• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

DEPARTEMEN KEHUTANAN

Bedah buku “CITES Implementation in Indonesia” yang ditulis oleh Tonny Soehatono dan Ani Mardiastuti pada hari Kamis, tanggal 30 Januari 2003 dibuka dan ditutup oleh Sekretaris Jenderal Departemen Kehutanan Ir Wahjudi Wardojo, MSc dengan pembahas Dr. Ir. Samedi, MSc (Departemen Kehutanan), Dr Lili Siti Nuramiliati Prijono (LIPI), Khairul Saleh (WWF Indonesia Program), dan Jos Saputra (IRATA).

Buku ini berisi tentang pelaksanaan CITES (Convention on International Trade Endangered Of Wild Flora and Fauna), yaitu konvensi mengenai perdagangan internasional terhadap hewan dan tumbuhan yang terancam punah. CITES bertujuan untuk mengatur dan menjamin kelestarian pemanfaatan sumberdaya alam hayati komersial terutama yang berasal dari kehidupan liar (satwa dan tumbuhan) yang diperdagangkan antar negara.

Dalam kaitannya dengan perdagangan internasional di bidang satwa dan tumbuhan termasuk produknya, Indonesia merupakan salah satu pemasok tertinggi. Dalam era tahun 1980 sampai awal 1990 Indonesia memasok lebih dari 1 juta lembar kulit reptil dan puluhan ribu berbagai jenis burung paruh bengkok serta lebih kurang 1 juta keping koral laut. Tetapi pada kenyataannya secara ekonomis Indonesia tidak dapat menikmati dan memanfaatkan peran startegis tersebut karena kalah dengan negara lain yang lebih baik dalam menentukan strategi pemanfaatan lestari dan politik berdagang.

Sejak pertengahan 1990 bersamaan dengan gerakan konservasi global, Indonesia mulai mendapat tekanan dunia untuk menurunkan jumlah jenis dan volume perdagangan satwa dan tumbuhan liar serta produk-produknya.

Ketidaktersediaan informasi tentang populasi dan distribusi serta cara pemanenan yang lestari satwa dan tumbuhan alam mengakibatkan ketidakmampuan Indonesia mempertahankan peranan sebagai pemasok utama produk ini. Pada saat bersamaan kemampuan dalam mengawasi wilayah negara yang luas dan penegakan hukum yang lemah mengakibatkan tingginya penyelundupan ke negara lain.

Pengetahuan tentang CITES yang dimiliki para birokrat dan masyarakat yang memanfaatkan satwa dan tumbuhan alam serta produknya secara komersial juga dirasakan masih belum cukup sehingga dukungan moral dan politik terhadap CITES dan pelaksanaan CITES di Indonesia relatif rendah.

Buku ini diharapkan memberikan kontribusi pengetahuan dan informasi tentang CITES di Indonesia termasuk upaya-upaya dan masalah yang dihadapi. Buku ini juga dapat digunakan sebagai gambaran tentang liku-liku CITES di Indonesia kepada dunia luar khususnya para praktisi dan pemerhati perdagangan satwa dan tumbuhan alam Indonesia. Secara umum buku ini terdiri dari 14 bab, 9 bab diantaranya berkaitan dengan komoditas ekspor yang penting (reptil, burung, koral, gaharu, arwana, primata, ramin, kupu-kupu, dan walet) sisanya mengenai aturan CITES.

Easy PDF Copyright © 1998,2003 Visage Software

(2)

Jakarta, 31 Januari 2003

Kepala Pusat Informasi Kehutanan,

ttd

Dr. Ir. Tachrir Fathoni, MSc.

NIP. 080052006

Easy PDF Copyright © 1998,2003 Visage Software

Referensi

Dokumen terkait

Realisasi Ekspor Tumbuhan dan Satwa Liar per 30 Juni

Realisasi Ekspor Tumbuhan dan Satwa Liar per 31 Agustus

Realisasi Ekspor Tumbuhan dan Satwa Liar per 31 Desember

Realisasi Ekspor Tumbuhan dan Satwa Liar per 31 Oktober

Realisasi Ekspor Tumbuhan dan Satwa Liar per 31 Nopember

Realisasi Ekspor Tumbuhan dan Satwa Liar per 31 Nopember

Realisasi Ekspor Tumbuhan dan Satwa Liar per 31 Oktober

Realisasi Ekspor Tumbuhan dan Satwa Liar per 31 Oktober