SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN
SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN
ATAS RINCIAN SALDO
ATAS RINCIAN SALDO
Dirangkum untuk memenuhi mata
Dirangkum untuk memenuhi mata kuliah:
kuliah:
Pengauditan II / AK-B
Pengauditan II / AK-B
Oleh:
Oleh:
Stevani / 1!1"#$
Stevani / 1!1"#$
Nia Nata%&&a /
Nia Nata%&&a / 1!11
1!11'#
'#
S()*ia +a,nita / 1!1
S()*ia +a,nita / 1!1
UNI.ERSITAS KRISTEN MARANAT+A
UNI.ERSITAS KRISTEN MARANAT+A
BANDUNG
BANDUNG
"1$
"1$
Pe,andingan %a0)ing audit untu2 )engu3ian ata% ,in4ian %ad( dan untu2 )engu3ian )engendaian %e,ta )engu3ian %u%tantive ata% t,an%a2%i
Baik risiko sampling maupun nonsampling merupakan hal yang penting bagi pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi, dan pengujian atas rincian saldo. Untuk mengatasi risiko sampling, auditor dapat menggunakan metode nonstatistik atau statistik atas ketiga jenis pengujian tersebut. Perbedaan utama antara pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi, dan pengujian atas rincian saldo terletak pada apa yang
ingin diukur oleh auditor.
Jenis Pengendalian pa yang Diukurnya
Pengujian Pengendalian • !eefektifan operasi pengendalian
internal
Pengujian "ubstantif atas transaksi • !eefektifan pengendalian
• !ebenaran moneter transaksi dalam
sistem akuntansi
Pengujian atas rincian saldo • pakah jumlah dolar saldo akun
mengandung salah saji yang material
uditor melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi :
• Untuk menentukan apakah tingkat pengecualian populasi cukup rendah.
• Untuk mengurangi penilaian risiko pengendalian dan karenanya mengurangi
pengujian atas rincian saldo.
• Untuk perusahaan public, guna menyimpulkan bah#a pengendalian telah beroperasi
secara efektif demi tujuan audit pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
Sa0)ing N(n%tati%ti2
da $% langkah yang diperlukan dalam sampling audit untuk pengujian atas rincian saldo. &angkah'langkah tersebut selaras dengan $% langkah yang digunakan untuk pengujian pengendalian dan pengujian substanti(e atas transaksi, #alaupun tujuan berbeda.
)engu3ian ata% ,in4ian %ad( 5
• )erencanakan sampel :
$. )enyatakan tujuan pengujian audit
*. )emutuskan apakah sampling audit dapat diterapkan
+. )endefinisikan salah saji %. )endefisnisikan populasi . )endefinisikan unit sampling
-. )enetapkan salah saji yang dapat ditoleransi
. )enetapkan risiko yang dapat diterima atas penerimaan yang salah
/. )engestimasi salah saji dalam populasi
0. )enentukan ukuran sampel a#al
• )emilih sampel dan melaksanakan
prosedur audit :
$1. )emilih sampel
$$. )elaksanakan prosedur audit
• )enge(aluasi 2asil :
)engu3ian )engendaian dan )engu3ian %u%tantive ata% t,an%a2%i :
• )erencanakan sample :
$. )enyatakan tujuan pengujian audit.
*. )emutuskan apakah sampling audit dapat diterapkan
+. )endefinisikan atribut dan kondisi pengecualian
%. )endefinisikan populasi
. )endefinisikan unit sampling
-. )enetapkan tingkat pengecualian yang dapat
ditoleransi
. )enetapkan risiko yang dapat diterima atas penilaian risiko pengendalian yang terlalu
rendah 34546
/. )engestimasi tingkat pengecualian populasi
0. )enentukan ukuran sampel a#al
• )emilih sampel dan melaksanakan
prosedur audit :
$1. )emilih sampel
$$. )elaksanakan prosedur audit
$*. )enggeneralisasi dari sampel ke populasi
$+. )enganalisis salah saji
$%. )emutuskan aksepbilitas populasi
$*. )enggeneralisasi dari sampel ke populasi
$+. )enganalisis pengecualian $%. )emutuskan kseptabilitas
populasi
uditor akan mengambil sampel untuk pengujian atas rincian saldo guna menentukan apakah saldo akun yang sedang diaudit telah dinyatakan secara #ajar. 7"ampling audit dapat diterapkan setiap kali auditor berencana membuat kesimpulan mengenai populasi berdasarkan sampel.7 !arena sampling audit untuk pengujian atas rincian saldo mengukur
salah saji moneter, yaitu salah saji yang terjadi apabila item sampel disalah sajikan. uditor akan menge(aluasikan apakah populasi yang tercatat mengandung lebih saji. uditor memisahkan populasi kedalam dua atau lebih subpopulasi sebelum menerapkan sampling audit, sehingga mereka dapat mendefinisikan setiap strata berdasarkan nilai yang tercatat disebut sebagai Sa0)ing e,%tati6i2a%i7 Unit sampling adalah nomor pelanggan. Jika auditor berkepentingan dengan tujuan kelengkapan mereka harus memiliki sampel dari sumber yang berbeda, seperti pelanggan atau (endor dengan saldo nol yang biasa disebut dengan pelanggan dengan saldo nol.
Bagi semua penerapan sampling statistik dan nonstatistik, auditor berisiko membuat kesimpulan kuantatif yang tidak tepat mengenai populasi. 2al ini akan selalu terjadi kecuali auditor menguji $11 persen populasi.Ri%i2( &ang da)at dite,i0a ata% )ene,i0aan &ang %aa* 8acceptable risk of incorrect acceptance = ARIA ) adalah jumlah yang tersedia ditanggung auditor karena menerima suatu saldo sebagai benar padahal salah saji yang sebenarnya dalam saldo tersebut melampaui salah saji yang dapat ditoleransi. Untuk memperoleh keyakinan yang lebih besar ketika mengaudit suatu saldo, auditor akan menetapkan 48 yang lebih rendah. "ebuah faktor yang mempengaruhi auditor mengenai 48 adalah penilaian risiko pengendalian dalam model risiko audit. Jika pengendalian internal sudah efektif, maka risiko pengendalian dapat dikurangi sehingga memungkinkan auditor untuk meningkatkan 48. "elain risiko pengendalian, 48 juga dipengaruhi secara langsung oleh risiko audit yang dapat diterima dan sebaliknya dipengaruhi oleh pengujian substanti(e lainnya yang telah dilaksanakan 3atau direncanakanj6 atas saldo akun. Biasanya auditor membuat estimasi berdasarkan pengalaman sebelumnya dengan klien dan dengan risiko inheren, yang mempertimbangkan hasil pengujian pengendalian, pengujian substanti(e
atas transaksi, dan prosedur analisis yang telah dilaksanakan. jika menggunakan sampling nonstatistik, standar auditing mengijinkan auditor untuk menggunakan metode pemilihan mana pun yang telah di bahas pada bab $. uditor baru akan membuat keputusan setelah mempertimbangkan keunggulan dan kelemahan setiap metode, termasuk pertimbangan biaya. uditor menerapkan prosedur audit yang tepat pada setiap sampel untuk menentukan apakah item tersebut mengandung salah saji.
uditor yang menggunakan sampling nonstatistik tidak dapat mengukur secara formal kesalahan sampling sehingga harus mempertimbangkan secara subjektif kemungkinan bah#a salah saji populasi yang sebenarnya melampaui jumlah yang dapat di toleransi. uditor melakukan hal ini dengan mempertimbangkan :
$. Perbedaan antara titik estimasi dan salah saji yang dapat di toleransi *. "ejauh mana item dalam populasi telah diaudit $11 persen
+. pakah salah saji cendrung mengoffset atau hanya bersifat satu arah %. Jumlah salah saji indi(idual
. Ukuran sampel
uditor harus menge(aluasi sifat dan penyebab setiap salah saji ditemukan dalam pengujian atas rincian saldo. uditor akan menentukan mengapa jenis salah saji tersebut sangat sering terjadi, implikasi salah saji terhadap audit bidang lainnya, dampak potensial terhadap laporan keuangan, dan pengaruhnya terhadap operasi perusahaan.
Jika auditor menyimpulkan bah#a salah saji dalam satu populasi mungkin lebih besar dari salah saji yang dapat di toleransi setelah mempertimbangkan kesalah sampling, populasi tidak dianggap dapat diterima. Pada titik tersebut, auditor memiliki beberapa tindakan yang dapat dilakukan :
• 9idak mengambil tindakan hingga pengujian atas bidang audit lainnya telah selesai • )elaksanakan pengujian audit yang diperluas pada bidang tertentu
• Peningkatan ukuran sampel • )enyesuaikan saldo akun
• )eminta klien untuk mengoreksi populasi
• )enolak untuk memberikan pendapat #ajar tanpa pengecualian
Sa0)ing unit 0(nete, 8monetary unit sampling= MUS9 sekarang merupaka metode sampling statistik yang paling umum digunakan untuk pengujian atas rincian saldo karena memiliki kesederhanaan statistik bagi sampling atribut serta memberikan hasil statistik yang diekspresikan dalam dolar 3atau mata uang lainnya yang sesuai6. )U" juga disebut sebagai sampling unit dolar, sampling jumlah moneter kumulatif, dan sampling dengan probabilitas yang proposional dengan ukuran.
Pe,edaan anta,a %a0)ing unit 0(nete, 8MUS9 dan %a0)ing n(n%tati%ti2
De6ini%i unit %a0)ing adaa* %uatu d(a, individua )U" memiliki fitur yang penting seperti definisi unit sampling sebagai suatu dolar indi(idual dalam saldo akun. ama metode statistikny, yaitu sampilng unit moneter, berasal dari fitu yang berbeda ini. Dengan berfokus pada dolar indi(idual sebagai unit sampling, secara otomatis )U" akan menekankan unit fisik yang memiliki saldo tercatat yang lebih besar. !arena sampling diambil berdasarkan dolar indi(idual, akun saldo yang besar memiliki kesempatan lebih besar untuk dimasukan ketimbang akun dengan saldo yang lebih kecil.
U2u,an )()ua%i adaa* )()ua%i d(a, te,4atat metode pemilihan sampel dalam )U", yang kaan dibahas nanti, tidak dapat digunakan untuk menge(aluasi kemungkinan belum tercatat nya item populasi. )U" tidak digunakan untuk menge(aluasi apakah item persediaan tertentu memang ada tetapi belum diperhitungkan.
Pe,ti0angan )enda*uuan 0engenai 0ate,iaita% diguna2an untu2 %etia) a2un dan u2an %aa* %a3i &ang da)at dit(e,an%i aspek unik lainnya dari )U" adalah penggunaan pertimbangan pendahuluan mengenai materilitas, seperti dbahas pada bab 03jilid$6, untuk
menentukan secara langsung jumlah salah saji yang dapat ditoleransi ketika mengaudit setiap akun. 9eknik sampling lainnya mengahruskan auditor untuk menentukan salah saji yang dapat ditoleransi bagi setiap akun dengan mengalokasikan pertimbangan pendahuluan mengenai materialitas.
U2u,an %a0)e ditentu2an dengan 0engguna2an ,u0u% %tati%ti2 proses ini akan dibahas secara terperinci setelah membahas $% langkah sampling untuk sampling unit moneter 3)U"6.
Atu,an 2e)utu%an 6(,0a diguna2an untu2 0e0utu%2an a2%e)taiita% )()ua%i aturan keputusan yang digunakan untuk )U" serupa dengan yang digunakan untuk sampling
nonstatistik, tetapi hal tersebut cukup berbeda dengan pembahasan tentang keunggulan. turan keputusan ini akan siilustrasikan pada halaman $+ setelah peritungan salah saji yang pasti ditunjukkan.
Pe0ii*an %a0)e dia2u2an dengan 0engguna2an PPS sampel unit moneter adalah sampel yang dipilih dengan menggunakan),(aiita% &ang ),()(%i(na agi )e0ii*an u2u,an %a0)e (probability propotional to size sample selection=PPS9. "ampel PP" dapat diperoleh dengan menggunakan perangkat lunak komputer, tabel angka acak, atau teknik sampling sistematis. 9abel $'% menyajikan sebuah ilustrasi tentang populasi piutang usaha, termasuk total kumulatif yang akan digunakan untuk menunjukan pemilihan sampel.
Tae 1:-; P()ua%i Piutang U%a*a
Ite0 )()ua%i 8unit 6i%i29 Ju0a* te,4atat T(ta 2u0uati6 8unit d(a,9
$ ; + ; + * $.*/$ $.-+/ + -1 $.-0/ % + *.*$ -0$ *.0-* - $%+ +.$1 $.%* %.+1 / */ %./1/ 0 0%* .1 $1 /*- -.-$$ %1% -.0/1 $* +0-
.+-Audit(, 0enggena,ai%a%i da,i %a0)e 2e )()ua%i dengan 0ngguna2an te2ni2 MUS tanpa memandang metode sampling yang dipilih, auditor harus menggenarilasasi dari sampel ke populasi dengan 3$6 memproyeksikan salah saji dari hasil sampel ke populasi dan 3*6 menentukan kesalahan sampling yang terkait. da empat aspek dalam melakukan hal tersebut dengan menggunakan )U":
$. 9abel sampling atribut digunakan untuk menghitung hasil. 9abel tersebut, seperti tabel $'0 di bab $, dapat digunakan, dengan mengganti 454 dengan 48.
*. 2asil atribut harus dikon(ersike dalam dolar.)U" mengestimasi salah saji dolar dalam populasi, bukan presentase item dalam populasi yang mengandung salah saji. !arena itu, auditor dapat mengestimasi tingkat dolar populasi yang mengandung salah saji berbagai cara mengestimasi total salah saji dolar.
+. uditor harus membuat asumsi mengenai presentase salah saji setiap item populasi yag mengandung salah saji. sumsi ini akan memungkinkan auditor untuk menggunakan tabel sampling atribut ketika mengestimasi salah saji dolar.
%. 2asil statistik yang diperoleh jika menggunakan )U" disebutsebagaiata% %aa* %a3i 8misstatement bounds). Batas salah saji tersebut merupakan estimasi lebih saji maksimum yang mungkin 3 batas salah saji atas6 dan kurang slaah saji maksimum mungkin 3 batas salah saji ba#ah6 dengan 48 tertentu. uditor akan menghitung baik atas batas salah saji atas maupun batas salah saji ba#ah.
Menggene,ai%a%i da,i %a0)e 2e )()ua%i 3i2a tida2 ada %aa* %a3i &ang dite0u2an dengan 0engguna2an MUS
nggaplah bah#a auditor mengkonfirmasi populasi piutang usaha untuk melihat kebenaran moneternya. 9otal populasi adalah ; $.*11.111, dan sampel sebanyak $11 konfirmasi telah diperoleh. 2al tersebut masing'masing disebut sebagai batas salah saji atas dan batas salah saji ba#ah. Dengan mengasumsikan 48 sebesar < dan dengan menggunakan tabel sampling atribut seperti tabel $'0, baik batas ba#ah atau atas ditentukan dengan melokalisasi perpotong ukuran sampel 3$116 dan angka salah saji aktual 316 dengan cara yang sama seperti untuk sampling atribut. 5U=4 sebesar +< pada tabel menyajikan baik batas ba#ah atau atas , yang diekspresikan sebagai presentase.
A%u0%i 1 jumlah lebih saji sama dengan $11<> jumlah kurang saji sama dengan $11<> batas salah saji pada 48 < adalah :
Batas salah saji atas ? ;$.*11.11 @ +< @ $11< ?; +-.111
Batas salah saji ba#ah ? ? ;$.*11.11 @ +< @ $11< ?; +-.111
!arena batas salah saji adalah +<, nilai dolar salah saji tidak mungkin melampaui ;+-.111 3+< dari total unit dolar tercatat dalam populasi. sumsikan bah#a tingkat pengecualian populasi aktual adalah + <. Dua kondisi tersebut harus ada sebelum jumlah ;+-.111
merefleksikan jumlah lebih saji yang benar:
$. "emua jumlah harus lebih saji. Jumlah yang mengoffset akan mengurangi jumlah lebih saji.
*. "emua item populasi yang salah saji merupakan salah saji $11<.
A%u0%i jumlah lebih saji sama dengan $1<> jumlah kurang sai sama dengan $1<> batas salah saji pada 48 < adalah:
Batas salah saji atas ? ;$.*11.11 @ +< @ $11< ?; +-.111
Batas salah saji ba#ah ? ;$.*11.11 @ +< @ $11< ?; +-.111
"ecara rata'rata, asumsinya adalah bah#a item'item yang mengandung salah saji tersebut akan salah dinyatakan sebesar tidak lebih dari $1<. Jika semua item mengandung salah saj dalam satu arah, batas salah saji akan mejadi A;+-.111 dan ' ;+-.111.
A%u0%i jumlah lebih saji sama dengan *1<> jumlah kurang saji sama dengan *11<> batas salah saji pada 48 < adalah:
Batas salah saji atas ? ;$.*11.11 @ +< @*1<?; .*11
Batas salah saji ba#ah ? ;$.*11.11 @ +< @*11<?; *.111
Justifikasi bagi presentase kurang saji lebih besar berpotensi menimbulkan salah saji yang lebih besar dalam istilah presentase.
P,e%enta%e a%u0%i %aa* %a3i &ang te)at asumsi yang pas bagi presentase salah saji dalam item populasi yang mengandung salah saji tersebut secara keseluruhan merupakan keputusan auditor. uditor harus menetapkan presentase tersebut berdasarkan pertimabangan profesional dalam situasi tersebut.
Menggene,ai%a%i 2eti2a %aa* %a3i dite0u2an
=mpat aspek dalam menggeneralisasi dari sampel ke populasi yang kita bahas sebelunya masih dapat diterapkan, tetapi penggunaanya telah dimodifikasi sebagai berikut:
$. Jumlah lebih saji dan kurang saji ditangani secara terpisah dan kemudian digabungkan. Pertama, batas salah saji atas dan ba#ah a#al dihitung secara terpisah untuk jumlah lebih saji dihitung. 9itik estimasi kurang saji akan digunakan untuk mengurangi batas salah saji atas a#al, dan titik estimasi lebih saji akan digunakan untuk mengurangi batas salah saji ba#ah a#al.
*. Asumsikan salah saji yang berbeda untuk setiap salah saji, termasuk salah saji nol. Jika tidak ada salah saji dalam sampel, asumsinya akan diperlukan sebagai presentase rata'rata salah saji untuk item populasi yang mengandung salah saji. Batas salah saji dihitung dengan menunjukan beberapa asumsi berbeda.
+. Auditor harus berhadapan dengan lapisan CUER dari tabel sampling atribut. uditor melakukan hal ini karena ada asumsi salah saji yang berbeda bagi setiap salah saji. &apisan tersebut dihitug dengan terlebih dahulu menentukan 5U=4 dari tabel untuk setiap salah saji dan kemudian menghitung setiap lapisan.
%. Asumsi salah saji harus dikaitkan dengan setiap lapisan. )etode yang paling umum untuk mengaitkan salah saji dengan lapisan adalah mengaitkan secara konser(atif presentase salah saji dolar yang terbesar dengan lapisan yang terbesar.
"ebagian besar penggunan )U" yakin bah#a pendekatan ini terlalu konser(atif jika ada jumlah yang mengoffset. Jika ditemukan jumlah kurang saji, sangatlah logis dan masuk akal bah#a batas jumlah lebih sajiharus lebih rendah ketimbang tidak ada jumlah kurang saji yang ditemukan, dan sebaliknya. Penyesuaian batas untuk mengoffset jumlah yang dilakukan sebagai berikut :
$. 9itik estimasi salah saji dibuat untuk jumlah lebih saji dan kurang saji. *. "etiap batas dikurangi sebesar titik estimasi sebaliknya.
Me0utu%2an a2%e)taiita% )()ua%i dengan 0engguna2an MUS
"etelah batas salah saji dihitung, auditor harus menentukan apakah populasi dapat diterima. Untuk melakukan hal tersebut diperlukan suatu aturan keputusan (decision rule). turan keputusan )U" adalah sebagai berikut: jika batas salah saji ba#ah 3 loer misstatement bound !&)B6 dan batas salah saji atas 3upper misstatement bound ! U)B6 berada diantara jumlah salah saji yang berupa lebih saji dan kurang saji yang dapat ditoleransi, kesimpulah bah#a nilai buku tidak mengandung salah saji yang materialdapat diterima. Jika tidak, ambil
kesimpulan bah#a nilai buku mengandung salah saji material.
I2*ti%a, ang2a*-ang2a* untu2 0eng*itung ata% %aa* %a3i &ang di%e%uai2an7
$. )enentukan salah saji untuk setiap item sampel, dengan memisahkan lebih saji dan kurang saji.
*. )enghitung salah saji per unit dolar dalam setiap item sampel 3salah sajijumlah tercatat6.
+. )engurutkan salah saji per unit dolar dari yang tertinggi ke yang terendah termasuk presentase asumsi salah saji bagi item sampel yang tidak mengandung salah saji.
%. )enentukan batas presisi atas dari tabel sampling atribut dan menghitung presentase batas salah saji untuk setiap salah saji 3lapisan6.
. )enghitung batas salah saji atas dan ba#ah untuk setiap lapisan dan total. -. )enghitung titik estimasi untuk lebih saji dan kurang saji.
. )enghitung batas salah sajiatas dan ba#ah yang disesuaikan.
Jika satu atau kedua batas salah saji itu berada diluar batas salah saji yang dapat ditoleransi dan populasi dianggap tidak dapat diterima, auditor memiliki beberapa opsi. 2al tersebut sama dengan apa yang telah dibahas sebelumnya untuk sampling nonstatistik.
Menentu2an u2u,an %a0)e dengan 0engguna2an MUS
9injauan kita mengenai )U" mencakup langkah untuk menentukan ukuran sampel, tetapi kita telah menunggu hingga saat ini guna membahas metode untuk melakukan perhitungan tersebut, karena anda terlebih dahulu harus memahami asumsi salah saji rata'rata.
Mate,iaita% pertimbangan pendahuluan mengenai materialitas umumnya merupakan dasar bagi jumlah salah saji yang dapat ditoleransi yang akan digunakan. Jika diperkirakan terjadi
salah saji dalam pengujian non')U", salah saji yang dapat ditoleransi berupa lebih saji atau kurang saji mungkin akan berbeda.
A%u0%i ),e%enta%e ,ata-,ata %a3i untu2 ite0 )()ua%i 0engandung %aa* %a3i sekali lagi, mungkin ada sumsi yang terpisah untuk batas atas dan ba#ah, yang juga merupakan pertimbangan auditor. 2al tersebut harus didasarkan pada pengetahuan auditor mengenai klien serta pengalaman masa lalu, dan jika lebih kecil dari $11< yang akan digunakan, asumsinya harus dapat di pertahankan dengan jelas.
Ri%i2( &ang da)at dite,i0a ata% )ene,i0aan &ang %aa* 8ARIA9 48 adalah pertimbangan auditor dan sering kali dicapai dengan bantuan model risiko audit.
Niai )()ua%i &ang te,4atat niai dolar diambil dari catatan klien.
E%ti0a%ii ting2at )enge4uaian umunya, estimasi tingkat pengecualian populasi untuk )U" adalah 1, karena )U" sangat tepat digunakan pada situasi tidak ada salah saji, atau jika hanya sedikit salah sajiyang diperkirakan akan terjadi. Jika salah saji yang diperkirakan akan terjadi, jumlah dolar salah saji populasi yang diharapkan akan diestimasi dan kemudian diekspresikan sebagai presentase nilai populasi tercatat.
+uungan 0(de ,i%i2( audit dengan u2u,an %a0)e untu2 MUS model risiko audit untuk perencanaan telah diperkenalkan pada bab 0 jilid $ dan akan di bahas pada bab'bab berikutnya sebagai :
Audit dengan 0engguna2an %a0)ing unit 0(nete,
"ampling unit moneter 3)U"6 memiliki seikitnya empat fitur yang menarik bagi auditor : $. )U" secara ototmatis akan meningkatkan sedikitnya kemungkinan memilih item
dolar yang tinggi dari populasi yang sedang diaudit. uditor akan mengkonsentrasikan perhatiannya pada item tersebut karena umumnya item itu menyajikan risiko salah saji yang material yang paling besar. "ampling berstratifikasi juga dapat digunakan untuk tujuan ini tetapi umumnya )U" jauh lebih mudah
diterapkan.
*. )U" dapat mengurangi biaya pelaksanaan pengujian audit karena beberapa item sampel akan diuji sekaligus.
+. )U" mudah diterapkan. "ampel unit moneter dapat die(aluasi dengan menerapkan tabel yang sederhana. Jadi jauh lebih mudah mengajarkan dan menga#asi penggunan teknik )U". Perusahaan yang memanfaatkan )U" secara ekstensif kan menggunakan program komputer atau tabel khusus yang mempermudah penentuan ukuran sampel dan proses e(aluasi yang ditunjukkan lebih lanjut dalam bab ini.
%. )U" menghasilkan kesimpulan statistik dan bukan kesimpulan nonstatistik. Banyak auditor yakin bah#a sampling statistik akan membantu dalam membuat kesimpulan yang lebih baik dan lebih dapat dipertanggungja#abkan.
9erdapat dua kelemahan )U":
$. 9otal batas salah saji dihasilakan ketika salah saji ditemukan mungkin terlalu tinggi untuk digunakan oleh auditor. 2al ini disebabkan karena metode e(aluasi tersebut secara inheren bersifat konser(atif ketika salah saji ditemukan dan sering kali menghasilkan batas yang jauh melampaui maerialitas. Untuk mengatasi masalah ini, mungkin diperlukan sampel yang besar.
*. "ulit memilih sampel PP" dari populasi yang besar tanpa bantuan komputer. SAMPLING .ARIABEL
Sa0)ing va,iae< seperti )U", adalah metode statistik yang digunakan oleh auditor. "ampling (ariabel dan sampling nonstatistik untuk pengujian atas rincian saldo memiliki tujuan yang samaCuntuk mengukur salah saji dalam suatu saldo akun. "eperti halnya dengan sampling non'statistik,jika auditor menentukan bah#a jumlah salah saji melampaui jumlah yang dapat ditoleransi, mereka akan menolak populasi dan melakukan tindakan tambahan.
Beberapa teknik pengambilan sampel terdiri atas klasifikasi metode umum yang disebut pengambilan sampel (ariabel : estimasi perbedaan, estimasi rasio, dan estimasi rata'rata per unit.
Pe,edaan anta,a Penga0ian Sa0)e .a,iae dan N(n%tati%ti2
Penggunaan metode (ariabel memiliki banyak kesamaan dengan sampel nonstatistik. $% langkah yang dibahas dalam sampel nonstatistik juga harus dilakukan untuk metode (ariabel, dan kebanyakan sama. Beberapa perbedaan antara pengambilan sampling (ariabel dan nonstatistik akan dibahas setelah pembahasan distribusi pengambilan sampling
Di%t,iu%i Sa0)ing
Untuk memahami alasan dan cara auditor menggunakan metode pengambilan sampling (ariabel dalam audit, kita perlu memahami terlebih dahulu distribusi pengambilan sampel dan pengaruhnya terhadap keputusan statistik auditor. uditor
tidak mengetahui nilai rata'rata (mean) salah saji dalam populasi, distribusi jumlah salah saji, atau nilai yang diaudit. !arekteristik populasi ini harus diestimasidalam sampel, yang tentunya merupakan tujuan dari pengujian audit.
In6e,en%i %tati%ti2
"ecara alami jika sampel diambil dari suatu populasi dalam situasi,audit aktual, auditor tidak mengetahui karakteristiki populasi itu dan biasanya hanya satu sampel yang akan diambil dari populasi bersangkutan. kan tetapi pengetahuan mengenai distribusi sampling akan memungkinkan auditor untuk menarik kesimpulan statistik, atau inferensi statistik 3statistical inferences6, mengenai populasi.
Met(de va,iae
uditor menggunakan proses inferensi statistik sebelumnya bagi semua metode sampling (ariabel. "etiap metode dibedakan menurutapa yang sedang diukur.
!etiga (ariabel itu antara lain: =stimasi perbedaan, =stimasi rasio, =stimasi rata'rata per unit.
17 E%ti0a%i Pe,edaan. uditor menggunakan estimasi perbedaan(di""erence
ada nilai tercatat maupun nilai yang di audit bagi setiap item sampel, yang hampir selalu terjadi dalam audit. =stimasi perbedaan sering kali menghasilkan ukuran sampel yang lebih kecil dibandingkan dengan setiap metode lainnya, dan relatif mudah digunakan. =stimasi perbedaan seringkali dianggap sebagai metode (ariabel yang paling disukai.
7 E%ti0a%i Ra%i(7"erupa dengan estimasi perbedaan kecuali auditor menghitung rasio antara salah saji dan nilai tercatatnya serta memproyeksikan hal ini dengan populasi untuk mengestimasi total salah saji populasi. "ebagian besar auditor menyukai estimasi perbedaan karena lebih sederhana untuk menghitung inter(al keyakinan7 7 E%ti0a%i Rata-Rata )e, Unit7 Dalam estimasi rata'rata per unit(mean per unit) ,
auditor berfokus pada nilai yang diaudit dan bukan pada jumlah salah saji setiap item dalam sampel.
Met(de Stati%ti2 Be,%t,ati6i2a%i
"ampling berstratifikasi adalah metode sampling dimana semua unsur dalam total populasi dibagi menjadi dua atau lebih subpopulasi. "etiap subpopulasi kemudian di
uji secara independen. Perhitungan dilakukan bagi setiap strata dan kemudian digabung menjadi satu estimasi populasi secara keseluruhan untuk inter(al keyakinan populasi secara menyeluruh. 2asilnya diukur secarastatistik. "tratifikasi dapat diterapkan pada estimasi perbedaan, rasio,dan rata'rata per unit, tetapi paling sering digunakan dengan estimasirata'rata per unit.
Ri%i2( %a0)ing
Untuk sampling (ariabel, auditor menggunakan 48 serta risiko yangdapat diterima atas penolakan yang salah 3cceptable 4isk of 8ncorrect4ejection ? 4846. Jadi penting untuk memahami perbedaan diantarkeduanya dan penggunaan kedua risiko
tersebut.
$. ARIA adalah resiko statistic bah#a auditor telah menerima populasi yang, dalam kenyataannya, mengandung salah saji yang material. 48 merupakan pengujian statistic satu arah.
*. ARIR< 4esiko yang dapat diterima atas penolakan yang salah (Acceptable Risk o" #ncorrect Rejection) adalah resiko statistik bah#a auditor telah menyimpulkan suatu populasi mengandung salah saji yang material sebenarnya tidak.
Ke)utu%an Audit A2tua Keadaan A2tua P()ua%i
"alah "aji secara )aterial "alah "aji secara 9idak )aterial
)enyimpulkan bah#a populasi mengandung salah
saji yang material.
!esimpulan yang benar' tidak ada resiko
!esimpulan yang tidak benar' 4esikonya adalah
484 )enyimpulkan bah#a
populasi tidak mengandung salah saji yang material.
!esimpulan yang tidak benar' 4esikonya adalah
48
!esimpulan yang benar' tidak ada resiko
Me,en4ana2an Sa0)e dan Meng*itung U2u,an Sa0)e dengan Mengguna2an E%ti0a%i Pe,edaan7
Men&ata2an Tu3uan Pengu3ian Audit. 9ujuan pengujian audit adalah untuk
menentukan apakah piutang usaha sebelum mempertimbangkan penyisihan piutang tak tertagih mengandung salah saji yang material
Me0utu%2an A)a2a* Sa0)ing Audit Da)at Dite,a)2an. "ampling audit diterapkan dalam konfirmasi piutang usaha karena besarnya jumlah piutang usaha
Mende6ini%i2an K(ndi%i Saa* Sa3i. )erupaka kesalahan klien yang ditentukan melalui konfirmasi setiap akun atau prosedur alternati(e
Mende6ini%i2an P()ua%i. Ukuran populasi ditentukan melalui perhitungan, seperti dalam sampling atribut.
Mende6ini%i2an Unit Sa0)ing. Unit sampling adalah suatu akun dalam daftar piutang usaha.
Meneta)2an Saa* Sa3i &ang Da)at Dit(e,an%i. Jumlah salah saji yang bersedia diterima auditor merupakan pertanyaan tentang materialitas.