;

Para Anggota DPR;

(3)

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga dapat menghadiri Rapat Paripurna Penutupan Masa Persidangan I Tahun Sidang 2020-2021.

Masa Persidangan ini telah berlangsung sejak tanggal 14 Agustus 2020 dan akan berakhir pada hari ini. Selanjutnya DPR akan memasuki Masa Reses, dimulai pada tanggal 9 Oktober 2020.

Sidang Dewan yang terhormat,

Dalam Masa Persidangan I ini, kita masih bekerja dalam tatanan kehidupan normal baru (new normal) menghadapi pandemi Covid-19. Walaupun kita telah berusaha bekerja secara optimal menanggulangi Covid-19 beserta dampaknya, namun masih terjadi peningkatan jumlah kasus penderita Covid-19. Kami menghimbau pihak terkait agar terus meningkatkan sosialisasi, edukasi, dan kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Marilah kita jadikan Covid-19 ini sebagai momentum yang tepat guna memperbaiki sistem kesehatan nasional,

(4)

meningkatkan peran dan fungsi Puskesmas sebagai fungsi utama melakukan segala upaya pencegahan penyakit serta meningkatkan kesehatan masyarakat. Puskesmas juga menjadi garda terdepan dalam memberikan informasi dan mendeteksi gangguan kesehatan masyarakat.

Dalam pelaksanaan fungsi legislasi pada masa Persidangan I ini, DPR bersama Pemerintah telah melakukan penyelesaian pembahasan terhadap sejumlah RUU, yaitu:

1. RUU tentang Bea Materai, yang merupakan pengganti UU Nomor 13 Tahun 1985 sehingga pajak atas Bea Materai tersebut belum pernah mengalami perubahan sejak 1 Januari 1986 atau 35 tahun yang lalu. RUU tentang Bea Materai ini bertujuan untuk mengoptimalkan penerimaan negara, memberikan kepastian hukum, dan menyelaraskan dengan perkembangan teknologi serta memberikan perlakuan hukum yang sama, baik dokumen kertas maupun dokumen nonkertas (elektronik);

(5)

2. RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Swedia tentang Kerja Sama dalam Bidang Pertahanan (Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the the Government of the Kingdom of Sweden Cocerning Cooperation in the Field of Defence). RUU ini bertujuan untuk membuka jalan kerja sama bagi Indonesia dan Swedia, khususnya di bidang pengembangan industri pertahanan, mengintensifkan kerja sama pertahanan, dan meletakkan landasan hukum yang kokoh bagi kerja sama pertahanan kedua negara.

3. RUU tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi. RUU ini bertujuan untuk memberikan kepastian hukum yang adil bagi hakim konstitusi yang saat ini masih mengemban amanah sehingga dilakukan perbaikan terhadap ketentuan mengenai kedudukan, susunan, dan wewenang Mahkamah Konstitusi. Ketentuan lain yang berubah dalam RUU ini adalah yang terkait dengan usia minimal, syarat, tata cara

(6)

seleksi Hakim Konstitusi, dan perubahan masa jabatan Ketua dan Wakil Ketua MK.

4. RUU tentang Cipta Kerja. RUU ini bertujuan untuk mendorong efisiensi dan memangkas birokrasi dalam pendirian usaha di Indonesia karena memberikan kemudahan dan mempercepat proses perizinan berusaha, terutama bagi UMKM dan koperasi.

Terselesaikannya sejumlah RUU tersebut di atas menggambarkan kesungguhan kerja keras DPR bersama Pemerintah dalam menjalankan amanat konstitusi di bidang legislasi.

Di samping itu, DPR bersama Pemerintah dan DPD telah melakukan evaluasi terhadap Prolegnas Prioritas Tahun 2020 dengan mengurangi 16 (enam belas) RUU dari daftar Prolegnas Prioritas. Selain itu, terdapat 3 (tiga) RUU yang ditambahkan dalam Prolegnas Prioritas Tahun 2020 serta 2 (dua) RUU sebagai pengganti RUU lama yang sudah masuk Prioritas Tahun 2020. Dengan demikian jumlah RUU yang ada dalam daftar Prolegnas Prioritas Tahun 2020 sebanyak 37 RUU. Evaluasi tersebut tidak dapat dihindari karena proses

(7)

pembahasan RUU sedikit banyak terdampak akibat adanya pandemi Covid-19 saat ini.

DPR tetap memiliki komitmen yang tinggi untuk menyelesaikan RUU menjadi UU sebagai pelaksanaan tugas konstitusional dalam fungsi legislasi. Ke depan DPR akan mengoptimalkan berbagai upaya guna menuntaskan sejumlah RUU yang saat ini tengah dibahas agar dapat diselesaikan tepat waktu, terutama RUU prioritas Tahun 2020. Sudah menjadi tekad DPR untuk terus bekerja dan selalu bekerja memberikan yang terbaik untuk seluruh rakyat Indonesia.

Sidang Dewan yang terhormat,

Dalam fungsi anggaran, DPR dan Pemerintah telah menyetujui RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2019, yang dalam pelaksanaannya telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan mendapat Opini “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)”. Hal ini merupakan capaian opini audit terbaik yang berhasil dipertahankan oleh Pemerintah sejak LKPP Tahun 2016.

(8)

Selain itu, DPR dan Pemerintah telah menyetujui RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2021. Dalam RUU APBN 2021, disepakati berbagai asumsi dasar ekonomi makro, yakni pertumbuhan ekonomi di 2021 sebesar 5,0 persen, inflasi 3,0 persen, niilai tukar rupiah Rp 14.600 per dollar AS, suku bunga SBN 10 tahun 7,29 persen, serta lifting minyak bumi dan gas bumi masing-masing sebesar 705.000 barel per hari (BPH) dan 1.007.000 BPH.

Mengacu pada asumsi ekonomi makro tersebut, DPR menyetujui kebijakan APBN yang akan dijalankan Pemerintah setahun mendatang, antara lain melanjutkan penanganan bidang kesehatan, pengendalian defisit dengan tetap memperhatikan prioritas pembangunan nasional, akselerasi pemulihan ekonomi nasional dan penguatan reformasi di berbagai bidang, memberikan bantuan dengan fokus pada sektor informal, UMKM, dan sektor terdampak lainnya, meningkatkan daya beli masyarakat, meningkatkan efektivitas perlindungan sosial, mempertajam belanja K/L dan manajemen risiko fiskal atas penerimaan pajak yang tidak mencapai target.

(9)

Selain bertujuan merealisasikan tujuan pembangunan nasional, kebijakan yang ditetapkan juga diarahkan untuk mengantisipasi terjadinya perlambatan ekonomi, khususnya akibat pandemi Covid-19. Oleh karena itu, Pemerintah harus terus memastikan kebijakan APBN dilaksanakan secara cepat dan tepat sasaran, terutama penyaluran program bantuan sosial yang meringankan beban masyarakat terdampak Covid-19 harus langsung diberikan kepada masyarakat, khususnya bagi kelompok miskin dan rentan.

Sidang Dewan yang terhormat,

Mencermati perekonomian global maupun domestik yang masih dibayangi ketidakpastian, DPR terus mendorong Pemerintah agar penanganan Covid-19 beserta dampaknya terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat, dilakukan secara cepat, tepat, dan terarah. Oleh karena itu belanja negara terus diarahkan untuk memperkuat countercyclical dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dan mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, DPR juga memahami bahwa kondisi dunia usaha yang masih terdampak

(10)

Covid-19 dan belum sepenuhnya pulih mengakibatkan penerimaan negara masih menghadapi tantangan yang berat dalam memenuhi kebutuhan belanja negara pada tahun 2021. Sebagai konsekuensi dari besarnya kebutuhan countercyclical pada tahun 2021 dan terbatasnya penerimaan negara, DPR menyepakati pelebaran defisit hingga 5,70 persen terhadap PDB. Hal ini untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, serta menghindari opportunity loss dalam mendorong pencapaian target pembangunan nasional. Dengan demikian, DPR mendukung kebijakan fiskal yang ekspansif konsolidatif dalam rangka mendorong pengelolaan fiskal yang fleksibel, hati-hati, dan berkelanjutan yang diikuti langkah konsolidasi fiskal secara bertahap.

Sidang Dewan yang terhormat,

Dalam pelaksanaan fungsi pengawasan, DPR melalui Alat Kelengkapan Dewan, Komisi, dengan penuh semangat tetap melakukan rapat-rapat bersama dengan mitra kerja dan kunjungan kerja, khususnya untuk memastikan efektivitas program penanggulangan

(11)

Covid-19 dan meningkatkan sinergisitas kementerian/lembaga serta pemerintah daerah.

Terkait dengan penegakan hukum, DPR mendorong setiap instansi penegakan hukum untuk menyesuaikan pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam masa kenormalan baru ini. DPR berharap instansi penegakan hukum dapat meningkatkan efektivitas penggunaan teknologi dan informasi dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya guna meminimalisasi sentuhan kontak dan kehadiran fisik bagi para pihak yang berkaitan dengan perkara penegakan hukum. Selain itu, DPR juga berharap aparat penegak hukum dapat menghadirkan data elektronik dari penegakan hukum yang lebih akurat, faktual, dan akuntabel agar keterbukaan informasi publik dapat tercapai dalam situasi pandemi Covid 19 ini.

Sejak tanggal 26 September hingga 5 Desember 2020 persiapan Pilkada Serentak telah memasuki masa kampanye yang merupakan salah satu momen yang rawan terhadap penularan Covid-19. Oleh sebab itu marilah kita sebagai bagian dari partai politik turut serta dalam mengedukasi masyarakat untuk tidak menciptakan kerumunan massa, selalu menjaga

(12)

kebersihan alat peraga kampanye, serta terus mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh KPU dalam masa kampanye ini. Kita semua tentu berharap agar pesta demokrasi yang akan berlangsung tanggal 9 Desember nanti dapat berjalan dengan baik dan lancar, sehingga menghasilkan para pemimpin daerah terbaik sesuai kehendak rakyat.

Menyongsong pelaksanaan Pilkada tersebut, DPR menegaskan bahwa setiap aparat penegak hukum harus mampu menjaga netralitas sepanjang proses Pilkada. Lebih lanjut, DPR berharap agar Polri dapat membantu penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang melakukan pelanggaran protokol kesehatan sepanjang rangkaian Pilkada 2020 berlangsung.

Sidang Dewan yang terhormat,

DPR meminta Pemerintah segera mengevaluasi penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat terdampak Covid-19. Bantuan sosial harus tepat sasaran dan pendistribusian di lapangan dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. DPR juga menghimbau

(13)

Pemerintah agar mempunyai standar yang jelas dalam penanganan Covid-19 sehingga secara komprehensif menjadi satu kesatuan gotong royong penanganan Covid-19.

Pada Masa Persidangan I ini DPR juga telah memberikan pertimbangan terhadap 8 (delapan) Calon Anggota Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dari unsur masyarakat Periode 2020-2025 dan memberikan pertimbangan terhadap 7 (tujuh) Calon Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Negara Sahabat untuk Republik Indonesia.

Sidang Dewan yang terhormat,

Pada masa sidang ini, kita masih berusaha tetap optimal dalam menjalankan fungsi diplomasi parlemen, termasuk aktif mengikuti berbagai pertemuan internasional yang diadakan secara virtual. Beberapa pertemuan tersebut antara lain: ASEAN inter-Parliamentary Assembly, di mana Indonesia kembali mengajak parlemen di kawasan untuk memberi sikap atas situasi di Rohingya.

(14)

Kerja sama international untuk menangani covid 19 dari berbagai aspek juga masih menjadi tema utama pertemuan internasional. Beberapa pertemuan penting di mana Indonesia mengambil peran aktif antara lain: OECD, WTO, Asia Pacific Parliament for Global Health, dan Pertemuan Tingkat Tinggi PBB untuk SDGs, termasuk pertemuan penting ketua-ketua parlemen sedunia yang diadakan setiap 5 tahun sekali. GKSB yang telah diresmikan pada bulan Februari 2020 juga telah aktif melakukan pertemuan, antara lain GKSB Turki, Finlandia, Amerika Serikat, Perù, Azerbaizan, dan Uni Eropa.

Sidang Dewan yang terhormat, hadirin yang saya muliakan,

Tibalah saatnya, Anggota DPR RI untuk melaksanakan reses dalam situasi dan kondisi pandemi Covid-19. Mari kita bekerja bersama rakyat di daerah pemilihan, bergotong royong dalam pemulihan ekonomi dan sosial masyarakat dengan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Pergunakanlah kesempatan Masa Reses ini untuk

(15)

menyampaikan kepada rakyat, tugas-tugas konstitusional yang telah dilaksanakan oleh DPR dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat.

Atas nama Pimpinan DPR, saya mengumumkan kepada seluruh rakyat Indonesia, mulai tanggal 9 Oktober 2020 sampai dengan tanggal 8 November 2020 DPR memasuki Masa Reses Masa Persidangan I Tahun Sidang 2020-2021.

Kami ucapkan selamat bekerja, semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa memberikan rahmat dan bimbingannya bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Om shanti shanti shanti om.

KETUA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

TTD

Referensi

Dokumen terkait

Seperti telah disebutkan sebelumnya, salah satu keuntungan motor langkah adalah bahwa kecepatannya dapat diatur. Akan tetapi, motor langkah tidak dapat langsung diberikan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, baik penelitian kepustakaan maupun penelitian lapangan, berkaitan dengan wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian konsinyasi di Dapur

Adapun kegiatan pembenahan yang sedang dilakukan untuk mewujudkan pelaksanaan tugas dan fungsi DPR yang efektif dan efisien, adalah menyusun Pedoman Pelaksanaan Fungsi

Учесницима који на јавном надметању нису стекли статус купца или другог најбољег понуђача, депозит се враћа у року од осам дана од дана јавног

Penggunaan polisakarida mannan sampai tingkat 3000 ppm tidak mempengaruhi nilai konversi ransum, hasil sebaliknya ditunjukkan pada penggunaan 4000 ppm yang mempunyai nilai

Ketika dilarutkan dalam atau dicampur dengan bahan lain dan dalam kondisi yang menyimpang dari yang disebutkan dalam EN374 silahkan hubungi suplier sarung tangan CE-resmi

Titrasi permanganometri adalah titrasi berdasarkan prinsip oksidasi reduksi dan digunakan untuk menetapkan kadar reduktor dalam suasana asam sulfat

Salah satu upaya yang dilakukan untuk meminimasi dampak negatif yang timbul dari suatu kegiatan maka dilakukan penyusunan kajian kelayakan lingkungan berupa