• Tidak ada hasil yang ditemukan

ATTITUDE (SIKAP) -PERSEPSI SOSIAL PERTEMUAN 10 NOVENDAWATI WAHYU SITASARI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ATTITUDE (SIKAP) -PERSEPSI SOSIAL PERTEMUAN 10 NOVENDAWATI WAHYU SITASARI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

ATTITUDE (SIKAP) -PERSEPSI SOSIAL PERTEMUAN 10

(2)

 Mampu memahami, menjelaskan, dan

(3)

Attitude

(sikap) berbeda dengan

Aptitude

(bakat)

Sikap merupakan ekspresi dari derajat

penilaian kita pada suatu obyek sikap.

Dasar penilaian /

evaluasi sikap

yaitu

tentang info suatu obyek lebih didasarkan

pada

PREFERENSI

individu

evaluasi

Suka Tidak Suka

(4)

 Menurut G.Allport, sikap memiliki 3 komponen :

1.Kognitif (belief, ide, konsep, pengetahuan) 2.Afektif (perasaan/emosi)

3.Konatif (kemauan/kecenderungan berT.L)

 Rangkuman pengertian sikap menurut Allport, Attitude are :

1.……learned (hasil proses belajar/bukan hasil keturunan) 2.……have referent (berhubungan dng obyek sikap yaitu dapat berupa manusia,aturan,ideologi dll)

(5)

5….affective (melibatkan perasaan positif,ragu-ragu, negatif)

6….very intensive (bisa dalam kadar kuat, le-mah)

7….have a time demension (berubah tergantung situasi ttt)

8….have a duration factor (tergantung faktor waktu)

9….are complex (sifatnya komplek, terkait dengan berbagai faktor persepsi,kognisi,dll)

10...are evaluations (ada penilaian dari responden)

(6)

Simpulan : ciri-ciri dari Sikap

1.Merupakan

evaluasi

seseorang tentang

suatu obyek, kejadian,situasi yg memiliki 2

kutub yg bertolak belakang

 Like >< Dislike

Pro >< Kontra  Positif>< Negatif

 Setuju>< Tidak Setuju

Misal :

Setujukah Anda dengan penerapan Hukuman Mati di Indonesia ?

(7)

2.Obyek sikap dapat berupa

Orang /manusia

Misal :Presiden RI, Mertua, Caleg

 Sesuatu yg abstrak (konsep)

Misal :Aborsi,Hukuman mati,Perselingkuhan

Entity (obyek yang ada/nyata)

Misal : Perkuliahan on line, Sinetron

3.Sikap bukan /tidak sama dengan Belief

SIKAP :evaluasi yg berupa perasaan individu tentang suatu

obyek/kejadian

BELIEF (keyakinan) : berupa pikiran2 (proses kognitif) yg

(8)

4.Sikap dianggap penting,karena diasumsikan men- dasari T.L seseorang

Jadi sikap Positif atau Negatif , diramalkan T.Lnya akan sesuai dengan sikapnya. Akan tetapi pada kenyataannya tdk selalu demikian

Misal : Sikap + pada perkawinan campuran (antar etnis) tetapi tidak setuju (-), bila anaknya menikah dengan suku yg berbeda.

(9)

I.SUMBER PESAN / INFORMASI

Kredibilitas sumber info

Attractiveness sumber info

II.ISI PESAN /INFORMASI

Sugestion

Appeals to fear

One sided >< two sided

III.PENERIMA INFO

Infuence Ability

Selective Attention & Interpretation

(10)

A.KREDIBILITAS SUMBER INFORMASI

Yaitu sejauh mana sumber informasi/pesan tsb dapat dipercaya, sehingga sikap berubah/tidak berubah.

Hal yang menentukan kredibilitas :

Keahlian & kemampuan sumber info

Kejujuran sumber info,dll

Contoh : Mengapa Jokowi dipilih mjd Gubernur DKI ?

B.ATTRACTIVENESS SUMBER INFORMASI

Yaitu sejauh mana sumber info tsb menarik? Sumber info efektif, antara lain, bila menarik secara fsik, sangat disukai, sangat mirip dng si penerima

(11)

A.SUGESTION

 Yaitu suatu pernyataan yg diterima & mampu

mempengaruhi individu

 Pesan didisain dng suatu “harapan” atau “keyaki-

nan”, shg individu termotivasi menerimanya.

 Pesan diberikan oleh tokoh yang “pantas” memberi

sugesti (prestige sugestion)

 Contoh :Megawati mengutip kata-kata Bung Karno

B.APPEALS TO FEAR

Yaitu suatu pernyatan/seruan dengan tujuan me- nakut-nakuti

.

(12)

 Seruan tsb tidak selalu berhasil.Bila terlalu kuat  orang bisa

“defensive” atau “avoidance”

 Contoh : Merokok menyebabkan kanker

Sex bebas menyebabkan aids

 Appeals (seruan) akan meningkat dampaknya, jika disertai

sugesti tentang cara menghindari konse- kuensi yg ditakuti.

C.ONE SIDED >< TWO SIDED

 One sided (info dari satu pihak), lebih efektif jika individu

telah memiliki sikap “favorable” (senang) atau netral terhadap obyek ttt.

 Two sided (informasi dari 2 pihak), lebih efektif jika individu

(13)

Hal-hal yang berperan mengubah sikap penerima info:

A.INFLUENCE ABILITY

 Bukan karena kepribadian ttt, melainkan ada orang

yg lebih mudah dan sukar dipengaruhi

 Orang akan mudah dipengaruhi, apabila info tsb

paling sering didengar/dilihat.Misal : melalui iklan berulang-ulang.

 Anak-nak lebih mudah dipengaruhi, dibandingkan

dengan orang dewasa.

 Tingkat pendidikan tinggi lebih sulit dipengaruhi

(14)

B.SELECTIVE ATTENTION & INTERPRETATION

 Apakah info tsb akan mempengaruhi penerima, tergantung bagiamana individu menyeleksi & menginterpretasi info tsb.

 Yang terpenting tergantung pada “apakah info tsb hadir pertama kali”

 Info yg sangat bertolak belakang dng sikapnya akan menghasilkan COGNITIVE DISSONANCE, dan

individu cenderung menghindar / melarikan diri dari info yg tidak cocok tsb

(15)

 Untuk menurunkan DISONANSI, dengan memberi penekanan pada hal-hal yg cocok dengan sikap

 Misal :Setuju KB 2 anak cukup, tetapi tidak mau ber KB

perlu menggunakan kaidah2 agama,nilai adat

C.IMMUNIZATION

Lumsdaine & Janis menyatakan, bahwa

lebih mudah

INFO Counter info

(16)

Mc.Guire menyatakan :

INFO sempat mengolah

Terlatih defensif

Two sided imun

(17)

SIKAP & PRASANGKA

Prasangka (Prejudice):

Yaitu sikap yg melibatkan perasaan2 negatif thd obyeknya

Ciri-ciri terpenting dari prasangka :

1. Evaluasi/penilaian thd obyek lbh didasarkan pada

stereotipe,bukan pada fakta-fakta yg tersedia mengenai obyek tsb. Misal: kenalan dengan orang Batak  Kasar

1. Terjadi “over generalisasi” terhadap ciri-ciri obyek prasangka.

(18)

4.

Sulit diubah berdasarkan pengetahuan/fakta2 baru mengenai obyeknya, serta adanya keengganan

untuk verifkasi

5. Menempatkan obyek prasangka dalam posisi yg

tidak menguntungkan.

 Sikap & Prasangka merupakan hasil PROSES

BELAJAR melalui pengalaman (keluarga, masyarakat, pendidikan pengetahuan) yg

mengajarkan fakta-fakta tertentu

mengenai

(19)

LEARNING THEORY

CONSISTENCY THEORY

(20)

A.LEARNING THEORY

1.CLASSICAL CONDITIONING

Sikap terbentuk, sesuai dengan situasi “pleasant / unpleasant” terhadap obyek /orang yg ditemui

PLEASANT  Sikap + UNPLEASANT  Sikap –

2. INSTRUMENTAL CONDITIONING

Reward/punishment merupakan konsekuensi dari ekspresi sikap yg ditampilkan :

(21)

 Reinforcement (bisa dalam bentuk Reward &

punishment)

 Misalnya “acceptance” dan membership dalam

kelompok peer group.

 Misalnya reaksi orang tua (sikap) pada anak 

akan membentuk sikap ttt pada anak.

B.CONSISTENCY THEORY

 Fokus pada usaha untuk bersikap konsisten pada

obyek (BALANCE THEORY , Heider)

 Hubungan antara seseorang dengan 2 obyek sikap

(22)

C.TEORI COGNITIVE RESPONSE ANALYSIS

(Greenwald,1968)

 FOKUS : penjelasan mengapa sikap terbentuk/

berubah

 Teori ini berpendapat bahwa individu tidak seke-

dar bereaksi pada info external tetapi mengolah info tsb

o EFEKNYA :- meningkatkan

- menetralisir dampak yg di

-“reverse” inginkan info tsb

 Contoh :coba pikirkan dampak iklan yg anda sukai

(23)

 PROSES MENTAL YG TERJADI

Adanya INFO PERSUASIF :

 Dihubungkan dng pengetahuan di ingatan

 Diorganisasikan interpretasi diingat  dapat

(24)

SELF REPORT

 Paling umum & banyak digunakan

 Dipengaruhi kemampuan berespon/mengekspre

sikan sikap & kesediaan indidu untuk mengeks- presikan sikapnya

 Kelemahannya : subyek menjawab sesuai

tuntutan lingkungan atau menjawab seperti yg dianggap individu sbg jawaban orang lain

 Keakuratannya akan dipengaruhi oleh respon org

lain secara umum, sama atau berbeda

 Contoh : Ingin mengetahui sikap para wanita

(25)

PUBLIC OPINION (ATTITUDE) POLLING  Tujuan : Prediksi & pemberian info

 Sampel harus mewakili populasi, karena menen-

tukan keakuratan pengukuran

 Item alat ukur (Fixed/Open ended) keakuratan

dipengaruhi oleh kejelasan item

SKALA SIKAP

o Tujuannya untuk “precise measure” sikap

(26)

INVOLUNTARY BEHAVIORAL MEASURES  Belum diakui dapat mengukur sikap

 Melalui pengukuran fsiologis, misal melalui

(27)

SOCIAL INTERACTION

Saling mempengaruhi antar pribadi & berlangsung

cepat, tukar menukar info,modifikasi T.L & pikiran sbg hasil interaksi

SOCIAL INTERDEPENDENCE

Memberikan kebahagian & semangat dlm in teraksi

sulit menghasilkan analisa yg jelas tentang

determinant2 T.L sosial

JADI hubungan sosial itu sangat kompleks

(28)

 Adalah proses dimana info tentang org lain, kita olah

menjadi pengetahuan atau pemikiran yang menetap tentang org tsb. Misal : si A orangnya mudah

tersinggung, si B orangnya cuek sekali, si C ambisius dll

Proses terbentuknya Impresi :

Pertemuan

Kategori & interelasi yg dipersepsi dari kategori tsb 

(29)

 Hubungan antara kategori-kategori yg ada merupakan

DETERMINAN PREDIKSI tentang org tsb.

 Hasil Prediksi dapat berbeda-beda antar individu

 Contoh : Pria bertato, berkacamata tebal, bicara serak

Preman Seniman, Ilmuwan ?

 Prediksi & ekspektasi dapat digeneralisasi.

 Bila kita berinteraksi secara efisien, sehingga minimal

(30)

IMPLICIT PERSONALITY THEORY

COMBINING INFORMATION THEORY

STEREOTYPES

(31)

 Kategori-kategori yg paling banyak digunakan dalam

pembentukan kesan/impresi adalah “trait” (sifat)

 Menurut Allport & Odbert ada 18.000 trait

Misal : ramah,cerewet, kaku, tegas,sensitif,dll

 TRAIT adalah satu set kategori yg digunakan untuk

menggambarkan, mengingat, mengkomunikasikan T.L org lain atau diri sendiri

 Trait-trait yg dipersepsi ada interelated/saling

(32)

 Interelasi antara “traits” yg diasumsikan ini yg

disebut dalam teori implicit personality theory yaitu bagaimana menggeneralisasikan prediksi kita tentang org lain lebih jauh dari info yg ada (yg kita miliki)

 Implicit Personality Theories membantu

mempermu-dah info yg kita terima dalam interaksi sosial, menga-rahkan respon kita kepada org lain

 Inti dari teori ini  setiap org akan membentuk

(33)

 TUJUAN : membuat penilaian yg utuh dan sejauh mana

hubungan dengan seseorang itu dirasakan menyenangkan.

 CARANYA antara lain :

 Mencari trait2 yg positif/kesan yg lbh positif

 Membuat rata-rata trait yg positif

 Membobotkan yg satu lbh tinggi dari yg lain

 Kebanyakan org percaya,bahwa ada beberapa nilai yg

membuat “a good first impression” (info yg paling awal diperoleh/primacy effect)

 Biasanya impresi thd org lain  info dng trait negatif

(34)

Info yg digunakan untuk JUDGEMENT/penilain biasanya :

 Info yg paling awal diperoleh (primacy effect)  Info dengan trait negatif (lbh sering)

 Karakteristik yg digunakan untuk menilai berbeda.

(mis: Karakteristik menilai Satpam berbeda dg Supir)

 Bagaimana dengan info yg kontradiktif ?

Misal : Hostile Vs Dependent

Penelitian Asch & Zukier (1984), bahwa kontradiksi dapat dijelaskan dalam :

A.Hubungan Sebab Akibat

Mis: Dia benci dependent pd org lain, sehingga cenderung hostile

B.Memisahkan ke 2 trait dalam situasi yg berbeda :

(35)

 Mirip teori “implicit”

 Bedanya : stereotipe berkonotasi negatif dlm arti

“prejudiced expectation” ; social undesire bility

 Definisi stereotipe diperbaiki menjadi “prejudgment”,

sehingga lbh berkonotasi positif

 Meskipun demikian, perlu disadari konotasi negatif

tidak semudah itu menjadi musnah, khususnya stereotipe sosial

 Misal : Suku Batak? Manado? Padang? Jawa? Madura ?

(36)

Dampak negatif Stereotipe :

 Membuat kelompok lain dalam kategori “unfavorable”

(tdk menyenangkan)

 Bila dianut banyak org, maka interaksi menjadi

terhambat

 Membentuk harapan yg salah, khususnya jika ada T.L yg

kontradiktif

Demensi Stereotipe :

 Etnis (Suku, Ras,Agama)

 Demografis (Gender,Regional)

 Kelompok Minoritas

 Ethnocentris Thinking : berupa asumsi bahwa T.L &

(37)

 Atribusi = penyimpulan berdasarkan (personal

thought,motives, feeling, traits, intensi)

1.HEIDER “NAÏVE” PSYCHOLOGY

 Tokoh : Fritz Heider

 Alasan munculnya T.L sangat simple why someone did

something?

 Bahwa T.L dapat disebabkan oleh :

1. Personal Forces (ability, effort)

(38)

Misal : Saat masuk bioskop tiba-tiba ada pria yang menabrak kamu.

SIMPULANNYA adalah

1. Personal Forces : Marah, karena : memang pria itu

sengaja menabrak, pria itu berusaha menabrak, atau menyakiti dirinya (badan besar)

2. Environmental Forces :karena sedang sial, atau

lantai bioskop tidak rata, ruangan gelap

Menurut HEIDER  alasan T.L “make sense to us”

(39)

2.KELLEY’S ATTRIBUTION THEORY

 Tokohnya : HAROLD KELLEY

 Bertitik tolak dari teori HEIDER yaitu Internal

Forces & External Forces

 T.L/Respon dapat diidentifikasi melalui metode

“presence-absence test”

 Misal Jika A hadir  ada efek X

Jika A tdk hadir  tidak ada efek X

 Dari respon yang muncul tsb, kita dapat mengetahui

(40)

3 Faktor dasar yg memperkaya metode Presence-Absence Test yaitu apakah respon2 tsb disebabkan oleh internal/external forces:

 KONSISTENSI RESPON dalam waktu & situasi, yaitu

apakah respon tsb terjadi hanya pada situasi & waktu tertentu

 Informasi berupa KONSENSUS bahwa orang lain

berespon serupa, yaitu apakah org lain berespon thd rangsang yg sama dng cara yg sama

 DISTINCTIVENESS (kekhususan) respon in-dividu

pada rangsang yg bervariasi.Dikatakan Distinctiveness tinggi bila respon seseorang berbeda pada setiap

(41)

 Kombinasi antara Konsistensi tinggi, Konsensus tinggi &

Distinctiveness tinggi  menghasilkan EXTERNAL ATRIBUTION

 Kombinasi antara Konsistensi tinggi,Konsensus

rendah,Distinctiveness rendah menghasilkan

INTERNAL ATTRIBUTION

Contoh kasus :Restaurant Padang “Sarimande” menurut si Amir enak.Enak?

External Atribution :

 Konsistensi Tinggi : Amir sering makan disitu

 Konsensus Tinggi :Org lain juga mengatakan hal yg

sama

 Distinctiveness Tinggi : Amir dpt membedakan

(42)

Internal Atribution

 Konsistensi tinggi :Amir sering makan di situ

 Konsensus rendah : org lain tidak setuju

 Distinctiveness rendah : Amir doyan segala makanan

yg enak maupun yg tdk enak.

(43)

3. JONES & DAVIS : A THEORY ABOUT PER-SONAL ATTRIBUTION

 Tokoh : E.E. Jones & Keith Davis

 Fokus pada atribusi personal, yaitu apakah T.L individu

menunjukkan kecenderungan yg menetap.

 Asumsi : T.L terbentuk dari suatu rangkaian yg diawali

oleh disposisi (kecenderungan) personal  intention 

abilityT.L /Action

 Teori ini memperkaya teori Heider dengan :

Tingkah laku/Act menyangkut : ◦ Pilihan (choices)

Referensi

Dokumen terkait