• Tidak ada hasil yang ditemukan

311004344 Fokus Dalam Makroekonomi 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "311004344 Fokus Dalam Makroekonomi 2"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Ilmu ekonomi merupakan Studi mengenai cara-cara manusia dan masyarakat menentukan atau menjatuhkan pilihannya, dengan atau tanpa menggunakan sumber-sumber produktif yang langka yang dapat mempunyai penggunaan alternatif, untuk memproduksi berhagai barang serta membagikannya untuk dikonsumsi. Baik untuk waktu sekarang maupun yang akan datang kepada berbagai golongan dan kelompok di dalam masyarakat.

Ilmu ekonomi dibedakan menjadi dua yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro. Ekonomi mikro merupakan Pengetahuan ekonomi yang mempelajari unsur – unsur ekonomi seperti tenaga, modal, alam serta tindakan ekonomi dari individu atau firm. Sedangkan ekonomi makro merupakan Pengetahuan ekonomi yang mempelajari sel – sel ekonomi secara keseluruhan, seperti pendapatan Nasional, Produksi Nasional, Investasi Nasional.

Kegiatan dalam perekonomian tidak selalu mengalami pertumbuhan yang teguh. Adakalanya perkembangan tersebut sangat pesat. Dengan perkembangan yang sepesat ini tingkat pengangguran semakin menurun dan memungkinkan beberapa negara mencapai tingkat kesempatan kerja penuh. Dengan keadaan seperti itu suatu negara akan menghadapi masalah lain, yaitu inflasi yang juga menimbulkan beberapa akibat kepada masyarakat walaupun akibatnya tersebut tidaklah seserius seperti apabila yang dihadapi adalah masalah pengangguran yang tinggi.

Pertumbuhan ekonomi, terutama pertumbuhan yang sangat pesat, tidak akan berlangsung secara terus menerus. Dalam kondisi lain pertumbuhan ekonomi akan menjadi semakin lambat. Bahkan sering pula terjadi keadaan di mana kegiatan ekonomi mengalami kemunduran, yang dapat dilihat dari berlakunya tingkat pertumbuhan yang negatif yang menggambarkan bahwa pendapatan nasional pada tahun tertentu adalah lebih rendah dari tahun sebelumnya. Dalam masa-masa seperti itu biasanya tingkat pengangguran semakin meningkat, yang diakibatkan oleh tindakan perusahaan-perusahaan.

1.2. Rumusan Masalah

(2)

b. Apa fokus pembahasan ilmu ekonomi makro? c. Bagaimana tentang masalah inflamasi?

d. Bagaimana masalah pertumbuhan ekonomi? e. Bagaimana masalah pengangguran?

f. Bagaimana Interaksi dengan Perekonomian Dunia?

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya : a. Mengetahui apa itu ekonomi makro.

b. Mengetahui fokus pembahasan ilmu ekonomi makro. c. Paham tentang masalah inflamasi.

d. Paham tentang masalah pertumbuhan ekonomi. e. Paham tentang masalah pengangguran.

f. Paham tentang interaksi dengan perekonomian dunia.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ekonomi Makro

Ekonomi Makro adalah pengetahuan ekonomi yang mempelajari sel – sel ekonomisecara keseluruhan, seperti Pendapatan Nasional, Produksi Nasional,dan Investasi Nasional.

Selain itu, Ekonomi Makro merupakan ilmu yang mempelajari fenomena ekonomi secara luas, termasuk inflasi, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi (Mankiw,2006).

2.2. Aspek dalam Kegiatan Ekonomi Makro

(3)

b) Berbagai jenis data utama yang digunakan untuk mengamati dan menilai prestasi kegiatan suatu perekonomian.

c) Kebijakan pemerintah untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi.

2.3. Fokus Pembahasan Ilmu Ekonomi Makro

a. Masalah inflasi

b. Masalah pertumbuhan ekonomi

c. Masalah pengangguran

d. Interaksi dengan perekonomian dunia ( Neraca Pembayaran )

2.4. Masalah Inflasi 2.4.1. Definisi Inflasi

Untuk memahami inflasi, secara singkat dapat dikemukakan bahwa inflasi adalah suatu kondisi perekonomian dimana harga-harga pada umumnya naik. Dari definisi ini ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah terjadi inflasi : kenaikan harga, bersifat umum, berlangsung terus menerus.

2.4.2. Penyebab Inflasi

Penyebab inflasi pada umumnya dapat dikelompokkan kedalam dua kategori :

a. Inflasi Tarikan Permintaan ( Demand Pull Inflation )

Inflasi ini disebabkan karena tarikan (dorongan) permintaan. Adapun kenaikan permintaan itu sendiri diakibatkan karena : naiknya pendapatan, berubahnya selera, pergantian musim, bertambahnya penduduk, dan faktor lainnya.

b. Inflasi Desakan Biaya ( Cost Push Inflation )

Inflasi ini terjadi karena adanya peningkatan biaya produksi pada umumnya, sehingga perusahaan mengurangi jumlah barang yang diproduksi. Misalnya karena naiknya tingkat upah, suku bunga, harga BBM, tarif dasar listrik, tarif telepon, dst.

(4)

kerugian. Dalam kondisi yang lebih parah, perusahaan menutup usahanya, yang berarti penawaran agregat berkurang.

Dampak inflasi pada umumnya merugikan masyarakat baik produsen maupun konsumen. Pemerintah berkewajiban untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan mengendalikan inflasi. Pada tahun 2008, pemerintah menargetkan inflasi dapat ditekan pada tingkat 6 %. Melalui Undang - Undang Nomor 23 Tahun 1999, Bank Indonesia ditugasi untuk memelihara kestabilan nilai rupiah melalui kebijaksanaan moneter, menjaga kelancaran sistem pembayaran, dan mengatur atau mengawasi bank.

Faktor penyebab inflasi lainnya sebagai berikut :

a. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan – perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.

b. Pekerja – pekerja diberbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah.

c. Kenaikan harga barang yang diimpor.

d. Penambahan penawaran uang yang berlebihan tanpa diimbangi pertambahan produksi dan penawaran barang.

e. Kekacauan politik dan ekonomi sebagai akibat dari pemerintahan yang kurang bertanggung jawab.

f. Pengaruh kebijakan moneter. g. Pengaruh kebijakan fiscal.

2.4.3. Akibat Inflasi

(5)

b. Investasi berkurang.

c. Ekspor berkurang dan Impor bertambah.

2.5. Masalah Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi, terutama pertumbuhan yang sangat pesat, tidak akan berlangsung secara terus menerus. Pada ketika lain pertumbuhan ekonomi akan menjadi semakin lambat. Bahkan sering pula terjadi keadaan di mana kegiatan ekonomi mengalami kemunduran, yang dapat dilihat dari berlakunya tingkat pertumbuhan yang negatif yang menggambarkan bahwa pendapatan nasional pada tahun tertentu adalah lebih rendah dari tahun sebelumnya. Dalam masa-masa seperti itu biasanya tingkat pengangguran semakin meningkat, yang diakibatkan oleh tindakan perusahaan-perusahaan mengurangi operasinya dan mengurangi penggunaan tenaga kerja.

2.6. Masalah Pengangguran

2.6.1. Definisi Penganguran

Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja yang ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Berdasarkan kepada definisi ini, seperti telah dikatakan, ibu-ibu rumah tangga, para mahasiswa, dan anak-anak orang kaya yang sudah dewasa tetapi tidak bekerja, tidak digolongkan sebagai penganggur. Sebabnya adalah karena mereka tidak secara aktif mencari pekerjaan.

Dalam membicarakan mengenai pengangguran yang selalu diperhatikan bukanlah mengenai jumlah pengangguran, tetapi mengenai tingkat pengangguran yang dinyatakan sebagai persentasi dari angkatan kerja. Membandingkan jumlah pengangguran di antara berbagai negara tidak akan ada manfaatnya karena ia tidak akan memberikan gambaran yang tepat tentang perbandingan masalah yang berlaku.

Tingkat pengangguran = Jumlah yang menganggur x 100% Jumlah angkatan kerja

2.6.2. Penyebab Utama Pengangguran : a. Kekurangan pengeluaran agregat.

b. Menganggur karena ingin mencari kerja yang lebih baik.

(6)

d. Ketidaksesuaian antara ketrampilan pekerja dengan ketrampilan yang diperlukan oleh industri.

2.6.3. Jenis Pengangguran

a. Pengangguran Alamiah.

Pengertian kesempatan kerja penuh atau full employment selalu disalah tafsirkan orang artinya. Banyak yang menganggap bahwa hal itu berarti dalam perekonomian tidak terdapat pengangguran yaitu semua tenaga kerja dalam perekonomian tersebut sepenuhnya bekerja. Dalam analisis makroekonomi, dan juga dalam praktek penggunaan istilah itu, kesempatan kerja penuh adalah keadaan di mana di sekitar 95 persen dari angkatan kerja dalam suatu waktu tertentu sepenuhnya bekerja. Pengangguran yang berlaku pada tingkat kesempatan kerja penuh ini dinamakan tingkat pengangguran alamiah atau natural rate of unemployment.

Sebagian ahli ekonomi lebih suka menggunakan istilah NAIRU atau Non-Accelerated Inflation Rate of Unemployment, yang dalam bahasa Indonesia kurang lebih dapat diartikan sebagai tingkat pengangguran yang tidak akan mempercepat tingkat inflasi, untuk menggantikan istilah natural rate of unemployment. Dalam mendefinisikan arti kesempatan kerja penuh di atas perkataan "di sekitar 95 persen" dinyatakan dalam huruf italic. Maksudnya, angka 95 persen itu adalah merupakan suatu ukuran kasar saja dan pada hakikatnya mengatakan apabila pengangguran dalam suatu perekonomian mencapai 5 persen, maka perekonomian tersebut sudah dapat dianggap mencapai kesempatan kerja penuh. Pengangguran sebanyak 5 persen inilah yang dinamakan sebagai pengangguran alamiah atau NAIRU.

b. Pengangguran Friksional.

(7)

Terdapat tiga golongan penganggur yang dapat diklasifikasikan sebagai pengangguran friksional :

I. Tenaga kerja yang baru pertama sekali mencari kerja. Setiap tahun terdapat golongan penduduk yang mencapai usia yang tergolong sebagai angkatan kerja. Disamping itu pelajar dan sarjana yang baru menyelesaikan pelajarannya juga akan secara aktif mencari kerja.

II. Pekerja yang meninggalkan kerja dan mencari kerja baru. Pada ketika perekonomian mencapai tingkat kegiatan yang sangat tinggi terdapat perusahaan yang menghadapi masalah untuk mendapatkan pekerja. Ini akan mendorong orang-orang yang sedang bekerja untuk meninggalkan pekerjaannya, untuk mencari pekerjaan yang lebih sesuai dengan pribadinya atau untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi.

III. Pekerja yang memasuki lagi pasaran buruh. Terdapat golongan pekerja yang dahulu telah bekerja tetapi meninggalkan angkatan kerja, memutuskan untuk bekerja kembali.

c. Pengangguran Struktural.

Dalam perekonomian yang mengalami pertumbuhan akan selalu berlaku keadaan di mana beberapa industri dan perusahaan berkembang dengan cepat dan beberapa kegiatan ekonomi lainnya mengalami kemunduran. Kemunduran yang berlaku di beberapa industri ini tidaklah dapat dipandang sebagai kemerosotan kegiatan ekonomi secara keseluruhannya, tetapi diakibatkan oleh kemajuan ekonomi yang berlaku. Pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan ekonomi seperti itu dinamakan pengangguran structural atau structural unemployment. Dikatakan pengangguran struktural karena sifatnya yang mendasar. Pencari kerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk lowongan pekerjaan yang tersedia. Hal ini terjadi dalam perekonomian yang berkembang pesat. Makin tinggi dan rumitnya proses produksi dan atau teknologi produksi yang digunakan, menuntut persyaratan tenaga kerja yang juga makin tinggi.

Dalam garis besarnya ada tiga sumber utama yang menjadi penyebab berlakunya pengangguran structural :

Yang pertama adalah perkembangan teknologi. Contohnya, sebelum industri komputer

(8)

dinamakan juga sebagai pengangguran teknologi yaitu penyebabnya adalah perkembangan teknologi.

 Yang kedua, adalah kemunduran yang disebabkan persaingan dari luar negeri atau dari luar daerah. Pengangguran struktural yang diakibatkan oleh persaingan dari luar negeri banyak berlaku di negara-negara maju. Misal, ekspor pakaian, sepatu dan barang konsumen yang murah dari Asia ke negara-negara Eropa dan Amerika menimbulkan pengangguran struktural di negara-negara tersebut.

Yang ketiga, adalah kemunduran perkembangan ekonomi sesuatu kawasan sebagai

akibat dari pertumbuhan yang pesat di kawasan lain. Sebagai contoh kasus di Semenanjung Malaysia. Sebelum dibangun jalan tol di antara Singapura ke perbatasan Thailand, bus maupun kendaraan lain harus meliputi jalan-jalan yang lama yang melalui kota-kota kecil di Semenanjung Malaysia. Sebagai akibatnya restoran, penjual makanan lain dan penjualan kerajinan tangan di berbagai kota berkembang. Dengan adanya jalan tol tersebut kendaraan yang melakukan perjalanan di Semenanjung pengangguran yang melebihi pengangguran alamiah. Pada umumnya pengangguran konjungtur berlaku sebagai akibat pengurangan dalam permintaan agregat. Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik seperti telah ditunjukkan sebelum ini pengangguran ini akan menyebabkan penurunan dalam tingkat upah.

e. Pengangguran Musiman

Adalah pengangguran yang terjadi akibat faktor musim, umumnya terjadi pada sector pertanian.

2.7. Interaksi dengan Perekonomian Dunia

(9)

negara lain selama satu jangka waktu tertentu.Transaksi yang dimaksud meliputi: (1) transaksai barang dan jasa dalam bentuk eksport dan import barang dan jasa (2) transaksi finansial seperti pemberian atau penerimaan kredit kepada atau dari luar negara lain (3) penanaman modal diluar negri dan(4) transaksi “ yang bersifat unilatelar seperti pembayaran tranfer dari orang orang yang tinggal di luar negri dan bantuan luar negri.

Interaksi dengan perekonomian dunia. Globalisasi ditandai dengan: (Usman, 2004)

 Bebas keluar-masuk barang (komoditi) melewati tapal batas negara, dalam arti tarif atau bea masuk menjadi nol;

 Bebas keluar-masuk jasa melewati tapal batas negara dalam arti setiap jasa apa saja akan bebas diperdagangkan mulai tahun 2020 dan seterusnya. Ini juga terkait dengan tenaga kerja atau sumberdaya manusia;

 Bebas keluar-masuk uang dan kapital melewati tapal batasNegara;

 Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau intellectual property right diakui seluruhnya oleh negara-negara anggota World Trade Organization (WTO).

2.8. Bentuk – Bentuk Kebijakan Ekonomi Makro

a. Kebijakan Fiscal

Kebijakan memanipulasi pajak dan pengeluarannya dengan tujuan mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi dalam upaya untuk mencapai tingkat pendapatan atau output kesempatan kerja penuh serta stabilitas harga (inflasi). Kebijakan fiscal bisa juga disebut sebagai Kebijakan Anggaran. Kebijakan fiskal dapat diartikan sebagai tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam bidang anggaran belanja negara dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Anggaran belanja negara terdiri dari penerimaan atas pajak, pengeluaran pemerintah (goverment expenditure) dan transfer pemerintah (goverment transfer). Biaya transfer pemerintah merupakan pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang tidak menghasilkan balas jasa secara langsung. Contoh pemberian beasiswa kepada mahasiswa, bantuan bencana alam dan sebagainya. Salah satu pengaruh penerapan kebijakan fiskal adalah pada pendapatan nasional.

b. Kebijakan Moneter

(10)

Pertama, kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif, yaitu kebijakan umum yang bertujuan untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan tingkat bunga dalam perekonomian. Tiga jenis tindakannya yaitu operasi pasar terbuka, mengubah suku bunga dan suku diskonti, dan mengubah tingkat cadangan minimum. Kedua, kebijakan moneter yang bersifat kualitatif, yaitu langkah-langkah Bank Sentral yang bertujuan untuk mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank perdagangan. Dua jenis tindakan yaitu pengawasan pinjaman secara terpilih, dan pembujukan moral.

2.9. Variabel Utama Ekonomi Makro

a. Tingkat Harga dan Laju Inflasi

Inflasi menunjukkan kenaikan dalam tingkat harga umum. Laju inflasi adalah tingkat perubahan tingkat harga umum. Lawan dari inflasi adalah deflasi, yaitu penurunan tingkat harga umum. Inflasi menjadi masalah karena Inflasi berkaitan dengan daya beli.

b. Kesempatan Kerja (Employment) c. Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional menerangkan tentang nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan suatu negara dalam suatu tahun tertentu. Pendapatan nasional selanjutnya dapat dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu :

 Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu produk keseluruhan yang dihasilkan oleh warga negara suatu negara tertentu.

 Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP), yaitu produk keseluruhan

(11)

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Ekonomi Makro adalah pengetahuan ekonomi yang mempelajari sel – sel ekonomisecara keseluruhan, seperti Pendapatan Nasional, Produksi Nasional,dan Investasi Nasional. Di dalam focus pembahasan ekonomi makroterdapat berbagai masalah – masalah utama ekonomi makro diantaranya adalah Masalah inflasi, Masalah pertumbuhan ekonomi, Masalah pengangguran, dan Interaksi dengan perekonomian dunia ( Neraca Pembayaran ). Dengan mengetahui masalah masalah yang ada dalam ekonomi makro maka kebijakan ekonomi makro pun dapat dibuat sehingga masalah seperti inflasi, pengangguran, pertumbuhan ekonomi dapat berkurang.

3.2. Saran

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Muchtolifah. “Ekonomi Makro”.Ebook.Unesa University Press:Surabaya

Setiono, Bambang., Sunarto.2007.“Ekonomi Makro”.Pusdiktalwas BPKP: Bogor

Ridwan, Wonny Ahmad.2007. “Teori Makroekonomi”.Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bina Niaga: Bogor

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara parsial variabel faktor-faktor ketrampilan dan etos kerja terhadap produktifitas pada CV Mandiri Trans di Surabaya,

Sekaitan dengan pandangan tersebut, maka latar belakang yang disajikan dalam makalah ini akan didasarkan pada beberapa “ isu “ utama, antara lain: (1) kebutuhan akan perubahan

MARKET BASKET ANALYSIS DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HASH-BASED PADA TRANSAKSI PENJUALAN APOTEK UNTUK.. MENERAPKAN

Pancasila sebelum dirumuskan secara formal yuridis dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai dasar filsafat Negara Indonesia, nilai-nilainya telah ada pada bangsa Indonesia,

Hasil pengolahan data untuk model penelitian regresi linier berganda kepuasan mahasiswa terhadap pemanfaatan produk Indosat yang diukur dari dimensi pelayanan yaitu

Pertama-tama, orang harus mengeluarkan uang yang banyak, termasuk pajak yang tinggi, untuk membeli mobil, memiliki surat ijin, membayar bensin, oli dan biaya perawatan pun

4.. Diagnosis Laboratorium dalam menegakkan diagnosa demam tifoid sangat penting dilakukan karena dapat membantu dalam menentukan hasil pemeriksaan. Sampai saat ini masih

yan ang g ak akan an se seiim mba bang ng de deng ngan an ar arus us k kas as m mas asuk uk y yan ang g dihasilkan dari in!estasi" rus kas yang mengambil