• Tidak ada hasil yang ditemukan

Situs Resmi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat BAB. III. BINUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Situs Resmi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat BAB. III. BINUS"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

BIDANG BINA USAHA PEMASARAN DAN PENGOLAHAN

HASIL

A. SEKSI PERMODALAN, INVESTASI DAN PERIZINAN

1. Pembinaan Kelembagaan Asosiasi Agribisnis Peternakan (Unggas, PPSKI/ Peternak Sapi Perah, Pedagang Ternak) Di Sumatera Barat

1. PELAKSANAAN KEGIATAN

a. Nama Kegiatan : Pertemuan Kelembagaan Asosiasi Agribisnis Peternakan (Unggas, PPSKI / Peternak Sapi Perah, Pedagang Ternak) di Sumatera Barat

b. Waktu dan Tempat Pelaksanaan :

- Asosiasi Peternak Unggas, tanggal 18 November 2009 di Hotel Mangkuto Nan Kodok Jl. Jend. Sudirman Payakumbuh.

- Asosiasi Peternak Sapi Perah, tanggal 22 Oktober 2009 di UPTD Balai Latihan Kerja Disnaker Prop. Sumatera Barat berlokasi di Kota Padang Panjang.

- Asosiasi Pedagang Ternak, tanggal 17 November 2009 di Kab. Sijunjung.

c. Jumlah Dana : APBD Rp. 36.000.000,- (Tiga puluh enam juta ribu rupiah )

d. Peserta :

- Pertemuan Asosiasi Peternak Unggas

Peserta berasal dari Kota Padang, Kab. Padang Pariaman, Kab. Tanah Datar, Kab. 50 Kota dan Kota Payakumbuh dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang. Pertemuan dilaksanakan sebanyak 1 kali dengan jenis kegiatan Evaluasi kegiatan Asosiasi Peternak Unggas.

- Pertemuan PPSKI/ Peternak Sapi Perah

Peserta berasal dari Kab. Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kota Padang dan Kab. Lima Puluh Kota, jumlah peserta sebanyak 40 orang. Pertemuan dilaksanakan sebanyak 1 kali dengan kegiatan Pembentukan Asosiasi Peternak Sapi Perah Sumatera Barat.

- Peserta Pertemuan Asosiasi Pedagang Ternak

Peserta berasal dari Kab. Solok, Kab. Sijunjung, Kota Padang, Kota Payakumbuh, Kab. Pesisir Selatan, Kab. Tanah Datar, Kota Bukittinggi, Kab. Agam, Kab. Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kab. Pasaman Barat dan Kab. Pasaman Timur dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang. Pertemuan dilaksanakan sebanyak 1 kali yang membahas tentang permasalahan-permasalahan serta solusi pemecahan masalah dalam kegiatan Asosiasi Pedagang Ternak di Sumatera Barat.

(2)

a. Meningkatkan peran kelembagaan sosialisasi agribisnis peternakan (Unggas, PPSKI/Peternak Sapi Perah, Pedagang Ternak)

b. Meningkatkan posisi tawar pelaku agribisnis peternakan

c. Pembentukan peran kelembagaan sosialisasi agribisnis peternakan (Unggas, PPSKI/Peternak Sapi Perah, Pedagang Ternak) di Kabupaten/Kota.

3. SASARAN

Sasaran yang diharapkan adalah :

 Meningkatnya peran kelembagaan sosialisasi agribisnis peternakan (Unggas, PPSKI/Peternak Sapi Perah, Pedagang Ternak)  Meningkatnya posisi tawar pelaku agribisnis peternakan

 Terbentuknya peran kelembagaan sosialisasi agribisnis peternakan (Unggas, PPSKI/Peternak Sapi Perah, Pedagang Ternak) di Kabupaten/Kota

 Para pelaku usaha agribisnis yang bergerak pada usaha sub sektor peternakan.

 Berkembangnya usaha agribisnis sub sektor peternakan

4. KELUARAN (OUT PUT)

Terlaksananya Kegiatan Pertemuan kelembagaan sosialisasi agribisnis peternakan (Unggas, PPSKI/Peternak Sapi Perah, Pedagang Ternak)

5. HASIL (OUT COME)

Terdapatnya rumusan kesepakan kelembagaan sosialisasi agribisnis peternakan (Unggas, PPSKI/Peternak Sapi Perah, Pedagang Ternak) yaitu :

- Pertemuan Asosiasi Peternak Unggas

 Membangun kebersamaan agar seluruh komponen Perunggasan yang ada di Sumbar agar dapat saling bahu membahu untuk dapat mewujudkan peruggasan yang lebih kondusif.

 Membangun solidaritas dan tenggang rasa antar produsen ( hatchery, pakan), peternak budidaya, para pelaku pemasaran dan konsumen sehingga tercipta rasa berusaha yang aman dan kondusif.

 Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat dan Dinas yang menangani fungsi peternakan kabupaten/kota se Sumatera Barat, PPUI dan Asosiasi Perunggasan lainnya akan berkontribusi dalam bentuk program kegiatan dalam penyusunan Renstra Dinas Peternakan propinsi Sumatera Barat tahun 2010-2014.

 Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat dan Dinas yang menangani fungsi peternakan Kabupaten/Kota se Sumatera Barat, PPUI dan Asosiasi Perunggasan lainnya akan melaksanakan registrasi para peternak agar produksi perunggasan Sumatera Barat mampu bersaing dengan produk luar.

 Sudah harus ada kebijakan terhadap supply dan demand terhadap agribisnis perunggasan di Sumatera Barat sehingga tidak terjadi over produk yang akan berakibat lemahnya perunggasan di Sumbar.

(3)

 Untuk peternak broiler mandiri agar membuat kelompok usaha bersama dengan pola inti dan plasma dan segera melapor ke Dinas yg menangani fungsi peternakan Kabupaten/Kota yang bersangkutan terkait untuk mendapat kan pembinaan.

 PPUI akan menginformasikan ke Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat tentang dampak UU Peternakan No.18/2008 yang akan mengancam perunggasan di Sumatera Barat.

 Perlu pengkajian terhadap pengembangan usaha ayam petelur dengan pola close housed di Sumatera Barat.

 Perlu PPUI membuat surat ke Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat untuk mengadakan kampanye gizi berupa Gerakan makan telur bagi anak SD dalam rangka peningkatan gizi generasi muda. Gerakan ini diatur dalam Surat Keputusan Gubernur (kerjasama dengan Dispora Propinsi Sumatera Barat).  Guna menetralisir harga telur di Sumatera Barat apabila

berada pada posisi dibawah brek event point perlu dilakukan operasi pasar oleh PPUI dan Dinas yang menangani fungsi Peternakan Kabupaten/Kota setempat.

 Perlu dilakukan pembinaan terhadap pedagang/toke telur dan unggas di Sumatera Barat.

 Perlu dilakukan pembinaan yang intensif terhadap peternak unggas dengan pemilikan dibawah 10.000 ekor guna peningkatan SDM peternak unggas tersebut.

- Pertemuan PPSKI/ Peternak Sapi Perah

 Telah terbentuk Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia DPD Propinsi Sumatera Barat dengan Susunan kepngurusan sebagai berikut :

Dewan Penasehat : 1. Gubernur Sumatera Barat 2. Kepala Disnak Prov.Sumbar Dewan Pakar : Dekan fakultas Peternakan Unand

Pengurus :

Ketua : Deswita Sulastri

Wakil Ketua : M.DT.Bagindo Sekretaris : Fauzar

Wakil Sekretaris : Remedi

Bendahara : Deswiyuhartita Bidang Kesehatan : Rafles

Bidang Distributor Produksi : Ridwansyah Bidang Pakan dan Sarana : Suparman Bidang Pengembangan

Kualitas Produksi : Suardi Rumanah Tamiah Bidang Pemuliaan dan

Pemeliharaan : Sarpen SPt

Bidang Reproduksi : Syafrir Dt.Indo Malelo

 Pelantikan akan dilaksanakan pada event-event tertentu.  Peran Asosiasi sebagai aplikasi, rekomendasi dan fasilitasi.  Asosiasi harus sudah bisa menggerakan untuk memanfaatkan

bahan pakan lokal sesuai potensi daerah

 Kualitas bibit sapi perah harus diperhatikan antara lain pada saat melaksanakan Inseminasi Buatan perlu diperahatikan semen yang dipakai. Perhatikan pemeliharaan anak siap sapih sampai kawin pertama diperhatikan dengan baik sehingga kualitas pejantan akan baik.

(4)

anggota. Selanjutnya Asosiasi menyampaikan informasi permasalahan persusuan termasuk masalah IB kepada petugas Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat.

 Kualitas anak hasil IB harus dilaporkan ke Dinas Peternakan provinsi

 Asosiasi harus proaktif melihat permasalahan yang ada dikelompok

 Untuk sementara agar peran Asosiasi meningkatkan perlu dukungan dana dari Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat.  Kepengurusan Asosiasi SapiPerah yang telah terbentukakan mengadakan pertemuan untuk menyusun anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Asosiasi serta akan menginventarisasi permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan sapi perah untuk dicarikan solusi secara bersama-sama.

- Pertemuan Asosiasi Pedagang Ternak

 Semua peserta pertemuan pembinaan Asosiasi Pedagang Ternak sepakat untuk membentuk Asosiasi Ternak Ruminansia dengan sistem formatur.

 Disepakati sembilan formatur untuk membentuk Asosiasi dan merupakan perwakilan Kabupaten/Kota.

 Para pedagang ternak yang tergolong kedalam asosiasi akan menyurati Dinas Peternakan Prop. Sumbar untuk melaporkan tataniaga ternak yg berlaku pada hari ini dan efesiensi budidaya ternaktermasuk jumlah ternak masuk dan ternak keluar.

 Secara bertahap Dinas Peternakan Propinsi, Dinas yang menangani fungsi peternakan Kabupaten/Kota dan asosiasi akan berupaya menerapkan atau mengoptimalkan pemakaian timbangan ternak yg ada dipasar ternak minimal untukmengetahui berat badan ternakyg akan dijual.

 Dinas Peternakan dan asosiasi akan mengadakan kajian tentang masuknya sapi ex import dari Lampung dan Riau terhadap kegairahan peternakan rakyat di Sumbar.

 Perlu dilakukan penertiban terhadap petugas dilokasi lalulintas ternak yg ada diperbatasan di Sumbar terhadap keluar masuknya ternak dari dan ke Sumatera Barat.

 Perlu dilakukan pembenahan manajemen pemeliharaan sapi, kerbau dan kambing di Sumatera Barat agar lebih efisien sehingga dapat meningkatkan daya saing.

2. Pembinaan Evaluasi Pelaksanaan Kemitraan Perunggasan di Sumatera Barat

1. PELAKSANAAN KEGIATAN

a. Nama Kegiatan : Pertemuan Evaluasi Pelaksanaan Kemitraan Perunggasan di Sumatera Barat

b. Waktu dan Tempat Pelaksanaan :

Dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2009 di Hotel Mangkuto Nan Kodok Payakumbuh.

(5)

d. Peserta :

Peserta adalah peternak plasma dari Kota Payakumbuh, Kab. 50 Kota, Kab. Sijunjung dan Kab. Tanah Datar dan dari Perusahaan Inti dari PT. Mitra Ternak Sejahtera (MTS), PT. Primatama Karya Persada (PKP), PT. Satwa Mitra Utama (SMU), PT. Chiomas Jaya Farm dan King’s Poultry Shop dengan jumlah peserta sebanyak 47 orang.

2. TUJUAN

 Mempertemukan Perusahaan Inti dengan peternak Plasma ayam potong dalam rangka saling memperkuat hubungan yang telah terjalin selama ini.

 Menghimpun permasalahan yang ada dan mencarikan solusi pemecahan masalah guna membina hubungan kemitraan yang selalu harmonis.

 Mencari peluang-peluang baru dalam pengembangan usaha terutama dari sumber - sumber pembiayaan Pemrintah baik dari Pusat maupun Daerah sehingga peternak mampu mengembangakan usahanya dengan adanya tambahan modal.  Memperluas jaringan pemasaran ayam potong terutama propinsi

tetangga seperti Riau, Jambi dan Bengkulu.

3. SASARAN

 Peternak ayam potong yang bermitra dengan Perusahaan Inti dalam kemitraan ternak ayam potong.

 Perusahaan Inti di wilayah kerja di Kab.50 Kota dan Kota Payakumbuh sebagai pendukung dana, sarana dan fasilitas dalam pola Kemitraan

 Petugas Dinas / Instansi teknis yang terkait di di Kab.50 Kota dan Kota Payakumbuh yang mempunyai wilayah kerja dalam pola kemitraan

4. KELUARAN (OUT PUT)

Terlaksananya Pertemuan Kemitraan Perunggasasan Sumatera Barat

5. HASIL (OUT COME)

Rumusan kesepakatan kemitraan perunggasan Sumatera Barat yaitu :  Dinas Peternakan Prop. Sumbar bersama Dinas teknis Kabupaten/Kota perlu melakukan Pengawasan Mutu Bibit (DOC) dan Pengawasan Mutu Pakan Ternak untuk usaha ternak ayam potong.

 Tidak tertutup kemungkinan untuk pengembangan usaha ayampotong melalui pemanfaatan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) atauKredit Usaha Rakyat (KUR).

 Diharapkan kepada Perusahaan Inti untuk dapat membantu memberikan rekomendasi kepada perbankan plasma yg layak untuk diberikan kredit.

 Bagi peternak plasma yg menjadinasabah/calon nasabah perbankan selama akad kredit dengan Bank tidak dibolehkan berpindah-pindah dari Perusahaan Inti yang satu ke Perusahaan Inti yang lain.

(6)

 Bank Nagari tidak perlu ragu untukmemberikan kredit untuk pengembangan ayam broiler di Sumbar karena potensi pengembangannya sangat besar dilihat dari ketersediaan pasar dan adanya pihak Inti yang menjamin pemasaran produk.

 Dinas Peternakn Prop. Sumbar akan mencoba membicarakan dengan Perusahaan Inti tentang mutu DOC yang beredar di Sumbar.

3. Koordinasi Pengembangan Program Sarjana Membangun Desa (SMD)

1. PELAKSANAAN KEGIATAN

a. Nama Kegiatan : Pertemuan Pengembangan Program Sarjana Membangun Desa (SMD)

b. Waktu dan Tempat Pelaksanaan :

Dilaksanakan pada tanggal 18 s/d 19 Juli 2009 di Wisma Bakti Bunda Prop. Sumatera Barat (dekat GOR H. Agus Salim Padang).

c. Jumlah Dana : APBD Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah)

d. Peserta :

Peserta adalah Sarjana Membangun Desa (SMD) yang lulusan dari Sarjana Peternakan/DIII Peternakan/Dokter Hewan Tahun 2007 dan tahun 2008 dan dari Dinas yang menangani fungsi peternakan Kabupaten/Kota dengan jumlah peserta sebanyak 80 orang.

2. TUJUAN

Meningkatkatkan koordinasi serta kemampuan SMD dalam bidang wirausaha dan motivasi agribisnis peternakan serta koordinasi SMD 2007 dan 2008.

3. SASARAN

Meningkatkatnya kemampuan SMD dalam bidang wirausaha dan motivasi agribisnis peternakan serta koordinasi SMD 2007 dan 2008.

4. KELUARAN (OUTPUT)

Terlaksananya koordinasi, evaluasi serta pemberdayaan SMD dan petugas Kabupaten/Kota alokasi 80 Orang.

5. HASIL (OUT COME)

Meningkatnya kemampuan 32 Orang SMD tahun 2007 dan 2008 serta 18 petugas Kabupaten/Kota lokasi SMD dibidang Kewirausahaan dan Motivasi serta tersedianya data SMD 2007 dan 2008.

6. MANFAAT

Berkembangnya usaha agribisnis peternakan di Sumatera Barat serta tercapainya P2SDS.

4. Pemantapan Pengembangan Investasi Dan Permodalan

(7)

a. Nama Kegiatan : - Pertemuan Evaluasi Pengambilan Kredit MK-PER dan LTN

- Pertemuan Evaluasi BPLM Tahun 2002 s/d 2006

b. Waktu dan Tempat Pelaksanaan :

- Pertemuan Evaluasi Pengambilan Kredit MK-PER dan LTN dilaksanakan pada tanggal 18 s/d 19 Juli 2009 di Wisma Bakti Bunda Prop. Sumatera Barat (dekat GOR H. Agus Salim Padang). - Pertemuan Evaluasi BPLM Tahun 2002 s/d 2006 dilaksanakan

pada tanggal 3 s/d 4 Desember 2009 di Parai Hotel Jl. Raya Bukittinggi-Medan, Bukittinggi.

c. Jumlah Dana : APBD Rp. 68.000.000,- (enam puluh delapan juta rupiah)

d. Peserta :

- Pertemuan Evaluasi Pengambilan Kredit MK-PER dan LTN

Peserta berasal dari Bank Nagari cabang dan petugas Dinas Peternakan yang menangani dana kredit MK-PER/LTN di Kabupaten/Kota (Kab. Padang Pariaman, Kab. Agam, Kab. Tanah Datar, Kab. 50 Kota, Kab. Solok, Kab. Sijunjung, Kab. Pesisir Selatan, Kota Padang, Kota Pariaman, Kota Padang Panjang, Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh, dan Kota Solok) dengan jumlah peserta sebanyak 36 orang.

- Pertemuan Evaluasi BPLM Tahun 2002 s/d 2006

Pesertanya adalah ketua kelompok/anggota kelompok yang menerima dana BPLM Tahun 2000 s/d 2006 dan petugas dari Dinas yang menangani fungsi peternakan di Kabupaten/Kota (Kab. Padang Pariaman, Kab. Agam, Kab. Tanah Datar, Kab. 50 Kota, Kab. Solok, Kab. Sijunjung, Kab. Pesisir Selatan, Kab. Pasaman, Kota Padang, Kota Pariaman, Kota Padang Panjang, Kota Sawahlunto, Kota Payakumbuh, dan Kota Solok), jumlah peserta sebanyak 54 orang.

2. TUJUAN

a. Pertemuan Evaluasi Pengambilan Kredit MK-PER dan LTN - Meningkatkan penyerapan kredit program

- Pendataan Investasi Sub Sektor Peternakan - Pembinaan Pengembalian dana bergulir

b. Pertemuan Evaluasi BPLM Tahun 2002 s/d 2006

- Mengetahui dan mengevaluasi perkembangan kelompok usaha peternakan yang menerima dan BPLM Tahun 2000 s/d 2006. - Mengetahui perkembangan ternak dan perguliran dana BPLM

yang diterima kelompok usaha peternakan.

- Mengetahui permasalahan yang terjadi di dalam kelompok dan mencari solusi pemecahannya.

- Mempersiapkan kelompok penerima dana BPLM untuk ditransformasi kan sebagai cikal bakal LKMA/LKMS.

(8)

a. Sasaran yang diharapkan pada Pertemuan Evaluasi Pengambilan Kredit MK-PER dan LTN adalah :

 Meningkatnya penyerapan kredit program  Terdatanya Investasi Sub Sektor Peternakan  Terbinanya Pengembalian dana bergulir

b. Sasaran yang diharapkan pada Pertemuan Evaluasi BPLM Tahun 2002 s/d 2006 adalah : kelompok usaha peternakan penerima dana BPLM yang memperlihatkan kinerja baik, akan ditransformasikan menjadi cikal bakal LKMA/LKMS.

4. KELUARAN (OUTPUT)

a. Pertemuan Evaluasi Pengambilan Kredit MK-PER dan LTN

Terlaksananya Pembinaan dan Evaluasi Dana bergulir kredit MK-PER/LTN Dinas Peternakan Propinsi Sumbar.

b. Pertemuan Evaluasi BPLM Tahun 2002 s/d 2006

- Terdapatnya data perkembangan kelompok usaha baik perguliran dana maupun ternaknya.

- Terdapatnya dinamika kelompok yang sehat

- Tukar menukar informasi untuk kemajuan kelompok

- Data kelompok usaha peternakan sebagai calon Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA/LKMS) yang tumbuh dari kelompok BPLM yang ada.

5. HASIL (OUT COME)

Data Perkembangan dana Dana bergulir Dinas Peternakan Propinsi Sumbar (BPLM dan MK-PER/LTN ).

5. Pembinaan Pelaksanaan Kemitraan

1. PELAKSANAAN KEGIATAN

a. Nama Kegiatan : Pertemuan Evaluasi Pelaksanaan Kemitraan dan Pemasaran Ayam Potong

b. Waktu dan Tempat Pelaksanaan :

Dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2009 di Hotel Pangeran City Padang.

c. Jumlah Dana : APBN Rp. 14.500.000,- (empat belas juta lima ratus ribu rupiah)

d. Peserta :

Peserta adalah peternak plasma dari Kota Payakumbuh, Kab. 50 Kota, Kab. Sijunjung dan Kab. Tanah Datar dan dari Perusahaan Inti dari PT. Mitra Ternak Sejahtera (MTS), PT. Primatama Karya Persada (PKP), PT. Satwa Mitra Utama (SMU), PT. Chiomas Jaya Farm dan King’s Poultry Shop dengan jumlah peserta sebanyak 47 orang.

2. TUJUAN

 Mempertemukan Perusahaan Inti dengan peternak Plasma ayam potong dalam rangka saling memperkuat hubungan yang telah terjalin selama ini.

 Menghimpun permasalahan yang ada dan mencarikan solusi pemecahan masalah guna membina hubungan kemitraan yang selalu harmonis.

(9)

Pusat maupun Daerah sehingga peternak mampu mengembangakan usahanya dengan adanya tambahan modal.  Memperluas jaringan pemasaran ayam potong terutama propinsi

tetangga seperti Riau, Jambi dan Bengkulu.

3. SASARAN

 Peternak ayam potong yang bermitra dengan Perusahaan Inti dalam kemitraan ternak ayam potong.

 Perusahaan Inti di wilayah kerja Perusahaan Inti di wilayah kerja di Kab.50 Kota, Kota Payakumbuh, Kab. Pdg. Pariaman, Kab. Sijunjung dan Kota Padang.

 Sebagai pendukung dana, sarana dan fasilitas dalam pola Kemitraan

 Petugas Dinas/Instansi teknis yang terkait di Kab. 50 Kota, Kota Payakumbuh, Kab. Pdg. Pariaman, Kab. Sijunjung dan Kota Padang yang mempunyai wilayah kerja dalam pola kemitraan.

4. KELUARAN (OUT PUT)

Terlaksananya Pertemuan Kemitraan Perunggasasan Sumatera Barat

5. HASIL (OUT COME)

Rumusan kesepakatan kemitraan perunggasan Sumatera Barat yaitu :  Dinas Peternakan Prop. Sumbar akan melakukan Evaluasi terhadap pelaksanaan kemitraan apakah sesuai dengan peraturan Perundang-undangan/yang berlaku atau tidak.

 Dinas Peternakan kabupaten/Kota agar lebih aktif melakukan monev terhadap pelaksanaan kemitraan diwilayah kerjanya masing-masing.

 Perusahaan Inti yang ada di Sumbar agar kembali melakukan apa yang telah dilakukan sebelumnya seperti penandatanganan perjanjian antara Inti dan Plasma (diketahui oleh Dinas Teknis Kabupeten/Kota).

 Untuk 2010 dan seterusnya, Dinas Kabupaten/Kota dengan melakukan pertemuan evaluasi kemitraan oleh masing-masingnya dan dibuat kan anggarannya.

 Asosiasi berperan sebagai mitra pemerintah yang dapat menyampaikan permasalahan yang dihadapi peternak dan mencarikan solusi bagi peternak ayam potong.

6. EVALUASI PELAKSANAAN LM3

1. PELAKSANAAN KEGIATAN

a. Nama Kegiatan : Pertemuan Evaluasi Pelaksanaan LM3 Tahun 2006, 2007 dan 2008

b. Waktu dan Tempat Pelaksanaan :

Pertemuan Evaluasi Pelaksanaan LM3 dilaksanakan pada tanggal 18 s/d 19 Agustus 2009 di Wisma Bakti Bunda Prop. Sumatera Barat (dekat GOR H. Agus Salim Padang).

c. Jumlah Dana : APBN Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah)

d. Peserta :

(10)

Datar, Kab. 50 Kota, Kab. Solok, Kab. Sijunjung, Kab. Pesisir Selatan, Kab. Pasaman, Kota Padang, Kota Pariaman, Kota Padang Panjang, Kota Sawahlunto, Kota Payakumbuh, dan Kota Solok), jumlah peserta sebanyak ... orang.

2. TUJUAN

 Memonitor perkembangan dana penguatan modal melalui kegiatan LM3

 Menghimpun permasalahan yang ada dan mencarikan solusi pemecahan masalah pembinaan penguatan modal usaha

 Menjadikan LM3 sebagai lembaga manajer pengembangan usaha agribisnis peternakan

3. SASARAN

 Berkembanngnya modal usaha melalui kegiatan LM3

 Berfungsinya LM3 sebagai lembaga yang dapat berperan sebagai sarana penguatan modal usaha masyarakat.

4. KELUARAN (OUT PUT)

Terlaksananya Pertemuan Evaluasi LM3 Sumatera Barat

5. HASIL (OUT COME)

Laporan Perkembangan Modal Usaha LM3 di Sumatera Barat

B. SEKSI INFORMASI, PROMOSI DAN PENGEMBANGAN USAHA

Seksi Informasi, Promosi dan Pengembangan Usaha pada tahun 2009 telah melakukan kegiatan dalam upaya peningkatan promosi dan pemasaran potensi dan produk/ komoditas peternakan yang meliputi :

1. Promosi Atas Produk Peternakan Unggulan Daerah. a. Lokasi dan Tempat kegiatan

Lokasi kegiatan pameran dan promosi yang telah dilaksankan adalah sebagai berikut :

1. Agro & Food Expo 2009 pada tanggal 4 s/d 7Juni 2009 bertempat di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta.

2. Pameran, Promosi Produk Unggulan Daerah Tahun 2009 tanggal 28 – 30 Mei 2009 di Pelataran Parkir Halaman Kantor Gubernur Sumatera Barat.

3. Livestock Expo 2009 dalam rangka kegiatan Bulan Bakti Peternakan Propinsi Sumatera Barat tahun 2009 pada tanggal 2 – 4 Juli 2009 di Batusangkar.

4. Padang Fair Tahun 2009 merupakan kerjasama Pemda Kota Padang dengan Pemda Sumatera Barat pada tanggal 31 Juli – 10 Agustus 2009 di GOR Haji Agus Salim Padang.

5. Bazar dan Pameran dalam rangka menghadapi Idil Fitri 1340 H di halaman kantor Gubernur Sumatera Barat pada tanggal 13 – 17 September 2009 di Pelataran Parkir Halaman Kantor Gubernur Sumatera Barat dan pada Halaman Kantor Dinas Koperasi, Perdagangan dan UKM Sumbar (Jl. Khatib Sulaiman Padang)

6. Pameran Promosi Sumatera Expo (Sumex) Tahun 2009 berlangsung dari 22 – 26 Nopember 2009 bertempat di Batam Center, Batam Propinsi Kepulauan Riau.

(11)

Promosi dan pameran produk peternakan dan hasil ollahan peternakan bertujuan :

1. Mendapatkan peluang pasar produksi peternakan dan hasil pengolahan peternakan baik ditingkat propinsi Sumatera Barat maupun Nasional dan Regional sehingga bisa menembus pasar moderen.

2. Menarik dan meraih minat investor / para pemilik modal dalam menanamkan modal di usaha peternakan sampai ke hilir berupa pengolahan hasil produk peternakan.

3. Mengembangkan wawasan peternak dan pelaku usaha hasil olahan produk peternakan.

4. Memotivasi peternakan dan pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya baik disegi kualitas maupun kuantitas yang berwawasan agribisnis.

c. Sasaran

Sasaran pelaksanaan Promosi dan pameran produk peternakan adalah :

a. Para investor/ tertarik untuk mengembangkan investasi dibidang peternakan pada daerah Sumatera Barat

b. Potensi dan produk peternakan dapat memasuki pasar modern baik tingkat Nasional, Regional maupun internasional

d. Keluaran

Keluaran yang diharapkan dari pelaksanaan Promosi dan pameran produk peternakan adalah :

a. Potensi dan produk peternakan Sumatera Barat dikenal secara luas baik pengusaha dan masyarakat

b. Terjadinya kontrak dagang dalam peningkatan pemasaran potensi dan produk peternakan

d. Hasil

Adapun hasil dari plaksanaan kegiatan pameran ini adalah :

 Produk olahan produksi peternakan Sumatera Barat sangat digemari oleh para pengunjung karena produk yang dipamerkan dan dipromosikan sudah mempunyai citarasa yang gurih dan spesifik dan mempunyai potensi yang tinggi untuk dikembangkan pemasarannya .

 Dari hasil promosi dan pameran yang dilakukan selama 2009 telah terjadi peningkatan permintaan pasar produk olahan produksi peternakan hal ini terlihat dari meningkatnya omset penjualan para pengusaha olahan hasil produk peternakan.

e. Manfaat

Adapun manfaat dari plaksanaan kegiatan tersebut adalah :  Meningkatnya peluang pasar komoditi peternakan

 Meningkatnya kapasitas produksi pelaku usaha/agribisnis peternakan

f. Materi Promosi

Dalam pameran ditampilkan dalam masing event promosi, pameran yaitu potensi peternakan, hasil olahan produk peternakan yang berasal dari sapi potong maupun unggas dan neon box serta mengikutsertakan pelaku usaha agroindustri/agribisnis peternakan yaitu :

(12)

 Rendang Daging Runtiah,Rendang Telur Kokoci Kabupaten 50 Kota.

 Rendang ACC dari Padang.

 Usaha Yoghurt Syifa Jaya Bukittinggi  PT FMU Padang (usaha ayam potong)  PT PKP Padang (usaha ayam potong)  Usaha Ayam Petelur Syafruddin Padang

Potensi Pengembangan Usaha :

 Display Dadiah Minuman Probiotik & Tradisonal sumatera Barat  Display Pasca Panen Agribisnis Peternakan Ayam Potong

 Display 7 Tepat Gerakan Pelaksanaan IB di Sumatera Barat.  Display Bio Teknologi Reproduksi Ternak sapi Potong

 Display Tuah Sakato Hasil Embryo Transfer (ET) di Sumatera Barat

 Leaflet Profil Usaha Rendang Makanan Spesifik Sumatera Barat.  Leaflet Dadiah sebagai Makanan Probiotik.

 Bunner BIB Tuah Sakato.

g. Pembiayaan

Biaya pelaksanan kegiatan promosi produk peternakan ini dibebankan pada DIPA Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Satker Dinas Peternakan Sumatera Barat Tahun Anggaran 2009 sebesar Rp. 150.000.000.- dan DPA Dinas Peternakan Sumatera Barat Tahun 2009 sebesar Rp. 70.000.000,-

2. Pengelolaan Sistim Pelayanan Informasi Agribisnis

Pelayanan informasi pasar mempunyai peranan yang strategis dalam pengembangan pemasaran hasil pertanian yang merupakan bagian dan upaya pemerintah melakukan Revitalisasi Pertanian. Salah satu hal penting dalam revitalisasi pertanian adalah berkembangnya sistim pemasaran yang semakin efisien yang akan mengembangkan peningkatan daya saing produk hasil pertanian dan produk peternakan adalah salah satunya yang sangat penting untuk dikembangkan. Informasi pasar adalah faktor yang sangat penting dalam menentukan peningkatan daya saing tersebut.

Pelayanan informasi pasar yang telah berjalan selama ini memberikan peran cukup berarti, namun kinerjanya masih perlu ditingkatkan seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan semakin globalnya pasar produk pertanian.

Posisi pelayanan informasi yang semakin penting tersebut menuntut berbagai pembaharuan baik disisi sumberdaya manusia, rencana maupun sistim pengolahan data dan bentuk penyajian dan pelayanan informasinya.

(13)

3. Pertemuan Apresiasi Petugas Pelayanan Informasi Pasar (PIP) se Sumatera Barat Tahun 2009

Menyikapi peranan sistim informasi agribisis maka Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat telah melaksanakan Pertemuan Apresiasi Petugas PIP dan petugas Pasar Ternak pada kab/kota dengan peserta sebanyak 30 orang :

a. Lokasi

Pertemuan Apresiasi Petugas PIP dilaksanakan pada tanggal 10 – 11 Nopember 2009 di Hotel Dymems Bukittinggi.

b. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Pertemuan Apresiasi Petugas PIP dimaksudkan dalam upaya evaluasi kegiatan PIP serta peningkatan SDM petugas dalam pelayanan informasi harga komoditi peternakan dan hasil ternak serta sapronak yang diinformasikan pada pelaku agribisnis baik SMS maupun program SINGOSARI (Sistim Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian) berbasis WEB melalui internet.

c. Dasar Pelaksanaan

a. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Satker Dinas Peternakan Sumatera Barat (07) Tahun Anggaran 2009

b. Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen DIPA Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Satker Dinas Peternakan Sumatera Barat (07) Tahun Anggaran 2009.

d. Tujuan

a. Meningkatkan koordinasi dan keterpaduan dalam pelaksanan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan analisis dan pelayanan informasi.

b. Meningkatkan effisiensi, effektivitas dan akuntabilitas perencanaan pelaksanaan kegiatan dibidang analisis dan pelayanan informasi pasar.

c. Semakin berkembangnya pelaksanaan pelayanan informasi pasar dijenjang pemasaran dan ditingkat peternak dengan ketepatan dan akurasi data/ informasi pasar yang semakin tinggi.

e. Peserta Pertemuan

Peserta Pertemuan Apresiasi Petugas PIP se Sumatera Barat berjumlah sebanyak 30 orang, yang terdiri dari petugas yang menangani pelayanan informasi pasar di masing-masing Kabupaten/Kota dan Petugas Peternakan Propinsi Sumatera Barat.

f. Materi Pertemuan

Dalam pertemuan ini materi meliputi tentang Kebijakan Pembangunan Peternakan Sumbar, Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Informasi Pasar (PIP) 2009 berserta permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan informasi pasar di Kabupaten dan Kota.

Pendalaman dan praktek program SINGOSARI disampaikan oleh staf Dirjen P2HP

(14)

Biaya pelaksanan pertemuan ini dibebankan pada DIPA Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Satker Dinas Peternakan Sumatera Barat Tahun Anggaran 2009 dengan mempergunakan dana sebanyak Rp. 50.000.000,-

h. Hasil

Hasil yang didapat dari pelaksanaan kegiatan ini adalah sebanyak 30 orang petugas Pelayanan Informasi Pasar (PIP) dan petugas Pasar Ternak se Sumatera Barat dapat menginformasikan perkembangan harga pasar komoditi peternakan melalui sistim Singosari dengan memanfaatkan internet sehingga masyarakat secara luas dapat mengetahui harga komoditi peternakan secara cepat dan akurat dan disamping itu terjadinya kerjasama antara sesama petugas PIP Kabupaten Kota dan saling tukar informasi dalam meningkatkan akurasi data yang disajikan kepada pelaku agribisnis melalui email masing masing petugas.

4. Pengolahan Informasi Permintaan Pasar Atas Hasil Produksi Peternakan Masarakat

a. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan pengolahan dan penyebaran informasi permintaan pasar atas produk peternakan dilaksanakan melalui media cetak dan elektronik bekerjasama/ koordinasi dengan petugas Pelayanan Informasi Pasar Kab/ Kota untuk menghimpun dan menyebarkan harga komoditi peternakan/ hasil peternakan/ sapronak setiap minggu dan difokuskan pada 9 kab/kota yaitu Padang, Bukittinggi, Pd. Panjang, Payakumbuh, Solok, Kab. 50 Kota, Tanah Datar, Pesisir Selatan dan Sijunjung) selanjutnya menginformasikan pada pelaku agribisnis serta melaporkan setiap minggu pada Dinas Peternakan Sumatera Barat dengan entri data melalui internet atau faximil dan data/ informasi harga pasar tersebut akan dipublikasikan melalui media elektronik (RRI Regional Padang setiap Sabtu jam 17.00 Wib dan Web site/ Internet Dinas Peternakan Sumatera Barat) dan media cetak.

b. Dasar Pelaksanaan

a. Surat Pengesahan Dokumen Anggaran Satuan Kerja Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat Tentang Pengolahan Informasi Permintaan Pasar Atas Produksi Peternakan Masyarakat.

c. Tujuan

Fasilitasi Penyebarluasan Informasi Pasar mempunyai tujuan sebagai berikut :

a. Menghimpun dan menggali perkembangan informasi yang aktual dan relevan seirama dengan laju perkembangan mekanisme pasar baik secara lokal, nasional maupun regional. b. Memfasilitasi dan menyebarluaskan perkembangan informasi

pasar kepada para pelaku usaha melalui media cetak dan elektronik secara berkala dan insidentil.

c. Mengevaluasi dan menghimpun kebutuhan informasi yang diperlukan pelaku usaha melalui kegiatan monitoring dan pendataan langsung kelapangan secara rutin.

(15)

Sasaran pelaksanaan Pengolahan Informasi Permintaan Pasar Atas Hasil Produksi Peternakan Masyarakat adalah :

a. Terhimpun dan tersajikan data/ informasi potensi dan produk peternakan serta menarik minat para investor/ untuk berinvestasi dibidang peternakan didaerah Sumatera Barat b. Potensi dan produk peternakan menjadi tujuan dan pilihan

pengusaha dan masyarakat dalam berinvestasi dan pemenuhan gizi

e. Keluaran

Keluaran yang diharapkan dari pelaksanaan Promosi dan pameran produk peternakan adalah :

a. Pelaku agribisnis dan masyarakat mengetahui perkembangan harga komoditi peternakan

b. Peningkatan pemasaran potensi dan produk peternakan

f. Hasil

Adapun hasil dari plaksanaan kegiatan pameran ini adalah : 1. Hasil yang didapat berupa terhimpun dan terinformasikan harga

komoditi ternak, hasil ternak dan sapronak dari Kabupaten dan Kota di RRI Regional Padang setiap hari sabtu sebanyak 52 kali selama tahun 2009 sehingga dapat diketahui oleh pelaku agribisnis/usaha.

2. Meningkatnya Kemampuan para pelaku pasar Agribisnis Peternakan dalam menentukan komoditi yang akan diusahakan sesuai dengan akses pasar.

g. Manfaat

Adapun manfaat dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah : 1. Meningkatnya permintaan dan peluang pasar komoditi

peternakan

2. Komoditi dan produk peternakan menjadi pilihan utama dalam pemenuhan gizi keluarga/masyarakat

h. Pembiayaan

Biaya pelaksanan kegiatan ini berasal dari DPA Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2009, kegiatan Pengolahan Informasi Permintaan Pasar Atas Produksi Peternakan sebesar Rp.

30.000.000,-5. Penyusunan Profil Agribisnis Peternakan

a. Pelaksanaan Kegiatan

(16)

Peternakan Sumatera Barat dari Fakultas Peternakan Unand Padang selama 4 bulan (September – Desember 2009)

b. Tujuan

a. Pengembangan promosi potensi peternakan Sumatera Barat b. Meningkatkan ketersediaan data/informasi potensi peternakan

dan produk peternakan secara lebih akurat, terkordinir dan berkelanjutan

c. Sasaran

Sasaran yang diharapkan adalah :

a) Memotivasi/menarik investor/pengusaha berinvestasi pada usaha sub sektor peternakan .

b) Berkembangnya usaha agribisnis sub sektor peternakan

d. Keluaran

Terlaksananya Penyusunan Profil Pembangunan Peternakan Sumatera Barat untuk komoditi sapi potong dan ayam potong

e. Hasil

 Potensi peternakan Sumatera Barat dikenal secara luas dan menjadi pilihan dalam investasi usaha

 Pelaku agribisnis peternakan dapat merencanakan dan memasarkan produk yang dihasilkan sesuai kebutuhan pasar f. Pembiayaan

Dana yang dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan Penyusunan Profil Pembangunan Peternakan pada tahun 2009 sebesar Rp. 20.000.000.- yang tertuang dalam DPA SKPD Dinas Peternakan Sumatera Barat Tahun 2009

C. SEKSI PASCA PANEN, PENGOLAHAN HASIL DAN STANDARDISASI

1. Fasilitasi Bimbingan Teknis Sistim Jaminan Mutu

1. Pelaksanaan Kegiatan

a. Nama Kegiatan : Bimbingan Teknis Sistim Jaminan Mutu b. Waktu Pelaksanaan : tanggal 24 s/d 25 November 2009 c. Lokasi Kegiatan : HOTEL MANGKUTO PAYAKUMBUH

d. Jumlah Dana : APBN Rp. 13.600.000,- ( Tiga belas juta enam ratus ribu rupiah )

e. Peserta : 30 orang Petugas Teknis Peternakan Kabupaten/ Kota dengan rincian sebagai berikut :

- Kab. Tanah Datar : 2 orang - Kab. Limapuluh Kota : 4 orang - Kab. Agam : 3 orang

- Kab. Padang Pariaman : 2 orang - Kab. Sijunjung : 2 orang

(17)

- Kota Sawahlunto : 1 orang - Kota Pariaman : 1 orang

Jumlah :30 orang

2. Tujuan : Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para petugas teknis Kabupaten/Kota tentang sistim jaminan mutu produk olahan hasil peternakan.

3. Sasaran : Meningkatnya SDM petugas teknis peternakan Kabupaten/Kota dalam melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha pengolahan hasil peternakan di lapangan

4. Keluaran : Terlaksananya Bimbingan Teknis Sistim Jaminan Mutu bagi petugas teknis peternakan Kabupaten/Kota sebanyak 30 orang.

5. Hasil : Meningkatnya SDM aparatur (petugas teknis peternakan Kabupaten/ Kota) sebanyak 30 orang untuk melakukan pembinaan kepada pelaku usaha pengolahan hasil peternakan terutama dalam sistim jaminan mutu.

6. Manfaat : Petugas Teknis Peternakan Kabupaten/ Kota yang telah dilatih akan dapat melakukan pembinaan secara profesional terhadap pelaku usaha pengolahan hasil peternakan diwilayah kerjanya masing-masing terutama dalam sistim jaminan mutu.

7. Masalah :

8. Pemecahan Masalah :

2. SL-PPHP (Sekolah Lapangan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan) Pemandu Lapangan II (PL II) bagi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Petugas Teknis Kabupaten/Kota

1. Pelaksanaan Kegiatan

a. Nama Kegiatan : Sekolah Lapangan – Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (SL-PPHP) Pemandu Lapangan II (PL II)

b. Waktu Pelaksanaan : tanggal 2 s/d 5 Desember 2009 c. Lokasi Kegiatan : HOTEL MANGKUTO PAYAKUMBUH

d. Jumlah Dana : APBN Rp. 40.750.000,- ( Empat puluh juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah )

e. Peserta : 30 orang Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan petugas teknis Kabupaten/Kota dengan rincian sebagai berikut :

- Kab. Tanah Datar : 5 orang - Kab. Limapuluh Kota : 5 orang

- Kab. Agam : 3 orang

- Kab. Padang Pariaman : 3 orang - Kab. Sijunjung : 3 orang - Kab. Solok : 3 orang - Kota Padang Panjang : 3 orang - Kota Payakumbuh : 5 orang

(18)

2. Tujuan : Untuk meningkatkan kemampuan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan petugas teknis Kabupaten/Kota dalam mengidentifikasi, menganalisa dan memecahkan masalah pengolahan dan pemasaran hasil peternakan yang ada diwilayah tugasnya masing-masing.

3. Sasaran : Terwujudnya SDM aparatur yang profesional dan mempunyai kompetensi dalam melakukan pembinaan pengolahan dan pemasaran hasil peternakan di lapangan

4. Keluaran : Terlaksananya Sekolah Lapangan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (SL-PPHP) bagi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan petugas teknis peternakan Kabupaten/Kota sebanyak 30 orang.

5. Hasil : Meningkatnya SDM aparatur (Penyuluh Pertanian Lapangan dan petugas teknis peternakan Kabupaten/Kota) sebanyak 30 orang untuk melakukan pembinaan kepada pelaku usaha pengolahan hasil peternakan.

6. Manfaat : Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Petugas Teknis Kabupaten/ Kota yang telah dilatih akan dapat melakukan pembinaan secara profesional terhadap pelaku usaha pengolahan hasil peternakan diwilayah kerjanya masing-masing.

7. Masalah :

8. Pemecahan Masalah :

3. SL-PPHP (Sekolah Lapangan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan) bagi Pelaku Usaha Pengolahan Hasil Peternakan

1. Pelaksanaan Kegiatan

a. Nama Kegiatan : Sekolah Lapangan – Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (SL-PPHP) bagi Pelaku Usaha

b. Waktu Pelaksanaan : tanggal 15 s/d 22 Desember 2009

c. Lokasi Kegiatan : 4 (empat) Kabupaten/Kota di Sumatera Barat d. Jumlah Dana : APBN Rp. 14.000.000,- ( Empat belas juta

rupiah )

e. Peserta : Pelaku Usaha Pengolahan Hasil Peternakan sbb. :

No

. Kabupaten/Kota PelaksanaTanggal an

(19)

1. pengolahan dan pemasaran hasil peternakan terutama dalam jaminan mutu produk

3. Sasaran : Terwujudnya Pelaku Usaha yang profesional dan mandiri dalam menjalankan usaha pengolahan dan pemasaran hasil peternakan.

4. Keluaran : Terlaksananya Sekolah Lapangan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (SL-PPHP) bagi pelaku usaha olahan hasil sebanyak 80 orang.

5. Hasil : Meningkatnya SDM Pelaku Usaha sebanyak 80 orang untuk melakukan peingkatan pengelolaan usaha olahan hasil peternakan kearah yang lebih baik.

6. Manfaat : Pelaku Usaha Olahan Hasil Peternakan yang telah dilatih akan dapat menerapkan ilmu dan pengalaman yang didapat dalam melakukan pengelolaan usahanya.

7. Masalah :

8. Pemecahan Masalah :

4. Pertemuan Penangan Pasca Panen Di Rumah Potong Unggas (RPU) dan Pemasaran Daging Ayam

1. Pelaksanaan Kegiatan

a. Nama Kegiatan : Pertemuan Penanganan Pasaca Panen di RPU dan Pemasaran Daging Ayam

b. Waktu Pelaksanaan : 1. 19 Desember 2009 peserta = 30 orang 2. 24 Desember 2009 peserta = 30 orang c. Lokasi Kegiatan : Kab. Padang Pariaman & Padang Sumatera

(20)

d. Jumlah Dana : APBN Rp. 3.500.000,- ( Tiga juta lima ratus ribu rupiah )

e. Peserta :

Uraian Kegiatan Jadwal Lokasi Peserta (orang) Pertemuan awal

Pertemuan lanjutan

19-12-09

24-12-09

INS Kayu Tanam

Rest. Suaso Pdg

Kelp Mitra Kel. 12 Investor 4 Disnak Sumbar 10 Disnak Pd.Prmn 4

Kelp Mitra Kel 12 Disnak Pd Prm 4 Investor 4 Disnak Sumbar 10

2. Tujuan :

a. Untuk memperbaiki manajemen RPU yang berorientasi bisnis dan menghasilkan daging ayam yang memenuhi standarisasi jaminan mutu sesuai dengan permintaan pasar

b. Untuk menjalin kerjasama pengelolaan RPU antara Kelompok Mitra Keluarga dengan calon investor (pengusaha)

3. Sasaran :

a. Tersedianya daging ayam yang dapat memenuhi kualitas/ mutu daging yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal

b. Terciptanya suatu kerjasama yang baik antara Kelompok Mitra Keluarga dengan calon investor dalam mengelola Rumah Potong Unggas (RPU)

4. Keluaran :

Terlaksananya 2 (dua) kali Pertemuan antara Kelompok Mitra keluarga dengan calon Investor yang difasilitasi oleh Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat dan dihadiri oleh Dinas Peternakan Kabupaten Padang Pariaman.

5. Hasil :

a. Pihak investor tertarik untuk bekerjasama dengan Kelompok Mitra Kelurga dalam pengelolaan Rumah Potong Unggas (RPU) di Kayu Tanam.

b. Dalam waktu dekat akan dibuat kesepakatan bersama atau perjanjian antara pihak Investor dengan Kelompok Mitra keluarga yang diketahui oleh Dinas Peternakan Kabupaten Padang Pariaman

6. Manfaat :

a. RPU Kelompok Mitra Keluarga akan mulai beroperasi kembali setelah beberapa bulan tidak operasinal karena kesalahan dalam manajemen. b. Penanganan pasca panen di Rumah Potong Unggas (RPU) Kayu Tanam

Referensi

Dokumen terkait

Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN PANITIA PENGADAAN BARANG DAN JASA KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN ANGGARAN 2013 TENTANG PENETAPAN PEMENANG PEMILIHAN LANGSUNG PEKERJAAN

Sehubungan dengan Pelelangan e-Lelang Pemilihan Langsung Paket Pekerjaan Konstruksi pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Aceh Tenggara Sumber Dana

Penawaran Biaya ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.. Sesuai dengan

Sumber Dana : APBD-P Kabupaten Kutai Barat Tahun Anggaran : 2013.. Dengan ini diberitahukan bahwa sesuai dengan surat Ketua Panitia Pengadaan

Cintavhati Poerwoto, Bimbingan dan Konseling....FE-UI, 1994... Cintavhati Poerwoto, Bimbingan dan

Seminar Nasional Kimia

maka Pejabat Pengadaan Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh Tahun Anggaran 2013 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut

Apabila perusahaan berhasil dalam menjalankan bisnisnya maka beban tetap dari hutang tersebut dapat ditutup dengan laba yang diperoleh perusahaan, namun jika