• Tidak ada hasil yang ditemukan

Semarang, 25 Januari Nomor Sifat Perihal : B/888/443.6/1/2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Semarang, 25 Januari Nomor Sifat Perihal : B/888/443.6/1/2021"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Nomor Sifat Perihal

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

DINAS PENDIDIKAN

Jalan Dr. Wahidin No. 118, Telp. (024) 8412180, Fax. (024) 8317752 Semarang - 50254

website: www.disdik.semarangkota.go.id, e-mail: disdik@semarangkota.go.id Semarang, 25 Januari 2021 : B/888/443.6/1/2021

: Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019

Yth. 1. Sekretaris Dinas

2. Para Kabid/Kasi/Kasubag Dinas Pendidikan Kota Semarang 3. Para Kepala SMP Negeri/Swasta

4. Kepala Satuan PNF Kota Semarang

5. Para Koordinator Satuan Pendidikan Kecamatan di

Semarang

Dasar: lnstruksi Menteri Dalam Negeri nomor 02 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019

Bersama ini kami kirimkan Surat Edaran lnstruksi dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor 02 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease (surat edaran terlampir).

Untuk menjadikan perhatian dan terima kasih

Tembusan Yth.;

1. Walikota Semarang Kota Semarang 2. Wakil Walikota Semarang

3. Sekretaris Daerah Kota Semarang 4. Pertinggal

Catatan : Para Koordinator Satuan Pendidikan Kecamatan agar meneruskan ke TK/SD di wilayah unit kerjanya

(2)

MENTER! DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

INSTRUKSI MENTER! DALAM NEGERI NOMOR 02 TAHUN 2021

TENT ANG

PERPANJANGAN PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT UNTUK PENGENDALIAN PENYEBARAN CORONA VIRUS DISEASE 2019

(COVID-19)

MENTERI DALAM NEGERI,

Menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia yang menginstruksikan agar kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk diperpanjang sesuai hasil monitoring yang dilaksanakan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) terhadap pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap pertama periode 11 - 25 Januari 2021, maka diperlukan langkah cepat, tepat, fokus dan terpadu antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, untuk itu diinstruksikan:

Kepada: 1. Gubernur; dan 2. Bupati/Wali kota, Untuk:

KESA TU Khusus kepada: �

1. Gubernur DKI Jakarta;

2. Gubernur Jawa Barat dan Bupati/Wali kota dengan prioritas wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Cimahi, Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan wilayah Bandung Raya;

3. Gubernur Banten dan Bupati/Wali kota dengan prioritas wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan;

4. Gubernur Jawa Tengah dan Bupati/Wali kota dengan prioritas wilayah Semarang Raya, Banyumas Raya dan Kota Surakarta serta sekitarnya;

5. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bupati/Wali kota dengan prioritas wilayah Kota Y ogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Kulon Progo;

6. Gubernur Jawa Timur dan Bupati/Wali kota dengan prioritas wilayah Surabaya Raya, dan Malang Raya; dan 7. Gubernur Bali dengan prioritas wilayah Kabupaten

(3)

KE DUA

c

KETIGA

-2-

mengatur pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan penularan virus COVID-19 dan.

Gubernur pada Provinsi sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai dengan 7 dapat menambahkan prioritas wilayah pembatasan sesuai dengan kondisi masing-rnasing wilayah dan memperhatikan cakupan pemberlakuan pembatasan. Pengaturan pemberlakuan pembatasan sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU terdiri dari:

a. membatasi tempat/kerja perkantoran dengan menerapkan Work from Home (WFH) sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dan Work from Office (WFO) sebesar 25% (dua puluh lima persen) dengan memberlakukan protokol kesehatan secara lebih ketat;

b. melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring/ online;

c. untuk sektor esensial seperti kesehatan; bahan pangan, makanan, minuman; energi; komunikasi dan teknologi informasi; keuangan, perbankan, sistem pembayaran, pasar modal; logistik; perhotelan; konstruksi; industri strategis; pelayanan dasar, utilitas publik, dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional dan objek tertentu; serta kebutuhan sehari-hari yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat tetap dapat beroperasi 100% (seratus persen) dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat;

d. melakukan pengaturan pemberlakuan pembatasan:

1. kegiatan restoran (makan/minum di tempat sebesar 25% (dua puluh lima persen) dan untuk layanan makanan melalui pesan-antar / dibawa pulang tetap diizinkan sesuai dengan jam operasional restoran; dan 2. pembatasan jam operasional untuk pusat

perbelanjaan/mall sampai dengan Pukul 20.00 WIB. e. mengizinkan kegiatan konstruksi beroperasi 100%

(seratus persen) dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat;

f. mengizinkan tempat ibadah untuk dilaksanakan dengan pengaturan pembatasan kapasitas sebesar 50% (lima puluh persen) dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat;

g. kegiatan di fasilitas umum dan kegiatan sosial budaya yang dapat menimbulkan kerumunan dihentikan

semen tara; dan

h. dilakukan pengaturan kapasitas dan jam operasional untuk transportasi umum.

Cakupan pengaturan pemberlakuan pembatasan sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA meliputi Provinsi/Kabupaten/Kota yang memenuhi unsur /kriteria:

(4)

KEEMPAT

KE LIMA

KEEN AM

KETUJUH

b. tingkat kesembuhan di bawah rata-rata tingkat kesembuhan nasional;

c. tingkat kasus aktif di atas rata-rata tingkat kasus aktif nasional; dan

d. tingkat keterisian tempat tidur Rumah Sakit

Occupancy Ratio/BOR) untuk Intensive Care Unit

dan ruang isolasi di atas 70% (tujuh puluh persen).

Pengaturan pemberlakuan pembatasan sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA dilakukan di seluruh Provinsi pada wilayah Pulau Jawa dan Pulau Bali dengan pertimbangan, seluruh Provinsi pada wilayah tersebut memenuhi salah satu atau lebih dari 4 (empat) unsur /kriteria yang tersebut pada Diktum KETIGA dan Gubemur sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU dapat menetapkan Kabupaten/Kota lain di wilayahnya, dengan mempertimbangkan keempat parameter dan pertimbangan lain untuk memperkuat upaya pengendalian COVID-19.

Selain pengaturan pemberlakuan pembatasan sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA, agar daerah tersebut lebih mengintensifkan kembali protokol kesehatan (menggunakan masker yang baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun atau handsanitizer, menjaga jarak dan menghindari kerumuman yang berpotensi menimbulkan penularan), disamping itu memperkuat kemampuan tracking, sistem dan manajemen tracing, perbaikan treatment termasuk untuk meningkatkan fasilitas kesehatan (tempat tidur, ruang

Intensive Care Unit (ICU), maupun tempat isolasi/karantina),

koordinasi antardaerah yang berdekatan melalui Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) untuk redistribusi pasien dan tenaga kesehatan.

Pengaturan pemberlakuan sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA berlaku mulai tanggal 26 -Jarruarf sampai dengan 8 Februart 2021, dan mempertimbangkan berakhirnya masa berlaku pembatasan berdasarkan pencapaian target pada keempat parameter selama 4 (empat) minggu berturut-turut untuk itu para kepala daerah agar melakukan monitoring dan rapat koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan (stalceho·Zder) terkait secara berkala. Kepada Gubernur dan Bupati/Wali kota pada daerah yang tidak termasuk pemberlakuan pengaturan pembatasan sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU, tetap memperkuat dan meningkatkan sosialisasi dan penegakan hukum yang lebih tegas terhadap pelanggaran protokol kesehatan COVID-19.

(Bed

(5)

KEDELAPAN

KESEMBILAN

-4-

Kepada seluruh Gubernur dan Bupati/Wali kota:

a. mengoptimalkan posko satgas COVID-19 tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa sampai dengan Dusun/RW /RT. Khusus untuk wilayah desa, dalam penanganan dan pengendalian pandemi COVID-19 dapat menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) secara akuntabel, transparan dan bertanggung jawab; dan

b. berupaya untuk mencegah dan menghindari kerumunan baik dengan cara persuasif maupun melalui cara penegakan hukum dengan melibatkan aparat keamanan (Satuan Polisi Pamong Praja, Kepolisian Negara Republik Indonesia dan melibatkan Tentara Nasional Indonesia). c. melaporkan hasil monitoring pelaksanaan PPKM secara

mingguan kepada Menteri Dalam Negeri tembusan kepada Satgas Penanganan COVID-19 Nasional.

Instruksi Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 26 Januari 2021 dan pada saat Instruksi Menteri mulai berlaku, Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor O 1 Tahun 2021 tanggal 6 Januari 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Untuk Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Dikeluarkan di Jakarta

pada tanggal 22 Januari 2021 MENTERI DALAM NEGERI,

ttd

MUHAMMAD TITO KARNAVIAN Tembusan Yth:

1. Presiden Repu blik Indonesia;

2. W akil Presiden Repu blik Indonesia;

3. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia;

4. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia;

5. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia;

6. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia; 7. Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia;

8. Menteri Kesehatan Republik Indonesia; 9. Sekretaris Kabinet Repu blik Indonesia;

10. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia; 11. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi; dan

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan dapat menggunakan sistem penggajian dan pengupahan yang terintegrasi dimana pencatatan berbagai transaksi HRD serta perhitungan gaji dan upah sudah

Mengingat banyaknya teks yang bernuansakan kekerasan dalam Alkitab, khususnya Perjanjian Pertama, maka dalam penelitian ini penulis hanya meneliti salah satu pasal dalam kitab

- 15 - Lampiran Peta Proses Bisnis BPKP 1 BPKP-01 Manajemen Strategi BPKP-02 Tata Kelola BPKP-03 Manajemen Risiko BPKP-04 Pengendalian Intern BPKP-05 Perumusan Kebijakan

Dibanding metode pohon klasifikasi tunggal (CART), penerapan metode Bagging pada pohon klasifikasi CART mampu meningkatkan ketepatan klasifikasi total (akurasi)

Perusahaan Gas Negara saat ini telah melakukan kerjasama dengan pihak bank untuk mempermudah pembayaran gas kepada pelanggan kecil dan rumah tangga.Layanan ini dilakukan

Hubungan kekeluargaan antara Merpati dan masyarakat serta Pemerintah di daerah ini membuat Pemerintah Kabupaten Merauke mempercayakan Merpati untuk melayani masyarakat

Bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul” Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Nasabah BMT Muamalat Limpung” sehubungan dengan itu, saya mohon bantuan

[r]