• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA DAN FASILITA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA DAN FASILITA"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA DAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1

MALANG

Disusun dalam rangka mengikuti kegiatan Kelompok Peneliti Kecil (KPK)

Research Study Club

Oleh: Yesaya Abdi Setyawan Putri Fiona Sari Retno Cindy Rofiqoh

155030707111012 155030701111004 155030700111004 Rugayah Khoirun Nisa 145030700111018 Arwin Anindyka 135030700111012

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN KELOMPOK PENELITI KECIL (KPK)

1. Judul Kegiatan : “Pengaruh Motivasi Orang Tua dan Fasilitas

Perpustakaan terhadap Minat Baca Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Malang” 2. Tim Peneliti:

1) Yesaya Abdi Setyawan (155030707111008/2015)

2) Putri Fiona Sari (155030701111004/2015)

3) Retno Cindy Rofiqoh (155030701111004/2015)

4) Rugayah Khoirun Nisa (145030700111018/2014)

5) Arwin Anindyka (135030700111005/2013)

3. Dosen Pembimbing :

1) Nama Lengkap dan gelar : Niken Lastiti VA, SAP. MAP

2) NIP : 1981010 200501 2 002

3) Alamat Rumah : Ds. Keboan Sikap RT 3/RW 4

4) No.telp/HP : 082335712799

Malang, 26 Mei 2016

Ketua Umum RSC Ketua Tim Peneliti

Ria Esana Yesaya Abdi Setyawan

NIM. 135030200111006 NIM. 155030707111008

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Niken Lastiti VA, SAP. MAP

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan

rahmat serta karunianya kami dapat menyelesaikan kegiatan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Motivasi Orang Tua dan Fasilitas Perpustakaan

terhadap Minat Baca Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kota Malang”.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengaruh

motivasi orang tua siswa dan fasilitas perpustakaan sekolah terhadap minat baca

siswa MTsN. 1 Kota Malang .

Tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi dalam penyusunan laporan

penelitian ini. Berkat bimbingan dari Ibu Niken Lastiti V.A, S.AP, M.AP. Serta

dorongan semangat dan motivasi dari teman-teman RSC kendala-kendala yang

penulis hadapi dapat teratasi.

Seperti kata pepatah “tiada gading yang tak retak” penulis menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan yang disebabkan pengalaman

yang penulis miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

masukan dan kritikan dari para pembaca untuk kesempurnaan penelitian ini.

Malang, 24 Mei 2016

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Empiris ... 5

B. Tinjauan Teoritis ... 6

1. Minat Baca ... 6

2. Motivasi Orang Tua ... 9

3. Fasilitas Perpustakaan ... 10

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 15

B. Lokasi Penelitian ... 15

C. Definisi Operasional Variabel ... 16

D. Populasi dan Sampel ... 18

E. Teknik Pengumpulan Data ... 19

(5)

G. Teknik Analisis Data ... 20

DAFTAR PUSTAKA ... 24

Lampiran 1. ...

Lampiran 2. ...

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 5

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Khofiah (2015) mengemukakan bahwa minat baca ialah keinginan yang

kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Seseorangyang

mempunyai minat membaca yang kuat akan berusaha mendapatkan bahan

bacaan kemudian membacanya atas kesadaran sendiri maupun dorongan

dariluar. Wahadaniah dalam (Khofiah, 2015) menyatakan bahwa minat baca

adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan

senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan seseorang

untuk membaca dengan kemauannya sendiri atau dorongan dari luar.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa minat baca adalah

sebuah keinginan kuat seseorang dalam mendapatkan pengetahuan dengan cara

membaca atas kesadaran diri sendiri dan perasaan senang.

Melihat situasi yang sedang ramai diperbincangkan, minat baca masyarakat

Indonesia masih tergolong rendah. Selama ini, minat membaca di Tanah Air

sangat rendah, bahkan terbukti orang yang sudah memiliki buku pedoman atau

panduan untuk melakukan sesuatu namun mereka tidak membacanya. “Orang Indonesia lebih suka mengobrol dan berdiskusi daripada harus membaca” (Putra, 2016). Hal-hal yang menyebabkan kurangnya minat baca masyarakat

salah satunya adalah kurangnya perhatian yang diberikan oleh keluarga

terhadap kebiasaan membaca anak. Susanti (2016) menjelaskan

penyebab-penyebab rendahnya minat baca tersebut diantaranya adalah tidak semua guru

memiliki fokus untuk meningkatkan minat baca siswa serta peran orang tua di

rumah yang masih minim.

Kondisi tersebut diperkuat oleh indeks minat baca masyarakat Indonesia

yang disurvei oleh UNESCO yang hanya 0.001, artinya dalam 1000 orang

hanya ada 1 orang yang memiliki minat tinggi pada kegiatan membaca (Berita

Metro, 2015). Selain itu, penelitian yang telah dilakukan oleh Central

Connecticut State University menempatkan Indonesia pada posisi 60 dari 61

(8)

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, pemerintah melalui Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan kebijakan dengan Gerakan

Literasi Sekolah yang merupakan program yang telah diatur dalam Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 tahun 2015 mengenai

Penumbuhan Budi Pekerti. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan

mewajibkan siswa sekolah (SD, SMP, SMA sederajat) untuk membaca buku.

Selain itu juga akan diadakan gerakan menulis di 30 unit teknis bahasa daerah

(Zubaidah, 2015).

Usaha-usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah patut untut diapresiasi.

Akan tetapi, program-program pemerintah tersebut akan sulit untuk mencapai

outcome yang diharapkan jika tidak semua pihak turut serta mendukung,

terlebih dukungan dari orang tua. Hal tersebut memiliki pengaruh yang cukup

besar dalam meningkatkan minat baca anak.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Emanto (2014) dari

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dengan judul Pengaruh Motivasi

Orang Tua Terhadap Minat Baca Anak Kelas IV dan V di SDN Wiyoro Bantul

menyimpulkan bahwa motivasi orang tua berpengaruh kuat terhadap minat baca

di SDN Wiyoro Bantul. Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi

orang tua dengan minat baca kelas IV dan V di SDN Wiyoro Bantul. Hal

tersebut memicu peneliti untuk melakukan penelitian dengan menggunakan

variabel motivasi orang tua untuk melihat pengaruhnya pada minat baca siswa

di salah satu sekolah unggulan di Kota Malang.

Kota Malang dipilih menjadi lokasi penelitian karena Kota Malang

merupakan salah satu kota pendidikan di Indonesa dengan predikatnya sebagai “Kota Pendidikan”. Hal tersebut tentunya memunculkan daya tarik bagi peneliti untuk melihat minat baca pelajar di Kota Malang, khususnya terkait dengan

faktor-faktor yang berpengaruh pada minat baca tersebut pada salah satu

sekolah unggulan di Kota Malang.

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Malang dipilih menjadi situs

(9)

sekolah tersebut cukup tinggi, sehingga dapat juga diindikasikan minat baca

siswanya juga tinggi. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk membuktikan

indikasi tersebut dengan mengukur tingkat minat baca siswa MTsN 1 Malang

dan menguji faktor yang mempengaruhi minat baca tersebut dengan melihat

motivasi orang tua, sehingga penelitian ini berjudul “Pengaruh Motivasi Orang Tua Terhadap Minat Baca Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 1

Malang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah

1. Bagaimana tingkat minat baca siswa MTsN 1 Malang?

2. Bagaimana tingkat motivasi orang tua siswa MTsN 1 Malang dalam

menanamkan minat baca?

3. Bagaimana pengaruh motivasi orang tua terhadap minat baca siswa MTsN

1 Malang?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan tingkat minat baca siswa MTsN 1

Malang.

2. Untuk mengetahui dan mendeskripskan tingkat motivasi orang tua siswa

MTsN 1 Malang dalam menanamkan minat baca.

3. Untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis pengaruh motivasi

orang tua terhadap minat baca siswa MTsN 1 Malang.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan kontribusi, baik

secara akademis maupun praktis bagi pihak-pihak yang bersangkutan. Adapun

kontribusi penelitian yang ingin dicapai yaitu:

1. Akademis

Menjadi bahan kajian dalam mengembangkan konsep-konsep peningkatan

minat baca pada anak khususnya di Program Studi Ilmu Perpustakaan

(10)

juga dapat dijadikan sebagai acuan ataupun pembanding dalam

penelitian-penelitian terkait dengan topik minat baca.

2. Praktis

a. Bagi Pemerintah

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan

bagi pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Malang serta Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Malang dalam

mencangkan program-program literasi masyarakat.

b. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan

utama dalam menentukan kebijakan terkait dengan penanaman dan

(11)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Empiris

Tinjaun empiris yang menjadi acuan peneliti dapat dilihat pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Penulis Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil

Tri

a. Jenis Penelitian :

explanatory

1. Tingkat motivasi orang tua

masih rendah karena nilai

koefisien determinasi

10,4% sehingga 89,6%

dijelaskan oleh variabel

selain motivasi orang tua.

2. Minat baca siswa kelas SBI

SMP N 1 Bantul sedang

dengan nilai pada uji t

0,506 atau 50,6%.

3. Motivasi orang tua

memiliki hubungan positif

terhadap minat baca siswa

karena nilai koefisien

korelasi (r) sebesar 0,347

dan p value = 0,010 (<

a. Jenis Penelitian :

explanatory

b. Teknik Pengumpulan

Data : Angket dan

Dokumentasi

c. Definisi Operasional

1. Ada pengaruh positif

antara motivasi orang tua

dengan minat siswa dalam

baca tulis Al Quran

2. Tingkat motivasi orang tua

(12)

SMP Hasanuddin

kategori baik dan minat

siswa untuk belajar baca

tulis Al Quran juga dalam

kategori baik

3. Pengaruh motivasi orang

tua terhadap minat siswa

untuk belajar baca tulis Al

Quran sebesar 25,93% dan

selebihnya 64.07%

a. Jenis Penelitian :

explanatory

1. Motivasi orang tua

termasuk dalam katergori

sedang dan minat baca

termasuk kategori sedang.

2. Pengaruh motivasi orng tua

dan minat baca siswa pada

taraf signifikan 5% dengan

N=59 sebesar 0,252.

Dengan demikian, r hitung

yang diperoleh lebih besar

dari r tabel (0,679 >

0,252). Menunjukkan

bahwa koefisien kolerasi

antara motivasi orang tua

dengan minat baca terdapat

kolerasi yang kuat.

3. Besarnya pengaruh

motivasi orang tua dengan

minat baca siswa

menunjukkan 0,6799

(13)

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016.

Adapun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian–penelitian terdahulu yaitu penelitian ini mencoba melihat pengaruh motivasi orang tua

terhadap minat baca siswa MTsN 1 Malang yang notabennya merupakan

sekolah favorit di Kota Malang dengan predikatnya sebagai Kota Pendidikan.

B. Minat Baca

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2002), minat diartikan sebagai

suatu kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, maupun

keinginan. Pengertian lain dari Supriyadi (1985) yang menyebutkan minat

sebagai suatu perasaan suka yang berhubungan dengan suatu reaksi terhadap

sesuatu yang khusus atau situasi tertentu. Sedangkan menurut Slamet (2003) “minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh”.Jadi, dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu dorongan hati dari diri seseorang untuk melakukan sesuatu demi

mencapai tujuan tertentu.

Membaca menurut kamus umum bahasa Indonesia (1984) adalah melihat

tulisan dan mengerti atau melisankan apa yang tertulis. Bafadal (2001)

mengatakan bahwa membaca merupakan suatu proses menangkap atau

memperoleh konsep-konsep yang dimaksud oleh pengarangnya,

menginterpretasi, mengevaluasi konsep-konsep pengarang, dan merefleksi atau

bertindak sebagaimana yang dimaksud dari konsep-konsep tersebut.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa minat

baca adalah suatu ketertarikan untuk dapat mengerti, menafsirkan ataupun

melisankan media bacaan (tulisan) dengan tujuan untuk mendapatkan informasi

yang diinginkan. Adanya minat baca dapat mendorong seseorang untuk giat

memperluas pengetahuannya.Semakin tinggi minat baca pada diri seseorang 0,600-0,799 yaitu antara

variabel X dan variabel Y

(14)

maka semakin tinggi juga hasil belajar yang diperolehnya sehingga diharapkan

bisa mencapai tujuan belajar yang optimal. Oleh karena itu, minat baca sangat

penting bagi perkembangan seseorang terlebih bagi siswa atau pelajar.

Menurut Hernowo (2002), kebiasaan membaca bersifat individual, tidak

bisa disamaratakan. Namun, kebiasaan yang baik adalah kebiasaan yang

terprogram atau terencana. Hal-hal yang berkaitan dengan masalah kebiasaan

membaca adalah sebagai berikut:

1. Waktu Membaca

Budaya membaca “kapan saja dan dimana saja” belum diterapkan di Indonesia. Masyarakat Indonesia lebih suka dan terbiasa dengan berbicara

dan menyimak dibandingkan dengan membaca yang dinilai lebih

menghabiskan waktu. Sebenarnya alokasi waktu untuk membaca tak butuh

waktu yang lama, cukup 45 menit dalam satu minggu untuk membaca apa

saja yang menarik minatnya.

2. Frekuensi Membaca

Setiap orang memiliki frekuensi membaca yang berbeda. Hal ini

tergantung minat serta kepentingan tertentu yang mendasari seseorang

untuk membaca. Seseorang bisa membaca rutin setiap hari dan bisa juga

hanya membaca sekali sebulan ketika dia dalam keadaan yang mendesak

dan mengharuskannya untuk membaca.

3. Sikap membaca

a. Sabar

Kesabaran diperlukan dalam membaca karena jika terburu-buru dalam

memaknai suatu kalimat atau gagasan, bisa jadi kesimpulan ataupun

informasi yang didapatkan salah.

b. Telaten

Ketelatenan dalam membaca dibutuhkan dalam mengambil

makna-makna yang tersebar di sepanjang halaman buku yang selanjutnya

dikumpulkan dan dihimpun kembali agar tidak banyak gagasan yang

akan hilang.

(15)

Ketekunan dibutuhkan karena untuk membantu menelusuri himpunan

kata, kalimat, bagian demi bagian yang mengandung gagasan pokok

ataupun hal penting yang perlu diperhatikan.

d. Gigih

Sikap kegigihan akan mendorong seseorang untuk mengulang lebih dari

sekali bahan bacaan yang belum dipahaminya.

e. Sungguh-sungguh

Dengan kesungguhan dalam mencari makna dan memahami bacaan

sangat penting dalam proses membaca.

C. Motivasi Orang Tua

Motif dalam bahasa Inggris adalah motiveyang berasal dari kata“motion

yang berarti gerak atau sesuatu yang bergerak. Berawal darikata motif itu

motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yangtelah menjadi aktif. Motif

dapat menjadi aktif pada saat-saat tertentu terutama jika kebutuhan untuk

mencapai tujuan sangat diperlukan. Purwanto (2006) berpendapat, bahwa setiap

motif berhubungan erat dengan suatu tujuan dan cita-cita. Semakin berharga

tujuan itu bagi yang bersangkutan, semakin kuat juga motifnya sehingga motif

itu sangat berguna bagi tindakan atau perbuatan seseorang.

Menurut Mc. Donald yang di kutip oleh Sardiman (2003), motivasi adalah

perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan sesuatu

yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam diri seseorang yang

mempengaruhi gejala kejiwaan, perasaan, dan emosi untuk melakukan sesuatu

yang didorong oleh adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.

Orang tua adalah ayah dan ibu merupakan figur atau contoh yang akan

selalu ditiru oleh anak-anaknya (Mardiya, 2000). Menurut Hasbullah (2001) “orang tua adalah orang yang pertama dan utama yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anaknya”. Sementara itu, menurut Purwanto (2006) orang tua adalah pendidik sejati, pendidik karena kodratnya.

(16)

terhadap segala usaha yang dilakukan oleh anaknya serta dapat memberikan

pendidikan informal guna membantu pertumbuhan dan perkembangan anak.

Motivasi orang tua dapat dimaksudkan sebagai sebuah dorongan dari orang

tua kepada anaknya untuk mencapai sebuah tujuan yang baik untuk orang tua

maupun anaknya. Motivasi tersebut dapat diberikan dalam berbagai aspek, satu

contohnya adalah motivasi orang tua dalam menanamkan ketertarikan atau

minat anak pada kegiatan membaca karena banyak manfaat positif yang dapat

dirasakan oleh anak ketika minat bacanya tinggi.

Motivasi orang tua terhadap anak dalam menanamkan minat baca pada anak

tercermin dari beberapa sikap, diantaranya adalah:

1. Perhatian

Sikap yang ditunjukkan orang tua ketika anaknya memperoleh prestasi

seperti memberikan hadiah jika mendapat peringkat bagus agar anak

semakin termotivasi untuk lebih giat belajar sehingga dapat

mempertahankan bahkan tergugah untuk mendapat hasil yang lebih baik

lagi.

2. Menciptakan Bacaan

Sikap orang tua yang memberikan saran agar anak belajar untuk terbiasa

menulis misalnya dengan menulis buku harian agar bisa menjadi bahan

bacaan.

3. Bimbingan Bacaan

Orang tua memberikan bimbingan dalam belajar ataupun membaca buku.

Dapat juga dengan mengajak anak dalam obrolan ringan terkait dengan

topik sebuah buku.

4. Menjadi Teladan

Orang tua setiap hari dapat meluangkan waktu untuk membaca, bisa buku

bacaan seperti majalah ataupun koran. Selain itu juga orang tua dapat

mengharuskan anggota keluarga untuk membaca setiap hari sehingga

anak-anak bisa tergerak untuk meniru orang tuanya.

5. Meningkatkan pemanfaatan sarana lingkungan

Sikap orang tua yang membiasakan waktu luang mengajak keluarga untuk

(17)

D. Model Konseptual

Model konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.2

H

Gambar 2.1 Model Konseptual

Sumber: Olahan Peneliti, 2016

Variabel motivasi orang tua berpengaruh secara signifikan terhadap minat

baca siswa MTsN 1 Malang. Motivasi Orang

Tua

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian explanatory dengan

pendekatan kuantitatif. Silalahi (2009) menyebutkan bahwa penelitian

explanatory bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih gejala

atau variabel penelitian yang bertitik tolak pada pertanyaan dasar “mengapa”. Melalui penelitian ini akan diketahui kolerasi antara dua variabel baik pola,

arah, sifat, bentuk, maupun kekuatan hubungannya. Penelitian kolerasional dimulai dengan pertanyaan implisit atau ekspilist: “adakah hubungan antara X dan Y?” Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini hanya dapat diperoleh melalui penelitian penjelasan atau korelasional. Tipe penjelasan yang biasa digunakan

adalah tipe Causal explanations, merupakan penjelasan tentang penyebab dari

beberapa peristiwa atau fenomena. Penjelasan kausal merupakan tipe yang

sangat umum dari penjelasan yang digunakan jika hubungan adalah salah satu

tentang sebab dan akibat.

Penelitian ini mencoba melihat korelasi dari dua variabel yaitu motivasi

orang tua dan minat baca. Motivasi orang tua menjadi X dan minat baca menjadi

Y. Jadi, korelasi yang akan dilihat adalah pengaruh dari motivasi orang tua

terhadap minat baca siswa.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah letak akan dilakukannya penelitian untuk

memperoleh data atau informasi yang diperlukan berkaitan dengan

permasalahan penelitian. Penelitian ini dilakukan di MTsN 1 Malang yang

berada Jalan Bandung Nomor 7 Kota Malang. Pemilihan lokasi ini dikarenakan

MTsN 1 Malang merupakan salah satu sekolah menengah pertama unggulan di

kota Malang dengan banyak prestasi dan menjadi salah satu parameter

SMP/MTs di Kota Malang. Selain itu, MTsN 1 Malang memiliki siswa-siswi

yang tidak hanya dari kota Malang namun juga dari luar kota Malang. Hal

tersebut menunjukkan bahwa daya tarik MTsN 1 Malang cukup tinggi sehingga

banyak siswa yang datang dari luar Malang untuk menempuh pendidikan di

(19)

C. Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

No Variabel Indikator Item

1 Motivasi Orang

Tua (X1)

Perhatian 1. Memberikan reward atas prestasi

belajar

2. Memberikan saran tentang buku

yang dibaca

Menciptakan

bacaan

3. Meminta mengisi buku harian

4. Orang tua menyarankan

membuat jadwal kegiatan

Bimbingan

bacaan

5. Orang tua memberikan

bimbingan belajar

6. Orang tua memberikan

bimbingan membaca buku

Menjadi teladan 7. Orang tua meluangkan waktu

untuk membaca

8. Orang tua mengharuskan

anggota keluarga membaca

Meningkatkan

pemanfaatan

sarana-sarana

lingkungan

9. Orang tua mengajak pergi ke

toko buku dan membelikan

buku yang disuka

10. Orang tua mengajak

mengunjungi ke perpustakaan

2. Minat Baca

(Y)

Waktu Membaca 1. Membaca disaat waktu luang

2. Lebih menyukai menyimak dan

berbicara dibandingkan

membaca

Frekuensi

Membaca

3. Membaca hanya ketika

mendapatkan tugas

(20)

Sikap Membaca 5. Membaca dengan telaten dan

dapat memaknai seluruh isi

bacaan.

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016.

Skala pengukuran yang digunakan untuk menanggapi tanggapan respon

penelitian ini menggunakan skala likert. Silalahi (2009) menyatakan bahwa skala

likert adalah sebagai teknik penskalaan yang banyak digunakan terutama untuk

mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang tentang dirinya atau

kelompoknya atau sekelompok orang yang berhubungan dengan suatu hal. Skala

ini seiring disebut juga dengan summated scale yang berisi sejumlah pernyataan

dengan kategor respon.

Pengukuran skala likert dalam penelitian ini akan dikategorikan dalam 5

kategori dari tiap-tiap nilai variabel penelitian melalui jawaban setiap responden

terhadap pernyataan. Setiap jawaban akan diberi skor nilai 1-5 seperti pada tabel

berikut:

Tabel 3.2 Kriteria dan Skor Penilaian dengan Skala Likert

No Jawaban Responen Skor

1 Sangat Sering (SS) 5

2 Sering (S) 4

3 Jarang (J) 3

4 Pernah (P) 2

5 Tidak Pernah (TP) 1

Sumber : Olahan Peneliti, 2016

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2012). Jadi

populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang

lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek

(21)

subjek atau objek itu. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang akan

menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi MTsN 1 Malang

dengan jumlah 956 siswa.

2. Sampel dan Teknik Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2012). Sampel dalam penelitian ini diambil dengan

menggunakan teknik random atau acak karena peneliti berasumsi populasi

penelitian memiliki karakteristik sama sebagai siswa sekolah menengah

pertama atau madrasah tsanawiyah.

Sugiyono (2008) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Kesimpulan akan

dapat diberlakukan untuk populasi dengan mempelajari sampel itu. Sampel

penelitian ini sejumlah 92 siswa yang ditentukan berdasarkan rumus Slovin

(Prasetyo, 2005) yaitu sebagai berikut :

2

e =Tingkat kesalahan penarikan sampel 10% dan tingkat

kepercayaan 90%.

𝑛 = 1 + 956(0.1x0.1)956

Sehingga berdasarkan rumus Slovin tersebut, maka jumlah sampel yaitu :

n = 91.53 orang atau 92 orang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner dan

dokumentasi.

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

(22)

efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu

apa yang diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok

digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang

luas. Kuesioner dalam penelitian ini berbentuk tertutup yang diberikan

kepada responden secara langsung.

2. Dokumentasi

Menurut Poerwadarminta, W.J.S (2007) dokumentasi diartikan sebagai

pemberian atau pengumpulan bukti-bukti dan keterangan (seperti

kutipan-kutipan dari surat kabar dan gambar-gambar. Dalam hal ini peneliti

mengumpulkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan seperti surat kabar

elektronik serta akan mendokumentasikan kegiatan pengisian kuesioner dan

kegiatan-kegiatan penelitian lainnya yang dilakukan di MTsN 1 Malang.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan peneliti untuk

mendukung penelitian. Adapun instrumen penelitian ini terdiri dari kuesioner,

catatan, dan software analisis SPSS 21. Kuesioner dalam penelitian ini bersifat

tertutup. Adapun uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini,

sebagai berikut :

1. Uji Validitas

Validitas digunakan untuk mengukur ketepatan suatu instrumen. Instrumen

yang dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012). Untuk mengukur

validitas ini menggunakan teknik Product Moment Pearson Correlations,

dalam buku Arikunto (2010). Rumusnya adalah sebagai berikut:

r = n(∑XY –(∑X ∑Y)

√ {n ∑X2–(∑X2 } {n∑Y2–(∑Y2}

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terika

n = banyaknya sampel

(23)

y = total variabel

Validitas suatu item dapat diketahui dengan membandingkan indeks

korelasi Product Moment Pearson dengan level signifikansi 10%. Apabila

probabilitas hasil korelasi lebih besar dari 10% (0,1), maka instrumen

tersebut dinyatakan tidak valid. Sebaliknya apabila probabilitas hasil

korelasi lebih kecil dari 10% (0,1), maka instrumen tersebut dinyatakan

valid.

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Variabel Corrected

Motivasi Orang Tua (X)

Reward atas prestasi belajar 0,578 0,349 Valid

Saran tentang buku yang dibaca 0,736 0,349 Valid

Mengisi buku harian 0,616 0,349 Valid

Saran membuat jadwal kegiatan 0,670 0,349 Valid

Bimbingan belajar 0,560 0,349 Valid

Bimbingan membaca buku 0,588 0,349 Valid

Meluangkan waktu untuk membaca 0,547 0,349 Valid

Mengharuskan anggota keluarga

membaca

0,639 0,349 Valid

Mengajak pergi ke toko buku dan

membelikan buku yang disuka

0,575 0,349 Valid

Mengajak ke perpustakaan 0,480 0,349 Valid

Minat Baca (Y)

Membaca hanya ketika berada di

ruang kelas dan perpustakaan

0,752 0,349 Valid

Menyimak dan berbicara

dibandingkan membaca

0,621 0,349 Valid

(24)

Membaca disaat waktu luang 0,829 0,349 Valid

Rutin membaca dalam sehari 0,658 0,349 Valid

Membaca dengan telaten dan dapat

memaknai seluruh isi bacaan.

Valid

Sumber : Olahan Peneliti menggunakan SPSS 21, 2016

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010). Reliabitas keseluruhan

item dapat dicari salah satunya dengan cara menggunakan koefisien Alpha

Cronbach yang dirumuskan sebagai berikut :

α =

(Arikunto, 2010)

Keterangan :

α = Reliabilitas Instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan

= Jumlah varians butir

= Varians total pendekatan

Alpha Cronbach ini digunakan untuk mencari reliabilitas intrumen

yang skornya bukan 0 dan 1, misalnya kuesioner atau soal bentuk uraian.

Untuk ketentuan pengujian reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach

adalah dengan membandingkan koefisien alpha (α) dengan 0,6. Jika koefisien alpha (r hitung) >0,6 maka item tersebut reliabel. Untuk

mempercepat analisis uji kuesioner dalam pengujian validitas dan

reliabilitas, maka penelitian ini menggunakan komputer dengan bantuan

program SPSS for Windows Release 21.0.

(25)

No. Variabel Koefisien

Reliabilitas

Keterangan

1. X 0,804 Reliabel

2. Y 0,744 Reliabel

Sumber : Olahan Peneliti menggunakan SPSS 21, 2016

G. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis data statistik yang berfungsi untuk

menyederhanakan data penelitian menjadi informasi yang sederhana sehingga

lebih mudah untuk dipahami. Pengujian statistik juga membandingkan hasil

yang terjadi secara kebetulan sehingga memungkinkan peneliti untuk menguji

adanya hubungan sistematis antara variabel-variabel yang diteliti atau hanya

terjadi secara kebetulan saja. Berikut ini adalah beberapa teknik analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Tabulasi Frekuensi dan Perhitungan Nilai Rata-rata

Tabulasi frekuensi diperlukan untuk melihat hasil perhitungan terkait

dengan nilai variabel masuk dalam suatu ketegori. Penyusunan kategori

tersebut ditentukan oleh peneliti dengan menentukan terlebih dahulu luas

interval menggunakan rumus statistik

𝑖 =jumlah intervalRange

dengan nilai range yang didapat dari perhitungan nilai tertinggi dikurangi

dengan nilai terendah berdasarkan hasil rekapitulasi angket kemudia

ditambah 1 sebagai bilangan konstanta (Range = H – L + 1).

Perhitungan mean (nilai rata-rata) diperlukan untuk mengetahui

kategori yang didapat oleh setiap variabel dengan mengacu pada tabulasi

frekuensi. Perhitungan tersebut menggunakan rumus statistik

M =∑MxN

keterangan :

M : Mean

Mx : jumlah nilai motivasi orang tua

(26)

2. Analisis Statistik Inferensial

Statistik Inferensial merupakan teknik untuk mengetahui atau mengukur

derajat hubungan atau perbedaan antara dua variabel atau lebih dengan

mengenalisasikan informasi atau secara spesifik membuat simpulan dari

data sampel untuk populasi yang didasarkan pada sampel yang diambil dari

populasi (Silalahi, 2010). Penelitian ini akan melakukan uji statistik

inferensial dengan menggunakan SPSS 21. Adapun uji statistik dalam

penelitian ini sebagai berikut:

a. Analisis Persamaan Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana bertujuan untuk mengukur pengaruh

dari satu variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Perhitungannya

dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPPS 21. Persamaannya

adalah sebagai berikut:

Y=a+bX

dimana :

Y = Variabel dependen yang diprediksi a = konstanta

b = koefisien regresi X = variabel independen

b. Uji t

Untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara

parsial atau untuk mengetahui variabel mana yang lebih mempengaruhi

keputusan pembelian digunakan uji-t, dengan formulasi yang menurut

Kaelawi (2010) sebagai berikut:

t = bSb

Dimana :

t = observasi

b = nilai parameter

Sb = standar error dari b.

Standar error masing-masing parameter dihitung dari akar varians

masing-masing. Kaidah pengambilan keputusan sebagai berikut :

jika thitung≥ ttabel(α = 0,1), Ho ditolak

(27)

Perhitungannya dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan

aplikasi SPSS 21.

c. Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel terkait dengan nilai antara nol dan

satu. Nilai R2=0 berarti variabel bebas tidak memiliki kemampuan

dalam menjelaskan variasi variabel terkait dan nilai R2 = 1 berarti

variabel bebas memiliki kemampuan dalam menjelaskan variasi

variabel terkait. Secara umum data time series mempunyai nilai

koefisien determinasi yang tinggi dengan kelemahan bias terhadap

jumlah variabel bebas yang dimasukkan ke dalam model. Bias atau

penambahan variabel bebas yang meningkatkan R2 tanpa melihat

signifikansi variabel menjadi dasar peneliti menggunakan Adjusted R2

karena memiliki sensitivitas atas perubahan jumlah variabel bebas

(Ghozali, 2013:97). Penulis menggunakan rumus statistik rxy2 x 100%

untuk menganalisis koefisien determinasi tersebut dengan terlebih

dahulu menyusun perhitungan menggunakan rumus Statistik Regresi I

(28)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah letak dilakukannya penelitian untuk memperoleh

data atau informasi yang diperlukan dan berkaitan dengan permasalaham

penelitian. Penelitian ini dilakukan di MTsN 1 Malang yang berada di Jalan

Bandung Nomor 7 Kota Malang. Pemilihan lokasi ini dikarenakan MTsN 1

Malang merupakan salah satu sekolah tingkat pertama unggulan di kota Malang

dengan banyak prestasi dan menjadi salah satu parameter SMP/MTs di Kota

Malang.

Salah satu prestasi yang didapatkan adalah peraih medali emas pada ajang

ISPO 2016 dan mengalahkan peserta lain yang duduk di bangku sekolah

menengah atas (SMA). Selain itu, MTsN 1 Kota Malang memiliki siswa-siswi

yang tidak hanya dari kota Malang namun juga dari luar kota Malang. Hal

tersebut menunjukkan daya tarik MTsN 1 Malang cukup tinggi sehingga

banyak siswa yang datang dari luar Malang untuk menempuh pendidikan di

sekolah tersebut.

MTsN 1 Kota Malang tidak hanya menyediakan kelas reguler, tetapi juga

kelas bilingual, olimpiade, dan akselerasi yang dapat meningkatkan kualitas

belajar mengajar. Selain itu, fasilitas yang dimiliki MTsN 1 Kota Malang cukup

menunjang kegiatan belajar mengajar baik secara akademis maupun

non-akademis. Perpustakaan, Laboratorium Biologi, Fisika, Komputer, Lapangan

Basket, Bulu Tangkis, Studio Musik dan Radio merupakan fasilitas yang

mendukung kegiatan belajar mengajar di MTsN 1 Kota Malang.

B. Gambaran Umum Responden

Responden pada penelitian ini adalah siswa-siswi MTsN 1 Kota

Malang. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 92 orang. Penyajian

data mengenai karakteristik responden dimaksudkan untuk memberikan

gambaran tentang keadaan diri dari responden. Gambaran responden yang

(29)

kelas, dan usia. Deskripsi Umum atas karakteristik responden dijelaskan

sebagai berikut:

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas

Kelas

Frequency Percent Valid Percent

Sumber : Olahan Peneliti menggunakan SPSS 21, 2016

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden yang sedang duduk dibangku

kelas 8 sebanyak 49 orang (53,3%), sedangkan 43 orang (46,7%) duduk

dibangku kelas 9.

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Sumber : Olahan Peneliti menggunakan SPSS 21, 2016

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin laki-laki

sebanyak 51 orang (55,4%) lebih banyak dari yang berjenis kelamin

perempuan yang hanya 41 orang (44,6%).

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia

(30)

>15 1 1,1 1,1 100,0

Total 92 100,0 100,0

Sumber : Olahan Peneliti menggunakan SPSS 21, 2016

Tabel 4.3 menunjukkan apabila responden berusia 12 tahun sebanyak 3

orang (3,3%), responden berusia 13 tahun sebanyak 43 orang (46,7%),

responden berusia 14 tahun sebanyak 40 orang (43,5%), responden berusia 15

tahun sebanyak 5 orang (5,4%), responden berusia diatas 15 tahun sebanyak 1

orang (1,1%).

C. Gambaran Distribusi Jawaban Responden

Distribusi jawaban responden dapat dilihat pada table-tabel sebagai berikut:

A. Peritem Idealized Influence (X)

Variabel Idealized Influence terdapat beberapa item yang pertanyaan yang

diberikan kepada responden untuk dijawab. Jawaban responden dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Item Memberi Reward atas Prestasi Belajar

Memberi reward atas prestasi belajar

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

TP 2 2,2 2,2 2,2

P 18 19,6 19,6 21,7

J 25 27,2 27,2 48,9

S 38 41,3 41,3 90,2

SS 9 9,8 9,8 100,0

Total 92 100,0 100,0

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.4 untuk item 1, sebanyak 2 responden (2,2%) menjawab tidak

pernah, 18 responden (19,6%) menjawab pernah, 25 responden (27,2%) menjawab

jarang, 38 responden (41,3%) menjawab sering, dan 9 responden (9,8%) menjawab

sangat sering.

(31)

Memberi Saran tentang Buku

Frequency Percent Valid

Percent

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.5 untuk item 2, sebanyak 6 responden (6,5%) menjawab tidak

pernah, 16 responden (17,4%) menjawab pernah, 25 responden (27,2%) menjawab

jarang, 32 responden (34,8%) menjawab sering, dan 13 responden (14,1%)

menjawab sangat sering.

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Item Mengisi Buku Harian

Mengisi Buku Harian

Frequency Percent Valid

Percent

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.6 untuk item 3, sebanyak 30 responden (32,6%) menjawab tidak

pernah, 16 responden (17,4%) menjawab pernah, 26 responden (28,3%) menjawab

jarang, 15 responden (16,3%) menjawab sering, dan 5 responden (5,4%) menjawab

sangat sering.

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Item Saran Untuk Membuat Jadwal Kegiatan

Saran Untuk Membuat Jadwal Kegiatan

Frequency Percent Valid

(32)

S 23 25,0 25,0 81,5

SS 17 18,5 18,5 100,0

Total 92 100,0 100,0

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.7 untuk item 4, sebanyak 11 responden (12,0%) menjawab tidak

pernah, 24 responden (26,1%) menjawab pernah, 17 responden (18,5%) menjawab

jarang, 23 responden (25,0%) menjawab sering, dan 17 responden (18,5%)

menjawab sangat sering.

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Item Bimbingan Belajar Dirumah

bimbingan belajar dirumah

Frequency Percent Valid

Percent

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.8 untuk item 5, sebanyak 7 responden (7,6%) menjawab tidak

pernah, 21 responden (22,8%) menjawab pernah, 34 responden (37,0%) menjawab

jarang, 22 responden (23,9%) menjawab sering, dan 8 responden (8,7%) menjawab

sangat sering.

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Item Bimbingan Membaca Buku yang Sulit Dimengerti

Bimbingan Membaca Buku yang Sulit Dimengerti

Frequency Percent Valid Percent

(33)

Tabel 4.9 untuk item 6, sebanyak 15 responden (16,3%) menjawab tidak

pernah, 19 responden (20,7%) menjawab pernah, 29 responden (31,5%) menjawab

jarang, 22 responden (23,9%) menjawab sering, dan 7 responden (7,6%) menjawab

sangat sering.

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Item Meluangkan Waktu Membaca Dirumah

Meluangkan Waktu Membaca Dirumah

Frequency Percent Valid Percent

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.10 untuk item 7, sebanyak 5 responden (5,4%) menjawab tidak

pernah, 19 responden (20,7%) menjawab pernah, 31 responden (33,7%) menjawab

jarang, 25 responden (27,2%) menjawab sering, dan 12 responden (13,0%)

menjawab sangat sering.

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Item Menyarankan Anggota Keluarga Membaca Saat Memiliki Waktu Luang

Menyarankan Anggota Keluarga Membaca Saat Memiliki Waktu Luang

Frequency Percent Valid Percent

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.11 untuk item 8, sebanyak 4 responden (4,3%) menjawab tidak

(34)

jarang, 38 responden (41,3%) menjawab sering, dan 16 responden (17,4%)

menjawab sangat sering.

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Item Mengajak Pergi Ke Toko Buku dan Membelikan Buku

Mengajak Pergi Ke Toko Buku dan Membelikan Buku

Frequency Percent Valid Percent

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.12 untuk item 9, sebanyak 6 responden (6,5%) menjawab tidak

pernah, 20 responden (21,7%) menjawab pernah, 34 responden (37,0%) menjawab

jarang, 23 responden (25,0%) menjawab sering, dan 9 responden (9,8%) menjawab

sangat sering.

Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Item Mengunjungi Perpustakaan yang Ada Didaerah

Mengunjungi Perpustakaan yang Ada Didaerah

Frequency Percent Valid Percent

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.13 untuk item 10, sebanyak 42 responden (45,7%) menjawab tidak

pernah, 22 responden (23,9%) menjawab pernah, 22 responden (23,9%) menjawab

jarang, 4 responden (4,3%) menjawab sering, dan 2 responden (2,2%) menjawab

(35)

B. Variabel Participation in Benefit

Variabel Participation in Benefit (Y) terdapat empat item

pernyataan yang diberikan kepada responden untuk dijawab. Jawaban

responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.14 Jawaban Responden pada item Memanfaatkan Waktu Luang

Untuk Membaca

Memanfaatkan Waktu Luang Untuk Membaca

Frequency Percent Valid Percent

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.14 untuk item 1, sebanyak 1 responden (1,1%) menjawab tidak

pernah, 9 responden (9,8%) menjawab pernah, 44 responden (47,8%) menjawab

jarang, 24 responden (26,1%) menjawab sering, dan 14 responden (15,2%)

menjawab sangat sering.

Tabel 4.15 Jawaban Responden pada item Memilih Membaca daripada Mendengarkan dan Mengobrol

Memilih Membaca Daripada Mendengarkan Dan Mengobrol

Frequency Percent Valid Percent

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.15 untuk item 2, sebanyak 4 responden (4,3%) menjawab tidak

(36)

jarang, 9 responden (9,8%) menjawab sering, dan 7 responden (7,6%) menjawab

sangat sering.

Tabel 4.16 Jawaban Responden pada item Membaca Bacaan yang Diperlukan Membaca Bacaan yang Diperlukan

Frequency Percent Valid Percent

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.16 untuk item 3, sebanyak 1 responden (1,1%) menjawab pernah,

19 responden (20,7%) menjawab jarang, 46 responden (50,0%) menjawab sering,

dan26 responden (28,3%) menjawab sangat sering.

Tabel 4.17 Jawaban Responden pada item Membaca Minimal Satu Jam dalam Sehari

Membaca Minimal Satu Jam dalam Sehari

Frequency Percent Valid Percent

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.17 untuk item 4, sebanyak 3 responden (3,3%) menjawab tidak

pernah, 9 responden (9,8%) menjawab pernah, 34 responden (37,0%) menjawab

jarang, 29 responden (31,5%) menjawab sering, dan 17 responden (18,5%)

menjawab sangat sering.

(37)

Frequency Percent Valid

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.18 untuk item 5, tidak ada responden yang menyatakan tidak pernah

4 responden (4,3%) menjawab pernah, 15 responden (16,3%) menjawab jarang, 44

responden (47,8%) menjawab sering, dan 29 responden (31,5%) menjawab sangat

sering.

D. Hasil Penelitian

1. Analisis Data Motivasi Orang Tua

Berikut ini adalah data terkait dengan angket yang telah disebarkan

pada siswa MTsN 1 Malang (terlampir). Menghitung tingkat motivasi orang

tua siswa MTsN 1 Malang dilakukan dengan dua cara yaitu dengan tabulasi

dan mengukur nilai rata-rata (mean).

a. Mencari luas interval untuk menentukan kualifikasi dengan rumus:

𝑖 =jumlah intervalRange

dimana R = H – L+1

𝑖 =jumlah intervalRange

(38)

𝑖 = 6.4 (dibulatkan menjadi 7)

Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh kualifikasi dan lebar

interval sebagai berikut:

Tabel 4.19

Interval Variabel Motivasi Orang Tua

No Interval Kualifikasi

1 43 – 46 Sangat Tinggi

2 36 – 42 Tinggi

3 29 – 35 Sedang

4 22 – 28 Cukup

5 15 – 21 Kurang

b. Mencari Nilai Rata-rata

Untuk mencari mean digunakan rumus :

M =∑MxN

Keterangan :

M : Mean

Mx : jumlah nilai motivasi orang tua

N : Jumlah responden

M =∑MxN

M =275592

M = 29.94

Jadi, berdasarkan hasil perhitungan tersebut tingkat motivasi

orang tua siswa MTsN 1 Malang mencapai 29.94 atau masuk dalam

kategori sedang. Sementara itu, untuk melihat distribusi frekuensi

motivasi orang tua dapat dilihat dalam tabel distribusi berikut:

Tabel 4.20

Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Orang Tua Interval Frekuensi Prosentase Kualifikasi

(39)

Berdasarkan tabel tersebut, frekuensi variabel motivasi orang tua

yang masuk dalam kategori sangat tinggi hanya 2.17 %. Sementara itu,

yang masuk ketegori tinggi mencapai 19.56 %, 38.06 % masuk kategori

sedang, 28.26 % masuk kategori cukup, serta 11.95 % kategori kurang.

2. Analisis Data Minat Baca Siswa

a. Mencari Luas Interval untuk Menentukan Kualifikasi

Menghitung tingkat minat baca siswa MTsN 1 Malang dilakukan

dengan cara yang sama seperti perhitungan pada variabel motivasi orang

tua. Mencari luas interval untuk menentukan kualifikasi dengan rumus:

𝑖 =jumlah intervalRange

dimana R = H – L+1 R = 25 – 11 + 1 R = 15

keterangan :

H : angka tertinggi (25)

L : angka terkecil (11)

1 : bilangan konstan

R : range

Jadi,

𝑖 =jumlah intervalRange

𝑖 =155

𝑖 = 3

Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh kualifikasi dan lebar

interval sebagai berikut:

Tabel 4.21

Interval Variabel Minat Baca Siswa

No Interval Kualifikasi

1 23 – 25 Sangat Tinggi

2 20 – 22 Tinggi

3 17 – 19 Sedang

4 14 – 16 Cukup

5 11 – 13 Kurang

(40)

Untuk mencari mean digunakan rumus :

M =∑MyN

Keterangan :

M : Mean

Mx : jumlah nilai motivasi orang tua

N : Jumlah responden

M =∑MyN

M =166292

M = 18

Jadi, berdasarkan hasil perhitungan tersebut tingkat minat baca siswa

MTsN 1 Malang mencapai 18 atau masuk dalam kategori sedang dan

untuk melihat distribusi frekuensi variabel minat baca siswa dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.22

Distribusi Frekuensi Variabel Minat Baca Siswa Interval Frekuensi Prosentase Kualifikasi

23 – 25 8 8.69 % Sangat Tinggi

20 – 22 17 18.47 % Tinggi

17 – 19 44 47.83 % Sedang

14 – 16 17 18.48 % Cukup

11 – 13 6 6.53 % Kurang

92 100 %

Tabel distribusi frekuensi tersebut menjelaskan bahwa minat baca

siswa yang masuk dalam kategori kurang sebanyak 6.53 %, masuk

dalam kategori cukup 18.48 %, kualifikasi sedang memperoleh

prosentase tertinggi sebesar 47.83 %, kategori tinggi 18.47 %, dan hanya

8.69 % untuk kualifikasi sangat tinggi.

3. Analisis Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus Statistik Regresi I

Prediktor dengan langkah dalam penerapannya sebagai berikut :

(41)
(42)
(43)

84 25 16 625 256 400

85 35 19 1225 361 665

86 20 17 400 289 340

87 38 17 1444 289 646

88 39 11 1521 121 429

89 26 20 676 400 520

90 16 21 256 441 336

91 19 21 361 441 399

92 27 15 729 225 405

2755 1662 86655 30822 49929

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui nilai-nilai sebagai berikut:

X = 2755 Y = 1662

X2 = 86655 Y2 = 30822 XY = 49929

a. Mencari korelasi produk moment

𝑟xy = ∑𝑥𝑦

√(∑𝑥2)(∑𝑦2)

namun sebelum menghitung rxy harus mencari ∑𝑥2, ∑𝑦2, dan

∑𝑥𝑦 dengan rumus sebagai berikut:

∑𝑥2 = ∑X2(∑X)2 N

= 86655 −(2755)92 2

= 86655 – 82500.27 = 4154.73

∑𝑦2 = ∑Y2(∑Y)2 N

= 30822 −(1662)92 2 = 30822 − 30024.39 = 797.61

∑𝑥2𝑦 = ∑XY −(∑X)(∑Y)N

(44)

= 159.33 Sehingga,

rxy = ∑𝑥2𝑦

√(∑𝑥2)(∑𝑦2)

= 159.33

√(4154.73)(797.61)

= 159.33

√3313854.195

=1820.40 = 𝟎. 𝟎𝟖𝟕𝟓159.33

b. Koefisien korelasi determinasi

KD = rxy2 x 100%

= 0.08752 x 100%

= 0.00765 x 100%

= 0.765%

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa motivasi orang tua

hanya berpengaruh 0.765% terhadap minat baca siswa MTsN 1 Malang.

Artinya, minat baca siswa lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lain

yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

c. Persamanaan Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi ini digunakan untuk menghitung besarnya

pengaruh antara variabel bebas, yaitu Motivasi Orang Tua (X) terhadap

variabel terikat yaitu Minat Baca (Y). Persamaan regresi digunakan

mengetahui bentuk hubungan antara variabel terikat, dengan bantuan

SPSS for Windows Ver.21.00 didapat model regresi seperti pada tabel:

Tabel 4.11. Persamaan Regresi

Y=a+bX

Y = 16,917 + 0,038X

Persamaan tersebut menjelaskan koefisien regresi variabel motivasi

orang tua (X) sebesar 0.038 artinya jika motivasi orang tua mengalami

(45)

hubungan variabel X dan Y bersifat positif artinya terjadi hubungan

yang positif antara motivasi orang tua dengan minat baca siswa.

d. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui bahwa masing - masing

variabel bebas secara parsial memiliki atau tidaknya pengaruh yang

signifikan terhadap variabel terikat, dapat juga dikatakan jika thitung >

ttabel atau -thitung > -ttabel maka hasilnya signifikan dan berarti H0 ditolak

dan H1 diterima, sedangkan jika thitung< ttabel atau -thitung< -ttabel maka

hasilnya tidak signifikan dan berarti H0 diterima dan H1 ditolak. Hasil

dari uji t dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.25

Perhitungan Regresi Linier Sederhana dan Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 16,917 1,412 11,981 ,000

Motivasi

Orang Tua ,038 ,046 ,088 ,834 ,407 1,000 1,000

a. Dependent Variable: Minat Baca

Berdasarkan tabel tersebut diketahui thitung sebesar 0.834. Sementara itu,

untuk mengetahui ttabel terlebih dahulu perlu diketahui derajat kebebasan

(df) dangan rumus

Df = n – k – 1 dimana

n : jumlah responden

k : jumlah variabel independen

maka

df = n – k – 1 = 92 – 1 – 1 = 90

sehingga ttabel dengan tingkat kesalahan 10% diketahui 1.662. Jadi dapat

diketahui thitung < ttabel (0.834<1.662) artinya motivasi orang tua tidak

(46)

E. Pembahasan

Motivasi orang tua terhadap minat baca siswa MTsN 1 Malang masih masuk

dalam kategori sedang karena nilai rata-ratanya hanya 29.94 yang berada pada

interval 29-35. Sementara itu, minat baca siswa MTsN 1 Malang juga masuk

dalam kategori sedang dengan nilai rata-rata 18 yang berada pada interval

17-19.

Perhitungan produk moment dan koefisien korelasi determinasi juga

menunjukkan bahwa motivasi orang tua hanya berpengaruh 0.765% terhadap

minat baca siswa MTsN 1 Malang. Perhitungan regresi linier sederhana yang

dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS 21 juga memperlihatkan bahwa

pengaruh motivasi orang tua terhadap minat baca siswa berpengaruh positif

namun tidak berpengaruh signifikan karena setelah melakukan uji t

(47)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Tingkat motivasi orang tua siswa MTsN 1 Malang mencapai 29.94 atau

masuk dalam kategori sedang dengan frekuensi variabel motivasi orang tua

yang masuk dalam kategori sangat tinggi hanya 2.17 %. Sementara itu, yang

masuk ketegori tinggi mencapai 19.56 %, 38.06 % masuk kategori sedang,

28.26 % masuk kategori cukup, serta 11.95 % kategori kurang.

2. Tingkat minat baca siswa MTsN 1 Malang mencapai 18 atau masuk dalam

kategori sedang dengan minat baca siswa yang masuk dalam kategori

kurang sebanyak 6.53 %, masuk dalam kategori cukup 18.48 %, kualifikasi

sedang memperoleh prosentase tertinggi sebesar 47.83 %, kategori tinggi

18.47 %, dan hanya 8.69 % untuk kualifikasi sangat tinggi.

3. Motivasi orang tua hanya berpengaruh 0.765% terhadap minat baca siswa

MTsN 1 Malang. Perhitungan regresi linier sederhana yang dilakukan

dengan menggunakan aplikasi SPSS 21 juga memperlihatkan bahwa

pengaruh motivasi orang tua terhadap minat baca siswa berpengaruh positif

namun tidak berpengaruh signifikan karena setelah melakukan uji t

menunjukkan thitung < ttabel dengan nilai thitung 0.834 dan nilai ttabel1.662.

B. Saran

1. Pihak sekolah perlu merancang program penanaman minat baca yang

melibatkan pustakawan atau petugas perpustakaan dan orang tua sehingga

penanaman minat baca dapat dilakukan dengan masif.

2. Penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk memberikan himbauan kepada

orang tua siswa untuk memberikan perhatian lebih pada anak dalam hal

membaca dengan mulai mengajak anak secara rutin ke Perpustakaan Umum

Kota Malang atau ke toko buku dan membelikannya buku yang memang

(48)

DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim. 2001. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara

Bafadal,Ibrahim. 2009. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar: Dari

Sentralisasi Menuju Desentralisasi.Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Bagir, Haidar. 2016. “Amnesia Buku”. Kompas.Diakses dari

http://print.kompas.com/baca/2016/04/28/Amnesia-Buku?utm_source=bacajuga.

Bambang, Prasetyo dan Miftahul Jannah. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif Teori

dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Berita Metro. 2015. Hasil Survei Unesco,Minat Baca Warga Indonesia Sangat

Rendah.Online. Diakses

darihttp://www.beritametro.co.id/malang-raya/hasil-survei-unescominat-baca-warga-indonesia-sangat-rendah.

Bungin, Burhan. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Edisi 2. Jakarta: Kencana.

Creswell, John W. 2012. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixed. Edisi 3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ermanto, Bayu Andi. 2014. Pengaruh Motivasi Orang Tua terhadap Minat Baca

Anak Kelas IV dan V di SDN Wiyoro Bantul. Skripsi Sarjana, Fakultas Adab

dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Gaffar, Fakry. 1987. Perencanaan Pendidikan :Teori dan Metodologi. Jakarta :

P2LPTK. Depdikbud.

Hasbullah.2001. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindi Persada

Hernowo.2002.Quantum Writing. Bandung: MLC

Izzah, Durrotul. 2013. Pengaruh Motivasi Orang Tua terhadap Minat Siswa

Mengikuti Pelajaran Baca Tulis Al-Quran di SMP Hasanuddin 7 Semarang.

Skripsi Sarjana, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam

Negeri Wali Songo, Semarang.

Khofiah, S. (2015).Hubungan Minat Baca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas Tinggi Sd N 1 Karangsari Kecamatan Pengasih

Kabupaten Kulon Progo Tahun Ajaran 2014/2015 (Doctoral dissertation,

PGSD).

(49)

Moenir. 2001. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Ngalim Purwanto. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Putra, Yudha Manggala P. 2016. Minat Baca Masyarakat Indonesia Rendah.

Online. Diakses

darihttp://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/16/03/31/o4w

cwi284-minat-baca-masyarakat-indonesia-rendah.

Sardiman. 2003. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada.

Silalahi, Ulber.2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&B. Bandung:

Alfebeta.

Supriyadi, Dedi. 1985. s. Tesis. PSS. UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Susanti, Afriani. 2016. Penyebab Rendahnya Minat Baca Anak Indonesia. Online.

Diakses dari

http://news.okezone.com/read/2016/03/18/65/1339588/penyebab-rendahnya-minat-baca-anak-indonesia.

Tatang.et al. 2011. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Wahyuni, Tri. 2008. Hubungan Motivasi Orang Tua dan Minat Baca pada Siswa

Kelas SBI (Sekolah Bertaraf Internasional) SMP N 1 Bantul. Skripsi

Sarjana, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga, Yogyakarta.

Yusuf, Pawit M. Dan Yaya Suhendar. 2007. Pedoman Penyelenggaraan

Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kencana.

Zubaidah, Neneng. 2015. Siswa Wajib Baca Buku 10 Menit Sebelum Masuk

Sekolah. Online. Melalui

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Model Konseptual
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.2 Kriteria dan Skor Penilaian dengan Skala Likert
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pernyataan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa betapa pentingnya nilai-nilai yang terkandung pada setiap sila Pancasila sebagai wujud dari karakter bangsa

Wawancara dengan Bapak Bripka Erik Triwisbowo,kepala bagian pembuatan plat nomor kendaraan bermotor, pada tanggal 8Oktober 2017.. Sakit dan tidak terlalu jauh dari

Oleh karena itu, pilihan politik yang diambil Iskandar Djabir adalah melibatkan diri sebagai anggota senat NIT mewakili Maluku Utara pada konferensi Malino hingga

Beberapa penelitian yang membahas penjadwalan job shop kelompok mesin paralel homogen dan heterogen dengan kriteria minimasi makespan diantaranya, Puryani (2003)

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa rumput Raja dapat digantikan dengan limbah media tanam jamur merang sampai level 15 % dari

Pengamat musik Bens Leo pernah mengungkapkan, tren penurunan rekaman fisik telah terjadi mulai awal 2000-an ketika ditemukannya new media di dunia. Ini imbas dari tren di

Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses belajar-mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat kesehatan, pemahaman, dan kasihNya sehingga kami dapat menyelesaikan