• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 KESIMPULAN. kebutuhan untuk menghasilkan rekomendasi yang lebih spesifik bagi para aktor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 5 KESIMPULAN. kebutuhan untuk menghasilkan rekomendasi yang lebih spesifik bagi para aktor"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

90

BAB 5

KESIMPULAN

Sebagaimana dirumuskan pada Bab 1, tesis ini bertugas untuk memberikan

jawaban atas dua pertanyaan pokok. Pertanyaan pertama mengenai kemungkinan adanya

variasi karakter kapasitas politik aktor gerakan demokrasi. Pertanyaan itu terkait dengan

kebutuhan untuk menghasilkan rekomendasi yang lebih spesifik bagi para aktor

berdasarkan kapasitas politik mereka. Kedua, tesis ini juga diharapkan dapat

menghasilkan rekomendasi tentang penyesuaian-penyesuaian terhadap gagasan blok

politik sesuai dengan pergeseran konteks dan kapasitas politik para aktor gerakan

demokrasi. Jawaban terhadap kedua pertanyaan itulah yang pada akhirnya diharapkan

dapat memberikan gagasan baru tentang optimalisasi kapasitas politik aktor-aktor

gerakan demokrasi.

5.1. Tiga Karakteristik Kapasitas Politik Aktor Gerakan Demokrasi

Analisis pengolahan data dan pembahasan pada Bab 2 memperlihatkan profil

aktor gerakan demokrasi dalam tiga kluster karakter kapasitas politik yang berbeda.

Kluster pertama mencerminkan karakter populis-karismatik. Kelompok ini merupakan

kelompok mayoritas dan karenanya mencerminkan karakter umum aktor gerakan

demokrasi saat ini. Mereka memiliki kecenderungan untuk bersikap sangat inklusif,

terbuka pada keterlibatan berbagai pihak termasuk tokoh-tokoh politik berbasis partai,

(2)

91

terletak pada kemampuan mereka memengaruhi wacana publik melalui atau ke dalam

kelompok-kelompok kepentingan dan partai politik dengan menggunakan isu-isu populis

dan mengombinasikannya dengan ketokohan karismatik tertentu. Kelemahan aktor-aktor

yang dengan karakter ini adalah longgarnya relasi mereka dengan basis-basis massa yang

terorganisasi. Ketiadaan basis ekonomi yang cukup juga membuat mereka rentan

terhadap keseimbangan relasi-kuasa yang mereka bangun dengan tokoh-tokoh dan partai

politik.

Kluster kedua juga mencerminkan karakter populis yang kuat, namun mereka

cenderung membangun relasi dan menggerakkan massa yang terorganisasi secara

langsung. Basis hubungan yang mereka bangun adalah menawarkan

perlindungan-perlindungan tertentu bagi kelompok-kelompok yang bersedia memberikan dukungan,

Karena itu aktor-aktor ini memiliki kapasitas besar untuk menggerakkan demonstrasi dan

aksi massa. Para pemimpin atau aktor yang selama ini bekerja bersama gerakan buruh

adalah salah satu kelompok yang mencerminkan karakter seperti ini.

Berbeda dari kedua kluster di atas, kluster ketiga yang merupakan kelompok

terkecil, boleh dibilang tidak memiliki kecederungan bersikap populis. Mereka

melakukan pengorganisasian kelompok-kelompok basis dan membangun jejaring dengan

sesama aktor independen. Kluster ini sedikit-banyak ditandai pula dengan orientasi yang

(3)

92 5.2. Penyesuaian Gagasan Blok Politik

Dalam rangka mencari formula yang tepat bagi transformasi kapasitas politik para

aktor ke dalam rumusan strategi demokratisasi, pencermatan terhadap konteks aktual

situasi demokrasi adalah hal yang penting. Hasil-hasil baseline survey UGM-UiO yang

dipaparkan pada Bab 3 telah menyajikan gambaran besar tentang hal itu. Dari uraian itu

ada beberapa hal penting yang dapat ditarik dan relevan dengan kebutuhan untuk

mengoptimalkan peran para aktor dalam penentuan strategi demokratisasi berikutnya.

Pertama, ada peluang besar untuk mengintegrasikan gerakan-gerakan berbasis

sektoral dan kelas seiring derasnya isu anti-korupsi. Perlawanan terhadap korupsi ini juga

berlangsung merata di berbagai tempat, lokal maupun nasional. Gerakan anti-korupsi ini

dapat menjadi langkah awal untuk mengangkat isu-isu pemerataan hasil pembangunan,

pengelolaan anggaran publik, dan lain-lain, yang akhirnya bermuara pada isu-isu

kesejahteraan. Akan tetapi, politisasi dan proses agenda setting ini membutuhkan

kehadiran pimpinan dan institusi yang kuat.

Kedua, adanya kesadaran dan tuntutan publik terhadap negara untuk memenuhi

aspek-aspek kebutuhan dasar juga telah mengangkat pentingnya isu kesejahteraan

sebagai isu yang penting untuk diperjuangkan bersama. Dalam kaitan ini,

kampanye-kampanye bergaya populis yang dilakukan para politisi dapat dimanfaatkan sebagai pintu

masuk untuk mendesak dibuatnya kebijakan-kebijakan yang berorientasi kesejahteraan

rakyat.

Ketiga, semangat populis dan isu kesejahteraan, bersama-sama dengan gerakan

(4)

93

melanjutkan gagasan blok politik yang pernah ditawarkan sebelumnya sebagai solusi

alternatif perbaikan aspek representasi demokratik. Itu sebabnya tesis ini

merekomendasikan secara langsung pembentukan Blok Politik Kesejahteraan (BPK).

Keempat, kendati demikian, perlu setidaknya dua penyesuaian gagasan blok

politik terhadap konteks yang berkembang pada saat ini. Pertama, pembentukan blok

politik dapat dimulai dengan memanfaatkan lembaga-lembaga tatakekola berbasis

komunitas dan masyarakat sipil, khususnya serikat buruh. Sebagaimana terungkap dari

hasil UGM-UiO, kelompok-kelompok serikat pekerja kini telah tumbuh sebagai

kelompok kritis yang efektif di hadapan negara untuk menuntut ketersediaan berbagai

pelayanan kebutuhan dasar.

Kedua, mengabaikan, setidaknya untuk sementara waktu, gagasan blok politik

sebagai sebuah organisasi yang tersentral dan hierarkis, menjadi blok-blok politik

mandiri yang tumbuh kuat di tingkat lokal. Penyesuaian ini penting dilakukan mengingat

gaya politik populis seringkali diterapkan oleh para kandidat kepala daerah, sehingga

para aktor gerakan demokrasi di tingkat lokal perlu secara aktif dan cepat merespon

tawaran-tawaran kampanye politik berorientasi kesejahteraan itu. Meskipun begitu,

blok-blok politik lokal yang tumbuh di berbagai daerah tetap perlu melihat dan memanfaatkan

setiap kemungkinan bagi pembentukan jejaring kerja bersama.

5.3. Optimalisasi Kapasitas Politik

Berdasarkan tiga karakteristik kapasitas politik dan relevansi gagasan blok politik,

(5)

94

pembagian peran. Sebagian besar aktor yang memiliki kedekatan dengan para kepala

daerah membentuk kelompok-kelompok think tank yang mendampingi kepala daerah

dalam menyusun kebijakan yang pro-kesejahteraan rakyat. Kelompok karakter kedua

yang memiliki keterkaitan langsung dengan massa yang terorganisasi tetap melanjutkan

peran sebagai kelompok massa penekan dan mengorganisasikan pelaksanaan aksi-aksi

massa yang menyuarakan isu-isu kesejahteraan. Kelompok kedua ini sekaligus menjadi

inti dari BPK. Kelompok ketiga dapat menjadi kelompok lobi di parlemen dan

partai-partai politik dengan mengangkat isu-isu kesejahteraan berbasis kelompok-kelompok

konstituen.

5.4. Agenda Kajian Lanjutan

Data-data yang berhasil dikumpulkan melalui survei UGM-UiO, termasuk juga

data-data terdahulu dari studi Demos-UiO, mencakup potensi analisis yang masih sangat

luas. Berbagai studi dengan fokus yang berbeda-beda masih perlu dilakukan berdasarkan

data-data itu, tanpa perlu terlalu banyak mengandalkan data-tambahan lainnya.

Pertama, kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari studi ini perlu dikontrol

dengan data kecenderungan strategi demokratisasi yang ada di bagian terakhir instrumen

baseline survey UGM-UiO. Apakah benar bahwa perbedaan di antara ketiga karakteristik

kapasitas politik tidak cukup besar untuk mengarahkan strategi demokratisasi yang

berbeda-beda, atau justru data-data tentang strategi itu dapat lebih memperjelas

(6)

95

Kedua, penting juga membuat analisis kapasitas politik antar-aktor di setiap

kota/kabupaten guna mendukung advokasi demokrasi di tingkat lokal. Melalui cara itu

pula kita dapat menghindari kecenderungan para aktor di berbagai daerah untuk

mengikuti pola umum gerakan yang berlangsung di tingkat nasional, atau di daerah lain.

Masalah dan peluang politik-demokratik di setiap kota/kabupaten tentu berbeda-beda di

setiap konteks, sehingga perlu dihadapi dengan strategi yang berbeda-beda pula. Atau,

kapasitas politik aktor gerakan demokrasi di setiap daerah tentu memiliki karakter yang

berbeda-beda, sehingga respon yang diberikan terhadap situasi di setiap daerah tentu

dapat berbeda-beda pula. Selain itu, penting pula untuk dipertimbangkan mencermati

karakter para aktor berdasarkan pembedaan frontline (sektor).

Ketiga, assessment UGM-UiO menyediakan pula data-data tentang aktor yang

aktif di gerakan demokrasi berbasis sektor/isu di tingkat pusat. Ke depan, penting kiranya

melakukan analisis yang mempertautkan kedua kelompok data itu untuk memetakan

masalah dan peluang gerakan demokrasi sebagai gerakan antar-level, antar-daerah, dan

antar-sektor. Analisis itu akan berguna untuk mendukung kinerja para aktor gerakan

demokrasi yang memiliki jejaring. Analisis yang lebih komprehensif semacam itu tentu

juga akan sangat membantu upaya meneruskan pembangunan BPD sebagaimana yang

menjadi rekomendasi tesis ini.

Di samping ketiga kemungkinan pengolahan data survey UGM-UiO itu, penting

pula untuk melihat pergeseran-pergeseran yang terjadi sejak survey serupa pertama kali

dilakukan oleh Demos-UiO pada 2003-2004. Ada sejumlah aspek perbandingan yang

dapat diperhatikan, akan tetapi salah satu yang paling penting untuk dikaji lebih seksama

(7)

96

demokratisasi dari waktu ke waktu. Perhatian terhadap aspek ini akan sangat berguna

untuk memberikan basis pengetahuan tentang kecenderungan arah pergeseran kapasitas

politik para aktor. Hal ini akan sangat bermanfaat bukan saja untuk kebutuhan

penyusunan strategi jangka panjang demokratisasi, tetapi juga dapat digunakan sebagai

dasar penyusunan program-program kaderisasi gerakan demokrasi.

Referensi

Dokumen terkait

Luas permukaan total, luas permukaan ekternal, volume pori (total, mesopori dan mikropori) dan sebaran ukuran mesopori dan mikropori dihitung dengan menggunakan persamaan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan positif antara pelaksanaan supervisi kepala sekolah dengan profesional guru ekonomi SMA Negeri di Wilayah Jakarta

Dengan adanya masalah masalah seperti diatas maka penulis akan melakukakan penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH PDRB, IPM, TINGKAT PENGANGGURAN DAN BELANJA PEMERINTAH

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, khususnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang

(1) Seksi Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Masyarakat mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Kecamatan dalam penyelenggaraan

Permasalahan kinerja mereka juga merupakan wujud dari stigma masyarakat yang memandang bahwa penyandang tuna rungu akan menghambat proses dalam bekerja.Karena asumsi inilah

9.1 Ringkasan Sebut Harga hendaklah menjadi sebahagian daripada Borang Sebut Harga ini dan hendaklah menjadi asas Jumlah Harga Sebut Harga. 9.2 Harga-harga dalam Ringkasan Sebut

Mendemonstrasikan dasar-dasar dan symbol pada system hidrolik  Teknik penggantian Komponen  Prosedur pengecekan hasil perbaikan  Mengumpulkan data tentang dasar-dasar system