• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DENGAN PENYEIMBANGAN BEBAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OPTIMALISASI PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DENGAN PENYEIMBANGAN BEBAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

OPTIMALISASI PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

DENGAN PENYEIMBANGAN BEBAN

Gassing & Indra Jaya

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10 Tamalanrea–Makassar, 90245

Telp./Fax.: 081342117772 /(0411) 491085 e-mail: gassing@unhas.ac.id

Abstrak

O

ptimalisasi pembebanan transformator distribusi 3 fasa dengan melaksanakan penyeimbangan beban pada dasarnya adalah akan memberikan beban pada transformator tersebut yang sesuai dengan kapasitas Transformator serta memberikan beban yang diperbolehkan sesuai dengan SPLN. Sehingga kemampuan atau batasan-batasan yang di alirkan pada beban dapat optimal. Penyeimbangan beban pada transformator distribusi yang terletak di jalan Perintis kemerdekaan 11 kompleks Wessabbe yang sebelumnya dilakukan pengukuran beban saat beban puncak dan juga di siang hari waktu di luar beban puncak. Data-data hasil pengukuran dianalisis dan selanjutnya dilakukan optimalisasi pembebanan transformator dan setelah penyeimbangan beban diukur kembali untuk dianalisis Total kehilangan energi sebelum penyeimbangan beban adalah sebesar 26.950,1 kWh tiap bulan atau sama dengan Rp.21.560.080,00/bulan, setelah penyeimbangan beban adalah sebesar 202,919 kWh tiap bulan atau sama dengan Rp. 162.335,200 /bulan. Dapat menekan kehilangan energi sebesar 26.747,181 kWh tiap bulan atau PLN dapat menekan kerugian sebesar Rp. 21.397.744,80 tiap bulan pada gardu distribusi UNAC.

Kata Kunci: Gardu distribusi, penyeimbangan beban, optimalisasi

Abstract

Optimization of 3-phase distribution transformer loading to implement load balancing is basically a load on the transformer will provide the appropriate transformer capacity and provide load permitted in accordance with SPLN. So the capability or limitations that circulate in the load can be optimized. Balancing the load on distribution transformers located on Pioneer street independence 11 Wessabbe complex previously measured during peak loads during the day time and also beyond the peak load. The data were analyzed and the results of the measurement is then performed after optimization of load transformer and load balancing are measured again to be analyzed. The total energy loss before balancing the load is equal to 26950.1 kWh per month or equal to Rp.21.560.080,00/month, after balancing the load is equal to 202.919 kWh per month, or equal to Rp. 162,335.200 / month. Can suppress the energy loss by 26747.181 kWh per month or PLN can reduce losses of Rp. 21,397,744.80 each month at distribution substations UNAC.

Keywords: distribution substation, Load balancing, Optimzed

PENDAHULUAN

Beban tidak seimbang adalah masalah umum yang dihadapi pada sistem 3 fasa, hal ini diakibatkan karena yang mendominasi adalah pelanggan 1 fasa dari pada pelanggan 3 fasa. Walaupun demikian dengan banyaknya pelanggan 3 fasa tetap tidak menjamin keseimbangan fasa. Apabila terjadi ketidakseimbangan beban pada sistem 3 fasa maka kawat netral akan dialiri arus dan perbedaan sudut beban per fasa adalah tidak sama dengan 120° beban transformator yang tidak seimbang akan muncul arus netral

Yang dimaksud dengan keadaan seimbang adalah suatu keadaan dimana: a. Ketiga vektor arus/tegangan sama besar

(2)

Sedangkan yang dimaksud dengan keadaan tidak seimbang adalah keadaan dimana salah satu atau kedua syarat keadaan tidak seimbang tidak dipenuhi.

Kemungkinan keadaan tidak seimbang ada 3:

a. Ketiga vektor sama besar tetapi tidak membentuk sudut 1200satu sama lain.

b. Ketiga vektor tidak sama besar tetapi membentuk sudut 1200satu sama lain.

c. Ketiga vektor tidak sama besar dan tidak membentuk sudut 1200satu sama lain.

Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan dengan vektor diagram arus pada gambar berikut ini

(a) (b)

Gambar 1. Vektor Diagram Arus

Gambar (1a) menunjukkan vektor diagram arus dalam keadaan seimbang, terlihat bahwa penjumlahan ketiga vektor arusnya (IR, IS, IT) adalah sama dengan nol sehingga tidak muncul arus netral (IN). Sedangkan pada

gambar (1b) menunjukkan vektor diagram arus yang tidak seimbang, terlihat bahwa penjumlahan ketiga vektor arusnya tidak sama dengan nol sehingga muncul sebuah besaran yaitu arus netral karena faktor ketidakseimbangannya.

Apabila pada penyaluran daya ini arus-arus fasa dalam keadaan seimbang, maka besarnya daya dapat dinyatakan sebagai berikut:

P = 3. [V]. [I]. cos (1)

dimana:

P : daya pada ujung kirim V : tegangan pada ujung kirim cos: faktor daya

Daya yang sampai ujung terima akan lebih kecil dari P karena terjadi penyusutan dalam saluran. Penyusutan daya ini dapat diterangkan dengan menggunakan diagram fasor tegangan saluran model fasa tunggal seperti yang terlihat pada Gambar di bawah ini:

Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah sebagai acuan perhitungan dalam usaha mengoptimalkan pembebanan pada transformator distribusi 3 fasa

a. Menentukan persentase pembebanan dan ketidakseimbangan beban transformator distribusi 20 kV.

b. Mengevaluasi persentase besarnya rugi-rugi (losses) Energi akibat ketidakseimbangan transformator distrubusi 20 kV.

c. Menganalisis besarya Efek kerugian energi dan besarnya saving energi setelah menyeimbangkan beban pada transformator 3 fasa.

(3)

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian antara lain:

a. Metode Pengambilan Data dilakukan secara langsung pada transformator dan melalui wawancara/diskusi dengan pihak praktisi di lapangan.

b. Metode Analisis data yaitu melakukan perhitungan sesuai dengan tujuan penelitian.

Metode optimalisasi pembebanan transformator distribusi 3 fasa yaitu dengan melaksanakan penyeimbangan beban dalam rangka menghitung besarnya saving kWh yang bisa diperoleh. Sebelum penyeimbangan beban pada transformator terlebih dahulu yang harus dilakukan adalah pengukuran dan perhitungan arus yang mengalir pada kawat pembumian dan penghantar netral. Berikut ini gambar yang menjelaskan bagian mana saja yang menjadi titik timbulnya losses energi.

Gambar 2. Titik (1) dan (2) yang mengakibatkan Susut Energi

Proses penyeimbangan beban transformator pada dasarnya memiliki tujuan untuk memperkecil nilai arus yang mengalir pada titik (1) dan (2).

Proses penyeimbangan beban transformator dengan metode ini sebelumnya terlebih dahulu kita melakukan beberapa langkah yaitu sebagai berikut:

Data awal

Hal yang sangat penting dalam pelaksanaan penyeimbangan beban transformator adalah data awal, dalam hal ini data yang diperlukan adalah:

1. Beban per jurusan 2. Beban total (Rel) 3. Komposisi Beban

4. Penampang dan panjang JTR 5. Nilai tahanan pembumian

Beban Per jurusan, penyeimbangan beban transformator setiap jurusan dengan cara melakukan pengukuran beban gardu.

Pengambilan data transformator yang dilakukan pada PT. PLN (Persero) Rayon Timur Cabang Makassar. Waktu pelaksanaan pengukurannya per jurusan dan rel adalah pada waktu beban puncak yaitu sekitar pukul 18.00 s/d 21.00 dan pada siang hari pukul 08.30 s/d 12.00 (di luar waktu beban puncak).

Analisis optimalisasi pembebanan transformator distribusi 3 phase dengan melaksanakan penyeimbangan beban yaitu pada:

Nama Gardu : UNAC

Alamat : Jl. P. Kemerdekaan 11 Daya/Phase : 200kVA/ 3 fasa

1

2

R

S

T

N

1 22

(4)

ANALISIS PERHITUNGAN

Perhitungan untuk mengetahui besarnya saving kWh dari data hasil pengukuran sebelum penyeimbangan dan pengukuran data beban setelah penyeimbangan pada transformator distribusi.

1. Pengukuran Sebelum Penyeimbangan

Pengukuran data beban pada masing-masing jurusan antara lain adalah a. Pada Saat Waktu Beban Puncak (Pada Malam Hari),

Tabel 1. Data Beban Waktu Beban Puncak

No Jur Arus (A) Tegangan (V)

R S T F-F F-N

1 A 85 95 90 396 227

2 B 71 80 86 396 227

3 C 76 84 89 396 227

TOTAL 232 259 265 396 227

Pembebanan transformator sebagai berikut:

1000 ) ( R S T n L terukur I I I V kVA      1000 ) 265 259 232 ( 227     terukur kVA Maka:

dan Persentase Beban transformator 3 Fasa adalah:

% 100 %   terpasang terukur kVA kVA kVA % 100 200 612 , 171 %kVA  

Besarnya persentase beban tiap fasa yaitu sebagai berikut: Fasa R: 78,996 % ketidakseimbangan T - R: 12,45% Fasa S:88,190 % ketidakseimbangan S–R: 10,43% Fasa T : 90,233 % ketidakseimbangan S–T: 2,27% % kVA =85,8 %

(5)

b. Pada Saat Waktu di Luar Beban Puncak (Pada Siang Hari), Tabel 2. Data Beban Transformator di Luar Beban Puncak

No Jur Arus (A) Tegangan (V)

R S T F-F F-N

1 A 52 63 63 398 229

2 B 45 55 60 398 229

3 C 49 59 57 398 229

TOTAL 146 177 180 398 229

Pembebanan transformator sabagai berikut:

1000 ) ( R S T n L terukur I I I V kVA      1000 ) 180 177 146 ( 229     terukur kVA Maka:

dan Persentase beban transformator 3 fasa adalah:

% 100 %   terpasang terukur kVA kVA kVA

Besarnya persentasi beban tiap fasa adalah yaitu sebagai berikut: Fasa R: 50,151 % ketidakseimbangan T–R: 18,89% S: 60,799 % ketidakseimbangan S–R: 17,51% T: 61,830 % ketidakseimbangan S–T: 1,67%

Jadi gardu transformator tersebut dalam kondisi beban yang tidak seimbang.

2. Perhitungan Rugi-Rugi Sebelum Penyeimbangan

Sebelum melakukan penyeimbangan beban, terlebih dahulu melakukan analisis perhitungan besarnya rugi-rugi energi (susut daya) berdasarkan data yang diperoleh sebelum penyeimbangan beban transformator maka untuk mencari besarnya arus yang mengalir (lihat pada gambar 1) di atas pada penghantar netral (1) dan pembumian (2) dapat dihitung sebagai berikut:

a. Perhitungan rugi-rugi pada waktu beban puncak (WBP)          R 0 S 120 T 240 N I I I I Maka:

IN= IR(Cos 0° + j Sin 0°)+ IS(Cos120° + jSin 120°)+ IT(Cos240° + j Sin 240°)

% kVA =57,594 % kVAterukur = 115,187 kVA

(6)

IN= 232(Cos0°+jSin 0°)+259(Cos120°+jSin 120°)+265(Cos240°+j Sin 240°) IN= 232(1+0) + 259(-0,5+j 0,866)+265(-0,5–j 0,866 ) IN= 232–129,5+j224,29–132,5–j229,49 IN=–30 - j5,196 IN2= (–30–j5,196)2 2 2 ) 196 , 5 ( ) 30 (   N I IN=30,447 <-170,174OA

Kehilangan Energi pada Pembumian WBP (Waktu Beban Puncak) jika diketahui:

IN = 30,447 A

Tahanan pembumian R = 5 Ω

Cos Φ = 0.85

t (Waktu) = 1 Jam

Besarnya kehilangan energi pada kawat pembumian dapat diketahui:

Cos t I V P  . N . .

Cos

t

R

I

P

N

.

.

.

2

85 , 0 . 1 . 5 . ) 447 , 30 ( 2  P P = 3,94 kWh

Kehilangan Energi pada Penghantar Netral saat WBP jika diketahui:

IN = 30,447 A L penghantar = 650 m A penghantar = 70 mm2(0,07 m2) ρ = 0.00402 Cos Φ = 0.85 t (Waktu) = 1 Jam menentukan tahanan penghantar

R = . Ohm (Ω) Dimana:

R = Resistansi konduktor (Ω )

ρ = Resistivitykonduktor (Ω–mm2/m) L = Panjang dari konduktor ( m ) A = Luas penampang konduktor (mm2) Maka R penghantar diperoleh yaitu sebesar:

R = ρ. L / AOhm (Ω) R = 0.00402. 650/0.07 R = 37,33Ω

Jadi energi yang hilang dapat diketahui yaitu sebesar: P = IN2.R. t. CosΦ

P = (30,447)2.37,33. 1. 0,85

(7)

Jadi analisis kehilangan Energi pada Waktu beban puncak (WBP) yaitu sebesar: Kehilangan energi per hari = (3,94+29,42) x 4 jam =133,42 kWh/hari Kehilangan energi per bulan = 133,42 x 30 hari = 4.002,6 kWh/bulan b. Perhitungan Rugi-rugi waktu di luar beban puncak (WLBP)

R

0

S

120

T

240

N

I

I

I

I

Maka:

IN= IR(Cos 0° + j Sin 0°) + IS(Cos120° +j Sin 120°)+ IT(Cos240° + j Sin 240°)

IN=146(Cos 0°+j Sin 0°)+177(Cos120°+j Sin 120°)+180(Cos240°+j Sin 240°)

IN= 146(1 + 0) + 177(-0,5 + j 0,866) + 180(-0,5–j 0,866 ) IN=146–88,5 + j 153,282–90–j155,88 IN=–32,-j2,598 IN2= (–32–j2,598)2 2 2 (2,598) ) 32 (   N I IN= 32,604 <-175,430OA

Jadi Kehilangan Energi pada Pembumian saat WLBP Bisa diketahui berapa besar kehilangan energi pada kawat pembumian: Cos t I V P  . N . . Cos t R I PN 2. . . 85 , 0 . 1 . 5 . ) 604 , 32 ( 2  P P = 4,52 kWh

Kehilangan Energi pada Penghantar Netral saat WLBP

Besarnya kehilangan energi pada penghantar netral dapat diketahui yaitu sebesar: P = IN2.R. t. CosΦ

P = (32,604)2.37,33. 1. 0,85

P = 33,73kWh

Jadi analisis kehilangan Energi pada Waktu di Luar beban puncak (WLBP) yaitu sebesar: Kehilangan energi per hari = (4,52+33,73) x 20 jam =764,71 kWh/hari

Kehilangan energi per bulan = 764,71 x 30 hari = 22.947,5 kWh/bulan

Jadi sebelum penyeimbangan beban transformator kehilangan Energi selama satu bulan diperoleh = kehilangan energi WBP + kehilangan Energi WLBP

= 4.002,6 kWh/bln + 22.947,5 kWh/bln = 26.950,1 kWh/bln

(8)

3. Penyeimbangan pada Transformator

Setelah penyeimbangan beban pada transformator maka dilakukan pengukuran dan perhitungan kembali arus yang mengalir per jurusan yang kemudian dikalkulasi untuk mencari besarnya arus yang mengalir pada pembumian dan penghantar netral.

Usulan dan rencana penyeimbangan pada transformator yang diharapkan sebagian beban fasa R ditukarkan dengan fasa S dan juga pada fasa T adalah sebagai berikut

4. Pengukuran Data Beban setelah Penyeimbangan

Setelah melakukan penyeimbangan beban maka terlebih dahulu melakukan pengukuran beban pada masing-masing jurusan beban transformator antara lain adalah

a. Pada saat waktu beban puncak diperoleh sebagai berikut

Pengukuran beban masing-masing jurusan pada malam hari diperoleh dalam tabel 3 yaitu: Tabel 3. Beban Transformator setelah Penyeimbangan saat WBP

No Jur Arus (A) Tegangan (V)

R S T F-f F-n

1 A 92 91 87 397 228

2 B 79 77 81 397 228

3 C 83 84 82 397 228

TOTAL 254 252 250 397 228

Pembebanan transformator sebagai berikut;

1000

)

(

R S T n L terukur

I

I

I

V

kVA

1000

)

250

252

254

(

228

terukur

kVA

maka:

dan Persentase Beban transformator 3 Fasa adalah:

% 100 %   terpasang terukur kVA kVA kVA

Demikian juga dapat ditentukan besarnyan Persentasi beban tiap fasa yaitu sebagai berikut: pada fasa R diperoleh: 86,868 %

S : 86,184 % T : 85,500 %

b. Pada saat waktu di luar beban pucak diperoleh sebagai berikut:

Pengukuran beban masing-masing jurusan pada siang hari diperoleh sebagaimana dalam tabel berikut: kVAterukur = 172,368 kVA

(9)

Tabel 4. Beban Transformator setelah Penyeimbangan saat WLBP

No Jur Arus (A) Tegangan (V)

R S T F-f F-n

1 A 61 59 58 399 230

2 B 52 55 54 399 230

3 C 56 54 54 399 230

TOTAL 169 168 166 399 230

Pembebanan transformator sebagai berikut;

1000

)

(

R S T n L terukur

I

I

I

V

kVA

1000

)

166

168

169

(

230

terukur

kVA

maka:

dan Persentase Beban transformator 3 Fasa adalah:

% 100 %   terpasang terukur kVA kVA kVA % 100 200 69 , 115 %kVA  

Demikian juga dapat ditentukan besarnya Persentasi beban tiap fasa adalah yaitu sebagai berikut: pada fasa R diperoleh : 58,305 %

S : 57,96 %

T : 57,27 %

Jadi Gardu Transformator tersebut dalam kondisi beban yang hampir seimbang.

Perhitungan rugi-rugi setelah penyeimbangan waktu beban puncak (WBP) diperoleh sebagai berikut:

Dengan menggunakan rumus seperti di atas maka diperoleh arus yang mengalir pada kawat pembumian yaitu sebagai berikut:

R

0

S

120

T

240

N

I

I

I

I

Maka:

IN= IR(Cos 0° + j Sin 0°) + IS(Cos120° + j Sin 120°)+ IT(Cos240° + j Sin 240°)

IN= 254(Cos 0°+jSin 0°)+252(Cos120°+jSin 120°)+250(Cos240°+j Sin 240°)

IN= 254(1 + 0) + 252(-0,5 + j 0,866) + 250(-0,5–j 0,866 )

IN= 254–126+j 218,232–125–j216,500

kVAterukur = 115,69 kVA

(10)

IN= 3+ j1,732 IN2= (3 + 1,732)2 2 2 ) 732 , 1 ( ) 3 (   N I IN=3,464 < 29,99OA

Kehilangan Energi Pembumian setelah penyeimbangan pada WBP Besarnya kehilangan energi pada kawat pembumian dapat diketahui:

IN = 3,464 A

Nilai Tahanan (R) = 5 Ω

Cos Φ = 0.85

t (Waktu) = 1 Jam

Dengan menggunakan Rumus di bawah ini kita bisa mengetahui berapa besar kehilangan energi pada kawat pembumian:

Kehilangan Energi pada Penghatar Netral setelah penyeimbangan WBP

Dengan menggunakan rumus seperti di atas maka untuk mencari kehilangan energi pada penghantar netral diperoleh seperti di bawah ini:

Untuk IN= 3,464 A

maka energi yang hilang pada penghantar netral dapat diketahui yaitu sebesar: P = IN2.R. t. CosΦ

P = (3,464)2.37,33. 1. 0,85

P = 0,380kWh

Jadi setelah penyeimbangan beban transformator maka kehilangan daya pada WBP yaitu sebesar: Kehilangan energi per hari

= (0,051+ 0,380) x 4 jam=1,727 kWh/hari Kehilangan energi per bulan

= 1,727 x 30 hari= 51,8094 kWh/bln

Perhitungan Rugi-Rugi setelah Penyeimbangan pada Waktu Luar Beban Puncak (WLBP)

Dengan menggunakan rumus seperti di atas maka diperoleh arus yang mengalir pada kawat pembumian yaitu sebagai berikut:

R

0

S

120

T

240

N

I

I

I

I

Maka:

IN= IR(Cos 0° + j Sin 0°) + IS(Cos120° +j Sin 120°) + IT(Cos240° + j Sin 240°)

IN=169(Cos 0°+j Sin 0°)+168(Cos120°+j Sin 120°)+166Cos240°+j Sin 240°)

IN= 169(1 + 0) + 168(-0,5 + j 0,866) + 166(-0,5–j 0,866 ) Cos t I V P  . N. .

Cos

t

R

I

P

N2

.

.

.

85

,

0

.

1

.

5

.

)

464

,

3

(

2

P

kWh

P

0

,

051

(11)

IN= 169–84+j 145,488–83–j143,756 IN= 2+ j1,732 IN2= (2 + 1,732)2 2 2 (1,732) ) 2 (   N I IN= 2,646 < 40,893OA

Kehilangan Energi pada Pembumian setelah penyeimbangan WLBP

Besarnya kehilangan energi pada kawat pembumian dapat diketahui seperti di bawah ini: Untuk: IN= 2,646A

Cos

t

I

V

P

.

N

.

.

Cos t R I PN2. . . 85 , 0 . 1 . 5 . ) 646 , 2 ( 2  P

kWh

P

0

,

03

Kehilangan Energi pada Penghantar Netral setelah penyeimbangan WLBP

Besarnya kehilangan energi pada kawat Netral dapat diketahui seperti di bawah ini: untuk: IN= 2,646A

Sehingga energi yang hilang pada penghantar netral: P = IN2.R. t. CosΦ

P = (2,646)2.37,33. 1. 0,85

P = 0,222kWh

Setelah penyeimbangan beban pada transformator maka kehilangan daya pada WLBP yaitu sebesar: Kehilangan energi per hari = (0,03+0,222) x 20 jam = 5,037 kWh/hari

Kehilangan energi per bulan = 5,037 x 30 hari = 151,109 kWh/bln

Jadi setelah penyeimbangan beban transformator kehilangan Energi selama satu bulan diperoleh = kehilangan energi WBP + kehilangan Energi WLBP

= 51,8094kWh/bln + 151,109 kWh/bln = 202,919 kWh/bln

= 26.950,1 kWh/bln 5. Perhitungan Saving Energi

Dengan Asumsi Harga Energi Listrik ratarata dalam 1 kWh yaitu: 1 kWh = Rp. 800, -Saving energi dalam kWh setelah adanya penyeimbangan beban transformator yaitu:

Saving kWh = Sebelum penyeimbangan dikurangi setelah penyeimbangan adalah = 26.950,1 kWh/bln–202,919 kWh/bln= 26.747,181 kWh / bulan Saving Rupiah per bulan: 26.747,181x 800 = Rp.21.397.744,80

(12)

Dari hasil analisis pada transformator sebelum penyeimbangan diperoleh kehilangan energi sebesar 26.950kWh/bulan. Setelah penyeimbangan beban diperoleh kehilangan Energi hanya sebesar 202,919 kWh/bln. Maka dapat menekan kehilangan Energi (susut) sebesar 26.747,181 kWh/bulan. Yang bila diuangkan dapat diperoleh sebesar Rp. 21.397.744,80

SIMPULAN

 Persentase pembebanan pada waktu beban puncak (WBP) adalah sebesar 85,8 % (171,612 kVA) dan persentase ketidakseimbangan terbesar antara fasa R dan fasa T yaitu 12,45%

 Kehilangan (susut) Energi pada gardu distribusi UNAC 200 kVA a. Sebelum Penyeimbangan Beban Transformator:

Kehilangan energi pada waktu beban puncak (WBP) per bulan sebesar 4.002,6 kWh dan pada waktu diluar beban puncak (WLBP) per bulan sebesar 22.947,5 kWh atau total kehilangan energi sebesar 26.950,1 kWh tiap bulan

b. Setelah Penyeimbangan Beban Transformator:

Kehilangan energi pada waktu beban puncak (WBP) per bulan sebesar 51,809 kWh dan pada waktu diluar beban puncak (WLBP) per bulan sebesar 151,109 kWh atau total kehilangan energi sebesar 202,919 kWh tiap bulan

 Total kehilangan energi sebelum penyeimbangan beban adalah sebesar 26.950,1 kWh tiap bulan atau sama dengan Rp.21.560.080,00 /bulan, setelah penyeimbangan beban adalah sebesar 202,919 kWh tiap bulan atau sama dengan Rp. 162.335,200 /bulan. Dapat menekan kehilangan energi sebesar 26.747,181 kWh tiap bulan atau PLN dapat menekan kerugian sebesar Rp. 21.397.744,80tiap bulan

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir, 1991, Transformator, Edisi kedua, Pradnya Paramita, Jakarta. Abdul Kadir, 1998, Transmisi Tenaga Listrik, Penerbit Universitas Indonesia.

Ahmad Mulyadi, 2005, Pemeliharaan Transformator, Penerbit PT. PLN (Persero) UDIKLAT Makassar. Colin Bagliss, 1959, Transmission And Distribution Electrical Engineering, second edition, McGraw-Hill, New

York.

Feinberg R., 1979, Modern Power Transformer Practice, Macmillan Press, New York and Tokyo.

F. Suryatmo, 1984, Teknik Listrik Motor & Generator Arus Bolak-Balik, Penerbit Alumni / 1984 / Bandung. Mochtar Wijaya, 2001, Dasar-dasar Mesin Listrik, Penerbi Djambatan, Jakarta.

Nagrath, Kothari, 1985, Elektric Machiners,tata McGraw-Hill, New Delhi. Palba A.S., 1994Sistem distribusi daya listrik, Edisi ketiga, penerbit Erlangga.

PT.PLN (Persero) Udiklat Makassar, Kursus Pengoperasian Distribusi-TM(Transformator), PenerbitPT. PLN (Persero) UDIKLAT Makassar.

Pembekalan Uji Kompetensi Bidang distribusi, 2005, Penerbit PT. PLN (Persero) UDIKLAT Makassar. Sumanto, 1996, Teori transformator, edisi kedua, ANDI Offset, Yogyakarta.

Surat Edaran General Manager No. 1499.E/012/GM/2002 tanggal 31 Oktober 2002. www.elektroindonesia-transformator.com/elektro/ener36b.html

Gambar

Gambar 1. Vektor Diagram Arus
Gambar 2. Titik (1) dan (2) yang mengakibatkan Susut Energi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari pengujian rancang bangun penyeimbang arus beban pada sistem 3 fasa menggunakan mikrokontroler ATMega 2560 berhasil karena alat melakukan penyeimbangan arus beban

Saat waktu beban puncak (WBP) pemakaian energi listrik pada setiap pelanggan senilai 0,363 kali dari daya kontraknya. Nilai 0,363 merupakan nilai dari daya beban saat pengukuran

Akibat penambahan beban tersbeut mengakibatkan gangguan pada phasa netral dan rugi-rugi daya (losses) serta ketidakseimbangan arus beban pada masing-masing phasa

Rugi – rugi terjadi akibat adanya arus yang mengalir pada netral, yang mana rugi – rugi terjadi paling tinggi pada waktu malam hari yaitu pada waktu beban puncak. Waktu beban puncak

Rugi-rugi daya tertinggi terjadi pada transformator pertama ketika malam hari yaitu sebesar 4,72 kW, dan rugi-rugi daya terendah terjadi pada transformator kedua ketika

Hasil pengukuran dan perhitungan menunjukkan apabila dilakukan pemerataan beban arus yang mengalir pada netral dan rugi – rugi daya pada transformator

Sesuai dengan hasi penelitian pada Gardu Beton P 70 pada PLN Cabang Palu disarankan agar beban yang terpasang pada tiap – tiap fasa akan diadakan penyeimbangan beban

p-ISSN:1693 – 2951; e-ISSN: 2503-2372 Setelah di proses dengan 27 rule akan menghasilkan 8 If input-R is KurangBeban_R or input-S is LebihBeban_S or input-T is NormalBeban_T then