• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI PRODUK LAPTOP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI PRODUK LAPTOP"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Taufiq Effendi

NIM : 062214125

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Taufiq Effendi

NIM : 062214125

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

vi

Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada

yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan

adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu

dengan kesiapan. -

Thomas A. Edison.

All our dreams can come true, if we have the courage to pursue

them.

Taufiq Effendi

KARYA INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK:

Keluarga besar Manteb dan Kartadiharjo yang kucintai

Bapak dan Ibu ku yang kucintai

Keempat kakakku, orin, tuti, dhani dan joko yang kusayangi

(8)

vii

ANALISIS PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI PRODUK LAPTOP

Taufiq Effendi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah harga dan kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli produk laptop pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2010 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kuisioner. Populasi yang digunakan dalam penelitian in adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang ingin membeli laptop di tahun 2010. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang ingin membeli laptop di tahun 2010. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Accidental sampling. Dengan menggunakan teknik sampling tersebut didapatkan 100 responden yang ingin membeli laptop di tahun 2010. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji F atau uji simultan dan determinasi.

(9)

viii

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF THE EFFECT OF PRODUCT COST AND QUALITY TOWARDS INTEREST IN PURCHASING NOTEBOOK

Taufiq Effendi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

The objective of this study is to identify whether the product cost and quality have any effect towards interest in purchasing notebook among students of Economics Faculty Sanata Dharma University of Yogyakarta.

The study was done in February – March 2010 in Sanata Dharma University of Yogyakarta. The data was obtained using questionnaire technique. The population in this study is all students of Economics Faculty Sanata Dharma University of Yogyakarta who intent to purchase notebook in 2010. Where as, the sample of this study is half of the students of Economics Faculty in Sanata Dharma University of Yogyakarta who intent to purchase notebook in 2010. The technique in obtaining sample uses Accidental sampling. By using the technique, it has been got 100 respondents who intent to purchase notebook in 2010. The data analysis technique uses double linier regression, F test or stimulant test and determination.

(10)

ix

Puji syukur dan terima kasih penulis haturkan kepada Bapa di Surga atas segala berkat dan rahmatNya, sehingga penulisan skripsi dengan judul “Analisis pengaruh harga dan kualitas produk terhadap minat beli produk laptop” dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan baik berkat bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt.,Q.I.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak T. Handono Eko P., MBA, Ph.D., selaku dosen pembimbing akademik yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama berkuliah di Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma. 5. Bapak A. Yudi Yuniarto SE, MBA, selaku dosen pembimbing I, yang

(11)

x

dan kesabaran sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.

6. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G., M. Si., selaku dosen pembimbing II, yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan memberikan masukan, saran, dan semangat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, yang telah memberikan bekal pengetahuan dan bantuannya kepada penulis selama ini.

8. Orang tua tersayang yang selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya, doa, kasih sayang, dan bimbingan yang sangat berharga buatku. Kalian adalah segalanya dalam hidupku.

9. Kakak-kakakku (mba' orin, mba’ tuti, mba’ dhani dan mas joko) yang memberikan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

10.Keluarga besar Manteb dan keluarga besar Kartadiharjo yang selalu memberikan doa yang terbaik, kasih sayang, dan bimbingan yang sangat berharga buatku.

11.Teman-teman MPT pak Yudi (Ine, Mirsa, Yanti, Trisna, Rara, Ika, Ike, Tina, Topik, Ema, Dicky dan Dede) yang telah memberi semangat dan refrensi dalan menyelesaikan skripsi ini.

(12)

xi

Textoe-Irwanto, Nyah Merry, Nyah Vivie, Nyah Erlin) yang memberikan semangat dan keceriaannya disaat butek ngerjain skripsi.

14.Buat ia yang telah memberikan kasih sayang, kesetiaan, semangat, dan dukungan dengan tulus dan sepenuh hati selama ini.

15.Teman-teman “Jeki futsal” (Hendro, Fendi, Arya, Dede, Ndaru, Bintang) yang memberikan semangat dan keceriaannya.

16.Buat mba’ ine, mba’ layung, maz Ghe yang telah membantu jika ada masalah dalam pembuatan skripsi.

17.Spesial buat “My Lovely Mba’ JUMERku-Jupiter Merahku” terimakasih karena dirimu yang tidak pernah rewel saat mengantar tuanmu ini kemana aja dan dirimu tidak akan pernah tergantikan.

18.Semua pihak yang telah mendukung dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih banyak atas bantuannya.

Ahkirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki berbagai kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semoga skripsi ini bisa semakin memuliakan kebesaran Nama Tuhan serta bermanfaat bagi banyak pihak dan dapat menjadi bahan refrensi bagi rekan-rekan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, 25 Agustus 2010.

(13)

xii

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFFTAR GAMBAR ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

(14)

xiii

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Pendahhuluan ... 7

B. Pengertian Laptop ... 7

C. Pemasaran ... 8

1. Pengertian Pemasaran ... 8

2. Konsep Pemasaran ... 9

D. Perilaku Konsumen ... 10

1. Pengertian Perilaku Konsumen ... 10

2. Model Perilaku Konsumen ... 11

3. Persepsi Konsumen ... 12

4. Implikasi Perilaku Konsumen Pada Strategi Pemasaran ... 12

5. Keputusan Pembelian ... 13

6. Faktor – Faktor Yang Mempengruhi Perilaku Konsumen ... 14

(15)

xiv

2. Strategi Penyesuaian Harga ... 18

3. Perubahan Harga ... 19

F. Kualitas ... 20

G. Minat Beli ... 22

H. Pengaruh Harga Terhadap Minat Beli ... 23

I. Pengaruh Kulitas Terhadap Minat Beli ... 23

J. Hipotesis ... 24

K. Kerangka Konseptual ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

A. Jenis Penelitian ... 25

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 25

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 26

D. Definisi dan Indikator Variabel ... 26

1. Variabel ... 26

2. Indikator variabel ... 27

E. Definisi Konseptual ... 28

(16)

xv

2. Sampel ... 29

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 29

H. Sumber Data ... 29

I. Teknik Pengumpulan Data ... 30

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 31

1. Uji Validitas ... 31

2. Uji Realiabilitas ... 32

K. Teknik Analisis Data ... 34

1. Analisis regresi berganda ... 34

2. Uji Asumsi Klasik ... 34

3. Uji F atau Uji Simultan ... 36

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 39

A. Gambaran Umum Produk Laptop ... 39

1. Sekilas tentang laptop ... 39

2. Perkembangan laptop di Indonesia ... 40

B. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma ... 42

1. Sejarah ... 42

2. Visi dan misi ... 43

(17)

xvi

5. Fasilitas Penunjang ... 48

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Deskripsi Responden ... 51

B. Pengujian Instrumen ... 60

1. Uji Validitas ... 60

2. Uji Reliabilitas ... 62

C. Hasil Pengujian Klasik ... 63

D. Pengujian Regresi ... 68

1. Uji F atau Uji Simultan ... 68

2. Analisis Regresi Linier Berganda ... 69

3. Analisis Koefisien Determinasi ... 71

E. Pembahasan ... 72

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 74

A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 75

C. Keterbatasan Penelitian ... 76

DAFTAR PUSTAKA

(18)

xvii

Halaman

Tabel V.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51

Tabel V.2 Distribusi Responden Berdasarkan Program Studi ... 52

Tabel V.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tahun Angkatan ... 53

Tabel V.4 Distribusi Konsumen Berdasarkan Usia ... 55

Tabel V.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan ... 56

Tabel V.6 Distribusi Konsumen Berdasarkan Tempat Tinggal ... 58

Tabel V.7 Hasil Uji Validitas Instrumen ... 61

Tabel V.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ... 62

Tabel V.9 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas ... 64

Tabel V.10 Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi ... 67

Tabel V.11 Hasil Uji F ... 68

Tabel V.12 Hasil Pengujian Regresi ... 69

(19)

xviii

Halaman

Gambar II.1 Model Perilaku Konsumen ... 12

Gambar II.2 Kerangka Konseptual ... 24

Gambar V.1 Histogram Jenis Kelamin ... 51

Gambar V.2 Histogram Program Studi ... 52

Gambar V.3 Histogram Tahun Angkatan ... 54

Gambar V.4 Histogram Usia ... 55

Gambar V.5 Histogram Pendapatan Kerangka Konseptual ... 57

Gambar V.6 Histogram Status Tempat Tinggal ... 58

Gambar V.7 Gambar Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas ... 65

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan kemajuan yang pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan

teknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup

pesat. Kemajuan teknologi merupakan suatu hal yang penting yang dianggap

mampu membantu hidup manusia. Suatu perusahaan beroperasi disamping

untuk mendapatkan laba atau keuntungan juga untuk mempertahankan

kelangsungan hidup bisnisnya. Suatu perusahaan dalam rangka memenangkan

persaingan dituntut melakukan kegiatan pemasaran bagi produk-produk yang

dihasilkan. Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan

mengidentifikasikan kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan

produk yang hendak diproduksi, menentukan kualitas dan harga produk yang

sesuai, menentukan cara-cara promosi dan penyaluran/penjualan produk

tersebut, hingga pada akhirnya produk yang dihasilkan tersebut sampai kepada

konsumen. Berbagai macam produk baru bermunculan dengan kualitas yang

berbeda-beda mengikuti arus kebutuhan persaingan pasar.

Perkembangan IT (Teknologi Informasi) pada dasarnya membuat segala

sesuatu yang rumit menjadi lebih praktis dan efisien. Salah satu hal yang bisa

kita lihat adalah perkembangan komputer. Dahulunya komputer itu besar dan

tidak bisa dibawa kemana-mana (Dekstop). Namun seiring dengan

(21)

notebook/laptop yang bisa dibawa kemana-mana dan sangat praktis. Dengan hanya menggunakan laptop kita sudah bisa melakukan banyak hal mulai dari mengetik, mencoba free hotspot, browsing, kirim email, transfer data ke

hanphone atau PDA, konek ke jaringan komputer lokal (LAN), hingga berkomunikasi melalui jaringan internet.

Sekarang ini sudah banyak mahasiswa yang menggunakan laptop untuk mendukung proses belajarannya. Hal ini memberi pertanda bahwa industri

laptop mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan ini mengakibatkan persaingan dalam memperebutkan pangsa pasar laptop semakin sengit dan ketat. Menurut data yang diperoleh IDC , pasar laptop di Indonesia pada tahun 2007 tumbuh

hampir dua kali lipat dari tahun 2006. Tingkat pertumbuhan laptop pada

kuartal ke 2 tahun 2007 tumbuh sebesar 92,6% dibandingkan dengan periode

yang sama pada tahun 2006. Menurut Yadi Karyadi (Intel Marketing Corporate), pada tahun 2009 ini pergerakan pasar laptop diprediksi kian meroket dan akan mencapai 30% bahkan 50% pada ahkir tahun 2009.

Dengan pertumbuhan yang signifikan maka harga laptop pun semakin terjangkau oleh masyarakat lapisan menengah. Dahulu laptop yang merupakan kebutuhan tertier sekarang sudah mulai bergeser ke kebutuhan

sekunder. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan pembuat laptop harus mempunyai strategi pemasaran yang baik agar mampu bersaing dalam

memperebutkan pangsa pasar laptop. Selain itu, banyak perusahaan laptop

yang selalu mengeluarkan berbagai inovasi yang dapat menarik minat beli

(22)

yang sangat menarik. Menghadapi persaingan yang semakin ketat

produsen-produsen laptop semakin gencar melakukan promosi, dimana selain menciptakan inovasi yang baru, dan pertempuran kualitas dan harga antar

perusahaan juga terjadi di pasaran.

Aspek penting dalam kualitas meliputi pertanyaan mengenai “Apakah

suatu produk atau jasa tersebut memenuhi atau bahkan melebihi harapan

pelanggan?” Konsep kualitas sering dianggap sebagai ukuran relatif kebaikan

suatu produk atau jasa. Adanya konsep tentang penilaian suatu kualitas produk

lebih didasarkan dari terbentuknya persepsi seseorang terhadap produk

tersebut. Sedangkan untuk persepsi terhadap kualitas produk sendiri dapat

didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau

keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang

diharapkan oleh pelanggan. Karena persepsi terhadap kualitas merupakan

persepsi dari pelanggan, maka tidak dapat ditentukan secara obyektif. Persepsi

pelanggan akan melibatkan apa yang penting bagi pelanggan karena setiap

pelanggan memiliki kepentingan yang berbeda-beda terhadap suatu produk

atau jasa.

Minat membeli yang muncul pada seorang konsumen sering kali bukan

hanya didasarkan pada pertimbangan kualitas dan harga dari produk atau jasa

tersebut, tetapi ada dorongan-dorongan lain yang menimbulkan keputusan

dalam pembelian suatu barang atau jasa seperti kebudayaan, kelas sosial,

keluarga, pengalaman, kepribadian, sikap, kepercayaan diri, konsep diri dan

(23)

didasarkan atas pertimbangan yang irasional, dalam artian karena barang

tersebut akan dapat meningkatkan harga dirinya, supaya tidak ketinggalan

jaman, dikagumi, dianggap sebagai kelas tertentu, dan sebagainya (Susana,

2002).

Berdasarkan uraian di atas, diantaranya munculnya banyak persaingan

produk laptop dengan harga dan kualitas yang berbeda-beda di pasaran yang mengakibatkan munculnya berbagai inovasi yang berhubungan dengan produk

tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis akan melakukan

penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Harga dan Kualitas Produk

Terhadap minat Beli Produk Laptop”.

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari permasalahan yang telah diuraikan di atas dan untuk

memberikan arah yang jelas dari penelitian ini, maka dapat ditarik suatu

rumusan masalah sebagai berikut:

“Apakah harga dan kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli produk

(24)

B. Batasan Masalah

Ada banyak faktor yang mempengaruhi minat beli laptop seorang

konsumen. Faktor-faktor tersebut antara lain iklan, kualitas, harga, brand,

promosi dan lain-lain. Dalam penelitian ini, untuk mempersempit dan

membatasi produk atau barang apa saja yang menjadi bahan penelitian maka

penulis meneliti suatu produk yaitu produk laptop, dan faktor yang diteliti

adalah harga, kualitas dan minat beli.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

• Untuk mengetahui apakah harga dan kualitas produk berpengaruh terhadap

minat beli produk laptop.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi

di perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan dapat

digunakan untuk menambah pengetahuan pembaca.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman penulis serta dapat membandingkan pengetahuan yang telah

(25)

E. Sistematika Penulisan

1. BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

2. BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah

penelitian dan konsep yang mendasari perumusan masalah.

3. BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian,

tempat dan waktu penelitian, definisi dan indikator variabel, definisi

konseptual, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, sumber

data, teknik pengumpulan data, teknik pengujian instrumen, dan teknik

analisis data.

4. BAB IV : GAMBARAN UMUM DINAS PERHUBUNGAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum produk dan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

5. BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang hasil penelitian disertai dengan analisis data dan

pembahasan sesuai dengan tujuan penelitian.

6. BAB VI : KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

Bab ini berisikan kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan

saran sehubungan dengan permasalahan yang dibahas penulis.

(26)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pendahuluan

Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai 10 hal yaitu pengertian laptop, pemasaran, perilaku konsumen, harga, kualitas, minat beli, pengaruh harga terhadap minat beli, pengaruh kualitas terhadap minat beli, hipotesis dan kerangka konseptual. Kesepuluh hal tersebut akan dijelaskan satu persatu.

B. Pengertian Laptop

(27)

A. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran:

Pemasaran merupakan kegiatan pokok yang dilakukan dalam

mencapai tujuannya mempertahankan kelangungan hidup produk,

mengembangkan usaha, memperoleh laba dan untuk mempertahankan

kesetiaan konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan

yang bersangkutan. Kegiatan pemasaran adalah kegiatan yang penting

dalam perekonomian dan mempunyai fungsi pokok dalam perusahaan.

Kegiatan pemasaran ini sangat luas cangkupannya dan tidak hanya

terbatas pada dunia bisnis saja, tetapi membahas juga tentang masalah

yang ada dalam lingkungan perusahaan baik intern maupun ekstern.

Menurut Kotler pemasaran adalah suatu proses sosial dan

manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan mereka inginkan dengan cara menciptakan, menawarkan,

dan melakukan pertukaran produk yang bernilai dengan pihak lain.

Sedangkan menurut pandangan Swastha dan Handoko, Pemasaran adalah

suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan

untuk merencanakan, menentukan, mempromosikan, dan mendistribusikan

barang dan jasa agar dapat memuaskan konsumen, baik kepada pembeli

yang ada maupun pembeli.

Dengan demikian proses pemasaran tersebut dimulai sebelum

barang diproduksi dan tidak hanya terfokus pada kegiatan penjualan, tetapi

(28)

Kegiatan yang terdapat dalam pemasaran meliputi:

a. Mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen.

b. Merencanakan dan mengembangkan sebuah barang dan jasa yang

akan memenuhi kegiatan pemasaran tersebut.

c. Memutuskan cara terbaik untuk menentukan harga, mempromosikan,

dan mendistribusikan barang dan jasa tersebut.

2. Konsep Pemasaran

Falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan

terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Seluruh kegiatan

dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan

untuk memenuhi tujuan tersebut.

Konsep pemasaran yaitu bahwa kunci untuk mencapai tujuan

organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi

lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan,

dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang

terpilih (Kotler, 2001:22).

Menurut Theodore Levitt dari Harvard, menggambarkan perbedaan

pemikiran yang kontras antara konsep penjualan dan pemasaran, yaitu

penjualan berfokus pada kebutuhan penjual, sedangkan pemasaran

berfokus pada kebutuhan pelanggan. Penjualan memberi perhatian pada

kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi uang tunai,

sedangkan pemasaran mempunyai gagasan untuk memuaskan kebutuhan

(29)

yang dihubungkan dengan hal menciptakan, menyerahkan dan akhirnya

mengkonsumsinya.

B. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Semakin majunya perekonomian dan teknologi, berkembang pula

strategi yang harus dijalankan perusahaan, khususnya dibidang pemasaran.

Untuk itu perusahaan perlu memahami atau mempelajari perilaku

konsumen dalam hubungannya dengan pembelian yang dilakukan oleh

konsumen tersebut. Dalam menentukan jenis produk atau jasa, konsumen

selalu mempertimbangkan tentang produk atau jasa apa yang dibutuhkan,

hal ini dikenal dengan perilaku konsumen.

Dharmmesta dan Handoko (2000:10) menyebutkan bahwa perilaku

konsumen (consumer behavior) adalah kegiatan-kegiatan individu yang

secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan

barang-barang dan jasa-jasa tersebut didalamnya proses pengambilan keputusan

pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Hubungannya dengan keputusan pembelian suatu produk atau jasa,

pemahaman mengenai perilaku konsumen meliputi jawaban atas

pertanyaan seperti apa (what) yang dibeli, dimana membeli (where),

bagaimana kebiasaan (how often) membeli dan dalam keadaan apa (under

what condition) barang-barang dan jasa-jasa dibeli. Keberhasilan

(30)

mengenai perilaku konsumen, karena dengan memahami perilaku

konsumen perusahaan dapat merancang apa saja yang diinginkan

konsumen.

2. Model Perilaku Konsumen

Kotler dan Armstrong (1997:10) menerangkan bahwa model

perilaku konsumen dalam pembelian selain dipengaruhi oleh karakteristik

konsumen, dapat dipengaruhi oleh rangsangan perusahaan yang mencakup

produk, harga, tempat dan promosi. Variabel-variabel diatas saling

mempengaruhi proses keputusan pembelian sehingga menghasilkan

keputusan pembelian yang didasarkan pada pilihan produk, pilihan merek,

pilihan penyalur, waktu pembelian, jumlah pembelian.

Gambar II.1

Model Perilaku Konsumen Menurut Kotler dan Armstrong

(31)

3. Persepsi Konsumen

Menurut Kotler persepsi adalah proses memilih, menata, menafsir

stimuli yang dilakukan seseorang agar mempunyai arti tertentu. Stimuli

adalah rangsangan fisik, visual dan komunikasi verbal dan non verbal

yang dapat mempengaruhi respon seseorang.

Assael (dalam Sodik, 2003) menyebutkan bahwa persepsi terhadap

suatu produk melalui proses itu sendiri terkait dengan komponennya

(kemasan, bagian produk, bentuk) serta komunikasi yang ditunjukkan

untuk mempengaruhi perilaku konsumen yang mencerminkan produk

melalui latar kata-kata, gambar dan simbolisasi atau melalui stimuli lain

yang diasosiasikan dengan produk (harga, tempat, penjualan, dampak dari

negara pejualan). Informasi yang diperoleh dan diproses konsumen akan

membentuk preferensi (pilihan) seseorang terhadap suatu obyek.

Preferensi akan membentuk sikap konsumen terhadap suatu obyek, yang

pada gilirannya akan sikap ini seringkali secara langsung akan

mempengaruhi apakah konsumen akan membeli suatu produk atau tidak.

4. Implikasi Perilaku Konsumen Pada Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran terdiri atas unsur-unsur pemasaran yang

terpadu yang selalu berkembang sejalan dengan gerak perusahaan dan

perubahan-perubahan lingkungan pemasarannya serta perubahan perilaku

konsumen. Hal ini disebabkan karena strategi pemasaran menyangkut dua

kegiatan pemasaran yang pokok yaitu : pemilihan pasar-pasar yang akan

(32)

kombinasi yang dapat tepat dari bauran pemasaran, agar kebutuhan para

konsumen dapat dipenuhi secara memuaskan.

5. Keputusan Pembelian

Dalam memahami perilaku konsumen, terdapat banyak pengaruh

yang mendasari seseorang dalam mengambil keputusan pembelian suatu

produk atau merek. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen

seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli)

dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan

dari lingkungan yang lain. Rangsangan tersebut kemudian diproses

(diolah) dalam diri, sesuai dengan karakteristik pribadinya, sebelum

akhirnya diambil keputusan pembelian. Karakteristik pribadi konsumen

yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangat komplek,

dan salah satunya adalah motivasi konsumen untuk membeli.

Menurut Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk menyatakan

bahwa motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri individu yang

memaksa mereka untuk melakukan tindakan. Jika seseorang mempunyai

motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong

untuk berperilaku menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya

rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang

bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran adalah untuk kemungkinan

orang tersebut berminat untuk membeli produk atau merek yang

(33)

6. Faktor – Faktor Yang Mempengruhi Perilaku Konsumen

Kotler (1997:153–161) menguraikan empat faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen yaitu:

a. Faktor-Faktor Kebudayaan

1) Budaya

Budaya adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang

yang paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya

sebagian besar diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian

besar adalah dipelajari.

2) Sub Budaya

Sub budaya mempunyai kelompok-kelompok sub budaya yang

lebih kecil yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas

untuk perilaku anggotanya. Ada empat macam sub budaya yaitu

kelompok kebangsaan, kelompok keagamaan, kelompok ras dan

wilayah geografis.

3) Kelas Sosial

Kelas sosial adalah kelompok dalam masyarakat, dimana setiap

kelompok cenderung memiliki nilai, minat dan tingkah laku yang

(34)

b. Faktor-Faktor Sosial

1) Kelompok Referensi

Kelompok referensi adalah kelompok-kelompok yang memberikan

pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku

seseorang.

2) Keluarga

Anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap

perilaku pembeli.

3) Peranan dan Status

Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat dijelaskan

dalam pengertian peranan dan status. Setiap peranan membawa

satu status yang mencerminkan penghargaan umum oleh

masyarakatnya.

c. Faktor-Faktor Pribadi

1) Usia

Pembelian seseorang terhadap barang dan jasa akan berubah-ubah

selama hidupnya. Demikian halnya dengan selera seseorang

berhubungan dengan usianya.

2) Pekerjaan

Dengan adanya kelompok-kelompok pekerjaan, perusahaan dapat

memproduksi produk sesuai dengan kebutuhan kelompok

(35)

3) Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi seseorang dapat dilihat dari tingkat pendapatan

yang dapat berpengaruh terhadap pilihan produk.

4) Gaya Hidup

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang yang turut

menentukan perilaku pembelian.

5) Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian adalah ciri-ciri psikologis yang membedakan setiap

orang sedangkan konsep diri lebih kearah citra diri.

d. Faktor-Faktor Psikologis

1) Motivasi

Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak untuk

mengarah seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadap

kebutuhan itu.

2) Persepsi

Seseorang yang termotivasi siap untuk melakukan suatu perbuatan.

Bagaimana seseorang yang termotivasi berbuat sesuatu adalah

dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi yang dihadapinya.

3) Belajar

Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang

individu yang bersumber dari pengalaman. Kebanyakan perilaku

(36)

4) Kepercayaan dan Sikap

Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan

sikap selanjutnya mempengaruhi tingkah laku pembelian.

C. Harga

Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa atau

jumlah nilai yang ditukarkan oleh konsumen dalam rangka mendapatkan

manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau jasa (Kotler dan

Armstrong, 2003:430). Sedangkan menurut Tjiptono (1997:151), jika harga

dilihat dari sudut pandang pemasaran merupakan satuan moneter atau ukuran

lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang dibutuhkan agar memperoleh

hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Pengertian ini

sejalan dengan konsep pertukaran (exchange) dalam pemasaran. Untuk itu

harga memegang peranan penting dalam memasarkan suatu produk.

1. Strategi Penetapan Harga Bauran Produk

Penetapan harga produk sering berubah-ubah ketika produk itu

menjadi bagian dari harga bauran produk. Menurut Kotler dan Armstrong

ada lima situasi penetapan harga bauran produk, yaitu:

a. Penetapan harga lini produk.

Penetapan harga lini produk pada dasarnya menetapkan jenjang harga

antara berbagai produk dalam sebuah lini produk. Penetapan jenjang ini

berdasarkan perbedaan biaya antar produk, evaluasi konsumen terhadap

(37)

b. Penetapan harga produk tambahan

Penetapan harga tambahan ditetapkan oleh perusahaan kepada produk

tambahan atau pelengkap dalam produk utama.

c. Penetapan harga produk terikat

Penetapan harga yang ditetapkan perusahaan untuk produk yang harus

digunakan beserta dengan produk utama.

d. Penetapan harga produk sampingan.

Perusahaan akan membuat produk sampingan untuk produk utama.

Penetapan harga produk sampingan dilakukan oleh perusahaan untuk

membuat harga produk utama lebih kompetitif.

e. Penetapan harga paket.

Dengan menggunakan harga paket, perusahaan sering menggabungkan

beberapa produk mereka dan menawarkannya dengan harga yang

murah.

2. Strategi penyesuaian harga

Perusahaan akan menyesuaikan harga dasar mereka dengan

mempertimbangkan berbagai perbedaan pelanggan dan perubahan situasi.

Menurut Kotler dan Armstrong ada 7 strategi yang biasanya digunakan

perusahaan untuk menyesuaikan harga, yaitu:

a. Penetapan harga diskon

Mengurangi harga untuk menghargai respons pelanggan seperti

(38)

b. Penetapan harga tersegmentasi

Menyesuaikan untuk memungkinkan adanya perbedaan dalan

pelanggan, produk, atau lokasi.

c. Penetapan harga psikologi

Menyesuaikan harga untuk pengaruh psikologis.

d. Penetapan harga promosi

Mengurangi harga untuk sementara guna menigkatkan penjualan jangka

pendek.

e. Penetapan harga geografis

Menyesuaikan harga untuk memperhitungkan lokasi geografis

pelanggan.

f. Penetapan harga dimanis

Menyesuaikan harga terus-menerus untuk memenuhi karakteristik dan

kebutuhan pelanggan individual dan situasi tertentu.

g. Penetapan harga internasional

Menyesuaikan harga untuk pasar internasional.

3. Perubahan Harga

Setelah menetapkan strategi harga dan penetapan harga, perusahaan

sering mengalami situasi untuk melakukan perubahan harga karena adanya

perubahan yang dilakukan pesainnya. Dengan kondisi yang seperti itu

perusahaan akan melakukan perubahan harga untuk bisa bersaing di pasar.

(39)

pemotongan harga atau bahkan peningkatan harga. Dalam situasi seperti

itu perusahaan harus bisa mengantisipasi reaksi konsumen dan pesaing.

D. Kualitas

Salah satu nilai utama yang diharapkan oleh konsumen adalah kualitas

produk dan jasa yang tinggi. Kebanyakan konsumen tidak lagi bersedia

menerima atau mentoleransi kualitas suatu produk yang biasa-biasa saja. Jika

perusahaan ingin bertahan dalam persaingan, apalagi ingin memperoleh laba,

mereka tidak mempunyai pilihan lain kecuali meningkatkan kualitas produk

yang dipasarkan.

Menurut John F.Welch, Jr (dalam Ulrich dan Eppinger, 2001:105)

Kualitas merupakan jaminan terbaik bagi kita atas kesetiaan pelanggan,

pertahanan terkuat kita dalam menghadapai pesaing asing, dan satu-satunya

jalan menuju pertumbuhan dan pendapatan yang langgeng. Hasrat untuk

menghasilkan barang-barang terbaik dipasar dunia telah mendorong beberapa

Negara dan kelompok Negara untuk memberikan penghargaan kepada

perusahaan-perusahaan yang menjadi contoh praktek kualitas terbaik.

Terdapat hubungan yang erat antara kualitas produk dan minat beli

pelanggan. Semakin tinggi level kualitas menyebabkan semakin tinggi

kepuasan pelanggan, dan berpotensi untuk menarik minat pelanggan.

Beberapa pakar mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian dengan

penggunaan, kesesuaian dengan persyaratan, bebas penyimpangan dan

(40)

Eppinger, 2001:106), kualitas adalah keseluruhan fitur dan sifat produk atau

pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan

kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Itu jelas merupakan definisi

kualitas yang berpusat pada pelanggan.

Para pemasar memainkan beberapa peran dalam membantu perusahaan

mereka mendefinisikan dan memberikan barang dan jasa yang berkualitas

tinggi kepada para pelanggan sasaran, yaitu:

1. Mereka bertanggung jawab untuk secara benar mengidentifikasi kebutuhan

dan tuntutan pelanggan.

2. Mereka harus mengkomunikasikan harapan pelanggan secara benar kepada

perancang produk.

3. Mereka harus memastikan bahwa pesanan pelanggan dipenuhi secara benar

dan tepat waktu.

4. Mereka harus memastikan bahwa pelanggan telah menerima intruksi,

pelatihan, dan bantuan teknis yang tepat dalam penggunaan produk.

5. Mereka harus tetap berhubungan dengan pelanggan setelah penjualan untuk

memastikan bahwa pelanggan tersebut puas dan akan tetap puas.

6. Mereka harus mengumpulkan gagasan pelanggan guna perbaikan produk

dan pelayanan serta memnyampaikan gagasan itu kepada

departemen-departemen perusahaan yang tepat.

Jika semua pemasar melakukan kegiatan ini, maka mereka telah

banyak menunjang ke manajemen kualitas total dan menyebabkan kepuasan

(41)

E. Minat Beli

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993:583), minat beli

merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau

mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur

dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian.

Salah satu teori yang dapat menerangkan hubungan antara sikap, minat

dan perilaku adalah teori reasoned action, yang dikemukakan oleh Feisbein

dan Ajezen (dalam Utami, 2005:34) mengenai model intensi perilaku

(Feisbein’s Behavioral Intention Model). Perilaku seseorang sangat tergantung

pada minatnya, sedangkan minat berperilaku tergantung pada sikap dan norma

subyektif atas perilaku. Keyakinan atas akibat perilaku sangat mempengaruhi

sikap norma subyektifnya. Sikap individual terbentuk dari kombinasi antara

keyakinan dan evaluasi tentang keyakinan penting seorang konsumen, sedangkan

norma subyektif ditentukan oleh keyakinan dan motivasi bahwa orang penting

lain berpendapat sebaiknya melaksanakan atau tidak berperilaku.

Aspek pengetahuan yang mempengaruhi sikap adalah aspek

pengetahuan yang berisikan aspek positif atau negatif dari suatu

permasalahan. Norma subyektif berisikan keputusan yang dibuat individual

setelah mempertimbangkan pandangan orang-orang yang mempengaruhi

norma subyektif tentang perilaku tertentu. Individual dapat terpengaruh atau

tidak tergantung pada kekuatan kepribadian individual yang bersangkutan

(42)

F. Pengaruh harga terhadap minat beli

Pengaruh harga terhadap minat beli menurut Prof. Dr. Winardi SE

dalam bukunya “Harga dan Penetapan Harga dalam Bidang Pemasaran”

dikatakan bahwa harga merupakan faktor yang sangat penting yang

mempengaruhi pembeli. Pada akhirnya, konsumen akan memutuskan apakah

harga suatu produk tepat atau tidak. Ketika konsumen membeli suatu produk,

maka mereka mempertukarkan sesuatu yang memiliki nilai (harga) untuk

mendapatkan sesuatu yang bernilai yaitu keuntungan atau manfaat memiliki

dan menggunakan produk itu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa harga

memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap keputusan pembelian konsumen.

G. Pengaruh kualitas terhadap minat beli

Terdapat hubungan yang erat antara kualitas produk dan pelayanan,

minat beli pelanggan dan kepuasannya, serta profitabilitas perusahaan.

Semakin tinggi level kualitas menyebabkan semakin tingginya kemungkinan

minat beli pelanggan dan kepuasannya, yang juga mendukung harga yang

lebih tinggi dan seringkali biaya menjadi lebih rendah (Ulrich dan Eppinger,

2001:95). Kemampuan perusahaan untuk mempelajari lebih dalam perbaikan

kualitas produk yang dijual, itu jelas merupakan salah satu kunci perusahaan

(43)

H. Hipotesis

Hipotesis yang diuji kebenarannya dalam penelitian ini adalah

“Harga dan kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli pada produk

laptop”

I. Kerangka Konseptual

Berdasarkan uraian dalam bab 2, maka kerangka konseptual dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar II.2. Kerangka Konseptual

Harga

Kualitas

(44)

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan penulis merupakan penelitian

kuantitatif. Semua hasil temuan dalam penelitian ini akan diangkakan dan

disimpulkan berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan. Studi yang akan

diangkat dalam penelitian ini adalah studi kausalitas. Menurut Kuncoro dalam

bukunya “Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi” menyebutkan bahwa

studi kausalitas akan menunjukkan arah hubungan variabel bebas dan variabel

terikat serta mengukur kekuatan hubungannya.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah para responden yang

merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Objek

Objek penelitian ini adalah variabel-variabel yang diteliti oleh penulis.

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah harga laptop,

(45)

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat penelitian akan dilakukan di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Waktu penelitian akan di laksanakan pada bulan Februari s/d Maret

tahun 2010

B. Definisi dan Indikator Variabel

1. Variabel

Menurut Soehardi Sigit (dalam Widayat, 2004:25) variabel diartikan

sebagai suatu yang bervariasi pada beberapa subyek, baik barang, orang,

atau kasus.

a. Variabel Dependen (Y)

Variabel Dependen atau terikat adalah sejumlah gejala atau unsur yang

ada atau muncul dipengaruhi oleh adanya variabel bebas.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen atau variabel

terikat adalah minat beli laptop.

b. Variabel Independen (X)

Variabel Independen atau bebas merupakan sejumlah gejala atau faktor

atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya

gejala atau unsur lain.

Dalam penelitian ini yang menjadi Variabel Independen atau variabel

(46)

2.

Indikator variabel a. Harga

Indikator variabel dari harga adalah

• Keterjangkauan harga laptop.

• Kesesuaian laptop dengan manfaatnya.

• Variasi harga laptop.

• Kesesuian model dan ukuran laptop.

b. Kualitas

Indikator variabel dari kualitas adalah

• Membantu pekerjaan.

• Kesesuaian warna tampilan laptop.

• Kapasitas penyimpanan laptop.

• Fasilitas atau fitur laptop.

• Desain laptop.

c. Minat beli

Indikator variabel dari kualitas adalah

• Mencari informasi mengenai laptop.

• Mengetahui fitur laptop.

• Referensi mengenai laptop.

(47)

C. Definisi Konseptual

Agar lebih mudah dimengerti maka penulis berusaha untuk

mendefinisikan istilah-istilah yang ada:

a. Harga adalah sejumlah uang atau nilai yang ditukarkan konsumen dengan

manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau jasa yang nilainya

ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar-menawar, atau

ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua

pembeli.

b. Kualitas merupakan keseluruhan fitur dan sifat produk atau pelayanan

yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan

yang dinyatakan atau tersirat.

c. Minat Beli adalah kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek

atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang

diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2007:61). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang ingin

(48)

2. sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2007:62). Sampel dari penelitian ini adalah sebagian

mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

yang ingin membeli laptop di tahun 2010. Cara pengambilan sampel

dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden tanpa

menggunakan cara undian. Adapun sampel yang diambil sebanyak 100

responden untuk kuisioner yang sesuai dengan karateristik penelitian tanpa

mempersoalkan bagaimana sampel itu terpilih (Joseph R. Tarigan dan

Suparmoko, 1995).

E. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah

Accidental Sampling. Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan

peneliti yang mau dan dapat digunakan sebagai sampel,bila dipandang orang

yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2007:77).

F. Sumber Data

Sumber data adalah alat yang digunakan untuk memperoleh informasi

dari responden baik informasi itu terkait dengan rencana penelitian maupun

(49)

digunakan adalah data primer. Data primer yaitu data yang didapat dari

sumber pertama misalnya dari individu/perorangan seperti hasil wawancara,

pengisian kuesioner, atau bukti transaksi (Umar, 2003:67). Data primer yang

dibutuhkan dalam penelitian adalah peneliti akan langsung diambil dari objek

penelitian dengan cara memberikan kuiesioner pada para responden.

G. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif maka dari itu dalam

pengumpulan datanya ada beberapa metode pengumpulan data. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan angket atau kuisioner. Angket atau

kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan secara tertulis kepada subyek penelitian dengan

maksud untuk memperoleh data tentang harga dan kualitas yang

mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk laptop. Tujuan kuisioner

adalah untuk mencari informasi yang lengkap dan valid mengenai suatu

masalah. Dalam penyusunan kuesioner penulis menggunakan skala likert

dengan indeks 1-5. Bobot nilai yang diberikan untuk setiap jawaban

(50)

H. Teknik Pengujian Instrumen

Hal pertama-tama sebelum melakukan analisis data yang diperoleh,

kuisioner yang telah dibagi akan dilakukan tes validitas dan realiabilitas

dahulu.

1. Uji Validitas

Uji Validitas adalah alat pengukuran yang menunjukkan seberapa

jauh suatu alat ukur memiliki ketepatan dan kecermatan dalam melakukan

fungsi ukurnya dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Uji

ini merujuk pada konsistensi hasil atau pengukuran yang dilakukan pada

waktu berbeda, artinya membandingkan beberapa hasil pengukuran dari

populasi yang sama pada waktu yang berbeda oleh peneliti yang lain.

Perbandingan tersebut dihitung untuk mencari koefisien korelasinya.

Validitas tercapai bila koefisien korelasi antara pengukuran pertama dan

kedua menunjukkan angka positif yang tinggi.

(51)

keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y (product moment)

X : Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari

responden

Y : Total butir dari jawaban responden

∑ X : Jumlah skor butir

∑ XY : Jumlah hasil kali antara X dan Y

N : Banyaknya sampel uji coba

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka

ketentuannya adalah sebagai berikut :

a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen

tersebut dikatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen

tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji Realiabilitas

Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu

alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2003:86).

Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas tersebut adalah

teknik Cronbach’s alpha yaitu dengan menggunakan koefisien alpha (α).

(52)

Rumus untuk menghitung reliabilitas kuesioner adalah dengan

menggunakan rumus korelasi “Spearman Brown” .

Rumusnya :

Γ = koefisien reliabilitas

gg

Γ = koefisien korelasi product moment taraf nyata 5%

Dengan taraf signifikan (α)= 0,05, apabila rhitung ≥ rtabel maka kuesioner

sebagai alat ukur dikatakan valid atau sahih.

Tujuan dari pengujian reliabilitas ini adalah untuk menguji apakah

kuesioner yang dibagikan kepada responden benar-benar dapat diandalkan

sebagai alat pengukur, atau jika diberikan secara berulang akan didapatkan

hasil yang konsisten. Pengujian ini hanya dilakukan pada butir-butir

pertanyaan yang sudah diuji validitasnya dan telah dinyatakan sebagai

butir yang valid. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan

(53)

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis regresi berganda

Tujuan dari analisis ini adalah mengetahui besarnya pengaruh

independen (harga dan kualitas) terhadap variabel dependen (minat beli).

Rumus Regresi Berganda sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2

Ketetangan:

Y = Minat Beli konsumen

a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi harga

b2 = Koefisien regresi kualitas

X1 = Variabel harga

X2 = Variabel Kualitas

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi

berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas, dimana akan

diukur tingkat pengaruh variabel bebas tersebut melalui besaran

koefisien korelasi ( r ). Dikatakan terjadi multikolinieritas, jika

(54)

Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar

variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 ( r ≤ 0,60).

b. Uji Heteroskedastisitas

Dalam persamaan regeresi berganda perlu juga diuji mengenai

sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan

observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama

disebut terjadi Homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama

disebut terjadi Heteroskedastisitas.

c. Uji Normalitas

Uji asumsi klasik normalitas digunakan untuk menguji data

variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi

yang dihasilkan, berdistribusi normal atau tidak normal.

d. Uji Autokorelasi

Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki

masalah autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan

tersebut menjadi tidak baik dan tidak layak dipakai prediksi. Masalah

autokorelasi baru timbul jika ada korelasi secara linier antara kesalahan

(55)

Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah

autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan

sebagai berikut :

¾ Terjadi autokorelasi jika nilai DW < -2.

¾ Tidak terjadi autokorelasi jika -2 ≤ DW ≤ +2.

¾ Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW > +2.

3. Uji F atau Uji Simultan

Uji F dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari

variabel bebas yaitu harga (X1) dan kualitas (X2) untuk dapat atau mampu

menjelaskan tingkah laku atau keragaman variabel tidak bebas dalam hal

ini minat beli konsumen (Y). Uji global juga dimaksudkan untuk

mengetahui apakah semua variabel bebas memiliki koefisien regresi sama

dengan nol.

Untuk melakukan pengujian secara global, maka ada beberapa

langkah yang diperlukan yaitu :

a. Menyusun hipotesis.

Hipotesis yang ingin diuji adalah kemampuan variabel bebas

menjelaskan tingkah laku variabel tidak bebas, apabila variabel bebas

tidak dapat mempengaruhi, variabel bebas dapat dianggap nilai

koefisien regresinya sama dengan nol, sehingga berapapun nilai

(56)

Dalam menyusun hipotesis selalu ada hipotesis nol dan

hipotesis alternatif. Untuk hipotesis nol selalu mengandung unsur

kesamaan, maka dapat dirumuskan hipotesis nol adalah koefisien

regresi sama dengan nol. Untuk hipotesis alternatifnya adalah

koefisien regresi tidak sama dengan nol. Hipotesisnya dirumuskan

sebagai berikut :

H0 : Harga dan kualitas produk tidak berpengaruh terhadap minat

beli pada produk laptop.

Ha : Harga dan kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli

pada produk laptop.

b. Menentukan daerah keputusan hipotesis.

Untuk uji ini digunakan tabel F. Untuk mencari nilai F-tabel

perlu diketahui derajat bebas pembilang pada kolom, derajat bebas

penyebut pada baris dan taraf nyata. Umumnya ada dua taraf nyata

yang dipakai yaitu 1 % dan 5%. Untuk ilmu pasti lebih baik digunakan

1% sedang ilmu sosial dapat digunakan 5%. Untuk derajat pembilang

digunakan nilai k-1. yaitu jumlah variabel dikurang 1. untuk derajat

penyebut digunakan n-k, yaitu jumlah sampel dikurangi dengan jumlah

variabel.

c. Menentukan nilai F-hitung

Nilai F-hitung ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

F = R2 / (k-1)

(57)

Dimana :

F = Nilai F-hitung

R2 = Nilai koefisien korelasi

k = jumlah variabel

n = jumlah sampel

d. Menentukan daerah keputusan.

Menentukan wilayah H0 dan Ha serta membandingkan dengan

nilai F-hitung untuk mengetahui apakah menerima H0 atau menerima

Ha.

e. Memutuskan Hipotesis.

Untuk memutuskan hipotesis apakah menerima atau menolak

H0, maka :

a. Nilai F-hitung ≥ F-tabel pada α 0,05 atau F-hitung pada p-value

0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

b. Nilai F-hitung < F-tabel pada α 0,05 atau F-hitung pada p-value >

(58)

39

BAB IV

GAMBARAN UMUM LAPTOP DAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

A. Gambaran Umum Produk

1. Sekilas tentang laptop

Ide mengenai komputer jinjing pertama kali dimunculkan oleh Alan

Key pada tahun 1968. Alan Key merupakan pegawai dari Xerox Palo Alto

Research Center, dia memiliki visi untuk merancang prototype yang

dinamainya Dynabook. Kay berkeinginan membuat sebuah komputer jinjing

yang tidak memerlukan kabel, ukurannya sebesar buku catatan dengan berat

sekitar 1Kg, dan memliki layar yang ukurannya sebesar halaman kertas tulis.

Hal itulah yang menjadi awal sejarah dari mobile-computing atau komputer

jinjing yang sekarag biasa disebut laptop. Namun sayang pada saat itu

teknologi yang diperlukan untuk memproduksi impian Kay belum

berkembang, jadi visi Kay belum terealisasi saat itu.

Pada tahun 1981, ahkirnya komputer portabel pertama muncul dan

dipasarkan secara komersial. Komputer portabel yang pertama tersebut

diproduksi oleh Osborne Computer Corp dan diberi nama Osborne 1.

Komputer ini merupakan komputer pertama yang dapat dibawa kemana saja

walaupun ketika menggunakan kita harus masih meghubungkan dengan listrik

(59)

diagonal 5”, mempunyai tas kotak pembawa, menggunakan operating system

CP/M dengan dilengkapi CPU 4 MHZ Z80 yang memiliki memory utama 65

Kb serta tersedia floppy disk drive dan beratnya sekitar 10 Kg.

1. Perkembangan laptop di Indonesia

Pertumbuhan laptop di Indonesia bak fenomena gunung es. Laptop

yang pada tahun 90an hingga awal 2000an hanya dikenal dan dinikmati oleh

kalangan eksekutif atau pebisnis, peneliti, dosen serta dikenal barang mewah

yang mahal harganya kini bisa dinikmati dengan mudah oleh mahasiswa,

pekerja lapangan, yang rata-rata dari kelas ekonomi menegah. ada sejumlah

faktor yang menyebabkan laptop begitu laris dipasaran dan diterima

masyarakat dengan baik. Faktor yang pertama, sekarang ini banyak kalangan

profesional yang senang bekerja secara nirkabel dengan laptop. Faktor yang

kedua harga laptop semakin terjangkau oleh masyarakat luas dan sudah tidak

menjadi monopoli kalangan atas. Faktor yang ketiga, fitur yang dimiliki laptop

sekarang ini lebih lengkap dan tidak hanya digunakan untuk mengetik saja.

Menurut data yang diperoleh Apkomindo penjualan laptop di

Indonesia mulai meningkat pada tahun 2007. Pada tahun 2007 pertumbuhan

pasar laptop naik sekitar 30% dari tahun 2006. Pertumbuhan pasar yang pesat

ini terkait dengan penerimaan pasar yang jauh lebih baik terhadap produk

laptop dari tahun ke tahun. Kemudian pada tahun 2008 penjualan laptop juga

meningkat sebesar 40% dari tahun sebelumnya. Pada tahun tersebut penjualan

laptop di Indonesia hampir mencapai 1juta unit. Pertumbuhan laptop terus

(60)

dengan laptop-laptop cina. Pada tahun 2009 nilai impor laptop melonjak 30%

dari tahun 2008. Kenaikan impor ini tidak lepas dari terus melonjaknya

permintaan laptop di dlaam negeri yang terus meningkat 30-40% pertahunnya.

Pada tahun 2010 ini diperkirakan pasar laptop akan kembali tumbuh sebesar

40%.

Menurut ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Akomindo)

DPD Jateng Lukas Lukmana, peningkatan permintaan laptop secara

besar-besara mulai tahun 2007 itu disebabkan banyak faktor salah satunya harga

laptop yang murah dan mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Selain itu,

tingginya mobilitas para pengguna laptop menjadi faktor yang mengakibatkan

peningkatan permintaan laptop karena mereka dituntut untuk menggunakan

laptop. Kebutuhan laptop secara umum dapat dibagi dalam dua kategori.

Kategori pertama mereka yang mengedepankan fungsi laptop untuk bekerja.

Kategori ke dua adalah lix style yang mempertimbangkan membeli laptop

mengacu pada gaya hidup. Di Indonesia, konsumen lebih banyak memakai

laptop sebagai lux style. Dilihat dari segi harga, harga laptop Rp 5 juta – Rp 8

juta adalah laptop yang paling banyak diminati calon pembeli dan

penggunanya mayoritas laptop adalah pelajar dan mahasiswa.

Yogyakarta merupakan salah satu kota pelajar di Indonesia yang

memiliki jumlah mahasiswa yang sangat besar. Menurut data yang diperoleh

Apkomindo, penjualan laptop di Yogyakarta dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan hingga 50% per tahun. Hal tersebut disebabkan harga laptop yang

(61)

dilakukan Apkomindo di yogyakarta sehigga konsumen bisa dengan mudah

memperoleh laptop dengan harga yang murah. Setidaknya di awal 2010 ini

sudah diadakan 3 kali pameran komputer yang diselenggarakan di

Yogyakarta. Dengan adanya pameran tersebut membuat konsumen lebih

mudah mendapatkan laptop sehingga permintaan akan laptop mudah dipenuhi

oleh produsen.

A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma

1. Sejarah

Universitas Sanata Dharma lahir dari kepedulian Serikat Yesus dan

para relawan katolik untuk berpartisipasi dalam usaha untuk melindungi dan

meningkatkan martabat manusia serta warisan budaya melalui penelitian,

pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat setempat, nasional, dan

internasional. Dalam upaya ikut mencerdaskan bangsa, Universitas Sanata

Dharma menyelenggarakan pendidikan yang memungkinkan peserta didik

memadukan berbagai dimensi kemanusiaan dengan penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi, kemampuan berpikir kritis dan wawasan

kebangsaan yang luas.

Untuk menyesuaikan dengan perkembangan jaman serta tuntutan dan

kebutuhan masyarakat, maka pada tanggal 20 April 1993 IKIP Sanata Dharma

dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma setelah sebelumnya

merupakan PTPG dan FKIP. Fakultas Ekonomi merupakan bagian dari 8

(62)

tanggal 20 April 1993 Fakultas Ekonomi Sanata Dharma telah lahir bersamaan

dengan pengembangan Sanata Dharma menjadi Universitas.

2. Visi dan misi

a. Visi Universitas Sanata Dharma

Terwujudnya masyarakat Indonesia yang semakin bermatabat.

b. Misi Universitas Sanata Dharma

Mengahadirkan perencahan yang mencerdaskan bagi masyarakat melalui

Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Misi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Mengembangkan kebebasan akademik dalam sistem pendidikan tinggi

yang menjadikan keunggulan akademik sebagai sarana promosi

nilai-nilai kemanusiaan.

2) Mengembangkan suasana akademis yang menjadikan Universitas

sebagai hati nurani masyarakat yang kritis.

3) Menyelenggarakan kegiatan penelitian untuk mengekspresikan dan

mengembangkan potensi alam dan masyarakat Indonesia dalam konteks

kemanusiaan universal.

4) Mengembangkan etika keilmuan, yaitu kesadaran moral untuk

mengorientasikan setiap ilmu kepada pemuliaan manusia.

5) Menyelenggarakan pendidikan yang memanusiakan melalui semangat

dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan

(63)

6) Membantu setiap sivitas akademika untuk menjadi manusia yang

semakin utuh, kritis, dewasa, dan berguna bagi masyarakat.

7) Menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat untuk membangun

jejaring sosial yang sinergis dalam mengembangkan masyarakat.

8) Mempersiapkan tenaga yang professional dalam bidang keilmuan.

c. Motto

Memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan, disingkat:

CERDAS dan HUMANIS.

3. Fakultas Ekonomi

a. Sekilat tentang Fakultas Ekonomi

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata harma bertempat di kampus 1

Universitas Sanata Dharma yang terletak di desa mrican, kelurahan catur

tunggal, kecamatan depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Tepatnya di

jalan Moses Gatotkacha, jalan yang namanya diambil dari seorang pemuda

yang meninggal menjadi korban aksi teror pemerintahan otoriter Orde Baru

tahun 1998 di Yogyakarta. Fakultas Ekonomi berdampingan dengan dua

fakultas lainnya dikampus I Universitas Sanata Dharma, yaitu Fakultas

Sastra dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Fakultas Ekonomi

secara resmi berdiri pada tanggal 3 mei 1993, yakni sampai sekarang sudah

merayakan hari jadinya yang ke 15. Sejak awal hingga sekarang, fakultas

ekonomi hanya memiliki 2 jurusan sekaligus prodi, yakni manajemen dan

(64)

berbagai wilayah di Indonesia yang mencoba untuk mendaftar menjadi

mahasiswa fakultas ekonomi.

b. Visi dan Misi dan tujuan Fakultas Ekonomi

1) Visi dan Misi

Fakultas ekonomi Universitas Sanata Dharma yaitu menampilkan diri

sebagai business school yang menjunjung tinggi nilai-nilai akademik

dan humanistik yang menghasilkan Sarjana Ekonomi (akuntansi dan

manajemen) yang profesional dengan memiliki integritas, bersumber

pada moral dan spirit kristiani , melalui proses character formation.

2) Tujuan penyelenggaraan fakultas ekonomi

Fakultas ekonomi Universitas Sanata Dharma bertujuan untuk :

a) Menghasilkan sarjana ekonomi dalam bidang manajemen dan

akuntansi dengan kemampuan akademik yang memadai untuk

melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.

b)Menghasilkan sarjana ekonomi dalam bidang manajemen dan

akuntansi dengan kemampuan akademik yang memadai untuk

melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.

4. Jurusan dan Program Studi

a. Program Studi Akuntansi

Program Studi Akuntansi bertujuan menghasilkan para profesional

di bidang akuntansi yang mampu berperan aktif dalam mengelola serta

mengembangkan perusahaan atau organisasi tempat mereka bekerja. Untuk

(65)

mengacu pada tuntutan profesi yang dituangkan dalam IESs (International

education Standards). Proses pendampingan belajar mahasiswa kami

rancang secara cermat agar para lulusannya tidak saja memiliki

pengetahuan di bidang akuntansi, tetapi juga mampu mengembangkan

softskill yang dibutuhkan dalam pengembangan pribadi dan karier lulusan

di masa depan, seperti memiliki kepribadian kuat, berpandangan luas,

berwawasan lingkungan, bermoral tinggi, dan menyadari tanggungjawab

sosialnya.

Nilai-nilai yang dikembangkan di Program Studi Akuntansi adalah:

1. Menjunjung tinggi academic excellence

2. Pembentukan karakter yang mengacu pada humanistic values

3. Menjunjung tinggi intergritas pribadi (kejujuran dan tanggung jawab)

4. Penekanan pada continous quality improvement

5. Menciptakan suasana kerja yang terbuka dan demokratis.

b. Program Studi Manajemen

Visi

Menjadi sekolah bisnis terbaik yang menjunjung tinggi keseimbangan

perpaduan keuanggulan akademik dan nilai-nilai humanistik

Misi

Memberi kepuasan tertinggi kepada stakeholders melalui pelayanan

berkualitas dalam hal pendidikan-pembelajaran, penelitian dan pengabdian

(66)

Motto

Do It with Mind and Heart

Tujuan

1. Menghasilkan sarjana ekonomi di bidang manajemen dengan

karakteristik

a. Memiliki ketrampilan konseptual di bidang manajemen

b. Memiliki ketrampilan human-relation

c. Memiliki ketrampilan teknis untuk melaksanakan tugas-tugas

operasional di bidang manajemen

d. Memiliki pengetahuan interdisipliner di bidang manajemen sumber

daya manusia, keuangan, operasi dan pemasaran

e. Berwawasan pengetahuan ekonomi, etika, hukum, sosial, politik,

budaya, teknologi

f. Memiliki jiwa kewirausahaan

g. Bersosok pribadi yang utuh dan bermartabat, memiliki integritas,

moralitas, kepekaan dan solidaritas multi-sosiokultural.

h. Memiliki ketrampilan berbahasa lisan/tulisan dalam bahasa Indonesia

dan satu bahasa asing

i. Memiliki minat di bidang seni dan olah raga

j. Memiliki ketrampilan lain di luar bidang keilmuan

(67)

2. Memiliki sumber daya manusia yang mampu memberikan pelayanan

prima melalui pelaksanaan tugas pendidikan, penelitian dan pengabdian

masyarakat

3. Memiliki sistim pengelolaan yang efektif dan efisien dalam rangka

menciptakan layanan prima.

4. Memiliki jalur kerja sama yang luas dan berjangka panjang dan saling

mengembangkan dengan stakeholders khususnya eksternal

5. Memiliki suasana akademik yang kondusif bagi proses pembelajaran

5. Fasilitas Penunjang

a. Perpustakaan

Perpustakaan di Universitas Sanata Dharma menyediakan buku-buku dalam

jumlah yang sangat memadai, meliputi buku teks, jurnal, makalah maupun

hasil penelitian ilmiah lainnya yang menunjang tercapainya tujuan di

fakultas ekonomi.

b. Unit Pelaksanaan Teknisi komputer dan laboratorium komputer fakultas

ekonomi.

Kedua fasilitas pendukung ini ditujukan untuk menjadi sarana pendukung

bagi kegiatan praktikum bagi mahasiswa prodi akuntansi dan manajemen.

c. Laboratorium Akuntansi

Laboratorium akuntansi digunakan untuk mengembangkan modul, bahan

praktikum, kasus, program aplikasi komputer, dan bahan-bahan penunjang

(68)

d. Pojok Bursa Efek.

Pojok Bursa Efek dibuka mulai tahun akademik 1999/2000 yang dapat

dimanfaatkan oleh dozen, mahasiswa dan masyarakat umum untuk

mengikuti perkembangan dunia bursa efek di Indonesia. Secara khusus

pojok bursa efek dapat menunjang pendidikan bagi mahasiswa fakultas

Gambar

Gambar II.1
Tabel V.1.
Tabel V.2.
Tabel V.3.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rendahnya self efficacy yang dimiliki juga dapat membuat individu tidak memiliki keyakinan bahwa mereka dapat menyelesaikan tugas yang diberikan sehingga membuat individu

normatif” yang berarti jenis penelitian yang fokus kajiannya menitikberatkan pada asas-asas hukum dan kaidah-kaidah hukum yang terdapat dalam berbagai ketentuan

Dari hasil kesimpulan ke empat tipe kepribadian diatas peserta didik yang mempunyai tipe kepribadian berbeda mempunyai kelemahan metakognisi yang berbeda pula

Model tersebut menyertakan variabel kepuasan kerja dan komitmen organisasional sebagai anteseden dari keinginan berpindah, dan menambahkan beberapa variabel lain yang membentuk

Tulisan ini akan menganalisis dan membahas hasil akreditasi madrasah yang dilakukan oleh Badan Akareditasi Nasional Sekolah dan Madrasah (BAN-S/M) untuk

Indeks keandalan transformator daya adalah laju kegagalan atau fungsi Hazardous λ(t) dan MTTF ( Mean Time To Failure ), adapun metode statistik yang digunakan untuk

Bahan ajar yang dipilih untuk menyajiakan data proses dan hasil penelitian pembuatan edible film dari pati biji durian ( Durio zibethinus ) dengan penambahan

[r]