1
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang Masalah
Ger eja Masehi Injili Sangihe Talaud ( GMIST) mer upakan ger eja yang lahir
melalui kedatangan Zending Tukang dar i Belanda sejak tahun 1857. 1Pelayanan
Zending ini ber akhir pada tahun 1935.Selanjutnya Zending menyer ahkan tanggung
jaw ab pelayanan kepada Komite Sangihe Talaud yang melaksanakan Sidang Sinode
Per tama pada tahun 1947. Pada pelaksanaan Si dang Sinode ini ter pilih Ketua Sinode
Per tama at as nama Pdt. Yan Salaw ati. Tanggal pelaksanaan Sidang Sinode inilah juga
yang ditetapkan sebagai har i lahir nya GMIST, yaitu: 25 Mei 1947.2 Sangir sebagai
sinode 3masyar akat aw am Sangihe Talaud di Jakar ta membentuk suatu per sekutuan
yang dinamai Ger eja Masehi Injili Taloda (GMST).Ger eja yang tidak mempunyai
pendeta ini, diketuai oleh A. D. Kansil.Pelayanan ger ejaninya dilakukan oleh Pdt.
Takaleluman dar i Ger eja Kr isten Pasundan dan Pdt. Mohede.
Pengur us GMST menulis sur at ke Pdt. J. Salaw ati, Ketua Sinode GMIST di
Tahuna, memohon ber gabung dengan GMIST. Per mohonan ini bar u dikabulkan
pada Sidang Sinode Lengkap GMIST ke dua pada 24 Juli 1948 di Ulu Siau. Tata Dasar
GMIST dir evisi dengan menambahkan pasal: Jemaat diluar kepulauan Sangihe
Talaud yang dinamakan “djum’at luar biasa selaku satu Classis”.Demikianlah GMIST
diubah menjadi GMIST Klasis Luar Biasa.
1
Th Van Den End ,Har t a Dal am Bejana (Jakar ta: BPK Gunung Mulia,2004),265 2
Copyr ight © 2011 PGI.GO.ID - II Demo. All Rights Reser ved. Desi gned by Tifatahur i
2
Di tahun 1948 GMT yang ber ubah menjadi GMIST ini, ber kantor di Jalan
Kr amat Raya 65.Pemer intah Belanda , melalui Zendeling Consulaat, tanggal 5
Febr uar i 1949, mengakui keber adaan GMIST Klasis Luar Biasa itu. Ketika ketua
klasis dipegang oleh Pdt. Ds. L. J. Janis (yang mer angkap sebagai pendeta GKP) ,
pemer intah Belanda meminta GMIST melayani tentar a KNIL asal Sangihe Talaud di
Cimahi.Ter bentuklah Jemaat GMIST Bandung.Tahun 50-an dan 60-an mer upakan
tahun penuh per gumulan, dimana pada tanggal 26 Mei 1958, Pdt. G. Hor oni sebagai
Ketua Klasis Istimew a, memutuskan membentuk Jemaat GMIST Tanjung Pr iok, yang
kemudian ber nama Jemaat Mahanaim.
Gedung Kr amat Raya 65 menjadi salah satu pusat par tai Par kindo, dimana
anggota jemaat ikut dalam kampanye Pemilihan Umum. Pada 1960 Ketua Sinode
Pdt. P. Lantemona mengubah nama Klasis Istimew a menjadi Klasis Jaw a Bar at
Jakar ta. GMIST mendapat pendeta penuh w aktu yaitu Pdt. G. Hor oni, Pdt. E. Bar akati
dan Pdt. Kaumbar .Tahun 1963 GMIST ikut mensukseskan GANEFO dalam paduan
suar a ber sama ger eja – ger eja di Jakar ta.Tahun 1965, ditengah per golakan G30-S
PKI, anggota majelis dilengkapi identitas ber upa kar tu anggota, demi melindunginya
dar i aksi culik – menculik.Dalam per iode ini ter jadi beber apa skisma.Di GMIST
Bandung ter bentuk Jemaat Sangihe Talaud yang ber naung di baw ah Ger eja Kr isten
Pasundan.Di GMIST Jakar ta ter bentuk Jemaat GMIST Mer deka.Namun kedua jemaat
itu hilang ditelan masa.Hanya satu ski sma yang ber ubah menjadi pengembangan,
yakni jemaat Jakar ta yang ter pecah menjadi Jemaat Kr amat 65 (kemudian menjadi
3
4Dar ipada itu di Sur abaya ter bentuk jemaat bar u yaitu GMIST Jemaat
Tor sina.Tahun 70an dan 80an, mer upakan tahun konsolidasi. Nama GMIST Klasi s
Jaw a Bar at Jakar ta diubah menjadi GMIST Resor t . Nama ini pun kemudian diubah
menjadi GMIST Resor t INBAR.Kantor Resor t dar i Kr amat Raya 65 dipindahkan ke
Jalan Enggano 52, kemudian ke Jalan Cempaka Putih II/ 29.Dengan datangnya Pdt . E.
J. Salamate STh dar i Sangihe Talaud, administr asi GMIST mulai dir apikan.Majelis
ger eja dibagi menjadi Penatua dan Syamas.Ada pr ogr am ker ja, ada Rapat Rutin
ber upa sidang antar jemaat yang kemudian ber nama Sidang Resor t.Pdt. E. J.
Salamate S.Th diangkat menjadi Ketua Resor t Inbar .
5GMIST pun semakin ber kembang, jemaat – jemaat bar u mulai ter bentuk, di
Tanjung Pr iok ter bentuk Jemaat Nazar eth, Betl ehem dan Galilea, di Depok , Jemaat
Depok, di Sur abaya jemaat Mesi as dan Ikhtus, di Medan Jemaat Filadelfia. Tahun
90an dan 2000an mer upakan tahun pembangunan. Dalam per iode ini ter bentu 3
jemaat bar u yaitu: Sisar emase Makasar , Ebenhaezer Tanger ang dan Dioskur i Batam.
Beber apa jemaat membangun gedung ger eja dengan ker amik, melengkapinya
dengan AC dan mengadakan kendar aan unt uk pelayanan. Semua jemaat t elah
mempunyai Pastor i hanya kantor Resor t yang belum ter bangun. Di baw ah
kepemimpinan Pdt. G. Hor oni kantor GMIST Resor t Inbar dipindahkan lagi ke Jalan
Enggano 52 Tanjung Pr iok. Kemudian pimpinan Resor t Pdt. G. Hor oni diganti ke Pdt.
J. Talimbekas. Ketika Pdt. J. Talimbekas sakit, maka ia diganti oleh Pnt. M. Manumpil
dan diselesaikan masa per iode ker janya oleh Pdt. G. D. Baw engan MTh.
4Diposkan oleh buletin si nasa di 08:260 komentar
4
Sebagai jemaat sementar a ketua r esor t, dalam kepemimpinan Pdt. Jelds
Panggulu, ser tifikat tanah Mahanaim dan Betlehem ber hasil diper oleh. Kini
kepemimpinan GMIST Resor t Inbar dipegang oleh Pdt. G. D. Baw engan dengan
Sekr etar is, Pdt. A. I. Lant emona Salendah, S.Th. Hingga saat ini GMIST ber dir i
dengan nama GMIST INBAR.
Latar belakang kehidupan Jemaat GMIST sangat ber aneka r agam,
namundidominasi oleh etnis yang ber asal dar i kepulauan Sangihe.Hampir 70%
w ar ga jemaat GMIST kebanyakan ber asal dar i kepulauan Sangihe yang menetap di
Jakar ta, sisanya Jaw a,Batak, Manado, dll dengan latar belakang peker jaan ter banyak
adalah pelaut, Selain ituada juga yang beker ja sebagai, gur u, dokter , kar yaw an dll.
Dengan melihat keadaan ter sebut jemaat mempunyai latar belakang yang ber beda
satu sama lain dalam hal car a pandangnya tentang sesuatu hal.Jumlah keselur uhan
pendeta yang ada di GMIST adalah 253 or ang, sedangkan jumlah pendeta yang
ber ada di GMIST INBAR ada 31 or ang. Dar i 31 pendeta yang melayani di INBAR ada
15 or ang di antar anya adalah pendeta per empuan yang ber suamikan pelaut.Jumlah
pendeta per empuan yang ber suamikan pelaut di GMIST adalah 50 pendeta. Ini
adalah suatu fenomena menar ik bagi saya sekuar ng-kur angnya, kar ena pada
umumnya har apan dan pandangan w ar ga bahw a dalam pelayanan seor angpendeta
per lu didampingi oleh pasangannya (i ster i at au suami) dan menjadi t eladan, dan
pada pihak lain citr a pelaut tidak t er lalu baik khususnya dalam hal kehdupan
seksualnya yang dinilai ter lalu bebas.
Setiap jemaat menginginkan untuk pendetanya selalu aktif dan tanggap
5
salah satu tugas pendeta adalah mendidik jemaatnya, agar mencapai kesatuan dan
kedew asaan iman dan pengetahuan yang benar tentang Kr istus.6 Selain itu, juga
membaw a jemaat untuk dapat member itakan injil ke luar . Biasanya untuk
pelayanan ger ejaw i pendeta dibantu oleh par a penger ja, seper ti salah satunya
peker ja r ohaniaw an at aupun par a majelis.Biasanya hal itu hanya untuk ur usan yang
ber sifat umum saja, sedangkan per masalahan atau ur usan yang ber sifat pr ibadi,
pendeta shar ing dengan or ang ter dekatnya misalnya pasangan hidupnya, suami
atau ister i par a pendeta. Mungkin akan mengalami suatu kesulitan apabila pendet a
per empuan yang suaminya ber tugas pelayanan tidak ber sama-sama dengan
ister inya. Dengan latar belakang ter sebut di atas, maka penulis ingin meneliti
pandangan w ar ga jemaat ter hadap pendeta per empuan yang melayani tanpa di
damping oleh suami secar a langsung, dikar enakan tugas dan peker jaan sang suami
ber ada di laut atau seor ang pelaut.
1. 2 Rumusan Masalah
Ber dasar kan pemilihan judul sebagaimana disebutkan di atas, maka masalah yang
menjadi fokus penelitian saya dapat dir umuskan sebagai ber ikut :
“ Bagaimana pandangan Jemaat GMIST INBAR ter hadap pendeta yang ber suami
pelaut?”
6
6
1.3 Tujuan Penelitian
Mendeskr ipsikan dan menganalisis secar a kr itis bagaimana pandangan jemat bagi
pendeta per empuan di GMIST Inbar yang ber suamikan pelaut.
1. 4 Manfaat Penulisan
Bagi w ar ga jemaat khususnya GMIST agar mempunyai per sepsi yang positif setiap
peker jaan ter masuk pelaut, dan juga ter hadap per a pendeta apakah per empuan
atau laki-laki yang pasangannya mempunyai pr ofesi ter tentu.
1. 5 Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian dan Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah deskr iptif jenis kualitatif
yaitu sebagai pr odesur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambar kan/ melukiskan keadaan subjek/ objek penelitian (seseor ang,
lembaga, masyar akat dan lainnya) pada saat sekar ang ber dasar kan fakt a yang
tampak sebagaimana adanya.7
2. Teknik pengumpulan Data.
8Teknik pengambilan data / jenis data dalam penelitian ini penulis per oleh
melalui 3 car a, yaitu :
7
7 Waw ancar a:
Dalam tulisan ini penulis hanya akan menggunakan teknik pengumpulan
data melalui w aw ancar a khususnya yang ber kaitan dengan pandangan w ar ga
jemaat ter hadap pendeta dengan suami pendeta. Data sekunder tentang latar
belakang GMIST Inbar Jakar ta diper oleh melalui ber bagai t ulisan at au dokumen
ter sedia.
Waw ancar a adalah pr oses tanya jaw ab dalam penelitian yang ber langsung
secar a lisan dalam mana dua or ang atau lebih ber tatap muka mendengar kan
secar a langsung infor masi-infor masi atau ker etangan-keter angan. Waw ancar a
dengan par a infor man dalam penelitian.Waw ancar a memer lukan syar at penting
yakni ter jadinya hubungan yang baik dan demikr atis antar a r esponden dengan
penanya.9Klasifikasi w aw ancar a ber dasar kan car a menjaw ab r esponden sebagai
ber ikut:
Bebas (t ak ter pimpin / unguided).
Bebas t er pimpin (focused inter view )
Ter pimpin (contr olled / str uctur ed inter view ).
Sampel yang akan dipakai adalah mengambil 10 w ar ga dar i tiap-tiap jemaat
GMIST yang ada di klasis Inbar Jakar ta yang ter dir i dar i 3 jemaat yakni: jemaat
GMIST Zaitun, jemaat GMIST Bait Allah, jemaat GMIST Nazar et, jemaat GMIST
Depok dan jemaat GMIST Mahanaim.
8
1. 6 Sistematika Penulisan
Skr ipsi ini ter dir i dar i lima bab. Bab I t er dir i dar i Pendahuluan, yang di
dalamnya ter dapat latar belakang per masalahan ser ta r umusan masalah dan tujuan
penelitian, diser takan juga dengan manfaat dar i penulisan ser ta metode yang akan
digunakan ser ta kajian pustaka. Ada juga si stematika penulisan agar dapat di
pahami secar a jelas.
Pada Bab II ber isikan teor i yakni pendeta dan pelayanannya, ser ta per sepsi
umum ter hadap tugas kependetaan.Pada Bab III ber isi mengenai hasil dar i
w aw ancar a yang di ambil yakni pandangan w ar ga GMIST Inbar ter hadap pendeta
per empuan ber suamikan pelaut beser ta analisa hasil penelitian. Bab IV ber isi