• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran pemerintah dalam pengendalian angk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran pemerintah dalam pengendalian angk"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

A.LATAR BELAKANG MASALAH

Transportasi merupakan kebutuhan yang sangat penting dikarenakan hampir

semua kegiatan manusia tidak lepas dari proses transportasi atau pengangkutan.

Transportasi adalah usaha pemindahan atau pergerakan sesuatu baik orang

maupun barang dari lokasi asal ke lokasi tujuan untuk kepentingan tertentu dan

dengan alat tertentu.1Transportasi merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi

guna mendukung kegiatan yang ada dimasyarakat tanpa transportasi manusia

tidak bisa melakukan mobilisasi. Saat ini peranan transportasi menjadi sangat

penting sesuai dengan tingkat kemajuan perekonomian dan kemakmuran negara ,

pada umumnya negara yang maju dan berkembang juga dapat ditandai dengan

sistem transportasi yang memadai di negaranya .

Kondisi mode transportasi khususnya transportasi umum di Indonesia

terbilang belum cukup memadai, minimnya sarana dan prasarana angkutan umum

dibeberapa daerah membuat masyarakat lebih memilih untuk menggunakan

kendaraan pribadi yang pada akhirnya akan semakin menambah panjang deretan

masalah transportasi yang perlu dibenahi oleh pemerintah. Tindakan yang konkrit

harus sesegera mungkin diambil untuk mencegah masalah-masalah lain yang

mungkin akan muncul. Pemerintah selaku pihak yang memiliki wewenang, harus

bertindak membenahi sistem transportasi khususnya transportasi umum yang

1 Fidel Miro,1997,Sistem Tranportasi Kota,Trasito,Bandung,hlm 2

(2)

menyangkut kepentingan publik. Pembangunan sarana dan prasarana transportasi

umum yang memadai juga harus dilakukan dalam skala nasional untuk

menciptakan pelayanan publik yang baik.

Penyelenggaraan pelayanan angkutan umum sebagai bagian dari sistem

transportasi di Indonesia merupakan bentuk pelayanan publik yang diadakan oleh

pemerintah dan swasta, maka dari itu untuk mewujudkan pelayanan yang baik

unsur-unsur pelayanan harus diterapkan dalam penyelenggaraan angkutan umum.

Pemerintah bertugas melayani dan kualitas pelayanan harus memuaskan sesuai

dengan kualitas pelayanan yang memenuhi kebutuhan masyarakat, artinya untuk

mencermikan pelayanan publik yang baik penyelenggaraan angkutan umum oleh

pemerintah harus dimaksimalkan dengan kualitas semaksimal mungkin dengan

menyesuaikan kondisi kebutuhan pada setiap masyarakat.

Sejak adanya otonomi daerah sebagian bentuk-bentuk pelayanan publik

kewenanganya diserahkan kepada daerah termasuk didalamnya dalam pelayanan

angkutan umum bagi masyarakat. Kewenangan daerah untuk mengurus urusan

dalam hal transportasi tercantum dalam Pasal 6 ayat 2 Undang Undang Nomor 22

Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yaitu dalam hal pembinaan

disebutkan bahwa dalam melaksanakan pembinaan pemerintah dapat

menyerahkan sebagian urusannya kepada pemerintah provinsi dan/atau

pemerintah kabupaten/kota. Dengan kebijakan tersebut pemerintah daerah harus

mampu menyelenggarakan dan membina penyelenggaraan transportasi angkutan

(3)

Tujuan penyelenggaraan angkutan umum juga tercantum dalam Undang

Undang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, dimana dijelaskan bahwa

penyelenggaraan angkutan memiliki tujuan untuk mewujudkan pelayanan lalu

lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat, tertib, lancar, dan terpadu dengan

moda angkutan lain untuk mendorong perekonomian nasional, memajukan

kesejahteraan umum, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, serta mampu

menjunjung tinggi martabat bangsa.

Untuk dapat memenuhi tujuan dari penyelenggaraan angkutan umum

pemerintah berkewajiban menyediakan layanan angkutan umum yang memadai

dan menjangkau semua wilayah di daerahnya sehingga pelayanan angkutan umum

akan merata, hal tersebut bisa dilakukan dengan pengelolaan berbagai macam

jenis angkutan umum sebagai bentuk pemenuhan. Ada beberapa kriteria yang

berkenaan dengan angkutan umum yang disebutkan dalam Keputusan Menteri

Perhubungan Nomor 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di

Jalan dengan Kendaraan Umum antara lain menyatakan bahwa kendaraan umum

merupakan setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh

umum dengan dipungut bayaran baik langsung maupun tidak langsung. Dalam

peraturan tentang angkutan jalan tersebut juga dijelaskan mengenai kendaraan

umum yang menjelaskan bahwa yang disebut kendaraan umum adalah setiap

kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan

dipungut bayaran.

Dalam pengoperasianya angkutan umum mempunyai jalur tertentu yang

(4)

angkutan orang dengan mobil bus, yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan

tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak terjadwal. Pengangkutan orang

dengan kendaraan umum dilakukan dengan menggunakan mobil bus atau mobil

penumpang dilayani dengan trayek tetap dan teratur atau tidak dalam trayek.

Maksud dan tujuan dari pembuatan trayek yaitu untuk menciptakan keteraturan

pada jalur angkutan umum agar angkutan beroperasi sesuai dengan tujuan

masing-masing, selain itu dengan pembuatan trayek diharapkan tidak akan ada persaingan

antar angkutan untuk berebut penumpang karena sudah dibagi ke dalam wilayah

operasi tertentu.

Setiap angkutan umum baik dalam trayek tetap dan teratur maupun tidak

dalam trayek harus memiliki izin-izin lengkap dan lolos uji kendaraan hal ini

ditujukan untuk memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat yang

menggunakanya selain itu hal ini juga sebagai jaminan legalitas keberadaan

angkutan umum tersebut. Hal yang sering dipertanyakan dalam penyelenggaraan

pelayanan jasa angkutan umum adalah terkait bagaimana peran pemerintah dalam

pengawasan penyelenggaraan pelayanan jasa angkutan umum tidak dalam trayek

mengingat banyaknya masalah yang sering muncul dalam praktek pelayanan

dalam lingkup tersebut. Pada prakteknya pemenuhan pelayanan jasa angkutan

umum sering menemui kendala, hal tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan

pelayanan dimana terdapat daerah yang tidak dijadikan trayek karena kondisi

wilayah yang sulit dijangkau dan jumlah penumpang yang ramai pada waktu

tertentu saja sehingga tidak memenuhi syarat untuk dijadikan trayek resmi

(5)

Bagaimanapun kondisinya pelayanan publik harus tetap dilakukan baik

di kota maupun di daerah yang sangat sulit dijangkau sekalipun oleh karena itu

pemerintah tetap melakukan pelayanan angkutan umum pada daerah yang tidak

terjangkau oleh trayek angkutan umum. Dalam hal ini pemerintah dapat

melakukan pelimpahan tugas untuk menyelenggarakan pelayanan publik (Publik

Service Obligation) oleh BUMN atau pihak swasta yang tampil sendiri tanpa

kehadiran pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan

dasar hukum adanya ijin dari pemerintah namun pelaksanaanya harus benar-benar

diawasi dan dikendalikan agar tidak merugikan salah satu pihak terutama

pengguna jasa.

Pengadaan jasa angkutan secara mandiri oleh pihak swasta didasari

alasan-alasan yang akan meminimalisasi kerugian jika terlalu banyak angkutan yang

beroperasi pada jalur diluar trayek, sehingga nantinya pihak swasta dapat

berunding untuk menentukan jumlah kendaraan yang akan beroperasi setiap hari.

Penerapan peraturan untuk angkutan umum pada pelayanan angkutan umum tidak

dalam trayek tidaklah terlalu ketat dibanding dengan angkutan pada trayek tetap

dan teratur hal tersebut dikarenakan jumlah kendaraan dan penumpang yang

sedikit dan tidak menentu sehingga tidak memerlukan pengaturan yang terlalu

spesifik. Adanya penerapan peraturan yang lebih ringan menyebabkan angkutan

umum yang beroperasi pada jalur di luar trayek sering kali tidak memenuhi

izin-izin yang ditentukan maupun tidak memenuhi standar kelayakan angkutan umum

sehingga berpotensi membahayakan pengguna jasa. Walaupun diselenggarakan

(6)

harus tetap dipenuhi, karena kebanyakan pihak swasta hanya mencari untung

tanpa memperhatikan standar dan kualitas pelayanan maka pemerintah harus

mengendalikan pelaksanaanya.

Terkait dengan hal tersebut peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk

dapat mengawasi penyelenggaraan pelayanan angkutan umum oleh pihak swasta

baik secara preventif maupun represif guna menjamin hak-hak dari pengguna jasa

dan juga memberi kepastian hukum bagi penyelenggara jasa angkutan umum itu

sendiri. Pada prakteknya penyelenggaraan jasa angkutan umum tidak dalam

trayek banyak terjadi pada daerah terpencil seperti contohnya di Banjarnegara

yang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah dimana masyarakatnya

masih banyak yang menggunakan transportasi umum dibanding menggunakan

transportasi pribadi hal ini di karenakan kebanyakan kegiatan perekonomian dan

pendidikan hanya berada dipusat kota, sehingga masyarakat di pinggiran harus

berpergian dengan jarak yang cukup jauh setiap harinya. Luas wilayah

Banjarnegara yang kecil menyebabkan Banjarnegara hanya mempunyai satu jalan

besar yang dijadikan jalan utama yang menghubungkan pusat kota dengan

kecamatan-kecamatan, di jalan utama itu lah sebagian besar angkutan umum

antar kota dan kebanyakan angkutan umum lainya lewat sedangkan untuk

memasuki wilayah-wilayah di kecamatan yang tidak dilewati oleh jalur utama

masyarakat harus menggunakan angkutan umum lainya atau menggunakan

kendaraan pribadi karena tidak dilalui trayek angkutan umum.

Banyaknya daerah yang sulit dijangkau oleh angkutan umum di

(7)

beroperasi tidak dalam trayek mengoperasikan kendaraanya tanpa mengikuti

standar pelayanan yang telah ditentukan, dengan tujuan dari tepi jalur utama

menuju berbagai area terpencil di kecamatan dan kebanyakan dari penyelenggara

jasa angkutan tersebut juga menggunakan kendaraan pribadi berplat hitam yang

digunakan sebagai angkutan umum tanpa tanda legalitas dan izin resmi dari

pemerintah setempat dengan tarif yang beragam. Keadaan seperti ini sudah

berlangsung selama bertahun-tahun tanpa ada penanganan serius dari pemerintah

setempat, masyakat di wilayah terpencil yang merasa kebutuhanya tidak dapat

dipenuhi oleh pemerintah pada akhirnya tidak mempunyai banyak pilihan

sehingga tetap menggunakan angkutan tersebut.

Kebutuhan masyarakat desa yang tidak terjangkau oleh trayek angkutan

umum di Banjarnegara semakin tinggi hal ini dikarenakan banyaknya

pembangunan pabrik di daerah tersebut seperti contohnya pabrik pengisian gas

LPG dan pabrik garment yang terbilang besar di daerah Masaran kecamatan

Bawang kabupaten Banjarnegara. Dengan adanya hal tersebut berarti akan ada

banyak buruh yang masuk ke desa dan kebutuhan angkutan umum akan semakin

meningkat. Kondisi yang sampai saat ini masih terjadi adalah jalur yang tidak

terjangkau trayek angkutan umum tersebut masih dipenuhi angkutan umum

dengan legalitas yang tidak jelas dan kondisinya terbilang tidak layak dengan

penumpang yang berjejal sampai menaiki atap kendaraan pada jam-jam tertentu

yang tentu saja membahayakan keselamatan pengguna jasa angkutan umum.

Dari penjelasan di atas diketahui masih banyak masalah-masalah terkait

(8)

memerlukan peran pemerintah dalam penyelesaianya, namun apa saja peran

pemerintah dalam pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan angkutan

umum masih menjadi pertanyaan karena masih belum banyak masyarakat yang

tahu mengenai hal tersebut. Hal ini menarik perhatian penulis untuk meneliti

permasalahan tersebut, sehingga penulis melakukan penelitian dengan judul

“Peran Pemerintah Dalam Pengendalian Penyelenggaraan Pelayanan Jasa

Angkutan Umum Tidak Dalam Trayek di Kabupaten Banjarnegara” .

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran pemerintah dalam pengendalian penyelenggaraan

pelayanan angkutan umum tidak dalam trayek di Kabupaten

Banjarnegara?

2. Apa kendala yang dihadapi pemerintah dalam meningkatkan

pelayanan jasa angkutan umum tidak dalam trayek di Kabupaten

Banjarnegara ?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

a. Mengetahui dan mengkaji peran pemerintah dalam pengendalian

penyelenggaraan jasa angkutan umum tidak dalam trayek di Kabupaten

Banjarnegara.

b. Mengetahui dan mengkaji kendala yang dihadapi pemerintah Banjarnegara

dalam melakukan pengendalian penyelenggaraan angkutan umum tidak

(9)

D.Keaslian Penelitian

Setelah melakukan penelusuran dari berbagai referensi dan sumber penulisan

hukum di Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada dan sumber

lainya penulis tidak menemukan adanya kesamaan judul dan rumusan masalah

pada penelitian ini, namun terdapat beberapa penulisan hukum yang mirip dengan

penelitian yang dilakukan penulis. Penulisan hukum sebelumnya dan

perbedaannya dengan penulisan hukum yang dilakukan penulis ialah:

a. TINJAUAN YURIDIS PENYELENGGARAAN PELAYANAN

ANGKUTAN UMUM TRANS JOGJA DALAM MEWUJUDKAN

PELAYANAN TRANSPORTASI YANG MURAH, AMAN DAN

NYAMAN2 dengan rumusan masalah :

1.Bagaimana penyelenggaraan pelayanan angkutan umum Trans Jogja

dalam mewujudkan pelayanan transportasi yang murah, aman dan

nyaman ?

2.Kendala-kendala apa yang menjadi penghambat dalam

penyelenggaraan pelayanan transportasi angkutan umum Trans

Jogja dalam mewujudkan pelayanan transportasi yang murah, aman

dan nyaman ?

b. KAJIAN JARINGAN PELAYANAN ANGKUTAN UMUM

PENUMPANG DALAM KOTA DI KOTA SOLOK3 dengan

rumusan masalah :

2 Agus Tri Yuwono,2009, Tinjauan Yuridis Penyelenggaraan Pelayanan Angkutan Umum Trans Jogja Dalam Mewujudkan Pelayanan Transportasi Yang Murah, Aman Dan Nyaman,Skripsi Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada.

3Theresia Rosalinda,2004, Kajian Jaringan Pelayanan Angkutan Umum Penumpang Dalam Kota Di Kota Solok,Thesis Universitas Diponegoro ,melalui

(10)

1. Bagaimana jaringan pelayanan di Kota Solok dalam melayanai

kebutuhan pergerakan antar kawasan dalam kota?

c. ANALISIS FUNGSI PENGAWASAN DINAS PERHUBUNGAN

DALAM PENERTIBAN ANGKUTAN UMUM DI KOTA

PEKANBARU4 dengan rumusan masalah :

1. Bagaimanakah Fungsi Pengawasan Dinas Perhubungan dalam

menertibkan Angkutan Umum di Kota Pekanbaru?

Berdasarkan beberapa penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

terdapat beberapa kemiripan antara penelitan yang telah dilakukan tersebut

dengan penelitian yang dilakukan penulis. Kemiripan tersebut antara lain

mengenai tema yang diambil yaitu mengenai pelayanan publik di bidang

trasnportasi khusunya mengenai angkutan umum,pembahasan mengenai standar

angkutan umum, trayek angkutan umum dan pengawasan mengenai angkutan

umum.Walaupun ada beberapa kemiripan namun terdapat perbedaan signifikan

antara penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian sebelumnya,

perbedaan tersebut yaitu penelitian yang dilakukan penulis hanya mencakup

angkutan umum tidak dalam trayek atau angkutan umum yang beroperasi di luar

trayek resmi, dan juga terdapat perbedaan lokasi penelitian yang tentu saja

nantinya berpotensi menghasilkan data dan hasil penelitian yang berbeda. Dengan

penjelasan tersebut peneliti menyatakan bahwa penelitian ini adalah murni hasil

karya penulis yang belum pernah dibuat sebelumnya. Apabila dikemudian hari

ditemukan bahwa permasalahan dalam penelitian ini pernah diteliti oleh peneliti

(11)

sebelumnya, maka diharapkan penelitian ini dapat saling melengkapi dengan

penelitian lainya.

E.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

a. Secara Teoritis

1. Meningkatkan pengetahuan tentang peran pemerintah dalam pengendalian

pelayanan jasa angkutan umum tidak dalam trayek di Banjarnegara;

2. Menambah pemahaman terkait kendala-kendala serta upaya pemerintah

dalam meningkatkan pelayanan jasa angkutan umum tidak dalam trayek di

Banjarnegara;

3. Diharapkan dapat menambah ilmu dan menambah referensi bagi peneliti

lain yang melakukan penelitian yang sejenis atau yang berkaitan dengan

penelitian ini ;

b. Secara Praktis :

1. Bagi penulis, selain berguna sebagai salah satu prasyarat tugas akhir untuk

meraih gelar Sarjana di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada

penelitian ini juga diharapkan agar mampu untuk meningkatkan

kemampuan penulis di bidang penelitian dan juga menambah wawasan

penulis dalam bidang hukum terutama terkait dengan isi penelitian.

2. Bagi perguruan tinggi, sebagai salah satu perwujudan Tri Dharma

Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat.

3. Bagi instansi/pemerintah, pemerintah sebagai salah satu subjek dalam

(12)

yaitu sebagai masukan yang berguna dalam meningkatkan pelayanan

kepada masyarakat, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup orang

banyak serta memajukan wilayah.

4. Bagi masyarakat, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan

informasi mengenai peningkatan pelayanan jasa angkutan umum tidak

Referensi

Dokumen terkait

Dari penghitungan nilai skor rata-rata penilaian (ei) tiap-tiap atribut diatas dapat diketahui bahwa penilaian wisatawan terhadap atribut obyek wisata Taman Kyai Langgeng

Ada korelasi positif dan signifikan antara prestasi praktik industri dan wawasan wirausaha dengan minat berwirausaha siswa kelas XII Program Program Keahlian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan NaCl terhadap ukuran kristal pada sintesis nanopartikel TiO2 rutile, serta temperatur kalsinasi optimal yang

Walaupun kadar etanol yang dihasilkan relatif rendah bila dibandingkan dengan Retno, D.E et al (2009) dan Hapsari et al , (2013), penelitian ini telah memberikan

Yang dimaksud dengan pembiayaan berdasarkan take over adalah bank syariah melakukan pengambilalihan hutang nasabah di bank konvensional dengan cara memberikan jasa

Sebagian besar responden yaitu 62,5% menyatakan bahwa iklan layanan masyarakat tentang dukungan kenaikan BBM oleh kementerian perumahan rakyat, mengingatkan

Anggota KELOMPOK MERANTI LESTARI seluruhnya sudah memenuhi norma, diketahui bahwa seluruh bahan baku kayu bulat hutan alam telah dilengkapi dengan dokumen angkutan