• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis dan Perancangan Iklan Rekrutmen Mahasiswa Baru STMIK Potensi Utama Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis dan Perancangan Iklan Rekrutmen Mahasiswa Baru STMIK Potensi Utama Medan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Jatisi, Vol. 1 No. 2 Maret 2015  203

Analisis dan Perancangan Iklan Rekrutmen Mahasiswa

Baru STMIK Potensi Utama Medan

Soeheri*1, M.Suyanto2, Amir Fatah Sofyan3 1STMIK Potensi Utama

2,3Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

E-mail: *1soedjuli@gmail.com, yanto@amikom.ac.id,3amir@amikom.ac.id

Abstrak

Setiap tahunnya masing-masing PTS (perguruan Tinggi Swasta) selalu terjadi persaingan ditambah lagi dengan PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dalam memperebutkan jumlah mahasiswa, agar tetap bertahan setiap PTS harus memahami hal-hal menjadi pertimbangan bagi calon mahasiswa untuk memilih perguruan tinggi (PT) dan juga akan menjadikan pertimbangan tesebut sebagai keunggulan dalam berkompetitif. Untuk itu perlu adanya alat promosi yang lebih handal dalam menjangkau khalayak ramai yaitu dengan iklan televisi. Alat promosi harus efektif menarik perhatian, mendapatkan dan mendorong minat, membangkitkan keinginan, dan menghasilkan tindakan dan hal itu bisa dilakukan dengan rumus atau model AIDCA(Attention, Interest, Desire, Conviction, Action). Outpu dari penelitian ini adalah hasil rancangan berupa vidio iklan dan hasil analisis yang bisa dijadikan rujukan bagi STMIK Potensi Utama untuk melakukan promosi. Berdasarkan rancangan yang dilakukan untuk merancangan iklan televisi perlu adanya skema maupun tahapan-tahapan , yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi serta kreatifitas iklan agar iklan menjadi daya tarik. Berdasarkan hasil analisi dapat disimpulkan terdapat pengaruh efektifitas Interest, Coviction dan Action terhadap iklan rekrutmen mahasiswa baru, sementara variabel Attention dan Desire memiliki pengaruh terbalik terhadap minat memilih. Hal tersebut dapat dilihat dari koefisen regresi dimana Attention dengan keofesien -0,210, interest 0,232, Desire -0,092, Conviction 0,201, dan Action 0,831. Namun secara keseluruhan variabel AIDCA dilihat dari R Square 0,653 atau sama dengan 65,3%, artinya variabel tersebut mampu menjelaskan 65,3% perubahan terhadap minat calon mahasiswa. Sisanya dipengaruhi oleh faktor diluar dari variabel yang diukur.

Kata Kunci : iklan, pengaruh iklan, aidca model.

Abstract

(2)

This can be seen from where the regression coefficient with keofesien -0.210 Attention, interest, 0.232, -0.092 Desire, Conviction 0.201, and Action 0.831. But overall variable AIDCA seen from R Square .653 or equal to 65.3%, meaning that these variables can explain 65.3% change in the interest of prospective students. The rest is affected by factors outside of the variables measured.

Keywords : advertisi, the influence of advertising, aidca models

1. PENDAHULUAN

erdasarkan data dari panitia nasional SBMPTN ( Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) pada tahun 2013 diseluruh indonesia berjumlah 653.000 calon mahasiswa. Tentunya jumlah yang sangat besar tersebut tidak akan memenuhi kebutuhan pendidikan jika pengelolaannya diserahkan semuanya kepada perguruan tinggi negeri (PTN), karena perguruan tinggi hanya menyediakan 100.000 kursi untuk calon mahasiswa baru.Untuk itu perguruan tinggi swasta (PTS) menjadi bagian dari solusi hal tersebut. Namun PTS mempunyai masalah tersendiri, karena dalam menjalankan operasional tentunya membutuhkan dan bergantung pada jumlah mahasiswa, PTS akan mampu memberi pelayanan terbaik jika jumlah mahasiswa semakin besar dan sebaliknya operasional akan bermasalah jika jumlah mahasiswa sedikit.

Setiap tahunnya masing-masing PTS selalu terjadi persaingan ditambah lagi dengan PTN dalam memperebutkan jumlah mahasiswa, agar tetap bertahan setiap PTS harus memahami hal-hal menjadi pertimbangan bagi calon mahasiswa untuk memilih perguruan tinggi (PT) dan juga akan menjadikan pertimbangan tesebut sebagai keunggulan dalam berkompetitif.

Orang awam yang belum banyak mengetahui tentang marketing, merasa kaget dengan istilah marketing pendidikan. Mereka mengira bahwa lembaga pendidikan itu akan dikomersialkan.Persepsi masyarakat ini bisa saja benar bisa saja kurang benar, istilah marketing bisa saja digunakan untuk lembaga-lembaga bisnis, seiring dengan perkembangan zaman. Marketing tidak hanya digunakan dalam lembaga profit saja, melainkan juga banyak digunakan dalam lembaga-lembaga nonprofit.Karena pada saat ini pendidikan juga menjadi komoditi yang diperdagangkan.Pada saat ini banyak bermunculan lembaga-lembaga pendidikan yang menawarkan jasa pendidikan yang beraneka ragam.[1]

Menurut data yang diperoleh dari STMIK Potensi Utama tahun 2011 jumlah mahasiswa baru mencapai 1035, pada tahun 2012 jumlah mahasiswa mencapa 816 dan terakhir pada tahun 2013 mencapai 978, itu artinya jumlah penerimaan mahasiswa baru cenderung mengalami penurunan. Hal tersebut tidak terlepas dari benyaknya jumlah PTS itu sendiri dan juga meningkatnya persaingan antara PTS.Walaupun STMIK Potensi Utama telah memiliki brand position sendiri.Untuk propinsi Sumatera utara sendiri mencapai 234 PTS, hal ini berdasarkan data dari kopertis wilayah 1.

Alat promosi harus efektif menarik perhatian, mendapatkan dan mendorong minat, membangkitkan keinginan, dan menghasilkan tindakan.Sasaran atau masyarakat dalam menerima pesan informasi haruslah melalui tahap-tahap rumus dalam konsep model AIDCA(Attention, Interest, Desire, Conviction, Action) yaitu yang pertama, Attention berarti iklan harus menarik perhatian masyarakat baik pembaca, pendengar maupun pemirsa. Kedua,

Interest berarti setelah merebut perhatian audiens, bagaimana memunculkan minat dan rasa ingin tahu lebih jauh.Ketiga, Desire menggerakkan keinginan audiens untuk memiliki atau menikmati produk tersebut.Keempat, Conviction meyakinkan audiens agar timbul rasa percaya diri dengan menyodorkan pandangan positif.Kemudian, Action yaitu membujuk audiens

sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian[2].

Tanggapan terakhir yang diharapkan dari calon mahasiswa adalah keputusan untuk memilih dengan kepuasan yang tinggi dan cerita dari mulut ke mulut yang baik. Namun

(3)

Jatisi, Vol. 1 No. 2 Maret 2015  205

keputusan untuk memilih merupakan proses hasil akhir yang panjang. Pihak managemen berkeinginan untuk memasukkan sesuatu ke dalam pikiran calon mahasiswa, mengubah sikap , atau mendorong calon mahasiswa untuk bertindak. Setelah menentukan tanggapan yang diinginkan dari calon mahasiswa, selanjutnya komunikator melanjutkan pesan yang efektif. Idealnya pesan itu harus menarik perhatian (attention), mempertahankan ketertarikan (interest), membangkitkan keinginan (desire), menyakinkan calon mahasiswa dan menggerakkan tindakan (action). Bagian yang tajam dari instrumen pemasaran adalah pesan (message) yang akan disampaikan kepada calon pembeli melalui berbagai unsur yang terdapat dalam program promosi, karena promosi merupakan salah satu cara yang digunakan pihak managemen untuk mengadakan komunikasi dengan calon mahasiswa. Promosi yang disampaikan kepada calon mahasiswa ini diharapkan mampu meningkatkan citra PT dan mendongkrak jumlah mahasiswa di STMIK Potensi Utama.

2. METODELOGI PENELITIAN

2.1 Tehnik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sample yaitu metode purposive ( purposive sampling). Purposive sampling yaitu memilih

sample bertujuan secara subjektif. Hal ini dilakukan karena peneliti telah memahami bahwa informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari kelompok sasaran tertentu yang mampu meberikan informasi yang dikehendaki karena mereka memiliki informasi seperti itu dan mereka memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti [3]. Dalam hal ini pertimbangan yang dipergunakan dalam menentukan karakteristik responden adalah sebagai berikut :

a. Sampel adalah mereka siswa dengan pendidikan SLTA sederajat dan pernah mengetahui/ menyaksikan iklan rekrutmen mahasiswa baru.

b. Siswa yang dijadikan responden yaitu siswa kelas 3 (tiga) c. Jumlah sampel yang diambil adalah 100 siswa

2.2 Metode Analisis Data

Sesuai dengan metode penelitian yang digunakan, maka dalam penelitian ini untuk melakukan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas,yakni:

1) Uji Validitas menunjukkan sejauh mana tingkat ketepatan penggunaan alat ukur tersebut terdapat gejala yang ingin diukur. Kuesioner dapat dikatakan valid jika pertanyaan dalam suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner.

2) Uji Reliabilitas adalah suatu alat ukur yang menunjukan bahwa sifat alat ukur yang kita gunakan sudah cukup akurat, stabil, atau konsisten dalam mengukur apa yang ingin diukur.

2.3 Tehnik Analisa data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi yang bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini analisis regresi yang dipakai adalah analisis regresi linier berganda dimana secara umum data hasil pengamatan Y dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas X1, X2, X3, ... Xn,

2.4 Pengujian Hipotesis

(4)

independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau untuk menguji tingkat keberartian hubungan seluruh koefisien regresi variabel bebas terhadap variabel terikat. 2) Uji t, yaitu pengujian regresi secara parsial/terpisah antar masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan untuk melihat kuat tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (secara parsial)

2.5 Formula AIDCA

Formula AIDCA (Attention, Interest, Desire, Conviction, Action) merupakan formula yang paling sering digunakan untuk membantu perencanaan suatu iklan secara menyeluruh, dan formula itu dapat diterapkan pada suatu iklan hard-selling. Formula ini tidak hanya diterapkan pada naskah iklan atau copy iklan, layout dan tipografi saja, tetapi juga diterapkan pada pemilihan media, ukuran ruang iklan, dan posisi iklan itu dalam media publikasi [4].

2.6 Konsep dan skema Perancangan Iklan

Meracangan suatu iklan perlu adanya strategi yang terstruktur. Hal ini dilakukan agar proses berjalan sesuai tahapan-tahapan serta menghasilkan iklan yang sesuai dengan yang diinginkan

2.6.1 Konsep Visual

Pembuatan iklan rekrutmen mahasiswa baru melibatkan unsur- unsur keobjektifan informasi yang akan disampaikan. Sehingga dalam mengolah bentuk visualnya harus bisa memberikan gambaran seperti apa karakter STMIK Potensi Utama pada iklan itu nanti. Pembentukan nilai-nilai estetika visual yang akan dilengkapi oleh audio, yang mengacu pada karakteristik iklan televisi diangkat. Melihat karakteristik iklan televisi rekrutmen mahasiswa baru STMIK Potensi Utama, maka pemilihan elemen-elemen visual mengikuti citra dari karakteristik STMIK Potensi Utama itu sendiri. Penambahan visual effect sebagai dramatisasi bentuk yang akan memberikan pengaruh pada hasilnya.

2.6.2 Konsep Warna

Pembuatan Iklan rekrutmen mahasiswa baru STMIK Potensi Utama, penulis menggunakan beberapa warna seperti warna Biru yang berhubungan atau menggambarkan teknologi komputer trasnparan masa depan atau hologram. Biru adalah basis untuk warna-warna tapi tambahan adalah putih dan hijau menambah rasa rilaksasi pada saat melihatnya

2.6.3 Konsep Tipography

Pembuatan iklan rekrutmen mahasiswa baru STMIK Potensi Utama penulis menggunakan font ticking time bomb menggambarkan karakter dari teknologi hologram dan terkesan modern. Sedangkan untuk pemakaian huruf arial sebagai penegasan karena memiliki karakter kaku dan tebal kemudian mudah di baca.

ticking digitalism :

a b c d e f g h i j k l m n o p Arial :

A B C D E F G H I J K L M N O P

2.6.4 Konsep Grafis

(5)

Jatisi, Vol. 1 No. 2 Maret 2015  207

2.6.5 Konsep 3D

Animasi 3D merupakan komponen utama dari pembuatan iklan untuk televisi. Pada dasarnya animasi 3D dapat memberikan pandangan baru dan terlihat nyata untuk audience-nya. Konsep animasi 3D yang penulis tentukan untuk iklan ini dimana pembuatannya lebih menekankan pada gerakan gerakan yang dinamis yang menandakan sebuah gerak tulisan STMIK.

2.6.6 Konsep Audio

Peran utama audio sebagai pelengkap dan penambah daya tarik dalam mengikuti unsur visual, audio merupakan bentuk ilustrasi suara yang mempertegas suasana dari visual. Dalam iklan rekrutmen mahasiswa baru STMIK Potensi Utama ini audio berfungsi sebagai penutur cerita yang ingin disampaikan, dan pembentukan irama bisa membantu dalam perpindahan visual untuk membentuk suatu pola yang dinamis. Dalam pembuatan iklan rekrutmen mahasiswa baru STMIK Potensi Utama narasi untuk memperjelas informasi yang akan disampaikan.

2.6.7 Skema Pengerjaan Iklan televisi

Untuk meracangan suatu iklan perlu adanya strategi yang terstruktur. Hal ini dilakukan agar proses berjalan sesuai tahapan-tahapan serta menghasilkan iklan yang sesuai dengan yang diinginkan. Tahap Pra Produksi, Tahap prapoduksi adalah tahap diamana kita mengerjakan semua pekerjaan dan aktifitas sebelum iklan televisi diproduksi secara nyata.Pemesan iklan dapat menghemat biaya dengan menyusun perencanaan yang baik sebelum memproduksi iklan. Pertama yang harus dipikirkan oleh produser adalah mempelajari naskah, storyboard dan menganalisa teknik produksi yang akan diterapkan dalam produksi iklan televisi. Teknik produksi meliputi live action, animasi dan efek-efek special.Tahap Production, Perencanaan produksi memegang peranan penting sebelum memproduksi iklan televisi. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam perencanaan produksi antara lain memilih sutradara, menyeleksi penawaran, memilih agen yang membuat iklan televisi, memperkirakan biaya dan waktu, membuat jadwal produksi, menentukan kontruksi iklan televisi, pemilihan pemeran (casting),

menetapkan lokasi syuting pemilihan pakaian, persetujuan agensi dan pemesan, dan mengadakan pertemuan produksi. Tahap PascaProduction, Tahap produksi adalah tahap periode selama iklan diproduksi secara komesial. Tahap ini meliputi kegiatan syuting, perekaman suara, pengaturan pencahayaan dan pemilihan kamera. Jika ingin membuat iklan tentang profile perusahaan yang berdurasi 30 menit, paling tidak memerlukan waktu syuting 1-4 minggu atau lebih, jadi kita memerlukan waktu syuting sekitar 2-7 hari untuk membuat iklan televisi berdurasi 30 menit [5]

Supaya pengerjaan iklan televisi menjadi terstruktur dengan baik perlu dibuat sebuah skema. Skema pengerjaan iklan ditampilkan pada Gambar 1.

(6)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Rancangan Iklan

Hasil dari perancangan iklan televisi ini sudah berdasarkan naskah dan storyboard. Barikut ini gambaran iklan televisi yang telah dirancangan dan dilakukan pengujian. Suatu media iklan yang baik harus memiliki tampilan yang menarik dan isi yang mudah dimengerti. Demikian juga dengan tampilan Iklan televisi rekrutmen mahasiswa baru STMIK Potensi Utama ini memanfaatkan aplikasi multimedia sebagai sarana media informasi dan periklanan agar menarik dan mampu berperan secara efektif .

Pembahasan terhadap hasil penelitian dan pengujian yang diperoleh disajikan dalam bentuk uraian teoritik, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Hasil percobaan sebaiknya ditampilkan dalam berupa grafik atau pun tabel. Untuk grafik dapat mengikuti format untuk diagram dan gambar.

Gambar 2. Hasil Rancangan Iklan

3.2 Hasil Pengujian

Pengolahan data serta analisis tentang hasil tanggapan responden. Pada bagian ini akan dilihat mengenai kecenderungan jawaban responden atas masing-masing variabel penelitian. Kecenderungan jawaban responden ini dapat dilihat dari bentuk statistik deskriptif dari masing-masing variabel.

3.2.1 Deskripsi Responden

Dari hasil penelitian, jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Responde Berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah (orang) Presentase (%)

1 Laki-laki 45 45%

2 Perempuan 55 55%

(7)

Jatisi, Vol. 1 No. 2 Maret 2015  209

3.3 Regresi Linear Berganda

Berdasarkan perhitungan regresi berganda antara attention (X1), interest (X2), desire (X3), conviction (X4), action (X5) terhadap minat memilih (Y) dengan dibantu program SPSS dalam proses penghitungannya dapat diperoleh hasil yang tersaji pada Tabel 2.

Tabel 2. Analisis Regresi

Variabel Koefisien Regressi

Standart

Error t hitung Probabilitas R

2 Adjusted

Konstanta bernilai negatif terhadap variabel Y, artinya akan memberikan pengaruh negatif terhadap variabel dependen apabila variabel-variabel Independen bernilai 0 (nol). variabel

attention (X1)dan desire (X3) bernilai negatif terhadap Y, artinya semakin tinggi nilai X1 dan X3maka respon iklan rekrutmen mahasiswa baru terhadap minat memilih (Y) pada perguruan tinggi STMIK Potensi Utama menurun . Dengan demikian dapat diketahui bahwa calon mahasiswa mempunyai minat memilih dipengaruhi oleh interest, conviction dan action.

b. Koefisien regresi faktor Attention (b1)= -0,210

Nilai maupun angka negatif menunjukan bahwa adanya pengaruh berbanding terbalik antara variabel attention (X1) terhadap minat memilih (Y). Dengan kata lain variabel

attention (X1) tidak dapat mempengaruhi minat untuk memilih c. Koefisien regresi faktor Interest (b2) = 0,232

Pada variabel Interest (X2) terdapat pengaruh positif atau searah terhadap minat memilih (Y) calon mahasiswa. Artinya variabel Interest (X2) mempengaruhi minat calon mahasiswa untuk memilih.

d. Koefisien regresi faktor Desire (b3) = -0,092

Nilai negatif ditunjukan oleh koefisien regresi faktor desire (X3) terhadap minat memilih (Y). Terbukti adanya berlawanan arah antara variabel desire (X3)terhadap variabel minat memilih (Y). Artinya variabel desire (X3) tidak mempengaruhi minat untuk memilih. . e. Koefisien regresi faktor Covition (b4) = 0,201

Nilai positif pada variabel conviction (X4) menunjukan terdapat hubungan searah antara variabel conviction (X4) terhadap variabel minat memilih (Y). Dengan kata lain variabel

conviction (X4) mampu memberikan pengaruh terhadap calon mahasiswa memiliki minat untuk memilih.

f. Koefisien regresi faktor Action (b5) = 0,831

Koefisien regresi linier pada variabel action (X5) menunjukkan nilai positif yang saling mendukung antara variabel action (X5) terhadap variabel minat memilih (Y). kesimpulannya adalah variabel action (X5) membawa dampak maupun pengaruh terhadap minat memilih.

3.4 Uji t

(8)

adalah 0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan maka kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen.

a. Pengujian Pengaruh Variabel Attention Terhadap Minat Memilih

Ho: t hitung < t tabel, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial variable independen (X1) terhadap variable dependen (Y).

Ha: t hitung > t tabel, artinya ada pengaruh yang signifikan secara parsial independen (X1) terhadap variable dependen (Y).

Nilai t hitung pada derajad bebas (df) = 198, diperoleh angka = 3,207 dengan nilai t tabel = 1,97202 yang berarti t hitung > t tabel atau 3,207 > 1,97202 . Sesuai dengan kriteria pengujian Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung > t table. sehingga hipotesis yang menyatakan dugaan ada pengaruh yang signifikan secara parsial independen (X1) terhadap variable dependen (Y).dapat diterima.

b. Pengujian Pengaruh Variabel Interest Terhadap Minat Memilih

Ho: t hitung < t tabel, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial variable independen (X1) terhadap variable dependen(Y).

Ha: t hitung > t tabel, artinya ada pengaruh yang signifikan secara parsial independen (X1) terhadap variable dependen (Y).

Nilai t hitung pada derajad bebas (df) = 198, diperoleh angka = 8,580 dengan nilai t tabel = 1,97202 yang berarti t hitung > t tabel atau 8,580 > 1,97202 . Sesuai dengan kriteria pengujian Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung > t table. sehingga hipotesis yang menyatakan dugaan ada pengaruh yang signifikan secara parsial independen (X1) terhadap variable dependen (Y).dapat diterima.

c. Pengujian Pengaruh Variabel Desire Terhadap Minat Memilih

Ho: t hitung < t tabel, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial variable independen (X1) terhadap variable dependen(Y).

Ha: t hitung > t tabel, artinya ada pengaruh yang signifikan secara parsial independen (X1) terhadap variable dependen (Y).

Nilai t hitung pada derajad bebas (df) = 198, diperoleh angka = 3,898 dengan nilai t tabel = 1,97202 yang berarti t hitung > t tabel atau 3,898 > 1,97202 . Sesuai dengan kriteria pengujian Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung > t table. sehingga hipotesis yang menyatakan dugaan ada pengaruh yang signifikan secara parsial independen (X1) terhadap variable dependen (Y).

d. Pengujian Pengaruh Variabel Conviction Terhadap Minat Memilih

Ho: t hitung < t tabel, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial variable independen (X1) terhadap variable dependen(Y).

Ha: t hitung > t tabel, artinya ada pengaruh yang signifikan secara parsial independen (X1) terhadap variable dependen (Y).

Nilai t hitung pada derajad bebas (df) = 198, diperoleh angka = 1,819 dengan nilai t tabel = 1,97202 yang berarti t hitung < t tabel atau 1,819 < 1,97202 . Sesuai dengan kriteria pengujian Ho diterima dan Ha ditolak jika t hitung > t table. sehingga hipotesis yang menyatakan dugaan tidak ada pengaruh yang signifikan (lemah) secara parsial independen (X1) terhadap variable dependen (Y).

e. Pengujian Pengaruh Variabel Action Terhadap Minat Memilih

(9)

Jatisi, Vol. 1 No. 2 Maret 2015  211

Ha: t hitung > t tabel, artinya ada pengaruh yang signifikan secara parsial independen (X1) terhadap variable dependen (Y).

Nilai t hitung pada derajad bebas (df) = 198, diperoleh angka = 0,224 dengan nilai t tabel = 1,97202 yang berarti t hitung < t tabel atau 0,224 < 1,97202 . Sesuai dengan kriteria pengujian Ho diterima dan Ha ditolak jika t hitung > t table. sehingga hipotesis yang menyatakan dugaan tidak ada pengaruh yang signifikan (lemah )secara parsial independen (X1) terhadap variable dependen (Y)

3.5 Uji f (Anova)

Model regresi dikatakan baik, apabila antara variabel , attention (X1), interest (X2), desire (X3), conviction (X4) dan action (X5) terhadap minat memilih digunakan pengujian dengan uji F. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program SPSS diperoleh nilai yang tersaji pada Tabel 3.

Tabel 3. Uji F ( Anova)

Df F F tabel Sig Beetween Groups 4 23,824 2,39 0,000 Within Groups 495

Total 499

Berdasarkan Tabel 3, dapat dijelaskan bahwa nilai F hitung sebesar 23,824 pada level significance (taraf signifikan) sebesar 5 % diperoleh F tabel sebesar 2,39 sehingga nilai F hitung = 23,824 > dari F tabel = 2,39 atau signifikan sig = 0,000 < 0,05. Dengan demikian model regresi dalam penelitian ini adalah baik, karena variabel bebas, yaitu attention (X1), interest (X2), desire (X3), conviction (X4) dan action (X5) secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat memilih.

3.6 Uji Determinasi R2

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari seluruh variabel independen yang ada dan besarnya pengaruh yang disebabkan oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinan (R²) yang besarnya antara 0 sampai 1 atau 0 ≤ R² ≤ 1.Jika R² mendekati 1 maka varaibel independen berpengaruh terhadap variable dependen dengan sempurna atau terdapat suatu kecocokan yang sempurna (variable independen yang dipakai dapat menerangkan dengan baik variable dependen). Namun jika koefisien determinasi adalah nol (0) berarti variable independen tidak berpengaruh terhadap variable dependen

(10)

Berdasarkan Tabel 4 menunjukan nilai hubungan dan kekuatan antar variabel. Sebagai contoh pada tabel ditas variabel minat memilih dan attention mempunya nilai pearson corelation sebesar 0,456 yang berarti bernilai positif. Dengan demikin hubungan antar variabel searah, dengan jika nilai variabel attention naik makan nilai variabel minat memilih juga akan ikut naik. Besaran nilai pearson corelation antara minat pilih dengan attention adalah 0,456 dan masuk kepada kategori cukup. Dari tabel diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa variabel minat pilih dan attention mempunya hubungan yang cukup dan searah. Bagitu juga dengan variabel yang lain.

3.7 Interpretasi Hasil

Berdasarkan pengujian diatas dapat di interpretasikan sebagai beriku :

a. R Square : 0,653 atau sama denga 65,3% artinya Varabel X1, X2, X3, X4 dan X5 mampu menjelaskan 65,3% perubahan terhadap minat (Y)

b. R sama dengan 0,808 termasuk kedalam derajat kuat hubungan antara variable X1, X2, X3, X4 dan X5 terhadapa Y dengan range 0,2-1.

c. Sig 0,000 α 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima, dengan kata lain ada hubungan antara variable X1, X2, X3, X4 dan X5 terhadap Y.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. visual, konsep warna, konsep tipografhi, konsep grafis, konsep tehnik, konsep 3d dan konsep audio. Dari konsep tersebut diimplementasikan kedalam iklan rekrutmen mahasiswa baru STMIK Potensi Utama sehingga menghasilkan kreatifitas iklan televisi sesuai yang dikonsepkan.

2. Berdasarkan hasil analisi dapat disimpulkan terdapat pengaruh efektifitas Interest, Coviction dan Action terhadap iklan rekrutmen mahasiswa baru, sementara variabel

Attention dan Desire memiliki pengaruh terbalik terhadap minat memilih. Namun secara keseluruhan variabel independen berpengaruh. Hal ini dijelaskan dengan R Square mampu menjelaskan 65,3% dari variabel AIDCA mempengaruhi minat memilih.

5. SARAN

1. Promosi merupakan salah satu variabel perusahaan dalam marketing mix atau bauran pemasaran yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produknya maupun jasa, untuk itu STMIK Potensi Utama sebaiknya berusaha lebih meningkatkan promosi yang disampaikan kepada calon mahasiswa dengan meningkatkan upaya untuk meraih perhatian dari calon mahasiswa baik dengan slogan yang lebih menarik tulisan maupun kalimat yang lebih untuk mempengaruhi.

2. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya menambah variabel lain selain attention, interest, desire,conviction dan action atau dengan menggunakan metode lain yang dapat mempengaruhi minat memilih.

UCAPAN TERIMA KASIH

(11)

Jatisi, Vol. 1 No. 2 Maret 2015  213

DAFTAR PUSTAKA

[1] Alma, B. (2003). Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

[2] Kasali, R. (1995). Manajemen Periklanan. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

[3] Ferdinand, Augusty ,2006, Metode Penelitian Manajemen, Edisi 2, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang

[4] Jefkins, F. (1997). Periklanan. Jakarta: Erlangga.

Gambar

Gambar 1. Skema Pengerjaan Iklan
Gambar 2.  Hasil Rancangan Iklan
Tabel 3. Uji F ( Anova)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini, legislatif maupun eksekutif memandang bahwa penggunaan pendekatan keadilan restoratif hanya merupakan alternatif model penyelesaian perkara pidana

Makalah dalam seminar tentang “Pengaturan dan Akibat Hukum Pengangkatan Anak” (Depok: Auditorium FHUI, 29 November 2006) hal 6.. beberapa generasi keturunan yang menyangkut

koridor/solid (bertujuan agar debu yang berasal dari solid tidak pindah ke ruang pengolahan liquid yang relatif tidak berdebu) 3. Tekanan diruang produksi non-betalaktam &gt;

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 62 prosedur, terdapat 50 model petri net valid yang digunakan untuk clustering dengan complete linkage.. Dari nilai average

*) Penyakit hipertensi dinilai pada penduduk berumur &gt;=18 tahun.. Menurut hasil Riskesdas 2007 untuk propinsi Maluku Utara, prevalensi hi- pertensi paling tinggi terdapat pada

Bila kita mengacu kepada ayat tadi, maka hal pertama yang harus disadari adalah bahwa seluruh apa pun yang dilakukan oleh kita-entah itu rekayasa manajemen dakwah dalam

Kalimat yang digaris bawahi di atas, terdapat kata-kata yang bermakna referensial atau memiliki referen (acuan). Kata ‘ roti’ ‘ roti’ berarti mengacu kepada sebuah

Pada bab ini dipaparkan hasil ujicoba dari penelitian yang telah dilakukan terkait dengan peringkasan multi dokumen berita menggunakan metode pembobotan berdasarkan