• Tidak ada hasil yang ditemukan

peraturan daerah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "peraturan daerah"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

TAHUN 2011 NOMOR 6

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR NOMOR 6 TAHUN 2011

TENTANG

PEMBENTUKAN DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI INDRAGIRI HILIR,

Menimbang : a. bahwa untuk lebih meningkatkan kemampuan penyelenggaraan Pemerintahan Desa secara berdaya guna dan berhasil guna dalam pelaksanaan tugas-tugas umum bidang pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan terhadap masyarakat, serta dalam rangka meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat, perlu membentuk desa baru yang berada dibeberapa Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Indragiri Hilir;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir tentang Pembentukan Desa.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1965 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Indragiri Hilir (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2754);

(2)

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4587);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2006 tentang Penetapan dan Penegasan Batas Desa;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Nomor 03

Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2008 Nomor 03);

(3)

12. Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Nomor 23 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir (Lembaran Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2008 Nomor 23); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Indagiri Hilir Nomor 31

Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Indragiri Hilir (Lembaran Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2008 Nomor 31) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Indagiri Hilir Nomor 13 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Indagiri Hilir Nomor 31 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Indragiri Hilir (Lembaran Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2010 Nomor 13).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

dan

BUPATI INDRAGIRI HILIR

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN DESA

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Indragiri Hilir.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir. 3. Bupati adalah Bupati Indragiri Hilir.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Indragiri Hilir.

5. Kecamatan adalah Wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah. 6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas

(4)

yang diakui dalam sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia, yang berada di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir.

7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berada di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir.

8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

9. Batas Wilayah adalah tanda pemisah antara desa/kelurahan yang bersebelahan baik berupa batas alam maupun batas buatan.

10. Desa Induk adalah desa asal yang berdasarkan aspirasi masyarakat dan hasil penelitian terhadap potensi desa, dinilai layak untuk diadakan pembentukan desa baru.

BAB II

TUJUAN PEMBENTUKAN DESA

Pasal 2

Pembentukan Desa bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan pelayanan terhadap masyarakat, serta menumbuhkan aspirasi masyarakat dalam pembangunan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

BAB III

PEMBENTUKAN DESA

Pasal 3

Dengan Peraturan Daerah ini di bentuk :

1. Desa Sungai Intan di Kecamatan Tembilahan Hulu; 2. Desa Gembira di Kecamatan Gaung;

3. Desa Semambu Kuning di Kecamatan Gaung; 4. Desa Teluk Merbau di Kecamatan Gaung; 5. Desa Soren di Kecamatan Gaung

6. Desa Pintasan Kecamatan Gaung

7. Desa Pasir Emas di Kecamatan Batang Tuaka; 8. Desa Simpang Jaya di Kecamatan Batang Tuaka; 9. Desa Petalongan di Kecamatan Keritang;

(5)

13. Desa Harapan Makmur di Kecamatan Gaung Anak Serka; 14. Desa Kelumpang di Kecamatan Gaung Anak Serka; 15. Desa Idaman di Kecamatan Gaung Anak Serka; 16. Desa Simpang Tiga Daratan di Kecamatan Enok; 17. Desa Makmur Jaya di Kecamatan Kateman; 18. Desa Cahaya Baru di Kecamatan Mandah; 19. Desa Belaras Barat Kecamatan Mandah; 20. Desa Sepakat Jaya di Kecamatan Mandah; 21. Desa Surayya Mandiri di Kecamatan Mandah; 22. Desa Bidari Tanjung Datuk di Kecamatan Mandah; 23. Desa Pandan Sari di Kecamatan Sungai Batang; 24. Desa Mugo Mulyo di Kecamatan Sungai batang; 25. Desa kerta Jaya di Kecamatan Kempas;

26. Desa Kulim Jaya di Kecamatan Kempas;

27. Desa Danau Pulai Indah di Kecamatan Kempas; 28. Desa Sungai Rabit di Kecamatan Kempas;

29. Desa Terusan Beringin Jaya di Kecamatan Pelangiran; 30. Desa Hidayah di Kecamatan Pelangiran;

31. Desa Tanjung Labuh di Kecamatan Reteh; 32. Desa Sungai Mahang di Kecamatan Reteh; 33. Desa Sekayan di Kecamatan Kemuning.

Bagian Kesatu

Desa Sungai Intan

Pasal 4

(1) Desa Sungai Intan merupakan hasil pemekaran dari Desa Pulau Palas Kecamatan Tembilahan Hulu.

(2) Luas wilayah Desa Sungai Intan adalah ± 52 Km2 (Lima Puluh Dua Kilometer Persegi), dengan Batas Wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Pulau Palas di Sungai Indragiri

b. Sebelah Selatan : Desa Sungai Ambat, Desa Simpang Tiga, Kecamatan Enok

c. Sebelah Timur : Kelurahan Seberang Tembilahan Barat d. Sebelah Barat : Kelurahan Tempuling Kecamatan Tempuling (3) Wilayah Desa Sungai Intan meliputi :

a. Dusun Cempaka; b. Dusun Sungai Nibung; c. Dusun Sungai Intan;

d. Dusun Sungai Pinang; dan e. Dusun Parit Dua Empat.

(6)

Pasal 5

Dengan terbentuknya Desa Sungai Intan, maka luas wilayah Desa Pulau Palas yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 32,78 Km2 (Tiga Puluh Dua koma Tujuh Puluh Delapan Kilometer Persegi), dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Sungai Intan di Sungai Indragiri b. Sebelah Selatan : Desa Pekan Kamis

c. Sebelah Timur : Kelurahan Tembilahan Hulu d. Sebelah Barat : Kecamatan Tempuling

Pasal 6

Luas dan batas wilayah Desa Sungai Intan dan Desa Pulau Palas sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat (2) dan Pasal 5 adalah sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran I dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Kedua

Desa Gembira

Pasal 7

(1) Desa Gembira merupakan hasil pemekaran dari Desa Teluk Kabung Kecamatan Gaung.

(2) Luas wilayah Desa Gembira adalah ± 9 Km2 (Sembilan Kilometer Persegi), dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Teluk Kabung di Sei. Gaung b. Sebelah Selatan : Desa Rambaian

c. Sebelah Timur : Desa Teluk Kabung di Parit Ampera d. Sebelah Barat : Kabupaten Indragiri Hulu di Sei. Pantet (3) Wilayah Desa Gembira meliputi :

a. Dusun Gembira; dan b. Dusun Muara Sabah.

(4) Ibu Kota Desa Gembira terletak di Dusun Gembira.

Pasal 8

Dengan terbentuknya Desa Gembira, maka luas wilayah Desa Teluk Kabung, yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 76 Km2 (Tujuh Puluhh Enam Kilometer Persegi), dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Simpang Gaung

b. Sebelah Selatan : Desa Gembira di Sei. Indragiri c. Sebelah Timur : Desa Simpang Gaung

(7)

Pasal 9

Luas dan batas wilayah Desa Gembira dan Desa Teluk Kabung, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) dan Pasal 8 adalah sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran II dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Ketiga

Desa Semambu Kuning

Pasal 10

(1) Desa Semambu Kuning merupakan hasil pemekaran dari Desa Simpang Gaung Kecamatan Gaung.

(2) Luas wilayah Desa Semambu Kuning adalah ± 22,5 Km2 (Dua Puluh Dua Koma Lima Kilometer Persegi), dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Simpang Gaung di Sungai Gaung

b. Sebelah Selatan : Desa Sungai Empat Kecamatan Gaung Anak Serka

c. Sebelah Timur : Desa Pungkat d. Sebelah Barat : Desa Teluk Kabung (3) Wilayah Desa Semambu Kuning meliputi :

a. Dusun Taruntung; b. Dusun Mulia; dan c. Dusun Sejahtera.

(4) Ibu Kota Desa Semambu Kuning terletak di Dusun Sejahtera.

Pasal 11

Dengan terbentuknya Desa Semambu Kuning, maka luas wilayah Desa Simpang Gaung yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 90,12 Km2 (Sembilan Puluh koma Dua Belas Kilometer Persegi), dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Pelandungan Kecamatan Mandah b. Sebelah Selatan : Desa Semambu Kuning di Sei. Gaung c. Sebelah Timur : Desa Pungkat

d. Sebelah Barat : Desa Teluk Kabung

Pasal 12

(8)

Bagian Keempat

Desa Teluk Merbau

Pasal 13

(1) Desa Teluk Merbau merupakan hasil pemekaran dari Desa Terusan Kempas Kecamatan Gaung.

(2) Luas wilayah Desa Teluk Merbau adalah ± 7,5 Km2 ( Tujuh koma Lima Kilometer Persegi ) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Sungai Batang Tumu

b. Sebelah Selatan : Desa Terusan Kempas di Sungai Kuala Kempas Ladang

c. Sebelah Timur : Desa Terusan Kempas di Sungai Penyaringan d. Sebelah Barat : Desa Lahang Hulu

(3) Wilayah Desa Teluk Merbau meliputi : a Dusun Abadi Jaya;

b. Dusun Simpang Buluh; dan c. Dusun Teluk Bayur.

(4) Ibu Kota Desa Teluk Merbau terletak di Dusun Teluk Bayur.

Pasal 14

Dengan terbentuknya Desa Teluk Merbau, maka luas wilayah Desa Terusan Kempas yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 126,5 Km2 (Seratus Dua Puluh Enam koma Lima Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Sungai Batang Tumu

b. Sebelah Selatan : Desa Teluk Merbau di Sei. Kuala Kempas Lahang

c. Sebelah Timur : Desa Kuala Gaung

d. Sebelah Barat : Desa Teluk Merbau di Sei. Penyaringan

Pasal 15

Luas dan batas wilayah Desa Teluk Merbau dan Desa Terusan Kempas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) dan Pasal 14 adalah sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran IV dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian kelima

Desa Soren

Pasal 16

(9)

(2) Luas wilayah Desa Soren adalah ± 5 Km2 ( Lima Kilometer persegi ) dan dengan batas – batas sebagai berikut :

a. Sebelah Utara dengan : Desa Lahang Hulu b. Sebelah Selatan dengan : Desa Sungai Gaung

c. Sebelah Timur dengan : Desa Kuala Lahang di parit Ban d. Sebelah Barat dengan : Desa Jerambang

(3) Wilayah Desa Soren meliputi : a. Dusun Soren Besar

b. Dusun Soren Kecil

(4) Ibukota Desa Soren terletak di Dusun Soren Kecil

Pasal 17

Dengan terbentuknya Desa Soren, maka luas wilayah Desa Kuala Lahang, yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 58 Km2 ( Lima Puluh Delapan Kilometer Persegi ) dengan batas-batas sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan : Desa Lahang Hulu b. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Sungai Gaung

c. Sebalah Timur berbatasan dengan : Desa Terusan Kempas d. Sebelah Barat berbatasan dengan : Desa Soren di Parit Ban

Pasal 18

Luas dan batas wilayah Desa Soren dan Desa Kuala Lahang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) dan Pasal 17 adalah sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran V dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian keenam

Desa Pintasan

Pasal 19

(1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Desa Pintasan di Kecamatan Gaung yang merupakan hasil pemekaran dari Desa Jerambang.

(2) Luas wilayah Desa Pintasan adalah ± 48 Km2 (Empat Puluh Delapan Kilometer persegi ) dan dengan batas – batas sebagai berikut :

a. Sebelah Utara dengan : Desa Belantararaya b. Sebelah Selatan dengan : Desa Tuasan dan Desa

Teluk Sungka Kecamatan Gaung Anak Serka

c. Sebelah Timur dengan : Desa Jerambang d. Sebelah Barat dengan : Desa Belantaraya (3) Wilayah Desa Pintasan meliputi :

a. Dusun Beringin e. Dusun Mekar

(10)

Pasal 20

Dengan terbentuknya Desa Pintasan, maka luas wilayah Jerambang, yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 70 Km2 ( Tujuh Puluh Kilometer Persegi ) dengan batas-batas sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan : Desa Lahang Hulu b. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Pintasan

c. Sebalah Timur berbatasan dengan : Kuala Lahang d. Sebelah Barat berbatasan dengan : Desa Belantaraya

Pasal 21

Luas dan batas wilayah Desa Pintasan dan Desa Jerambang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2) dan Pasal 20 adalah sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran VI dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Ketujuh

Desa Pasir Emas

Pasal 22

(1) Desa Pasir Emas merupakan hasil pemekaran dari Desa Kuala Sebatu Kecamatan Batang Tuaka.

(2) Luas wilayah Desa Pasir Emas adalah ± 90,246 Km2 (Sembilan Puluh koma Dua Ratus Empat Puluh Enam Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Sungai Junjangan b. Sebelah Selatan : Desa Kuala Sebatu 16

c. Sebelah Timur : Desa Kuala Sebatudi Parit Usaha Jadi

d. Sebelah Barat : Desa Rambaian Kecamatan Gaung Anak Serka

(3) Wilayah Desa Pasir Emas meliputi : a. Dusun Kuala Karya Mekar; dan b. Dusun Sungai Ayah

(4) Ibu Kota Desa Pasir Emas terletak di Dusun Sungai Ayah.

Pasal 23

Dengan terbentuknya Desa Pasir Emas, maka luas wilayah Desa Kuala Sebatu yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 354,78 Km2 (Tiga Ratus Lima Puluh Empat koma Tujuh Puluh Delapan Delapan Kilometer Persegi), dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Pasir Emas di Parit Maju Jaya b. Sebelah Selatan : Desa Sialang Panjang

(11)

Pasal 24

Luas dan batas wilayah Desa Pasir Emas dan Desa Kuala Sebatu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (2) dan Pasal 23 adalah sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran VII dan merupakan bagian yang terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Kedelapan

Desa Simpang Jaya

Pasal 25

(1) Desa Simpang Jaya merupakan hasil pemekaran dari Desa Sungai Luar Kecamatan Batang Tuaka.

(2) Luas wilayah Desa Simpang Jaya adalah ± 15 Km2 (Lima Belas Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Sungai Empat Kecamatan Gaung Anak Serka

b. Sebelah Selatan : Desa Sungai Luar di Parit 17 c. Sebelah Timur : Desa Sungai Luar di Parit 6 d. Sebelah Barat : Desa Sungai Rawa

(3) Wilayah Desa Simpang Jaya meliputi : a. Dusun Hang Tuah;

b. Dusun Simpang Tiga;

c. Dusun Benteng Makmur; dan d. Dusun Karya Jadi

(4) Ibu Kota Desa Simpang Jaya terletak di Dusun Simpang Tiga.

Pasal 26

Dengan terbentuknya Desa Simpang Jaya, maka luas wilayah Desa Sungai Luar yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 69,79 Km2 (Enam Puluh Sembilan Koma Tujuh Puluh Sembilan Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Sungai Empat Kecamatan Gaung Anak Serka b. Sebelah Selatan : Sungai Batang Tuaka

c. Sebelah Timur : Desa Sungai Dusun

d. Sebelah Barat : Desa Simpang Jaya di Parit 6

Pasal 27

(12)

Bagian Kesembilan

Desa Petalongan

Pasal 28

(1) Desa Petalongan merupakan hasil pemekaran dari Desa Sencalang Kecamatan Keritang.

(2) Luas wilayah Desa Petalongan adalah ± 14 Km2 (Tiga Puluh Satu Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Sencalang

b. Sebelah Selatan : Kabupaten Indragiri Hulu

c. Sebelah Timur : Desa Keritang Kecamatan Kemuning d. Sebelah Barat : Kabupaten Indragiri Hulu di Km.17 (3) Wilayah Desa Petalongan meliputi :

a. Dusun Suka Tani b. Dusun Damai Rejo c. Dusun Durian Kadam d. Dusun Danau Rambai

(4) Ibu Kota Desa Petalongan terletak di Dusun Damai Rejo.

Pasal 29

Dengan terbentuknya Desa Petalongan, maka luas wilayah Desa Sencalang yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 10,53 Km2 (Dua Puluh Empat koma Lima Puluh Tiga Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut a. Sebelah Utara : Desa Pancur

b. Sebelah Selatan : Desa Petalongan

c. Sebelah Timur : Desa Keritang Kecamatan Kemuning d. Sebelah Barat : Kabupten Indragiri Hulu

Pasal 30

Luas dan batas wilayah Desa Petalongan dan Desa Sencalang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) dan Pasal 29 adalah sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran IX dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Kesepuluh

Desa Nyiur Permai

Pasal 31

(1) Desa Nyiur Permai merupakan hasil pemekaran dari Desa Teluk Kelasa Kecamatan Keritang.

(13)

a. Sebelah Utara : Desa Teluk Kelasa di Sungai Gangsal b. Sebelah Selatan : Desa Keritang Kecamatan Kemuning c. Sebelah Timur : Desa Kuala Lemang

d. Sebelah Barat : Desa Pengalihan (3) Wilayah Desa Nyiur Permai meliputi :

a. Dusun Sukajadi; b. Dusun Sukajadi Jaya; c. Dusun Bunga Padi 1; dan d. Dusun Bunga Padi 2

(4) Ibu Kota Desa Nyiur Permai terletak di Dusun Sukajadi.

Pasal 32

Dengan terbentuknya Desa Nyiur Permai, maka luas wilayah Desa Teluk Kelasa yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 49 Km2 (Empat Puluh Sembilan Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Harapan Tani Kecamatan Kempas b. Sebelah Selatan : Desa Nyiur permai di Sei. Gangsal c. Sebelah Timur : Desa Kuala Lemang

d. Sebelah Barat : Desa Pengalihan

Pasal 33

Luas dan batas wilayah Desa Nyiur Permai dan Desa Teluk Kelasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2) dan Pasal 32 adalah sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran X dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Kesebelas

Desa Lintas Utara

Pasal 34

(1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Desa Lintas Utara di Kecamatan Keritang yang merupakan hasil pemekaran dari Desa Nusantara Jaya. (2) Luas wilayah Desa Lintas Utara adalah ± 37,50 Km2 ( Tiga Puluh Tujuh

koma Lima Puluh Kilometer Persegi ) dan dengan batas – batas sebagai berikut :

a. Sebelah Utara dengan : Desa harapan Tani b. Sebelah Selatan dengan : Desa Nusantara Jaya c. Sebelah Timur dengan : Desa Pebenaan

d. Sebelah Barat dengan : Desa Kembang Mekar Sari (3) Wilayah Desa Lintas Utara meliputi :

(14)

b. Dusun Mugomulyo; dan c. Dusun Sinar Mas

(4) Ibukota Desa Lintas Utara terletak di Dusun Nusantara III

Pasal 35

Dengan terbentuknya Desa Lintas Utara, maka luas wilayah Desa Nusantara Jaya, yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 48,80 Km2 ( Empat Puluh Delapan koma Delapan Puluh Kilometer persegi ) dengan batas – batas sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan : Desa Harapan Tani b. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Batang Gangsal

c. Sebelah Timur berbatasan dengan : Desa Kembang Mekar Sari d. Sebelah Barat berbatasan dengan : Desa Pebenaan

Pasal 36

Luas dan batas – batas wilayah Desa Lintas Utara dan Desa Nusantara Jaya Kecamatan Keritang adalah sebagaimana tergambar dalam peta wilayah pada lampiran XI dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Keduabelas

Desa Kayu Raja

Pasal 37

(1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Desa Kayu Raja di Kecamatan Keritang yang merupakan hasil pemekaran dari Desa Kota Baru Reteh. (2) Luas wilayah Desa Kayu Raja adalah ± 10,725 Km² ( Sepuluh Ribu Koma

Tujuh Ratus Dua Puluh Lima Kilometer Persegi ) dan dengan batas – batas sebagai berikut :

a. Sebelah Utara dengan : Desa Kota Baru Reteh di Sungai Nau b. Sebelah Selatan dengan : Desa Lubuk Besar

c. Sebelah Timur dengan : Kabupaten Tanjung Jabung Barat/Jambi d. Sebelah Barat dengan : Sungai Reteh

(3) Wilayah Desa Kayu Raja meliputi : a. Dusun Teladan

b. Dusun Kayu Raja

c. Dusun Batang Geteh; dan d. Dusun Reteh satu

(15)

Pasal 38

Dengan terbentuknya Desa Kayu Raja, maka luas wilayah Desa Kota Baru Reteh, yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 78,10 Km2 ( Tujuh Puluh Delapan koma Sepuluh Kilometer persegi ) dengan batas – batas sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan : Sungai Gangsal

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Desa Kayu Raja di Sungai Nau c. Sebelah Timur berbatasan dengan : Seberang Pebenaan

d. Sebelah Barat berbatasan dengan : Desa Kotabaru Seberida

Pasal 39

Luas dan batas – batas wilayah Desa Kayu Raja dan Desa Kota Baru Reteh Kecamatan Keritang adalah sebagaimana tergambar dalam peta wilayah pada lampiran XII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Ketigabelas

Desa Harapan Makmur

Pasal 40

(1) Desa Harapan Makmur merupakan hasil pemekaran dari Desa Teluk Tuasan Kecamatan Gaung Anak Serka.

(2) Luas wilayah Desa Harapan Makmur adalah ± 41 Km2 (Empat Puluh Satu Kilometer persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Jerambang Kecamatan Gaung

b. Sebelah Selatan : Desa Tasik Raya Kecamatan Batang Tuaka c. Sebelah Timur : Desa Teluk Tuasan di Parit 5

d. Sebelah Barat : Kelurahan Sungai Empat (3) Wilayah Desa Harapan Makmur meliputi :

a. Dusun Teluk Pergam; b. Dusun Pergam Bertuah; c. Dusun Aspan; dan d. Dusun Irau

(4) Ibu Kota Desa Harapan Makmur terletak di Dusun Teluk Pergam.

Pasal 41

Dengan terbentuknya Desa Harapan Makmur, maka luas wilayah Desa Teluk Tuasan yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 51 Km2 (Lima Puluh Satu Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Kecamatan Gaung

b. Sebelah Selatan : Kecamatan Batang Tuaka c. Sebelah Timur : Desa Teluk Sungka

(16)

Pasal 42

Luas dan batas wilayah Desa Harapan Makmur dan Desa Teluk Tuasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (2) dan Pasal 41 adalah sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XIII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Keempatbelas

Desa Kelumpang

Pasal 43

(1) Desa Kelumpang merupakan hasil pemekaran dari Desa Rambaian Kecamatan Gaung Anak Serka.

(2) Luas wilayah Desa Kelumpang adalah ± 13,023 Km2 (Tiga Belas koma Dua Puluh Tiga Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Pungkat Kecamatan Gaung

b. Sebelah Selatan : Desa Sungai Luar Kecamatan Batang Tuaka c. Sebelah Timur : Kelurahan Sungai Empat

d. Sebelah Barat : Desa Rambaian di Parit Buluh/Parit Besar Taman

(3) Wilayah Desa Kelumpang meliputi : a. Dusun Tinjau;

b. Dusun Kelumpang; dan c. Dusun Dua Bersaudara

(4) Ibu Kota Desa Kelumpang terletak di Dusun Kelumpang.

Pasal 44

Dengan terbentuknya Desa Kelumpang, maka luas wilayah Desa Rambaian, yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 97,97 Km2 (Sembilan Puluh Tujuh Koma Sembilan Puluh Tujuh Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Pungkat Kecamatan Gaung

b. Sebelah Selatan : Simpang Tiga Sungai Luar Kecamatan Batang Tuaka

c. Sebelah Timur : Desa Sungai Empat Kecamatan Gaung Anak Serka d. Sebelah Barat : Dusun Besar Taman Desa Rambaiyan Kecamatan

Gaung Anak Serka

Pasal 45

(17)

tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XIV dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Kelimabelas

Desa Idaman

Pasal 46

(1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Desa Idaman di Kecamatan Gaung Anak Serka yang merupakan hasil pemekaran dari Desa Sungai Empat. (2) Luas wilayah Desa Idaman adalah ± 81 Km2 ( Delapan Puluh Satu

Kilometer Persegi ) dan dengan batas – batas sebagai berikut :

a. Sebelah Utara dengan : Desa Sungai Empat di Sungai Anak Serka b. Sebelah Selatan dengan : Kec. Batang Tuaka

c. Sebelah Timur dengan : Desa Harapan Makmur d. Sebelah Barat dengan : Desa Kelumpang (3) Wilayah Desa Idaman meliputi :

a. Dusun Harapan Jaya b. Dusun Moga Mulya c. Dusun Moga Darat d. Dusun Kemang e. Dusun Payung

(4) Ibukota Desa Idaman terletak di Dusun Payung

Pasal 47

Dengan terbentuknya Desa Idaman, maka luas wilayah Desa Sungai Empat, yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 60,22 Km2 ( Enam Puluh koma Dua Puluh Dua Kilometer Persegi ) dengan batas – batas sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan : Kec. Gaung

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Desa Idaman di Sungai Anak Serka c. Sebelah Timur berbatasan dengan : Desa Harapan Makmur

d. Sebelah Barat berbatasan dengan : Desa Kelumpang

Pasal 48

(18)

Bagian Keenambelas

Desa Simpang Tiga Daratan

Pasal 49

(1) Desa Simpang Tiga Daratan merupakan hasil pemekaran dari Desa Simpang Tiga Kecamatan Enok.

(2) Luas wilayah Desa Simpang Tiga adalah ± 23 Km2 (Dua Puluh Tiga Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Sungai Lokan b. Sebelah Selatan : Kelurahan Enok

c. Sebelah Timur : Desa Simpang Tiga di Parit Bengkok d. Sebelah Barat : Desa Sungai Ambat

(3) Wilayah Desa Simpang Tiga Daratan meliputi : a. Dusun Harapan Baru; dan

b. Dusun Mekar Sari

(4) Ibu Kota Desa Simpang Tiga Daratan terletak di Dusun Mekar Sari.

Pasal 50

Dengan terbentuknya Desa Simpang Tiga Daratan, maka luas wilayah Desa Simpang Tiga yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 148,41 Km2 (Seratus Empat Puluh Delapan koma Empat Puluh Satu Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Sungai Lokan b. Sebelah Selatan : Kelurahan Enok

c. Sebelah Timur : Kelurahan Teluk Medan

d. Sebelah Barat : Desa Simpang Tiga Daratan di Parit Bengkok

Pasal 51

Luas dan batas wilayah Desa Simpang Tiga Daratan dan Desa Simpang Tiga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (2) dan Pasal 50 adalah sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XVI dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Ketujuhbelas

Desa Makmur Jaya

Pasal 52

(1) Desa Makmur Jaya merupakan hasil pemekaran dari Desa Sungai Simbar Kecamatan Kateman.

(19)

a. Sebelah Utara : Desa Kuala Selat b. Sebelah Selatan : Sei. Simbar c. Sebelah Timur : Laut

d. Sebelah Barat : Kecamatan Pelangiran (3) Wilayah Desa Makmur jaya meliputi :

a. Dusun 1 Sungai Dendan; dan b. Dusun 2 Sungai Dendan

(4) Ibu Kota Desa makmur Jaya terletak di Dusun 1 Sungai Dendan.

Pasal 53

Dengan terbentuknya Desa Makmur Jaya, maka luas wilayah Desa Sungai Simbar yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 56,09 Km2 (Lima Puluh Enam koma Sembilan Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut : a. Sebelah Utara : Desa Makmur Jaya

b. Sebelah Selatan : Desa Bidari Tanjung Datuk c. Sebelah Timur : Laut

d. Sebelah Barat : Desa Batang Sari

Pasal 54

Luas dan batas wilayah Desa Makmur Jaya dan Desa Sungai Simbar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (2) dan Pasal 53 adalah sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XVII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Kedelapanbelas

Desa Cahaya Baru dan Desa Belaras Barat

Pasal 55

(1) Desa Cahaya Baru merupakan hasil pemekaran dari Desa Belaras Kecamatan Mandah.

(2) Luas wilayah Desa Cahaya Baru adalah ± 14,130 Km2 (Empat Belas Koma Seratus Tiga Puluh Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Batang Sari

b. Sebelah Selatan : Desa Belaras di Sei. Peria c. Sebelah Timur : Desa Batang Sari

d. Sebelah Barat : Desa Belaras di Sei. Peria (3) Wilayah Desa Cahaya Baru meliputi :

(20)

e. Dusun Sungai Telaga

(4) Ibu Kota Desa Cahaya Baru terletak di Dusun Parit Baru

Pasal 56

(1) Desa Belaras Barat merupakan hasil pemekaran dari Desa Belaras Kecamatan Mandah.

(2) Luas wilayah Desa Belaras Barat adalah ± 14,130 Km2 (Empat Belas Koma Seratus Tiga Puluh Kilometer Persgi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Rotan Semelur Kecamatan Pelangiran b. Sebelah Selatan : Desa Belaras di Sei. Belaras

c. Sebelah Timur : Desa Belaras di Parit Bagong Alang d. Sebelah Barat : Desa Bente

(3) Wilayah Desa Belaras Barat meliputi : a. Dusun Bagong Alang;

b. Dusun Bagong Pancur; c. Dusun Menyolak; d. Dusun Parit Baru; dan e. Dusun Ringin

(4) Ibu Kota Desa Belaras Barat teletak di Dusun Bagong Alang.

Pasal 57

Dengan terbentuknya Desa Cahaya Baru dan Desa Belaras Barat, maka luas wilayah Desa Belaras yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 258,12 Km2 (Dua Ratus Lima Puluh Delapan koma Dua Belas Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Batang Sari b. Sebelah Selatan : Desa Pulau Cawan

c. Sebelah Timur : Desa Cahaya Baru di Sungai Peria

d. Sebelah Barat : Desa Belaras Barat di Parit Bagong Alang

Pasal 58

(21)

Bagian Kesembilanbelas

Desa Sepakat Jaya

Pasal 59

(1) Desa Sepakat Jaya merupakan hasil pemekaran dari Desa Batang Tumu Kecamatan Mandah.

(2) Luas wilayah Desa Sepakat Jaya adalah ± 60 Km2 ( Enam Puluh Kilometer Persegi ) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Bantayan

b. Sebelah Selatan : DESA Terusan Kempas Kecamatan Gaung c. Sebelah Timur : Desa Batang Tumu di Parit Tunas Harapan d. Sebelah Barat : Desa Bantayan

(3) Wilayah Desa Sepakat Jaya meliputi : a. Dusun Sepakat;

b. Dusun Karyawan;

c. Dusun Tungkal Baru; dan d. Dusun Suka Jadi

(4) Ibu Kota Desa Sepakat Jaya terletak di Dusun Sepakat

Pasal 60

Dengan terbentuknya Desa Sepakat Jaya, maka luas wilayah Desa Batang Tumu yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 85,2 Km2 (Delapan Puluh Lima koma Dua Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Bantayan dan Bakau Aceh b. Sebelah Selatan : Kecamatan Gaung

c. Sebelah Timur : Desa Pulau Cawan

d. Sebelah Barat : Desa sepakat Jaya di Parit Tunas Harapan

Pasal 61

Luas dan batas wilayah Desa Sepakat Jaya dan Desa Batang Tumu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (2) dan Pasal 60 adalah sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XIX dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Keduapuluh

Desa Surayya Mandiri

Pasal 62

(22)

(2) Luas wilayah Desa Surayya Mandiri adalah ± 34,5 Km2 (Tiga Puluh Empat koma Lima Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Igal

b. Sebelah Selatan : Desa Pelanduk di Sei. Pelanduk c. Sebelah Timur : Desa Pelanduk di Parit Tanjung Baru d. Sebelah Barat : Desa Pelanduk di Sei. Simpang Hulu (3) Wilayah Desa Surayya Mandiri meliputi :

a. Dusun Simpang Hilir;

b. Dusun Simpang Tengah; dan c. Dusun Simpang Hulu

(5) Ibukota Desa Surayya Mandiri terletak di Rembayan Surayya Dusun Simpang Tengah.

Pasal 63

Dengan terbentuknya Desa Surayya Mandiri, maka luas wilayah Desa Pelanduk yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 138,38 Km2 (Seratus Tiga Puluh Delapan koma Tiga Puluh Delapan Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Igal dan Surayya Mandiri b. Sebelah Selatan : Desa Bantayan

c. Sebelah Timur : Desa Bakau Acah dan Desa Surayya Mandiri d. Sebelah Barat : Kecamatan Pelangiran dan Desa Surayya Mandiri

Pasal 64

Luas dan batas wilayah Desa Surayya Mandiri dan Desa Pelanduk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat (2) dan Pasal 63 adalah sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XX dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Keduapuluh Satu

Desa Bidari Tanjung Datuk

Pasal 65

(1) Desa Bidari Tanjung Datuk merupakan hasil pemekaran dari Desa Bekawan Kecamatan Mandah.

(2) Luas wilayah Desa Bidari Tanjung Datuk adalah ± 12 Km2 (Dua Belas Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Sungai Simbar b. Sebelah Selatan : Laut

c. Sebelah Timur : Desa Bekawan d. Sebelah Barat : Laut

(23)

a. Dusun Bidari Utara;

b. Dusun Bidari Selatan; dan c. Dusun Berongos

(4) Ibu Kota Desa Bidari Tanjung Datuk terletak di Dusun Bidari Utara.

Pasal 66

Dengan terbentuknya Desa Bidari Tanjung Datuk, maka luas wilayah Desa Bekawan yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 28,65 Km2 (Dua Puluh Delapan koma Enam Puluh Lima Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Sungai Simbar Kecamatan Kateman b. Sebelah Selatan : Laut

c. Sebelah Timur : Desa Bidari Tanjung Datuk di Sei. Saka Tiga d. Sebelah Barat : Desa Batang Sari

Pasal 67

Luas dan batas wilayah Desa Bidari Tanjung Datuk dan Desa Bekawan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (2) dan Pasal 66 adalah sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XXI dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Keduapuluh Dua

Desa Pandan Sari

Pasal 68

(1) Desa Pandan Sari merupakan hasil pemekaran dari Desa Kuala Patah Parang Kecamatan Sungai Batang.

(2) Luas wilayah Desa Pandan Sari adalah ± 3,15 Km2 (Tiga Koma Lima Belas Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Pesanggarahan b. Sebelah Selatan : Sungai Gangsal

c. Sebelah Timur : Desa Kuala Patah Parang di Sei. Penimang Kanan

d. Sebelah Barat : Desa Kuala Sungai Batang

(3) Wilayah Desa Pandan Sari meliputi : a. Dusun Surau;

b. Dusun Tuk Kaldun; b. Dusun Japura; dan c. Dusun Teluk Wenit

(24)

Pasal 69

Dengan terbentuknya Desa Pandan Sari, maka luas wilayah Desa Kuala Patah Parang yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 12,56 Km2 (Dua Belas koma Lima Puluh Enam Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Kuala Enok Kecamatan Tanah Merah b. Sebelah Selatan : Sei. Hujan

c. Sebelah Timur : Laut

d. Sebelah Barat : Desa Pandan Sari di Sei. Penimang Kanan

Pasal 70

Luas dan batas wilayah Desa Pandan Sari dan Desa Kuala Patah Parang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 ayat (2) dan Pasal 69 adalah sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XXII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Keduapuluh Tiga

Desa Mugo Mulyo

Pasal 71

(1) Desa Mugo Mulyo merupakan hasil pemekaran dari Desa Benteng Barat Kecamatan Sungai Batang.

(2) Luas wilayah Desa Mugo Mulyo adalah ± 10 Km2 (Sepuluh Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Kelurahan Pusaran Kecamatan Enok b. Sebelah Selatan : Kelurahan Pulau Kijang Kecamatan Reteh c. Sebelah Timur : Kelurahan Benteng

d. Sebelah Barat : Desa Benteng Barat di Parit Melayu I dan Parit Melayu II

(3) Wilayah Desa Mugo Mulyo meliputi : a. Dusun Mekar I;

b. Dusun Mekar II; dan c. Dusun Mugo Mulyo

(4) Ibu Kota Desa Mugo Mulyo terletak di Dusun Mugo Mulyo

Pasal 72

Dengan terbentuknya Desa Mugo Mulyo, maka luas wilayah Desa Benteng Barat yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 22,28 Km2 (Dua Puluh Dua koma Dua Puluh Delapan Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

(25)

c. Sebelah Timur : Desa Mugo Mulyo di Parit Melayu I dan Parit Melayu II

d. Sebelah Barat : Desa Sanglar Kecamatan Reteh

Pasal 73

Luas dan batas wilayah Desa Mugo Mulyo dan Desa Benteng Barat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (2) dan Pasal 72 adalah sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada lampiran XXIII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Keduapuluh Empat

Desa Kerta Jaya dan Desa Kulim Jaya

Pasal 74

(1) Desa Kerta Jaya merupakan hasil pemekaran dari Desa Pekan Tua Kecamatan Kempas.

(2) Luas wilayah Desa Kerta Jaya adalah ± 48 Km2 (Empat Puluh Delapan Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Teluk Kabung Kecamatan Gaung b. Sebelah Selatan : Desa Pekan Tua di Sei. Indragiri c. Sebelah Timur : Desa Teluk Kiambang

d. Sebelah Barat : Desa Harapan Jaya (3) Wilayah Desa Kerta Jaya meliputi :

a. Dusun Limau Manis; b. Dusun Maju Jaya; c. Dusun Mandiri; dan d. Dusun Mekar Jaya

(4) Ibu Kota Desa Kerta Jaya terletak di Dusun Mekar Jaya

Pasal 75

(1) Desa Kulim Jaya merupakan hasil pemekaran dari Desa Pekan Tua Kecamatan Kempas.

(2) Luas wilayah Desa Kulim Jaya adalah ± 35 Km2 (Tiga Puluh Lima Kilometer Persegi) dengan batas wilayah :

a. Sebelah Utara : Desa Pekan Tua di Line 14

b. Sebelah Selatan : Desa Pancur Kecamatan Keritang c. Sebelah Timur : Kelurahan Kempas Jaya

d. Sebelah Barat : Kabupaten Indragiri Hulu (3) Wilayah Desa Kulim Jaya meliputi :

(26)

(4) Ibu Kota Desa Kulim Jaya terletak di Dusun Air Hitam

Pasal 76

Dengan terbentuknya Desa Kerta Jaya dan Desa Kulim Jaya, maka luas wilayah Desa Pekan Tua yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 23,07 Km2 (Dua Puluh Tiga koma Tujuh Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Harapan Jaya di Sei. Indragiri b. Sebelah Selatan : Desa Kulim Jaya di Line 14

c. Sebelah Timur : Kelurahan Kempas Jaya d. Sebelah Barat : Desa Bayas Jaya

Pasal 77

Luas dan batas wilayah Desa Kerta Jaya, Desa Kulim Jaya dan Desa Pekan Tua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 ayat (2), Pasal 75 ayat (2) dan Pasal 61 adalah sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XXIV dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Keduapuluh Lima

Desa Danau Pulai Indah

Pasal 78

(1) Desa Danau Pulai Indah merupakan hasil pemekaran dari Desa Rumbai Jaya Kecamatan Kempas.

(2) Luas wilayah Desa Danau Pulai Indah adalah ± 5,49 Km2 (Lima Koma Empat Puluh Sembilan Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Sei. Gantang b. Sebelah Selatan : Desa Karya Tani

c. Sebelah Timur : Dedsa Bagan JayaKecamatan Enok d. Sebelah Barat : Desa Rumbai Jaya di Line 11 (3) Wilayah Desa Danau Pulai Indah meliputi :

a. Dusun Mekar Serumpun; b. Dusun Pandan Harum; dan c. Dusun Kelapa Sawit

(4) Ibu Kota Desa Danau Pulai Indah terletak di Dusun Kelapa Sawit.

Pasal 79

(27)

a. Sebelah Utara : Desa Sungai Gantang b. Sebelah Selatan : Desa Karya Tani

c. Sebelah Timur : Desa Danau Pulai Indah di Line 11 d. Sebelah Barat : Desa Harapan Tani

Pasal 80

Luas dan batas wilayah Desa Danau Pulai Indah dan Desa Rumbai Jaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 ayat (2) dan Pasal 79 adalah sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XXV dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Keduapuluh Enam

Desa Sungai Rabit

Pasal 81

(1) Desa Sungai Rabit merupakan hasil pemekaran dari Desa Bayas Jaya Kecamatan Kempas.

(2) Luas wilayah Desa Sungai Rabit adalah ± 17,5 Km2 (Tujuh Belas koma Lima Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Kecamatan Gaung

b. Sebelah Selatan : Desa Bayas Jaya di Sungai Indragiri c. Sebelah Timur : Desa Pekan Tua

d. Sebelah Barat : Kabupaten Indragiri Hulu (3) Wilayah Desa Sungai Rabit meliputi :

a. Dusun Jasa Buana; dan b. Dusun Bima Utama

(4) Ibu Kota Desa Sungai Rabit terletak di Dusun Jasa Bua

Pasal 82

Dengan terbentuknya Desa Sungai Rabit, maka luas wilayah Desa Bayas Jaya yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 29,22 Km2 (Dua Puluh Sembilan koma Dua Puluh Dua Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Sungai Rabit di Sei. Indragiri b. Sebelah Selatan : Desa Teluk Kabung Kecamatan Gaung c. Sebelah Timur : Desa Pekan Tua

d. Sebelah Barat : Kabupaten Indragiri Hulu

Pasal 83

(28)

tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XXVI dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Keduapuluh Tujuh

Desa Terusan Beringin Jaya

Pasal 84

(1) Desa Terusan Beringin Jaya merupakan hasil pemekaran dari Desa Teluk Bunian Kecamatan Pelangiran.

(2) Luas wilayah Desa Terusan Beringin Jaya adalah ± 4,8 Km2 (Empat koma Delapan Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Wonosari

b. Sebelah Selatan : Desa Bente Kecamatan Mandah

c. Sebelah Timur : Desa Teluk Bunian di Parit Andalas dan Parit Rumbia

d. Sebelah Barat : Desa Simpang Kateman (3) Wilayah Desa Terusan Beringin Jaya meliputi :

a. Dusun Teluk Lanjut; b. Dusun Sukajadi; dan c. Dusun Teluk Pundur

(4) Ibu Kota Desa Terusan Beringin Jaya di Dusun Teluk Lanjut.

Pasal 85

Dengan terbentuknya Desa Terusan Beringin Jaya, maka luas wilayah Desa Teluk Bunian yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 5,2 Km2 (Lima koma Dua kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Wonosari

b. Sebelah Selatan : Desa Bente Kecamatan Mandah c. Sebelah Timur : Desa Pelangiran

d. Sebelah Barat : Desa Terusan Beringin di Parit Andalas dan Parit Rumbia

Pasal 86

(29)

Bagian Kedupuluh Delapan

Desa Hidayah

Pasal 87

(1) Desa Hidayah merupakan hasil pemekaran dari Desa Rotan Semelur Kecamatan Pelangiran.

(2) Luas wilayah Desa Hidayah adalah ± 8,86 Km2 ( Delapan koma Delapan Puluh Enam Kilometer Persegi ) dan dengan batas – batas sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Rotan Semelur di Sei. Nyirih dan Sei. Nyirih Sialang Gerubuk

b. Sebelah Selatan : Sungai Nyirih dan Embun Puyih c. Sebelah Timur : Kanal Batas BRS Desa Bente d. Sebelah Barat : Kanal Batas PT GHS I

(3) Wilayah Desa Hidayah meliputi : a. Dusun Mekar Sari;

b. Dusun Karya Murni; c. Dusun Medan Baru; d. Dusun Kemuning; dan e. Dusun Tri Rejo

(4) Ibu Kota Desa Hidayah terletak di Dusun Karya Murni.

Pasal 88

Dengan terbentuknya Desa Hidayah, maka luas wilayah Desa Rotan Semelur yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 17,72 Km2 (Tujuh Belas koma Tujuh Puluh Dua Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Tanjung Raja Kecamatan Kateman b. Sebelah Selatan : Desa Bente Kecamtan Mandah c. Sebelah Timur : Kelurahan Tagaraja

d. Sebelah Barat : Desa Hidayah

Pasal 89

Luas dan batas wilayah Desa Hidayah dan Desa Rotan Semelur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 ayat (2) dan Pasal 88 adalah sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XXVIII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Keduapuluh Sembilan

Desa Tanjung Labuh dan Sungai Mahang

Pasal 90

(30)

(2) Luas wilayah Desa Tanjung Labuh adalah ± 33,45 Km2 (Tiga Puluh Tiga koma Empat Puluh Lima Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Pulau Ruku

b. Sebelah Selatan : Desa Sei. Mahang di Parit Penghulu c. Sebelah Timur : Propinsi Jambi

d. Sebelah Barat : Desa Sungai Terab di Sei. Terab (3) Wilayah Desa Tanjung Labuh meliputi :

a. Dusun Dua Saudara; b. Dusun Sinar Baru; dan c. Dusun Utama

(4) Ibu Kota Desa Tanjung Labuh terletak di Dusun Dua Saudara.

Pasal 91

(1) Desa Sungai Mahang merupakan hasil pemekaran dari Desa Sungai Terab Kecamatan Reteh.

(2) Luas wilayah Desa Sungai Mahang adalah ± 29,30 Km2 (Dua Puluh koma Tiga Puluh Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Sei. Terab di Parit Dulah dan Desa Tanjung Labuh di Parit Penghulu

b. Sebelah Selatan : Propinsi Jambi c. Sebelah Timur : Propinsi Jambi d. Sebelah Barat : Desa Sei. Asam (3) Wilayah Desa Sungai Mahang meliputi :

a. Dusun Utama; b. Dusun Tengah; dan c. Dusun Kerta Jaya

(4) Ibu Kota Desa Sungai Mahang terletak di Dusun Utama.

Pasal 92

Dengan terbentuknya Desa Tanjung Labuh dan Sungai Mahang, maka luas wilayah Desa Sungai Terab yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 89,05 Km2 (Delapan Puluh Sembilan koma Lima Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Pulau Ruku

(31)

Pasal 93

Luas dan batas wilayah Desa Tanjung Labuh, Desa Sungai Mahang dan Desa Sungai Terab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 ayat (2) dan Pasal 91 adalah sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XXIX dan merupakan bagian yang tidak terpisah dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Ketigapuluh

Desa Sekayan

Pasal 94

(1) Desa Sekayan merupakan hasil pemekaran dari Desa Keritang Kecamatan Kemuning.

(2) Luas wilayah Desa Sekayan adalah ± 20,5 Km2 ( Dua Puluh Koma Lima Kilometer Persegi ) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Sekara Kecamatan Keritang b. Sebelah Selatan : Desa Keritang Kecamatan Kemuning c. Sebelah Timur : Desa Keritang di Sungai Bunian d. Sebelah Barat : Desa Keritang di Pagar Air (3) Wilayah Desa Sekayan meliputi :

a. Dusun Tenang; dan b. Dusun Semacam

(4) Ibu Kota Desa Sekayan terletak di Dusun Tenang.

Pasal 95

Dengan terbentuknya Desa Sekayan, maka luas wilayah Desa Keritang yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 70,13 Km2 (Tujuh Puluh koma Tiga Belas Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Kabupaten Indragiri Hulu b. Sebelah Selatan : Desa Batu Ampar

c. Sebelah Timur : Desa Sekayan di Sei. Bunyian d. Sebelah Barat : Desa Batu Ampar

Pasal 96

(32)

BAB IV

PELAKSANAAN PEMERINTAHAN

Pasal 97

(1) Untuk memimpin jalannya pemerintahan di desa hasil pemekaran (desa yang baru dibentuk), Bupati mengangkat Penjabat Kepala Desa yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil yang bertugas di Kantor Kecamatan yang bersangkutan.

(2) Masa jabatan Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 6 (enam) bulan, dengan tugas pokok :

a. Melaksanakan Pemilihan Kepala Desa;

b. Membentuk Badan Permusyawaratan Desa yang anggotanya berasal dari wakil penduduk Desa bersangkutan yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat;

c. Menjalankan tugas-tugas pemerintahan desa, hingga Kepala Desa Terpilih di tetapkan sesuai ketentuan yang berlaku.

(3) Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Perangkat Desa.

(4) Untuk Sekretaris Desa, diangkat dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(5) Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diangkat oleh Penjabat Kepala Desa dari penduduk desa

Pasal 98

Tatacara pengangkatan Perangkat Desa berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB V

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 99

(33)

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 100

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pedoman teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati

Pasal 101

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal di undangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Indragiri Hilir.

Ditetapkan di Tembilahan Pada tanggal 2 Maret 2011

BUPATI INDRAGIRI HILIR,

H. INDRA MUCHLIS ADNAN

Diundangkan di Tembilahan Pada tanggal 2 Maret 2011

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR,

H. ALIMUDDIN, RM

Pembina Utama Madya NIP. 19550621 198603 1 002

(34)

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

NOMOR 6 TAHUN 2011

TENTANG

PEMBENTUKAN DESA

I. UMUM

Dengan ditertibkan Peraturan Daerah nomor 14 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, Penghapuskan,Penggabungan Desa dan Perubahan status desa menjadi Kelurahan disebutkan bahwa Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas – batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan megurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia.

Selanjutnya tujuan pembentukan desa adalah dalam rangka meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat terwujudmya kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan persyaratan – persyaratan yang telah ditentukan.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 – Pasal 93 Cukup Jelas Pasal 94

Ayat (1)

Pejabat Kepala Desa diusulkan oleh Camat Ayat (2)

(35)

Ayat (3) dan Ayat (5)

Perangkat Desa diangkat berdasarkan Peraturan Daerah nomor 15 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pencalonan, Pengangkatan,dan Pemberhentian Perangkat Desa

Ayat (4)

Cukup Jelas Pasal 95 – Pasal 98

Cukup Jelas

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Untuk melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud Pasal 7, Lembaga Kemasyarakatan Desa mempunyai hak untuk memberikan pendapat dan atau saran kepada

Ruang lingkup kerja Lembaga Pengelola sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi Kawasan Perkampungan Budaya Betawi dengan batas-batas sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan

(1) Apabila DPRD sampai batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (1) tidak mengambil persetujuan bersama dengan Bupati terhadap rancangan peraturan daerah tentang

Kawasan hutan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (1) huruf a meliputi kurang lebih 20.646 Ha (2,39%) dari luas Provinsi Banten yang terdapat di sebagian

(2) Prinsip dan sasaran penetapan tarif Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (4) adalah dengan memperhatikan biaya

(1) Badan usaha, koperasi, atau perseorangan yang telah mendapatkan peta WIUP beserta batas dan koordinat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 dalam jangka waktu paling lambat

(3) Luas wilayah Kecamatan Tebing Syahbandar meliputi luas wilayah Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) dan tercantum dalam lampiran yang digambarkan dalam

RKP Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4) huruf b dan Pasal 5, memuat kebijakan ekonomi desa, prioritas dan sasaran pembangunan desa, rencana kerja yang berupa program