Macam Metode Pembelajaran Klinik Macam Metode Pembelajaran Klinik
Pembelajaran Praktik Klinik adalah suatu proses transformasi mahasiswa menjadi seorang Pembelajaran Praktik Klinik adalah suatu proses transformasi mahasiswa menjadi seorang bidan profe
bidan professional yassional yang memng memberi kesemberi kesempatan mapatan mahasiswa untuhasiswa untuk beradapk beradaptasi dengatasi dengan perannya n perannya dengandengan perannya s
perannya sebagai bidaebagai bidan professional dn professional di situasi nyai situasi nyata pada pelayta pada pelayanan keseanan kesehalan klinik halan klinik atau komunitasatau komunitas (Nursalam & Ferry, 2009).
(Nursalam & Ferry, 2009).
Adapun beberapa metode dalam pembelajaran klinik : Adapun beberapa metode dalam pembelajaran klinik : 1.
1. Bed Bed Side Side TeachingTeaching
Bedside teaching adalah pembelajaran yang dilakukan langsung di depan pasien. Dengan metode Bedside teaching adalah pembelajaran yang dilakukan langsung di depan pasien. Dengan metode bedside
bedside teaching teaching mahasismahasiswa wa dapat dapat menerapkmenerapkan an ilmu ilmu pengetahuapengetahuan, n, melaksanmelaksanakan akan kemamkemampuanpuan komunikasi, keterampilan klinik dan profesionalisme, menemukan seni pengobatan, mempelajari komunikasi, keterampilan klinik dan profesionalisme, menemukan seni pengobatan, mempelajari bagaim
bagaimana tingkaana tingkah laku dah laku dan pendekatn pendekatan dokter an dokter kepada kepada pasien.pasien. ü Adapun
ü Adapuntujuantujuan dari bedside teaching adalah : dari bedside teaching adalah : 1.
1. Peserta Peserta didik didik mampu mampu menguasai menguasai keterampilan keterampilan prosedural.prosedural. 2.
2. Menumbuhkan Menumbuhkan sikap sikap profesioprofesional.nal. 3.
3. Mempelajari Mempelajari perkembangan perkembangan biologis/fbiologis/fisik.isik. 4.
4. Melakukan Melakukan komunikasi komunikasi dengan dengan pengamatan pengamatan langsung.langsung. ü
ü Prinsip DasarPrinsip Dasar Bedside Bedside Teaching Teaching 1.
1. Adanya Adanya kesiapan kesiapan fisik fisik maupun maupun psikologis dari psikologis dari pembimbing pembimbing klinik klinik peserta peserta didik didik dan dan klien.klien. 2.
2. Jumlah Jumlah peserta peserta didik didik dibatasi dibatasi idealnya5-6 idealnya5-6 orang.orang. 3.
3. Diskusi Diskusi di di awal awal dan dan akhir akhir demonstrasi demonstrasi didepan didepan klien klien dilakukan dilakukan seminimalmungkinseminimalmungkin.. 4.
4. Lanjutkan Lanjutkan dengan dengan redemonstrredemonstrasi.asi. 5.
5. Kaji Kaji permasalahan permasalahan peserta peserta didik didik sesegera sesegera mungkin mungkin terhadap terhadap apa apa yang yang dilakukan.dilakukan. 6.
6. Kegiatan Kegiatan yang yang didemonstrdidemonstrasikan asikan adalah adalah sesuatu sesuatu yang yang belum belum pernah pernah diperoleh diperoleh peserta peserta didikdidik sebelumnya,atau apabila peserta didik menghadapi kesulitan penerapannya.
sebelumnya,atau apabila peserta didik menghadapi kesulitan penerapannya. ü Pelaksanaan
ü Pelaksanaan Bedside T Bedside Teaching eaching Keterampilan
Keterampilan bedside teaching bedside teaching dapat kita laksanakan namun sulit mencapai kesempurnaan. Oleh dapat kita laksanakan namun sulit mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu perlu perencanaan yang matang agar berhasil dan efektif. Persiapan sebelum karena itu perlu perencanaan yang matang agar berhasil dan efektif. Persiapan sebelum pelaksan
pelaksanaanaan bedside teaching bedside teaching : : 1. Persiapan
1. Persiapan a.
a. Tentukan Tentukan tujuan tujuan dari dari setiap setiap sesi sesi pembelajaran.pembelajaran. b.
b. Baca teBaca teori sebeluori sebelum pelakm pelaksanaan.sanaan. 2.
2. Ingatkan Ingatkan mahasiswa mahasiswa akan akan tujuan tujuan pembelajaran pembelajaran :: a.
a. Mendemonstrasikan Mendemonstrasikan pemeriksaan pemeriksaan klinik.klinik. b.
c. Tingkah laku yang profesional. 3. Persiapan Pasien
a. Keadaan umum pasien baik.
b. Jelaskan pada pasien apa yang akan dilakukan. 4. Lingkungan/Keadaan
Pastikan keadaan ruangan nyaman untuk belajar. Pelaksanaan
bedside teachi ng
antara lain:1. Membuat peraturan dasar
a. Pastikan setiap orang tahu apa yang diharapkan dari mereka. b. Mencakup etika.
c. Batasi interupsi jika mungkin.
d. Batasi penggunaan istilah kedokteran saat di depan pasien. 2. Perkenalan
a. Perkenalkan seluruh anggota tim. b. Jelaskan maksud kunjungan.
c. Biarkan pasien menolak dengan sopan.
d. Anggota keluarga diperkenankan boleh berada dalam ruangan jika pasien mengizinkan.
e. Jelaskan pada pasien atau keluarga bahwa banyak yang akan didiskusikan, mungkin tidak diterapkan langsung pada pasien.
f. Undang partisipasi pasien dan keluarga.
g. Posisikan pasien sewajarnya posisi tim di sekitar tempat tidur. 3. Anamnesa
a. Hindari pertanyaan tentang jenis kelamin atau ras. b. Hindari duduk di atas tempat tidur pasien.
c. Izinkan interupsi oleh pasien dan pelajar untuk menyoroti hal penting atau untuk memperjelas. d. Jangan mempermalukan dokter yang merawat pasien.
4. Pemeriksaan fisik
a. Minta pelajar untuk memeriksa pasien.
b. Izinkan pasien untuk berpartisipasi(mendengarkan bising, meraba hepar, dll). c. Minta tim untuk mendemonstrasikan teknik yang tepat.
d. Berikan beberapa waktu agar pelajar dapat menilai hasil pemeriksaan yang baru pertama kali ditemukan.
5. Pemeriksaan Penunjang
b. Rongent , ECG bila mungkin.
c. Izinkan pasien untuk meninjau ulang dan berpartisipasi. 6. Diskusi
a. Ingatkan pasien bahwa tidak semua yang didiskusikan akan dilaksanakan, biarkan pasien tahu kapan itu biasa dilaksanakan.
b.Hati-hati memberikan pertanyaan yang tidak dapat dijawab kepada mahasiswa yang merawat pasien.
c. Berikan pertanyaan pertama kali pada tim yang paling junior.
d “Saya tidak tahu” adalah jawaban yang tepat, setelah itu gunakan kesempatan untuk mencari jawaban.
e. Hindari bicara yang tidak perlu.
f. Izinkan pasien untuk bertanya sebelum meninggalkan tempat tidur. g. Minta pasien untuk menanggapi bedside teaching yang telah dilakukan. h. Ucapkan terima kasih pada pasien.
2. Case Presentation
Adalah metode penyajian pasien dengan menggunakan kehadiran seorang pasien dan dipilih sebagai fokus diskusi kelompok dengan tujuan dapat memberikan pengalaman langsung dalam pembahasan prinsip-prinsip prosedur perawatan dari pasien, metode ini sering digunakan dilahan pratek
khususnya dilahan rumah sakit.
Prinsip yang dilakukan nursing clinik diantranya adalah
a. Harus direncanakan dengan teliti dengan pasien, surat ijin, pemilihan lokasi,perumusan tujuan informasi dan lain-lain
b. Pasien harus diberi kesempatan untuk mengekspresikan kebutuhannya c. Adanya hak pasien untuk prifasi dan rahasia informasi tentang dirinya d. Adanya evaluasi tentang pelaksanaan nursing clinic
Langkah metode nursing clinic Tahap permulaan
Diawali dengan memperkenalkan peserta didik tentang latrar belakang pasien, situasi pelayanan perawatan, tujuan diskusi, beberapa informasi yang dibutuhkan tentang pasien.
Tahap diskusi yang berpusat pada pasien
Diawali dengan perkenalan dan penyajian singkat tentang pasien pada peserta didik, kemudian menunjukan gejala-gejala khusus yang berhubungan dengan masalah pasien yang mengungkapkan perasaannya.
Dilakukan dengan diskusi dan penilaian terhadap pasien, perilaku dan kemampuan untuk mengatasi msalah, penilaian terhdap peserta didik serta evaluasi proses dan hasil dari nursing clinic apakah tujuan yang ditetapkan tercapai atau belum.
3. Clinical tour
Merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang menginginkan peserta didik menstransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis dalam keperawatan langsung (nursalam :2001). Adapun karakteristiknya :
1) Klien dilibatkan langsung
2) Klien merupakan fokus kegiatan peserta didik 3) Peserta didik dan pembimbing melakukan diskusi
4) Pembimbing mengfasilitasi kreatifitas peserta didik adanya ide-ide baru
5) Pembimbing klinik membantu mengembangkan kemampuan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.
4. Case Study
Studi asuhan keperawatan merupakan suatu kegiatan pemecahan masalah dimana peserta didik melakukan pengkajian secara mendalam dan menyeluruh mengenai masalah klinik yang mendasari para perencanaan pelaksanaan dan evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan. Studi ini dapat
dilakukan pada pasien kelompok maupun keluarganya. Prinsip yang digunakan :
a. Peserta didik harus dibimbing dalam menulis pasien studi asuhan keperawatan, pemilihan tersebut harus sesuai dengan kemampuan peserta didik
b. Peserta didik harus dibekali dengan bahan perujukan dengan yang cukup agar asuhan keperawatan yang efektif
c. Studi asuhan keperawatan itu harus dapt dilihat dan digunakan sebagi bagian integral dari pengalaman dilapangan
d. Pedoman asuhan keperawatan harus sesuai dengan petunjuk dasar pada format asuhan yang tertulis. e. Studi asuhan keperawatan dapat dilakukan dengan menggabungkan dengan metode lain seperti
komprehensip atau nursing klinik
f. Laporan asuhan keperawatan harus dicek, dievaluasi, dikomentari sesuai dengan petunjuk yang ada. 5. Pre dan Post Conference
Konferens adalah langkah awal yang harus dilakukan oleh instruktur klinis dalam memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap mahasiswa. Dalam konferens instruktur klinis memberikan pengarahan terhadap mahasiswa yang akan melakukan pelayanan kesehatan. Sehingga para mahasiswa mendapatkan pengertian akan apa yang akan dilakukan setelah berada di tempat pasien.
a) Pre conference
Pre-konferens merupakan tahapan sebelum melakukan konferens yang akan dilakukan oleh para instruktur klinis dimana akan dijelaskan apa yang akan dilakukan oleh setiap mahasiswa sebelum melakukan tindakan keperawatan. Sedangkan dalam Pre-konferens para instruktur klinis harus sudah menyiapkan apa yang akan dibahas dalam konferens sehingga tidak banyak waktu yang
terbuang.
b) Post conference
Pos konferens adalah fase dimana dari hasil pembahasan di buat evaluasi. Setiap mahasiswa harus mampu melakukan evaluasi dari setiap konferens yang sudah dilaksanakan sehingga mahasiswa tahu apa yang harus dilakukan berikutnya. Pembahasan yang sudah dibuat akan menjadi acuan untuk bisa berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah yang timbul dari setiap tindakan selama berpraktek.
· Pembimbing bersama peserta didik mendiskusikan kegiatan belajar yang telah dilakukan. Pembimbing meminta agar setiap mahasiswa menceritakan kegiatan yang telah dilakukan.
· Memberikan penguat terhadap keberhasilan yang telah diperoleh. Peserta diminta untuk mengevaluasi sendiri proses belajar yang telah dilakukan.
· Secara bersama sama menilai pencapaian tujuan belajar / kompetensi. Peserta didik diminta menilai sendiri pencapaian tujuan belajar / kompetensinya dan merumuskan tindak lanjut untuk merumuskan kegiatan belajar berikutnya.
· Instruktur menandatangani pencapaian kompetensi dalam buku pencapaian ketrampilan yang telah menunjukkan kemampuannya dalam pencapaian kompetensi tertentu.
6. Sistem Rende/ Rende keperawatan
ronde keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang memungkinkan peserta didik mengaplikasikan pengetahuan teoritis kedalam praktik langsung. Adapun beberapa tujuan dari ronde keperawatan adalah :
- Menumbuhkan cara berpikir kritis
- Menumbuhkan pemikiran bahwa tindakan keperawatan berasal dari masalah klien. - Meningkatkan pola pikir sistematis.
7. Coaching
Metode penugasan membuat catatan dan laoran tertulis (Eksperensial). Metode ini merupakan metode yang memberikan penugasan yang membuat catatan dan laporan secara tertulis, dilahan praktek. Metode ini meliputi penugasan klinik, penugasan
tertulis
, stimulasi dan permainan.Melakukan keterampilan psikomotor dan pengembangan keterampilan dan penyelesaian masalah dalam pengembilan keputusan berdasarkan moral dan etik
Contoh penugasan tertulis :
1. Menulis rencana keperawatan 2. Studi kasus
3. Perencanaan penddikan kesehatan 4. Proses pencatatan
5. Membuat laporan kunjungan
6. Pembuatan makalah dan cacatan kerja peserta didik tentang hasil observasi di lapangan serta pengalaman prakteknya.
Contoh simulasi dan permainan
Menggunakan model boneka dalam melakukan keterampilan : a. Pemeriksaan payudara
b. Katerisasi urine c. Pemberian injeksi 8. Eksperensial
Suatu metode yang digunakan dengan pembimbing akademik dalam membantu peserta didik dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan terhadap kasus yang terjadi dengan pasien atau keluarga pasien. Adapun kegunaan dari eksperensial adalah :
- Membantu menganalisis situasi klinik melalui proses identifikasi masalah - Menentukan tindakan yang akan diambil
BAB III PENUTUP
1. KESIMPULAN
Pengalaman belajar klinik dan lapangan merupakan proses pembelajaran yang penting diberikan kepada mahasiswa/i untuk mempersiapkan diri menjadi tenaga kesehatan profesional. Melalui pengalaman belajar klinik dan lapangan diharapkan dapat membentuk kemampuan akademik dan profesional, mampu mengembangkan ketrampilan dalam memberikan pelayanan atau asuhan yang sesuai dengan standar serta dapat berorientasi dengan peran profesional.
2. SARAN
Bagi para mahasiswa diharapkan mampu untuk mengetahui metode pembelajaran klinik. Demikian makalah ini kami buat, sebagaimana pepatah mengatakan “tiada gading yang tak retak”. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.