• Tidak ada hasil yang ditemukan

58 Sekilas Tentang Adat Suku Kerinci di (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "58 Sekilas Tentang Adat Suku Kerinci di (1)"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

58

Sekilas Tentang Adat Suku Kerinci di Wilayah Hilir

BAB IV

�������� �������

�������� �������

Ad�� �u�u K�r��c�

D� w���y�h H���r

(���bu�h ���j�u��)

B

umi alam Kerinci sejak berabad yang silam telah memiliki adat tersendiri, zaman animisme dan dinamisme penduduk/masyarakat suku Kerinci telah memiliki tatanan dan pandangan hidup, Saat agama islam masuk, pengaruh animisme dan dinamisme perlahan-lahan memasuki masa tenggelam, paham animisme dan dinamisme berubah menjadi keyakinan terhadap agama langit .

Wawancara dengan pemangku adat Desa Ujung Pasir bekas Kemendapoan Seleman Marantang Jamal gelar Mangku Rajo dan tokoh adat Desa Tarutung Kecamatan Batang Merangin H.Mohd. Ani gelar Depati Suko Berajo dan tokoh muda di wilayah Kerinci hilir Suhatril,SH,S.Sos.MM mengemukakan adat dan istiadat serta kebiasaan penduduk Kerinci mengalami perubahan, beberapa adat dan kebisaan yang lama yang bertentangan dengan agama islam secara perlahan mengalami pergeseran setelah mendapat pengaruh dan kebudayaan Islam. Secara sederhana adat alam Kerinci dapat disimpulkan sebagai peraturan dan norma norma yang menjadi pandangan hidup sehari-hari bagi masyarakat adat alam Kerinci, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aturan adat merupakan pakaian dan pedoman serta tuntunan sehari-hari.

Khusus di Desa Tarutung Kecamatan Batang Merangin (Depati. H.Mohd.Ani) Peraturan hidup sehari-hari di sebut juga sopan santun dalam pergaulan, dinamakan juga dengan Lembaga Nan 10 (sepuluh), yang meliputi :

1. Duduk berdiri ada Adatnya . 2. Berbicara ada Adatnya. 3. Berjalan ada Adatnya. 4. Makan minum ada Adatnya.

(2)

59

Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci

5. Bertamu ada Adatnya. 6. Menguap ada Adatnya. 7. Batuk ada Adatnya. 8. Tidur ada Adatnya. 9. Bekerja ada Adatnya. 10. Bermain ada Adatnya

Selain dari hal tersebut di atas ada lagi hal-hal yang sangat mendasar, meliputi landasan berfikir, nilai-nilai dalam kehidupan, norma-norma dalam pergaulan, filsafah hidup, hukum-hukum yang harus dipatuhi, dipelajari lebih mendalam yang sesungguhnya adalah suatu konsep kehidupan yang disiapkan nenek moyang untuk anak cucunya yang bertujuan untuk mencapai suatu kehidupan yang bahagia dan sejahtera dunia dan akhirat.

Aturan-aturan itu kebanyakan disebut dan disampaikan dalam ben-tuk pepatah dan petitih serta seloka/pantun adat di wilayah Kerinci hilir, khususnya di Desa Tarutung Kecamatan Batang Merangin , yang meliputi :

1. A d a t. 2. S y a r a k.

3. Undang – Undang. 4. P a s e k o.

5. Cupak Gantang.

6. Hal-hal lain, terdiri dari : a. Warisan.

b. Perkawinan. c. Pertanahan d. Dan lain-lain.

Adat terbagi atas 4 (empat) masing masing pembagian tersebut adalah :

a. Adat yang sebenar Adat b. Adat yang di Adatkan c. Adat yang Teradat d. Adat Istiadat

(3)

60

Sekilas Tentang Adat Suku Kerinci di Wilayah Hilir

a. Adat yang sebenar Adat.

Yang dikatakan Adat yang sebenar Adat adalah :

- Adat yang bersendikan Syarak, Syarak yang bersendikan Kitabul-lah.

- Tarantak Adat berdiri Kitabulloh. - Syarak menunjuk, Adat memakai. - Syah kato syarak, benar kato adat.

- Adat nan tak lapuk dihujan dan tak lekang dipanas, dicabut mati dianggo layu.

- Lantak nan tak giyah, cermin nan tak kabur. - Titian teras batanggo batu.

Meh Tahan Asah, kalau Perak Tahan Tinting. b. Adat yang di Adatkan.

Yang dikatakan adat yang diadatkan adalah : - Eso jalan buat.

- Duo jalan pakai. - Tigo jalan peseko.

Lah dibuat, lah dipakai jadi peseko.

Bulat air di pembuluh, bulat kato dimufakat ; kalau bulat boleh digulingkan, kalau pipih boleh di layangkan. Elok arak dek sairing, bulat kato de mufakat.

- Nan elok dipakai dengan mufakat. - Nan buruk dibuang dengan perhitungan. - Adat habis karena bakarelaan.

c. Adat yang Teradat.

Yang dikatakan Adat yang Teradat adalah : - Menurut alur dan patut.

- Raso Pareso. - Anggo Tanggo.

- Adat yang dipakai sehari-hari, turun temurun dari nenek moy-ang.

d. Adat Istiadat.

Yang dikatakan Adat Istiadat dalah : - Kelaziman dalam Negeri

(4)

61

Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci

- Surak surai, tepuk tari ; hal ini ditolak oleh syarak kecuali rajo berkehendak.

2. Syarak

• Syarak Hukum atau Peraturan Agama yakni Agama Islam • Islam bersendikan Kitabullah ( Al qur’an ) dan Hadis Nabi serta

Ijmak Ulama.

• Syah kata Syarak, benar kata Adat. • Syarak menunjuk adat memakai.

• Syarak menunjuk jalan kebenaran, menuju keselamatan dunia akhirat.

Dalam negeri Suluh Bindang orang syarak adalah : 1. U l a m a

2. Tuan Kadi 3. I m a m 4. K h a t i b 5. B i l a l

Untuk menjadi Suluh Bindang di wilayah Adat telah ditunjuk sebagai berikut :

1. U l a m a

Ulama atau orang Alim adalah orang pintar/pandai dan mengua-sai seluruh seluk beluk mengenai agama kito yaitu Agama Islam. Ulama tidak diangkat, melainkan langsung menjadi ulama karena keahliannya dan ketaatannya.Ulama tempat orang bertuik dan bertanyo dibidang Agama serta mengajar dan mensyiarkan agama Islam

2. Tuan Kadi

Mengenai Tuan Kadi ini, zaman sekarang telah diambil alih dan dikuasai oleh negara.yakni dibawah sistim kementerian Agama Republik Indonesia, di setiap kecamatan terdapat Kantor Uru-san Agama Kecamatan yang merangkap petugas P3NTCR,dan disetiap desa terdapat petugas pencatat nikah

3. Imam, Khatib dan Bilal

- Iman,Khatib dan Bilal adalah pegawai masjid atau disebut Pagawe

(5)

62

Sekilas Tentang Adat Suku Kerinci di Wilayah Hilir

- Pengangkatan dan pemberhentiannya ,dapat digambarkan sebagai berikut t :

A. Pengangkatannya.

- Lazimnya di dusun-wilayah adat Kerinci Hilir pengang-katan Pagawe di lakukan pada acara kenduri saat kepala tahun, ekor tahun atau pada Kenduri Sko.seorang yang akan menjadi Pagawe ditunjuk oleh Tuo Kampung. - Sebisa bisanya yang akan menjadi Pagawe ini adalah

keturunan anak anak batino, tetapi boleh juga ke-turunan anak jantan (anak laki-laki).

- Lama jabatan Pagawe ini selama 3 (tiga) tahun.

- Luhah atau kelompok yang akan menjadi Pagawe ini sama dengan luhah atau kelompok yang dapat menjadi Depati atau Nenek Mamak.

- Menjadi Pegawe ini diambil dari luhah/kelompok Depati dan dipergilirkan antara para Depati Depati yang ada. - Adat lamo Paseko usang menetapkan, di Desa

Taru-tung jika pada giliran Depati Paduko Rajo dan Depati Mendaro Langit Kecil yang menjadi Imam dan Khatib diambil dari luhah Depati tersebut, dapat juga tidak diambil dari luhah yang dimaksud jika hal-hal yang tidak memungkinkan.

- Pagawe ini bertanggungjawab terhadap masalah atau kelancaran seluruh kegiatan di masjid pada khususnya dan seluruh kegiatan agama pada umumnya.

• Seseorang dapat diangkat menjadi Pegawe jika memenuhi syarat-syarat, sebagai berikut Pasih Lidahnya

• Kembang sayapnya • Rimbun ekornya • Nyaring kokoknya

• Orang yang lurus / benar dan jujur B. Pemberhentiannya.

- Habis masa jabatannya.

(6)

63

Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci

- Melanggar peraturan Agama dan Adat

- Minta berhenti jika suatu hal yang tidak dapat dielakkan; mengenai hal ini sebagai penggantinya di tunjuk oleh tuo kampungnya dan dapat direwakkan pada kesempatan yang baik.

3. Undang-undang:

Undang-Undang terbagi 4 (empat ), disebut juga Undang-Undang Nan Empat, yaitu :

1. Undang-undang Luhak Rantau

2. Undang-undang Pembentukan Negeri 3. Undang-undang Dalam Negeri

4. Undang-undang Nan 20 ( Dua Puluh ). 3.1. Undang-undang Luhak Rantau

• Luhak bapanghulu • Negeri barajo • Rantau bajenang • Rumah betangganai • Kampung batuo

Tegak tidak tasundak, lenggang tidak tapapaih; ada 2 perkara yaitu :

1. Masa negeri berdamai

2. masa negeri berperang atau bapakaro Adapun masa negeri berdamai itu 20 perkaro : 1. I l m u 11. J u a r o

2. Talibul Ilmu 12. Pasumandan 3. R a j o 13. Jawi kerbau 4. Penghulu 14. Anak Dusun negeri 5. Kemenakan 15. Sebayek

6. Anaknyo 16. Seibu

7. Orang lain 17. Orang dipanggil 8. A l i m 18. Dukun pandai obat 9. Khatib 19. Tukang gendang/serunai 10. Tamu bajeput 20. G u r u

(7)

64

Sekilas Tentang Adat Suku Kerinci di Wilayah Hilir

Pada saat masa negeri berperang atau bapakaro ado 10 pakaro : 1. I l m u 6. juaro bajeput

2. Talibul Ilmu 7. Orang dipanggil 3. R a j o 8. Anak dari bapak 4. Penghulu 9. Guru dan murid 5. Bajeput 10. Dukun pandai obat

Segala yang tersebut diatas ini tidak boleh tersangkut atau tatahan.

3.2. Undang-undang pembentukan Negeri

Nan termasuk dalam Undang-undang ini adalah : • Rumah Tanggo

• Balai Masjid • Kurung Kampung • Lubuk Tapian

• Parit Terentang sekeliling

3.3. Undang-undang Dalam Negeri

• Salah cencang memberi pampeh • Salah bunuh memberi bangun • Salah ambil mengembalikan • Salah makan dimuntahkan • Hutang di bayar piutang diterima • Sarang baragih sakutu dibelah • Panjang dikerat buntal dikeping

• Harto ditepati tinggal harto pembawa kembali. Berbuat diketengah salaman berpatutan :

- Gaib bakalamalloh - Cekak samo takurung - Mati tatando bahutang - Tabayang karamalloh

- Kalau tanayo sepanjang tersebut dalam Undang-undang Nan 8 ( Delapan ) :

a. T u d u h b. C i m o

(8)

65

Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci

c. Lantak jauh berhambatan, hampir bertungguan d. Cabuh dibuang adil dipakai

3.4. Undang-undang Nan 20 (Dua Puluh)

Undang-undang Nan 20 ( Dua Puluh ) dibagi 2 dua) yaitu : A. Undang-undang Nan 8 ( Delapan ) di sebut juga pucuk

Undang-undang, menunjukkan nama kejahatan

B. Undang-undang Nan 12 ( Dua Belas ) disebut juga anak Un-dang-undang, ialah menunjukkan nan punyo pi’il memper-buat kejahatan dalam Undang-undang Nan 8 ( Delapan). Ad. A. Undang-undang Nan 8 ( Delapan ) :

1. Tikam – Bunuh ( disebut juga dengan pedang berdarah ) 2. Upeh – Racun ( disebut juga tatampung sayak tempurung) 3. Samun – Sakai ( disebut juga dengan tegak di bateh ) 4. Siur – Bakar ( disebut juga dengan suluh sabatang ) 5. Maling – Curai ( disebut juga dengan taliang lantai ) 6. Rebut – Rampeh ( disebut juga dengan tangango ) 7. Dago – Dagi ( disebut juga dengan memberi malu ) 8. Sumbang – Salah ( disebut juga dengan laku parangai )

• Tikam ialah segala pi’il yang menyakiti

Bunuh ialah segala pi’il yang menghilangkan nyawa • Upeh ialah memberi makan menyakiti badan

Racun ialah memberi makan menghilangkan nyawa • Samun ialah segala pi’il yang menyakiti hendak

men-gambil harta orang

Sakai ialah segalo pi’il yang menghilangkan nyawa hendak mengambil harta orang.

• Siur ialah membakar sebagian dari harta orang

Bakar ialah membakar besar-besaran atau sebagian besar harta orang.

• Maling ialah mengambil harta orang dalam simpanan Curai ialah mengambil harta orang diluar simpanan • Rebut ialah mengambil harta orang dengan kuasa

Rampeh ialah mengambil harta orang serta melarikan • Dago ialah membantah adat yang biaso

(9)

66

Sekilas Tentang Adat Suku Kerinci di Wilayah Hilir

Dagi ialah membuat huru hara dalam negeri ( me-nyerang, menyerakai, menyubung paramayo (zihir ) • Sumbang ialah pi’il kelakuan yang tidak seumpamo.

Salah ialah laki-laki menyertai perempuan orang yang bukan isterinyo.

Undang-undang Nan 8 ( Delapan ) dibagi dua pula, yaitu:

a. Pantang ( berbentuk perbuatan ), ada 4 ialah : - Menikam bumi ……… berzinah dengan ibunya. - Mencarak telur ……... berzinah dengan anak.

- Menyunting bunga setangkai …….. berzinah dengan saudara isteri

- Mandi di pancuran gading ………. Berzinah dengan isteri orang besar.

b. Larang, ado 4 pulo : - Upeh racun.

- Nutuh kepayang nubo tepian ( mengganggu umum ) - Tikam Bunuh.

- Maling curi.

Undang-undang Nan 8 jika keno salah satu, maka dendanya atau hukumannya adalah :

1.Tikam : Apakah kena huruf “d” atau huruf “t”. Letaeh jangat, rencong tulang, putus urat, takuak daging, tabayeak benak. Luko balung katinggal buat.

Dendanya : 1. Mas seemas 2. Mas Setaiil

3. Mas Sepaho

Besar denda ini sesuai dengan keadaan-nya.

2. Bunuh : Bangun.

Bangun dendanya : Kerbau seekor, beras seratus, kain satu kayu.

(10)

67

Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci

Baremeh hidup, tak baremeh mati.

a. Kalau Depati berbuat dendanya kerbau, tidak ada irun guntingnya.

b. Kalau Nenek Mamak berbuat dendanya kambing tidak ada irun guntingnya. c. Kalau rakyat berbuat ……… ada irun

guntingnya.

3. Upeh : Jika ternyata terbukti, obati sampai se-hat, kenakan denda sama dan sesuaikan dengan Tikam Bunuh.

Racun : Jika ternyata terbukti harus dibangun 4. Samun : Ada 4 macam :

a. Samun sigajah duman yaitu dalam rimba raya, siapa yang kuat menang, siapa yang lemah kalah.

b. Samun samanti duman : Diperbatasan. c. Samun diadum duman : Dalam negeri. d. Samun sakai : Penipuan

5. Sakai : Sama dengan nomor 1 dan 2 diatas. 6. Siur : Beras segantang ayam seekor dan wajib

mengganti kerugian orang dengan harga waktu itu.

Hendaknya kalau mau membakar, harus tiga hari sebelum pelaksanaannya diberi tahu kepada orang sebelah menyebe-lah.

Harus meladeng dengan baik agar jangan terbakar.

7. Bakar : Hukumannya kerugian orang di ganti dan dia di denda dengan beras sepuluh ayam seekor.Kalau yang kena Depati atau Nenek Mamak selain menganti kerugian orang dia didenda dengan beras 20 kambing seekor.

(11)

68

Sekilas Tentang Adat Suku Kerinci di Wilayah Hilir

8. Maling Curi : Kalau di rumah didenda beras 20 kambing seekor.Kalau diladang didenda beras 10 ayam seekor.Tabula atap dinding tale-taeh.

9. Rebut Rampeh : Dendanya sama dengan nomor 9. 10. Dago : Huku ma n nya b era s 20 ka mb in g

seekor.

11. Dagi : Hukumannya beras segantang ayam seekor

12. Sumbang : Kaki di luar sebelah. Salah : Kalau anak bini orang :

- Tatunjuk 10 mas. - Tatepuk Setail sapaho. - Tapakai 120 mas.

Kalau salah bujang dengan gadih di ka-winkan

Ad. B. Undang-Undang Nan 12 ( Dua Belas ) 1. Bintul Banteh : - Ditepung tawar.

- Pelaksanaan ini dilakukan oleh nenek Mamak dan beberapa orang yang ha-dir.

2. Lembam Balu : Sama dengan nomor 1 diatas. 3. Luko Lukaih : Dipampas.

Ada 3 martabat luko, yaitu :

b. Luko Rendah : - Dapat ditiutup oleh pakaian - Dendanya beras segantang ayam

seekor.

c. Luko Tinggi : - Jelas nampak di mato.

- Dendanya beras 20 kambing seekor

d. Luko Sangat Parah : - Separoh bangun.

Luko sangat parah di bagi 3, yaitu :

• Takuk satu luko satu yaitu sekedar nampak bekas.

(12)

69

Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci

• Takuk satu luko duo ; disamping nampak bekas dia jadi cacat.

• Takuk satu luko tiga ; selain nampak bekas dan cacat, dia tidak dapat berusaha.

Takuk satu luko tiga pampasnya selain separo bangun, diobati sampai sehat dan harus menyembah serta mengaku jadi saudara.

4. Taheran Talembagan ……… Pinsan. 5. Mati ………….. Di bangun.

6. S a m u n.

7. Salah makan di muntah, salah pakai palulus, salah tanam di-cabut.

9. Golok Gadai ……….. Timbang lalu.

10. Tegak mengintai lengang, duduk mengintai kelam (sombong) Memekik mengentam tanah, menggulung lengan baju, menyin-sing kaki serual.

Dendanya kalau orang biasa beras segantang ayam seekor, kalau orang besar dendanya beras 20 kambing seekor.

11. Meminang diatas pinangan, menawar diatas tawaran. Dendanya Beras 20 kambing seekor.

12. Bapagar siang berkandang malam ( terhadap ternak ).

Undang-undang Nan 12 terbagi 2 pula, yaitu : a. Undang-undang dahulu.

b. Undang-undang kemudian.

Ad.a. Undang-undang dahulu ada 6, yaitu : 1. Talelah Takejea.

2. Tatando tabiti 3. Tacencang tatebas 4. Taikat takungkung 5. Tatambang tabacak

6. Tatangkap dengan salahnyo

(13)

70

Sekilas Tentang Adat Suku Kerinci di Wilayah Hilir

Penjelasan dari Undang-undang Dahulu :

1. Talelah Takejea : Seorang mengejar seseorang penjahat, tidak dapat olehnya, orang banyakpun dating menolongnya, sudah kelihatan ruponyo, tentu namonyo, dia tidak jugo tatangkap. Itulah nan dikato : Ayam putih terbang siang, hinggap di hala-man. Bersuluh Matahari, bagalang mato nan banyak, tidak boleh batidak lagi.

2. Tatando : Waktu dia mempi’ilkan tercatuk kepada badan sip-enjahat, lukolah tubuhnyo. Sipencatuk menerangkan kepada penghulu, penghulu mencari orang yang luko itu. Tando luko itu, mako dia tidak boleh batidal lain.

3. Tabiti : Dapat pakaian orang jahat itu, pakaian itu diketahui oleh orang banyak ; mako dia tidak boleh bertidak lagi.

4. Tacencang tatetas : Luko badan sipenjahat karena tercatuk atau talulus pakaiannyo atau terpotong rambutnyo; mako sipenjahat itu tidak boleh batidak lagi.

5. Taikat takungkung : Siruncing tanduk bangkit kencing, dusta mulutnya waktu ditanya penghulu. Seruncing tanduk katanya hanya bangkit kencing waktu dia bermalam di rumah seseorang. Orang rumah kehilangan, lalu ditanyakan kepada siruncing tan-duk, katanya dia hanya bangkit kencing ; sedangkan orang lain tidak ada tanda bekas memasuki rumah ; maka sahlah siruncing tanduk tertuduh.

6. Tatambang : dapat hartonyo ditangan seseorang pembeli jelas hartonyo ; maka itu dinamokan tatando.

7. Tabacak : Ciak berjalan kepada seorang pembeli, jika sipembeli mengatokan dapat dari orang lain, maka tambang ditak ; itulah nan dinamo JERAT PUTUS TALI.

8. Tatangkap dengan salahnyo : Waktu dia mempi’ilkan kejahatan itu, tertangkap dirinyo serta barang yang dipi’ilkannyo ; mako itulah yang dinamokan : ayam putih terbang siang … hinggap dikayu meranting ; mako dia tidak boleh batidah lagi.

Ad.b. Undang-undang Kemudian ada 6 pulo, yaitu : 1. Basuri bak sapasi.

(14)

71

Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci

2. Bajejak barunut. 3. Bajejak bak bekik. 4. Tabayang Karamalloh.

5. Kacundungan mato nan banyak. 6. Enggang lalu ranting patah.

Penjelasan Undang-undang Kemudian :

1. Basuri bak sapasi : Bertemu seseorang oleh orang lain, ado seseorang menyandang , mengepit, memikul, menjujung pado malam hari ; sedangkan orang lain kehilangan.

2. Bajejak barunut : Hilang jejak putus runut pada suatu rumah atau pada suatu kampung.

3. Bajejak bak bekik : Bertemu orang lain pada tempat larinyo. 4. Tabayang Karamalloh : Terang kabarnyo serta ado tandonyo. 5. Kecundungan mato nan banyak : Berlain rupa dari nan biaso,

sebelum orang kehilangan dia hidup miskin, kemudian dia hidup kaya ; jikalau tidak diterangkan, dia dihukum tuduh.

6. Enggang lalu ranting patah : Siruncing tanduk bangkit kencing, dia pergi tidak ada yang diceput dan tidak ada yang dihantar ; barang orang tempat dia bermalam yang hilang itu dialah yang mengambilnya.

Apabila Undang-undang nan 8 tersungkup oleh Undang-undang nan 6 kemudian, jadilah dakwanya C E M O, hukumnya jatuh kepada bersumpah.

Hukum Nan 4 :

1. Hukum BAYINAH : Saksi keterangan. 2. Hukum QARINAH : Tingkah Laku. 3. Hukum IJTIHAT : Dalil Nyato. 4. Hukum ILMU : Penelitian.

Kalau hendak menghukum harus memperhatikan hukum nan 4 diatas secara baik, jelas, lengkap. Menurut prosedur dan dilakukan dengan murni dan tenang.Jangan sekali-kali menghukum :

• Seperti membelah buluh, satu dipijak dan satu diangkat.

(15)

72

Sekilas Tentang Adat Suku Kerinci di Wilayah Hilir

• Adat unggas paseko musang, adat burung paseko babi ; mana elok kata awak.

• Membuat deh dalam deh, membuat uke dalam uke.

• Adat seperti tebu digunggung musang, tak tentu ujung pangkal-nyo.

• Tikam sayup pancung luput ; untung berbatal pandan kalau tidak berbantal bane.

• Tak terhukum pecat, salah hukum pecat.

• Tibo dipapan basarantak, tibo diduri basanginnyek. Sebelum menghukum harus juga memperhatikan :

• Layu-layu pisang di hutan, demam-demam kucing di dapur ……tak duo tak tigo.

• Zaman aman dan zaman perang / pakaro. • Jenih lihat ke muara, keruh lihat kehulu.

• Kalau yang keno atau sipesakitan BATINO atau JANTAN : a. Jantan satu kali lipat.

b. Batino dua kali lipat jantan, kareno dia untuk bibit. • Lek alit kerja agung :

Lek alit termasuk di dalamnya tegak rumah dan sunat rasul ( tetapi sekarang ini sunat rasul sudah bebas ).

Kerja agung dalam hal ini adalah KAWIN. • Sesap bajarami tunggul bapamareh.

• J A N J I : - Janji adat sari tepuk talingo angat, sari guntur sari kilat. - Janji Paseko = 7 hari

- Janji Lembago = 2 X 7 hari

• Jerat tapasang dirumpun terung, ditepian dan dimuko pintu. • Hendak tuah batabu urai.

• Lupo katinggal …… lelap kembali.

• Habis kerak perau badengkang, habis unding bedil maletus. • Gajah basintuh gading, Imau basintuh ekor.

• Kalisik daun tebu …….. kalisau daun pisang.

• Takejut tabingkau, tacindo tabatang, takejea talelah, tatampuk tabatang, tentu ikat ditanya.

(16)

73

Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci

4. P aseko

Paseko ada 2 yaitu : 1. Paseko Gelar

2. Paseko Harto / Waris

WARIS NAN DIJABAT, KHALIFAH NAN BAJUNJUNG.

Sebelum kita menguraikan tentang Paseko, sedikit kita jelaskan letak duduknya, ialah :

Takluk kepada rajo : T a m b o. Takluk kepada Alim : Suluh Bindang.

Takluk kepada Penghulu : Adat Lembaga. Takluk kepada Hakim : Cupak Gantang. Takluk kepada orang banyak : P a s e k o.

• Adat babuwul sentak. • Syarak babuwul mati. ** Luhak bapanghulu

** Negeri barajo ** Rantau Bajenang ** Kampung batuo ** Rumah batangganai

== Kamenakan sakato mamak

== Mamak barajo kapanghulu ( Tuo kampung ) == Panghulu barajo kepada mufakat

== Mufakat barajo ka yang benar == Nan benar menurut alur dan patut

- Dimano tambilang tarantak, disitu tanaman tumbuh - Dimano periuk pecah, disitu timbikar tinggal - Dimano ranting patah, disitu air disauk - Dimano langit di junjung, disitu bumi dipijak - Dimano negeri dihuni, di situ ADAT di pakai

++ Adat diisi lumbago di tuang

++ Adat silingkung kuto, undang silingkung alam ++ Adat samo pegang pakai lain-lain

++ Lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannyo

(17)

74

Sekilas Tentang Adat Suku Kerinci di Wilayah Hilir

Paseko dibagi 3 yaitu :

a. Matrilinial atau Matrialchat : Garis keturunan IBU. b. Patrilinial atau Patrilinialchat : garis keturunan BAPAK. c. P a r e n t a l : Garis keturunan orang tua ( IBU BAPAK ) Dinegeri Desa Tarutung Kerinci hilir Kecamatan Batang Merangin

Kabupaten Kerinci ketiga garis keturunan ini dipakai, satu dan lain-nya jauh perbedaanlain-nya dan tidak berobah-robah.

1. Matrilinial dipakai pada keturunan ADAT yaitu DEPATI

2. Patrilinial dipakai pada keturunan TENGGANAI dan TUO KAMPUNG.

3. Parental dipakai pada turunan HARTA BENDA/WARISAN. 1.Tuo Kampung dan Teganai

- Tengganai adalah mamak rumah.

- Tuo kampung adalah mamak dari mamak rumah atau anak jantan garis lurus keatas atau kebawah.

- Tengganai dan Tuo Kampung adalah yang laki-laki.

- Harta pusaka untuk anak jantan dan anak betina diatur oleh tengganai dan Tuo kampung.

- Setiap ada perkara, terlebih dahulu harus diselesaikan oleh tengganai dan Tuo kampungnya. Jika tengganai dan Tuo kam-pungnya tidak dapat menyelesaikannya masalah dan perkara anak kemenakannya, hal ini dapat dinaikkan kepada Nenek Mamak untuk penyelesaian selanjutnya oleh Tuo kampung, dengan istilah Adat batakah naik berjenjang turun, naik dari takah nan bawah turun dari jenjang nan atas.

- Nenek Mamak tidak boleh menyelesaikan masalah anak kemenakan orang, kalau tidak setahu atau tidak melalui Tengganai dan Tuo kampungnya.

- Jika Nenek Mamak menyelesaikan juga tanpa setahu atau melalui Tengganai atau Tuo kampungnya, maka Nenek Mamak itu namanya memangkeh memumpung, dia dapat dituntut oleh tengganai dan Tuo kampungnya, Nenek Ma-mak dapat di pecat.

- Orang yang akan diangkat menjadi Depati, Nenek Mamak

(18)

75

Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci

dan Pagawedalam luhahnya TUO KAMPUNGNYOLAH yang menunjuknya.

- Setiap ada acara dirumah anak kemenakan, maka Tengganai dan Tuo kampungnya yang menyampaikan kata pembukaan atau pengantarnya, atau dia yang menunjuk wakilnya.

Wawancara dengan H.Mohd.Ani gelar Depati Suko Berajo (73 Tahun) Desa Tarutung 15/2-2012 menyebutkan, di Desa Tarutung Ke-camatan Batang Merangin mengungkapkan Di Desa Tarutung Depati Adalah Rajo dalam Negeri, Pucuk jalo himpunan ikan.

Depati : Asal duo : Kemba Limo

: Kepecahan Sembilan : Akhir tiga Belas Depati asal 2 adalah:

1. Depati Paduko Rajo 2. Depati Mendaro Langit Kemba Limo adalah:

1. Depati Paduko Rajo kembanya a.Depati Suko Barajo

b.Depati Mudo

2. DepatiMendaro Langit kecil kembanyo: a.DepatiMendaroUdo

b.Depati Langit Gedang c Depati Sungai

3. Depati Kepecahan 9 adalah: a. 7( tujuh) tersebut diatas b. ditambah 2 lagi yakni:

1.Tanah Kampung 2.Sanggaran Agung

4. Akhir 13adalah:9( Sembilan) tersebut diatas.ditambah 4 lagi yakni:

1. Pulau Pandan 2. Siulak

(19)

76

Sekilas Tentang Adat Suku Kerinci di Wilayah Hilir

3. Kumun 4. Rawang

Secara adat kedepatian di Tarutung(Dpt.Mohd.Ani dan Suhatril) bersifat otonom,wilayah adat daerah ini mencakup dalam wilayah utan nan bajilo,unak nan bajalaik, antau nan ,Sungai nan 9, Antau nan tigo meliputi wilayah Air Liki,Ngaol dan Telentam saat ini termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin,dibawah pegangan Depati Mendaro Langit Kecil yang dibantu oleh Depati Mendaro Udo,Depati Langit Gedang dan Depati Sungai.

“Pengangkatan dan Pemberhentian Depati”

A.Pengangkatannya :

- Jati Ayam jati warno jati putuh jati menjati. - Hidup silih batumban ……. Mati silih baganti.

- Orang yang menyandang paseko harus selalu anak Betino ; kecuali Kerbau Nyusu yaitu diambil dari anak jantan yang benar-benar memenuhi syarat …… dimano anak betino waktu itu tidak memenuhi syarat dan ker-bau nyusu ini hanya bisa satu kali saja ……. Tidak boleh ditumbankan.

Orang yang akan menjadi Depati adalah tilik tentang oleh Tuo Kampungnyo menurut alur dan patut.

- Pengangkatannya dihari nan elok katiko nan baik, diatas kepala kerbau atau pada waktu kenduri paseko ; dan bo-leh bila saja jika ada kemampuan memotong kerbau. - Orang yang akan menjadi Depati hendaklah :

** Hentak sampai ke bumi. ** Kik sampai ke langit.

Maka dalam penelitiannya harus memenuhi syarat : + Pasah Lidahnya

+ Rimbun Ekornya + Nyaring kukuknya + Kembang sayapnya

(20)

77

Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci

Selain syarat tersebut diatas ditambah lagi : *) Bertaqwa

*) L u r u s *) J u j u r *) A d i l

*) Arif Bijaksano *) Panutan

- Pengangkatannya …….. ditukul kenong diriwek kepada orang banyak.

- Depati dapat menitik kepada Nenek Mamak ; pesan tidak diturut pataruh tidak dihuni, tidaklah ayam dilepeh tali di pijak.

- Orang yang mengipeh inang, harus taat memegang la-rang pantang di dalam negeri dan isteri DEPATI adalah PANATIH.

- Putai tak baranjak dimahligai, rajo tak beranjak di ge-dang. Pedang dating nyandang, Keris dating nangkil. - Buruk lai baganti lai …….. buruk pua jalipung tumbuh,

patah tumbuh hilang baganti, hidup silih batumban ……. Mati silih baganti.

B.Pemberhentian / Penukaran Depati

- Empuk hendak bersenang ……. Jerih hendak ber-henti

- Bukit tinggi tak tadaki luhah dalam tak taturun. - Talangga Pantang dan Larang dalam Negeri.

- Sirih kapatan junjung, ngarakap katanah dan layu (mati induk pasekonyo ).

Kalau sirih kapatan junjung, Depati berada dalam sibe baju Tuo kampung, menjelang hari nan baik katiko nan elok menggantinyo dan Tuo kampung buat semantaro dapat menunjuk pelaksana tugasnya.

Pada hari ketujuh induk pasekonya, harus diatas beras 20 kambing seekor.

- Kalau talangga pantang larang dalam negeri, Tuo

(21)

78

Sekilas Tentang Adat Suku Kerinci di Wilayah Hilir

pungnya dapat memperhentikan yang bersangkutan dan dapat menunjuk pejabat pelaksana tugasnya menjelang hari nan elok katiko nan baik.

- Pada acara hendak berhenti, Tuo kampung mengenen-gahkan pasihin tando akan berhenti.

Setelah dia berhenti …….. maka dia dinamokan DATUK MARAJO LELO.

Penukaran Depati setelah berhenti berlaku sebagaimano pada pengangkatan Depati.

Pantang seorang Depati :

a. Menangkap asap menikam kabut.

b. Mehentak tanah, menggulung lengan baju, menyinsing kaki serual.

c. Burung gedang dua suaro, batang baguling lebak dalam, awak gedang bakato kecik.

II. Nenek Mamak

1. Banyaknya Nenek Mamak dan namo paseko dari Depati telah diuraikan diatas.

2. Nenek Mamak pada dasarnya bekerja sesama Nenek Ma-mak bersama-sama antara ke 7 (tujuh) Nenek MaMa-mak itu : Seciok Bak Ayam Sedencing Bak Besi, Seilun Bak Lanting Sakato Bak Salang. Berat Samo Dipikul kok Ringan Samo Dijinjing, kok Melompat Samo Patah ……. Mandi samo Ba-sah, Kok Talungkup Samo Maam Tanah ….. Kok Talantang Samo Minum Air.

3. Nenek Mamak bekerja dengan memperhatikan 3 jurusan yaitu :

a. Keatas dengan Depati

b. Mendatar samo-samo Nenek mamak.

c. Kebawah terhadap anak jantan dan anak betino atau rakyat serta isi alam isi negeri.

Ad. a. Ke atas Dengan Depati.

1. Depati adalah ende ayah Nenek mamak.

(22)

79

Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci

2. Pantang oleh Depati, larang oleh nenek mamak. 3. Dititik Depati dtampung Nenek mamak, ngiyo orang

banyak, Setitik di perlautkan segenggam dipergu-nungkan.

4. Keputusan Depati lebih berat dan lebih berkuasa dari nenek mamak.

5. Keputusan nenek mamak jika pengaduan rakyat (anak jantan anak betino) tidak dapat diterimanya, dia boleh naik banding kepada Depati dengan men-gisi meh semeh. Depati berkuasa sendiri, boleh me-nerima atau menolak keputusan nenek mamak. 6. Pada hari nan baik katiko nan elok atau kenduri

paseko duduk nan barambek tinggi nan basanjung, Nenek Mamak menyampaikan pasihinnya Depati atau ende ayahnyo dan begitu hal-hal lain yang dirasa perlu dengan sembah simpuhnya.

Ad. b. Mendatar samo-samo Nenek Mamak.

Sebagaimana kami uraikan diatas tadi yaitu : Seciok Bak Ayam Sedencing Bak Besi, ada lagi yaitu : 1. Sebagai contoh diwilayah adat Desa Tarutung

Ke-camatan Batang

Merangin ketua Nenek mamak adalah nenek ma-mak PADUKO RAJO dengan rekannyo :

a. Nenek Mamak R I O

b. Nenek Mamak RAJO TAMENGGUNG • Nenek Mamak Paduko Rajo berkuasa dalam

parit nan basudut empat, lawang nan bakatok duo, diatas tanah nan sebingkah lindap payung nan sakaki.

• Kalau ada pengaduan anak jantan anak betino harus disampaikan kepadanya, dialah yang bainok baunding dengan rekannya untuk pelak-sanaan dan penyelesaian selanjutnya.

(23)

80

Sekilas Tentang Adat Suku Kerinci di Wilayah Hilir

2. Nenek Mamak Rajo Depati dengan rekannya : a. Nenek Mamak K e l u r a h.

b. Nenek Mamak Pendekar Alam c. Nenek Mamak Paduko Garang

• Nenek Mamak Rajo Depati berkuasa dalam utan nan bajilo unak nan bajalaik, antau nan 3 sungai nan 9, bukit nan memuncak, ombak nan badebur, imau nan basimpah ekor gajah nan basimpah gading, antau nan 3 ( sudah diuraikan diatas ) Sungai nan 9 adalah :

1. T a b i 2. P a l e p a t 3. S i n a m a t 4. T e b o 5. B u n g o 6. S i e k 7. A s a m 8. G a l u g o 9. B u a t

• Kalau ada pengaduan dari anak jantan anak betino mengenai

a. Urusan tanah perladangan. b. Urusan Utan Bateh c. Urusan Tanah Wilayat

d. Urusan luhak sungai geluntung sungai.

Hal tersebut diatas disampaikan kepadanya, dialah yang bainok baunding dengan rekannyo untuk pelaksanaan dan penyelesaian selan-jutnyo.Pengaduan harus membayar meh semeh yang disampaikan Tuo Kampungnyo.

Ad. c. Kebawah terhadap anak jantan anak betino.

1. Hak Nenek Mamak

- Memasukkan petang mengeluarkan pagi. - Pengumbuk anak penagih, tangkal mati tabunuh.

(24)

81

Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci

- Tidak ado keras nan tak tatakek, lunak nan tak ta-sudu.

2. Kewajiban Nenek Mamak

- Mengajum mengarah, menghilo membentang, me-nyipat memenggal.

- Ngutung nungol, menentukan jerat buwul jengkul paku.

- Kalau ada keruh lihat kehulu, kalau jernih lihat ke-muaro, kusut selesai silang dipatut.

- Memelihara pantang dan larang dalam negeri. - Dipanggil tibo dihimbau datang, mau terjun siang

terjun malam.

- Selalu mengarahkan anak jantan dan anak betino kepada kebaikan dan kemajuan.

- Kalau ada musuh dari mudik sama-sama kemudik dan kalu ada musuh dari hilir sama-sama kehilir. 3. Larang Nenek Mamak

- Tidak boleh mengirit galeh dikaki, mengunting dalam lipatan, menohok kawan seiring; seiring batuke jalan saiyo batuke kato dalam iyo bakato tidak; burung gedang duo suara batang menguli lebak dalam, awak gedang bakato kecik.

- Nyuruk kabudi ngilo kaakal.

- Tibo dipapan sasarantak, tibo diduri basanginnyek; Tibo diperut dikempiskan tibo dimuko dipicingkan. 4. Batas Wewenang Nenek Mamak

- Setiap ada pengaduan dari anak jantan anak betino, harus melalui tengganai dan tuo kampungnyo. - Ngerat mutus makan ngabih.

- Kalau ada iyuran adat terhadap anak betino pandang air pandang tubau, pandang ikan nan akan mati.

• Merando Mapek ( miskin ).

• Merando Piawai ( setengah miskin ). • Merando Berisi ( Kayo ).

(25)

82

Sekilas Tentang Adat Suku Kerinci di Wilayah Hilir

5. Prosedur hukum oleh Nenek Mamak

- Luhak bapanghulu, Negeri barajo, Antau bejenang, Kampung batuo, Rumah batangganai.

- Luhak sakato panghulu, Negeri sakato rajo, Antau sakato jenang, Kampung sakato orang tuo, Rumah sakato tengganai.

- Kalau ada pengaduan anak jantan anak betino ( sudah diuraikan diatas ).

6. Hukum atau Menghukum - Adat datar pakai setepaeh.

- Tidak boleh memangkeh memumpong, anak orang diperanak, kemenakan orang dipenakan.

- Tak tahukum pecat, salah hukum pecat. - Kalau ada meh sap tabalsap makan sajo.

- Kalau ado orang lain membawa bangkai lewat dalam negeri, didendo oleh nenek mamak.

- Kalau ado pengaduan anak jantan anak betino yang disampaikan oleh tuo kampungnyo, minta dulu meh semeh.

- Kalau ada orang yang masuk adat atau mengisi adat, harus diberitahukan kepada 4 jenis.

Nenek Mamak meminta meh keterangannyo dan menentukan dimano dia membuka ladang dengan menentukan panjang lebar tanah tersebut.

- Kalau ada orang yang membuat kek bingkau dalam negeri, nenek mamak menghukumnya.

7. Pengangkatan Nenek Mamak

- Nenek Mamak adalah sang sko ( Pakai memakai ). - Nenek Mamak sedapatnyo anak ke anak betino,

tetapi boleh juga keturunan anak jantan ( anak laki-laki ).

- Yang akan menjadi Nenek Mamak harus ditunjuk dan ditilik tentang Tuo Kampungnyo.

- Syarat diangkat menjadi Nenek Mamak sama dengan

(26)

83

Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci

syarat menjadi Depati.

- Pengangkatannya tidak diatas beras beratus kerbau beekor dan dapat direwakkan kapan saja pada ke-sempatan yang baik.

8. Pemberhentian Nenek Mamak

- Kalau empuk hendak basenang litak hendak berenti. - Bulit tinggi tak tadaki luhah dalam tak taturuni. - Melanggar pantang larang dalam negeri.

- Menghukum tak tahukum atau menghukum salah hokum terhadap pengaduan anak jantan dan anak betino.

- Kalau hendak berhenti memberitahukan kepada Tuo Kampungnyo dan kepada ende ayahnyo

II. Orang Tuo Cerdik Pandai:. Orang Tuo Cerdik Pandai adalah :

- Ampa bese tempat batuik, lubuk adat pendam paseko, lubuk undang pendam talitai.

- Orang nan tahu ereng dengan gendeng.

Mengulas kato Depati ,menyambung kato Nenek Mamak, penyebar kato Pagawe, menyampaikan kato rakyat.:

- Kayu gedang dalam negeri, daunnya rimbun tempat ba-teduh, batangnya gedang tempat basande.

- Duduknyo desiring duduk Depati. - Cermin terus.

- Makan ngabih ngerat mutus.

- Dio ditunjuk dan diangkat oleh 4 jenis.

III. Paseko Harto/Waris

Sebagaimano telah diuraikan diatas yaitu di negeri wilayah adat Desa Tarutung Paseko Harto /Waris berlaku sistim PARENTAL = Garis keturunan orang tua ( Ibu dan bapak ).

- Waris dijawab khalifah dijunjung.

- Harto Paseko dan mata pencaharian keduo orang tuo, turun

(27)

84

Sekilas Tentang Adat Suku Kerinci di Wilayah Hilir

kepada anak-anaknyo mendapat samo samo banyak, baik anak laki-laki maupun anak perempuan.

- Kalau terjadi perceraian antara laki dan isteri yang belum punya anak, ketentuannya adalah :

* Sarang diagih sakutu dibelah. * Harto dibawa kembali. * Harto didapat tinggal.

IV.

Cupak Gantang

a. – Tidak boleh membawa cupak membawa gantang awak. - Dimano bumi dipijak disitu langit dijunjung.

Dimano air disauk disitu lanting dipatah, dimano negeri didepat, disitu adapt dipakai.

- Membawa cupak membawa gantang awak; itulah yang dinamokan : Gantang sepanjang betung, cupak sepanjang telang, hal ini dilarang

b. Cupak Nan 2 adalah : 1. Cupak asli.

Cupak nan asli adalah :

- Gantang nan pepat, bungkal nan piawai, teraju nan betul.

- Batiru bataladen, nan batakah naik bajenjang turun. - Balukis balambago, nan batakuk kaditebang nan babaris

kadipahat.

- Jauh boleh ditunjuk dekat dapat dipegang. - Sesuai dengan kato nan 2 :

Kato dulu kato ditepati Kato kemudian kato dicari 2. Cupak buatan.

- Pencarian tiap-tiap luhak atau pencarian tiap-tiap ne-geri.

- Mufakat basamo dengan memotong kerbau, dikacau darah, ditanam tanduknyo, dimakan dagingnyo, diikat dengan fatihah.

(28)

85

Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci

- Segalo sesuatu yang diapakai dibuat dengan unding dan inok.

c. Masuk Adat dan Mengisi Adat. Masuk Adat :

1. Orang luar yang akan masuk adat dinegeri kito terlebih dahulu harus melaporkan diri kepada Nenek Mamak Paduko Rajo dan seterusnya untuk minta persetujuan ende ayahnyo.

2. Pada acara masuk adat, dia harus memotong beras dua puluh kambing seekor dengan mengundang seluruh orang adat. Kalau pada waktu sekarang harus juga mengundang Badan Perwakilan Desa ( BPD ) dan Ketua Pemuda; Sedang-kan kedua orang ini sewaktu-waktu dapat berobah sesuai dengan situasi dan kondisi Pemerintahan Negara.

3. Pada waktu acara kenduri dimaksud, dia harus membayar mas terang sebanyak yang telah ditentukan; Penetapan uang ini telah ditentukan diatas beras beratus kerbau beekor atau kenduru kepala tahun ekor tahun/kenduri sko.

4. Setelah diterimo masuk adatnyo, mako dia menjadi anak jantan anak betino dan dapat menggarap tanah basah dan tanah kering dimano memungkinkan.

Mengisi Adat :

- Mengisi adat dinamokan jugo PELEMBAM TANAH. - Tata cara samo dengan masuk adat, tetapi ada perbedaan

yang jelas, yaitu :

1. Orang luar yang tinggal di Desa numpang mencari. 2. Dia tidak menjadi anak jantan dan anak betino. 3. Dia hanya dapat menggarap tanah kering yang di

tun-juk Nenek Mamak dengan batas dan luas serta jangka waktu yang ditentukan. Luas tanah satu kali minta 25 X 100 depa.

Sekali gilo sekali di pasung.

4. Tanah yang tinggal selama 5 tahun, tanah kembali kepada Rajo dengan tidak perduli adanya anjau tanah.

(29)

86

Sekilas Tentang Adat Suku Kerinci di Wilayah Hilir

5. Tanah milik Rajo, tanaman milik rakyat.

6. Orang yang mengisi adat , keno jugo pepan besar pepan kecil yang ditentukan Nenek Mamak

V.

Perkawinan

Adat lamo puseko usang mengenai perkawinan : Martabat mudo ( Ingin )

1. Busik sirih salaro pinang. 2. Tuik Tanyo.

3. Batuke abuk nan balidi, benang nan bajumbe. 4. Basaset basaso, baulu bajawet.

5. Bajanji basamayo

Pepatah mengatokan :

Mati meh dengan meh, mati kato dengan kato. Kato dulu kato ditepati.

Kato kemudian kato dicari

Nikah Kawin.

- Alah janji dek buek, alah buek dek samo embuh. - Ulak dek jantan meh lacup, ulak dek batino meh gando Pelaksanaan Perkawinan :

Sebelum perkawinan harus diundang orang adat dalam negeri yaitu :

- D e p a t i - Nenek Mamak - P a g a w e

- Orang Tuo Cerdik Pandai - Kepala Desa

- Dukun Beranak dan Tukang Sunat.

- Mengenai BPD dan Ketua Pemuda sama dengan diatas.

Jika tidak diundang orang tersebut di atas atau salah seorang tidak diundang, maka pihak yang melaksanakan perkawinan dikenakan hukum adat atau didenda dengan memotong beras dua puluh kambing seekor

(30)

87

Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci

dan mengundang kembali seluruh orang adat dengan menyatakan mengaku kesalahan.

- Pada acara perkawinan, Tagangai/Tuo Kampung menyampaikan kata pembukaannya sekaligus menyampaikan penyerahan anak kemenakannya kepada orang adat untuk diajum dan diarah. - Orang adat menerima anak kemenakannya serta mengajum

mengarah sepanjang adat pegang pakai di desa dan meminta tanda patuh sebanyak yang telah ditentukan.

- Pada lek alit kerja agung ini ( Perkawinan ) seluruh orang adat memakai baju dan deta adat.

- Pasihen mutlak harus ada pada acara perkawinan.

- Pelaksanaan akad nikah dilaksanakan oleh pembantu PPN.

6. Katagen (Tunggu Tagih)

Katagen yaitu orang telah kawin dulu menurut agama, belum dike-mukakan/diresmikan kepada orang adat

1. Hakekatnya menurut adat lamo paseko usang, orang ini sum-bang; Apakah :

Sumbang Salah Sumbang Kedudun Sumbang Pengelen

2. Jangan terjadi keno hukum adat, dia harus melaksanakan kata-gen, mengundang seluruh orang adat dengan memotong beras dua puluh kambing seekor, serta membayar tanda patuhnya; Upeh saludeng pinang masak, ujung palayu meh sigi.

3. Lama waktu pelaksanaan katagen satu bulan setelah dia kawin, jika lewat waktu tersebut, dia didenda sebesar Rp. 10.000.- (Sepuluh Ribu Rupiah) dan kalau ditunda lagi dendanya menjadi dua kali lipat dan seterusnya.

4. Jika dia tidak patuh, maka kepada dia tapasang jerat Nenek Mamak.

5. Pada acara katagen ini, orang adat boleh memakai pakaian bebas.

(31)

88

Sekilas Tentang Adat Suku Kerinci di Wilayah Hilir

6. Pada pelaksanaan katagen mutlak harus ada pasihen lengkap dengan isinyo.

7. Pertanahan Tanah terbagi 3 yaitu :

1. Tanah sawah.

2. Tanah pelak bapadukuh. 3. Tanah lading bacocok tanam • Dendang rimbo bersangkut kait.

Dendang kayu batakuk lepang. Dendang kulit bakalike aka. Dendang gadis ba meh tando • Jauh bakanano dekat diulang.

• Tanah tinggi dilingkung parit, tanah rendah nan babenda. • Bapelak bapadukuh.

• Bagi orang dusun tanah tetap dia punya, bagi orang ngisi adat tanah ada batas kekuasaannyo.

• Ada beberapa jenis tanah : a. Tanah kerbau nyusu.

Tanjung beralih pulau bakise ; Dimano induknyo disitu anaknyo.

b. Tanah Nyuhong, tanah batambeh ; Milik induknyo. c. Tanah Maluwo, tanah Rajo ……… tanah ajun arah.

Tanah ini disebut juga tanah parimbon, tidak ada ahli mi-liknya.

d. Tanah tambilang perak ( Jual Beli ).

Jual beli tanah harus diketahui salantak sapaden dan diku-kuhkan orang adat.

e. Tanah sesap bajarami tunggul bapamareh, ada tanda bukti pemiliknya.

f. Tanah nan balarik pudding balarik jeruang dan batingkat pamatang.

(32)

89

Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci

Catatan tambahan:

1. Mengenai Pembayaran Sumbang.

Kalau seseorang mau kawin dengan seseorang , dimana hubun-gan darahnya masih dekat, maka dia harus membayar sumbang-nya di waktu acara pernikahansumbang-nya dengan memotong beras dua puluh kambing seekor dengan tidak ada irun guntingnyo. 2. Kalau ada orang yang mau mengaku menjadi saudara atau mau

mengaku menjadi anaknya, maka kedua belah pihak harus mem-bayar mas terangnya dihadapan orang adat.Besar mas terang ini telah ditentukan di waktu kenduri paseko atau kenduri ekor tahun kepala tahun.

3. Pepatah petitih Adat : - Kato ada 3 - Samando

- Tidak basuluh batang pisang, basuluh matahari. - Ciap bias bakato.

- Terang basaksi, bon batanda tangan, hukum meniti suaro. - Dimano kerundung rebah, disitu dama tasirak.

- Meh sap tebal sap, makan Nenek mamak.

- Tageseng pasak malonjak, tageseng makan muntah. - Kecik menjelang gedang, bingung menjelang cerdik. - Mengaji atas kitab, meratap atas bangkai.

- Cucur dari langit, tabesuk dari bumi, tasimbak dari laut. - Tapijek gunung kapok putih tapak, tapijek gunung arang

hitam tapak.

- Bahumo balamen, basawah baladeng, bahidum baternak, barumah batanggo.

- Kadarat babungo kayu, ka air babungo pasir. - Manangkap asap menikam kalbut.

- Adat unggas paseko musang, adat burung paseko babi = mano kato awak.

- Anak bini orang : Tatunjuk 10 mas, tatepuk setail sapao. Tapakai 120 mas.

- Sistem hukum : Teganai Tuo Kampung meh sepetai. Pagawe

(33)

90

Sekilas Tentang Adat Suku Kerinci di Wilayah Hilir

meh sapundai, Nenek Mamak meh sameh, Depati duo meh.

- Tanah nan bainduk, antau nan bapungko. - Unup nan tabenteng, jejak nan tatukeh. - Patuah tak sekali tibo, akal tak sekali dating. - Anak dipangku kemenakan di bimbing. - Paseko atas tumbuh, lumbago atas tumpak. - Nyawo meh tali meh (Jantung untuk Depati).

Referensi

Dokumen terkait