• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN KKN. 3.1 Program Mewujudkan Aparatur Desa yang Siap Melayani Masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "III. PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN KKN. 3.1 Program Mewujudkan Aparatur Desa yang Siap Melayani Masyarakat"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

III. PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN KKN

3.1 Program Mewujudkan Aparatur Desa yang Siap Melayani Masyarakat

3.1.1 Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) Keterbukaan Informasi Publik Sosialisasi mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang termasuk di dalamnya meliputi prosedur pembuatan KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan KK (Kartu Keluarga) dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2016 bertempat di Kantor Kepala Desa Subamia berupa penyerahan dan penempatan standing banner agar masyarakat yang memiliki kepentingan administrasi desa dapat segera menerapkan standar operasional tersebut. Adapun prosedur yang lebih rinci adalah sebagai berikut :

1. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pembuatan KTP :

 Mengisi formulir permohonan dengan membawa fotocopy KK, fotocopy KTP non elektronik

 Menyerahkan berkas diantaranya formulir permohonan, fotocopy KK, fotocopy KTP non elektronik

 Menerima berkas, memverifikasi dan memvalidasi, mencatat dalam buku harian  Operator membuka dan membaca data penduduk, operator merekam pas foto, tanda

tangan, sidik jari, dan iris mata penduduk

 Operator memverifikasi data telunjuk jari kanan dan kiri penduduk, penduduk menandatangani kebenaran data elektronik

 Operator memvalidasi hasil perekaman dengan sidik jari, mengarsipkan berkas, memberikan bukti perekaman kepada penduduk

 Operator membackup data perekaman untuk dikirimkan ke pusat data melalui server AFIS di Kecamatan atau Dinas yang online

2. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pembuatan KK :

 Melampirkan KK lama, fotocopy akta nikah, fotocopy akta kelahiran, dan mengisi formulir permohonan KK di Kantor Desa

 Berkas permohonan diverifikasi kelengkapannya oleh petugas kelurahan, mengisi formulir permohonan KK

(2)

 Berkas didaftarkan dan diverifikasi kembali kelengkapannya oleh pertugas kecamatan, diteruskan operator untuk dientry dan dicetak

 KK yang telah terverifikasi DISDUKCAPIL dilakukan penandatanganan oleh DISDUKCAPIL, KK yang telah jadi diambil oleh pemohon di kecamatan sesuai tanggal pengambilan pada pendaftaran awal di kecamatan.

3.1.2 Sosialisasi Program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) 1. Sosialisasi Program Kartu Indonesia Sehat (KIS)

Sosialisasi Program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2016 bertempat di Balai Serbaguna Desa Subamia dengan mengundang narasumber dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) oleh Ni Made Ariani. Dalam sosialisasi terkait dengan Kartu Indonesia Sehat oleh BPJS Kesehatan, adapun beberapa materi yang disampaikan kepada masarakat umum Desa Subamia dan Aparat Desa adalah sebagai berikut :

 Panduan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) bagi Pekerja Penerima Upah (PPU) berupa Tata cara pendaftaran peserta, cara menambahkan anggota keluara yang belum memiliki kartu JKN-KIS, besaran iuran, peraturan tentang denda, dan prosedur pelayanan peserta JKN-KIS.

 Program JKN-KIS bagi peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) & Bukan Pekerja (BP); setiap orang PBPU dan BP wajib mendaftarkan dirinya dan anggota keluarganya secara sendiri-sendiri atau berkelompok sebagai Peserta JKN-KIS ke BPJS Kesehatan dengan membayar iuran.

(3)

 Program JKN-KIS bagi peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) Non Penyelenggara Negara  Terdapat Hak dan Kewajiban Peserta Jaminan Kesehatan Nasional bagi Pekerja Penerima

Upah (PPU) atau Badan Usaha dan Peserta PBPU/Mandiri.

2. Sosialisasi Program Kartu Indonesia Pintar (KIP)

Sosialisasi Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2013 berupa poster yang ditempelkan di 3 lokasi yakni; Kantor Kepala Desa Subamia, SDN 1 Subamia dan SDN 2 Subamia. Data dan materi mengenai Kartu Indonesia Pintar (KIP) diperoleh dengan meminta bantuan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan.

Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah kartu yang diberikan kepada anak yang berusia 6-21 tahun dari keluarga pemegang KKS, sebagaimana penanda atau identitas untuk mendapatkan manfaat program Indonesia Pintar bila terdaftar di sekolah, maderasah, pondok pesanteren, kelompok belajar (kejar paket A/B/C) dan lembaga lain seperti sekolah kursus dan bentuk pembelajaran pelatihan. Selain itu dalam

Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah kartu yang diberikan kepada anak yang berusia 6-21 tahun dari keluarga pemegang KKS, sebagaimana penanda atau identitas untuk mendapatkan manfaat program Indonesia Pintar bila terdaftar di sekolah, maderasah, pondok pesanteren, kelompok belajar (kejar paket A/B/C) dan lembaga lain seperti sekolah kursus dan bentuk pembelajaran pelatihan. Selain itu dalam poster terdapat juga mengenai Prioritas Penerimaan KIP, Syarat Penerimaan KIP, dan Alur Pengajuan KIP.

(4)

3.1.3 Pembuatan Database Administrasi Desa

Pembuatan database administrasi Desa dilaksanakan pada pada tanggal 4-5 Agustus 2016 yang bertempat di Kntor Kepala Desa Subamia. Adapun kegiatan yang dilakukan bantuan dalam memperbaiki kerusakan bagan struktur organisasi aparat desa berupa photo resmi, pengeditan, mencetak photo, menempel dan mengganti photo lama yang rusak serta mendokumentasikan photo bersama aparat desa dalam pembuatan Spanduk Desa menyambut Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2016.

3.1.4 Sosialisasi Administrasi Desa Berbasis IT

Sosialisasi ini dilaksanakan di kantor kepala desa Subamia. Dalam hal ini kami melalukan instalasi sharing printer dan sharing data di setiap computer yang berada di kantor desa tesebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempermudah aparat desa dalam melakukan tugasnya, dengan adanya sharing printer ini aparat desa tidak perlu lagi memindahkan laptop untuk mencetak berkas dan juga tidak perlu lagi meminta data dengan cara manual seperti menggunakan hard drive untuk memindahkan berkas dari computer satu ke computer lainya. Tentunya hal tersebut dapat memperlambat kerja aparat desa dalam membuat administrasi di desa.

(5)

Berikut merupakan kegiatan-kegiatan yang kami lakukan untuk melakukan sosialisasi desa berbasis IT

a. Pelaksanaan pada tanggal 29 Juli 2016

Pada tanggal ini kami melakukan sharing printer yang dijadikan sebagai computer master. Dimana yang dimaksud dengan computer master ini adalah komputer yang terhubung langsung dengan printer. Sehingga komputer master ini harus di hidupkan setiap harinya. Langkah-langkah dalam melakukan sharing printer pada komputer master

1) Melakukan instalasi driver printer

2) Membuat homegroup yang sama dengan semua client yang ada di kantor desa tersebut

3) Melakukan sharing printer dengan cara Masuk Control Panel  Devices and Printer  Klik kanan  pilih Printer Properties  Centang Share this Printer  OK

b. Pelaksanaan pada tanggal 1 Agustus 2016 dan 2 Agustus 2016

Pada tanggal ini kami melakukan sharing printer yang dijadikan sebagai computer client. Dimana yang dimaksud dengan computer client ini adalah komputer yang meminta terkoneksi dengan komputer master untuk melakukan percetakan. Komputer client ini tidak perlu terhubung dengan printer. Langkah-langkah dalam melakukan sharing printer pada komputer master

1) Membuat homegroup yang sama dengan komputer lainnya yang berada di kantor desa subamia 2) Masuk pada wifi yang sama

3) Setelah itu pada file network pilih komputer master kemudian double klik pada printer yang telah di sharing

4) Komputer akan melakukan koneksi dengan printer master 5) Printer sudah terkoneksi dengan printer master

c. Pelaksanaan pada tanggal 10 Agustus 2016

Pada tanggal ini kami melakukan sosialisasi cara penggunaan sharing printer tersebut di aparat desa subamia. Dan menjelaskan langkah langkah dalam melakukan percetakan menggunakan sharing printer yang telah kami buat di kantor desa Subamia.

(6)

3.2 Program Mewujudkan Lingkungan Desa yang Bersih

3.2.1 Sosialisasi Pengelolaan Sampah Melalui Manajemen Bank Sampah

Sosialisasi pengelolaan sampah melalui manajemen Bank Sampah dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2016 bertempat di Kantor Kepala Desa berupa penggalian informasi terkait pengelolaan sampah di desa bersama klian banjar. Namun berdasarkan informasi yang kami terima, bahwa bank sampah yang dulunya berjalan baik, saat ini vakum (tidak terlaksana sebagaimana mestinya) karena faktor intern (karena adanya perbedaan pendapat antara perintis bank sampah dengan Aparat Desa) dan faktor ekstern (karena sebagian besar sampah yang terkumpul dan dibawa ke bank sampah tidak dapat dikelola dengan baik, baik itu berupa waktu, tenaga maupun biaya). Sehingga masyarakat enggan untuk menabung di bank sampah.

3.2.2 Pembentukan dan Pendampingan Organisasi Bank Sampah

Pembentukan dan pendampingan organisasi bank sampah dilaksanakan tanggal 31 Juli 2016 bertempat di Banjar Subamia Ambal-ambal tepatnya di rumah Perintis Bank Sampah atas nama Ibu Ni Made Suartini organisasi bank sampah di desa subamia pernah terbentuk, namun karna kendala yang muncul maka dari itu organisasi bank sampah di Desa Subamia di Non-aktifkan sampai saat ini.

(7)

3.2.3 Pengadaan Tempat Sampah dengan Menggunakan 3 Media

Pengadaan tempat sampah dengan menggunakan 3 media (organik, organik dan B3) telah dilaksanakan pada tanggal 19-20 Agustus 2016 bertempat di 3 lokasi yakni Kantor Kepala Desa, SDN 1 Subamia dan SDN 2 Subamia. Dihadiri oleh Kepala Desa Subamia, Kepala Sekolah SDN 1 Subamia, dan Kepala Sekolah SDN 2 Subamia. Pengadaan tempat sampah dengan menggunakan 3 media diletakkan di lokasi tersebut dikarenakan sebagai berikut:

 Diletakkan di Kantor Kepala Desa dikarenakan kantor kepala desa merupakan tempat umum yang sering dikunjungi masyarakat sehubungan dengan keperluan administrasi ataupun keerluan desa, hal ini juga merupakan contoh dari aparat desa kepada masyarakatnya agar menerapkan dalam pemilahan sampah-sampah yang habis/telah digunakan dan dibuang sesuai dengan jenis sampahnya, baik itu sampah organik, non-organik ataupun sampah B3 .

 Diletakkan di SDN 1 Subamia dan SDN 2 Subamia dikarenakan sebagai bentuk pendidikan dini kepada anak-anak sekolah dasar agar bisa memilah sampah dengan baik dan benar untuk dijadikan pedoman dalam menjaga kebersihan lingkungan disekitarnya.

(8)

3.2.4 Sosialisasi Pola Hidup Sehat di Lingkungan Sekolah

Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat di lingkungan sekolah dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2016 yang bertempat di SDN 1 Subamia dan SDN 2 Subamia. Kegiatan yang dilakukan adalah pemberian alat-alat kebersihan berupa sapu ijuk, sapu lidi dan pengki, serta penataan tamanan hias di pekarangan sekolah. Selain pemberian alat-alat kebersihan, juga diadakan sosialisasi mengenai pemberantasan sarang nyamuk dimana dalam sosialisasi tersebut dijelaskan langkah-langkah untuk memberantas sarang nyamuk seperti menguras,mengubur,menutup dan memantau (4M).Di akhir sosialisasi dilakukan penyerahan bubuk abate yang dilakukan oleh mahasiswa/I KKN Desa Subamia kepada guru-guru SDN 1 Subamia dan SDN 2 Subamia.

3.2.5 Pemanfaatan Lahan Pekarangan Untuk Meningkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian Lingkungan Desa

Program Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Peningkatan Gizi Keluarga dan Keasrian Lingkungan Desa diadakan pada tanggal 21-22 Agustus 2016 bertempat di masing-masing rumah KK Dampingan. Dalam program ini, mahasiswa/i KKN Desa Subamia menyerahkan tanaman obat keluarga (TOGA) berupa binahong,cocor bebek, rosmeri dan lidah buaya. Selain penyerahan tanaman, mahasiswa/i juga menjelaskan manfaat dari tanaman tersebut kepada kepala keluarga KK Dampingan.

(9)

3.2.6 Gerakan Bersih-Bersih dan Gotong Royong

Gerakan bersih-bersih dan gotong royong diadakan setiap minggu yang bertempat di masing-masing banjar yang terdapat di Desa Subamia. Pada tanggal 31 Juli 2016 kegiatan gotong-royong dilaksanakan di lingkungan banjar Subamia Kelong yang dihadiri oleh kelian dinas dan kelian adat beserta para warga di banjar tersebut. Kegiatan gotong-royong yang dilakukan adalah pembersihan saluran drainase dan membersihkan bale banjar Subamia Kelong.

Kegiatan gotong-royong pada minggu selanjutnya yaitu pada tanggal 7 Agustus 2016 bertempat di lingkungan Subamia Bale Agung. Kegiatan gotong-royong dilakukan bersama ibu-ibu PKK dengan membersihkan saluran drainase dan pekarangan rumah masing-masing warga.

Dalam rangka menyambut HUT RI, gotong-royong dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2016 bertempat di Lapangan Subamia Den Carik. Kegiatan gotong-royong dihadiri oleh Kelian Adat dan Kelian Dinas Bale Agung, Bapak Kepala Desa, siswa-siswi SDN 1 Subamia dan warga di lingkungan Subamia Den Carik.

Kegiatan gotong-royong yang terakhir dilakukan di lingkungan Subamia Ambal-Ambal bersama para warga dengan membersihkan pepohonan yang rimbun agar tidak mengganggu perjalanan dan pembersihan saluran drainase.

(10)

3.3 Program Mewujudkan Lingkungan Desa yang Tertib 3.3.1 Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

Sosialisasi bahaya penyalahgunaan NARKOBA dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2016 yang bertempat di Balai Serbaguna Desa Subamia banjar Subamia Bale Agung dengan pembicara dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali oleh AKBP I Nyoman Artana, SH., MH. Selaku Kepala Bidang Rehabilitasi BNN Provinsi Bali. Dalam sosialisasi ini, sasaran ditujukan kepada teruna teruni Desa Subamia dan juga dihadiri oleh perwakilan masyarakat Desa Subamia. Sosialisasi ini berjudul “Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap NARKOBA (P4GN) mewujudkan generasi yang sehat” dengan bahan pembahasan diantaranya :

 Apa itu NARKOBA dan mengapa NARKOBA berbahaya?  Jenis-jenis NARKOBA

 Sifat-sifat NARKOBA dan tanda-tanda orang pemakai NARKOBA  Dampak penggunaan NARKOBA

 Kondisi Pecandu NARKOBA di darah Bali  Kebijakan pemerintah

 Pencegahan Bahaya NARKOBA

Sosialisasi ini merupakan suatu bentuk kepedulian dan berbuat sesuatu untuk menyelamatkan generasi bangsa dari mimpi buruk akibat penggunaan NARKOBA.

(11)

3.3.2 Tertib Keamanan Lingkungan

Kegiatan pemasangan poster dan stiker tentang tertib keamanan lingkungan dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2016 bertempat di Kantor Kepala Desa Subamia, dan posko ronda SISKAMLING Desa Subamia. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat agar lebih peduli akan pentingnya keamanan lingkungan dengan rutin menyusun jadwal ronda malam dan mengadakan ronda malam guna terwujudnya keamanan lingkungan masyarakat.

3.3.3 Tertib Lingkungan Fisik

Kegiatan tertib lingkungan fisik dilaksanakan pada tanggal 21-22 Agustus 2016 bertempat di lingkungan masing-masing banjar yang ada di Desa Subamia yaitu Subamia Kelong, Subamia Bale Agung, Subamia Dencarik dan Subamia Ambal-Ambal. Kegiatan tertib lingkungan fisik yang dilaksanakan meliputi penamaan gang dan penamaan jalan. Adapun nama gang dan jalan yang dipakai sebagai berikut :

(12)

 Gang Jepun  Gang Waru  Gang Jempiring  Gang Beji  Gang Cempaka 2. Subamia Bale Agung

 Gang Kenari  Gang Pleci  Gang Belibis  Gang Perkutut 3. Subamia Den Carik

 Gang Melati  Gang Kamboja  Gang Tunjung  Gang Sandat  Jalan Taman Sari 4. Subamia Ambal-Ambal

 Gang Anggrek  Gang Asoka  Gang Mawar  Gang Gemitir

 Jalan Dalem Kloncing

Referensi

Dokumen terkait

interaksi/pembicaraan yang terjadi antara satu orang pewawancara dengan satu orang informan (Manzilati, 2017). Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk

Hasil dari penelitian ini adalah (1) pehitungan selisih antara debit yang tersedia yang digunakan ternyata masih terdapat sisa debit rata-rata 523,529 lt/dtk,

Solusi Time Management and Security Systems dari Datascrip adalah solusi pengelolaan kinerja seluruh karyawan dalam perusahaan melalui pengaplikasian sarana human resource, seperti

Lalu, hasil data yang tidak sesuai dapat dikategorikan menjadi 2 jenis, yaitu tidak sesuai akibat tidak bagusnya kualitas citra dan tidak sesuai akibat data hasil program

P-9.68 Model DA Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota Serta Calon Anggota

CAGAR ALAM LEUWEUNG SANCANG (2.157 HA) GARUT: PADA MASA SILAM SEBAGAI HABITAT BURUNG

dūnistikos sklaida ir recepcija (plg. gerasimova 2010) – išleisti rinktiniai Vydūno raštai, dramos, iš vokiečių kalbos išverstas ir išleistas vėlyvasis jo opus magnum