• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang bangun sistem identifikasi jenis bangun datar dari gambar digital dengan metode template matching

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rancang bangun sistem identifikasi jenis bangun datar dari gambar digital dengan metode template matching"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.. Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP.

(2) 3. BAB III. METODE DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai. berikut. a.. Studi Literatur Melakukan studi yang berkaitan sistem ini dengan mengumpulkan teori-teori dan konsep yang bersifat relevan dari jurnal ilmiah, artikel dan buku yang berkaitan dengan metode template matching dan materi pendukung lainnya.. b.. Perancangan Aplikasi Melakukan perancangan awal dan analisa terhadap aplikasi yang akan dibangun, meliputi perancangan Flowchart Diagram, Data Flow Diagram dan Entity Relationship Diagram.. c.. Pembangunan aplikasi Melakukan pembangunan sistem dengan mengimplementasikan rancangan dan metode Template Matching yang telah dibahas pada landasan teori.. d.. Uji Coba Melakukan uji coba sistem terhadap objek citra, dan mengevaluasi hasil yang didapat.. 3.2. Perancangan Aplikasi Perancangan aplikasi ini menggunakan beberapa diagram, antara lain. Flowchart Diagram, Data Flow Diagram dan Entity Relationship Diagram. Flowchart Diagram bertujuan untuk menggambarkan alur proses aplikasi,. 20 Rancang Bangun...,Erwin Septianus, FTI, 2015.

(3) sedangkan Data Flow Diagram menjelaskan arus dari data sistem yang bertujuan untuk membantu memahami sistem secara terstruktur dan jelas. Kemudian Entity Relationship Diagram bertujuan untuk menggambarkan hubungan antar tabel dalam database. 3.2.1. Data Flow Diagram Context Diagram sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. Sistem. memiliki dua pengguna yaitu user dan admin, dan satu objek yaitu Objek Citra. User adalah pengguna yang hanya dapat menggunakan fitur identifikasi, sedangkan admin dapat menggunakan fitur setup template, sedangkan objek citra merupakan objek yang akan dikirim kedalam sistem oleh user dan admin kemudian objek tersebut mengirimkan data objeknya ke dalam sistem.. Gambar 3.1 DFD Context Diagram Sistem Identifikasi Citra. 21 Rancang Bangun...,Erwin Septianus, FTI, 2015.

(4) Gambar 3.2 DFD level 1 Sistem Identifikasi Citra Gambar 3.2 menunjukkan aliran data pada setiap proses, perbedaan warna untuk mempermudah dalam membedakan aliran datanya. User dan admin memasukkan data citra yang akan diproses, setelah citra diproses melalui image processing, maka citra dapat diidentifikasi oleh user dan juga citra dapat disimpan ke dalam database oleh admin melalui proses setup template. Sebelum admin masuk ke dalam setup template, admin harus melalui proses konfirmasi password terlebih dahulu. 22 Rancang Bangun...,Erwin Septianus, FTI, 2015.

(5) Gambar 3.3 DFD level 2 Open File Gambar 3.3 menunjukkan aliran data proses open file. Pada proses ini user dan admin memilih data citra yang akan diproses oleh sistem, kemudian data citra yang dipilih akan ditampilkan ke user interface melalui proses menampilkan gambar dari data direktori citra. Aliran data berikutnya adalah aliran data Image Processing. Proses ini memperoleh data citra masukan dari proses open file, yang kemudian akan melalui proses citra grayscale, proses citra thresholding, proses citra ekstraksi, proses citra segmentasi, proses citra cropping, dan proses citra resize. Hasil citra pada masing-masing proses akan ditampilkan ke pengguna. Gambar aliran data Image Processing ini dapat dilihat pada Gambar 3.4.. 23 Rancang Bangun...,Erwin Septianus, FTI, 2015.

(6) Gambar 3.4 DFD level 2 Image Processing. 24 Rancang Bangun...,Erwin Septianus, FTI, 2015.

(7) Gambar 3.5 DFD level 2 Identifikasi Gambar 3.5 menunjukkan aliran data proses identifikasi. Proses ini melakukan identifikasi citra yang telah di-resize, kemudian sistem mengambil data citra template dari database. Setelah itu melakukan proses pencocokkan dan hasil dari masing-masing citra template akan diseleksi melalui proses urut hasil terbaik, maka data yang akan ditampilkan ke user adalah empat data template yang memiliki nilai kecocokan tertinggi.. Gambar 3.6 DFD level 2 Konfirmasi Password. 25 Rancang Bangun...,Erwin Septianus, FTI, 2015.

(8) Gambar 3.6 menunjukkan aliran data proses konfirmasi password. Proses ini membutuhkan data password admin yang akan dicocokkan dengan data password yang ada pada database. Proses ini juga dapat melakukan ganti password yang membutuhkan data password lama admin dan password baru admin, kemudian sistem melakukan proses update data ke database.. Gambar 3.7 DFD level 2 Setup Template Gambar 3.7 menunjukkan aliran data setup template. Proses ini mendapatkan data citra dari hasil proses resize, kemudian admin memasukkan nama template dan status template yang akan disimpan ke dalam database. Jika admin ingin melakukan proses update, maka admin memasukkan nama template baru dan status baru. Pada proses delete, admin memilih data template id yang akan dihapus.. 26 Rancang Bangun...,Erwin Septianus, FTI, 2015.

(9) 3.2.2 Flowchart Diagram Aplikasi ini memiliki dua jenis pengguna, yaitu user dan admin. Pengguna user hanya dapat memasukkan gambar citra yang ingin diidentifikasi dan memperoleh hasil kecocokan bentuk citra yang tertinggi dari sejumlah template yang tersimpan. Sedangkan pengguna admin dapat memasukkan, menghapus dan meng-edit citra template baru yang akan disimpan dalam database. Pada Gambar 3.8 menunjukkan bagaimana alur proses pada sistem identifikasi citra.. Gambar 3.8 Flowchart Diagram Sistem Identifikasi Citra Proses awal yang dilakukan pengguna user maupun admin adalah memasukkan gambar citra ke dalam aplikasi, kemudian sistem akan melakukan proses grayscale, binerisasi, ekstraksi, segmentasi, cropping dan resize. Setelah proses resize, pengguna dapat memilih untuk langsung ke proses identifikasi atau setup template. Jika pengguna memilih menu setup template, maka sebelum masuk ke dalam proses setup template pengguna harus melakukan konfirmasi password. Jika konfirmasi password sudah benar maka akan masuk ke dalam proses setup template. Gambar 3.9 menunjukkan Flowchart Input Gambar Citra. 27 Rancang Bangun...,Erwin Septianus, FTI, 2015.

(10) Gambar 3.9 Flowchart Input Gambar Citra Dalam proses input gambar citra, pengguna user dan admin dapat memilih gambar citra yang ingin dimasukkan ke dalam sistem. Format gambar citra yang dapat dimasukkan adalah format JPG, PNG, GIF. Setelah pengguna memilih gambar citra, maka gambar citra yang dipilih akan ditampilkan ke dalam interface sistem.. Gambar 3.10 Flowchart Proses Grayscale Gambar 3.10 menunjukkan Flowchart proses grayscale. Proses ini bertujuan untuk memproses gambar citra masukan yang berwarna menjadi keabuan dengan cara mengambil gambar citra. Berikutnya membuat sebuah template kosong yang berguna sebagai template hasil. Selanjutnya sistem akan melakukan perhitungan nilai grayscale untuk warna-warna citra di setiap. 28 Rancang Bangun...,Erwin Septianus, FTI, 2015.

(11) pikselnya dan langsung mencetak atau menggambar nilai tersebut pada setiap piksel dalam template kosong yang telah dibuat sesuai dengan ukuran citra. Jika semua piksel sudah digambar, maka sistem akan menampilkan hasil citra grayscale ke user interface.. Gambar 3.11 Flowchart Membuat Template Kosong dengan Piksel yang Sama. Gambar 3.12 Flowchart Mengulang Sejumlah Piksel Citra Input. 29 Rancang Bangun...,Erwin Septianus, FTI, 2015.

(12) Gambar 3.13 Flowchart Proses Binerisasi Gambar 3.13 menunjukkan Flowchart proses binerisasi, Proses ini bertujuan untuk memproses gambar citra grayscale yang keabuan menjadi hitam dan putih dengan cara mengambil gambar citra hasil grayscale dan nilai ambang yang dimasukkan pengguna. Kemudian membuat sebuah template kosong yang berguna sebagai template hasil. Selanjutnya sistem akan melakukan perhitungan nilai biner pada citra dengan membandingkan nilai grayscale yang ada pada setiap piksel dengan nilai ambang. Jika nilai grayscale lebih besar dari nilai ambang, maka nilai biner menjadi warna hitam dan jika kurang dari nilai ambang akan menjadi warna putih. Selanjutnya sistem akan langsung menggambar nilai biner tersebut pada setiap piksel dalam template kosong yang telah dibuat sesuai dengan ukuran citra. Jika semua piksel sudah digambar, maka sistem akan menampilkan hasil citra binerisasi ke user interface.. 30 Rancang Bangun...,Erwin Septianus, FTI, 2015.

(13) Gambar 3.14 Flowchart Proses Ekstraksi Gambar 3.14 menunjukkan Flowchart proses ekstraksi. Proses ini bertujuan untuk memproses gambar citra binerisasi yang hitam putih dengan garis tepi yang tebal menjadi lebih tipis dengan ukuran tepi satu piksel. Pertama kali proses ini mengambil gambar citra hasil ekstraksi, setelah itu sistem akan membuat sebuah template kosong yang berguna sebagai template hasil. Kemudian pencarian kontur dengan algoritma contour following, yaitu dengan mencari titik yang berwarna putih pada tepi terluar objek. Selanjutnya menyimpan titik-titik kontur yang ditemukan sampai kembali ke titik awal. Jika titik kontur melebihi jumlah keliling citra maka citra tidak dapat diekstraksi, jika dapat diekstraksi maka sistem akan menggambar titik-titik kontur tesebut ke dalam template kosong yang telah dibuat dan ditampilkan ke user interface.. 31 Rancang Bangun...,Erwin Septianus, FTI, 2015.

(14) Gambar 3.15 Flowchart Proses Mencari dan Mencatat Kontur. Gambar 3.16 Flowchart Proses Segmentasi Gambar 3.16 menunjukkan Flowchart proses segmentasi. Proses ini bertujuan memproses gambar citra ekstraksi untuk memperoleh titik letak objek. Pertama kali, proses mengambil citra hasil ekstraksi, selanjutnya sistem akan melakukan pengulangan sebanyak jumlah piksel X dan Y. Selama pengulangan sistem mencari piksel yang berwarna putih pertama kali dan mencatat titik awal Y, sedangkan untuk menemukan titik awal X sistem akan mencatat posisi X terkecil yang berwarna putih, sedangkan posisi akhir X dan Y dengan mencatat 32 Rancang Bangun...,Erwin Septianus, FTI, 2015.

(15) titik terbesar dari X dan Y. Setelah menemukan titik awal X dan Y dan titik akhir X dan Y, sistem akan menghitung panjang dan lebar pada objek dan menggambar sebuah tanda kotak merah pada objek tersebut.. Gambar 3.17 Flowchart Proses Cropping Gambar 3.17 menunjukkan Flowchart proses cropping, proses ini bertujuan untuk memisahkan gambar objek dengan background. Proses pertama sistem mengambil data gambar citra hasil segmentasi, kemudian sistem menentukan area cropping yang diperoleh dari hasil perhitungan proses segmentasi. Selanjutnya sistem membuat template kosong sesuai dengan ukuran cropping area dan menggambar objek citra yang sudah ditentukan areanya.. Gambar 3.18 Flowchart Proses Resize 100x100. 33 Rancang Bangun...,Erwin Septianus, FTI, 2015.

(16) Gambar 3.18 menunjukkan Flowchart proses resize, proses ini bertujuan untuk menyederhanakan ukuran citra yang cukup besar menjadi ukuran kecil yaitu 100 x 100 piksel, agar proses identifikasi dapat dilakukan dengan lebih cepat. Langkah awal proses ini dengan mengambil data gambar citra hasil cropping, kemudian sistem membuat template kosong berukuran 100x100 piksel, kemudian setup resolusi template sesuai dengan citra aslinya, selanjutnya menggambar citra ke dalam template kosong tersebut dan mencetak hasil resize ke user interface.. Gambar 3.19 Flowchart Konfirmasi Password Gambar 3.19 menunjukkan Flowchart proses confirm password, proses ini bertujuan untuk menentukan hanya pengguna admin yang dapat melakukan proses setup template. Proses ini, pengguna memasukkan password yang sesuai dengan data pada database, kemudian sistem akan cek password apakah sudah sesuai, jika tidak maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan, jika benar maka sistem akan berpindah ke proses setup template. Dalam proses ini juga pengguna dapat mengganti password dengan memasukkan password lama dan password baru. Jika password lama salah maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan, jika benar sistem akan melakukan update data pada database.. 34 Rancang Bangun...,Erwin Septianus, FTI, 2015.

(17) Gambar 3.20 Flowchart Setup Template Gambar 3.20 menunjukkan Flowchart proses setup template, proses ini bertujuan untuk melakukan pengaturan data template di database dari proses insert data baru, update data dan delete data. Tahap awal dalam proses ini akan melakukan koneksi ke database lalu data ditampilkan ke user interface, kemudian jika admin tidak memilih data template maka admin akan menyimpan data template baru ke database dengan mengetikan nama template. Selain itu, jika user memilih data template yang ada di user interface, maka sistem akan menampilkan details data di kolom details yang ada di user interface dan admin dapat melakukan update atau delete data.. 35 Rancang Bangun...,Erwin Septianus, FTI, 2015.

(18) Gambar 3.21 Flowchart Identifikasi dengan Metode Template Matching Gambar 3.21 menunjukkan Flowchart proses identifikasi, proses ini bertujuan untuk melakukan pengecekkan kecocokan citra masukan dengan citra data template dengan menggunakan metode template matching. Tahap awal dalam proses ini adalah sistem melakukan koneksi dan mengambil semua data template yang ada pada database, kemudian sistem akan melakukan pengecekkan dengan melakukan pengulangan sebanyak jumlah data dan pengulangan sebanyak jumlah piksel citra. Setelah itu sistem menghitung hasil biner yang ada pada citra dan template di setiap pikselnya, selanjutnya sistem melakukan perhitungan total perkalian hasil nilai perpiksel biner citra masukan dan citra template kemudian dijumlahkan dengan hasil perkalian pada piksel selanjutnya hingga jumlah piksel habis yang akan disimpan sebagai nilai atas, sedangkan nilai bawah sistem menghitung hasil kuadrat nilai biner perpiksel pada citra template dan dijumlahkan dengan hasil kuadrat nilai biner piksel berikutnya hingga jumlah piksel habis.. 36 Rancang Bangun...,Erwin Septianus, FTI, 2015.

(19) Setelah menemukan nilai atas dan nilai bawah, maka proses perhitungan nilai kecocokan dengan membagi nilai atas dibagi nilai bawah kemudian dikali seratus untuk memperoleh nilai persen pada template yang digunakan sebagai perbandingan. Proses ini dilakukan berulang hingga jumlah data pada database habis. Setelah menemukan hasil nilai kecocokan. pada masing-masing data. template, maka sistem akan melakukan pencarian empat nilai kecocokan yang tertinggi dan ditampilkan ke user interface. 3.2.3. Entity Relationship Diagram Entity relationship diagram pada sistem ini digambarkan pada Gambar. 3.22.. Gambar 3.22 Entity Relationship Diagram Tabel yang saling berhubungan atau yang memiliki relasi adalah tabel master_template dengan tabel master_status. Pada tabel master_status sebagai primary key dan salah satu atribut pada tabel master_template menjadi foreign key.. 37 Rancang Bangun...,Erwin Septianus, FTI, 2015.

(20) 3.2.4 Struktur Tabel Struktur tabel yang digunakan dalam sistem identifikasi ini adalah. 1.. Nama Tabel. : master_status. Fungsi. : Tabel ini bertujuan untuk menentukan status pada data template. Primary key. : StatusID. Foreign key. :Tabel 3.1 Struktur Tabel Status. No Nama Kolom 1 StatusID 2 StatusDescription 2.. Tipe Data int(11) varchar(10). Keterangan ID Status Keterangan Status. Nama Tabel. : master_template. Fungsi. : Tabel ini digunakan sebagai penyimpanan data template yang menyimpan data template dan gambar. Primary key. : TemplateID. Foreign key. : TemplateStatus Tabel 3.2 Struktur Tabel Data Template. No 1 2 3 4 5 3.. Nama Kolom TemplateID TemplateNama TemplateDirektori TemplateAmbang TemplateStatus. Tipe Data int(11) varchar(100) mediumblob int(11) int(11). Keterangan ID Template Nama Template Penyimpanan Gambar Nilai batas ambang template Status Template. Nama Tabel. : master_admin. Fungsi. : Tabel ini digunakan sebagai data password pada sistem. Primary key. : AdminID. 38 Rancang Bangun...,Erwin Septianus, FTI, 2015.

(21) Foreign key. :Tabel 3.3 Struktur Tabel Data Password. No Nama Kolom 1 AdminID 2 AdminPass 3.2.5. Tipe Data int(11) varchar(20). Keterangan ID Password Password. Rancangan Antar Muka Rancangan user interface dari aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 3.23.. Pada Gambar 3.23 user interface dirancang dengan teknik simulasi sehingga pengguna dapat mengetahui langkah dan proses apa saja yang dilakukan oleh sistem dalam teknik Image Processing sebelum masuk ke tahap identifikasi dengan menggunakan metode image processing. User interface ini menampilkan hasil dari proses grayscale, binerisasi, ekstraksi, segmentasi, cropping dan resize yang details-nya akan dibahas setelah Gambar 3.23.. Gambar 3.23 Rancangan User Interface. 39 Rancang Bangun...,Erwin Septianus, FTI, 2015.

(22) 1.. Menu User interface ini berisi logo UMN dan juga tombol-tombol open file, identifikasi, dan setup template.. 2.. Pic Original User interface ini menampilkan gambar citra asli yang dipilih oleh pengguna.. 3.. Pic Grayscale User interface ini menampilkan gambar citra hasil proses grayscale.. 4.. Pic Thresholding User interface ini menampilkan gambar citra hasil proses thresholding.. 5.. Pic Ekstraksi dan Pic Segmentasi User interface ini menampilkan gambar citra hasil proses ektraksi dan juga gambar citra hasil proses segmentasi.. 6.. Pic Cropping User interface ini menampilkan gambar citra hasil proses cropping.. 7.. Empat Template Cocok User interface ini menampilkan empat gambar citra template yang memiliki nilai kecocokan tertinggi dan menampilkan nilai hasil persentasi kecocokan dan nama template.. 8.. Pic Resize User interface ini menampilkan gambar citra masukan hasil proses resize.. 9.. Text Pesan User interface ini menampilkan pesan text hasil dari setiap proses.. 40 Rancang Bangun...,Erwin Septianus, FTI, 2015.

(23) 10.. Profile User interface ini menampilkan foto dan keterangan profile pembuat sistem.. Gambar 3.24 Rancangan User Interface Notif Proses 1. Gambar 3.25 Rancangan User Interface Notif Proses 2 Setiap akhir proses yang dilakukan sistem memiliki notifikasi yang akan ditampilkan kepada pengguna. Gambar 3.24 menunjukkan rancangan user interface notifikasi proses grayscale, ekstraksi, segmentasi, cropping, resize dan identifikasi, sedangkan pada Gambar 3.25 menunjukkan rancangan user interface notifikasi proses thresholding.. 41 Rancang Bangun...,Erwin Septianus, FTI, 2015.

(24) Gambar 3.26 Rancangan User Interface Konfirmasi Password Gambar 3.26 menunjukkan rancangan user interface konfirmasi Password yang akan ditampilkan ke pengguna admin. Rancangan user interface ini memiliki bagian body yang berisikan form, isi form dapat berubah jika pengguna memilih menu tab di bagian atas. Sedangkan di bagian button terdapat tombol ok dan cancel.. Gambar 3.27 Rancangan User Interface Setup Template 42 Rancang Bangun...,Erwin Septianus, FTI, 2015.

(25) Gambar 3.27 menunjukkan rancangan user interface setup template yang akan ditampilkan ke pengguna untuk proses setup template. Bagian user interface ini terdiri dari beberapa bagian diantaranya adalah. 1.. Data List User interface ini menampilkan kumpulan list data template berupa list view.. 2.. Data Pic User interface ini menampilkan gambar citra data yang dipilih dari list.. 3.. Data Details User interface ini menampilkan details nama, status dan ID data.. 4.. Menu Button User interface ini menampilkan tombol add new, save change dan delete.. 43 Rancang Bangun...,Erwin Septianus, FTI, 2015.

(26)

Gambar

Gambar 3.1 DFD Context Diagram Sistem Identifikasi Citra
Gambar 3.3 DFD level 2 Open File
Gambar  3.5  menunjukkan  aliran  data  proses  identifikasi.  Proses  ini  melakukan  identifikasi  citra  yang  telah  di-resize,  kemudian  sistem  mengambil  data citra template dari database
Gambar 3.8 Flowchart Diagram Sistem Identifikasi Citra
+7

Referensi

Dokumen terkait

Uterus yang semula besarnya hanya sebesar jempol atau beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan hiperpla-sia, sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir kehamilan. Otot

15 Tahun 2008 tentang Persyaratan untuk Memperoleh Surat Izin Bekerja bagi Petugas Tertentu di Instalasi yang Memanfaatkan Sumber Radiasi Pengion, untuk

Return On Asset (ROA) yang positif menyatakan bahwa dari seluruh total aktiva yang digunakan untuk beroperasi, bank mampu memberikan laba bagi bank sedangkan jika Return

Diskon 20% dari Best Available Rate untuk kamar.. Diskon 20% untuk F&B di

Dari keseluruhan data kesalahan yang terjadi dalam lomba kompetensi siswa bidang pengelasan dapat dikategorisasikan sebagai berikut: (1) Kesalahan-kesalahan esensial yang

Kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa kelas X Akuntansi SMK Swasta Dwi Guna Kampung Pajak ditinjau dari kemampuan penalaran dan komunikasi matematis pada materi persamaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab anak putus sekolah di sekitar Pelelangan Ikan Desa Tamasaju Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar,

peranan yang dijalankan dalam proses pengendalian intern organisasi. Istilah proses pengendalian intern menyarankan tindakan-tindakan yang harus diambil dalam organisasi