• Tidak ada hasil yang ditemukan

Survei Tahanan Jenis DC Daerah Panas Bumi G. Endut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Survei Tahanan Jenis DC Daerah Panas Bumi G. Endut"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

SURVEI TAHANAN JENIS DC

DI DAERAH PANAS BUMI GUNUNG ENDUT

KABUPATEN LEBAK – BANTEN

Ario Mustang dan Edi Suhanto

Kelompok Program Penelitian Panas Bumi

ABSTRACT

DC Resistivity surveys were carried out in 2006 to investigate Gunung Endut geothermal area by using Schlumberger and ‘head-on’ arrays. Apparent resistivity maps show that thermal manifestation areas coincide with a pronounced high anomaly due to resistive intrusion bodies contrast to conductive sedimentary basements. VES data reveal a conductive resistivity basement to depth of about 500 m under Cikawah hot springs and is interpreted to be assocciated with argilic alterations of intrusive bodies. Head-on structures near manifestatiHead-on areas are cHead-onsidered to be correlated to SW-NE fault structures that may control geothermal system of the area.

ABSTRAK

Survei tahanan jenis dc telah dilakukan pada tahun 2006 di daerah panas bumi Gunung Endut-Banten dengan konfigurasi Schlumberger dan “head-on”. Peta tahanan jenis semu memperlihatkan daerah manifestasi panas bumi bertepatan dengan kontras anomali tinggi yang disebabkan oleh batuan beku tebal resistif yang diduga berupa batuan intrusif yang berada di lingkungan batuan dasar sedimen yang konduktif. Data sounding memperlihatkan suatu lapisan konduktif di kedalaman sekitar 500 m di bawah mata air panas Cikawah, yang diduga berasosiasi dengan batuan intrusif teralterasi argilik. Data head-on memperlihatkan dugaan struktur-struktur sesar di sekitar manifestasi panas bumi yang berarah baratdaya-timurlaut yang diduga mengontrol keberadaan sistem panas bumi di daerah survei.

1. Pendahuluan

Metode tahanan jenis merupakan salah satu metode yang digunakan dalam survei panas bumi terpadu geologi, geokimia, dan geofisika di daerah panas bumi Gunung Endut. Daerah panas bumi merupakan salah satu daerah panas bumi yang terletak di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sekitar 40 km di selatan Kota Rangkasbitung (Gambar 1).

Metode tahanan jenis adalah salah satu metode geofisika yang sering digunakan untuk prospeksi panas bumi terutama pada daerah-daerah yang berlingkungan vulkanik. Pada daerah vulkanik, data tahanan jenis biasanya dapat memperlihatkan suatu anomali tahanan jenis semu rendah yang umumnya mendelineasi prospek panas bumi temperatur tinggi (Risk, 1986).

Tulisan ini menyajikan hasil pemetaan tahanan jenis dc konfigurasi Schlumberger dengan bentangan arus besar (AB/2 250 m, 500 m, 750 m, and 1000 m),

sounding tahanan jenis (VES), dan head-on tahanan jenis.

2. Geologi dan Manifestasi Panas Bumi

Geologi daerah panas bumi Gunung Endut telah dijelaskan oleh Rizki Y., dkk dalam suatu laporan terpadu yang disusun oleh Tim Penyelidikan Terpadu Daerah Panas Bumi G. Endut (2006). Kami mengacu pada laporan ini dalam menyarikan geologi daerah penyelidikan.

Geologi daerah penyelidikan didominasi oleh batuan vulkanik Kuarter produk G. Endut yang menerobos batuan dasar sedimen Tersier. Pada bagian selatan daerah penyelidikan banyak ditempati oleh produk batuan intrusif yang diduga terbentuk sebelum kegiatan vulkanisme G. Endut.

(2)

Gunung Endut yang tersebar di dua lokasi: 1) pertama mata air panas Cikawah pada Sungai Cikawah, sekitar 1 km di baratlaut Desa Cikawah atau sekitar 6 km dari G. Endut, dengan temperatur

sekitar 88 oC dan pH normal; 2) kedua mata air

panas Handeuleum pada gawir Sungai Cisimeut, sekitar 300 m di timur Kampung Handeuleum atau sekitar 8 km dari G. Endut, dengan temperatur

sekitar 57 oC dan pH normal. Batuan alterasi

ditemukan luas di sekitar mata air panas Cikawah dengan ciri utama silisifikasi.

3. Peta Tahanan Jenis Semu

Berikut menerangkan hasil pengukuran mapping pada enam lintasan pengukuran (A, B, C, D, E, dan G) untuk bentangan arus AB/2 250 m, 500 m, 750 m, dan 1000 m.

Peta AB/2=250 m

Peta tahanan jenis semu untuk bentangan arus AB/2 250 m (Gambar 2) memperlihatkan suatu anomali tinggi menonjol (nilai sekitar 50-240 Ohm-m) di sekitar kedua mata air panas dengan pola yang terdelineasi barat-timur dan cenderung menerus ke barat. Anamali tinggi ini kontras dengan daerah sekitarnya yang rendah yang didominasi nilai < 30 Ohm-m. Nilai rendah ini kemungkinan berkaitan dengan batuan sedimen di bawah batuan vulkanik G. Endut, seperti tersingkapnya batuan sedimen Formasi Badui di sekitar 1.5 km di timurlaut mata air panas Cikawah (sekitar titik ukur G-4500). Di permukaan, anomali tinggi ini bertepatan dengan aliran lava G. Endut. Namun demikian, pola anomali tinggi ini cenderung tidak menerus ke timur atau ke arah G. Endut tetapi terisolasi sampai sekitar 1 km di timur mata air panas Cikawah.

Peta AB/2=500 m

Peta tahanan jenis semu untuk bentangan arus AB/2 500 m (Gambar 3) memiliki pola yang mirip dengan peta AB/2=250 m, yang memperlihatkan suatu anomali tinggi menonjol di sekitar kedua mata air panas dengan pola yang terdelineasi barat-timur dan cenderung menerus ke barat. Namun, nilai tinggi ini memiliki rentang yang lebih rendah, yaitu sekitar 50-140 Ohm-m. Anomali tinggi ini kontras dengan daerah sekitarnya yang rendah yang didominasi nilai < 30 Ohm-m. Nilai rendah ini kemungkinan juga berkaitan dengan batuan sedimen di bawah. Pola anomali tinggi ini juga cenderung tidak menerus ke timur atau ke arah G. Endut tetapi terisolasi sampai sekitar 1 km di timur mata air panas Cikawah.

Peta AB/2=750 m

Peta tahanan jenis semu untuk bentangan arus AB/2 750 m (Gambar 4) masih memiliki pola yang mirip dengan kedua peta sebelumnya, yakni memperlihatkan suatu anomali tinggi menonjol di sekitar kedua mata air panas dengan pola yang terdelineasi barat-timur dan cenderung menerus ke barat. Nilai tinggi ini memiliki rentang yang sedikit lebih rendah dari nilai pada peta sebelumnya, yaitu sekitar 50-120 Ohm-m. Anomali tinggi ini kontras dengan daerah sekitarnya yang rendah yang didominasi nilai < 30 Ohm-m. Nilai rendah ini kemungkinan juga berkaitan dengan batuan sedimen di bawah.

Peta AB/2=1000 m

Peta tahanan jenis semu untuk bentangan arus AB/2 500 m (Gambar 5) masih memiliki pola yang mirip dengan peta-peta sebelumnya, yakni memperlihatkan suatu anomali tinggi menonjoldi sekitar kedua mata air panas dengan pola yang terdelineasi barat-timur dan cenderung menerus ke barat. Nilai tinggi ini memiliki rentang yang meninggi lagi, yaitu sekitar 50-180 Ohm-m. Anomali tinggi ini kontras dengan daerah sekitarnya yang rendah yang didominasi nilai < 30 Ohm-m. Nilai rendah ini kemungkinan juga berkaitan dengan batuan sedimen di bawah permukaan.

4. Penampang Tahanan Jenis Semu

Penampang tahanan jenis semu dibuat untuk Lintasan A, B, C, D, E, dan G berarah baratdaya-timurlaut, dengan bentangan arus AB/2 antara 1.6 m dan 2000 m.

Lintasan A

Lintasan ini merupakan lintasan paling barat, dimana titik A-1000 terletak sekitar 300 m di barat mata air panas Handeuleum. Secara umum, sebaran tahanan jenis semu pada penampang ini (Gambar 6) ditandai oleh suatu nilai kontras yang tegas: tinggi di A-1500 yang cenderung meniggi ke A-1000 (nilai antara sekitar 50 -180 Ohm-m) dan rendah di timurlautnya (nilai sekitar 30-20 Ohm-m). Pada bagian timurlaut dari lintasan ini (dari A-3000 sampai A-4000), nilai tahanan jenisnya rendah dan seragam sekitar 20 Ohm-m, dan kemungkinan berkaitan dengan batuan sedimen di bawah permukaan.

(3)

Pola sebaran tahanan jenis pada penampang ini mirip dengan pola lintasan A, dimana sebaran tahanan jenis semu (Gambar 7) ditandai oleh suatu nilai kontras: tinggi di sekitar B-3000 dan dengan nilai yang meninggi ke baratdaya (nilai antara sekitar 50 -260 Ohm-m) dan rendah di B-3500 menerus ke timurlaut (nilai sekitar 30-20 Ohm-m), dan kemungkinan berkaitan dengan batuan sedimen di bawah permukaan.

Lintasan C

Pola sebaran tahanan jenis pada penampang ini mirip dengan pola lintasan A dan B, dimana sebaran tahanan jenis semu (Gambar 8) ditandai oleh suatu nilai kontras: tinggi di sekitar C-3000 dan dengan nilai yang meninggi ke baratdaya (nilai antara sekitar 50 -300 Ohm-m) sampai di C-1500 dan rendah di C-3500 ke timurlaut dengan nilai bervariasi antara 80-10 Ohm-m. Anomali rendah < 20 Ohm-m berada di C-4500 sampai C-5000 yang kemungkinan berkaitan dengan batuan sedimen di bawah permukaan.

Lintasan D

Pola sebaran tahanan jenis pada penampang ini memiliki pola yang mirip lintasan-lintasan sebelumnya, dimana sebaran tahanan jenis semu (Gambar 9) ditandai oleh suatu nilai kontras: tinggi di sekitar D-3950 dan dengan nilai yang meninggi ke baratdaya dan rendah di D-4500 ke timurlaut. Namun, pola ini dikaburkan oleh nilai yang cenderung rendah di bawah titik D-3000 yang bertepatan dengan lokasi mata air panas Cikawah, dan kemungkinan nilai rendah ini berasosiasi dengan alterasi hidrotermal di bawah titik tersebut. Pada linatasan ini nilai tahanan jenis semu ditandai oleh nilai tinggi di permukaan, yang mungkin berkaitan dengan batuan vulkanik G. Endut.

Lintasan E

Pola sebaran tahanan jenis pada penampang ini memiliki pola yang mirip lintasan-lintasan sebelumnya, dimana sebaran tahanan jenis semu (Gambar 10) ditandai oleh suatu nilai tinggi atara titik E-2000 sampai E-4000 yang memiliki nilai yang kontras tegas dengan nilai rendah < 30 Ohm-m di E-4500 sampai E-5500 dan cenderung menerus ke timurlaut. Dari E-2000 ke baratlaut, nilai tahanan jenis semu cenderung rendah dengan nilai < 40 Ohm-m.

Lintasan G

Pola sebaran tahanan jenis pada penampang ini memiliki pola anomali tinggi namun lebih sempit (Gambar 11), yaitu di sekitar G-1500 sampai G-2000 dan dengan nilai yang lebih rendah sekitar 40-50 Ohm-m, kecuali di bagian permukaan mencapai 80 Ohm-m. Anomali rendah dari G-3500 menerus ke timurlaut memilki nilai < 20 Ohm-m, yang kemungkinan berkaitan dengan batuan sedimen di bawah permukaan.

5. Struktur Tahanan Jenis

Struktur perlapisan tahanan jenis diperoleh melalui pengukuran sounding di 10 titik, yaitu masing-masing 4 titik di lintasan D dan E, dan 1 titik di lintasan C dan G. Hasil analisis pemodelan satu dimensi dari masing-masing titik sounding diperlihatkan oleh pemodelan penampang tahanan jenis berikut.

Penampang Model Lintasan D

(4)

sebagai batuan lava aliran produk G. Endut. Meskipun di atasnya tertutup oleh lava G. Endut kemungkinan di bawahnya adalah batuan intrusif perlu dipertimbangkan. Hal ini didukung bentuk morfologinya dan keberadaan singkapan batuan intrusif yang luas di selatannya.

Di bawah D-3000 lapisan resistif tebalnya sekitar 200 m dari kedalaman sekitar 100 m sampai 300 m, sedangkan di bawahnya merupakan lapisan konduktif 20 Ohm-m sebagai lapisan dasar tahanan jenis. Lapisan dasar konduktif yang lebih dangkal daripada di bawah D-2000 dan D-3950 mengindikasikan adanya alterasi argilik batuan intrusif (?).

Penampang Model Lintasan E

Secara umum, model tahanan jenis (Gambar 13) mirip dengan lintasan D, dimana model tahanan jenis terbagi dalam dua blok model kontras: 1) dari E-4000 ke timur laut adalah lapisan tahanan jenis rendah 11-45 Ohm-m menerus ke bawah yang kemungkinan berkaitan dengan batuan lempung Tersier yang di permukaannya tertutup oleh lapisan vulkanik resistif 250-700 Ohm-m tipis sekitar 5 m; 2) dari E-4000 ke baratdaya sampai E-2000 adalah blok komplek batuan beku resistif sekitar 100-200 Ohm-m sampai kedalaman sekitar 800 m kecuali di D-3000 di sekitar 300 m. Dari D-2000 ke baratdaya, nilai tahanan jenis cenderung rendah kemungkinan berkaitan dengan batuan sedimen Tersier seperti tersingkap di selatan daerah survei.

Tebalnya lapisan resistif di bawah E-3000 memperkuat kemungkinan keberadaan batuan intrusif di bawahnya, meskipun di permukaan tertutup oleh lava G. Endut. Di bawah E-3000 terdapat lapisan konduktif 30 Ohm-m dengan tebal sekitar 400 m pada kedalaman sekitar 400 m, yang mungkin berkaitan dengan alterasi hidrotermal argilik batuan intrusif ini.

6. Struktur Head-On

Pengukuran head-on dilakukan pada lintasan X sepanjang 2400 m, berarah hampir barat-timur memotong mata air panas Cikawah atau titik D-3000. Pengukuran ini merupakan gabungan pengukuran konfigurasi Schlumberger dan dipol-dipol tak simetris. Tujuan pengukuran ini adalah untuk mendeteksi keberadaan struktur-struktur tahanan jenis yang dapat digunakan untuk menginferensi struktur-struktur sesar geologi.

Gambar 14 memperlihatkan paling tidak lima kelurusan yang diduga berkaitan dengan sesar geologis di sepanjang Lintasan X yang diplot pada

penampang tahanan jenis semu lintasan tersebut. Kelurusan-kelurusan tersebut terdapat di X-600 yang cenderung tegak, di sekitar X-900 yang cenderung miring ke baratdaya, di X-1200 atau di sekitar mata air panas Cikawah yang agak miring ke baratdaya, di antara 1400 dan X-1500 yang juga cenderung miring ke baratdaya, dan di antara X-1700 dan X-1800 yang juga cenderung miring ke baratdaya. Kelurusan-kelurusan ini kemungkinan berkaitan dengan sesar-sesar geologi yang berarah baratdaya-timurlaut, yang salah satunya memotong mata air panas Cikawah.

7. Diskusi

Tidak seperti pada sistem panas bumi berlingkungan vulkanik yang telah dikenal, di daerah ini manifestasi panas bumi permukaan justru bertepatan dengan anomali tahanan jenis tinggi. Ini dikarenakan batuan dasar daerah survei adalah sedimen yang memiliki tahanan jenis listrik rendah atau konduktif. Penelaahan lebih lanjut pada data-data sounding di daerah manifestasi dan sekitarnya memperlihatkan keberadaan batuan beku yang dalam yang kemungkinan berkaitan dengan batuan intrusi (?). Jika kemungkinan ini benar, maka lapisan tahanan jenis rendah di bawah D-3000 pada kedalaman sekitar 500 m di bawah permukaan kemungkinan berkaitan dengan batuan istrusif yang teralterasi argilik (?). Lapisan rendah ini secara tajam mendalam baik ke arah baratdaya maupun ke timurlaut, sampai sekitar 1000 m di dibawah D-2000 dan D-4000.

8. Simpulan

• Pemetaan tahanan jenis memperlihatkan

bahwa daerah manifestasi panas bumi berada dalam anomali tahanan jenis semu tinggi.

• Anomali tahanan jenis tinggi berkaitan

dengan batuan beku sangat tebal yang diduga berupa batuan intrusi.

• Batuan beku teralterasi argilik pada

kedalaman paling tidak lima ratus meter di bawah permukaan.

• Beberapa kelurusan struktur head-on di

(5)

Daftar Pustaka

Banwell, C. J. and Macdonald,W.J.P, 1965. Resistivity surveying in New Zealand thermal areas. Commonwealth Mining and Metallurgical Congress, Australia and New Zealand, New Zealand Section pp 1-7.

Risk, 1986. Reconnaissance and follow-up resistivity surveying of New Zealand

geothermal fields. Proc. 8th New Zealand

Geothermal Workshop 1986, pp 75-80.

Suhanto E. and Somantri M., 2003. Geophysical study of Mangolo geothermal field,

Kolaka – Southeast Sulawesi. Proc. 6th

(6)

Jakarta

Rangkasbitung

Tanggerang

Daerah Survei Serang

50 km

Lokasi Daerah Panas Bumi

Gambar 1. Peta indeks lokasi daerah penelitian.

640000 642000 644000 646000 648000 650000 652000

Timur (meter) UTM_WGS84 9262000

G. Canar G. Cangkuang G. Sayanti

G. Gembong

Ps. Cipiit

G. Gembong G. Pilar

Ps. Lame

Ps. Meong Ps. Bitung Ps. Haur

Ps. Paniisan

Ps. Panyaweuyan G. Mangurang

Ps. Tamiang

Cibarani

BabakancikonengCitokoLebaksereh Gununghaur

Sibilik Cikeris

Cikoneng

Handeuleum Hilir Handeuleum

KECAMATAN SOBANG KECAMATAN LEUWIDAMAR

KECAMATAN MUNCANG

DESA MAJASARI DESA CITUJAH

DESA SUKAMAJU DESA CIROMPANG

DESA SINDANGLAYA DESA KARANGGOMBONG

DESA SUKAJAYA DESA CILEBANG

DESA HARIANG DESA SOBANG

DESA KANEKES

Siangin

Cibama Lebak Cibama Pasir

Sirnagalih

Cilebang Dua Sindangagung Babakancidikit

Nyalindung Dua Cidikit

Babakaninpres Cipatat

Cilebang Tiga Babakansukanagara Nyalindung Satu Cibaok Guhabancet

G. Pilangranal Ps. Antiman

G. Salote

G. Kendeng G. Ciawigede G. Rompang

G. Pinang G. Bongkok

Ps. Serdong

G. Cidikit G. Angkaribung

G. Manik Ps. Hariang

G. Gersik

G. Rongaconga G. Barebangun

Ps. Badag

Maja Ciparasi

Cikuning Cirompang

Pasireurih Cilebang Satu Cidikit Girang

Hariang Karangcombong

G. Endut

C

Ci Simeut Ci Lungl

um

Ci Minyak C

Ci Dikit Ci Beo

Ci Simeut

Ci Lulum

554 598

473 603

518

463461 460

332

448 467

576

604 597

484

502 389

599

399 470 552

502

PETA SEBARAN TAHANAN JENIS SEMU AB/2 = 250 M

DAERAH PANAS BUMI G.ENDUT KABUPATEN LEBAK - PROVINSI BANTEN

DATUM HORIZONTAL WGS 84 PROYEKSI PETA UTM ZONA 48. S

KETERANGAN:

Daerah Perkampungan

Jalan

Sungai dan anak sungai

Mata air panas

0 2000 4000 meter

20 30 40 60 100 140 180 220

Ohm-meter

A B

C D

E G

G. Endut

G. Bongkok

(7)

640000 642000 644000 646000 648000 650000 652000 Timur (meter) UTM_WGS84

9262000

G. Canar G. Cangkuang G. Sayanti

G. Gembong

Ps. Cipiit

G. Gembong G. Pilar

Ps. Lame

Ps. Meong Ps. Bitung Ps. Haur

Ps. Paniisan

Ps. Panyaweuyan G. Mangurang

Ps. Tamiang

Cibarani

BabakancikonengCitokoLebaksereh Gununghaur

Sibilik Cikeris

Cikoneng

Handeuleum Hilir Handeuleum

KECAMATAN SOBANG KECAMATAN LEUWIDAMAR

KECAMATAN MUNCANG

DESA MAJASARI DESA CITUJAH

DESA SUKAMAJU DESA CIROMPANG

DESA SINDANGLAYA DESA KARANGGOMBONG

DESA SUKAJAYA DESA CILEBANG

DESA HARIANG DESA SOBANG

DESA KANEKES

Siangin

Cibama Lebak Cibama Pasir

Sirnagalih

Cilebang Dua Sindangagung Babakancidikit

Nyalindung Dua Cidikit

Babakaninpres Cipatat

Cilebang Tiga Babakansukanagara Nyalindung Satu Cibaok Guhabancet

G. Pilangranal Ps. Antiman

G. Salote

G. Kendeng G. Ciawigede G. Rompang

G. Pinang G. Bongkok

Ps. Serdong

G. Cidikit G. Angkaribung

G. Manik Ps. Hariang

G. Gersik

G. Rongaconga G. Barebangun

Ps. Badag

Maja Ciparasi

Cikuning Cirompang

Pasireurih Cilebang Satu Cidikit Girang

Hariang Karangcombong

G. Endut

C

Ci Simeut Ci Lun

glum

Ci Minyak Ci Cik

Ci Simeut

Ci Lulumpang

463 461

460

448 467

576

604 597

484

502 389

599

399 470 552

502

PETA SEBARAN TAHANAN JENIS SEMU AB/2 = 500 M

DAERAH PANAS BUMI G. ENDUT KABUPATEN LEBAK - PROVINSI BANTEN

DATUM HORIZONTAL WGS 84 PROYEKSI PETA UTM ZONA 48. S

KETERANGAN:

Daerah Perkampungan

Jalan

Sungai dan anak sungai

Mata air panas

0 2000 4000 meter

20 30 40 60 100 140 180 220

G. Endut

G. Bongkok

Gambar 3. Peta sebaran tahanan jenis semu bentangan arus AB/2 500 m

640000 642000 644000 646000 648000 650000 652000

Timur (meter) UTM_WGS84 9262000

G. Canar G. Cangkuang G. Sayanti

G. Gembong

Ps. Cipiit

G. Gembong G. Pilar

Ps. Lame

Ps. Meong Ps. Bitung Ps. Haur

Ps. Paniisan

Ps. Panyaweuyan G. Mangurang

Ps. Tamiang

Cibarani

BabakancikonengCitokoLebaksereh Gununghaur

Sibilik Cikeris

Cikoneng

Handeuleum Hilir Handeuleum

KECAMATAN SOBANG KECAMATAN LEUWIDAMAR

KECAMATAN MUNCANG

DESA MAJASARI DESA CITUJAH

DESA SUKAMAJU DESA CIROMPANG

DESA SINDANGLAYA DESA KARANGGOMBONG

DESA SUKAJAYA DESA CILEBANG

DESA HARIANG DESA SOBANG

DESA KANEKES

Siangin

Cibama Lebak Cibama Pasir

Sirnagalih

Cilebang Dua Sindangagung Babakancidikit

Nyalindung Dua Cidikit

Babakaninpres Cipatat

Cilebang Tiga Babakansukanagara Nyalindung Satu Cibaok Guhabancet

G. Pilangranal Ps. Antiman

G. Salote

G. Kendeng G. Ciawigede G. Rompang

G. Pinang G. Bongkok

Ps. Serdong

G. Cidikit G. Angkaribung

G. Manik Ps. Hariang

G. Gersik

G. Rongaconga G. Barebangun

Ps. Badag

Maja Ciparasi

Cikuning Cirompang

Pasireurih Cilebang Satu Cidikit Girang

Hariang Karangcombong

G. Endut

C

Ci Simeut Ci Lunglum

Ci Minyak Ci Cik

Ci Modene

Ci R ompang Ci Saningking

Ci Dikit Ci Beo

Ci Simeut

Ci Lulu

Ci Simeut Ci

463 461

460

448 467

576

604 597

484

502 389

599

919 882

778

399 470 552

502

PETA SEBARAN TAHANAN JENIS SEMU AB/2 = 750 M

DAERAH PANAS BUMI G.ENDUT KABUPATEN LEBAK - PROVINSI BANTEN

DATUM HORIZONTAL WGS 84 PROYEKSI PETA UTM ZONA 48. S

KETERANGAN:

Daerah Perkampungan

Jalan

Sungai dan anak sungai

Mata air panas

0 2000 4000 meter

10 25 35 50 80 120 160 200 240

G. Endut

G. Bongkok

(8)

640000 642000 644000 646000 648000 650000 652000

Timur (meter) UTM_WGS84

9262000

G. Canar G. Cangkuang G. Sayanti

G. Gembong

Ps. Cipiit

G. Gembong G. Pilar

Ps. Lame

Ps. Meong Ps. Bitung Ps. Haur

Ps. Paniisan

Ps. Panyaweuyan G. Mangurang

Ps. Tamiang

Cibarani

BabakancikonengLebaksereh Citoko

Handeuleum Hilir Handeuleum

KECAMATAN SOBANG KECAMATAN LEUWIDAMAR

KECAMATAN MUNCANG

DESA MAJASARI DESA CITUJAH

DESA SUKAMAJU DESA CIROMPANG

DESA SINDANGLAYA DESA KARANGGOMBONG

DESA SUKAJAYA DESA CILEBANG

DESA HARIANG DESA SOBANG

DESA KANEKES

Siangin

Cibama Lebak Cibama Pasir

Sirnagalih

Cilebang Dua Sindangagung Babakancidikit

Nyalindung Dua Cidikit

Babakaninpres Cipatat

Cilebang Tiga Babakansukanagara Nyalindung Satu Cibaok Guhabancet

G. Pilangranal Ps. Antiman

G. Salote

G. Kendeng G. Ciawigede G. Rompang

G. Pinang G. Bongkok

Ps. Serdong G. Cidikit G. Angkaribung

G. Manik Ps. Hariang

G. Gersik

G. Rongaconga G. Barebangun

Ps. Badag

Maja Ciparasi Cikuning Cirompang

Pasireurih Cilebang Satu Cidikit Girang

Hariang Karangcombong

G. Endut

C

Ci Simeut Ci Lun

glum

Ci Minyak Ci C

Ci Modene

C i Rompang Ci Sanin

gking

Ci Dikit Ci Beo

Ci Simeut

Ci Lulu mpang

Ci Simeut Ci S

463461 460

332

448 467

576

604 597

484

887 883

898

502 389

599

919 882

778

399 470 552

502

PETA SEBARAN TAHANAN JENIS SEMU AB/2 = 1000 M DAERAH PANAS BUMI G.ENDUT KABUPATEN LEBAK - PROVINSI BANTEN

DATUM HORIZONTAL WGS 84 PROYEKSI PETA UTM ZONA 48. S

KETERANGAN:

Daerah Perkampungan

Jalan

Sungai dan anak sungai

Mata air panas

0 2000 4000 meter

20 60 100 140 180 220

G. Endut

G. Bongkok

Gambar 5. Peta sebaran tahanan jenis semu bentangan arus AB/2 1000 m

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000

Jarak Datar (m) -500

A-1000 A-1500 A-2000

A-2500 A-3000 A-3500 A-4000

20 100 180 260 340 420 500 580 660

Penampang Tahanan Jenis Semu Lintasan A

Baratdaya

Timurlaut

Ohm-m

Gambar 6. Penampang tahanan jenis semu Lintasan A

1000 2000 3000 4000 5000 6000

Jarak Datar (m) -500

B-2000 B-2500 B-3000

B-3500 B-4000 B-4500 B-5000 B-5500

20 100 200 300 400 500 600 700

Penampang Tahanan Jenis Semu Lintasan B

Baratdaya

Timurlaut

Ohm-m

(9)

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 Jarak Datar (m)

-500 0 500

K

e

dalaman A

B

/4

(m) C-1000 C-1500

C-2000 C-2500 C-3000

C-3500 C-4000 C-4500

C-5000 C-5500

10 100 190 280 370 460 550 640

Penampang Tahanan Jenis Semu Lintasan C

Baratdaya

Timurlaut

Ohm-m

Gambar 8. Penampang tahanan jenis semu Lintasan C

1000 2000 3000 4000 5000 6000

-500 0

500 D-1500

D-2000 D-2500 D-3000 D-3500 D-3950 D-4500 D-5000 D-5500

10 100 250 410 570 730

Penampang Tahanan Jenis Semu Baratdaya

Timurlaut Lintasan D

Ohm-m

Gambar 9. Penampang tahanan jenis semu Lintasan D

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Jarak Datar (m) -500

0 500

K

edalaman A

B

/4 (

m

) E-1000 E-1500 E-2000 E-2500 E-3000 E-3500 E-4000 E-4500 E-5000 E-5500

20 100 180 260 340 420 500 580 660

Penampang Tahanan Jenis Semu Lintasan E

Baratdaya

Timurlaut

Ohm-m

(10)

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 Jarak Datar (m)

-500 0 500

Ke

da

la

ma

n AB

/4 (m

)

G-1000 G-1500 G-2000 G-2500 G-3000 G-3500

G-4000 G-4500 G-5000

10 100 190 280 370 460 550 640

Penampang Tahanan Jenis Semu Lintasan G

Baratdaya

Timurlaut

Ohm-m

Gambar 11. Penampang tahanan jenis semu Lintasan G

1000 2000 3000 4000 5000 6000

Jarak Datar (meter) -750

-500 -250 0 250 500 750 1000

Kedalaman

(

m

e

te

r) D-1500 D-2000 D-2500

D-3000 D-3500

D-3950 D-4500 D-5000 D-5500

Penampang Model Tahanan Jenis

Baratdaya Lintasan D Timurlaut

20 80-230

200 6-27

100

20

400-2000

45-70

140

6

700 1100

16-27

Mataair panas Kawah

?

? ?

?

?

Batas

alter

asi?

Gambar 12. Penampang model tahanan jenis Lintasan D

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Jarak Datar (m) -1000

-750 -500 -250 0 250 500 750 1000

Keda

la

man

A

B/4 (m

) E-1000 E-1500 E-2000 E-2500 E-3000 E-3500 E-4000 E-4500 E-5000 E-5500

Penampang Model Tahanan Jenis Lintasan E

Baratdaya Timurlaut

? ?

? ?

15-40

65-145

5

60-200

30

400

15-35

75

15-40

Batas

alter

asi?

(11)

0 500 1000 1500 2000

Jarak Datar (meter) 0

250 500 750

Ke

dal

am

an

A

B

/4

(m

e

te

r) X0 X100X200X300X400X500X600

X700X800X900X1000X1100

X1200X1300

X1400X1500X1600X1700X1800

X1900X2000X2100X2200X2300X2400

Penampang Struktur Head-On

50 100 150 200 250

Ohm-m

Gambar

Gambar 1. Peta indeks lokasi daerah penelitian.
Gambar 3. Peta sebaran tahanan jenis semu bentangan arus AB/2 500 m
Gambar 5. Peta sebaran tahanan jenis semu bentangan arus AB/2 1000 m
Gambar 8. Penampang tahanan jenis semu Lintasan C
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pada hasil pengendapan amonium sulfat secara bertahap menunjukkan fraksi endapan aktivitas penghambatan paling tinggi diperoleh pada pengendapan 30-40 % terhadap bakteri indikator

Jika anda berusia di bawah 17 tahun, kecuali kalau anda sudah menikah, maka anda tidak dapat terdaftar sebagai pemilih dalam Pemilu. m : Anda berusia di bawah

Siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 02 Lego Kulon Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2019/2020.Berdasarkan hasil deskripsi rekapitulasi data pra tindakan

Surat Keputusan Menteri BUMN No.117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang Penerapan GCG pada BUMN, menyatakan pada pasal 1 bahwa CG ialah suatu proses dan struktur yang

Dengan ini diumumkan, bahwa berdasarkan hasil evaluasi kelompok kerja pengadaan Barang Pada Dinas Peternakan Kabupaten Subang menetapkan Pemenang Pelelangan yaitu

Pokja Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang Kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan

 Pasal 25, ayat (3): Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Pasal 25, ayat (3): Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi3.

[r]