• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 x 50 Menit (2 kali pertemuan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "4 x 50 Menit (2 kali pertemuan)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Mata Kuliah

:

KEMUHAMMADIYAHAN

Kode

:

Bobot SKS

: 2 (DUA) SKS

Program Studi

:

Semester

:

III ( Tiga )

Mata Kuliah Pra-syarat

:

Dosen

:

Standar Kompetensi

: 1. Mahasiswa dapat menganalisis Sejarah Muhammadiyah dalam konteks keindonesiaan dan dunia Islam

2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi dan menginternalisasi nilai-nilai ideologis Muhammadaiyah.

3. Mahasiswa dapat menganalisis berbagai keunggulan Muhammadiyah dan menjelaskan kontribusinya dalam

Menyelesaikan berbagai persoalan keummatan dan kebangsaan.

4. Mahasiswa dapat menyusun program aksi dakwah Muhammadiyah dan melaksanakannya.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PROF. DR. HAMKA

Jl. Limau, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

FORM (FR)

No. Dokumen : ... Tgl. Terbit : ... No. Revisi : ... Hal : .../...

(2)

KOMPETENSI

DASAR

MATERI POKOK

INDIKATOR

PENILAIAN

ALOKASI

WAKTU

SUMBER BELAJAR

1

2

3

4

5

6

Menganalisis sejarah lahirnya pembaharuan Islam di Timur Tengah dan Indonesia.

Menganalisis pokok-pokok pikiran (konsep) pembaharuan Islam.

Membandingkan gerakan pembaharuan Islam dan tradisional

MUHAMMADIYAH DAN PEMBAHARUAN ISLAM. 1. Sejarah lahirnya pembaharuan

dalam Islam.

2. Konsep dan ruang lingkup pembaharuan dalam Islam. 3. Pemikiran dan gerakan

Pembaharuan Islam di Timur Tengah.

a) Ibnu Taimiyah b) Jamaluddin al Afghani c) Muhammad Abduh d) Rasyid Ridla e) Gerakan Wahabi

4. Pemikiran dan gerakan Pembaharuan Islam di Indonesia. a) Syekh Ahmad Syurkati b) A. Hasan

c) K.H.A. Dahlan

1. Mahasiswa dapat menjelaskan sejarah lahirnya pemikiran dan gerakan pembaharuan Islam di Timur Tengah.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan sejarah lahirnya pemikiran dan gerakan pembaharuan Islam di Indonesia.

3. Mahasiswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mendorong lahirnya pemikiran dan gerakan pembaharuan Islam di Timur Tengah dan Indonesia. 4. Mahasiswa dapat

menjelaskan konsep pembaharuan pemikiran

4 x 50 Menit (2 kali pertemuan)

1. Al Quran

2. Kitab-kitab Hadits

3. Mustafa Kamal Pasha

dan

Ahmad

Adaby

Darban,

Muhammadiyah

sebagai Gerakan Islam,

Yogyakarta,

LPPI

UMY,

2002Haedar

Nashir,

Meneguhkan

Ideologi

Gerakan

Muhammadiyah,

Yogyakarta,

UMM,

2006

(3)

d) Gerakan pemurnian Islam di Minangkabau pada awal abad ke – 19.

5. Perbandingan gerakan dan orientasi keagamaan antara Islam modernis dan Islam tradisionalis.

Islam.

5. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep gerakan pembaharuan Islam.

6. Mahasiswa dapat menganalisis karakteristik pembaharuan pemikiran Islam.

7. Mahasiswa dapat menganalisis karakteristik gerakan pembaharuan Islam. 8. Mahasiswa dapat

mendeskripsikan pemikiran tokoh-tokoh pembaharuan Islam (Ibnu Taimiyah, Muhammad ibn Abdil Wahab, Jamaluddin al Afghany, Muhammad Abduh, Rasyid Ridla, Sekh Ahmad Sturkati, A. Hasan, K.H.A. Dahlan)

9. Mahasiswa dapat menjelaskan gerakan pemurnian Islam di Indonesia 10. Mahasiswa dapat

mendeskripsikan gerakan dan orientasi keagamaan Islam tradisionalis.

11. Mahasiswa dapat

Muhammadiyah,

Yogyakarta,

Suara

Muhammadiyah, 2007

5. Abdul

Mu’thi, DR.,

M.Ed.,

(ed.),

Islam

Berkemajuan:

Kisah

Perjuangan KH. Dahlan

dan

Muhammadiyah

Masa Awal, Tangerang:

Al Wasath, 2009.

6. Abdurrahman

Wahid,

(ed.),

Ilusi

Negara

Islam:

Ekspansi

Gerakan

Islam

Transnasional, Jakarta:

The Wahid Institute,

2009.

7. Achmad Jainuri, DR.,

MA,

The

Muhammadiyah

Movement in Twetieth

Century Indonesia: a

Socio-Religious Study,

(4)

membandingkan gerakan dan orientasi keagamaan Islam modernis dan tradisionalis.

dipublikasi),Hamdan

Hambali,

Drs.,

H.,

Ideologi dan Strategi

Muhammadiyah,

Yogyakarta:

Suara

Muhammadiyah, 2006.

8. Soedarno Sobron, Drs.,

MA., Muhammadiyah

dan Nahdlatul Ulama

dalam Pentas Politik

Nasional,

Surakarta:

Muhammadiyah

University Press, 2003.

9. MT.Arifin,

Muhammadiyah Potret

yang

Berubah,

Surakarta:

Institut

Gelanggang Pemikiran

Filsafat,

Sosial,

Budaya,

dan

(5)

10.

---,

Gagasan Pembaharuan

Muhammadiyah dalam

Pendidikan,

Jakarta:

Pustaka Jaya, 1987.

11.

Achmad

Jainuri,

Dr,

MA.,

The

Muhammadiyah

Movement in Twentieth

Century Indonesia: a

Socio-Religious Study,

Tesis,

(tidak

dipublikasi), Montreal:

Institute

of

Islamic

Studies

McGill

University, 1992.

Menjelaskan konsepsi ideologis yang menjadi landasan berdirinya Muhammadiyah Menjelaskan latar belakang berdirinya Muhammadiyah

Landasan Ideologis Berdirinya Muhammadiyah

1. Hakikat Muqaddimah AD/ART Muhammadiyah. 2. Matan Muqaddimah AD/ART

Muhammadiyah.

3. Sejarah Penyusunan

1. Mahasiswa dapat menjelaskan landasan ideologis berdirinya Muhammadiyah.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan hakikat Muqaddimah AD/ART

(6)

Muqaddimah AD/ART 4. Pokok-Pokok Pikiran Yang

terkandung pada Muqaddimah AD/ART.

5. Latar belakang Berdirinya Muhammadiyah

6. Tujuan Muhammadiyah dan Cara Mencapainya

Muhammadiyah.

3. mahasiswa dapat menyebutkan Matan Muqaddimah AD/ART Muhammadiyah.

4. Mahasiswa dapat mendeskripsikan sejarah penyusunan Muqaddimah AD/ART Muhammadiyah. 5. Mahasiswa dapat

menjelaskan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Muqaddimah AD/ART Muhammadiyah.

6. Mahasiswa dapat mendeskripsikan latar belakang berdirinya Muhammadiyah.

7. Mahasiswa dapat menganalisis factor-faktor yang mendorong berdirinya Muhammadiyah.

(7)

Menganalisis Kepriba-dian Muhammadiyah

Menganalisis Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCH).

Menganalisis strategi Muhammadiyah.

Landasan Ideologis Gerakan Muhammadiyah

1. Pengertian dan Fungsi Kepribadian Muhammadiyah. 2. Sejarah Perumusan

Kepribadian Muhammadiyah. 3. Identitas Muhammadiyah 4. Dasar dan Pedoman Amal

Usaha Muhammadiyah 5. Jenis dan Fungsi Amal Usaha

Muhammadiyah (Pendidikan, Rumah sakit, dan PAY) 6. Pedoman Amal Usaha dan

Perjuangan Muhammadiyah 7. Sifat Muhammadiyah

8. Pengertian Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah

9. Paham Agama

Muhammadiyah

10. Fungsi dan Missi Muhammadiyah dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Strategi Muhammadiyah 1. Langkah Muhammadiyah

Tahun 1938-1940 (12 Langkah Muhammadiyah)

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dan fungsi kepribadian Muhammadiyah.

2. Mahasiswa dapat mendeskripsikan sejarah perumusan kepribadian Muhammadiyah.

3. Mahasiswa dapat menganalisis identitas Muhammadiyah sebagai gerakan Islam.

4. Mahasiswa dapat menjelaskan pola gerakan dakwah jamaah Muhammadiyah.

5. Mahasiswa dapat menganalisis dasar dan pedoman amal usaha Muhammadiyah.

6. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis-jenis amal usaha Muhammadiyah (Pendidikan, Rumah sakit, dan Panti Asuhan Anak Yatim)

7. Mahasiswa dapat menganalisis pedoman amal usaha dan perjuang-an

(8)

2. Khittah Muhammadiyah Tahun 1956-1959 (Khittah Palembang)

3. Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1969 (Khittah Ponorogo).

4. Khittah Muhammadiyah Tahun 1971 (Khittah Ujung Pandang)

5. Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1978 (Khittah Surabaya)

6. Khittah Muhammadiyah dalam Kehidupan Bernagsa dan Bernegara Tahun 2002 (Khittah Denpasar)

Muhammadiyah.

8. Mahasiswa dapat menjelaskan sifat-sifat Muhammadiyah.

9. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah. 10. Mahasiswa dapat

menganalisis karakteristik

faham agama

Muhammadiyah.

11. Mahasiswa dapat menganalisis fungsi dan missi Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

12. Mahasiswa dapat menganalisis 12 (dua belas) langkah Muhammadiyah (1938-1940).

13. Mahasiswa dapat menganalisis Khittah Palembang (langkah Muhammadiyah tahun 1956-1959).

(9)

Muhammadiyah tahun 1969). 15. Mahasiswa dapat

menganalisis Khittah Ujung Pandang (langkah Muhammadiyah tahun 1971). 16. Mahasiswa dapat

menganalisis Khittah Surabaya (langkah Muhammadiyah tahun 1978). 17. Mahasiswa dapat

menganalisis Khittah Denpasar (langkah Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tahun 2002). Menjelaskan konsep

dan visi tajdid Muham-madiyah.

Menjelaskan peran Majlis Tarjih.

Menjelaskan metode istinbath Majlis Tarjih.

Muhammadiyah dan Tajdid 1. Konsep dan Visi Tajdid

Muhammadiyah 2. Peran Majlis Tarjih

3. Metode Istinbath yang Dikembangkan oleh Majlis Tarjih

1. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dan visi tajdid Muhammadiyah. 2. Mahasiswa dapat

menjelaskan peran Majlis Tarjih.

3. Mahasiswa dapat menjelaskan metode istinbath

Majlis Tarjih.

2 x 50 menit (1 kali pertemuan).

Menjelaskan struktur Organisasi

Persyarikatan Muhammadiyah

Struktur Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah 1. Struktur Persyarikatan secara

Horizontal dan Vertikal

1. Mahasiswa dapat menjelaskan struktur organisasi Muhammadiyah secara horizontal dan

(10)

Menjelaskan strategi pemberdayaan masyarakat melalui ranting

Menjelaskan fungsi dan kedudukan ortom dalam Muhammadiyah.

Menganalisis peran ‘Aisyiyah sebagai gerakan pemberdayaan perempuan.

2. Perbedaan Majlis dan Lembaga

3. Kedudukan dan Fungsi Organisasi Otonom Muhammadiyah (Ortom) 4. Pembinaan dan Pengkaderan

AMM

Pemberdayaan Ranting 1. Pengertian dan Posisi Ranting

dalam Struktur Muhammadiyah

2. Pemberdayaan dan Penguatan Ranting

3. Peran Strategis Ranting dalam Pemberdayaan Masyarakat

‘Aisyiyah dan Gerakan Pemberdayaan Perempuan 1. Sejarah dan Identitas

‘Aisyiyah

2. Posisi ‘Aisyiyah dalam Muhammadiyah

3. Pemberdayaan Perempuan oleh ‘Aisyiyah

4. ‘Aisyiyah dalam Gerakan Gender Modern

฀ertical.

2. Mahasiswa dapat membedakan Majlis dan Lembaga dalam struktur Muhammadiyah.

3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dan posisi ranting dalam struktur Muhammadiyah.

4. Mahasiswa dapat menjelaskan upaya yang dilakukan untuk memperkuat ranting.

5. Mahasiswa dapat memberikan gagasan alternative tentang peran ranting dalam pemberdayaan masyarakat.

6. Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi dan kedudukan AMM (IPM, IMM, PM, dan NA).

7. Mahasiswa dapat menjelaskan sejarah ‘Aisyiysh.

8. Mahasiswa dapat menjelaskan identitas ‘Aisyiyah.

(11)

menjelaskan posisi ‘Aisyiyah dalam Persyarikatan Muhammadiyah.

10. Mahasiswa dapat menjelaskan perjuangan ‘Aisyiyah sebagai gerakan pemberdayaan perempuan. 11. Mahasiswa dapat

menjelaskan peran dan kontribusi ‘Aisyiyah dalam gerkan gender di Indonesia. Menjelaskan konsep

dan strategi kebudayaan Muhammadiyah.

Menjelaskan dakwah cultural

Muhammadiyah

Muhammadiyah dan Kebudayaan

1. Konsep dan Strategi Kebudayaan

2. Budaya Global, Lokal dan Pop.

3. Strategi Kebudayaan Muhammadiyah

4. Dakwah Kultural Muhammadiyah.

1. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dan strategi kebudayaan.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan pengaruh budaya global, local, dan pop terhadap kehidupan ummat dan bangsa.

3. Mahasiswa dapat menjelaskan strategi kebudayan Muhammadiyah dalam menghadapi tantangan budaya.

4. Mahasiswa dapat menjelaskan format dan pendekatan dakwah cultural Muhammadiyah dalam menyikapi budaya local.

(12)

Menjelaskan kontribusi Muhammadiyah dalam bidang ekonomi

Menjelaskan peran dan kontribusi

Muhammadiyah dalam pemberdayaan kaum mustadl’afin.

Merumuskan model dakwah lapangan.

Melaksanakan program aksi dakwah lapangan

Muhammadiyah dan Ekonomi 1. Konsep dan Problematika

Ekonomi

2. Paradigma Ekonomi Muhammadiyah

3. Majlis Ekonomi Muhammadiyah.

4. Amal Usaha Muhammadiyah di Bidang Ekonomi.

5. Kontribusi Muhammadiyah di Bidang Ekonomi.

Muhammadiyah dan Pemberdayaan Mustadl’afin 1. Konsep Kemiskinan dan

Pemberdayaan Mustadl’afin. 2. Tafsir Surat al Maun dan

Teologi Sosial Muhammadiyah.

3. Pemihakan dan Kontribusi Muhammadiyah dalam pemberdayaan kaum mustadl’afin.

Aksi Dakwah Lapangan 1. Tehnik Menyusun Proposal

Dakwah Lapangan 2. Praktek Dakwah Lapangan

1. Mahasiswa dapat menjelaskan problematika ekonomis yang dihadapi oleh ummat dan bangsa.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep kemiskinan dan mustadl’afin. 3. Mahasiswa dapat

menganalisis paradigma ekonomi Muhammadiyah. 4. Mahasiswa dapat

menjelaskan tugas dan tanggung jawab Majlis ekonomi.

5. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis dan jumlah amal usaha Muhammadiyah di bidang ekonomi.

6. Mahasiswa dapat menjelaskan kontribusi Muhammadiyah di bidang ekonomi.

7. Mahasiswa dapat menganalisis kandungan surat al Maun.

8. Mahasiswa dapat menginternalisasi nilai yang terkandung dalam surat al

(13)

3. Menyusun Laporan Dakwah Lapangan

Maun yang mendorong lahirnya teologi social. 9. Mahasiswa dapat

menjelaskan pemihakan Muhammadiyah terhadap kaum mustadl’afin.

10. Mahasiswa dapat menjelaskan kontribusi Muhammadiyah dalam pemberdayaan kaum mustadl’afin.

11. Mahasiswa dapat menyusun dan merumuskan aksi dakwah lapangan.

12. Mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan aksi dakwah lapangan.

(14)

REFERENSI (TAMBAHAN)

Hamdan Hambali, Drs., H., Ideologi dan Strategi Muhammadiyah, Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2006.

Soedarno Sobron, Drs., MA., Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama dalam Pentas Politik Nasional, Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2003.

MT. Arifin, Muhammadiyah Potret yang Berubah, Surakarta: Institut Gelanggang Pemikiran Filsafat, Sosial, Budaya, dan Kependidikan, 1990.

---, Gagasan Pembaharuan Muhammadiyah dalam Pendidikan, Jakarta: Pustaka Jaya, 1987.

(15)

(021) 7261226, 7256620

Referensi

Dokumen terkait

Menurut analisa Khaled, fenomina otoritarianisme dalam pemikiran Islam, khususnya dalam penelitiannya tentang diskurusus hukum Islam, meruakan akibat dari kesalahan dalam

untuk mengetahui on the job training dan daya serap lulusan pada dunia usaha dan dunia industri di SMK Ma’arif Nahdlatul Ulama’

Maksud dari penelitian agama dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan gejala-gejala sosial dan budaya, karena gejala-gejala sosial dan budaya merupakan suatu

Mewakili Perhimpunan Dokter Spesialis Andrologi Indonesia (PERSANDI), saya mengundang teman sejawat untuk hadir pada Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) PERSANDI ke-10 yang akan

Setelah kegiatan diskusi di zoom siswa bersama guru mengenai penyebab gangguan peredaran darah pada manusia siswa dapat membuat diagram mengenai gangguan peredaran darah manusia

F9 Penguasaan bahasa Melayu yang baik oleh kaum-kaum lain Mana-mana jawapan munasabah. Maksimum

Karena dengan mengganggu jalan keluar Lupsi pada saluran (conduit) dikhawatirkan akan memberikan dampak pada terjadinya bubble baru.. Namun realitas yang dihadapi adalah

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan, Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 6 Tahun 2008 dan Peraturan Bupati Manggarai Nomor