• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - SUWARNO BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - SUWARNO BAB I"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Penyusun, 2010: 6). Untuk mencapai tujuan tersebut minat, kebiasaan dan kemampuan membaca perlu ditanamkan pada setiap warga negara pada umumnya dan pada anak didik pada khususnya.

Minat membaca menjadi salah satu indikator kualitas bangsa. Anak yang memiliki kebiasan membaca secara memadai akan mendorong tercapainya angka melek huruf begitu pula sebaliknya anak yang kesadaran membacanya rendah sangat berpotensi untuk mengurangi angka melek huruf tersebut.

(2)

Indonesia masih rendah. Di tingkat pendidikan dasar, kebiasaan membaca anak masih rendah.

Hal ini sesuai dengan studi yang dilakukan The International

Association for the Evaluation of Educational Achievement (IEA) melalui

Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS) pada tahun 2006

skor prestasi membaca di Indonesia mencapai angka 407 untuk siswa secara keseluruhan yang berarti di bawah rerata negara PIRLS 2006 yaitu 500 dan posisi Indonesia berada di posisi kelima dari urutan bawah (Hayat,dkk,2010:73-74). Dari hasil survei Programme for International

Student Assessment (PISA) pada tahun 2000, literasi membaca siswa

Indonesia dapat digolongkan sangat rendah. Dari 42 negara yang disurvei, siswa Indonesia menduduki peringkat ke-39 dengan rata-rata nilai 371 (Hayat, dkk, 2010: 134). Dalam buku Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini juga diterangkan bahwa berdasar hasil survei yang pernah dilakukan mencatat, kemampuan membaca anak SD di Indonesia menempati peringkat ke-26 dari 27 negara yang disurvei (Putra, 2008: 131).

(3)

membaca dan prestasi pelajaran lainnya, lebih tinggi daripada siswa yang kurang memiliki sumber daya literasi di rumahnya (Hayat, dkk., 2010: 79).

Artana (2004) mengemukakan bahwa :

anak kita belum memiliki budaya membaca (kebiasaan membaca). Ada lima kendala yang dihadapi anak kita dalam mengembangkan kebiasaan membaca, yaitu: 1. masih kuatnya budaya tutur yang tertanam dalam kehidupan anak; 2. pesatnya perkembangan media elektronik dan masih terbatasnya bahan bacaan dalam bentuk tercetak; 3. masih terbatasnya kemampuan industri penyedia informasi; 4. sistem pendidikan yang belum menempatkan kegiatan membaca sebagai konsep pendidikan; dan 5. kondisi ekonomi anak yang masih rendah (Darmono, 2010)

Penelitian kebiasaan baca khususnya di lingkungan siswa telah dilakukan oleh beberapa peneliti, misalnya penelitian kebiasaan baca murid SD yang dilakukan di Jakarta (Yatiman, 1981) memusatkan perhatian pada: (1) bahan bacaan yang sesuai untuk murid SD; (2) ciri pembeda antara bahan bacaan SD dan orang dewasa; (3) nilai-nilai sosial budaya dalam bahan-bahan bacaan murid SD (Syaifuddin, dkk., 2010).

Berdasarkan uraian di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. minat membaca siswa SD dari masing-masing siswa berbeda; 2. kemampuan membaca siswa SD dari masing-masing siswa berbeda; 3. kemampuan membaca siswa SD perlu dukungan bahan bacaan yang

sesuai;

(4)

5. pihak sekolah dan orang tua serta masyarakat perlu mendukung gerakan budaya membaca sebagai suatu kebiasaan.

Kondisi ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang minat dan kemampuan membaca ditinjau status ekonomi dan pendidikan orang tua.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah penelitian dibatasi pada masalah yang peneliti rumuskan sebagai berikut.

1. Seberapa besar minat membaca siswa kelas V SD di Unit Pendidikan Kecamatan Banyumas?

2. Seberapa besar kemampuan membaca siswa kelas V SD di Unit Pendidikan Kecamatan Banyumas?

3. Seberapa besar perbedaan minat dan kemampuan membaca siswa kelas V SD di Unit Pendidikan Kecamatan Banyumas ditinjau dari status ekonomi orang tua?

4. Seberapa besar perbedaan minat dan kemampuan membaca siswa kelas V SD di Unit Pendidikan Kecamatan Banyumas ditinjau dari pendidikan orang tua?

(5)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. untuk mengetahui minat dan kemampuan membaca siswa kelas V SD di Unit Pendidikan Kecamatan Banyumas;

2. untuk mengetahui perbedaan minat dan kemampuan membaca siswa kelas V SD di Unit Pendidikan Kecamatan Banyumas ditinjau dari status ekonomi orang tua;

3. untuk mengetahui perbedaan minat dan kemampuan membaca siswa kelas V SD di Unit Pendidikan Kecamatan Banyumas ditinjau dari pendidikan orang tua;

4. untuk mengetahui perbedaan minat dan kemampuan membaca siswa kelas V SD di Unit Pendidikan Kecamatan Banyumas ditinjau dari status ekonomi dan pendidikan orang tua.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teoretik dan asumsi penelitian maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut.

1. Ada perbedaan yang signifikan minat dan kemampuan membaca siswa kelas V SD di Unit Pendidikan Kecamatan Banyumas ditinjau dari status ekonomi orang tua.

(6)

3. Ada perbedaan yang signifikan antara minat dan kemampuan membaca siswa kelas V SD di Unit Pendidikan Kecamatan Banyumas ditinjau dari status ekonomi dan pendidikan orang tua.

E. Asumsi Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian, penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif-komparatif, yaitu di samping berusaha untuk mendeskripsikan variabel-variabel yang ada, juga dimaksudkan untuk memprediksi perbedaan kontribusi variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.

1. Minat dan Kemampuan Membaca Anak Ditinjau dari Status Ekonomi Orang Tua

Minat dan kemampuan membaca mengalami pasang surut tergantung faktor-faktor yang mempengaruhi. Minat dan kemampuan membaca akan terbentuk sesuai dengan pengalaman yang didapat dalam kehidupan sehari-hari. Perlakuan-perlakuan orang tua terhadap anak tentunya akan berpengaruh terhadap pembentukan minat dan kemampuan membaca.

(7)

membaca anak menjadi tinggi. Sebaliknya anak yang dilahirkan di tengah-tengah keluarga tidak mampu mungkin fasilitas yang didapat, termasuk fasilitas bacaan kurang memadai. Kondisi ini tentunya akan mempengaruhi minat dan kemampuan membaca anak. Dengan demikian status ekonomi orang tua mempunyai andil yang cukup besar dalam membentuk minat dan kemampuan membaca anak.

2. Minat dan Kemampuan Membaca Anak Ditinjau dari Pendidikan Orang Tua

Tingkat pendidikan orang tua akan menentukan pola hidup dan pola pikir sebuah keluarga. Pola pikir orang tua tentunya juga akan mempengaruhi minat dan kemampuan membaca anak. Minat dan kemampuan membaca akan terbentuk sesuai dengan pengalaman yang didapat dalam kehidupan sehari-hari. Perlakuan-perlakuan orang tua terhadap anak tentunya akan berpengaruh terhadap pembentukan kebiasaan membaca.

Orang tua yang berpendidikan diharapkan akan lebih memperhatikan kebutuhan pendidikan anak termasuk di dalamnya bacaan untuk anak-anaknya. Sebaliknya orang tua yang berpendidikan rendah mungkin terbatas dalam menyediakan kebutuhan pendidikan anak-anaknya, termasuk bahan bacaan.

(8)

Banyak faktor yang mempengaruhi minat dan kemampuan membaca anak. Faktor itu antara lain status ekonomi dan pendidikan orang tua. Anak yang berada di lingkungan keluarga yang mempunyai status ekonomi tinggi, pendidikan orang tuanya juga tinggi tentunya akan mencukupi kebutuhan bacaan lebih banyak. Hal ini tentunya akan mendorong kebiasaan anak untuk gemar membaca.

Namun sebaliknya jika anak berada di tengah-tengah keluarga yang ekonomi kurang dan latar belakang pendidikan orang tuanya rendah tentunya fasilitas yang diperoleh anak untuk membaca tentunya serba minim. Kondisi seperti ini menyebabkan anak tidak terbiasa untuk membaca, maka secara otomatis akan menyebabkan anak mempunyai minat dan kemampuan membaca yang rendah

F. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk:

1. pertimbangan para orang tua, masyarakat dan guru di dalam mengembangkan minat dan kemampuan membaca anak;

2. mendorong siswa untuk meningkatkan minat dan kemampuan membaca menjadi suatu kebutuhan;

(9)

G. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

1. Variabel

Variabel penelitian ini terdiri variabel terikat dan variabel bebas. Minat dan kemampuan membaca sebagai variabel terikat. Status ekonomi keluarga dan pendidikan orang tua sebagai variabel bebas. 2. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah minat dan kemampuan membaca siswa kelas V SD di Unit Pendidikan Kecamatan Banyumas tahun pelajaran 2010 / 2011. Indikator minat membaca dilihat dari kebiasaan membaca, waktu membaca, jenis bacaan, dan pemerolehan buku bacaan. Indikator kemampuan membaca dilihat dari kecepatan membaca, pemahaman isi bacaan, dan menceritakan isi bacaan.

Jumlah siswa kelas V SD tahun pelajaran 2010/2011 di UPK Banyumas sebanyak 913 siswa. Data siswa ini diambil dari Rekapitulasi Lapor Bulan SD se-UPK Banyumas bulan Desember 2010

3. Sampel

(10)

Untuk penentuan sampelnya peneliti menggunakan cara undian karena pengambilan sampel dengan cara undian lebih mudah dan menghindarkan dari faktor-faktor subjektivitas.

Sebagai dasar di dalam menentukan besarnya sampel, peneliti mengacu pada pendapat Suharsimi Arikunto (1991: 142) yang mengatakan bahwa “untuk jumlah populasi lebih dari 100 orang siswa alangkah baiknya sampel sebesar 25% lebih, sedang untuk jumlah populasi kurang dari 100 langkah baiknya jika diambil semuanya”.

Dengan demikian pengambilan sampel dalam penelitian ini mengambil 25 % dari populasi. Karena populasinya ada 33 SD yang terdiri 35 kelas dengan jumlah siswa 913 anak maka sampel yang diambil sejumlah 25 % dari 33 SD yaitu sebanyak 8 SD. Setelah dilakukan pengundian tempat penelitian ternyata terpilih SD Negeri 2 Binangun, SD Negeri 1 Sudagaran, SD Negeri 2 Dawuhan, SD Negeri Kedunguter, SD Negeri Kalisube, SD Negeri Kalibatur, SD Negeri 2 Sudagaran, dan SD Negeri 1 Kejawar dengan jumlah siswa sebanyak 252 siswa atau 27,6 % dari jumlah siswa SD kelas V se-UPK Banyumas tahun pelajaran 2010 / 2011.

4. Lokasi Penelitian

(11)

Negeri 2 Dawuhan, SD Negeri Kedunguter, SD Negeri Kalisube, SD Negeri 2 Sudagaran, SD Negeri 1 Kejawar, dan SD Negeri Kalibatur Unit Pendidikan Kecamatan Banyumas pada tahun pelajaran 2010 / 2011 dengan sasaran semua siswa kelas 5.

Alasan pemilihan tempat ini sebagai lokasi penelitian atas pertimbangan sebagai berikut.

a.Penelitian tentang minat dan kemampuan membaca anak kelas V ditinjau dari status ekonomi dan pendidikan orang tua belum pernah diadakan di SD Negeri 2 Binangun, SD Negeri 1 Sudagaran, SD Negeri 2 Dawuhan, SD Negeri Kedunguter, SD Negeri Kalisube , SD Negeri 2 Sudagaran, SD Negeri 1 Kejawar, dan SD Negeri Kalibatur Unit Pendidikan Kecamatan Banyumas.

b.Efektivitas dan efisiensi menggunakan SD Negeri 2 Binangun, SD Negeri 1 Sudagaran, SD Negeri 2 Dawuhan, SD Negeri Kedunguter, SD Negeri Kalisube, SD Negeri 2 Sudagaran, SD Negeri 1 Kejawar, dan SD Negeri Kalibatur Unit Pendidikan Kecamatan Banyumas sebagai subyek penelitian. Kemungkinan kekurangan waktu dan tenaga dapat segera teratasi, karena subyek penelitian adalah siswa yang berada di lembaga pendidikan pada satu kecamatan.

(12)

Negeri Kalibatur merupakan Satu Unit Pendidikan Kecamatan Banyumas di mana peneliti bekerja dengan tujuan hasil penelitian ini dapat membantu pengembangan lembaga ini dan peningkatan pelayanan kegiatan membaca.

H. Penegasan Istilah

Definisi operasional untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Minat membaca anak

Minat membaca anak adalah perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang, positif dan ketertarikan terhadap kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan seseorang untuk membaca dengan kemauannya sendiri.

2. Kemanpuan membaca siswa

Kemampuan membaca ialah kecepatan membaca dan pemahaman isi secara keseluruhan. Kemampuan membaca dicari dengan rumus sebagai berikut .

  3. Status ekonomi keluarga

(13)

sejahtera III plus. b) keluarga ekonomi sedang terdiri dari keluaraga sejahtera I dan keluarga sejahtera II. c) keluarga ekonomi rendah terdiri dari keluarga pra sejahtera. Indikator dalam variabel ini meliputi : penghasilan, papan, sandang, pangan, kesehatan, hiburan, transportasi, dan komunikasi, sosial keluarga dan tabungan serta tanggungan.

4. Pendidikan orang tua

Referensi

Dokumen terkait

underwear rules ini memiliki aturan sederhana dimana anak tidak boleh disentuh oleh orang lain pada bagian tubuhnya yang ditutupi pakaian dalam (underwear ) anak dan anak

Jadi semakin lama waktu bekerja atau semakin lama seseorang terpajan faktor risiko MSDs ini maka semakin besar pula risiko untuk mengalami MSDs (Guo, 2004). Merupakan

informasi tentang jenis dan berbagai motif batik store nusantara, dapat melakukan pemesanan batik secara online dengan mendaftarkan data diri pelanggan dan mengisi form

Analisis stilistika pada ayat tersebut adalah Allah memberikan perintah kepada manusia untuk tetap menjaga dirinya dari orang-orang yang akan mencelakainya dengan jalan

Pada tahap pertama ini kajian difokuskan pada kajian yang sifatnya linguistis antropologis untuk mengetahui : bentuk teks atau naskah yang memuat bentuk

Seringkali apabila tunggakan sewa berlaku ianya dikaitkan dengan masalah kemampuan yang dihadapi penyewa dan juga disebabkan faktor pengurusan yang lemah. Ada pula

Dengan menggunakan metode sistem pakar, diharapkan kemampuan seorang pakar yang ahli dalam masalah kesehatan, khususnya mengenai penyakit pada tulang (dalam hal ini adalah

Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin yang khusus disediakan dan atau diberikan