• Tidak ada hasil yang ditemukan

Frisai Wicaksono, Kreator Virtual Lab dan BUDI KEREN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Frisai Wicaksono, Kreator Virtual Lab dan BUDI KEREN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Frisai Wicaksono, Kreator

Virtual Lab dan BUDI KEREN

Tidak semua laboratorium memiliki ruangan yang luas, jumlah modul praktikum yang banyak, dan jumlah instruktur sebanding dengan jumlah praktikan. Seiring perkembangan teknologi maka Frisai Wicaksono wisudawan terbaik Prodi Teknik Elektro S.1 Konsentrasi Teknik Elektronika ITN Malang merancang sistem remote laboratory.

Pemilik IPK: 3,80 ini merancang dan membuat modul praktikum menggunakan raspberry pie berbasis remote laboratory yang diaplikasikan pada modul sistem bilangan biner dan fungsi logika. Dengan begitu mahasiswa dapat melakukan praktikum di luar laboratorium. Rancangan ini sekaligus ia gunakan sebagai tugas akhir.

(2)

“Mahasiswa dapat melakukan praktikum dimana saja tidak harus berada di laboratorium. Tetapi bisa melakukan praktikum di luar, bisa di kantin, di lobi selama masih dalam satu jaringan yang sama, ini juga bisa disebut virtual lab (laboratorium maya, Red),” paparnya.

Menurut Frisai sapaan akrabnya, keunggulan metode ini praktikan dipaksa melakukan praktikum secara individu. Mereka secara tidak langsung harus mengerti, memahami dan dapat mengoperasikan setiap percobaan secara detail dari praktikum yang mereka lakukan.

“Berbeda dengan cara konvensional dimana praktikum dilakukan secara kelompok. Biasanya hanya satu atau dua orang yang bekerja, sedang yang lain hanya mengandalkan temannya,” jelasnya.

Tidak hanya dalam hal praktikum saja, menurutnya karya ini bisa dikembangkan untuk aktivitas administrasi praktikum seperti pembayaran dan penjadwalan praktikum. “Semua bisa dilakukan secara otomatis, bahkan bisa digunakan untuk pre test, melihat sejauh mana praktikan memahami praktikum yang sudah dilaksanakan,” bebernya.

Teknologi memang bukan hal yang asing bagi pemuda kelahiran Malang 7 Oktober 1994 ini. Sebelumnya Frisai beberapa kali mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Dari sekian PKM-nya yang menarik adalah “BUDI KEREN” (Pembuatan Kecambah Modern) berbasis mikrokontroller ATMEGA 16.

“Melihat petani kecambah di Singosari yang masih memakai sistem manual, maka tercetuslah ide ini,” ujarnya.

Frisai mengilustrasikan, biasanya petani tiga jam sekali melakukan penyiraman dalam mengecambahkan kedelai, selama tiga hari. Maka dibuatlah alat budidaya kecambah otomatis. Sebagai pembaca suhu dan kelembaban alat digunakan sensor SHT11, dan dilengkapi pemanas serta kipas sebagai pembantu menstabilkan suhu yang telah di tetapkan. “Dengan penggunaan alat ini

(3)

dihasilkan kecambah berkualitas bagus dari segi ukuran, dibandingkan secara manual lebih pendek,” katanya.

Keuletan Frisai dalam mengembangkan kemampuannya tidak hanya tercermin lewat PKM saja. Selama ia kuliah bersama kakak tingkat ia pernah membuat conveyor penyortir dan pengecekan kematangan buah. Saat itu ia dimintai tolong orang untuk membuatkan alat pemilah buah sesuai ukuran dan kematangan. Dengan menggunakan sensor maka alat akan mendeteksi apakah buah sudah matang atau belum. Dilengkapi dengan sistem sortir otomatis alat juga bisa memilah buah sesuai ukuran yang seragam. “Kematangan dan ukuran disesuaikan dengan keinginan konsumen,” pungkasnya. (mer/humas).

Wisudawan Terbaik Arsitektur

Bermimpi Membangun Sekolah

Islam Terpadu

Supel, mudah bergaul dan ramah, itulah Moh Syahru Romadhon Sholeh. Wisudawan terbaik Program Studi Arsitektur S-1 ITN Malang ini mempunyai pengalaman dalam mengerjakan banyak proyek di bidang arsitektur baik tim maupun sendiri (freelance). Total ada 13 proyek yang ia terjuni selama menempuh kuliah di ITN Malang. Salah satunya masuk dalam tim Perencanaan DED (Detail Engineering Design) Taman Tepian Kayan Tanjung Selor Kalimantan Utara 2016 dan perencanaan pasar senggol di Kota Malang.

(4)

saat presentasi di Kalimantan Utara. Sedangkan untuk perencanaan pasar senggol saya sempat bertemu langsung dengan Wali Kota Malang,” ungkapnya saat konferensi pers di Kampus I ITN Malang, Kamis (28/9).

Wisudawan Terbaik Arsitektur Bermimpi Membangun Sekolah Islam Terpadu

Selain ulet mengembangkan kemampuannya dalam arsitektur, pemuda kelahiran Mojokerto 4 Februari 1995 ini konsen mengikuti perkembangan dunia pendidikan. Keinginan berkontribusi memajukan pendidikan ia tuliskan dalam tugas akhir yang berjudul : Sekolah Islam Terpadu di Kota Batu dengan Tema Green Architecture.

Ia membuat desain bangunan Sekolah Islam Terpadu dengan menggabungkan tiap jenjang sekolah yaitu SD, SMP dan SMA. “Perilaku usia anak didik sangat berbeda antara SD, SMP dan SMA. Dengan mengangkat konsep Green Architecture (pada poin

(5)

Respect for user) aktivitas dari semua jenjang dapat terpenuhi dengan fasilitas yang disesuaikan dengan tingkatannya, baik kepada kaum disabilitas, anak normal dan kepada lingkungan,” paparnya.

Dimana respon bangunan terhadap aktifitas siswa yang memiliki jenjang berbeda-beda. Maka dengan gambaran penggunaan lahan 5 Ha, Romadhon biasa disapa membaginya dalam tiga zona SD, SMP, SMA yang diintegrasikan dengan zona fasilitas umum yang dapat digunakan bersama. Namun tiap jenjang juga memiliki fasilitas khusus dimana tiap jenjang tidak bisa digabung. Ada pemisahan lokasi yang jelas pada tiap jenjang.

“Untuk kaum disabilitas bisa terfasilitasi dengan akses menuju ruang dengan menggunakan fasilitas khusus yang salah satunya ram. Sedangkan dari segi psikologi desain, tempat bermain seperti ayunan didesain full color. Untuk penggunaan warna tiap kelas juga beragam, bangunan SD paling beda karena akan menggunakan banyak warna,” jabarnya.

Wisudawan yang bercita-cita sejak kecil ingin menjadi arsitek ini mempunyai mimpi suatu saat bisa mewujudkan pembangunan Sekolah Islam Terpadu. Ia bercita-cita mengkolaborasikan model pembelajaran dengan melihat potensi peserta didik. Penerapan model pembelajaran yang tidak hanya pendidikan umum, namun menyeimbangkan dengan pendidikan karakter dan agama.

Tidak hanya teruji dalam bidang arsitektur, pemuda yang pernah menyabet Juara 2 Esai (National Conference Inovator Nusantara Karya Nyata Anak Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045 tahun 2017) ini aktif dalam kegiatan organisasi baik di dalam maupun luar kampus. Saat ini selepas wisuda Romadhon sedang mempersiapkan diri untuk bisa melanjutkan studi ke luar negeri sembari mengerjakan beberapa proyek yang sedang dikerjakan.

(6)

(mer/humas)

Irwan Anggara, Wisudawan

Terbaik Jago Membuat Aplikasi

Berbekal pengalaman selama kuliah di ITN Malang, dengan yakin Irwan Anggara selepas wisuda akan kembali ke daerahnya untuk ikut memajukan Kalimantan. Pernyataan tersebut diungkapkan saat konferensi pres wisudawan terbaik, di Kampus I ITN Malang, Kamis (28/9).

Tugas akhir berjudul “Analisa Perbandingan Quality Of Service Jaringan Voice Over Internet Protocol dengan Sistem Enkripsi Virtual Private Network (Vpn), Transport Layer Security (Tls), Dan Secure Real-Time Transport Protocol (SRTP)” melengkapi prestasinya menjadi wisudawan terbaik dari Prodi Teknik Elektro Konsentrasi Teknik Komputer S-1 dengan IPK 3.77.

“Selama saya menjadi asisten laboratorium jaringan di Teknik Elektro masih sedikit mahasiswa yang membahas masalah VoIP (Voice over Internet Protocol),” ucapnya.

Dewasa ini layanan teknologi komunikasi internet sudah menjadi trend di semua kalangan. Pemanfaatan internet sangat tinggi dalam sarana kebutuhan sehari-hari, baik itu kebutuhan hiburan, edukasi bahkan komunikasi.

Dengan penelitiannya ia berharap sistem komunikasi VoIP bisa menjadi alternatif komunikasi yang ekonomis dan mudah digunakan. “VoIP ini dapat menjadi terobosan pengganti telepon rumah yang lama. Karena lebih mudah mengistalnya, kalau telepon yang lama harus mengubungi teknisi dulu untuk memasang,” ungkapnya.

(7)

Menurut pemuda kelahiran Buntok, 3 April 1995, kelebihan lain dari VoIP selain hemat dibiaya juga memiliki aplikasi yang bebas download bahkan bisa sampai free. Caranya tinggal diinstal pada komputer atau laptop dan dipasang headset. Begitupun kalau berpindah komputer tinggal menginstal ulang. “Sekarang tiap kantor sudah memiliki jaringan internet maupun wifi. Maka dalam satu gedung itu bisa menjadi satu jaringan, karena syaratnya pengguna harus pada jaringan yang sama,” katanya.

VoIP merupakan teknologi yang menggabungkan antara paket suara dengan data melalui teknik codec (encoder-decoder) sehingga memungkinkan pengguna yang terkoneksi pada jaringan internet dapat melakukan panggilan suara atau video.

Selama ini sudah ada beberapa produk komunikasi VoIP yang yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan seperti Skype, Google Talk, Whatsapp, BBM, Line dan Windows live messenger.

Tapi menariknya penelitian Irwan dibandingkan yang lain adalah penggunaan sistem keamanan. Dari hasil penelitiaannya dihasilkan performa VoIP menggunakan security VPN lebih baik dari pada VoIP yang tidak menggunakan security. Selain dari segi keamanan security tersebut juga dapat mengurangi adanya delay, packet loss dan jitter.

(8)

Irwan Anggara, Wisudawan Terbaik Jago Membuat Aplikasi

“ VoIP kebanyakan memiliki kelemahan ketika pengiriman berlangsung seperti delay, jitter, dan packet loss atau gangguan keamanan. Karena semakin maraknya pembajakan atau hacking, dengan menerapkan security pada VoIP, dapat meminimalisir kelemahan pada VoIP,” paparnya.

Di semester lima pemuda asal Kalimantan Tengah ini juga sempat mengikuti proyek dosen dalam pengabdian kepada masyarakat. Salah satunya adalah membuat aplikasi ensiklopedia tanaman obat keluarga (TOGA) berbasis android untuk masyarakat Kelurahan Tasikmasuk, Lowok Waru, Kota Malang.

“Aplikasi ini mempermudah ibu-ibu Tasikmadu untuk melihat khasiat obat-obatan dari tanaman yang tumbuh di sekitar rumah. Jadi mereka tidak perlu membaca di poster lagi,” jabarnya.

Yang paling menantang adalah saat ia harus menjelaskan aplikasi tersebut kepada ibu-ibu. “Ternyata ibu-ibu tersebut malah konsultasi penyakit kepada saya. Kalau ada penyakit disuatu tanaman obatnya apa ?” katanya.

Ada sekitar 30 tanaman obat keluarga yang dimasukkan dalam aplikasi, kebanyakan tanaman tersebut tumbuh di sekitar

(9)

lingkungan tempat tinggal. Kali pertama membuat aplikasi merupakan pengalaman tersendiri baginya, meskipun awalnya kesulitan dalam pemrograman data base dan desan.

Selain itu, Irwan juga pernah membuat aplikasi inventaris keluar masuk barang berbasis visual basic 6 dan Mc. Access. Aplikasi ini dibuat saat ia praktek kerja di BNI 45 Kota Malang. Aplikasi ini untuk mempermudah mencatat barang masuk dan keluar tanpa harus menulis lagi. “Di akhir bulan data ini bisa diprint sebagai laporan,” paparnya.

Pemuda berkacamata ini agak kesulitan saat pembuatan aplikasi. Pasalnya ia harus menyamakan spesifikasi aplikasi dengan komputer di bank. Ini merupakan aplikasi komputer pertama buatannya. (mer/humas)

Keluar Masuk Hutan Kalimantan

demi Pembuatan 3D Animasi

Perencanaan Jalur Pipa

Kadek Sukma Apryandika, pria yang ramah dan memiliki banyak pengalaman selama kuliah ini merupakan wisudawan terbaik Teknik Geodesi S1 ITN Malang. Salah satu pengalamannya yang luar biasa adalah saat praktek kerja dalam proyek Pengembangan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) di Tarakan, Kalimantan Utara, Tahun 2016.

Bersama dua rekannya Kadek keluar masuk hutan dengan berjalan kaki untuk melakukan kegiatan pengambilan data. “Survei yang kami ambil semua yang berkaitan dengan geodesi, seperti GPS, peta topografi darat-laut-udara. Totalnya ada enam survei dan yang paling berat disaat kami harus masuk hutan,” ungkapnya.

(10)

Menurut Kadek pengukuran ini diperuntukkan sebagai dasar dibangunnya jalur pipa air minum. Tidak hanya gambar dua dimensi (2D) saja yang dihasilkan, dengan pengukuran tersebut sebagai bahan untuk pembuatan animasi tiga dimensi (3D). Dengan model 3D maka gambar dalam peta terlihat hidup.

“Kelebihan lain animasi 3D, adalah membantu menjelaskan prosedur sehingga alur dari jalur perencanaan pipa lebih mudah dipahami dan dianalisa,” tukasnya.

Tantangan mengambil data dan melakukan pengukuran di hutan tidaklah mudah. Bersama dua rekan dalam satu tim dan hanya berbekal parang mereka harus berhadapan dengan banyak rintangan. “Kami keluar masuk hutan Kecamatan Sekatak dengan banyak rintangan, mulai disengat lebah, bertemu buaya muara, kecemplung di laut, sampai tidur di hutan. Bahkan penduduk lokal yang diajak masuk ke hutan sebagai pemandu tidak ada yang berani, karena hutan Sekatak masih dianggap angker,” kenangnya.

(11)

Keluar Masuk Hutan Kalimantan demi Pembuatan 3D Animasi Perencanaan Jalur Pipa

Beratnya medan tidak membuat pria kelahiran Gianyar, 20 April 1995 ini patah semangat. Lebih jauh Kadek memaparkan dalam sehari hanya bisa sekitar 300-400 meter mengukur lahan di

(12)

hutan. Padahal untuk menuju lokasi dari mess membutuhkan waktu satu jam perjalanan speed boat dan tiga jam jalan kaki.

Dari praktek kerja inilah kemudian ia jadikan tugas akhir dengan judul : “Pembuatan 3D Animasi Perencanaan Jalur Pipa Menggunakan Software Terramodel Visualizer” yang berstudi kasus di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Pemilik IPK 3.54 ini tidak hanya suka tantangan dalam perkuliahan, namun juka suka mencoba hal baru. Bersama dua temannya yang lain, Kadek pernah mengeluti wirausaha makanan dengan nama Depot Ape Aden. Bahkan kala itu dalam satu hari pernah menerima orderan 600 porsi ayam betutu. Namun karena kesibukan masing-masing, depot vakum untuk sementara waktu. Tidak hanya akademik bagus, dan paham kuliner, ternyata Kadek juga menguasai seni. Aktif bergabung dalam Komunitas Genjek Punk Kenten, yaitu suatu komunitas kesenian dari Bali yang berada di Malang. Di dalam komunitas inilah yang ikut mengasah rasa percaya dirinya ketika tampil di depan umum. (mer/humas)

Mahasiswa ITN Malang Ciptakan

Smarthome,

Cara

Efektif

Melindungi Rumah

Mobilitas manusia yang cenderung tinggi terkadang menimbulkan kekhawatiran saat harus meninggalkan rumah apalagi dalam waktu yang lama. Karena kebutuhan terjaminnya keamanan rumah inilah yang mencetuskan ide cerdas Riko Cahyo Prabowo, salah satu wisudawan terbaik program studi Teknik Listrik D III ITN

(13)

Malang, dengan IPK 3,66.

Riko biasa disapa berhasil membuat sistem pengontrolan rumah terpadu yang dapat dioperasikan dalam jarak jauh atau biasa disebut smarthome. Dengan smarthome pemilik rumah dapat mengetahui kondisi rumah sekaligus dapat menyalakan dan mematikan alat penerangan dari jarak jauh sesuai kebutuhan.

Uniknya sebagai media komunikasi dalam rancang bangun smarthome ini Riko melengkapinya dengan sistem keamanan menggunakan ardunino-uni berbasis SMS (short message service). Menggunakan miniatur rumah pintar smarthome mengendalikan 13 titik lampu yang terbagi tiga grup, dan sistem keamanan menggunakan limit switch/saklar pembatas yang dipasang pada pintu dan jendela serta buzzer sebagai alarm. Kartu SIM yang digunakan disesuaikan dengan kekuatan sinyal yang bagus di wilayah smarthome digunakan.

(14)

Mahasiswa ITN Malang Ciptakan Smarthome, Cara Efektif Melindungi Rumah

Lebih jauh Riko memaparkan, apa bila limit switch pada pintu tertekan, secara otomatis buzzer akan berbunyi terus sampai t o m b o l r e s e t d i t e k a n . S a a t i t u j u g a a r d u n i n o a k a n memerintahkan SIM 800L untuk mengirim sms “pintu terbuka” kepada nomor telepon yang digunakan sebagai remot, agar pemilik rumah mengetahui bahwa pintu telah dibuka.

“Pengontrolan dan pengendalian dapat dilakukan dari jarak jauh melalui sms. Smarthome ini juga dapat mendeteksi apabila rumah dalam keadaan kosong dan pintu dibuka maka alarm akan berbunyi dan mengirimkan sms pada si pemilih rumah,” tuturnya saat konferensi pers, Kamis (28/9).

“Kelebihan alat ini lebih ekonomis dan efisien, karena SMS bisa menggunakan koneksi 3G maupun 2G,” katanya.

(15)

Dalam percobaannya saat SMS dikirim maka ada beberapa lampu yang menyala bersamaan. Misalnya grup 1 terdiri dari lampu teras, ruang tengah dan ruang belakang, maka sekali perintah SMS dikirim “1 on” maka ketiga lampu tersebut akan menyala. Setelah lampu menyala maka arduino akan mengirim SMS balasan yang berisi “grup 1 hidup”.

Bagaimana kalau handphone hilang ? Menurutnya pemilik rumah tidak perlu khawatir, karena tinggal menyerel ulang di arduino. Ini juga berlaku saat ganti nomor handphone maupun rumah berganti pemilik tentunya.

Ke depan, bagi Riko masih terbuka peluang untuk pengembangan smarthome miliknya. Misalnya pada sistem keamanan bisa ditambah dengan menggunakan sensor api, dan sensor gas. Penambahan sensor untuk memberitahukan apabila terdapat lampu yang putus, atau terjadi kebakaran rumah.

Hasil karyanya mendapat apresiasi tersendiri dari dosen pembimbing. Terbukti selain lolos uji skripsi dengan berjudul : “Rancang Bangun Smarthome dengan Security System Menggunakan Arduino-Uno Berbasis Sms” dosen pembimbingnya juga meminta smartphone diaplikasikan di rumahnya. (mer/humas)

Inayah Gadis Penyuka Mesin,

Ubah Mesin GY6 125cc untuk

Disability Car

Mobil pribadi maupun mobil transportasi umum yang ada saat ini kurang ramah bagi kaum difabel. Kalaupun ada kebanyakan hanyalah motor roda dua yang dimodifikasi menjadi motor roda

(16)

tiga. Ataupun modifikasi sepeda motor berbak, namun difabel harus berpindah dari kursi roda ke motor. Hal ini menjadi keprihatinan Inayah Nur’aini Lathifah. Hobinya mengotak-atik mesin mendorongnya merancang sebuah disability car.

Inayah Gadis Penyuka Mesin, Ubah Mesin GY6 125cc untuk Disability Car

Mahasiswa Teknik Mesin D-III ITN Malang ini memaparkan, untuk memudahkan para difabel maka interior kendaraan diubah sedemikian rupa sehingga difabel bisa menggunakan kursi roda sebagai kursi pengemudi. “Kendaraan ini menggunakan sepeda motor matic yang dimodifikasi, saya memakai mesin motor tipe GY6 125cc sebagai tenaga penggerak,” ujarnya saat ditemui di Kampus I ITN Malang, Kamis (28/9).

Bersama teman-temannya, mesin yang telah dimodifikasi dengan tambahan roda ini kemudian diberi pelindung berbentuk mobil.

(17)

Pintu masuk ke dalam mobil dibuat lebar sehingga difabel bisa masuk bersama kursi rodanya.

Ia menggambarkan, di bagian belakang mobil terdapat ram, sehingga kursi roda bisa leluasa masuk. Setelah di dalam maka ramnya naik, dan pintu akan tertutup. Untuk menjamin safety, kursi roda diberi tambahan pengunci agar tidak bergerak dan bergeser saat di dalam kendaraan. Keunggulan lain bagi difabel semuak kontrol memakai tangan, baik untuk keluar masuk, maupun dalam mengendalikan kendaraan.

Sesuai dengan kosentrasi jurusannya Teknik Mesin, Inayah memfokuskan diri pada permesinan. Ia memanfaatkan mesin GY6 dengan tipe mesin 152QMI, dan menggunakan sistem pengapian CDI-DC dimana karburator sebagai sistem tenaga. Untuk penyuplai energi listrik dan proses pengapian kendaraan menggunakan alternator 20 amper. Dengan mesin berkapasitas 125cc, mesin ini memiliki daya sebesar 6,8 HP dan torsi sebesar 5,102 lbft pada putaran mesin 7000rpm.

Disability Car yang didesain hanya satu pengemudi tanpa penumpang ini sudah melalui tes drive dan mampu menempuh jarak 40 km/jam. Hasil karyanya ini tertuang dalam skripsinya yang berjudul “Modifikasi Mesin pada Disability Car Menggunakan Mesin GY6 123cc” dan sudah dipatenkan lewat ITN Malang.

Dara yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin D-III ini mengaku senang sekaligus kaget. Inayah tidak menyangka akan menjadi lulusan terbaik dengan IPK 3,54. Selama ini ia merasa kuliahnya biasa-biasa saja. Dari masa sekolah dahulu ia sering belajar dengan praktek. Seringnya asik dibengkel membetulkan mobil akhirnya membawanya masuk ke Teknik Mesin D-3 ITN Malang. (mer/humas)

(18)

Rektor ITN Malang Kukuhkan

702

Wisudawan,

111

diantaranya Cumlaude

Rektor ITN Malang mengukuhkan sebanyak 702 wisudawan dalam prosesi upacara wisuda ke-58 ITN Malang, Sabtu (30/9). Dalam perhelatan tersebut sejumlah 111 atau 15,8 persen merupakan lulusan cumlaude (dengan pujian) dan sebanyak 20 wisudawan merupakan terbaik dari prodi masing-masing.

Dari 702 wisudawan tercatat 43 wisudawan Program Magister (S2), 296 wisudawan Program Sarjana (S1) Fakultas Teknik Industri (FTI), 329 wisudawan Program Sarjana (S1) Fakultas Teknik Sipil dan perencanaan (FTSP), dan 34 Program Diploma III FTI.

Dalam sambutannya Rektor ITN Malang Dr.Ir.Lalu Mulyadi, MT., menyampaikan, sebagai PTS berbasis teknologi yang mengutamakan kualitas, ITN Malang selalu berupaya meningkatkan prestasi. Ini terbukti ITN Malang masuk dalam 100 besar dari kurang lebih 4.500 PTN-PTS se-Indonesia. “ITN menempati rangking 70 PTN-PTS se-Indonesia, sementara ditingkat institut ITN berada di peringkat ke empat setelah ITB, IPB dan ITS. Ini berarti ITN Malang berada di posisi pertama PTS tingkat institut se-Indonesia,” ujarnya disambut sorak sorai hadirin.

(19)

Rektor ITN Malang Kukuhkan 702 Wisudawan ,111 diantaranya Cumlaude

Sebelumnya Rektor di hadapan wisudawan dan undangan menyampaikan, di tingkat Kopertis VII Jawa Timur prestasi ITN Malang 10 tahun berturut-terut mendapatkan penghargaan Anugerah Kampus Unggul dan empat tahun berturut-turut mendapatkan Tropi Anugerah Kampus Unggul (AKU). Penghargaan ini diterima sebagai perguruan tinggi yang unggul di bidang tata kelola, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta bidang kemahasiswaan.

“Semoga ITN Malang terus memberikan pelayanan terbaik kepada msyarakat dan pemerintah serta mempertahankan peringkat perguruan tinggi kami dimasa-masa mendatang,” pungkasnya. (mer/humas)

(20)

Kompak Berseragam Batik,

Calon Wisudawan ITN Malang

Ikuti Gladi Bersih

Sebanyak 702 mahasiswa kompak berseragam batik memenuhi tenda raksasa yang telah disiapkan panitia. Siapa lagi kalau tidak dari mahasiswa-mahasiswi calon wisudawan ITN Malang. Mereka dengan tertib mengikuti rangkaian acara gladi bersih wisuda ke-58 di Kampus II ITN Malang, Jumat (29/9).

Gladi bersih diawali dengan proses memasuki tempat upacara, dimulai dari 20 wisudawan terbaik dan diikuti oleh wisudawan masing-masing prodi. Bagian paling penting dan perlu perhatian khusus adalah proses pengukuhan wisudawan-wisudawati. Mulai dari menerima map yang berisi ijazah, transkip dan SKPI, dipindah kuncir dan mendapat ucapan selamat.

Dalam sambutannya Ir. Ida Bagus Suardika, MM., Kabiro BAAK (Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan) menyampaikan, dalam wisuda nanti wisudawan akan menerima ijazah dan transkip nilai serta Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).

Bagi mahasiswa yang belum lengkap syarat administrasinya menurut pria asal Bali ini, mereka belum bisa menerima ijazah saat wisuda. “Kalau semisal ijazahnya belum ada jangan khawatir, mungkin ada persyaratan administrasi yang belum terpenuhi begitupula SKPI. Kami upayakan Hari Senin SKPI sudah bisa diberikan, dan bisa diambil di BAAK,” katanya.” tuturnya. Sedangkan Ketua Panitia Dr. Hardianto, ST.,MT berharap acara wisuda ke-58 berjalan sukses dan lancar seperti yang diharapkan oleh semua pihak. “Semoga acara besok sukses karena pasti dinantikan oleh para orang tua, suami atau istri bahkan

(21)

anak-anak dari wisudawan” harapnya.

Kompak Berseragam Batik, Calon Wisudawan ITN Malang Ikuti Gladi Bersih

Acara gladi bersih ini pula menjadi hari yang special bagi Wildan Ari, calon wisudawan Teknik Sipil D III. Pasalnya di hadapan tujuh ratus teman-temannya pria kelahiran 1993 ini mendapat surprice kue ulang tahun dari panitia. Sudah menjadi tradisi ITN Malang bilamana ada yang merayakan ulang tahun di hari wisuda akan diberi kejutan saat gladi bersih. (mer/humas)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memudahkan pelaksanaan penelitian ini maka tujuan utamanya adalah untuk mengekplorasi manajemen waqf dalam mendukung berlangsungnya pendidikan tinggi (khususnya

Berdasarkan keseluruhan hasil analisis yang telah dilakukan dengan crosstab, dalam penelitian ini ditemukan tidak adanya dampak secara signifikan untuk variabel

Sri Setyani, M.Hum Tulus Yuniasih, S.IP., M.Soc.Sc Dra.. Sri Setyani,

Hasil uji hipotesis menggunakan statistik non perametrik Friedman test menunjukkan bahwa ada pengaruh pelatihan mendengarkan musik klasik Mozart terhadap penurunan tingkat

Kemudian sumber kelima yang ditinjau, mengidentifikasi adanya ancaman terhadap keamanan sistem informasi kesehatan berupa malicious code, virus, social engineering, hacker, dan

Tujuan: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan media tulis Written Asthma Action Plans (WAAPS) terhadap

 Produk samping yang dihasilkan adalah sebagai berikut: 1. Molekul hidrogen meliputi dua bentuk, yaitu ortho dan para dari orientasi spin atom tetapi sifat keduanya

Berdasarkan tabel dan grafik diatas dari hasil lembar observasi yang dibagikan kepada guru diperoleh hasil proses belajar mengajar ( PBM ) pada akhir siklus I masih ada