PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA DAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1
MALANG
Disusun dalam rangka mengikuti kegiatan Kelompok Peneliti Kecil (KPK)
Research Study Club
Oleh: Yesaya Abdi Setyawan Putri Fiona Sari Retno Cindy Rofiqoh
155030707111012 155030701111004 155030700111004 Rugayah Khoirun Nisa 145030700111018 Arwin Anindyka 135030700111012
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
LEMBAR PENGESAHAN KELOMPOK PENELITI KECIL (KPK)
1. Judul Kegiatan : “Pengaruh Motivasi Orang Tua dan Fasilitas
Perpustakaan terhadap Minat Baca Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Malang” 2. Tim Peneliti:
1) Yesaya Abdi Setyawan (155030707111008/2015)
2) Putri Fiona Sari (155030701111004/2015)
3) Retno Cindy Rofiqoh (155030701111004/2015)
4) Rugayah Khoirun Nisa (145030700111018/2014)
5) Arwin Anindyka (135030700111005/2013)
3. Dosen Pembimbing :
1) Nama Lengkap dan gelar : Niken Lastiti VA, SAP. MAP
2) NIP : 1981010 200501 2 002
3) Alamat Rumah : Ds. Keboan Sikap RT 3/RW 4
4) No.telp/HP : 082335712799
Malang, 26 Mei 2016
Ketua Umum RSC Ketua Tim Peneliti
Ria Esana Yesaya Abdi Setyawan
NIM. 135030200111006 NIM. 155030707111008
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Niken Lastiti VA, SAP. MAP
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat serta karunianya kami dapat menyelesaikan kegiatan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Motivasi Orang Tua dan Fasilitas Perpustakaan
terhadap Minat Baca Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kota Malang”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengaruh
motivasi orang tua siswa dan fasilitas perpustakaan sekolah terhadap minat baca
siswa MTsN. 1 Kota Malang .
Tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi dalam penyusunan laporan
penelitian ini. Berkat bimbingan dari Ibu Niken Lastiti V.A, S.AP, M.AP. Serta
dorongan semangat dan motivasi dari teman-teman RSC kendala-kendala yang
penulis hadapi dapat teratasi.
Seperti kata pepatah “tiada gading yang tak retak” penulis menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan yang disebabkan pengalaman
yang penulis miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
masukan dan kritikan dari para pembaca untuk kesempurnaan penelitian ini.
Malang, 24 Mei 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Empiris ... 5
B. Tinjauan Teoritis ... 6
1. Minat Baca ... 6
2. Motivasi Orang Tua ... 9
3. Fasilitas Perpustakaan ... 10
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 15
B. Lokasi Penelitian ... 15
C. Definisi Operasional Variabel ... 16
D. Populasi dan Sampel ... 18
E. Teknik Pengumpulan Data ... 19
G. Teknik Analisis Data ... 20
DAFTAR PUSTAKA ... 24
Lampiran 1. ...
Lampiran 2. ...
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Khofiah (2015) mengemukakan bahwa minat baca ialah keinginan yang
kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Seseorangyang
mempunyai minat membaca yang kuat akan berusaha mendapatkan bahan
bacaan kemudian membacanya atas kesadaran sendiri maupun dorongan
dariluar. Wahadaniah dalam (Khofiah, 2015) menyatakan bahwa minat baca
adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan
senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan seseorang
untuk membaca dengan kemauannya sendiri atau dorongan dari luar.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa minat baca adalah
sebuah keinginan kuat seseorang dalam mendapatkan pengetahuan dengan cara
membaca atas kesadaran diri sendiri dan perasaan senang.
Melihat situasi yang sedang ramai diperbincangkan, minat baca masyarakat
Indonesia masih tergolong rendah. Selama ini, minat membaca di Tanah Air
sangat rendah, bahkan terbukti orang yang sudah memiliki buku pedoman atau
panduan untuk melakukan sesuatu namun mereka tidak membacanya. “Orang Indonesia lebih suka mengobrol dan berdiskusi daripada harus membaca” (Putra, 2016). Hal-hal yang menyebabkan kurangnya minat baca masyarakat
salah satunya adalah kurangnya perhatian yang diberikan oleh keluarga
terhadap kebiasaan membaca anak. Susanti (2016) menjelaskan
penyebab-penyebab rendahnya minat baca tersebut diantaranya adalah tidak semua guru
memiliki fokus untuk meningkatkan minat baca siswa serta peran orang tua di
rumah yang masih minim.
Kondisi tersebut diperkuat oleh indeks minat baca masyarakat Indonesia
yang disurvei oleh UNESCO yang hanya 0.001, artinya dalam 1000 orang
hanya ada 1 orang yang memiliki minat tinggi pada kegiatan membaca (Berita
Metro, 2015). Selain itu, penelitian yang telah dilakukan oleh Central
Connecticut State University menempatkan Indonesia pada posisi 60 dari 61
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, pemerintah melalui Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan kebijakan dengan Gerakan
Literasi Sekolah yang merupakan program yang telah diatur dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 tahun 2015 mengenai
Penumbuhan Budi Pekerti. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan
mewajibkan siswa sekolah (SD, SMP, SMA sederajat) untuk membaca buku.
Selain itu juga akan diadakan gerakan menulis di 30 unit teknis bahasa daerah
(Zubaidah, 2015).
Usaha-usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah patut untut diapresiasi.
Akan tetapi, program-program pemerintah tersebut akan sulit untuk mencapai
outcome yang diharapkan jika tidak semua pihak turut serta mendukung,
terlebih dukungan dari orang tua. Hal tersebut memiliki pengaruh yang cukup
besar dalam meningkatkan minat baca anak.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Emanto (2014) dari
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dengan judul Pengaruh Motivasi
Orang Tua Terhadap Minat Baca Anak Kelas IV dan V di SDN Wiyoro Bantul
menyimpulkan bahwa motivasi orang tua berpengaruh kuat terhadap minat baca
di SDN Wiyoro Bantul. Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi
orang tua dengan minat baca kelas IV dan V di SDN Wiyoro Bantul. Hal
tersebut memicu peneliti untuk melakukan penelitian dengan menggunakan
variabel motivasi orang tua untuk melihat pengaruhnya pada minat baca siswa
di salah satu sekolah unggulan di Kota Malang.
Kota Malang dipilih menjadi lokasi penelitian karena Kota Malang
merupakan salah satu kota pendidikan di Indonesa dengan predikatnya sebagai “Kota Pendidikan”. Hal tersebut tentunya memunculkan daya tarik bagi peneliti untuk melihat minat baca pelajar di Kota Malang, khususnya terkait dengan
faktor-faktor yang berpengaruh pada minat baca tersebut pada salah satu
sekolah unggulan di Kota Malang.
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Malang dipilih menjadi situs
sekolah tersebut cukup tinggi, sehingga dapat juga diindikasikan minat baca
siswanya juga tinggi. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk membuktikan
indikasi tersebut dengan mengukur tingkat minat baca siswa MTsN 1 Malang
dan menguji faktor yang mempengaruhi minat baca tersebut dengan melihat
motivasi orang tua, sehingga penelitian ini berjudul “Pengaruh Motivasi Orang Tua Terhadap Minat Baca Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 1
Malang”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah
1. Bagaimana tingkat minat baca siswa MTsN 1 Malang?
2. Bagaimana tingkat motivasi orang tua siswa MTsN 1 Malang dalam
menanamkan minat baca?
3. Bagaimana pengaruh motivasi orang tua terhadap minat baca siswa MTsN
1 Malang?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan tingkat minat baca siswa MTsN 1
Malang.
2. Untuk mengetahui dan mendeskripskan tingkat motivasi orang tua siswa
MTsN 1 Malang dalam menanamkan minat baca.
3. Untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis pengaruh motivasi
orang tua terhadap minat baca siswa MTsN 1 Malang.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan kontribusi, baik
secara akademis maupun praktis bagi pihak-pihak yang bersangkutan. Adapun
kontribusi penelitian yang ingin dicapai yaitu:
1. Akademis
Menjadi bahan kajian dalam mengembangkan konsep-konsep peningkatan
minat baca pada anak khususnya di Program Studi Ilmu Perpustakaan
juga dapat dijadikan sebagai acuan ataupun pembanding dalam
penelitian-penelitian terkait dengan topik minat baca.
2. Praktis
a. Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan
bagi pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Malang serta Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Malang dalam
mencangkan program-program literasi masyarakat.
b. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan
utama dalam menentukan kebijakan terkait dengan penanaman dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Empiris
Tinjaun empiris yang menjadi acuan peneliti dapat dilihat pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Penulis Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil
Tri
a. Jenis Penelitian :
explanatory
1. Tingkat motivasi orang tua
masih rendah karena nilai
koefisien determinasi
10,4% sehingga 89,6%
dijelaskan oleh variabel
selain motivasi orang tua.
2. Minat baca siswa kelas SBI
SMP N 1 Bantul sedang
dengan nilai pada uji t
0,506 atau 50,6%.
3. Motivasi orang tua
memiliki hubungan positif
terhadap minat baca siswa
karena nilai koefisien
korelasi (r) sebesar 0,347
dan p value = 0,010 (<
a. Jenis Penelitian :
explanatory
b. Teknik Pengumpulan
Data : Angket dan
Dokumentasi
c. Definisi Operasional
1. Ada pengaruh positif
antara motivasi orang tua
dengan minat siswa dalam
baca tulis Al Quran
2. Tingkat motivasi orang tua
SMP Hasanuddin
kategori baik dan minat
siswa untuk belajar baca
tulis Al Quran juga dalam
kategori baik
3. Pengaruh motivasi orang
tua terhadap minat siswa
untuk belajar baca tulis Al
Quran sebesar 25,93% dan
selebihnya 64.07%
a. Jenis Penelitian :
explanatory
1. Motivasi orang tua
termasuk dalam katergori
sedang dan minat baca
termasuk kategori sedang.
2. Pengaruh motivasi orng tua
dan minat baca siswa pada
taraf signifikan 5% dengan
N=59 sebesar 0,252.
Dengan demikian, r hitung
yang diperoleh lebih besar
dari r tabel (0,679 >
0,252). Menunjukkan
bahwa koefisien kolerasi
antara motivasi orang tua
dengan minat baca terdapat
kolerasi yang kuat.
3. Besarnya pengaruh
motivasi orang tua dengan
minat baca siswa
menunjukkan 0,6799
Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016.
Adapun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian–penelitian terdahulu yaitu penelitian ini mencoba melihat pengaruh motivasi orang tua
terhadap minat baca siswa MTsN 1 Malang yang notabennya merupakan
sekolah favorit di Kota Malang dengan predikatnya sebagai Kota Pendidikan.
B. Minat Baca
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2002), minat diartikan sebagai
suatu kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, maupun
keinginan. Pengertian lain dari Supriyadi (1985) yang menyebutkan minat
sebagai suatu perasaan suka yang berhubungan dengan suatu reaksi terhadap
sesuatu yang khusus atau situasi tertentu. Sedangkan menurut Slamet (2003) “minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh”.Jadi, dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu dorongan hati dari diri seseorang untuk melakukan sesuatu demi
mencapai tujuan tertentu.
Membaca menurut kamus umum bahasa Indonesia (1984) adalah melihat
tulisan dan mengerti atau melisankan apa yang tertulis. Bafadal (2001)
mengatakan bahwa membaca merupakan suatu proses menangkap atau
memperoleh konsep-konsep yang dimaksud oleh pengarangnya,
menginterpretasi, mengevaluasi konsep-konsep pengarang, dan merefleksi atau
bertindak sebagaimana yang dimaksud dari konsep-konsep tersebut.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa minat
baca adalah suatu ketertarikan untuk dapat mengerti, menafsirkan ataupun
melisankan media bacaan (tulisan) dengan tujuan untuk mendapatkan informasi
yang diinginkan. Adanya minat baca dapat mendorong seseorang untuk giat
memperluas pengetahuannya.Semakin tinggi minat baca pada diri seseorang 0,600-0,799 yaitu antara
variabel X dan variabel Y
maka semakin tinggi juga hasil belajar yang diperolehnya sehingga diharapkan
bisa mencapai tujuan belajar yang optimal. Oleh karena itu, minat baca sangat
penting bagi perkembangan seseorang terlebih bagi siswa atau pelajar.
Menurut Hernowo (2002), kebiasaan membaca bersifat individual, tidak
bisa disamaratakan. Namun, kebiasaan yang baik adalah kebiasaan yang
terprogram atau terencana. Hal-hal yang berkaitan dengan masalah kebiasaan
membaca adalah sebagai berikut:
1. Waktu Membaca
Budaya membaca “kapan saja dan dimana saja” belum diterapkan di Indonesia. Masyarakat Indonesia lebih suka dan terbiasa dengan berbicara
dan menyimak dibandingkan dengan membaca yang dinilai lebih
menghabiskan waktu. Sebenarnya alokasi waktu untuk membaca tak butuh
waktu yang lama, cukup 45 menit dalam satu minggu untuk membaca apa
saja yang menarik minatnya.
2. Frekuensi Membaca
Setiap orang memiliki frekuensi membaca yang berbeda. Hal ini
tergantung minat serta kepentingan tertentu yang mendasari seseorang
untuk membaca. Seseorang bisa membaca rutin setiap hari dan bisa juga
hanya membaca sekali sebulan ketika dia dalam keadaan yang mendesak
dan mengharuskannya untuk membaca.
3. Sikap membaca
a. Sabar
Kesabaran diperlukan dalam membaca karena jika terburu-buru dalam
memaknai suatu kalimat atau gagasan, bisa jadi kesimpulan ataupun
informasi yang didapatkan salah.
b. Telaten
Ketelatenan dalam membaca dibutuhkan dalam mengambil
makna-makna yang tersebar di sepanjang halaman buku yang selanjutnya
dikumpulkan dan dihimpun kembali agar tidak banyak gagasan yang
akan hilang.
Ketekunan dibutuhkan karena untuk membantu menelusuri himpunan
kata, kalimat, bagian demi bagian yang mengandung gagasan pokok
ataupun hal penting yang perlu diperhatikan.
d. Gigih
Sikap kegigihan akan mendorong seseorang untuk mengulang lebih dari
sekali bahan bacaan yang belum dipahaminya.
e. Sungguh-sungguh
Dengan kesungguhan dalam mencari makna dan memahami bacaan
sangat penting dalam proses membaca.
C. Motivasi Orang Tua
Motif dalam bahasa Inggris adalah motiveyang berasal dari kata“motion”
yang berarti gerak atau sesuatu yang bergerak. Berawal darikata motif itu
motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yangtelah menjadi aktif. Motif
dapat menjadi aktif pada saat-saat tertentu terutama jika kebutuhan untuk
mencapai tujuan sangat diperlukan. Purwanto (2006) berpendapat, bahwa setiap
motif berhubungan erat dengan suatu tujuan dan cita-cita. Semakin berharga
tujuan itu bagi yang bersangkutan, semakin kuat juga motifnya sehingga motif
itu sangat berguna bagi tindakan atau perbuatan seseorang.
Menurut Mc. Donald yang di kutip oleh Sardiman (2003), motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan sesuatu
yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam diri seseorang yang
mempengaruhi gejala kejiwaan, perasaan, dan emosi untuk melakukan sesuatu
yang didorong oleh adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.
Orang tua adalah ayah dan ibu merupakan figur atau contoh yang akan
selalu ditiru oleh anak-anaknya (Mardiya, 2000). Menurut Hasbullah (2001) “orang tua adalah orang yang pertama dan utama yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anaknya”. Sementara itu, menurut Purwanto (2006) orang tua adalah pendidik sejati, pendidik karena kodratnya.
terhadap segala usaha yang dilakukan oleh anaknya serta dapat memberikan
pendidikan informal guna membantu pertumbuhan dan perkembangan anak.
Motivasi orang tua dapat dimaksudkan sebagai sebuah dorongan dari orang
tua kepada anaknya untuk mencapai sebuah tujuan yang baik untuk orang tua
maupun anaknya. Motivasi tersebut dapat diberikan dalam berbagai aspek, satu
contohnya adalah motivasi orang tua dalam menanamkan ketertarikan atau
minat anak pada kegiatan membaca karena banyak manfaat positif yang dapat
dirasakan oleh anak ketika minat bacanya tinggi.
Motivasi orang tua terhadap anak dalam menanamkan minat baca pada anak
tercermin dari beberapa sikap, diantaranya adalah:
1. Perhatian
Sikap yang ditunjukkan orang tua ketika anaknya memperoleh prestasi
seperti memberikan hadiah jika mendapat peringkat bagus agar anak
semakin termotivasi untuk lebih giat belajar sehingga dapat
mempertahankan bahkan tergugah untuk mendapat hasil yang lebih baik
lagi.
2. Menciptakan Bacaan
Sikap orang tua yang memberikan saran agar anak belajar untuk terbiasa
menulis misalnya dengan menulis buku harian agar bisa menjadi bahan
bacaan.
3. Bimbingan Bacaan
Orang tua memberikan bimbingan dalam belajar ataupun membaca buku.
Dapat juga dengan mengajak anak dalam obrolan ringan terkait dengan
topik sebuah buku.
4. Menjadi Teladan
Orang tua setiap hari dapat meluangkan waktu untuk membaca, bisa buku
bacaan seperti majalah ataupun koran. Selain itu juga orang tua dapat
mengharuskan anggota keluarga untuk membaca setiap hari sehingga
anak-anak bisa tergerak untuk meniru orang tuanya.
5. Meningkatkan pemanfaatan sarana lingkungan
Sikap orang tua yang membiasakan waktu luang mengajak keluarga untuk
D. Model Konseptual
Model konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.2
H
Gambar 2.1 Model Konseptual
Sumber: Olahan Peneliti, 2016
Variabel motivasi orang tua berpengaruh secara signifikan terhadap minat
baca siswa MTsN 1 Malang. Motivasi Orang
Tua
BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian explanatory dengan
pendekatan kuantitatif. Silalahi (2009) menyebutkan bahwa penelitian
explanatory bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih gejala
atau variabel penelitian yang bertitik tolak pada pertanyaan dasar “mengapa”. Melalui penelitian ini akan diketahui kolerasi antara dua variabel baik pola,
arah, sifat, bentuk, maupun kekuatan hubungannya. Penelitian kolerasional dimulai dengan pertanyaan implisit atau ekspilist: “adakah hubungan antara X dan Y?” Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini hanya dapat diperoleh melalui penelitian penjelasan atau korelasional. Tipe penjelasan yang biasa digunakan
adalah tipe Causal explanations, merupakan penjelasan tentang penyebab dari
beberapa peristiwa atau fenomena. Penjelasan kausal merupakan tipe yang
sangat umum dari penjelasan yang digunakan jika hubungan adalah salah satu
tentang sebab dan akibat.
Penelitian ini mencoba melihat korelasi dari dua variabel yaitu motivasi
orang tua dan minat baca. Motivasi orang tua menjadi X dan minat baca menjadi
Y. Jadi, korelasi yang akan dilihat adalah pengaruh dari motivasi orang tua
terhadap minat baca siswa.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah letak akan dilakukannya penelitian untuk
memperoleh data atau informasi yang diperlukan berkaitan dengan
permasalahan penelitian. Penelitian ini dilakukan di MTsN 1 Malang yang
berada Jalan Bandung Nomor 7 Kota Malang. Pemilihan lokasi ini dikarenakan
MTsN 1 Malang merupakan salah satu sekolah menengah pertama unggulan di
kota Malang dengan banyak prestasi dan menjadi salah satu parameter
SMP/MTs di Kota Malang. Selain itu, MTsN 1 Malang memiliki siswa-siswi
yang tidak hanya dari kota Malang namun juga dari luar kota Malang. Hal
tersebut menunjukkan bahwa daya tarik MTsN 1 Malang cukup tinggi sehingga
banyak siswa yang datang dari luar Malang untuk menempuh pendidikan di
C. Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
No Variabel Indikator Item
1 Motivasi Orang
Tua (X1)
Perhatian 1. Memberikan reward atas prestasi
belajar
2. Memberikan saran tentang buku
yang dibaca
Menciptakan
bacaan
3. Meminta mengisi buku harian
4. Orang tua menyarankan
membuat jadwal kegiatan
Bimbingan
bacaan
5. Orang tua memberikan
bimbingan belajar
6. Orang tua memberikan
bimbingan membaca buku
Menjadi teladan 7. Orang tua meluangkan waktu
untuk membaca
8. Orang tua mengharuskan
anggota keluarga membaca
Meningkatkan
pemanfaatan
sarana-sarana
lingkungan
9. Orang tua mengajak pergi ke
toko buku dan membelikan
buku yang disuka
10. Orang tua mengajak
mengunjungi ke perpustakaan
2. Minat Baca
(Y)
Waktu Membaca 1. Membaca disaat waktu luang
2. Lebih menyukai menyimak dan
berbicara dibandingkan
membaca
Frekuensi
Membaca
3. Membaca hanya ketika
mendapatkan tugas
Sikap Membaca 5. Membaca dengan telaten dan
dapat memaknai seluruh isi
bacaan.
Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016.
Skala pengukuran yang digunakan untuk menanggapi tanggapan respon
penelitian ini menggunakan skala likert. Silalahi (2009) menyatakan bahwa skala
likert adalah sebagai teknik penskalaan yang banyak digunakan terutama untuk
mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang tentang dirinya atau
kelompoknya atau sekelompok orang yang berhubungan dengan suatu hal. Skala
ini seiring disebut juga dengan summated scale yang berisi sejumlah pernyataan
dengan kategor respon.
Pengukuran skala likert dalam penelitian ini akan dikategorikan dalam 5
kategori dari tiap-tiap nilai variabel penelitian melalui jawaban setiap responden
terhadap pernyataan. Setiap jawaban akan diberi skor nilai 1-5 seperti pada tabel
berikut:
Tabel 3.2 Kriteria dan Skor Penilaian dengan Skala Likert
No Jawaban Responen Skor
1 Sangat Sering (SS) 5
2 Sering (S) 4
3 Jarang (J) 3
4 Pernah (P) 2
5 Tidak Pernah (TP) 1
Sumber : Olahan Peneliti, 2016
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2012). Jadi
populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang
lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek
subjek atau objek itu. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang akan
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi MTsN 1 Malang
dengan jumlah 956 siswa.
2. Sampel dan Teknik Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2012). Sampel dalam penelitian ini diambil dengan
menggunakan teknik random atau acak karena peneliti berasumsi populasi
penelitian memiliki karakteristik sama sebagai siswa sekolah menengah
pertama atau madrasah tsanawiyah.
Sugiyono (2008) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Kesimpulan akan
dapat diberlakukan untuk populasi dengan mempelajari sampel itu. Sampel
penelitian ini sejumlah 92 siswa yang ditentukan berdasarkan rumus Slovin
(Prasetyo, 2005) yaitu sebagai berikut :
2
e =Tingkat kesalahan penarikan sampel 10% dan tingkat
kepercayaan 90%.
𝑛 = 1 + 956(0.1x0.1)956
Sehingga berdasarkan rumus Slovin tersebut, maka jumlah sampel yaitu :
n = 91.53 orang atau 92 orang.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner dan
dokumentasi.
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu
apa yang diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok
digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang
luas. Kuesioner dalam penelitian ini berbentuk tertutup yang diberikan
kepada responden secara langsung.
2. Dokumentasi
Menurut Poerwadarminta, W.J.S (2007) dokumentasi diartikan sebagai
pemberian atau pengumpulan bukti-bukti dan keterangan (seperti
kutipan-kutipan dari surat kabar dan gambar-gambar. Dalam hal ini peneliti
mengumpulkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan seperti surat kabar
elektronik serta akan mendokumentasikan kegiatan pengisian kuesioner dan
kegiatan-kegiatan penelitian lainnya yang dilakukan di MTsN 1 Malang.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan peneliti untuk
mendukung penelitian. Adapun instrumen penelitian ini terdiri dari kuesioner,
catatan, dan software analisis SPSS 21. Kuesioner dalam penelitian ini bersifat
tertutup. Adapun uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini,
sebagai berikut :
1. Uji Validitas
Validitas digunakan untuk mengukur ketepatan suatu instrumen. Instrumen
yang dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012). Untuk mengukur
validitas ini menggunakan teknik Product Moment Pearson Correlations,
dalam buku Arikunto (2010). Rumusnya adalah sebagai berikut:
r = n(∑XY –(∑X ∑Y)
√ {n ∑X2–(∑X2 } {n∑Y2–(∑Y2}
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terika
n = banyaknya sampel
y = total variabel
Validitas suatu item dapat diketahui dengan membandingkan indeks
korelasi Product Moment Pearson dengan level signifikansi 10%. Apabila
probabilitas hasil korelasi lebih besar dari 10% (0,1), maka instrumen
tersebut dinyatakan tidak valid. Sebaliknya apabila probabilitas hasil
korelasi lebih kecil dari 10% (0,1), maka instrumen tersebut dinyatakan
valid.
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Variabel Corrected
Motivasi Orang Tua (X)
Reward atas prestasi belajar 0,578 0,349 Valid
Saran tentang buku yang dibaca 0,736 0,349 Valid
Mengisi buku harian 0,616 0,349 Valid
Saran membuat jadwal kegiatan 0,670 0,349 Valid
Bimbingan belajar 0,560 0,349 Valid
Bimbingan membaca buku 0,588 0,349 Valid
Meluangkan waktu untuk membaca 0,547 0,349 Valid
Mengharuskan anggota keluarga
membaca
0,639 0,349 Valid
Mengajak pergi ke toko buku dan
membelikan buku yang disuka
0,575 0,349 Valid
Mengajak ke perpustakaan 0,480 0,349 Valid
Minat Baca (Y)
Membaca hanya ketika berada di
ruang kelas dan perpustakaan
0,752 0,349 Valid
Menyimak dan berbicara
dibandingkan membaca
0,621 0,349 Valid
Membaca disaat waktu luang 0,829 0,349 Valid
Rutin membaca dalam sehari 0,658 0,349 Valid
Membaca dengan telaten dan dapat
memaknai seluruh isi bacaan.
Valid
Sumber : Olahan Peneliti menggunakan SPSS 21, 2016
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010). Reliabitas keseluruhan
item dapat dicari salah satunya dengan cara menggunakan koefisien Alpha
Cronbach yang dirumuskan sebagai berikut :
α =
(Arikunto, 2010)
Keterangan :
α = Reliabilitas Instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan
= Jumlah varians butir
= Varians total pendekatan
Alpha Cronbach ini digunakan untuk mencari reliabilitas intrumen
yang skornya bukan 0 dan 1, misalnya kuesioner atau soal bentuk uraian.
Untuk ketentuan pengujian reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach
adalah dengan membandingkan koefisien alpha (α) dengan 0,6. Jika koefisien alpha (r hitung) >0,6 maka item tersebut reliabel. Untuk
mempercepat analisis uji kuesioner dalam pengujian validitas dan
reliabilitas, maka penelitian ini menggunakan komputer dengan bantuan
program SPSS for Windows Release 21.0.
No. Variabel Koefisien
Reliabilitas
Keterangan
1. X 0,804 Reliabel
2. Y 0,744 Reliabel
Sumber : Olahan Peneliti menggunakan SPSS 21, 2016
G. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis data statistik yang berfungsi untuk
menyederhanakan data penelitian menjadi informasi yang sederhana sehingga
lebih mudah untuk dipahami. Pengujian statistik juga membandingkan hasil
yang terjadi secara kebetulan sehingga memungkinkan peneliti untuk menguji
adanya hubungan sistematis antara variabel-variabel yang diteliti atau hanya
terjadi secara kebetulan saja. Berikut ini adalah beberapa teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Tabulasi Frekuensi dan Perhitungan Nilai Rata-rata
Tabulasi frekuensi diperlukan untuk melihat hasil perhitungan terkait
dengan nilai variabel masuk dalam suatu ketegori. Penyusunan kategori
tersebut ditentukan oleh peneliti dengan menentukan terlebih dahulu luas
interval menggunakan rumus statistik
𝑖 =jumlah intervalRange
dengan nilai range yang didapat dari perhitungan nilai tertinggi dikurangi
dengan nilai terendah berdasarkan hasil rekapitulasi angket kemudia
ditambah 1 sebagai bilangan konstanta (Range = H – L + 1).
Perhitungan mean (nilai rata-rata) diperlukan untuk mengetahui
kategori yang didapat oleh setiap variabel dengan mengacu pada tabulasi
frekuensi. Perhitungan tersebut menggunakan rumus statistik
M =∑MxN
keterangan :
M : Mean
Mx : jumlah nilai motivasi orang tua
2. Analisis Statistik Inferensial
Statistik Inferensial merupakan teknik untuk mengetahui atau mengukur
derajat hubungan atau perbedaan antara dua variabel atau lebih dengan
mengenalisasikan informasi atau secara spesifik membuat simpulan dari
data sampel untuk populasi yang didasarkan pada sampel yang diambil dari
populasi (Silalahi, 2010). Penelitian ini akan melakukan uji statistik
inferensial dengan menggunakan SPSS 21. Adapun uji statistik dalam
penelitian ini sebagai berikut:
a. Analisis Persamaan Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana bertujuan untuk mengukur pengaruh
dari satu variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Perhitungannya
dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPPS 21. Persamaannya
adalah sebagai berikut:
Y=a+bX
dimana :
Y = Variabel dependen yang diprediksi a = konstanta
b = koefisien regresi X = variabel independen
b. Uji t
Untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara
parsial atau untuk mengetahui variabel mana yang lebih mempengaruhi
keputusan pembelian digunakan uji-t, dengan formulasi yang menurut
Kaelawi (2010) sebagai berikut:
t = bSb
Dimana :
t = observasi
b = nilai parameter
Sb = standar error dari b.
Standar error masing-masing parameter dihitung dari akar varians
masing-masing. Kaidah pengambilan keputusan sebagai berikut :
jika thitung≥ ttabel(α = 0,1), Ho ditolak
Perhitungannya dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan
aplikasi SPSS 21.
c. Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel terkait dengan nilai antara nol dan
satu. Nilai R2=0 berarti variabel bebas tidak memiliki kemampuan
dalam menjelaskan variasi variabel terkait dan nilai R2 = 1 berarti
variabel bebas memiliki kemampuan dalam menjelaskan variasi
variabel terkait. Secara umum data time series mempunyai nilai
koefisien determinasi yang tinggi dengan kelemahan bias terhadap
jumlah variabel bebas yang dimasukkan ke dalam model. Bias atau
penambahan variabel bebas yang meningkatkan R2 tanpa melihat
signifikansi variabel menjadi dasar peneliti menggunakan Adjusted R2
karena memiliki sensitivitas atas perubahan jumlah variabel bebas
(Ghozali, 2013:97). Penulis menggunakan rumus statistik rxy2 x 100%
untuk menganalisis koefisien determinasi tersebut dengan terlebih
dahulu menyusun perhitungan menggunakan rumus Statistik Regresi I
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah letak dilakukannya penelitian untuk memperoleh
data atau informasi yang diperlukan dan berkaitan dengan permasalaham
penelitian. Penelitian ini dilakukan di MTsN 1 Malang yang berada di Jalan
Bandung Nomor 7 Kota Malang. Pemilihan lokasi ini dikarenakan MTsN 1
Malang merupakan salah satu sekolah tingkat pertama unggulan di kota Malang
dengan banyak prestasi dan menjadi salah satu parameter SMP/MTs di Kota
Malang.
Salah satu prestasi yang didapatkan adalah peraih medali emas pada ajang
ISPO 2016 dan mengalahkan peserta lain yang duduk di bangku sekolah
menengah atas (SMA). Selain itu, MTsN 1 Kota Malang memiliki siswa-siswi
yang tidak hanya dari kota Malang namun juga dari luar kota Malang. Hal
tersebut menunjukkan daya tarik MTsN 1 Malang cukup tinggi sehingga
banyak siswa yang datang dari luar Malang untuk menempuh pendidikan di
sekolah tersebut.
MTsN 1 Kota Malang tidak hanya menyediakan kelas reguler, tetapi juga
kelas bilingual, olimpiade, dan akselerasi yang dapat meningkatkan kualitas
belajar mengajar. Selain itu, fasilitas yang dimiliki MTsN 1 Kota Malang cukup
menunjang kegiatan belajar mengajar baik secara akademis maupun
non-akademis. Perpustakaan, Laboratorium Biologi, Fisika, Komputer, Lapangan
Basket, Bulu Tangkis, Studio Musik dan Radio merupakan fasilitas yang
mendukung kegiatan belajar mengajar di MTsN 1 Kota Malang.
B. Gambaran Umum Responden
Responden pada penelitian ini adalah siswa-siswi MTsN 1 Kota
Malang. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 92 orang. Penyajian
data mengenai karakteristik responden dimaksudkan untuk memberikan
gambaran tentang keadaan diri dari responden. Gambaran responden yang
kelas, dan usia. Deskripsi Umum atas karakteristik responden dijelaskan
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas
Kelas
Frequency Percent Valid Percent
Sumber : Olahan Peneliti menggunakan SPSS 21, 2016
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden yang sedang duduk dibangku
kelas 8 sebanyak 49 orang (53,3%), sedangkan 43 orang (46,7%) duduk
dibangku kelas 9.
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Sumber : Olahan Peneliti menggunakan SPSS 21, 2016
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 51 orang (55,4%) lebih banyak dari yang berjenis kelamin
perempuan yang hanya 41 orang (44,6%).
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia
>15 1 1,1 1,1 100,0
Total 92 100,0 100,0
Sumber : Olahan Peneliti menggunakan SPSS 21, 2016
Tabel 4.3 menunjukkan apabila responden berusia 12 tahun sebanyak 3
orang (3,3%), responden berusia 13 tahun sebanyak 43 orang (46,7%),
responden berusia 14 tahun sebanyak 40 orang (43,5%), responden berusia 15
tahun sebanyak 5 orang (5,4%), responden berusia diatas 15 tahun sebanyak 1
orang (1,1%).
C. Gambaran Distribusi Jawaban Responden
Distribusi jawaban responden dapat dilihat pada table-tabel sebagai berikut:
A. Peritem Idealized Influence (X)
Variabel Idealized Influence terdapat beberapa item yang pertanyaan yang
diberikan kepada responden untuk dijawab. Jawaban responden dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Item Memberi Reward atas Prestasi Belajar
Memberi reward atas prestasi belajar
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
TP 2 2,2 2,2 2,2
P 18 19,6 19,6 21,7
J 25 27,2 27,2 48,9
S 38 41,3 41,3 90,2
SS 9 9,8 9,8 100,0
Total 92 100,0 100,0
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Tabel 4.4 untuk item 1, sebanyak 2 responden (2,2%) menjawab tidak
pernah, 18 responden (19,6%) menjawab pernah, 25 responden (27,2%) menjawab
jarang, 38 responden (41,3%) menjawab sering, dan 9 responden (9,8%) menjawab
sangat sering.
Memberi Saran tentang Buku
Frequency Percent Valid
Percent
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Tabel 4.5 untuk item 2, sebanyak 6 responden (6,5%) menjawab tidak
pernah, 16 responden (17,4%) menjawab pernah, 25 responden (27,2%) menjawab
jarang, 32 responden (34,8%) menjawab sering, dan 13 responden (14,1%)
menjawab sangat sering.
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Item Mengisi Buku Harian
Mengisi Buku Harian
Frequency Percent Valid
Percent
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Tabel 4.6 untuk item 3, sebanyak 30 responden (32,6%) menjawab tidak
pernah, 16 responden (17,4%) menjawab pernah, 26 responden (28,3%) menjawab
jarang, 15 responden (16,3%) menjawab sering, dan 5 responden (5,4%) menjawab
sangat sering.
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Item Saran Untuk Membuat Jadwal Kegiatan
Saran Untuk Membuat Jadwal Kegiatan
Frequency Percent Valid
S 23 25,0 25,0 81,5
SS 17 18,5 18,5 100,0
Total 92 100,0 100,0
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Tabel 4.7 untuk item 4, sebanyak 11 responden (12,0%) menjawab tidak
pernah, 24 responden (26,1%) menjawab pernah, 17 responden (18,5%) menjawab
jarang, 23 responden (25,0%) menjawab sering, dan 17 responden (18,5%)
menjawab sangat sering.
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Item Bimbingan Belajar Dirumah
bimbingan belajar dirumah
Frequency Percent Valid
Percent
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Tabel 4.8 untuk item 5, sebanyak 7 responden (7,6%) menjawab tidak
pernah, 21 responden (22,8%) menjawab pernah, 34 responden (37,0%) menjawab
jarang, 22 responden (23,9%) menjawab sering, dan 8 responden (8,7%) menjawab
sangat sering.
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Item Bimbingan Membaca Buku yang Sulit Dimengerti
Bimbingan Membaca Buku yang Sulit Dimengerti
Frequency Percent Valid Percent
Tabel 4.9 untuk item 6, sebanyak 15 responden (16,3%) menjawab tidak
pernah, 19 responden (20,7%) menjawab pernah, 29 responden (31,5%) menjawab
jarang, 22 responden (23,9%) menjawab sering, dan 7 responden (7,6%) menjawab
sangat sering.
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Item Meluangkan Waktu Membaca Dirumah
Meluangkan Waktu Membaca Dirumah
Frequency Percent Valid Percent
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Tabel 4.10 untuk item 7, sebanyak 5 responden (5,4%) menjawab tidak
pernah, 19 responden (20,7%) menjawab pernah, 31 responden (33,7%) menjawab
jarang, 25 responden (27,2%) menjawab sering, dan 12 responden (13,0%)
menjawab sangat sering.
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Item Menyarankan Anggota Keluarga Membaca Saat Memiliki Waktu Luang
Menyarankan Anggota Keluarga Membaca Saat Memiliki Waktu Luang
Frequency Percent Valid Percent
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Tabel 4.11 untuk item 8, sebanyak 4 responden (4,3%) menjawab tidak
jarang, 38 responden (41,3%) menjawab sering, dan 16 responden (17,4%)
menjawab sangat sering.
Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Item Mengajak Pergi Ke Toko Buku dan Membelikan Buku
Mengajak Pergi Ke Toko Buku dan Membelikan Buku
Frequency Percent Valid Percent
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Tabel 4.12 untuk item 9, sebanyak 6 responden (6,5%) menjawab tidak
pernah, 20 responden (21,7%) menjawab pernah, 34 responden (37,0%) menjawab
jarang, 23 responden (25,0%) menjawab sering, dan 9 responden (9,8%) menjawab
sangat sering.
Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Item Mengunjungi Perpustakaan yang Ada Didaerah
Mengunjungi Perpustakaan yang Ada Didaerah
Frequency Percent Valid Percent
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Tabel 4.13 untuk item 10, sebanyak 42 responden (45,7%) menjawab tidak
pernah, 22 responden (23,9%) menjawab pernah, 22 responden (23,9%) menjawab
jarang, 4 responden (4,3%) menjawab sering, dan 2 responden (2,2%) menjawab
B. Variabel Participation in Benefit
Variabel Participation in Benefit (Y) terdapat empat item
pernyataan yang diberikan kepada responden untuk dijawab. Jawaban
responden dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.14 Jawaban Responden pada item Memanfaatkan Waktu Luang
Untuk Membaca
Memanfaatkan Waktu Luang Untuk Membaca
Frequency Percent Valid Percent
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Tabel 4.14 untuk item 1, sebanyak 1 responden (1,1%) menjawab tidak
pernah, 9 responden (9,8%) menjawab pernah, 44 responden (47,8%) menjawab
jarang, 24 responden (26,1%) menjawab sering, dan 14 responden (15,2%)
menjawab sangat sering.
Tabel 4.15 Jawaban Responden pada item Memilih Membaca daripada Mendengarkan dan Mengobrol
Memilih Membaca Daripada Mendengarkan Dan Mengobrol
Frequency Percent Valid Percent
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Tabel 4.15 untuk item 2, sebanyak 4 responden (4,3%) menjawab tidak
jarang, 9 responden (9,8%) menjawab sering, dan 7 responden (7,6%) menjawab
sangat sering.
Tabel 4.16 Jawaban Responden pada item Membaca Bacaan yang Diperlukan Membaca Bacaan yang Diperlukan
Frequency Percent Valid Percent
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Tabel 4.16 untuk item 3, sebanyak 1 responden (1,1%) menjawab pernah,
19 responden (20,7%) menjawab jarang, 46 responden (50,0%) menjawab sering,
dan26 responden (28,3%) menjawab sangat sering.
Tabel 4.17 Jawaban Responden pada item Membaca Minimal Satu Jam dalam Sehari
Membaca Minimal Satu Jam dalam Sehari
Frequency Percent Valid Percent
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Tabel 4.17 untuk item 4, sebanyak 3 responden (3,3%) menjawab tidak
pernah, 9 responden (9,8%) menjawab pernah, 34 responden (37,0%) menjawab
jarang, 29 responden (31,5%) menjawab sering, dan 17 responden (18,5%)
menjawab sangat sering.
Frequency Percent Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Tabel 4.18 untuk item 5, tidak ada responden yang menyatakan tidak pernah
4 responden (4,3%) menjawab pernah, 15 responden (16,3%) menjawab jarang, 44
responden (47,8%) menjawab sering, dan 29 responden (31,5%) menjawab sangat
sering.
D. Hasil Penelitian
1. Analisis Data Motivasi Orang Tua
Berikut ini adalah data terkait dengan angket yang telah disebarkan
pada siswa MTsN 1 Malang (terlampir). Menghitung tingkat motivasi orang
tua siswa MTsN 1 Malang dilakukan dengan dua cara yaitu dengan tabulasi
dan mengukur nilai rata-rata (mean).
a. Mencari luas interval untuk menentukan kualifikasi dengan rumus:
𝑖 =jumlah intervalRange
dimana R = H – L+1
𝑖 =jumlah intervalRange
𝑖 = 6.4 (dibulatkan menjadi 7)
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh kualifikasi dan lebar
interval sebagai berikut:
Tabel 4.19
Interval Variabel Motivasi Orang Tua
No Interval Kualifikasi
1 43 – 46 Sangat Tinggi
2 36 – 42 Tinggi
3 29 – 35 Sedang
4 22 – 28 Cukup
5 15 – 21 Kurang
b. Mencari Nilai Rata-rata
Untuk mencari mean digunakan rumus :
M =∑MxN
Keterangan :
M : Mean
Mx : jumlah nilai motivasi orang tua
N : Jumlah responden
M =∑MxN
M =275592
M = 29.94
Jadi, berdasarkan hasil perhitungan tersebut tingkat motivasi
orang tua siswa MTsN 1 Malang mencapai 29.94 atau masuk dalam
kategori sedang. Sementara itu, untuk melihat distribusi frekuensi
motivasi orang tua dapat dilihat dalam tabel distribusi berikut:
Tabel 4.20
Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Orang Tua Interval Frekuensi Prosentase Kualifikasi
Berdasarkan tabel tersebut, frekuensi variabel motivasi orang tua
yang masuk dalam kategori sangat tinggi hanya 2.17 %. Sementara itu,
yang masuk ketegori tinggi mencapai 19.56 %, 38.06 % masuk kategori
sedang, 28.26 % masuk kategori cukup, serta 11.95 % kategori kurang.
2. Analisis Data Minat Baca Siswa
a. Mencari Luas Interval untuk Menentukan Kualifikasi
Menghitung tingkat minat baca siswa MTsN 1 Malang dilakukan
dengan cara yang sama seperti perhitungan pada variabel motivasi orang
tua. Mencari luas interval untuk menentukan kualifikasi dengan rumus:
𝑖 =jumlah intervalRange
dimana R = H – L+1 R = 25 – 11 + 1 R = 15
keterangan :
H : angka tertinggi (25)
L : angka terkecil (11)
1 : bilangan konstan
R : range
Jadi,
𝑖 =jumlah intervalRange
𝑖 =155
𝑖 = 3
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh kualifikasi dan lebar
interval sebagai berikut:
Tabel 4.21
Interval Variabel Minat Baca Siswa
No Interval Kualifikasi
1 23 – 25 Sangat Tinggi
2 20 – 22 Tinggi
3 17 – 19 Sedang
4 14 – 16 Cukup
5 11 – 13 Kurang
Untuk mencari mean digunakan rumus :
M =∑MyN
Keterangan :
M : Mean
Mx : jumlah nilai motivasi orang tua
N : Jumlah responden
M =∑MyN
M =166292
M = 18
Jadi, berdasarkan hasil perhitungan tersebut tingkat minat baca siswa
MTsN 1 Malang mencapai 18 atau masuk dalam kategori sedang dan
untuk melihat distribusi frekuensi variabel minat baca siswa dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.22
Distribusi Frekuensi Variabel Minat Baca Siswa Interval Frekuensi Prosentase Kualifikasi
23 – 25 8 8.69 % Sangat Tinggi
20 – 22 17 18.47 % Tinggi
17 – 19 44 47.83 % Sedang
14 – 16 17 18.48 % Cukup
11 – 13 6 6.53 % Kurang
92 100 %
Tabel distribusi frekuensi tersebut menjelaskan bahwa minat baca
siswa yang masuk dalam kategori kurang sebanyak 6.53 %, masuk
dalam kategori cukup 18.48 %, kualifikasi sedang memperoleh
prosentase tertinggi sebesar 47.83 %, kategori tinggi 18.47 %, dan hanya
8.69 % untuk kualifikasi sangat tinggi.
3. Analisis Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus Statistik Regresi I
Prediktor dengan langkah dalam penerapannya sebagai berikut :
84 25 16 625 256 400
85 35 19 1225 361 665
86 20 17 400 289 340
87 38 17 1444 289 646
88 39 11 1521 121 429
89 26 20 676 400 520
90 16 21 256 441 336
91 19 21 361 441 399
92 27 15 729 225 405
∑ 2755 1662 86655 30822 49929
Berdasarkan tabel tersebut, diketahui nilai-nilai sebagai berikut:
∑X = 2755 ∑Y = 1662
∑X2 = 86655 ∑Y2 = 30822 ∑XY = 49929
a. Mencari korelasi produk moment
𝑟xy = ∑𝑥𝑦
√(∑𝑥2)(∑𝑦2)
namun sebelum menghitung rxy harus mencari ∑𝑥2, ∑𝑦2, dan
∑𝑥𝑦 dengan rumus sebagai berikut:
∑𝑥2 = ∑X2(∑X)2 N
= 86655 −(2755)92 2
= 86655 – 82500.27 = 4154.73
∑𝑦2 = ∑Y2−(∑Y)2 N
= 30822 −(1662)92 2 = 30822 − 30024.39 = 797.61
∑𝑥2𝑦 = ∑XY −(∑X)(∑Y)N
= 159.33 Sehingga,
rxy = ∑𝑥2𝑦
√(∑𝑥2)(∑𝑦2)
= 159.33
√(4154.73)(797.61)
= 159.33
√3313854.195
=1820.40 = 𝟎. 𝟎𝟖𝟕𝟓159.33
b. Koefisien korelasi determinasi
KD = rxy2 x 100%
= 0.08752 x 100%
= 0.00765 x 100%
= 0.765%
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa motivasi orang tua
hanya berpengaruh 0.765% terhadap minat baca siswa MTsN 1 Malang.
Artinya, minat baca siswa lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
c. Persamanaan Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi ini digunakan untuk menghitung besarnya
pengaruh antara variabel bebas, yaitu Motivasi Orang Tua (X) terhadap
variabel terikat yaitu Minat Baca (Y). Persamaan regresi digunakan
mengetahui bentuk hubungan antara variabel terikat, dengan bantuan
SPSS for Windows Ver.21.00 didapat model regresi seperti pada tabel:
Tabel 4.11. Persamaan Regresi
Y=a+bX
Y = 16,917 + 0,038X
Persamaan tersebut menjelaskan koefisien regresi variabel motivasi
orang tua (X) sebesar 0.038 artinya jika motivasi orang tua mengalami
hubungan variabel X dan Y bersifat positif artinya terjadi hubungan
yang positif antara motivasi orang tua dengan minat baca siswa.
d. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui bahwa masing - masing
variabel bebas secara parsial memiliki atau tidaknya pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat, dapat juga dikatakan jika thitung >
ttabel atau -thitung > -ttabel maka hasilnya signifikan dan berarti H0 ditolak
dan H1 diterima, sedangkan jika thitung< ttabel atau -thitung< -ttabel maka
hasilnya tidak signifikan dan berarti H0 diterima dan H1 ditolak. Hasil
dari uji t dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.25
Perhitungan Regresi Linier Sederhana dan Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 16,917 1,412 11,981 ,000
Motivasi
Orang Tua ,038 ,046 ,088 ,834 ,407 1,000 1,000
a. Dependent Variable: Minat Baca
Berdasarkan tabel tersebut diketahui thitung sebesar 0.834. Sementara itu,
untuk mengetahui ttabel terlebih dahulu perlu diketahui derajat kebebasan
(df) dangan rumus
Df = n – k – 1 dimana
n : jumlah responden
k : jumlah variabel independen
maka
df = n – k – 1 = 92 – 1 – 1 = 90
sehingga ttabel dengan tingkat kesalahan 10% diketahui 1.662. Jadi dapat
diketahui thitung < ttabel (0.834<1.662) artinya motivasi orang tua tidak
E. Pembahasan
Motivasi orang tua terhadap minat baca siswa MTsN 1 Malang masih masuk
dalam kategori sedang karena nilai rata-ratanya hanya 29.94 yang berada pada
interval 29-35. Sementara itu, minat baca siswa MTsN 1 Malang juga masuk
dalam kategori sedang dengan nilai rata-rata 18 yang berada pada interval
17-19.
Perhitungan produk moment dan koefisien korelasi determinasi juga
menunjukkan bahwa motivasi orang tua hanya berpengaruh 0.765% terhadap
minat baca siswa MTsN 1 Malang. Perhitungan regresi linier sederhana yang
dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS 21 juga memperlihatkan bahwa
pengaruh motivasi orang tua terhadap minat baca siswa berpengaruh positif
namun tidak berpengaruh signifikan karena setelah melakukan uji t
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tingkat motivasi orang tua siswa MTsN 1 Malang mencapai 29.94 atau
masuk dalam kategori sedang dengan frekuensi variabel motivasi orang tua
yang masuk dalam kategori sangat tinggi hanya 2.17 %. Sementara itu, yang
masuk ketegori tinggi mencapai 19.56 %, 38.06 % masuk kategori sedang,
28.26 % masuk kategori cukup, serta 11.95 % kategori kurang.
2. Tingkat minat baca siswa MTsN 1 Malang mencapai 18 atau masuk dalam
kategori sedang dengan minat baca siswa yang masuk dalam kategori
kurang sebanyak 6.53 %, masuk dalam kategori cukup 18.48 %, kualifikasi
sedang memperoleh prosentase tertinggi sebesar 47.83 %, kategori tinggi
18.47 %, dan hanya 8.69 % untuk kualifikasi sangat tinggi.
3. Motivasi orang tua hanya berpengaruh 0.765% terhadap minat baca siswa
MTsN 1 Malang. Perhitungan regresi linier sederhana yang dilakukan
dengan menggunakan aplikasi SPSS 21 juga memperlihatkan bahwa
pengaruh motivasi orang tua terhadap minat baca siswa berpengaruh positif
namun tidak berpengaruh signifikan karena setelah melakukan uji t
menunjukkan thitung < ttabel dengan nilai thitung 0.834 dan nilai ttabel1.662.
B. Saran
1. Pihak sekolah perlu merancang program penanaman minat baca yang
melibatkan pustakawan atau petugas perpustakaan dan orang tua sehingga
penanaman minat baca dapat dilakukan dengan masif.
2. Penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk memberikan himbauan kepada
orang tua siswa untuk memberikan perhatian lebih pada anak dalam hal
membaca dengan mulai mengajak anak secara rutin ke Perpustakaan Umum
Kota Malang atau ke toko buku dan membelikannya buku yang memang
DAFTAR PUSTAKA
Bafadal, Ibrahim. 2001. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara
Bafadal,Ibrahim. 2009. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar: Dari
Sentralisasi Menuju Desentralisasi.Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Bagir, Haidar. 2016. “Amnesia Buku”. Kompas.Diakses dari
http://print.kompas.com/baca/2016/04/28/Amnesia-Buku?utm_source=bacajuga.
Bambang, Prasetyo dan Miftahul Jannah. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif Teori
dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Berita Metro. 2015. Hasil Survei Unesco,Minat Baca Warga Indonesia Sangat
Rendah.Online. Diakses
darihttp://www.beritametro.co.id/malang-raya/hasil-survei-unescominat-baca-warga-indonesia-sangat-rendah.
Bungin, Burhan. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Edisi 2. Jakarta: Kencana.
Creswell, John W. 2012. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Edisi 3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ermanto, Bayu Andi. 2014. Pengaruh Motivasi Orang Tua terhadap Minat Baca
Anak Kelas IV dan V di SDN Wiyoro Bantul. Skripsi Sarjana, Fakultas Adab
dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Gaffar, Fakry. 1987. Perencanaan Pendidikan :Teori dan Metodologi. Jakarta :
P2LPTK. Depdikbud.
Hasbullah.2001. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindi Persada
Hernowo.2002.Quantum Writing. Bandung: MLC
Izzah, Durrotul. 2013. Pengaruh Motivasi Orang Tua terhadap Minat Siswa
Mengikuti Pelajaran Baca Tulis Al-Quran di SMP Hasanuddin 7 Semarang.
Skripsi Sarjana, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam
Negeri Wali Songo, Semarang.
Khofiah, S. (2015).Hubungan Minat Baca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas Tinggi Sd N 1 Karangsari Kecamatan Pengasih
Kabupaten Kulon Progo Tahun Ajaran 2014/2015 (Doctoral dissertation,
PGSD).
Moenir. 2001. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Ngalim Purwanto. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Putra, Yudha Manggala P. 2016. Minat Baca Masyarakat Indonesia Rendah.
Online. Diakses
darihttp://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/16/03/31/o4w
cwi284-minat-baca-masyarakat-indonesia-rendah.
Sardiman. 2003. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Silalahi, Ulber.2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&B. Bandung:
Alfebeta.
Supriyadi, Dedi. 1985. s. Tesis. PSS. UPI. Bandung: tidak diterbitkan.
Susanti, Afriani. 2016. Penyebab Rendahnya Minat Baca Anak Indonesia. Online.
Diakses dari
http://news.okezone.com/read/2016/03/18/65/1339588/penyebab-rendahnya-minat-baca-anak-indonesia.
Tatang.et al. 2011. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Wahyuni, Tri. 2008. Hubungan Motivasi Orang Tua dan Minat Baca pada Siswa
Kelas SBI (Sekolah Bertaraf Internasional) SMP N 1 Bantul. Skripsi
Sarjana, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga, Yogyakarta.
Yusuf, Pawit M. Dan Yaya Suhendar. 2007. Pedoman Penyelenggaraan
Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kencana.
Zubaidah, Neneng. 2015. Siswa Wajib Baca Buku 10 Menit Sebelum Masuk
Sekolah. Online. Melalui