LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI PAKAN
TERNAK
POTENSI LIMBAH PERTANIAN
Masalah utama petani di pedesaan dalam pengembangan ternak
Ruminansia adalah kekurangan rumput / hijauan pakan ternak.
Ekstensifikasi pertanian, pembangunan real estate, industri,
perkantoran, perkebunan dan sebagainya, mengakibatkan berkurangnya lahan untuk penggembalaan dan penanaman hijauan makanan ternak.
Ternak sering menderita kekurangan pakan apalagi di musim
POTENSI LIMBAH PERTANIAN (lanjutan)
Di sisi lain, akibat intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian, dan pembukaan areal perkebunan (pada sentra perkebunan)
telah menyebabkan melimpahnya produksi limbah
pertanian
Contoh :
Jerami padi, pucuk tebu, daun jagung, daun ubi kayu, daun ubi jalar, jerami kacang tanah, jerami kacang kedelai, jerami jagung, batang pisang, daun pisang, kulit pisang, limbah
KETERBATASAN LIMBAH PERTANIAN ..?
Kandungan serat (sellulosa dan hemisellulosa), lignin dan silika
jauh lebih tinggi daripada rumput / hijauan segar
Nilai manfaat untuk ternak relatif rendah dibandingkan hijauan
segar.
Bgm upaya meningkatkan nilai manfaat limbah…?
Alternatif : Perlakuan awal sebelum limbah pertanian
diberikan kepada ternak – Pre treatment
JERAMI ...
…?
“ sisa tanaman pertanian yang telah diambil hasil utamanya untuk
kepentingan manusia, biasanya terdiri dari batang, ranting dan
daun-daun yang telah tua “
Kondisi saat ini Jerami Padi:
36 - 62% : untuk kompos / dibakar 31 - 39% : pakan
7 - 16% : keperluan industri
DIBAKAR
BO hilang (termasuk N)
Karakteristik jerami padi & limbah pertanian :
Kadar air tinggi saat panen
Kadar serat kasar tinggi
Kadar protein atau N relatif rendah
Kadar mineral juga rendah
Potensi, Kendala dan Pemanfaatan Jerami padi
JERAMI PADI
Isi Sel (21%)
Lignin (7%) Silika (13%)
Pembatas ..?
Sumber Energi bagi Rum Hemiselulosa (26%)
Pembatas ..?
Hemiselulosa
& Selulosa Pembatas ..?
Sumber Energi bagi Ruminansia
•Lignifikasi Daya cerna rendah, Konsumsi pakan rendah
•Kandungan PK rendah
•Mineral essensial terutama sulfur rendah
•Kandungan Silika tinggi
Alternatif pemecahannya ..?
• Perlakuan tertentu
• Seleksi varietas
Kandungan zat-zat makanan jerami padi
Tabel : Kandungan zat-zat makanan jerami padi
No Zat-zat makanan Kadar
1. Bahan Kering / BK (%) 40,0 – 86,0 2. Protein kasar / PK (%BK) 3,0 – 4,5
Serat kasar / SK (%BK) 33,0 – 35,0 - Komponen dinding sel (%BK) 75,0 – 85,0 - Komponen Lignin (%BK) 6,0 – 11,0
3.
- Serat larut asam (ADF) (%BK) 45,0 – 60,0
4. Lemak kasar / LK (%BK) 1,7 – 2,5 5. Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen /
BETN (%BK)
Jerami padi mempunyai nilai kecernaan yang rendah.(…?)
proses lignifikasi yang sangat kuat pada dinding sel tanaman dan kandungan silika yang cukup tinggi.
Lignifikasi : ikatan antara lignin dengan selulosa ataupun
hemiselulosa membentuk polimer yang sangat sulit ditembus oleh enzim pencernaan sehingga sangat sulit dicerna oleh ternak.
Peningkatan Kualitas Jerami Padi
Variasi kecernaan pada jerami padi apabila digunakan sebagai pakan ternak dapat disebabkan oleh faktor berikut :
Faktor Intrinsik, meliputi macam varietas, lingkungan, metode panen dan penanganannya.
Cara pemberian, meliputi tingkat pemberian dan komposisinya, suplementasi atau tidak, dan sebagainya.
Karakteristik lignin :
Makromolekul dengan BM s/d 100.000, tersusun atas
gugus polimer phenyl propanoid.
Bukan
tergolong
zat
makanan
namun
lignin
merupakan komponen penyusun dinding sel dan
terikat
bersama-sama
dengan
selulosa
dan
hemiselulosa.
Karakteristik lignin :
Lignifikasi, menghalangi pemanfaatan selulosa dan
hemiselulosa secara maksimal bagi ternak.
Ingat...., bahwa
selulosa
dan
hemiselulosa
adalah
Dinding sel dan komponen penyusunnya :
Tabel : Komponen utama penyusun dinding sel dan senyawa pelarutnya
No. Komponen penyusun Pelarut / agen degradasi a. Substansi pektin A.Air panas
B.Ammonium oksalat C.EDTA
b. Hemiselulosa a. Asam (H2SO4 panas 1N)
b. Basa
c. Selulosa Asam kuat (H2SO4 72%)
d. Lignin - Triethylene glycol - Acetyl bromide - KMnO4.
Dengan adanya kandungan serat dan lignin serta silika yang jauh lebih tinggi daripada rumput / hijauan segar,
untuk meningkatkan nilai manfaat jerami padi dan limbah pertanian pada umumnya perlu dilakukan berbagai
perlakuan awal (PRA PERLAKUAN) sebelum diberikan
kepada ternak
.
Limbah pertanian
Pra perlakuan
Fisik 1. Perendama 2. Penggilingan 3. Pellet
4. Perebusan 5. Autoklaf 6. Radiasi dg 7. sinar Gama
Kimia NaOH KOH Ca(OH)2
NH4OH
NH3 NaCl NaCO3 Cl SO2 Fisika-Kimia 1. Ukuran partikel &
kimia
2. NaOH & pelleting 3. Urea & pelleting 4. Kapur & pelleting 5. Kimia & steaming
Biologi 1. Penambahan
enzim
2. Cendawan & kapang
Ternak Ruminansia
Perlakuan Fisik ..?
Perendaman
,
perebusan
atau
pemanasan
(dengan uap bertekanan tinggi / menggunakan
autoklaf tekanan 8 kg/cm
2temperatur 170
oC)
akibatnya: sel jerami akan mengembang, penetrasi
ensim menjadi lebih baik
kecernaan meningkat.
Tujuan:
Perlakuan Fisik ..?
Chopping
: untuk memperkecil ukuran partikel.
memudahkan
konsumsi
oleh
ternak,
Perlakuan Fisik ..?
Grinding
: mengurangi ukuran partikel
laju alir pakan dalam saluran pencernaan (
rate of
passage
) semakin cepat; nilai kecernaan menjadi
turun.
Perlakuan Fisik ..?
Penggilingan pada hijauan kering termasuk jerami
dapat menyebabkan :
a) Tingkat kepadatan meningkat
b) Luas permukaan pakan bertambah
c) Laju pakan dalam rumen meningkat
d) Mengurangi waktu untuk ruminasi
e) Konsumsi pakan meningkat
Perlakuan Kimia ..?
Tujuan
:
Merenggangkan ikatan
sellulosa-lignin
pembengkakan sel
kecernaan meningkat,
Perlakuan Kimia ..?
Tujuan :
Merenggangkan ikatan sellulosa-lignin pembengkakan
sel kecernaan meningkat,
Meningkatkan nilai gizi melalui peningkatan kandungan
protein kasar.
Bahan-bahan kimia yang biasa digunakan :
Bahan-bahan yang bersifat Alkali
NaOH, KOH, CaOH, NH4(OH)2, abu sekam, kapur,
urea.
Bahan-bahan yang bersifat Asam HCl, H2SO4
NaOH : sangat efektif namun tidak populer dan tidak ekonomis. Polusi Na+ bagi lahan pertanian
Perlakuan Kimia ..?
Syarat :
Tidak berbahaya bagi ternak
Mempunyai daya guna tinggi
Tidak berdampak terhadap pencemaran
Mudah dan murah
Perlakuan Kombinasi Fisika - Kimia ..?
Tujuan : untuk meningkatkan efektivitas
Contoh :
Chopping
dengan NaOH atau urea
Grinding
dengan NaOH atau urea dilanjutkan
Perlakuan Biologi ..?
TUJUAN:
untuk meningkatkan ketersediaan nutrien dari bahan
lignosellulosa dengan menggunakan mikroorganisme atau enzim.
PENGOMPOSAN :
- Menggunakan mikroorganisme dalam feses.
- Terjadi dekomposisi bahan organik melalui proses biokimia
- Bahan organik ( tu. isi sel / Neutral Detergent Soluble) berkurang mengakibatkan naiknya kadar abu dan lignin
Perlakuan Biologi ..?
FERMENTASI (ENSILAGE)
- Pembuatan silase dilakukan pada hijauan segar dalam silo pada kondisi an-aerob.
- Pembuatan silase pada jerami, misalnya jerami jagung ternyata tidak dapat menghasilkan silase yang baik dan tidak terjadi
peningkatan kecernaan.
PERTUMBUHAN CENDAWAN
- Cara hidup cendawan bersifat saprofit dan dapat mencerna bahan-bahan organik yang kompleks dengan enzim yang dihasilkan. - Beberapa hasil penelitian: dapat meningkatkan kandungan protein
Perlakuan Biologi ..?
Cendawan meningkatkan kecernaan lignosellulosa secarain-vitro.
Bagus dalam skala laboratorium
Aktivitas cendawan
mengubah fraksi dari BO, seperti sellulosa dan hemisellulosa menjadi monomer-monomernya dan sebagian diubah menjadi protein
cendawan.
Semakin sederhana ikatannya akan semakin meningkatkan
kecernaannya
Tabel 5. Hasil penelitian berbagai inokulasi cendawan pada jerami padi
PK Sellulosa Hemisellulosa Lignin Abu KBK
Perlakuan
--- %
---Jerami padi tanpa Perlakuan
4.3 93.8 20.5 5.8 19.2
-Perlakuan jamur Coprinus selama : - 4 minggu
- 2 minggu
14.1 12.7 28.2 28.5 15.8 16.3 7.2 6.6 32.5 29.8 40 36
Perlakuan jamur Volveriella
8.3 23.4 6.6 11.3 27.0 41
Perlakuan jamur Penicillium
8.4 31.3 10.8 7.0 19.9 26
Amoniasi dengan Urea
Urea atau carbamide (CO(NH2)2) : sumber nitrogen yang murah dan mudah diperoleh, berbentuk kristal padat, mudah larut dalam air.
Urea mengandung 46% nitrogen, sehingga dalam 1 kg urea setara dengan 2,88 kg protein kasar.
Urea digunakan sebagai : (a) sumber nitrogen dalam ransum untuk sintesis protein pada ternak ruminansia, dan (b) sumber amonia untuk proses amoniasi jerami padi.
60-70 oC
CO(NH2)2 + H2O 2 NH3 + CO2
Urease
Perlakuan Biologi ..?
Amoniasi dengan urea dipengaruhi oleh beberapa faktor :
Kualitas awal dan varietas jerami padi
Konsentrasi urea
Kadar air bahan
Temperatur
Lama peram
Tabel 6. Berbagai hasil penelitian perlakuan pada jerami padi dan limbah pertanian lainnya
Perlakuan yang diberikan Hasil yang diperoleh Peneliti
Penggunaan NaOH 2,4 -6% pada limbah pertanian
- Kecernaan BK meningkat Pigden dan Bender
(1978)
Kombinasi jerami amoniasi dan limbah agroindustri
- PBB sapi meningkat sekitar 1,2
kg/ekor/hari
Warly (1998)
Pembasahan jerami dengan NaOH
- Pembengkakan ikatan
lignosellulosa
- Melonggarkan ikatan hidrogen
kristal sellulosa
- Merenggangkan ikatan
lignosellulosa dan hemisellulosa
- Meningkatkan konsumsi dan
koefisien cerna bahan
El-shazli dan Naga (1981)
Perendaman serat sawit dalam NaOH 2,5% selama 24 jam
- Menurunkan kandungan serat
kasar dan lignin
- Memecah ikatan lilgnin dengan
sellulosa dan hemisellulosa
- Mampu merusak penyelimutan
silika dan lignin
- Meningkatkan kecernaan BK
dan BO bahan
-Jamarun, Nur dan Rahman (2002)
Perendaman serat sawit dalam NaOH 5%
- Kecernaan BO lebih baik Ginting (1996)
Perendaman jerami [padi dalam NaOH
- Menurunkan kandungan SK
dari 42,15 % menjadi 38,37%
Tabel 7. Hubungan temperatur dengan lama peram pada amoniasi :
Temperatur Lama Pemeraman
Di bawah 5 oC Lebih dari 8 minggu
5 – 15 o
C 4 – 8 minggu
15 – 30 o
C 1 – 4 minggu
di atas 30 oC Kurang dari 1 minggu
Lama peram berkorelasi dengan tinggi rendahnya temperatur..
Lama peram berkisar antara 1 – 8 minggu. Pada pemeraman selama 8 minggu dengan temperatur 2-4oC diperoleh hasil yang sama dengan lama peram 4 minggu dengan temperatur 17-25oC.
Pemeraman yang lama tidak ekonomis karena plastik penutup cepat rusak.
Pengaruh penambahan urease terhadap laju amoniasi pada berbagai lama peram
Laju amoniasi
60
50
40
1 2 6 14 21 Lama peram (hari)
Gambar 10. Efek penambahan urease terhadap laju amoniasi
Keterangan :
Renungkan & fikirkan ….
Bagaimana kelayakan dan keberlanjutannya, terutama
treatment yang bersifat kimiawi …?
Bagaimana dampaknya terhadap pencemaran lingkungan …?
Silakan Saudara cari solusi, treatment apa yang masih layak
dilakukan dengan tanpa merusak kelestarian lingkungan di