46
METODOLOGI
III. 1. Metode Penelitian
Dalam menjawab identifikasi masalah yang ada dalam Problem Statment sebelumnya, Penulis menggunakan metode penelitian survey deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan datanya. Metode penelitian ini digunakan Penulis dalam menjawab sejauh mana Perubahan Respon Konsumen pada Tagline Burger King. Menurut Bambang Setiawan dalam bukunya Metode Penelitian Komunikasi (1995, 52), metode penelitian survey adalah metode penelitian yang dalam melakukan pengumpulan datanya menggunakan kuesioner, yaitu daftar pertanyaan tertulis yang diajukan pada sekelompok orang yang disebut sampel.
Ciri-ciri metode survey menurut Setiawan (1995, 40) adalah :
1. Hemat akan tenaga karena penggunaan sampel representatif sehingga perlu melakukan penelitian seluruh anggota populasi.
2. Pengumpulan data dilakukan secara tidak langsung, yang dimaksud adalah pengumpulan data berdasarkan suatu laporan pribadi.
3. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner yaitu daftar pertanyaan tertulis.
seseorang.
5. Keuntungan metodologis karena pengumpulan data mengikuti metode eksperimental, yaitu memahami gejala sebab-akibat.
Definisi tentang penelitian deskriptif diantaranya adalah penelitian deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain (Sugiyono : 2003). Pendapat lain mengatakan bahwa, penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Suharsimi Arikunto : 2005).
Jadi tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam arti ini pada penelitian deskriptif sebenarnya tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan atau komparasi, sehingga juga tidak memerlukan hipotesis. Namun demikian, dalam perkembangannya selain menjelaskan tentang situasi atau kejadian yang sudah berlangsung sebuah penelitian deskriptif juga dirancang untuk membuat komparasi maupun untuk mengetahui hubungan atas satu variabel kepada variabel lain. Karena itu pula penelitiankomparasi dan korelasi juga dimasukkan dalam kelompok penelitian deskriptif(Suharsimi Arikunto : 2005).
Secara lebih mendalam tujuan penelitian. korelasi adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan antar variabel yang diteliti. Penelitian jenis ini memungkinkan
pengukuran beberapa variabel dan saling hubungannya. Hasil yang diperolehadalah taraf atau tinggi rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidak ada saling hubungan tersebut.
III. 2. Populasi dan Sampling
III.2.1. Populasi Penelitian
Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis yang menjadi sasaran dalam penelitian (Setiawan:1995,79). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif S-1 di Jwc.
III.2.2. Sampel Penelitian
Jika ukuran populasinya di atas 1000, sampel sekitar 10 % sudah cukup, tetapi jika ukuran populasinya sekitar 100, sampelnya paling sedikit 30%, dan kalau ukuran populasinya 30, maka sampelnya harus 100%. Ada pula yang menuliskan, untuk penelitian deskriptif, sampelnya 10% dari populasi, penelitian korelasional, paling sedikit 30 elemen populasi, penelitian perbandingan kausal, 30 elemen per kelompok, dan untuk penelitian eksperimen 15 elemen per kelompok (Gay dan Diehl, 1992).
Dalam menjawab Problem Statement mengenai sejauh mana Respon Konsumen pada Tagline Burger Kingef, Penulis menggunakan jenis purposive
sampling, yaitu dengan memilih responden-responden yang memiliki ciri-ciri tertentu
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti (Ruswanto, 1995, 122). Dalam hal ini Penulis mengambil sampel yang sesuai dengan criteria Penulis, kriteria
tersebut adalah responden yang memang pernah makan Burger King dan tau Tagline. Dari mahasiswa aktif sebanyak 900, Penulis mengambil sample sebanyak 90.
III. 3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan sekunder.
III.3.1. Data Primer
Data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara) yang secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab penelitian (Ruslan, 2003). Data primer diperoleh melalui:
a. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dalam metode survey yang menggunakan pertanyaan tertulis kepada subjek penelitian.
b. Wawancara,yang merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan jalan komunikasi yaitu melalui kontak dan hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data (Wirartha ,2005, 35). Dalam wawancara, keuntungannya adalah kemampuan adaptasi, pewawancara yang trampil dapat menindaklanjuti pemikiran, membuktikan jawaban dan menginvestigasi motif serta perasaan yang tidak dapat dilakukan oleh kuesioner (Bell, 2005, 194) Penulis menggunakan kuesioner berbasis pada skala Lickert sebagai atribut pengumpulan data. Yaitu memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengandung nilai
skala. Besarnya nilai skala ditentukan oleh jawaban. Berikut adalah nilai dari jawaban masing-masing pilihan: 1. Sangat setuju = 5 2. Setuju = 4 3. Netral = 3 4. Tidak setuju = 2 5. Sangat tidak setuju = 1
III.3.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat dari sumber yang sudah ada. Data sekunder terdiri atas dokumen pribadi dan dokumen resmi. Dokumen pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis seperti buku harian, surat pribadi dan autobiografi. Dokumen resmi terbagi atas dokumen internal (memo, pengumuman, intruksi, dsb.) dan dokumen eksternal (majalah, publikasi, lampiran, dsb.) (Ruswanto, 1995,134).
III. 4. Definisi Operasional Variabel
Atribut variabel yang akan diukur adalah variabel efektifitas isi pesan komunikasi. Dengan menggunakan tolak ukur efektivitas pesan komunikasi maka variabel yang bisa diukur sebagai berikut:
Variabel Indikator Defisini Operasional Skor Atribut Ukuran
isi Pesan
Komunikasi
Attention
Tahap ini adalah proses awal dimana seseorang mulai memilih, mengetahui dan memahami suatu informasi yang diterimanya, menjadi sadar dan tahu akan adanya produk tertentu.
• Burger King menggunakan tagline "Have it Your way"
• Anda tau bahwa Tagline tersebut memberikan kebebasan pada kita untuk memesan sesuai dengan keinginan kita
• Warna Tagline BK adalah Merah
Attention Mengenai Program Tagline • Yang termasuk dalam Program “Have It Your
Way” adalah Extra Cheese
• Yang termasuk dalam Program “Have It Your Way” adalah No Tomato
• Yang termasuk dalam Program “Have It Your Way” adalah Extra Ketchup
• Yang termasuk dalam Program “Have It Your Way” adalah More Onion
Attention Mengenai Kesadaran Tagline Di
SS = 5 S = 4 N = 3 TS = 2 STS = 1 A. Tinggi B. Sedang C. Rendah Ordinal
outlet
• Anda Tau Tagline BK ada di Flyers
• Anda tau Tagline BK tertulis besar di Outlet • Anda tau Tagline BK terpampang unik di tong
Sampah
• Anda tau tagline Bk mengedukasi dengan cara memberikan gambar dan tulisan mengenai Arti “Have it Your way”
INTEREST
Tahap dimana sseorang mulai tertarik untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang suatu produk, keunggulannya sampai manfaat apa yang dapat diperoleh dari produk tersebut, apakah sesuai dengan kebutuhan mereka. Pada tahap ini seseorang tidak lagi pasif
• Anda tertarik dengan Tagline "Have It Your Way"
• Anda tertarik untuk mengkustomisasi Burger Anda
• Burger king cocok dengan tagline "Have it Your Way"
• Dalam kondisi bosan akan menu, dibutuhkan customisasi Burger.
• Kustomisasi dalam BK, membuat menu lebih
SS = 5 S = 4 N = 3 TS = 2 STS = 1 A. Tinggi B. Sedang C. Rendah Ordinal
dalam kesadarannya, namun sudah mulai aktif mempertimbangkan kebaikan dari produk tersebut bagi dirinya.
variatif
• Tagline BK cocok untuk orang peduli keju • Tagline BK cocok untuk orang peduli Tomat • Tagline BK cocok untuk orang peduli Bawang • Anda percya bahwa Tagline BK bisa
mengundang ketertarikan
• "Have It Your Way" membuat keunikan tersendiri pada restoran cepat saji di Indonesia
DESIRE
Tahap ini merupakan tahap dimana seseorang sudah mulai menentukan sikapnya terhadap suatu produk yang disukainya. Mulai timbul kecocokan dengan kebutuhannya, keharusan dan keyakinan untuk menggunakan produk tersebut dibandingkan dengan produk lainnya.
• Anda percaya bahwa Tagline BK dapat mengembalikan kondisi yang bosan
• Anda percaya pada pesan yang disampaikan • Tagline BK dipercaya oleh Anda untuk
menghilangkan rasa kebosanan Anda
• Anda Percaya bahwa “Have it Your Way” cocok untuk orang yang menginginkan Variasi • Anda berkeinginan untuk mengkustomisasi
burger anda agar lebih Variatif
• Anda ingin memiliki Burger dalam maksut
SS = 5 S = 4 N = 3 TS = 2 STS = 1 A. Tinggi B. Sedang C. Rendah Ordinal
“Have it Your Way”
• Anda ingin memiliki kondisi seperti Program yang ditawarkan dalam Tagline tersebut.
ACTION
Tahap akhir dimana seseorang mulai mencari/membeli.
• Anda membeli Burger secara kustomisasi
• Anda memutuskan untuk terus mengkustomisasi Burger Anda
• Anda pernah Bertanya atau berkonsultasi dengan orang yang sudah pernah mengkustomisasi Burgernya
• Anda membeli BK karena slogan “Have it Your Way” yang mempengaruhi Anda
SS = 5 S = 4 N = 3 TS = 2 STS = 1 A. Tinggi B. Sedang C. Rendah Ordinal
III. 5. Validitas dan Reliabilitas
III.5.1. Validitas
Validitas adalah keabsahan suatu pengukuran atau instrument. Atau dengan kata lain validitas menunjukkan apakah suatu alat pengukuran atau instrument yang benar-benar mengukur sesuatu yang hendak diukur, contoh untuk mengukur suhu panas badan, digunakan thermometer (Setiawan, 1995, 154).
III.5.2. Reliabilitas
Berdasarkan Effendy dan Singarimbun dalam bukunya metode penelitian survai (1989, 140), reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relative konsisten apabila alat ukur digunakan berulang kali. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan kata lain reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur suatu gejala yang sama.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas terhadap variabel-variabel diatas yang semuanya menghasilkan nilai KMO di atas 0,5. Uji validitas dilakukan untuk mengukur sebuah variabel. Pengujian ini merupakan tahap kedua untuk menentukan variabel apa yang dapat diikutsertakan dalam analisis. Uji validitas ini digunakan untuk mengidentifikasikan apakah pertanyaan pada kuesioner berlaku atau tidak. Pengujian ini dilakukan dari hasil pre-test yang selanjutnya memasuki proses data reduction.
III.5.3. Uji Statistik
Penulis menggunakan Paired Sample Uji T Test (Santoso: 2000) digunakan untuk Mencari perbedaan signifikan atau tidak signifikan terhadap satu sample dengan perlakuan yang bebeda.
Sebagai tambahan informasi, prosedur uji ini akan menghasilkan output sebagai berikut :
1. Statistik deskriptif untuk masing masing variabel yang diuji 2. Pearson korelasi antara masing-masing variabel yang diuji.
3. suatu interval kepercayaan untuk rata-rata perbedaan (95%) atau suatu nilai tertentu yang ditetapkan.
Dalam hal ini penulis menguji perubahan respon konsumen pada tagline ini, 90 responden yang digunakan diukur dalam masing masing tahapan. Hal ini digunakan untuk menentukan apakah ada suatu perbedaan yang penting antara masing masing gerak dari tahapan ini.