• Tidak ada hasil yang ditemukan

ART Ponang Wiratmoko Hartanto K.W. Darmawan Utomo Prototipe smart house Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ART Ponang Wiratmoko Hartanto K.W. Darmawan Utomo Prototipe smart house Full text"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PROT011PE L|Gセエart@ HOUSE DENGAN PROTOCOL LOCAL INTERCONlVECT NETWORA PoiiWit( Wiratmoko, Hartanio

K.

Ware/ana, Darmawa11 ( ltomn

PROTOTIPE

SMART HOUSE

DENGAN PROTOCOL

LOCAL

ll\ITERCONNECT 2VETWORK

Ponang Wiratmoko\ Hartanto K. Wardana

2,

Darmawan Utomo

2

Pnwnm セエキゥゥ@ Teknik Flektro fcセォオャエ。M[@ Tf'knik UKSW

,_ Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Teknik , UKSW

Intisari

LIN digunakan dalam jaringan /:,'lectronic Control lluit berkecepatan rendah sebagai pengendali sensor dan actuator yang sederhana dan tidak hard realtime seperti power wmdow, su/lro(?t: lampu dan pengatur posisi kursi. Sistem pengendali suhu, lampu, pintu, dan detector alaram dalam smart house biasanya tidak memerlukan tanggapan kurang dari 1 detik. Oleh karena itu pada makalah ini diusulkan penerapan protocol UN pada smart house.

Protokol LIN diaplikasikan dalam sistem maket smart house dengan node master berupa

aplikasi pada komputer berbasis .NetFramework dan tiga node slave menggunakan

mikrokontroler AVR ATmega. Slave A berfungsi sebagai pengendali suhu ruangan, slave B berfungsi sebagai pengendali pencahayaan ruangan dan slave C berfungsi sebagai pengendali jendela, pengunci pintu dan sistem peringatan maket. Ketiga 11ode slave terhubung dengan node master yang memiliki kemampuan untuk memantau status, melakukan pengaturan mode kerja

dan merekam aktivitas bus terkait eve/11 yang terjadi dalam jaringan.

Dari basil percobaan, Node master memiliki time bm:e optimal bernilai 47 ms dengan

haudrate sebesar 19200 bps. Modul pengendali suhu memiliki kemampuan untuk menunmkan suhu dan menyesuaikan suhu ntangan berdasarkan nilai suhu tetapan. Pengaturan suhu dan

pencahayaan mangan serta pengendalian jendela. pengunci pintu dan sistem peringatan dapat

dilak··ukan melalui aplikasi panel pengontroluode master.

Kata Kunci: LIN. smart house. rumah pintar

l.

Latar Belakang

Komunikasi data saat ini menjadi hal yang sangat penting dalam dunia sistem kontrol

elektronik Hal ini tidak lepas arsitektur sistem kontrol dengan pemecahan-pemecahan bagian

(2)

T hn Ju lll.m.inb EJ :tro t.!.k.oil..-a 1. No. - Oktolx!r 2 l Hal 17 - 185

unit kontrol untuk membe ntuk suatu

functional unit.

Setiap

functional unit

ini sering direalisasikan dengan sebuah mikrokontroler sebagai pengontrol

device

dan pengolab data. Dalam dunia otomotif

functional unit

ini lazim disebut

Electronic Control Unit

(ECU).

Pembentukan.fimcti

nal uuit

ini dimaksudkan untuk mengnrangi beban kerja dari mikroprosesor sellingga sistem diharapkan Iebib respons.if dan

realtime.

nt bungkan C nt

a

i

ua

I

m

j rin

n eo

tuj

n eti p

i

t

m

dap

t

b

c

om

nikas.i

sehlngg ti p

functional

unit

apat

b

kerja

secara sinkron.

Pembentukau sistem jaringan juga dimaksudkan untuk menghilangkan kerumitan pengakabelan

-==---nada

"f.

C

macam jenis protokol antara lain CAN, FJexRay,D2B MOST dan LIN.

LIN digunakan dalam · aringan ECU berkecepatan rendah untuk pengendall de\ i ce baik

sensor maupun actuator yang sederbana dan tidak hard realtime sepertipower window, srmroqf, lampu, pengatu r posisi kursi, penampil ャセ・ャ@ oli dan bahan bakar. Alasan digunakannya LIN karena protokol yang ada (CAN) dira a terJaJu mahal walaupun protokol tersebu mempunyai

kecepatan yang tinggi dan sangat responsif Tetapi pada aplikasi sederbana unju.k. kerja dari CAN

tida.k. dibutuhk.an dan berdarnpak pada biaya produksi yang tinggi dan tidak efisien. Oleh

karenanya dicipta.kanlah LIN untuk mengakomodasi hal tersebut.

PROTOTIPE SMART HO SE DEM

PR

Tl

COL

Ll

CAL INTERCO

'ECT NETWORK

PonanK Wirutmoko.

Hartalll K.

Wardana, Darmawa11 Cltomo

1. 1.

Gam ba ran Perancanga n Sistem

Gambar 1. Blok Diagram Sistem Smart house dengan LIN.

Sistem adalah sebuah maket mart house dengan pengendali mikro untuk mengatur kerja dad setiap modul pengendalinya (Gambar l). Sistem terdiri dari empat buah node (satu

master

dan tiga slal'e) yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda dan semuaoya

ak.an

terhubung dalam

jaringan yang menggunakan protokol LIN sebagai alat komu nikasi.

1.1.1.

Perangkat Keras

Perangkat keras yang akan dirancang adalaJ1 sebagai berik:ut:

• 3 buah modul electronic control unit berbasis lC AVR ATmega8535 dan ATmega8 yang masing-masing moduJ akan merepresent:asikan sebuab

node_

Setiap modul mem.ililci IC

f

lrauceiver LfN MCP 2021 .

172

• 1 buah

con erter

Jevel tegangan logika RS232 ke level tegangan logika LIN sebagai interface Personal Computer (P ) deogao jaringan LIN.
(3)

T hn Ju lll.m.inb EJ :tro t.!.k.oil..-a 1. No. - Oktolx!r 2 l Hal 17 - 185

unit kontrol untuk membe ntuk suatu

functional unit.

Setiap

functional unit

ini sering direalisasikan dengan sebuah mikrokontroler sebagai pengontrol

device

dan pengolab data. Dalam dunia otomotif

functional unit

ini lazim disebut

Electronic Control Unit

(ECU).

Pembentukan.fimcti

nal uuit

ini dimaksudkan untuk mengnrangi beban kerja dari mikroprosesor sellingga sistem diharapkan Iebib respons.if dan

realtime.

nt bungkan C nt

a

i

ua

I

m

j rin

n eo

tuj

n eti p

i

t

m

dap

t

b

c

om

nikas.i

sehlngg ti p

functional

unit

apat

b

kerja

secara sinkron.

Pembentukau sistem jaringan juga dimaksudkan untuk menghilangkan kerumitan pengakabelan

-==---nada

"f.

C

macam jenis protokol antara lain CAN, FJexRay,D2B MOST dan LIN.

LIN digunakan dalam · aringan ECU berkecepatan rendah untuk pengendall de\ i ce baik

sensor maupun actuator yang sederbana dan tidak hard realtime sepertipower window, srmroqf, lampu, pengatu r posisi kursi, penampil ャセ・ャ@ oli dan bahan bakar. Alasan digunakannya LIN karena protokol yang ada (CAN) dira a terJaJu mahal walaupun protokol tersebu mempunyai

kecepatan yang tinggi dan sangat responsif Tetapi pada aplikasi sederbana unju.k. kerja dari CAN

tida.k. dibutuhk.an dan berdarnpak pada biaya produksi yang tinggi dan tidak efisien. Oleh

karenanya dicipta.kanlah LIN untuk mengakomodasi hal tersebut.

PROTOTIPE SMART HO SE DEM

PR

Tl

COL

Ll

CAL INTERCO

'ECT NETWORK

PonanK Wirutmoko.

Hartalll K.

Wardana, Darmawa11 Cltomo

1. 1.

Gam ba ran Perancanga n Sistem

Gambar 1. Blok Diagram Sistem Smart house dengan LIN.

Sistem adalah sebuah maket mart house dengan pengendali mikro untuk mengatur kerja dad setiap modul pengendalinya (Gambar l). Sistem terdiri dari empat buah node (satu

master

dan tiga slal'e) yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda dan semuaoya

ak.an

terhubung dalam

jaringan yang menggunakan protokol LIN sebagai alat komu nikasi.

1.1.1.

Perangkat Keras

Perangkat keras yang akan dirancang adalaJ1 sebagai berik:ut:

• 3 buah modul electronic control unit berbasis lC AVR ATmega8535 dan ATmega8 yang masing-masing moduJ akan merepresent:asikan sebuab

node_

Setiap modul mem.ililci IC

f

lrauceiver LfN MCP 2021 .

172

• 1 buah

con erter

Jevel tegangan logika RS232 ke level tegangan logika LIN sebagai interface Personal Computer (P ) deogao jaringan LIN.
(4)

Tcdml: Jw nal Ilmiah Ekktrotd..nik.a Vol 'J Nu. 2 Oktobcr 21110 Hal l 7 i 1 X:'i

I buah makt:t smart house dengan 3 buah node LIN yang terpasang didalamnya, adapun modul yang terdapat pada smart house antara lain modul pengendali suhu, modul pencahayaan ruang dan modul pengontrol pintu dan jendela.

1.1.2. Perangkat Lunak

1-"erangkat lunak yang akan dtrancang terbagt men.Jadt dua tJagtan besat yallu pet angkat

lunak mikrokontroler pada node slave dan perangkat lunak twde master pada PC Perangkat lunak pada node sktl'e berfungsi untuk .

• Melakukan komunikasi dengan master node baik menerima atau mengirim data.

Mengendalikan kerja dari pendingin dan pemanas ruangan serta membaca suhu pada

node slave pengendali suhu ruangan

Mengendalikan aktuator pembuka tutup jendela serta memantau keadaaan pengunct

pintu dan jendela pada node slave pengendali pintu dan jendela.

Mengaktitkan alarm peringatan pada node slave pengendali pintu dan jendela jika kondisi memenuhi

Perangkat lunak pada node master PC berfungsi:

• Melakukan setting pada modul slave.

• Merekam aktifitas bus

• Memberi informasi status kerja dari modul slave

I .2.

Spesifikasi Alat

174

Pada alat yang telah dirancang dan direalisasikan memiliki spesifikasi sebagai berikut

Ketiga node sian' terhubung dengan LIN R11s dengan node IIWS!er dan dapat saling berkomunikasi secara master slave.

2. Protokol yang digunakan dalam sistem sesuai dengan spesifikasi LIN 2 L

3. Modul pengontrol suhu mempunyai kemampuan untuk mengatur suhu mangan dalam

interval 23'1(' -34°(' dan tingkat ketelitian ±1 °C

4. Modul pengontro1 cahaya mangan dapat berjalan otomatis sesuai intensitas cahaya yang

ditentukan dari pengguna atau secara manual menggunakan saklar. Kategori intensitas

cahaya akan dibagi menjadi empat yaitu terang, agak terang, agak gelap dan gelap.

PROTOTIPE .\'.HART HOUSE I>ENGAN PROTOCOl. /J)C11" INTERCONNECT NETWORK l>onllltK Wiralmoko, Hurtw11o K. Wan/ana, 1 I。ュキセエᄋ。ョ@ Utomo

5. Alaram pad a slave berbunyi jika kunci jendela a tau pintu terbuka pad a status terkunci. 6 Jendela dapat dibuka tutup melalui modul sla1•e A dengan tombol buka dan tombol tutup. 7. Master dapat mengontrol semua modul pada slave dengan aplikasi GUI dan

menampilkan status dari setiap modul slave.

l), Master memiliki kemampuan untuk melakukan seffing pada setiap modul dalam node

2. Kajian Pustaka

2.1.

Protokol LIN

[21

Protokol LIN dibangun di atas protokol UART yang berarti semua messaKe yang dikirim dalam lw\ di eth(l(ling sesuai protokollJART lni dapat menurunkan hiaya produksi dari segi perancangan IC karena hanya diperlukan sebuah tranceiver untuk konversi tegangan saja sehingga tidak memerlukan perancangan IC untuk mengatur kerja protokol dan selanjutnya

protokol cukup diatur melalui perangkat lunak Hal ini didukung dengan hampir semua

mikrokontroler telah mempunyai fasilitas UART

Sebagai jalur data LIN diimplementasikan menggunakan single wire sebagai penghubung antar node, oleh karenanya LIN sangat praktis dari sisi pengkabelan. Tapi disisi lain menyebabkan nilai yang lebih tinggi pada Eleclromagnetic Emission (EME) dibandingkan dengan twisted pair seperti halnya CAN atau MOST. Untuk menjaga EME tetap rendah maka

slew rate dari signet! dan juga handwithnya hams dikontrol. Berdasarkan alasan diatas maka data transfer pada bus tidak dapat melebihi half(frate sebesar 20Kbs/s. Jaringan LIN mempunyai

panjang maksimal 40 meter

/Jus l111e dril·er LIN berdasar dari standar ISO 9141 Terdiri dari bidirectional /m,, lith'

LIN yang tersambung dengan setiap driver receh·er pada masing-masing 11ode dengan terminasi sebuah resistor dan dioda ke tegangan supply positif Ysxr (Gambar 2) Dioda berfungsi untuk

mencegah tidak terkontrolnya power ウオーーセQᄋ@ ECU oleh hus dalam kasus loss HセェGァイッオョ、@

(5)

Tcdml: Jw nal Ilmiah Ekktrotd..nik.a Vol 'J Nu. 2 Oktobcr 21110 Hal l 7 i 1 X:'i

I buah makt:t smart house dengan 3 buah node LIN yang terpasang didalamnya, adapun modul yang terdapat pada smart house antara lain modul pengendali suhu, modul pencahayaan ruang dan modul pengontrol pintu dan jendela.

1.1.2. Perangkat Lunak

1-"erangkat lunak yang akan dtrancang terbagt men.Jadt dua tJagtan besat yallu pet angkat

lunak mikrokontroler pada node slave dan perangkat lunak twde master pada PC Perangkat lunak pada node sktl'e berfungsi untuk .

• Melakukan komunikasi dengan master node baik menerima atau mengirim data.

Mengendalikan kerja dari pendingin dan pemanas ruangan serta membaca suhu pada

node slave pengendali suhu ruangan

Mengendalikan aktuator pembuka tutup jendela serta memantau keadaaan pengunct

pintu dan jendela pada node slave pengendali pintu dan jendela.

Mengaktitkan alarm peringatan pada node slave pengendali pintu dan jendela jika kondisi memenuhi

Perangkat lunak pada node master PC berfungsi:

• Melakukan setting pada modul slave.

• Merekam aktifitas bus

• Memberi informasi status kerja dari modul slave

I .2.

Spesifikasi Alat

174

Pada alat yang telah dirancang dan direalisasikan memiliki spesifikasi sebagai berikut

Ketiga node sian' terhubung dengan LIN R11s dengan node IIWS!er dan dapat saling berkomunikasi secara master slave.

2. Protokol yang digunakan dalam sistem sesuai dengan spesifikasi LIN 2 L

3. Modul pengontrol suhu mempunyai kemampuan untuk mengatur suhu mangan dalam

interval 23'1(' -34°(' dan tingkat ketelitian ±1 °C

4. Modul pengontro1 cahaya mangan dapat berjalan otomatis sesuai intensitas cahaya yang

ditentukan dari pengguna atau secara manual menggunakan saklar. Kategori intensitas

cahaya akan dibagi menjadi empat yaitu terang, agak terang, agak gelap dan gelap.

PROTOTIPE .\'.HART HOUSE I>ENGAN PROTOCOl. /J)C11" INTERCONNECT NETWORK l>onllltK Wiralmoko, Hurtw11o K. Wan/ana, 1 I。ュキセエᄋ。ョ@ Utomo

5. Alaram pad a slave berbunyi jika kunci jendela a tau pintu terbuka pad a status terkunci. 6 Jendela dapat dibuka tutup melalui modul sla1•e A dengan tombol buka dan tombol tutup. 7. Master dapat mengontrol semua modul pada slave dengan aplikasi GUI dan

menampilkan status dari setiap modul slave.

l), Master memiliki kemampuan untuk melakukan seffing pada setiap modul dalam node

2. Kajian Pustaka

2.1.

Protokol LIN

[21

Protokol LIN dibangun di atas protokol UART yang berarti semua messaKe yang dikirim dalam lw\ di eth(l(ling sesuai protokollJART lni dapat menurunkan hiaya produksi dari segi perancangan IC karena hanya diperlukan sebuah tranceiver untuk konversi tegangan saja sehingga tidak memerlukan perancangan IC untuk mengatur kerja protokol dan selanjutnya

protokol cukup diatur melalui perangkat lunak Hal ini didukung dengan hampir semua

mikrokontroler telah mempunyai fasilitas UART

Sebagai jalur data LIN diimplementasikan menggunakan single wire sebagai penghubung antar node, oleh karenanya LIN sangat praktis dari sisi pengkabelan. Tapi disisi lain menyebabkan nilai yang lebih tinggi pada Eleclromagnetic Emission (EME) dibandingkan dengan twisted pair seperti halnya CAN atau MOST. Untuk menjaga EME tetap rendah maka

slew rate dari signet! dan juga handwithnya hams dikontrol. Berdasarkan alasan diatas maka data transfer pada bus tidak dapat melebihi half(frate sebesar 20Kbs/s. Jaringan LIN mempunyai

panjang maksimal 40 meter

/Jus l111e dril·er LIN berdasar dari standar ISO 9141 Terdiri dari bidirectional /m,, lith'

LIN yang tersambung dengan setiap driver receh·er pada masing-masing 11ode dengan terminasi sebuah resistor dan dioda ke tegangan supply positif Ysxr (Gambar 2) Dioda berfungsi untuk

mencegah tidak terkontrolnya power ウオーーセQᄋ@ ECU oleh hus dalam kasus loss HセェGァイッオョ、@

(6)

Techm:. Jurnalllnuah Ekktrotekmka VoL Y No.2 oォエッ「セNZZイ@

..::ow Hal J71 .... JXS

Vshil't_5AT

[image:6.1054.31.477.73.323.2] [image:6.1054.29.497.290.628.2]

...

____,...

...

Vshlf':_3.t·Je

I

t

/MasterECU

r '

-· ...

V3u10: internal supply for electronics

Gambar 2. LIN hus driPer line [I, h.ll5]

Terdapat dua tingkat tegangan logika LIN yaitu dominallf dan recessive. Dominant

mewakili logika 0 sedangkan recessive mewakili logika 1. Level tegangan logika LIN untuk

11ode pengirim dan penerima adalah berbeda. Dalam node pengirim kondisi domiua11t terjadi saat tegangan pada bus LIN dibawah 20% dari tegangan masukan transceiver, sedangkan dalam node

penerima kondisi domiuallf terjadi saat tegangan lms LIN dibawah 40% tegangan masukan

lra11sceiver. Sementara kondisi recessive pada node pengirim terjadi saat tegangan hus

LIN

diatas 80% tegangan transceiver sedangkan pada node penerima tetjadi saat tegangan hus LIN diatas 60% tegangan masukan transceiver. Kondisi tingkat logika LIN dapat dilihat pada Gambar 3. Detail tentang struktur frame LIN dapat dilihat pada acuan [2].

driver node

'

receiver node \1

sup.-+1----1 recesstve

QSPEセMMMMMNヲMMMMMMMM|M

recessive

TPセセᄋ@ MイMMセMMMMMMMMMセ@

dominant dominant

qambar 3. Tingkat Tegangan Logika Bus pad a LIN [ l, h. 116]

IC MCP202X menyediakan antarmuka f1sik antara mikrokontroler dan hall-duplex LIN

bus. Hal ini dimaksudkan untuk otomotif dan industri dengan hus serial kecepatan sampai 20

Kbaud. MCP202X menyediakan ha(l-dnplex, dua arah komunikasi antarmuka antara

176

PROTOTJPE SltART 1/0C\'F l>f',\'(iA!Y PROTOCOL LOC4L FNTERCONVECT NETWORK

/'ollullg rVII'UI/1/I)kO. HuriWIIO K. f'Vurdalla, !>am/UlJ(I/1 I 1

10//1{)

mikrokontroler dan jaringan serial /ms. Perangkat ini akan mentranslasikan logika level tegangan

CMOS I TTL ke ャッセゥォ。@ level tegangnn LIN dan sebaliknya.

3. Pet·ancangan

3.1.

Pet·angkat Keras

Node .Mlt,\·ter

menggunakan bahasa pemorgramman C# dan terhubung dengan jaringan LIN melalw UARI

Pada uode nw.'>·ler hanya terdapal satu modul elektronik yaitu cm1wr1er tingkat tegangan log1ka

RS232 menjadi tingkat tegangan logika LIN sesuai dengan skema masler node pada Gambar 4

Rangkaian ini menggunakan lC MAX232 yang berfungsi menghubungkan antara modul UART

d<1n ko111puter vang mempunym kduanu1 data dengan level tegangan RS2i':' dengnn ェョイゥョセセ。ョ@

level tegangan LIN yang menggunakan

IC

transceiver LIN MCP2021 yang mempunyai masukan

data dengan level tegangan TTL

Gam bar 4 Skema Rangkaian Perangkat Keras A faster Nodi:'

3.2. Perancangan Hardware

Slave

A

Slal'e A merupakan uode yang menangani pengendalian suhu ruangan. Dalam uode ini

terpasang sebuah modul mikrokontroler ATmega8535, sensor suhu LM35, modul pemanas

menggunakan elemen pemanas dan kipas AC dengan sumber tegangan 220V AC. modul

pendingin n1et1ggunakan kij)3S l)C dengan sun1ber dingin (til:\· Q」・Iセ@ dan lHセ{I@ l6x2 sebagai penampil data suhu 1Uanga11

(7)

Techm:. Jurnalllnuah Ekktrotekmka VoL Y No.2 oォエッ「セNZZイ@

..::ow Hal J71 .... JXS

Vshil't_5AT

[image:7.1054.35.486.203.583.2]

...

____,...

...

Vshlf':_3.t·Je

I

t

/MasterECU

r '

-· ...

V3u10: internal supply for electronics

Gambar 2. LIN hus driPer line [I, h.ll5]

Terdapat dua tingkat tegangan logika LIN yaitu dominallf dan recessive. Dominant

mewakili logika 0 sedangkan recessive mewakili logika 1. Level tegangan logika LIN untuk

11ode pengirim dan penerima adalah berbeda. Dalam node pengirim kondisi domiua11t terjadi saat tegangan pada bus LIN dibawah 20% dari tegangan masukan transceiver, sedangkan dalam node

penerima kondisi domiuallf terjadi saat tegangan lms LIN dibawah 40% tegangan masukan

lra11sceiver. Sementara kondisi recessive pada node pengirim terjadi saat tegangan hus

LIN

diatas 80% tegangan transceiver sedangkan pada node penerima tetjadi saat tegangan hus LIN diatas 60% tegangan masukan transceiver. Kondisi tingkat logika LIN dapat dilihat pada Gambar 3. Detail tentang struktur frame LIN dapat dilihat pada acuan [2].

driver node

'

receiver node \1

sup.-+1----1 recesstve

QSPEセMMMMMNヲMMMMMMMM|M

recessive

TPセセᄋ@ MイMMセMMMMMMMMMセ@

dominant dominant

qambar 3. Tingkat Tegangan Logika Bus pad a LIN [ l, h. 116]

IC MCP202X menyediakan antarmuka f1sik antara mikrokontroler dan hall-duplex LIN

bus. Hal ini dimaksudkan untuk otomotif dan industri dengan hus serial kecepatan sampai 20

Kbaud. MCP202X menyediakan ha(l-dnplex, dua arah komunikasi antarmuka antara

176

PROTOTJPE SltART 1/0C\'F l>f',\'(iA!Y PROTOCOL LOC4L FNTERCONVECT NETWORK

/'ollullg rVII'UI/1/I)kO. HuriWIIO K. f'Vurdalla, !>am/UlJ(I/1 I 1

10//1{)

mikrokontroler dan jaringan serial /ms. Perangkat ini akan mentranslasikan logika level tegangan

CMOS I TTL ke ャッセゥォ。@ level tegangnn LIN dan sebaliknya.

3. Pet·ancangan

3.1.

Pet·angkat Keras

Node .Mlt,\·ter

menggunakan bahasa pemorgramman C# dan terhubung dengan jaringan LIN melalw UARI

Pada uode nw.'>·ler hanya terdapal satu modul elektronik yaitu cm1wr1er tingkat tegangan log1ka

RS232 menjadi tingkat tegangan logika LIN sesuai dengan skema masler node pada Gambar 4

Rangkaian ini menggunakan lC MAX232 yang berfungsi menghubungkan antara modul UART

d<1n ko111puter vang mempunym kduanu1 data dengan level tegangan RS2i':' dengnn ェョイゥョセセ。ョ@

level tegangan LIN yang menggunakan

IC

transceiver LIN MCP2021 yang mempunyai masukan

data dengan level tegangan TTL

Gam bar 4 Skema Rangkaian Perangkat Keras A faster Nodi:'

3.2. Perancangan Hardware

Slave

A

Slal'e A merupakan uode yang menangani pengendalian suhu ruangan. Dalam uode ini

terpasang sebuah modul mikrokontroler ATmega8535, sensor suhu LM35, modul pemanas

menggunakan elemen pemanas dan kipas AC dengan sumber tegangan 220V AC. modul

pendingin n1et1ggunakan kij)3S l)C dengan sun1ber dingin (til:\· Q」・Iセ@ dan lHセ{I@ l6x2 sebagai penampil data suhu 1Uanga11

(8)

Te 「ョセ@ JumnJ Ilmiah EJektrolek.ruka 'ol. No . .... Oktobcr 2 U Hal 7 - I 5

Slave

B dan

Slave

C pada protocol dasamya sama dengan perbedpan pada yang

dikendalikan. Misal untuk

Slave

B dibutuhkan relay AC, saklar manual, dan Sensor Cahaya.

Sedangkan pada

'lave

C,

driver motor, sensor pintu, aJaram, dan pengunci pintu solenoid.

3.3. Maket

Sma1'1

House

Maket

smart

lmrt.

c

beruh1ran Iebar

em,

tin gi

em.

dan panjang

em

Terdapat

atu pintu terle

di depan den an ebuah pen nci eJektronik. JendeJa sebanyak dua buah

dipasang pada sisj samping kanan dan samping kiri. Peletakan sensor cahaya terdapat pada

ba

ian

ata maket.

_ _

..._---=--Gambar 5. Rancangan Maket Sistem

Untuk memudahkan pengguna di uat antarmuka den

an

pengguna seperti pada Gambar

6.

178

PROTOTLPE

N |セOart@

HOUSE DE GAN PROTO OL L

:AL

INTERCO

(T

NETWORK

P nang

Wiratmoko.

Harta/11 K.

Wardana, Darmawan Uwmo

• I It ! ill" ' - ')(

). Mセ@ . .;..;,. .,.... .. . .

sエ。エオセ@ Node

• lwa9

• SllwC

SiupScte<UI

28.50

c

iセ@ セ@ Otao •

GZNiooic[ィPfヲセ@

:; ...tel ON P811dr9'•

I

simAc サsセ@

Bt.h.hnWa Kfi

I

Bli\aJI!rdaial(atWin

I

[ セ@

I

s ling lolotla

v j 0

Korwbt Jendela PWu

Jendela Kanan

Jendela ICiri

Pintu

Gambar 6.

Tampilan Aplikasi Node Master

4. Pengujian Si tern

Untuk mengukur kinerja dan tingkat keberhasilan sistem tersebut, dilal-ukan pengujian

meJiputi pengujian protokol

LIN,

pengujian modul elektronik: disertai modul aktuator pada tiga

node slave dan pengujian pengendaliao modul pada se6ap node slave melaJui node master.

Gam

ar 7 1uenunjukkan aktivitas bus yang terdete · dengan aplikasi Serial P

rt

Monitor. Selama 5 menit percobaan tidak terdapat kesalahan pengiriman maupun kesalahan

penerimaan

response.

Pada

slave

A,

yang berfungsi menampilkan

response

yang dikirim oleh

ma. ter

berupa string "MASTER", juga tidak terdapat kesalahan.

Hal

ini ditunjukkan dengan

string "MASTER" yang ditampilkan pada LCD tidak mengalami perubahan. Dari basil

pengujian diatas, dapat disimpulkan perancangan komunikasi antar

node

menggunakan protokol

LIN

teJah berhasi

I. [image:8.1052.7.507.19.661.2]
(9)

Te 「ョセ@ JumnJ Ilmiah EJektrolek.ruka 'ol. No . .... Oktobcr 2 U Hal 7 - I 5

Slave

B dan

Slave

C pada protocol dasamya sama dengan perbedpan pada yang

dikendalikan. Misal untuk

Slave

B dibutuhkan relay AC, saklar manual, dan Sensor Cahaya.

Sedangkan pada

'lave

C,

driver motor, sensor pintu, aJaram, dan pengunci pintu solenoid.

3.3. Maket

Sma1'1

House

Maket

smart

lmrt.

c

beruh1ran Iebar

em,

tin gi

em.

dan panjang

em

Terdapat

atu pintu terle

di depan den an ebuah pen nci eJektronik. JendeJa sebanyak dua buah

dipasang pada sisj samping kanan dan samping kiri. Peletakan sensor cahaya terdapat pada

ba

ian

ata maket.

_ _

..._---=--Gambar 5. Rancangan Maket Sistem

Untuk memudahkan pengguna di uat antarmuka den

an

pengguna seperti pada Gambar

6.

178

PROTOTLPE

N |セOart@

HOUSE DE GAN PROTO OL L

:AL

INTERCO

(T

NETWORK

P nang

Wiratmoko.

Harta/11 K.

Wardana, Darmawan Uwmo

• I It ! ill" ' - ')(

). Mセ@ . .;..;,. .,.... .. . .

sエ。エオセ@ Node

• lwa9

• SllwC

SiupScte<UI

28.50

c

iセ@ セ@ Otao •

GZNiooic[ィPfヲセ@

:; ...tel ON P811dr9'•

I

simAc サsセ@

Bt.h.hnWa Kfi

I

Bli\aJI!rdaial(atWin

I

[ セ@

I

s ling lolotla

v j 0

Korwbt Jendela PWu

Jendela Kanan

Jendela ICiri

[image:9.1052.15.498.44.557.2]

Pintu

Gambar 6.

Tampilan Aplikasi Node Master

4. Pengujian Si tern

Untuk mengukur kinerja dan tingkat keberhasilan sistem tersebut, dilal-ukan pengujian

meJiputi pengujian protokol

LIN,

pengujian modul elektronik: disertai modul aktuator pada tiga

node slave dan pengujian pengendaliao modul pada se6ap node slave melaJui node master.

Gam

ar 7 1uenunjukkan aktivitas bus yang terdete · dengan aplikasi Serial P

rt

Monitor. Selama 5 menit percobaan tidak terdapat kesalahan pengiriman maupun kesalahan

penerimaan

response.

Pada

slave

A,

yang berfungsi menampilkan

response

yang dikirim oleh

ma. ter

berupa string "MASTER", juga tidak terdapat kesalahan.

Hal

ini ditunjukkan dengan

string "MASTER" yang ditampilkan pada LCD tidak mengalami perubahan. Dari basil

pengujian diatas, dapat disimpulkan perancangan komunikasi antar

node

menggunakan protokol

LIN

teJah berhasi

I.
(10)

T セ」ィョセ@ Jurnal Jlmiah Elcktrotcknika Vol. ') No 2 Oktobcr 2010 Hal 171 1 X5

Bセ@ DPYirP -(OM t frt>e Senal Port Momtor- (Request Ylew.::. .

jセ@

fゥセ@

..

Zセセ@

__

|Qセ@

__

AセPセMMMMセセセセセMMMセMMMM

__

セャエゥ@

l

\J

D

El

@

ll>

e

\'lJ

I

en

QJ

[]

®

! @.

セ@

I 0

j

セA@

fl

i

セG@

<€ss Cl He<idrr F rarne 1 dengan PID=U.>dl

I

aセPOPUORPBQPWZRQZRTNTPVVT{KPNPSQSウ・」ッョ、ウI@

r•.o-,,-,, _,_

.UA

セ@ r Lセャ@ ) - - - -· ャエjセQャOヲセGZ@ MセOjヲエセセ@ ャセャエセャャャZゥᄋᄋセ@ __. _ ,- セN@ UA

セMセ@ セZ・ュ「\、ゥ@ ッャ・セイ@ master --- イュセウエ・イ@ untuk \

Request: 10/05/2010 7:21 24.40664 (+ seconds) SlaveA oer.Jp.:,'\ "M.A.STE R"

masterセN@ UB

Check·::urTr Eiyte/

55 42 73 6C 61 76 65 42 5E -, セS@ aveB"

r・セ・@

:10/05120107:21:24.5316

QUVセ」セ⦅ウャ@

_

1

h・[[ェセMセMNfイL。イ@

•.

pセセセTI@

on " rl

rセ@

... pun [ arr _.,J,," -' . UA ; /

セョエオゥᄋN@ r . .i]E!Pr ,/

aョウキ・セZ@ 1 05/2010-7:2124.57864[+0.0313 se\s)

I

55 ll h・。、セイ@ Yang d1tenma Checksum Byte UA

kt>mbali oleh tv1flster ·

Request: 10/0512010 7:21 24.57864 (+0.0000 seconds I

セi@ 41 53 54 45 52 70 DO 55 42

Answer: 10/0512010 7:21:24.67264 [+0.0313 seconds)

55 42 73 !Sf: 61 76 65 42 SE

Request: 10/05/2010 7:21:24.71964 (+0.0156 seconds)

00 セU@ C1

Answer 10/05/2010 7:21:24.76564 (+0.0313 seconds)

55 Cl

Request: 1 0/05/201 0 7: 21 . 24. 76564 ( +0. 0000 seconds I

!Ready

MAgTERp. UB

TJBslaveBA

.UA

UA

---

--

セ@

Gambar 7. Aktivitas Bus Pada Komunikasi Antar Node

4.1.

Pengujian J\1odul Slave A

4.1.1. Pengujian Pemanas

Mode

セヲ。ョオ。ャ@

Pengujian dilakukan untuk mengetahui perbandingan peningkatan delay picu triac pada elemen pemanas dengan tingkat suhu yang dihasilkan oleh pemanas. Pengujian dilakukan J

i

dengan mengatur level intensitas pemanasan yang dilakukan melalui aplikasi node master

dengan mengatur rrockhar intensitas pada panel pengendali slm·e A saat sistem beketja pada mode pengendalian suhu <-:ecara manual lntensitas vang: merupakan representasi sudut picu,

180

PROT011PE .\'Al4RT HOUSE IJEN(iAl\' PROTOCOl. LOC4L llVTERCONNECT NETWORK

Ponang Wiratmoko, Hartanto K Wardana, lJannawon ( l!omu

terbagi dalam 50 level pemanasan. Berdasarkan setiap level pemanasan mewakili delay picu sebesar 0 2 ms

Delay picu diatur dengan pengiriman headerji-ame ID OxlO diikuti pengiriman re.\}JO/Ise

oleh master bempa nilai level pemanasan sesuai dengan nilai pada trackhar. Re,\jJOnse dari

header tersebut akan diterima oleh slave A dengan action bempa pengubahan nilai delay picu

dipantau kenaikan suhu setiap menitnya

Dari basil pengujian didapat bahwa untuk menaikkan suhu ruangan, delay picu maksimal

yang diberikan sebesar 7,6 ms atau saat rrackhar intensitas pemanasan diatur sebesar 12 Jika delay picu yang diberikan melebihi 7,6 ms, pemanas tidak mampu untuk menaikkan suhu

mangan. Hal ini terjadi karena daya diberikan kepada elemen ketika delay picu melebihi 7,6 ms

tidak cuk"Up untuk disebarkan keselumh mangan. Dengan daya maksimal yaitu saat tidak

terdapat delay pemicuan triac (level trackhar diatur sebesar 50), rata-rata kenaikan suhu setiap menitnya adalah 0,96 °C/menit. Dari hasil pengujian juga dapat dilihat bahwa pembahan suhu

per menit selalu meningkat.

4.1.2. Pengujian Pendingin Ruangan

Pengujian clilakukan untuk mengetahui perbandingan besar duty L:vcle isyarat PWM ケ。ョセ@

dihasilkan oleh slave sebagai pengendali kecepatan kipas pendingin dengan tingkat pembahar suhu yang dihasilkan Pengujian dilakukan dengan mengatur level pendinginan melalui aplikas

node master. Level pendinginan diatur tnelalui trackbar intensitas saat slave A bekerja pad< mode pengendalian suhu secara manual dan kondisi pendingin aktif

Intensitas pendinginan stare A diatur oleh node master dengan mengirimkan heade1 ji'ame ID Ox 12 diikuti re.\]JO/Ise dengan panjang 1 hyte berupa nilai level pendinginan sesua denoan nilai 0 trackbar intensitas. Re.\ponse akan diterima oleh stare A untuk mengubah nila

register OCRO. Nilai register OCRO akan mengubah duty (yc/e isyarat PWM yang dihasilkan Sesuai dengan perancangan pada bab III kenaikan setiap level intensitas mewakili kenaikan ' nilai OCRO.

Pengujian setiap level pendinginan dilakukan selama ) menit dan dipantau suhu keluara1

setiap menitnya untuk mengetahui tingkat pembahan suhu yang dihasilkan. Berdasarkan hasi

pengujian, kemampuan modul pendingin untuk menurunkan suhu dimulai saat level pendingina1

[image:10.1051.69.445.63.580.2]
(11)

T セ」ィョセ@ Jurnal Jlmiah Elcktrotcknika Vol. ') No 2 Oktobcr 2010 Hal 171 1 X5

Bセ@ DPYirP -(OM t frt>e Senal Port Momtor- (Request Ylew.::. .

jセ@

fゥセ@

..

Zセセ@

__

|Qセ@

__

AセPセMMMMセセセセセMMMセMMMM

__

セャエゥ@

l

\J

D

El

@

ll>

e

\'lJ

I

en

QJ

[]

®

! @.

セ@

I 0

j

セA@

fl

i

セG@

<€ss Cl He<idrr F rarne 1 dengan PID=U.>dl

I

aセPOPUORPBQPWZRQZRTNTPVVT{KPNPSQSウ・」ッョ、ウI@

r•.o-,,-,, _,_

.UA

セ@ r Lセャ@ ) - - - -· ャエjセQャOヲセGZ@ MセOjヲエセセ@ ャセャエセャャャZゥᄋᄋセ@ __. _ ,- セN@ UA

セMセ@ セZ・ュ「\、ゥ@ ッャ・セイ@ master --- イュセウエ・イ@ untuk \

Request: 10/05/2010 7:21 24.40664 (+ seconds) SlaveA oer.Jp.:,'\ "M.A.STE R"

masterセN@ UB

Check·::urTr Eiyte/

55 42 73 6C 61 76 65 42 5E -, セS@ aveB"

r・セ・@

:10/05120107:21:24.5316

QUVセ」セ⦅ウャ@

_

1

h・[[ェセMセMNfイL。イ@

•.

pセセセTI@

on " rl

rセ@

... pun [ arr _.,J,," -' . UA ; /

セョエオゥᄋN@ r . .i]E!Pr ,/

aョウキ・セZ@ 1 05/2010-7:2124.57864[+0.0313 se\s)

I

55 ll h・。、セイ@ Yang d1tenma Checksum Byte UA

kt>mbali oleh tv1flster ·

Request: 10/0512010 7:21 24.57864 (+0.0000 seconds I

セi@ 41 53 54 45 52 70 DO 55 42

Answer: 10/0512010 7:21:24.67264 [+0.0313 seconds)

55 42 73 !Sf: 61 76 65 42 SE

Request: 10/05/2010 7:21:24.71964 (+0.0156 seconds)

00 セU@ C1

Answer 10/05/2010 7:21:24.76564 (+0.0313 seconds)

55 Cl

Request: 1 0/05/201 0 7: 21 . 24. 76564 ( +0. 0000 seconds I

!Ready

MAgTERp. UB

TJBslaveBA

.UA

UA

---

--

セ@

Gambar 7. Aktivitas Bus Pada Komunikasi Antar Node

4.1.

Pengujian J\1odul Slave A

4.1.1. Pengujian Pemanas

Mode

セヲ。ョオ。ャ@

Pengujian dilakukan untuk mengetahui perbandingan peningkatan delay picu triac pada elemen pemanas dengan tingkat suhu yang dihasilkan oleh pemanas. Pengujian dilakukan J

i

dengan mengatur level intensitas pemanasan yang dilakukan melalui aplikasi node master

dengan mengatur rrockhar intensitas pada panel pengendali slm·e A saat sistem beketja pada mode pengendalian suhu <-:ecara manual lntensitas vang: merupakan representasi sudut picu,

180

PROT011PE .\'Al4RT HOUSE IJEN(iAl\' PROTOCOl. LOC4L llVTERCONNECT NETWORK

Ponang Wiratmoko, Hartanto K Wardana, lJannawon ( l!omu

terbagi dalam 50 level pemanasan. Berdasarkan setiap level pemanasan mewakili delay picu sebesar 0 2 ms

Delay picu diatur dengan pengiriman headerji-ame ID OxlO diikuti pengiriman re.\}JO/Ise

oleh master bempa nilai level pemanasan sesuai dengan nilai pada trackhar. Re,\jJOnse dari

header tersebut akan diterima oleh slave A dengan action bempa pengubahan nilai delay picu

dipantau kenaikan suhu setiap menitnya

Dari basil pengujian didapat bahwa untuk menaikkan suhu ruangan, delay picu maksimal

yang diberikan sebesar 7,6 ms atau saat rrackhar intensitas pemanasan diatur sebesar 12 Jika delay picu yang diberikan melebihi 7,6 ms, pemanas tidak mampu untuk menaikkan suhu

mangan. Hal ini terjadi karena daya diberikan kepada elemen ketika delay picu melebihi 7,6 ms

tidak cuk"Up untuk disebarkan keselumh mangan. Dengan daya maksimal yaitu saat tidak

terdapat delay pemicuan triac (level trackhar diatur sebesar 50), rata-rata kenaikan suhu setiap menitnya adalah 0,96 °C/menit. Dari hasil pengujian juga dapat dilihat bahwa pembahan suhu

per menit selalu meningkat.

4.1.2. Pengujian Pendingin Ruangan

Pengujian clilakukan untuk mengetahui perbandingan besar duty L:vcle isyarat PWM ケ。ョセ@

dihasilkan oleh slave sebagai pengendali kecepatan kipas pendingin dengan tingkat pembahar suhu yang dihasilkan Pengujian dilakukan dengan mengatur level pendinginan melalui aplikas

node master. Level pendinginan diatur tnelalui trackbar intensitas saat slave A bekerja pad< mode pengendalian suhu secara manual dan kondisi pendingin aktif

Intensitas pendinginan stare A diatur oleh node master dengan mengirimkan heade1 ji'ame ID Ox 12 diikuti re.\]JO/Ise dengan panjang 1 hyte berupa nilai level pendinginan sesua denoan nilai 0 trackbar intensitas. Re.\ponse akan diterima oleh stare A untuk mengubah nila

register OCRO. Nilai register OCRO akan mengubah duty (yc/e isyarat PWM yang dihasilkan Sesuai dengan perancangan pada bab III kenaikan setiap level intensitas mewakili kenaikan ' nilai OCRO.

Pengujian setiap level pendinginan dilakukan selama ) menit dan dipantau suhu keluara1

setiap menitnya untuk mengetahui tingkat pembahan suhu yang dihasilkan. Berdasarkan hasi

pengujian, kemampuan modul pendingin untuk menurunkan suhu dimulai saat level pendingina1

(12)

tセ」ィョエ@ Jurnalllmmh Eh:ktrot-.:knika Vol. 9 No 2 Oktobt:r セPQP@ Hal 171 t:-s5

diatur pada nilai22, yaitu saat register OCRO bernilai 110. Dengan nilai OCRO sama dengan 110 maka tegangan masukan kipas adalah: ( ll0/255)* 16V=6,9 Volt.

Dari hasil pengujian juga dapat dilihat bahwa laju maksimal penurunan suhu per menit

terjadi saat kipas pendingin mendapatkan tegangan masukan maksimal yaitu saat OCRO bernilai

250 dengan laju 0, 74 °C/menit. Pada proses pendinginan dengan level l dan level 5 didapat basil

sehingga kenaikan atau penurunan suhu dalam ruangan bukan merupakan hasil penganah da1 i

kipas pendingin

4.1.3. Pengujian Modul Pengendali Suhu Ruangan Ototomatis

Pengujian modul pengendalian suhu otomatis bertujuan untuk mengetahui kemampuan

modul untuk menyesuaikan suhu ruangan sesuai tetapan yang diinginkan. Pengujian dilakukan

dengan mengatur tetapan suhu melalui node master dengan nilai tetapan suhu sesuai dengan spesifikasi yang direalisasikan yaitu suhu 20 °( sampai 34 "C Pengujian dilakukan selama 10 menit setiap variasi tetapan suhu dengan pemantauan setiap menit.

Untuk mengatur suhu yang diinginkan, moster akan mengirim header.fi'ome dengan ID OxOE dan response adalah tetapan suint yang diinginkan saat slave A bekerja pada mode pengendalian suhu secara otomatis.Setelah response diterima oleh slave maka modul pemanas dan pendingin akan otomatis bekerja menyesuaikan tetapan suhu yang diinginkan.

Berdasarkan hasil pengujian, suhu keluaran minimal yang dapat diturunkan oleh modul

pengendali suhu adalah sebesar 22,5

°C

Suhu tersebut dicapai dengan titik suhu awal adalah

28,5 °C dan dicapai dalam waktu 10 menit. Sementara kemampuan modul pengendali suhu

untuk mencapai suhu maksimal adalah 34 °C Pad a pengujian dicapai dalam waktu 10 menit saat titik suhu awal adalah 22,5

oc

4.2. Pengujian Modul Slave B

4.2.1. Pengujiap Sensor lntensitas Cahaya

J

Pengujian sensor intensitas cahaya bertujuan untuk mengetahui perbandingan kondist

cahaya dengan rentang tegangan keluaran sensor Tabel l menunjukkan nilai tegangan keluaran

sensor pada waktu tertentu.

182

PROTOTIPE L|セQ|ヲエrt@ 1/0U.\'E DENGAlV PROTOCOl. IJJC41" INTERCONNECT NETWORK

Ponaug Wiratmoko, Hartalllu Ji. lf'urdaua, Durma11a11 Utumu

T b ll P a e . enguJtan ensor Cl

s

a

1a va

セォエオMイt・ァ。ョァ。ョ@ Keluaran) Kondisi Cahaya Kondisi Cahaya

WIB) Sensor (Volt) i Pengukuran Perancan_&an

7.00 4- 4,3 Terang Terang

i

09.00 4,5-4,95 Terat'lg Terat!S_

QセEMKMᄋ@

4,9-4,95 t・イ。ョセ@ Terang

l

. 15 00 4,4-4,95 Terang Teran

4.2.2. Pengujian Pengendalian Lampo Terkontrol Master

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakab modul lampu pijar pada slave C dapat berkomunikasi secara benar dengan aplikasi pada node master. Pengujian dilakukan dengan

menekan tomboluntuk mematikan atau menghidupkan masing-masing lampu pada aplikasi node

master saat slaw B bekerja dalam mode master control. Proses ini dilakukan master dengan

mengirim header Fame dengan ID Oxl4. Re.\po11se sepanjang 1 hyte data akan dikirim oleh

masler berupa nilai keadaan yang diinginkan. Kemudian indikator nyala lampu pada panel

pengontrol akan ben1bah sesuai kondisi yang dideteksi oleh sensor pada slave B.

4.2.3. Pengujian Pengendali Lampu Otomatis

Pengujian bertujuan untuk mengetahui kondisi lampu berdasarkan intensitas cahaya

diluar ruangan. Pengujian dilakukan dengan mengatur mode kerja slave B menjadi otomatis melalui combohox. Pada mode ini, tombol Switch Lampu nonaktif Setelah penekanan tombol "SET' master mengirim header Fame dengan ID Oxl2 diikuti pengiriman イ・NセーッQQウ・@ b1·1e

bernilai Ox04 kepada slm·e B. Setelah menerima rnponse tersebut, slave B mengubah mode kerja pengendali lampu menjadi mode otomatis.

Indikator kondisi cahaya pada panel pengendali slave B bembah sesuai kondisi cahaya yang terdeteksi oleh sensor pada slave B. Data kondisi cahaya diperoleh 11ode master melalui

ji-ame dengan ID Ox07. lndikator lampu panel pengendali bembah sesuai kondisi lampu dengan data yang diperolch melalui frame dengan ID Ox08. S'/are B akan mengatur kondisi lampu nyala/mati sesuai dengan kondisi cahaya pada luar ruangan.

(13)

tセ」ィョエ@ Jurnalllmmh Eh:ktrot-.:knika Vol. 9 No 2 Oktobt:r セPQP@ Hal 171 t:-s5

diatur pada nilai22, yaitu saat register OCRO bernilai 110. Dengan nilai OCRO sama dengan 110 maka tegangan masukan kipas adalah: ( ll0/255)* 16V=6,9 Volt.

Dari hasil pengujian juga dapat dilihat bahwa laju maksimal penurunan suhu per menit

terjadi saat kipas pendingin mendapatkan tegangan masukan maksimal yaitu saat OCRO bernilai

250 dengan laju 0, 74 °C/menit. Pada proses pendinginan dengan level l dan level 5 didapat basil

sehingga kenaikan atau penurunan suhu dalam ruangan bukan merupakan hasil penganah da1 i

kipas pendingin

4.1.3. Pengujian Modul Pengendali Suhu Ruangan Ototomatis

Pengujian modul pengendalian suhu otomatis bertujuan untuk mengetahui kemampuan

modul untuk menyesuaikan suhu ruangan sesuai tetapan yang diinginkan. Pengujian dilakukan

dengan mengatur tetapan suhu melalui node master dengan nilai tetapan suhu sesuai dengan spesifikasi yang direalisasikan yaitu suhu 20 °( sampai 34 "C Pengujian dilakukan selama 10 menit setiap variasi tetapan suhu dengan pemantauan setiap menit.

Untuk mengatur suhu yang diinginkan, moster akan mengirim header.fi'ome dengan ID OxOE dan response adalah tetapan suint yang diinginkan saat slave A bekerja pada mode pengendalian suhu secara otomatis.Setelah response diterima oleh slave maka modul pemanas dan pendingin akan otomatis bekerja menyesuaikan tetapan suhu yang diinginkan.

Berdasarkan hasil pengujian, suhu keluaran minimal yang dapat diturunkan oleh modul

pengendali suhu adalah sebesar 22,5

°C

Suhu tersebut dicapai dengan titik suhu awal adalah

28,5 °C dan dicapai dalam waktu 10 menit. Sementara kemampuan modul pengendali suhu

untuk mencapai suhu maksimal adalah 34 °C Pad a pengujian dicapai dalam waktu 10 menit saat titik suhu awal adalah 22,5

oc

4.2. Pengujian Modul Slave B

4.2.1. Pengujiap Sensor lntensitas Cahaya

J

Pengujian sensor intensitas cahaya bertujuan untuk mengetahui perbandingan kondist

cahaya dengan rentang tegangan keluaran sensor Tabel l menunjukkan nilai tegangan keluaran

sensor pada waktu tertentu.

182

PROTOTIPE L|セQ|ヲエrt@ 1/0U.\'E DENGAlV PROTOCOl. IJJC41" INTERCONNECT NETWORK

Ponaug Wiratmoko, Hartalllu Ji. lf'urdaua, Durma11a11 Utumu

T b ll P a e . enguJtan ensor Cl

s

a

1a va

セォエオMイt・ァ。ョァ。ョ@ Keluaran) Kondisi Cahaya Kondisi Cahaya

WIB) Sensor (Volt) i Pengukuran Perancan_&an

7.00 4- 4,3 Terang Terang

i

09.00 4,5-4,95 Terat'lg Terat!S_

QセEMKMᄋ@

4,9-4,95 t・イ。ョセ@ Terang

l

. 15 00 4,4-4,95 Terang Teran

4.2.2. Pengujian Pengendalian Lampo Terkontrol Master

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakab modul lampu pijar pada slave C dapat berkomunikasi secara benar dengan aplikasi pada node master. Pengujian dilakukan dengan

menekan tomboluntuk mematikan atau menghidupkan masing-masing lampu pada aplikasi node

master saat slaw B bekerja dalam mode master control. Proses ini dilakukan master dengan

mengirim header Fame dengan ID Oxl4. Re.\po11se sepanjang 1 hyte data akan dikirim oleh

masler berupa nilai keadaan yang diinginkan. Kemudian indikator nyala lampu pada panel

pengontrol akan ben1bah sesuai kondisi yang dideteksi oleh sensor pada slave B.

4.2.3. Pengujian Pengendali Lampu Otomatis

Pengujian bertujuan untuk mengetahui kondisi lampu berdasarkan intensitas cahaya

diluar ruangan. Pengujian dilakukan dengan mengatur mode kerja slave B menjadi otomatis melalui combohox. Pada mode ini, tombol Switch Lampu nonaktif Setelah penekanan tombol "SET' master mengirim header Fame dengan ID Oxl2 diikuti pengiriman イ・NセーッQQウ・@ b1·1e

bernilai Ox04 kepada slm·e B. Setelah menerima rnponse tersebut, slave B mengubah mode kerja pengendali lampu menjadi mode otomatis.

Indikator kondisi cahaya pada panel pengendali slave B bembah sesuai kondisi cahaya yang terdeteksi oleh sensor pada slave B. Data kondisi cahaya diperoleh 11ode master melalui

ji-ame dengan ID Ox07. lndikator lampu panel pengendali bembah sesuai kondisi lampu dengan data yang diperolch melalui frame dengan ID Ox08. S'/are B akan mengatur kondisi lampu nyala/mati sesuai dengan kondisi cahaya pada luar ruangan.

(14)

4.3.

Pengujian Modul Slave C

4.3.

t.

Pengujian Modul Driver Mot01· Pengendali Jendela

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah modul slave C dapat berkomunikasi sccara benar dengan aplikasi node master. Pengujian dilakukan dengan penekanan tombol pada aplikasi node master untuk memberi perintah kepada slave C Untuk membuka atau menutup

.tendela dtgunakan trame dengan llJ ux 1/ dnku11 oteh re,,pouse yang <Jtlonm olen wastcl uens1 1 byte data yang akan diterima oleh slave C. Respouse yang bernilai OxO 1 akan mengubah posisi jendela kanan, sementara dengan response yang bernilai Ox02 akan mengubah posisi jendela kiri.

Pada saat re.sponse diterima, slave C mengubah posisi jendela berkebalikan dari posisi sebelumnya. Posisi jendela akan tertutup jika sebelumnya jendela pada posisi terbuka, sementara

posisi jendela akan terbuka jika sebelumnya jendela pada posisi tel1utup. Indikator posisi jendela

akan berwarna merah jika jendela dalam kondisi menutup dan akan berwarna abu-abu dalam

kondisi terbuka.

Untuk membuat posisi pintu terbuka/terkunci master berkomunikasi dengan slare C

melalui.fi·ame dengan ID Ox 18 yang diikuti re.sponse hyte Pad a saat re.\j)O/Ise diterima, slave C

mengubah posisi kunci berkebalikan dari posisi sebelumnya. Pada saat posisi terkunci. slal'e C

akan menarik batang solenoid sehingga posisi pengunci pintu terbuka. Sementara pada saat posisi terbuka, sl01·e C akan mendorong batang solenoid sehingga pintu terkunci

Pada panel slave C terdapat picture hox untuk mengaktifkan dan menonaktitkan sistem pengaman, bempa

buzzer

yang terpasang pada slaw C Pada saat status slave C terkunci, peringatan pada aplikasi node master akan muncul jika jendela dan/atau pintu dalam kondisi terbuka dan buzzer pada slave (' akan menyala

184

5. Kesimpulan

Berdasarkan dari pengujian ini, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

I. Sistem smart house berprotokol LIN berhasil direalisasikan pada maket dengan satu node master daQ tiga node slave. LIN yang berhasil dibuat memiliki lime base optimal bernilai

!

4 7 ms dengan haudrate sebesar 19200 bps

2. Pengaturan suhu dan pencahayaan ruangan serta pengendalian jendela, pengunci pintu

dan sistem peringatan dapat dilalllkan melalui aplikasi panel pengontrolnode master.

PROTOTIPE S1lJART 1/0USE [)£lV(,'AN PROTOCOL LOC4l ll\TERCONlVECT 1VETWORK

Ponang Wiratmoko. Hartamo K. Wardana. 1 Jarmawan Utomo

Daftar Pustaka

LIN Specification Package Revision 2.1:

http:/iwww.lin-subbus.org/index. php?pid=8&lang=en&sid:::cb4953 5, 2008

2. LIN Overview Presentation Motorola:

http:h-v·w\V licm fr/TMG/pdf/LIN pdf 2001\

'

.

(15)

4.3.

Pengujian Modul Slave C

4.3.

t.

Pengujian Modul Driver Mot01· Pengendali Jendela

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah modul slave C dapat berkomunikasi sccara benar dengan aplikasi node master. Pengujian dilakukan dengan penekanan tombol pada aplikasi node master untuk memberi perintah kepada slave C Untuk membuka atau menutup

.tendela dtgunakan trame dengan llJ ux 1/ dnku11 oteh re,,pouse yang <Jtlonm olen wastcl uens1 1 byte data yang akan diterima oleh slave C. Respouse yang bernilai OxO 1 akan mengubah posisi jendela kanan, sementara dengan response yang bernilai Ox02 akan mengubah posisi jendela kiri.

Pada saat re.sponse diterima, slave C mengubah posisi jendela berkebalikan dari posisi sebelumnya. Posisi jendela akan tertutup jika sebelumnya jendela pada posisi terbuka, sementara

posisi jendela akan terbuka jika sebelumnya jendela pada posisi tel1utup. Indikator posisi jendela

akan berwarna merah jika jendela dalam kondisi menutup dan akan berwarna abu-abu dalam

kondisi terbuka.

Untuk membuat posisi pintu terbuka/terkunci master berkomunikasi dengan slare C

melalui.fi·ame dengan ID Ox 18 yang diikuti re.sponse hyte Pad a saat re.\j)O/Ise diterima, slave C

mengubah posisi kunci berkebalikan dari posisi sebelumnya. Pada saat posisi terkunci. slal'e C

akan menarik batang solenoid sehingga posisi pengunci pintu terbuka. Sementara pada saat posisi terbuka, sl01·e C akan mendorong batang solenoid sehingga pintu terkunci

Pada panel slave C terdapat picture hox untuk mengaktifkan dan menonaktitkan sistem pengaman, bempa

buzzer

yang terpasang pada slaw C Pada saat status slave C terkunci, peringatan pada aplikasi node master akan muncul jika jendela dan/atau pintu dalam kondisi terbuka dan buzzer pada slave (' akan menyala

184

5. Kesimpulan

Berdasarkan dari pengujian ini, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

I. Sistem smart house berprotokol LIN berhasil direalisasikan pada maket dengan satu node master daQ tiga node slave. LIN yang berhasil dibuat memiliki lime base optimal bernilai

!

4 7 ms dengan haudrate sebesar 19200 bps

2. Pengaturan suhu dan pencahayaan ruangan serta pengendalian jendela, pengunci pintu

dan sistem peringatan dapat dilalllkan melalui aplikasi panel pengontrolnode master.

PROTOTIPE S1lJART 1/0USE [)£lV(,'AN PROTOCOL LOC4l ll\TERCONlVECT 1VETWORK

Ponang Wiratmoko. Hartamo K. Wardana. 1 Jarmawan Utomo

Daftar Pustaka

LIN Specification Package Revision 2.1:

http:/iwww.lin-subbus.org/index. php?pid=8&lang=en&sid:::cb4953 5, 2008

2. LIN Overview Presentation Motorola:

http:h-v·w\V licm fr/TMG/pdf/LIN pdf 2001\

'

.

Gambar

Gambar 2. LIN hus driPer line [I, h.ll5]
Gambar 2. LIN hus driPer line [I, h.ll5]
Gambar 5. Rancangan Maket Sistem
Gambar 6. Tampilan Aplikasi Node Master
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pada Gam bar 10 ini dapat dibandingkan dengan dengan persamaan masukan yang hanya dua baris hasilnya sama dengan persamaan dengan menggunakan ladder dan

Pada saat cuaca terang master clock dapat menerima data dari satelit dalam.. \Yaktu sekitar

Program monitoring ruangan akan dapat digunakan untuk mengatur alat deteksi dan menampilkan informasi suhu.Program Monitoring terdiri dari beberapa bagian informasi yaitu waktu,