• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tukang Parkir Bergaya Preman Akan Segera Diganti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tukang Parkir Bergaya Preman Akan Segera Diganti"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Tukang Parkir Bergaya Preman

Akan Segera Diganti

KEBUMEN, FP – Warga Kebumen tampaknya harus sedikit tersenyum, pasalnya, konotasi buruk bahwa Pasar Tumenggungan yang saat ini dikuasai preman akan segera berakhir. Para tukang parkir yang terkesan seperti preman akan segera diganti oleh pemerintah daerah.

Dari hasil rapat terpadu, perekrutan calon tukang parkir pasar induk Kebumen yang dihadiri Polsek Kebumen Polres Kebumen, Satpol PP Kab Kebumen, dan Disperindagsar Kebumen, sebentar lagi tukang parkir yang terkesan kurang bersahabat dan seperti preman akan segera diganti.

Dari hasil pantauan Polres Kebumen saat berpatroli di Pasar Tumenggungan, banyak dikeluhkan para sejumlah pedagang dan pengunjung pasar, merasa tukang parkir di pasar yang beralamatkan di jalan Pahlawan kurang ramah bahkan seperti preman.

“Banyak yang mengeluhkan pasarnya jadi sepi karena hal itu,” ucap IPDA Suprayitno selaku perwakilan Polsek Kebumen saat mengikuti rapat terpadu.

Maka dengan adanya hal itu, akhirnya Pemerintah Kebumen mengambil langkah cepat dengan mengadakan seleksi tukang parkir yang lebih ramah dan santun.

Dikatakan Suprayitno selaku Kanit Binmas Polsek Kebumen Polres Kebumen, saat ini 25 calon tukang parkir sudah mendaftarkan diri. Sebagian besar lulusan SMA.

“Pembukaan pendaftaran dimulai tanggal, 27 Desember hingga 28 Desember.Para peserta harus mengikuti test tertulis dan wawancara yang meliputi aspek Kejujuran, Kedisiplinan, Kepedulian, Kesopanan, Tanggung jawab, Pengetahuan umum dan

(2)

Pengetahuan Lalu Lintas,” terang IPDA Suprayitno.

Bhayangkari Polres Purworejo

Beri Tali Asih Kepada Teguh,

Bayi Tanpa Kaki dan Tangan

PURWOREJO, FP – Dalam rangka Hari Ibu ke 88, Bhayangkari Polres Purworejo melakukan kegiatan sosial berupa anjang sana ke keluaga Teguh, bayi yang lahir tanpa kaki dan tangan putra ke lima pasangan Rambat dan Mudrika, warga Desa Sendangsari, Kecamatan Bener, Rabu (28/12).

Dalam kesempatan kunjungan tersebut juga menyerahkan tali asih kepada keluarga Teguh. Bantuan diserahkan oleh Ketua Bhayangkari Polres Purworejo, drg. Irani Satrina (istri Kapolres Purworejo), dan Brigitha Dhyas Asrina ST (istri Kasat Lantas Polres Purworejo) dan Marliyah ( istri Waka Polres Purworejo) kepada kedua orang tua Teguh.

(3)

K e t u a Bhayangkari Polres Purworejo drg. Irani Satrina mengatakan, kunjungan dan pemberian bantuan tersebut sebagai perwujudan rasa simpati dan sayang anggota Bhayangkari Polres Purworejo. ” Mudah-mudahan keluarganya senantiasa diberi kesabaran dan keteguhan hati sesuai dengan nama anaknya. Kami yakin dibalik semua ini Allah pasti punya rencana lain, ” kata drg. Irani Satrina dengan suara gemetar menahan tangis.

Sementara itu, Rambat mengaku terharu dengan perhatian anggota Bhayangkari Polres Purworejo terhadap kondisi putranya. ” Kami hanya bisa mengucapkan terimakasih dan semoga perbuatan baik anggota Bhayangkari Polres Purworejo akan mendapat balasan setimpal dari Allah, ” ucap Rambat.

(4)

Suasana haru muncul ketika para anggota Bhayangkari Polres Purworejo secara bergantian diberi kesempatan menggendong Teguh. Bahkan Irani Satrina dan Brigitha Dhyas Asrina ST maupun Marliyah matanya sempat memerah dan suaranya terbata bata menahan rasa haru.

Dalam kunjungan itu Bhayangkari Polres Purworejo didampingi pengurus cabang Bhayangkari Polsek Bener dan Kapolsek Bener AKP Aziz.

Keluarga Besar RS Panti

Waluyo Isi Perayaan Natal

Dengan Bhakti Sosial

PURWOREJO, FP – Mengisi kegiatan Natal, keluarga besar Rumah Sakit (RS) Panti Waluyo Purworejo menggelar kegiatan Bhakti

(5)

sosial berupa pemberian bingkisan kepada seluruh pasien yang sedang dirawat di RS Panti Waluyo dan warga sekitar, Selasa (2/1). Secara simbolis pemberian bingkisan dilakukan oleh Direktur RS Panti Waluyo, dr Regowo M. Kes.

Selain pemberian bingkisan juga dilakukan pengobatan gratis bagi warga tidak mampu di empat desa. Yakni, Desa Durensari, Kecamatan Bagelen, Desa Tumenggungan, Kecamatan Ngombol, Desa Hulosobo, Kecamatan Kaligesing, dan Desa Jelok, Kecamatan Kaligesing.

Ketua panitia, Marta Dwi Astuti didampingi Penanggung Jawab Humas, Widya mengatakan, perayaan natal diikuti oleh seluruh karyawan yang berjumlah 120 orang.

Diungkapkan, kegiatan natal sudah berlangsung sejak Desember 2016 dan akan berakhir sampai Agustus 20117 dengan kegiatan utama bhakti sosial. ” Banyak sekali kegiatan bhakti sosial yang sudah diagendakan dan tinggal menunggu realisasi,” kata Widya di sela kegiatan.

(6)

Karyawan RS Panti Waluyo membagikan bingkisan kepada tukang becak

Dijelaskan, beberapa agenda kegiatan bhakti sosial itu diantaranya, pengobatan gratis di desa-desa terpencil, kunjungan dan pemberian bingkisan di Panti Asuhan dan Jompo, serta operasi katarak gratis bagi warga kurang mampu yang belum memiliki kartu BPJS dan KIS.

“Tujuan sebagai ungkapan rasa syukur karena pada tahun 2016 kami keluarga besar RS Panti Waluyo mendapat banyak berkat. Diantaranya sudah akreditasi paripurna dan membangun bangsal kelas III kebidanan, ” ucap Widya.

Keluarga besar RS Panti Waluyo berharap, ditahun yang akan datang semakin maju, jaya dan bermanfaat bagi masyarakat.

(7)

Pembagian bingkisan oleh karyawan RS Panti Waluyo

Sedang untuk kegiatan ibadah Natal digabung dengan syukuran HUT RS Panti Waluyo ke 46. Kegiatan dipusatkan di Aula RS panti Waluyo Purworejo. Ibadah Natal dipimpin oleh Pendeta Heni Yulianti dari Gereja Kristen Indonesia (GKI) Purworejo. Disamping ibadah juga dilakukan pemotingan tumpeng, pemberian penghargaan bagi karyawan paling lama, pembagian hadiah pemenang lomba merias ruangan, dan hiburan.

Bhayangkari Cabang Purworejo

Kunjungi Pospam Operasi Lilin

(8)

Candi 2016

PURWOREJO, FP – Untuk memberi semangat bagi anggota yang sedang melaksanakan tugas pengamanan Operasi Lilin Candi 2016, Bhayangkari Cabang Purworejo mengunjungi pos-pos Pengamanan dan Pelayanan yang digelar oleh Polres Purworejo, Sabtu (31/12).

Salah satunya rombongan Bhayangkari mengunjungi Pos Pengamanan Gereja Katolik Santa Perawan Maria di jalan Wahid Hasyim Purworejo. Ditempat ini ibu-ibu Bhayangkari juga memberi bingkisan kepada anggota Pos Pam sebagai ucapan terimakasih atas kinerjanya selama Operasi Lilin Candi 2016.

Ketua Bhayangkari Cabang Purworejo sedang menyerahkan bingkisan di Pos Pam Gereja Katolik Santa Perawan Maria

Ketua Bhayangkari Cabang Purworejo, drg. Irani Satrina menuturkan, kunjungan dan pemberian bingkisan kepada anggota Pos Pam Operasi Lilin Candi 2016 sebagai salah satu bentuk perhatian pimpinan kepada anggotanya. ” Mudah-mudahan kunjungan ini bisa menambah semangat bagi anggota Pos Pam yang

(9)

sedang tugas pengamanan dan pelayanan Operasi Lilin Candi 2016, ” kata drg. Irani Satrina.

RS

Panti

Waluyo

Raih

Akreditasi Paripurna

PURWOREJO,FP – Rumah Sakit Panti Waluyo Purworejo dinyatakan

lulus akreditasi dengan predikat Paripurna Tanpa Remidi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Piagam Akredititasi Paripurna diserahkan oleh Staf Ahli Bupati Drg Nancy Megawati Hadisusilo, MM kepada Direktur RS Panti Waluyo Purworejo dr Regowo, M,Kes di Aula Hotel Plasa, Kamis (22/9). Pada kesempatan itu juga dilakukan pelantikan Direktur RS Panti Waluyo Purworejo, dr Regowo, M,Kes masa bhakti 2016 – 2021 oleh Ketua Yakkum Daniel Soegiarto Roestamadji.

Ketua Yakkum, Daniel Soegiarto mengungkapkan, selamat untuk pelantikan dr Regowo untuk menjabat pimpinan unit dan diharapkan akan terus menelorkan kreasi-kreasi yang membuat organisasi RS Panti Waluyo Purworejo menjadi semakin hidup. “Selamat pula untuk sebuah hasil kerja keras luar biasa sehingga mencapai nilai Paripurna. Kami bangga dan mengucapkan termakasih untuk sebuah prestasi gemilang yang telah dibuktikan,” kata Daniel Soegiarto.

Daniel lmengakui, sejak masuknya dokter Regowo, RS Panti Waluyo berubah jadi seperti sekarang ini. Bahkan di luar dugaan mampu lulus akreditasi paripurna tanpa remidi.

Sementara itu Bupati Purworejo yang diwakili Staf Ahli Drg Nancy Megawati Hadisusilo, MM mengatakan, pemerintah daerah memang telah memiliki berbagai institusi kesehatan mulai dari RSUD, Puskesmas, Puskesmas Pembantu maupun Poliklinik Desa.

(10)

Namun demikian dengan berbagai keterbatasan yang ada, institusi pelayanan kesehatan milik pemerintah belum bisa melayani seluruh lapisan masyarakat secara optimal. Oleh karenanya keberadaan institusi kesehatan yang dikelola swasta sangat penting dan strategis dalam membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

“Kita bisa memahami bahwa biaya operasional rumah sakit memang sangat besar sehingga wajar apabila biaya pelayanan kesehatan di rumah sakit swasta juga relatif lebih mahal. Biaya yang dibebankan kepada masyarakat pengguna jasa pelayanan kesehatan itu memang dibutuhkan agar rumah sakit swasta dapat membiayai biaya operasional sehingga bisa terus eksis dan berkembang,” kata Nancy.

(11)
(12)
(13)

Pelantikan Direktur RS Panti Waluyo Purworejo

Hadir dalam kesempatan itu, seluruh jajaran Yakkum, Puskesmas dan Puskesmas Pembantu dan sejumlah SKPD. Acara juga diselingi hiburan berupa penampilan dari siswa SD Kriten Seruni dan serapin.

Panti Waluyo telah ada sejak tahun 1970, semula bernama RB/BP. Seiring dengan kebutuhan akan fasilitas kesehatan rawat inap, maka tahun 1971 dibukalah pelayanan rawat inap sehingga BP Panti Waluyo berubah menjadi BP/RB Panti Waluyo. Pada tahun 1974, untuk pertama kalinya BP/RB Panti Waluyo mempunyai Pemimpin Unit Kerja seorang dokter fulltimer yang bekerja sampai tahun 1980.

Dalam beberapa tahun terakhir ini kemajuan-kemajuan yang sangat pesat. Diantaranya, menjalin hubungan dengan instansi pemerintah khususnya Dinas kesehatan dan BKKBN. Beberapa kali BP/RB Panti Waluyo juga bekerjasama dengan instansi pemerintah menyelenggarakan lomba bayi sehat tingkat kabupaten dan melakukan pelayanan peningkatan kesehatan masyarakat ke desa-desa sekitar.

Seiring perkembangan jaman, maka Panti Waluyo berusaha berubah dari BP/RB menjadi sebuah rumah sakit. Maka pada awal tahun 1989 didapatlah ijin operasional sementara rumah sakit dengan nama RS Panti Waluyo di Cangkrep dengan kapasitas awal 32 bed. Sejak saat itu Panti Waluyo berupaya terus mengembangkan diri dengan melengkapi sarana prasarananya.

Upaya pengembangan terus dilakukan, antara lain, tahun 201 terakreditasi rumah sakit lima bidang pelayanan, tahun 2013penetapan kelas oleh Kementerian Kesehatan sebagai rumah sakit tipe D. Kapasitas rumah sakit juga ditambah, dari yang semula 32 bed menjadi 50 bed. Hingga tahun 2016 ini RS Panti Waluyo Purworejo berhasil memperoleh sertifikat akreditasi Paripurna dengan 15 bidang pelayanan.

(14)

Peduli

Jatikontal,

DPW

Kementerian BUMN Tanam 3000

Mangrove

PURWOREJO, FP – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian BUMN bersama Kodim 0708 Purworejo, alumni Teknik Sipil UGM angkatan 1991, Polres Purworejo, Komunitas Mangrove Purworejo, siswa SMA Negeri 9 Purworejo, dan masyarakat secara bersama-sama melakukan penanaman 3000 Mangrove. Aksi penanaman bersama dipusatkan di Sempadan sungai Bogowonto, Desa Jatikontal, Kecamatan Purwodadi, Sabtu (29/10) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.

“Penanaman Mangrove dan bambu petung untuk merevitalisasi Sempadan sungai Bogowonto,” kata Ketua Umum DWP BUMN, Pia Megananda di sela-sela kegiatan.

Diungkapkan, selain penanaman Mangrove juga dilaksanakan bhakti sosial pemberian santunan untuk anak yatim dan kaum dhuafa bagi warga Desa Jatikontal.

“Kegiatan program pengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai) Bogowonto berbasis lingkungan ini merupakan tangkaian kegiatan dalam rangka HUT DWP Kementrian BUMN ke 17, yang jatuh pada tanggal 7 Desember 2016 mendatang,” jelas Pia Megananda.

Menurunya kualitas lingkungan hidup dan tingkat kesejahteraan yang belum merata ditanah air, kata Pia Megananda, menjadi perhatian tersendiri bagi DWP Kementrian BUMN. Oleh sebab itu dalam rangka ulang tahun DWP ke 17 pihaknya bekerjasama dengan panitia reuni alumni Teknik Sipil UGM angkatan 1991, melakukan program revitalisasi sempadan sungai bogowonto dengan menanam Mangrove dan bambu petung serta bakti sosial untuk anak yatim

(15)

dan dhuafa di Desa Jatikontal, Kecamatan Purwodadi.

“Harapanya dengan penanaman Mangrove dan bambu petung mampu mengurangi resiko bencana tsunami dan abrasi disepanjang muara sungai Bogowonto serta bisa menjadi lokasi wisata, ” ucap Pia Megananda.

Kampanye Keselamatan, Sat

Lantas Polres Kebumen Tuntut

Realisasi Saber Lanting

KEBUMEN,FP – Memasuki 10 hari pelaksanaan Operasi Zebra Candi 2016, sebanyak 1.699 pengendara diberi surat tilang oleh jajaran Satlantas Polres Kebumen, Jumat (25/11/2016).

Dari jumlah tersebut, sekitar 60 persen yang ditilang adalah pengendara sepeda motor. “Pelanggaran memang masih didominasi oleh kendaraan roda dua,” ujar Kasatlantas Polres Kebumen AKP Aditya Mulya Ramdhani SIK disela-sela kampanye keselamatan berlalu lintas di depan RM Lestari Karanganyar Jumat (25/11) Kasat lantas menuturkan, pelanggaran yang berbuah surat tilang yang dilakukan pengendara berupa tidak memiliki SIM, tidak membawa STNK atau kelengkapan kendaraan.

(16)

P e l anggaran lain adalah melanggar rambu/marka, menerobos lampu merah dan melawan arus. Sedangkan untuk kendaraan roda empat, kebanyakan karena tidak menggunakan sabuk keselamatan.

Ditambahkannya, Operasi Zebra Candi ini masih akan berlangsung sampai tanggal 29 November mendatang. Operasi ini bertujuan untuk menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran arus lalu-lintas. Selain itu juga untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, karena kecelakaan biasanya diawali dari pelanggaran. Sasaran operasi ini untuk menurunkan berbagai potensi pelanggaran yang saat ini masih ditemui seperti pelanggaran rambu-rambu lalu-lintas, tidak memakai sabuk keselamatan, melawan arus khususnya kendaraan roda dua dan pelanggaran lain,” ucap Kasat Lantas Polres Kebumen.

Lanjut Kasat lantas, sebagai tindak pencegahan terjadinya pelanggaran, pihak Satlantas Polres Kebumen juga gencar menggelar sosialisasi kampanye keselamatan berlalu lintas. Khusus di Kebumen, dengan mengambil tema Saber Lanting, akronim dari Sadar Berlalulintas itu Penting. Saber merujuk pada nama yang tengah populer terkait pemberantasan pungli,

(17)

sementara Lanting adalah makanan khas Kabupaten Kebumen.

“Khusus Operasi Zebra kali ini kita kedepan upaya pencegahan sehinga pengguna jalan yang melanggar hanya diberi konseling dan diberi lanting. Diharapkan dari konseling akan diketahui alasan mereka melanggar aturan lalu lintas. Kita mengambil Saber Lanting agar lebih mudah diingat,” kata Kasat Lantas

Karena tema itu pula, pada setiap kampanye keselamatan berlalu lintas juga dibagi-bagikan lanting kepada pengguna jalan.

Seperti yang dilakukan di depan RM Lestari Karanganyar kemarin. Mulai dari siswa, anggota klub motor Kebumen dan polisi membagi-bagikan leaflet, souvenir dan lanting kepada pengguna jalan. Selain itu mereka juga membawa berbagai spanduk berisi himbauan keselamatan. Seperti “Jangan ngantuk, pakai helm SNI, jangan ngebut agar selamat sampai tujuan”, Cukup kami yang jadi korban laka lantas, jangan ada lagi” dan

(18)

himbauan keselamatan berlalu lintas lainnya.

Tak ketinggalan pocong jadi-jadian yang turut memeriahkan kampanye.

“Pocong ini selalu kami bawa tiap kampanye keselamatan lalu lintas. Tujuannya agar pengendara jangan mencontoh si pocong yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas,” tandasnya.

Pada pelaksanaan Operasi Zebra kali ini juga tercatat delapan kecelakaan dengan korban meninggal dunia 2 orang, luka berat 1 orang, luka ringan 16 orang dan kerugian material mencapai Rp 20.55 juta.

(19)

Januari 2017 Tarif Air Minum

PDAM Naik

PURWOREJO,FP – Terhitung mulai Januari 2017, tarif air minum PDAM Tirta Perwitasari Purworejo bakal mengalami penyesuaian, dari sebelumnya Rp 1.375 per meter kubik menjadi Rp 1.971 atau naik 30 persen.

Hal itu terungkap pada temu pelanggan dalam rangka sosialisasi rencana penyesuaian tarif air minum PDAM Tirta Perwitasari di pendopo rumah dinas Bupati Purworejo, Kamis (17/11).

Menurut Kepala Bidang Analisis Keuangan Investasi dan Primosi (AKIP) Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) Kementerian Pekerjaan Umum Drs. Adi Susetyo, tarif dasar yang ditetapkan PDAM purworejo yang paling rendah dibanding daerah lain. Selain itu, sudah sekitar 9 tahun PDAM tidak melakukan penyesuaian tarif. “Tarif dasar PDAM purworejo sangat kecil, sedangkan air baku di Purworejo sangat terbatas sehingga untuk memenuhi kebutuhan air harus melakukan pengolahan dengan biaya yang cukup tinggi, ” kata Adi Susetyo didampingi Direktur PDAM tirta Perwitasari Purworejo, Hermawan Wahyu Utomo, ST.

Persoalan lainya yang dihadapi PDAM Purworejo, lanjut Adi Susetyo, biaya operasional yang dikeluarkan cukup besar namun cakupan pelanggan sangat rendah. Akibatnya banyak calon pelanggan yang antri karena PDAM belum bisa membuat instalasi baru lantaran terkendala biaya. “Dengan belum adanya sambungan instalasi baru maka produksinya juga terbatas, ” tutur Adi Susetyo.

Dengan adanya rencana penyesuaian tarif tersebut, muncul beragam tanggapan dari para pelanggan yang hadir. Apalagi selama ini layanan PDAM dianggap belum maksimal. Bahkan ada

(20)

pelanggan yang kimplaian karena air PDAM ithir-ithir dan aliran terhenti pada jam sibuk. Ada juga warga satu RT yang mengeluh air PDAM tidak terlalu jernih alias keruh.

Hanung, salah seorang pelanggan warga Kelurahan Kledung Kradenan, Kecamatan Banyuurip mengatakan, pada dasarnya dirinya tidak keberatan tarif disesuaikan. Hanya kenaikan tarif harus diimbangi dengan peningkatan layanan yang baik. “Kami warga Kledung Kradenan kerap kecele karena air sering mengalir sangat kecil. Sementara perbaikan-perbaikan yang dilakukan pihak PDAM belum begitu terasa manfaatnya, “katanya.

Diskoperindagpar Akan Gelar

Gebyar Bela Beli

PURWOREJO, FP – Dalam rangka mengangkat potensi produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Purworejo agar dikenal masyarakat, Pemerintah Kabupaten Purworejo melalui Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan Dan Pariwisata (Diskoperindagpar) akan menggelar kegiatan “Gebyar Bela Beli” di Alun-alun Purworejo mulai 23–27 November 2016

Kegiatan “Gebyar Bela Beli” Yang diberi tajuk “Sengkuyung Gathuk Manthuk Manthuk Manthuk” direncanakan akan menampilkan seluruh potensi UMKM yang Ada di seluruh Kabupaten Purworejo. Kepala Diskoprindagpar Purworejo, Dra Suhartini mengatakan, tujuan kegiatan untuk meningkatkan akses pasar produk KUMKM lokal yang mempunyai daya tarik, daya tahan dan daya saing tinggi. Mempromosikan berbagai produk-produk yang dihasilkan UMKM serta koperasi di Kabupaten Purworejo.

(21)

dan peran serta aktif segenap lapisan masyarakat terhadap pemberdayaan dan koperasi dan UMKM khususnya dalam menggunakan produk-produk lokal, ” Dra Suhartini dalam jumpa pers di ruang assisten II Setda, Senin (21/11).

Sambut Dibukanya Bandara

Kulonprogo, Purworejo Perlu

Siapkan

Produk

UMKM

Berkualitas

PURWOREJO, FP – Pemerintah Kabupaten Purworejo harus bisa mendorong tumbuhnya investasi di bidang usaha menengah kecil dan mikro (UMKM) untuk menyongsong dibukanya bandara internasional Kulonprogo pada 2019 mendatang. Namun, yang diharapkan tumbuh adalah investasi rakyat dengan cara mendorong APBD agar lebih banyak mengalokasikan anggaran ke sektor UMKM.

“Pemkab perlu mengoptimalkan era digital, membangun konektivitas, penyediaan infrastruktur dan teknologi, agar produk-produk UMKM Purworejo dapat terserap,” tegas Hari Dendi, Dirut PT Global Putera Internasional Yogyakarta, dalam forum Critical Voice Point menuju Kabupaten Pro Investasi, di pendopo kabupaten, Kamis (1/12).

Menurut Hari, Purworejo dikenal sebagai penghasil produk pertanian, termasuk bahan baku pembuatan jamu. Produk-produk itu bisa disiapkan sebagai komoditas ekspor yang menjanjikan. Ditegaskan, produk-produk UMKM dari Purworejo dapat masuk ke bandara Kulonprogo yang memiliki kapasitas keluar sebanyak 100 ton. Untuk itu UMKM perlu memanfaatkan fasilitas online untuk

(22)

marketingnya.

Sementara itu pengusaha lokal yang juga anggota DPRD, Ngadiyanto, mengatakan, UMKM di Purworejo justru belum mampu menerobos pasar luar negeri. Hal itu karena produk UMKM Purworejo belum memenuhi kriteria kualitas, kuantitas dan kontinyuitas.

“Ada Perda yang mewajibkan tiap toko modern menyediakan outlet produk UMKM. Tapi kenyataannya sampai sekarang belum ada produk UMKM yang mengisi outlet toko modern,” tandas Ngadiyanto.

Anggota DPRD dari PKS itu juga mengkritik Dinas Pertanian yang hanya mengumbar proyek-proyek ngayawara, yaitu proyek yang tidak dibutuhkan oleh pasar.

Referensi

Dokumen terkait