• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT PERNYATAAN. Kajian Implementasi Sistem Informasi Akuntansi Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Departemen Keuangan Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SURAT PERNYATAAN. Kajian Implementasi Sistem Informasi Akuntansi Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Departemen Keuangan Republik Indonesia"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam tesis saya yang berjudul :

Kajian Implementasi Sistem Informasi Akuntansi Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Departemen Keuangan Republik Indonesia

Merupakan gagasan atau hasil penelitian tesis saya sendiri, dengan arahan Komisi Pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan rujukannya. Tesis ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar atau capaian akademik lainnya pada program sejenis di perguruan tinggi lain. Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.

Bogor, April 2007 Yang Membuat Pernyataan

(2)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 24 Mei 1982 dari keluarga Bapak Tubagus Ratu Agus, SE dan Ibu Retno Murdiningsih, S.IP Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Tahun 1994 penulis lulus dari SD Negeri Karang Tengah 7 Ciledug, kemudian pada tahun 1997 penulis menyelesaikan studi di SLTP Negeri 1 Ciledug, Tangerang. Selanjutnya penulis melanjutkan studi di SMU Negeri 47 Jakarta hingga lulus tahun 2000. Pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur UMPTN. Penulis memilih Program Studi Arsitektur Lanskap, Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian.

Awal tahun 2005 penulis mengikuti ujian seleksi di Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis, Institut Pertanian Bogor, dan diterima sebagai mahasiswa di kelas Reguler 33.

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulisan tesis berjudul ”Kajian Implementasi Sistem Informasi Akuntansi Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Departemen Keuangan Republik Indonesia dapat diselesaikan.

Berbagai bentuk bimbingan, dukungan dan bantuan dalam proses penyelesaian tesis ini telah penulis terima dari berbagai pihak sehingga penulis dapat dengan semangat menyelesaikan tesis ini. Karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1 Kedua orang tua tercinta atas segala do’a, cita-citanya yang menjadi dorongan, perhatian, kesabaran dan cinta yang tak pernah habis diberikan selama ini,

2 Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, MSc dan Drs. Hendro Sasongko, Ak. MM selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dari awal penelitian hingga tesis ini terselesaikan.

3 Dr. Hekinus Manao, Ak. M.Acc, CGFM, Drs. Haryanto Kadi, MSc., Agnes Harijati, Suhud S.IP, Wayan Supatra dan seluruh staf Direktorat Informasi dan Akuntansi (DIA), Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan KPPN.

4 Seluruh staf Program Manajemen dan Bisnis IPB, khususnya staf akademik yang selalu membantu dan mempermudah semua proses dan keperluan akademik sejak masa kuliah yang lalu hingga seminar dan ujian tesis.

5 Mas Yano dan Natrie yang secara langsung maupun tidak langsung selalu memberikan dukungan dan dorongan yang selalu menambah pengalaman penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

6 Herwita Andriamasari dan keluarga atas segala bantuan, dorongan dan kebaikan yang diberikan kepada penulis,

7 Seluruh rekan di kelas Reguler 33 Program Manajemen dan Bisnis, Institut Pertanian Bogor yang tidak dapat satu-persatu disebutkan kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada penulis.

Akhirnya semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan berguna dimasa yang akan

datang. Tidak lupa mohon maaf sebesar-besarnya atas segala kekurangan dan kesalahan

yang ada. Semoga Allah meridhoi dan memberikan petunjuk kepada kita. Amin.

Bogor,

Mei

2007

(4)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Reformasi manajemen keuangan negara telah dicanangkan di Indonesia melalui satu paket undang-undang di bidang keuangan negara. Reformasi ini mencakup perencanaan, penganggaran, perbendaharaan, akuntansi, dan auditing. Prinsip-prinsip pengelolaan keuangan negara yang baik antara lain adalah akuntabilitas yang berorientasi pada hasil, proporsionalitas, transparansi, dan profesionalitas.

Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerintahan (SAP), hal ini diatur dalam Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 mengenai Keuangan Negara yang mensyaratkan bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaraan Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) disusun dan disajikan sesuai dengan SAP yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

Dalam rangka penyusunan anggaran yang sesuai prinsip-prinsip dasar pengelolaan keuangan negara yang baik (best practices), perlu diselenggarakan suatu Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Berdasarkan Undang-undang No. 42 tahun 2002, pelaksanaan anggaran ini menuntut Kementerian Negara atau Lembaga Negara Non Departemen untuk menyelenggarakan pertanggung jawaban penggunaan dana bagian anggaran yang dikuasainya berupa laporan realisasi anggaran dan neraca Kementerian Negara atau Lembaga bersangkutan kepada Presiden melalui menteri keuangan, sedangkan Bendahara Umum Negara atau Kuasa Bendahara Umum Negara yaitu Menteri Keuangan juga dituntut menyajikan Laporan Arus Kas. Menteri Keuangan memberi mandat pada Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan dalam menyelenggarakan SIA.

(5)

SIA yang diselenggarakan dalam ruang lingkup pemerintah pusat yang bersifat dekonsentrasi dikenal dengan nama Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP). SAPP diperlukan untuk pengendalian anggaran serta pengukuran dan pelaporan kinerja. Tujuan penyelenggaraan SAPP adalah:

Menjaga aset Pemerintah Pusat dan instansi-instansinya melalui pencatatan, pemrosesan dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten sesuai dengan standar dan praktek akuntansi yang diterima secara umum;

Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan kegiatan keuangan Pemerintah Pusat, baik secara nasional maupun instansi yang berguna sebagai dasar penilaian kinerja, untuk menentukan ketaatan terhadap otorisasi anggaran dan untuk tujuan akuntabilitas;

Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu instansi dan Pemerintah Pusat secara keseluruhan;

Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara efisien.

SAPP mempunyai suatu ruang lingkup yang tidak meliputi pemerintah daerah yang sumber dananya berasal dari APBD, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang terdiri dari Perusahaan Perseroan dan Perusahaan Umum, Bank Pemerintah dan Lembaga Keuangan Milik Pemerintah. SAPP terdiri dari Sistem Akuntansi Pemerintah (SiAP) yang dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan dan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang dilaksanakan oleh Kementerian Negara atau Lembaga.

Pemerintah dalam menghasilkan dan menyajikan informasi, dapat menentukan bentuk dan jenis informasi sesuai kebutuhan sendiri. Akantetapi penyajian harus sesuai dengan ketentuan dan standar akuntansi yang berlaku. Informasi yang disajikan SAPP secara umum bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari semua pengguna, namun secara khusus informasi yang dihasilkan dalam ruang lingkup SiAP lebih bertujuan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari pengguna tertentu dalam hal ini Pemerintah Pusat (Departemen Keuangan).

Perkembangan dan perubahan struktur organisasi negara dan kemajuan teknologi informasi akan menuntut penilaian kembali atas sistem yang telah berjalan, apakah masih cukup relevan atau perlu diperbaharui lagi. Sehingga menuntut kejelian dari para penyusun sistem

(6)

tersebut. Hal ini akan mempengaruhi kualitas informasi yang dihasilkan, kesesuaian informasi terhadap ketentuan yang berlaku dan kebutuhan dari penggunanya merupakan pertimbangan yang sangat mempengaruhi implementasi suatu SIA. Penerapan dan pemanfaatan SIA dengan baik, maka secara otomatis pelaksanaan fungsi-fungsi yang terkait serta prosedur-prosedur yang dijalankan akan baik pula. Sehingga diharapkan akan dapat mengurangi kesulitan-kesulitan dalam aktivitas operasional, meningkatkan kinerja pegawai dan menciptakan efisiensi dan efektifitas pegawai dalam melaksanakan tugas. Tanpa adanya pengembangan dan pemanfaatan sumber daya sistem informasi yang baik maka sistem tersebut tidak akan memberikan kontribusi yang berarti.

Studi tentang sistem informasi ini dimaksudkan untuk menganalisis implementasi SIA di dalam suatu organisasi, dengan mengkaji tingkat kepentingan dan kinerja sumber daya sistem informasi maka diharapkan dapat menghasilkan kualitas informasi yang sesuai. Dengan peranan dan pemanfaatannya yang begitu besar, SIA ini perlu terus dikembangkan seiring dengan perkembangan di bidang akuntansi dan teknologi informasi. Karena itu diperlukan pengetahuan dan informasi mengenai sumber daya sistem informasi serta kaulitas informasi yang dihasilkannya.

1.2 Rumusan Masalah

Implementasi SIA Ditjen Perbendaharaan masih terdapat kendala-kendala yang menghambat kelancaran arus informasi dan keterbatasan-keterbatasan sumber daya sistem informasinya, dimulai dari tersedianya sumber daya yang memenuhi syarat kualitas dan kuantitas yang diinginkan, pemeliharaan terhadap setiap sumber daya yang kurang efektif atau bahkan tidak tersedia, aktifitas sistem informasi yang belum terimplementasikan secara efektif dan efisien, kinerja yang kurang pada setiap sumber daya, tingkat kepentingan (perhatian) yang tidak sesuai dengan kinerja dari sumber daya tertentu, sampai dengan kualitas informasi yang belum

(7)

sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna yang dalam hal ini adalah pegawai Ditjen Perbendaharaan yang terkait secara langsung dalam implementasi SIA. Melihat kendala dan keterbatasan yang ada maka perlu dilakukan evaluasi bagaimana implementasi SIA yang berbasis teknologi informasi. Selain itu sistem yang ada juga harus selalu disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi khususnya di bidang akuntansi dan teknologi sehingga dapat menghasilkan informasi yang lebih berkualitas. Identifikasi permasalahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1 Bagaimana tingkat kepentingan dan kinerja sumber daya sistem informasi dalam menunjang kelancaran implementasi SIA?

2 Apakah kualitas informasi yang dihasilkan SIA sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna?

1.3 Tujuan Penelitian

1 Mengidentifikasi dan menganalisis tingkat kepentingan dan kinerja sumber daya sistem informasi dalam menunjang kelancaran implementasi SIA Ditjen Perbendaharaan.

2 Menganalisis kesesuaian kualitas informasi yang dihasilkan SIA Ditjen Perbendaharaan dengan ketentuan yang berlaku dan kebutuhan penggunanya.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis keragaman menunjukkan tidak terdapat pengaruh nyata (P > 0,05) perlakuan batuan fosfat dan mikroba serta interaksinya terhadap serapan Fosfor

Prakiraan SPBK untuk tanggal 25 Juli 2016, menunjukkan sebagian besar Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan,

Jika seseorang mela kukan modifikasi terhadap file carrie r tersebut, ma ka proses tersebut disebut attack karena ada mod ifikasi yang dila kukan yang bertujuan

Namun hingga sekarang promosi tersebut telah berkembang dengan menggunakan social media, event dan juga website yang tidak dimiliki oleh kedua kompetitornya yaitu

Dari hasil analisis data KSU. Hal ini menunjukan bahwa stingkat solvabilitas KSU. BMT Muamalat Brebes selama lima tahun dalam klasifikasi koperasi yang sangat

Mikrokontroler Arduino Uno bisa digunakan sebagai elemen pengontrol pada alat pengukur suhu udara karena mikrokontroler ini sudah memiliki rangkaian ADC internal yang

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga fraksi ekstrak etanol kelopak bunga rosella ini mempunyai rata-rata volume urin yang sama, namun fraksi yang paling aktif

Berdasarkan uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% daun pala memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan nilai KHM pada konsentrasi 0,5%