TEKNIK PENELITIAN NUTRISI DAN
MAKANAN TERNAK
Estimasi komposisi kimia tubuh ternak
Oleh :
EVALUASI KOMPOSISI KIMIA
TUBUH TERNAH
Pengantar :
1. Pengetahuan tentang komposisi kimia tubuh ternak terutama variasinya sangat penting dibidang ilmu fisiologi pertumbuhan dan perkembangan, genetika,
nutrisi, patologi (terutama pada manusia berkaitan dengan ketidakseimbangan metabiolik (obesitas) 2. Mengetahui komposisi kimia (lemak, protein, air,
mineral) lebih akurat bila dibanding hanya mengetahui bobot badan ternak
3. Pengetahuan level cadangan lemak tubuh penting untuk mengukur kinerja produksi dan reproduksi ternak
4. Analisis partisi (alokasi) penggunaan energi antara produksi (susu, daging), maintenance, dan cadangan energi tubuh serta efisiensi penggunaannya, perlu pengetahuan komposisi kimia tubuh ternak
Komposisi kimia tubuh
vs
penimbangan
Penimbangan :
- Dapat mengikuti evolusi berat badan, namun tidak mencerminkan komposisi kimia (lemak, protein, air) secara tepat
- Berat badan bukan merupakan indikator kondisi tubuh (cadangan lemak tubuh tinggi atau rendah), tetapi tergantung pada format dan dimensi tubuh ternak (tinggi, pendek, besar, kecil), isi saluran pencernaan (15% BB) dan status fisiologis
(laktasi : berat ambing; bunting : berat uterus). - Note : 1 kg BK pakan => 4 – 4,2 kg BB (sapi)
Produksi susu :
- Potensi mobilisasi pada awal laktasi
- Kondisi tubuh pada saat melahirkan dan masa bunting mempengaruhi produksi susu
Produksi daging :
- Kecepatan rekonstitusi saat kelebihan nutrisi (pertumbuhan kompensatory)
- Efisiensi penggunaan energi
Reproduksi :
- Kondisi tubuh pada masa estrus (terlalu kurus / terlalu gemuk) menurunkan fertilitas
Komposisi kimia tubuh
vs
Kinerja
produksi dan reproduksi
METODE EVALUASI
1. Metode direct (langsung) 1.a. Penyembelihan
- Hasil tepat dan akurat
- Merupakan metode standard dan reference dari metode lain
- Biaya mahal dan laborious (waktu dan tenaga banyak dibutuhkan) - Tidak dapat mengikuti evolusi komposisi kimia tubuh pada individu;
penyembelihan berseri (beruntun) dapat dilakukan akan tetapi tidak selalu representatif karena individu yang berbeda sehingga tidak dapat mewakili
1.b. Kamar Kalorimetri (Calorimetric chamber)
- Ketepatan tinggi untuk mengukur flux energi ternak hidup - Biaya mahal
METODE EVALUASI
2. Metode indirect (tidak langsung)
a. Difusi dengan marka (D2O, TOH, Urea)
b. Ukuran dan volume sel lemak
a. Difusi dengan Marka
Prinsip Kerja :1. Pada suatu status pertumbuhan dan
perkembangan ternak, komposisi tubuh ternak berkorelasi nyata dengan volume air tubuh.
Proporsi air, mineral, protein (masa tanpa lemak) adalah konstan. Ada korelasi negatif antara lemak dan air dalam tubuh
2. Volume (berat) air tubuh dapat diprediksi
dengan menggunakan marka seperti Deuterium (D2O) atau Tritium (TOH), urea, dsb.
• Prinsip yang pertama berawal dari hasil
observasi Murray (1922) dan Moulton et
al. (1922) menyebutkan bahwa :
– Komposisi kimia tubuh tanpa lemak adalah konstan : Air 73%, protein 22%, mineral 5% – Proporsi tersebut hanya berlaku pada ternak
yang sudah mencapai dewasa tubuh yang berkisar antara 5 – 6 bulan pada sapi
(Moulton et al., 1922).
Pada penelitian-penelitian berikutnya pada ternak yang lain mendukung hipotesa
• Prinsip yang kedua, kita dapat menentukan
volume air tubuh dengan bantuan marka yang mana marka ini tersebar secara menyeluruh dan merata keseluruh jaringan tubuh secara
homogen dan komplet
Waktu (T) Injeksi Konsentrasi marka (C) C1 C0 Titik keseimbangan
Contoh
• Sapi perah dengan berat 660 kg,
• Injeksi marka (D2O) (0,6% BB) = 360 g
• Konsentrasi D2O dalam campuran air + D2O dalam tubuh sebesar misalnya 0,09% (0,9 g /liter)
• Volume air tubuh sapi dapat dihitung dengan : 0,9 g/liter = 360 g X kg air tubuh X = 360 / 0.9 = 400 kg Air (X kg) (360 g) Air D2O D2O + Air 1 2 3 D2O (D2O = 0.09%)
Hubungan Body Composition
dengan Air tubuh
Body Weight (BW)
Gut content Empty BW (EBW)
Lemak Lean BW (LBW) - 73% air - 22% protein konstan - 5% mineral Lemak = EBW - LBW LBW = Air x 1/k
Lemak = EBW – Air x 1/k Lemak = BW – Air x 1/k k = konstanta
Prinsip Penggunaan Marka
• Terdifusi secara cepat dan homogen ke
seluruh jaringan tubuh
• Tidak termetabolismekan di dalam tubuh
• Eliminasi dari dalam tubuh lambat /
perlahan
• Mudah dianalisis secara quantitatif
• Aman dan tidak toksik bagi ternak dan
manusia
Determinasi Komposisi Kimia
Tubuh
In Vivo
dengan D
2O
diffusion Space
• Sehari sebelum injeksi ternak ditimbang terlebih dahulu utk mengetahui berat D2O yang harus diinjeksikan :
• Setelah equilibrium akan ditemukan konsentrasi D2O dalam sampel darah antara 200 dan 1000 ppm
Injeksi D
2
O
• Dipuasakan 24 jam sebelum dilakukan
injeksi
• Injeksi melalui vena
jugular
dengan
catheter
• Setelah injeksi, catheter dibilas dengan
serum fisiologis
• Berat D
2O merupakan selisih antara berat
serinque (pipet) sebelum dan sesudah
injeksi
Pengambilan Sampel Darah
• Dilakukan di daerah vena jugular dengan
venoject + anticoagulant (heparin) pd
setiap individu ternak
• Waktu pengambilan darah : 5, 7, 29, dan
31 jam setelah injeksi dan harus dicatat
secara tepat
DEUTERIUM OXIDE (D
2
O)
• Isotop hidrogen dengan masa 2 (2
1H) dan sering
disingkat dengan D. ditemukan 1931 oleh Harold C Urey saat mempelajari spektrum optik hidrogen. D2O terdiri dari 2 atom D dan 1 atom O
• Stabil dan dapat ditemukan di alam ± 150 ppm
• Massa molekul : 2,141020 uma (unit massa atom)
Penggunaan D
2O sebagai Marka
• Tidak toksik dan non-radioaktif
(isotop stabil)
• Dapat bercampur secara baik
dengan semua air di dalam tubuh
tanpa mengalami metabolisme
• Reaksi di dalam tubuh sama
DIFFUSI D
2
O
• Molekul terdifusi di dalam air plasma
darah,
kemudian
melewati
dinding
pembuluh
darah
utk
menuju
ruang
extraselluler
dan
kemudian
ruang
intraselluler (bercampur dengan air extra
dan intra-sel)
• Beberapa menit utk ternak monogastrik
dan beberapa jam utk ruminansia tjd
diffusi total ke seluruh jaringan tubuh
ternak.
DIFFUSI D
2
O
• Sampel darah kmd disimpan
-15
oC hingga analisis kadar D
2O
• Utk ke-dua atau ke-tiga injeksi,
perlu
dilakukan
pegambilan
sampel sebelum injeksi dilakukan.
Hal
ini
utk
mengetahui
kemungkinan adanya residu D
2O
Analisis Kadar D
2
O
• Ekstraksi campuran air + D
2O dalam
darah dilakukan dengan sublimasi : beku
evaporasi
• Sampel darah
± 4 ml, dibekukan secara
merata (1-2 mm) pada dinding bagian
dalam erlemeyer di dalam alkohol dingin
(-25
oC)
• Erlenmeyer tsb dihubungkan dengan alat
pensublimasi (Gambar)
Figure : Matériel utilisés et mode opératoire
pour l’extraction du mélange eau-eau lourde
Analisis Kadar D
2
O
• Lama sublimasi sekitar 3 jam
• Air yang diperoleh ditampung dalam tube
5 ml dan disimpan dalam suhu 4
0C hingga
analisis
ANALISIS D
2O DENGAN
SPEKTROFOTOMETRI INFRA-RED
• Prinsip
dari
analisis
dengan
spektrofotometri (MIRAN 1 FF) adalah
berdasarkan pada perbedaan absorbsi
sinar infra merah antara air dan D
2O pada
panjang gelombang 3960 nm
• Sebagai perbandingan diukur juga larutan
standard
yang
sudah
diketahui
PERHITUNGAN D
2O DIFFUSION SPACE
• Setelah diketahui konsentrasi D
2O dalam
sampel darah, kita dapat mengikuti evolusi
konsentrasinya
dengan
waktu
setelah
injeksi
• Konsentrasi awal (Co) merupakan diffusi
teori segera sesudah injeksi dan dapat
dihitung dengan extrapolasi ke waktu t=0;
• Diffusion space D
2O : DS D
2O = Qo/Co
• Qo = Quantitas D
2O yang diinjeksikan dan
Co : Konsentrasi awal (secara teori) D
2O
Penghitungan Komposisi Kimia Tubuh
Domba ras LACAUNE
• Air Tubuh (kg) = 0,793 x DS D2O (kg) + 8,304
(R2 = 0,931; RSD = ± 1,023)
• Lipid (kg) = 0,853 x BBinj (kg) – 0,833 x DS D2O (kg)
– 9,57
(R2 = 0,940; RSD = ± 1,402)
• Protein (kg) = 0,08 x BBinj (kg) + 0,049 x DS D2O (kg)
+ 0,70
(R2 = 0,860; RSD = ± 0,424)
• Energi (kg) = 36,39 x BBinj (kg) – 31,05 x DS D2O
Penghitungan Konsentrasi Marka
METODE EQUILIBRIUM (Ceq)
Pengambilan sampel darah dilakukan
pada saat tercapainya equilibrium diffusi
marka
Diperkirakan antara 4-5 jam sesudah
injeksi
Menghasilkan
data
(kuantitas
lipid)
cukup heterogen dan kadang-kadang
kontradiksi
karena
sebenarnya
sulit
menentukan saat equilibrium
Penghitungan Konsentrasi Marka
METODE EXTRAPOLASI PADA WAKTU t=0
Diffusi D2O dalam air tubuh cepat segera setelah injeksi (±10 menit) kemudian diffusi berjalan lebih pelan
Evolusi menjadi lebih linier. Untuk ternak umur 1-16 minggu evolusinya semi logaritmik. Setelah equilibrium kurva eliminasi D2O menjadi linier.
Extrapolasi konsentrasi pada t=0 dengan bentuk log dapat menentukan C0 dari D2O
BODY CONDITION SCORE
UNTUK TERNAK RUMINANSIA
BCS
• Ada beberapa metode estimasi cadangan lemak tubuh ternak terutama ruminansia, seperti : D2O, ukuran dan volume sel lemak, neraca energi, ketebalan lemak sub-kutan denganalat ultrasons, body condition score (BCS) yang masing2 memiliki keunggulan dan kelemahan
• Metode BCS sangat menguntungkan utk peternak krn tdk memerluka biaya dan alat khusus utk melakukannya. Namun metode ini subjektif dan memerlukan latihan utk meningkatkan ketelitian dan ketepatan prediksi
Note 0 = Sangat Kurus Sekali
• Ternak dalam kondisi kritis, tinggal tulang
belulang dibungkus kulit
• Tidak
mungkin
melakukan
deteksi
ketebalan jaringan daging atau lemak
antara kulit dan tulang
Note 1 = Kurus sekali
• Apophyse Epinous kelihatan runcing
• Apophyse Transversal (kanan dan kiri)
kelihatan runcing
• Antara Apophyse Epinous dan Apophyse
Transversal tampak kosong
• Kulit di antara dua tulang rusuk kelihatan
lengkung sekali dan
• Tidak dapat mendeteksi adanya ketebalan
jaringan di bawah kulit
Score 1
Note 2 = Kurus
• Apophyse Epinous kelihatan agak tumpul
• Apophyse Transversal (kanan dan kiri)
agak tumpul
• Antara Apophyse Epinous dan Apophyse
Transversal agak berisi
• Kulit di antara dua tulang rusuk kelihatan
agak lengkung dan
• Dengan telapak tangan terasa adanya
ketebalan jaringan di bawah kulit
• Kulit di bawah pangkal ekor dapat
dirasakan ketebalannya
Score 2
Note 3 = Sedang/Agak Gemuk
• Apophyse Epinous kelihatan tumpul
• Apophyse Transversal (kanan dan kiri) kelihatan tumpul
• Antara Apophyse Epinous dan Apophyse Transversal berisi
• Kulit di antara dua tulang rusuk sedikit agak lengkung dan
• Dengan telapak tangan dapat merasakan ketebalan jaringan di bawah kulit
Score 3
Note 4 = Gemuk
• Apophyse Epinous hampir tidak kelihatan (sedikit menonjol)
• Apophyse Transversal (kanan dan kiri) kelihatan tumpul (hampir rata)
• Antara Apophyse Epinous dan Apophyse Transversal padat dan berisi
• Kulit di antara dua tulang rusuk hampir rata
• Dengan telapak tangan dapat merasakan adanya lemak tebal di bawah kulit
Score 4
Note 5 = Gemuk Sekali
• Apophyse Epinous tidak kelihatan /tertutup rata • Apophyse Transversal (kanan dan kiri) tidak
kelihatan/tertutup rata
• Antara Apophyse Epinous dan Apophyse Transversal tertutup rata
• Kulit di antara dua tulang rusuk tertutup rata
• Dengan telapak tangan dapat merasakan ketebalan jaringan di bawah kulit