PERANCANGAN MEDIA INTERAKTIF FENOMENA KULMINASI MATAHARI
PADA MUSEUM TUGU KHATULISTIWA DI KOTA PONTIANAK
Bakti Yuda Surya Nurdin
Fakultas Desain dan Industri Kreatif, Universitas Esa Unggul, Jakarta Jalan Arjuna Utara, Tomang Tol, Kebon Jeruk, Jakarta Barat – 11510
baktiyudh@gmail.com
Abstract
As the capital of West Kalimantan province, Pontianak has many privileges. One of the privileges possessed by the city of Pontianak is its strategic location because it is located right on the equator and positioned it was founded Equator Monument. Because it is Pontianak until now known as the city of equator. Each year, precisely dated March 21-23 and September a natural phenomenon called the culmination of the sun that makes as if the image around the equator disappears. The phenomenon is caused by the position of the sun just above the equator. To enliven the phenomenon of culmination, the city government of Pontianak itself make it as a tourist attraction by holding the Kulminasi Matahari Festival right in the museum yard of the equator monument. However, the number of tourists who come quite fluctuate. This is because often the festival does not coincide both of school holidays and national holidays. Therefore, it needs an interactive media that can solve the problem. Through an interactive media game Equator Virtual Reality will answer and solve the problem. Through Equator Virtual Reality, visitors will be able to feel the culmination phenomenon whenever and invited to adventure complete the mission in this game. Visitors will learn and know what is the process of cultivation of the sun and various information about the characteristics and culture in the city of Pontianak.
Keywords: Interactive Media, Virtual Reality Equator
Abstrak
Sebagai ibukota provinsi Kalimantan Barat, Kota Pontianak memiliki banyak keistimewaan. Salah satu keisitmewaan yang dimiliki oleh kota Pontianak adalah letaknya yang strategis karena berada tepat di garis khatulistiwa dan diposisi itulah didirikan Tugu Khatulistiwa. Karena hal tersebut Pontianak hingga kini dikenal dengan nama kota khatulistiwa. Tiap tahunnya, tepatnya tanggal 21-23 Maret dan September terjadi sebuah fenomena alam yang bernama kulminasi matahari yang membuat seolah bayangan yang ada disekitar garis khatulistiwa itu menghilang. Fenomena tersebut disebabkan karena posisi matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa. Untuk memeriahkan fenomena kulminasi tersebut, pemerintah kota Pontianak sendiri menjadikannya sebagai objek wisata dengan mengadakan Festival Kulminasi Matahari tepat di halaman museum tugu Khatulistiwa. Akan tetapi jumlah wisatawan yang datang cukup fluktuatif. Hal ini dikarenakan seringkali festival tersebut tidak bertepatan dengan hari libur sekolah maupun libur nasional. Oleh karena itu, diperlukan suatu media interaktif yang dapat mengatasi masalah tersebut. Melalui media interaktif berupa permainan Equator Virtual Reality akan menjawab dan menyelesaikan masalah tersebut. Lewat Equator Virtual Reality, para pengunjung akan dapat merasakan fenomena kulminasi kapanpun dan diajak untuk berpetualang menyelesaikan misi yang ada di dalam permainan ini. Pengunjung akan belajar dan mengetahui apa itu proses kulminasi matahari dan berbagai macam informasi tentang ciri khas serta kebudayaan di kota Pontianak
Kata Kunci: Media Interaktif, Virtual Reality, Equator.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang terletak secara strategis karena secara geografi Indonesia terletak diantara benua yaitu asia dan asutralia serta dua samudera yaitu samudera hindia dan samudera pasifik.
Pariwisata di Indonesia sendiri sudah menjadi topik lama dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi dan devisa negara. Sektor pariwisata sendiri tidak hanya menambah devisi negara, maupun daerah asal tapi jauh dari itu dengan adanya pertumbuhan di sektor pariwisata, maka dapat membantu peningkatan taraf hidup dan perekonomian masyarakat lokal di daerah wisata tersebut. Hal itu dapat terjadi bila pertumbuhan sektor wisata di daerah tersebut terus tumbuh dan berkembang.
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak potensi di sektor pariwisata yang tersebar dari Sabang hingga Marauke yang berupa hamparan alam, keragaman budaya, kuliner hingga kearifan lokal masyarakatnya eksotik dan autentik. Namun dari sekian banyak potensi wisata mungkin hanya beberapa daerah saja yang sudah dikenal luas baik oleh turis mancanegara maupun turis domestik. Sebut saja Bali, Jogjakarta, Raja Ampat, Bunaken, dan Lombok. Hampir dari yang penulis sebutkan tadi didominasi oleh wisata bentang alam berupa pantai, padahal masih banyak potensi lain yang dapat di gali, salah satunya wisata budaya dan astronomi berupa acara kulminasi matahari berada di kota Pontianak.
Pontianak dengan segala pontensinya khususnya pada tugu khatulistiwa memiliki salah satu pristiwa penting dan menakjubkan di sekitar Tugu Khatulistiwa. Peristiwa itu adalah hari kulminasi matahari. Kulminasi matahari adalah fenomena alam ketika matahari tepat berada pada garis khatulistiwa. Pada saat itu posisi matahari akan tepat berada diatas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda dipermukaan bumi. Pada peristiwa kulminasi tersebut, bayangan tugu akan menghilang beberapa detik saat di terpa sinar matahari. Demikian juga dengan bayangan benda-benda di sekitar tugu khatulistiwa. Peristiwa titik kulminasi matahari sendiri terjadi setahun dua kali, yakni antara tanggal 23 Maret dan 21-23 September. Peristiwa alam ini menjadi event tahunan di kota Pontianak yang menarik kedatangan wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Festival kulmunasi matahari ini dikemas oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak menjadi acara Pesona Kulmunasi Matahari. Pada saat acara terjadinya fenomena Kulminasi, terjadi keunikan lain selain hilangnya bayangan, keunikan tersebut adalah berdiri tegaknya telur yang diletakan di titik pusat khatulistiwa.
Festival kulminasi sendiri walaupun sudah dijadikan sebagai event rutin tahunan, namun jumlah wisatawan yang datang sangat fluktuatif dan cenderung sedikit. Hal ini terjadi karena beberapa faktor yang diantaranya adalah waktu pelaksanaan acara yang tidak bertepatan dengan hari libur nasional serta kurangnya inovasi dan promosi yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Dari dua faktor tersebut yang sulit untuk diubah adalah waktu pelaksanaan festival kulminasi tersebut, hal ini karena hanya kulminasi adalah
sebuah fenomena alam yang terjadi diwaktu tertentu dan tidak dapat diubah sesuai kemauan manusia.
Maka dari itu penulis sebagai mahasiswa program studi Desain Komunikasi Visual merasa perlu untuk membuat sebuah media interaktif sebagai jembatan informasi yang mengkomunikasikan peristiwa kulminasi tersebut yang dapat dinikmati kapanpun selama berada di Museum Tugu Khatulistiwa. Jembatan Komunikasi yang penulis maksud disini berupa Virtual Reality yang membahas tentang peristiwa kulminasi matahari, khususnya disekitar tugu Khatulistiwa. Secara khusus, media interaktif ini ditujukan untuk wisatawan domestik khususnya yang berada di luar kota Pontianak dan wisatawan mancanegara yang ingin merasakan dan mempelajari tentang fenomena kulminasi matahari tanapa harus menunggu waktu alami terjadinya fenomena alam tersebut.
TUJUAN PERANCANGAN
Tujuan yang penulis inginkan dari diadakannya tugas akhir ini dari topik permasalah yang penulis hadapi antara lain :
1. Membuat sebuah media interaktif guna
memperkenalkan proses dari kulminasi matahari secara aktratif dan menarik.
2. Sebagai syarat kelulusan demi mendapatkan gelar strata-1 program studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Desain dan Industri Kreatif di Universitas Esa Unggul Jakarta.
METODE PENELITIAN
Dalam merancang media interaktif ini, penulis mengumpulkan bahan bukti serta informasi dengan cara : 1. Studi kepustakaan
Penulis menggunakan bebrapa buku litelatur yang berkaitan dengan topik yang dibahas.
2. Penelitian lapangan
Penelitian lapangan yang penulis lakukan. Meliputi observasi lapangan dan melakuakan wawancara terhadap Bapak Kasnawi selaku penanggung jawab Museum Tugu Khatulistiwa.
MEDIA INTERAKTIF
Media interaktif biasanya mengacu pada produk dan layanan digital pada sistem berbasis computer yang merespon tindakan pengguna dengan menyajikan konten seperti teks, gambar bergerak, animasi, video, audio dan video game. Media interatif sendiri merupakan metode komunikasi dimana output dari media bersal dari masukan pengguna. Media interaktif yang bekerja dengan pengguna menambahkan interaksi dan membawa fitu-fitur menarik untuk sistem untuk kenikmatan yang lebih baik.
Virtual reality merupakan suatu teknologi yang memungkinkan penggunannya merasa berada di dalam dunia virtual (maya) dan penggunanya dapat berinteraksi dengan lingkungan virtual yang disimulasikan oleh computer, sehingga membuat pengguna seolah-olah terlibat secara fisik maupun psikologis.
IDENTIFIKASI DATA
Identifikasi dari data perusahaan samgat diperlukan guna mengetahui informasi dan produk yang akan dibuatkan media interaktifnya. Berikut identifikasi yang telah penulis rangkum,
DATA PERUSAHAAN
Data perusahaan merupakan sebuah data yang berasal dari perusahaan yang akan dikaji. Data tersebut meliputi nama perusahaan, dan sejarah.
Nama Perusahaan
Museum Tugu Khatulistiwa.
Sejarah Perusahaan
Museum Tugu Khatulistiwa terletak di sisi jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara. Sekitar 30 menit dari pusat kota, ke arah kota Mempawah. Tugu Khatulistiwa dibangun sebagai petanda bahwa kota Pontianak berdiri tepat di garis khatulistiwa.
Tugu khatulistiwa selain difungsikan sebagai sebuah monumen kota, tugu ini juga berfungsi sebagai museum Tugu Khatulistiwa yang terletak didalamanya. Adapun ini yang ada di dalam ruangan museum tugu khatulistiwa ini adalah sejarah-sejarah tentang khatulistiwa khususnya sejarah pembangunan yang masih tersimpan rapi didalam ruangan museum ini.
Dalam catatan tersebut disebutkan bahwa : Berdasarkan catatan yang diperoleh pada tahun 1941 dari V. en. W oleh Opzichter Wiese dikutip dari Bidjdragen tot de geogprahie dari Chef Van den topographischen dienst n Nederlandschindie : Den 31 sten Maart 1928 telah datang di Pontianak satu ekspedisi Internasional yang dipimpin oleh seorang ahli Geografi berkebangsaan Belanda untuk menentukan titik/tonggak garis equator di Kota Pontianak dengan kontruksi sebagai berikut :
a)Tugu Pertama dibangun tahun 1928 berbentuk tonggak dengan anak panah.
b)Tahun 1930 disempurnakan berbentuk tonggak dengan lingkaran dan anak panah.
c)Tahun 1938 dibangun kembali dengan penyempurnaan oleh opziter/architech Silaban. Tugu asli tersebut dapat dilihat dibagian dalam.
d)Tahun 1990, kembali Tugu Khatulistiwa tersebut direnovasi dengan pembuatan kubah untuk melindungi tugu asli serta pembuatan duplikat tugu dengan ukuran lima
kali lebih besar dari tugu aslinya. Peresmiannya pada tanggal 21 September 1991.
Kemudian pada tahun 2005 pada bulan maret, posisi Tugu Khatulistiwa di koreksi kembali oleh tim dari BPPT yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota Pontianak secara satelit, ternyata terdapat perbedaan lebih kurang 117m dari posisi asli kearah selatan khatulistiwa. Perbedaan itu dikarenakan faktor akurasi alat dan cara yang digunakan pada waktu dulu dan sekarang. Menurut ahli Geologi, Bumi itu mengalami pergeseran secara alami sebanyak lebih kurang 1mm, apalagi kalau terjadi gempa akan semakin besar pergeserannya.
Jasa yang Ditawarkan
Museum Tugu Khatulistiwa menyediakan koleksi dan informasi tentang proses kulminasi matahari.
Positioning
Satu-satunya tugu yang berdiri di atas garis khatulistiwa dan letaknya di pusat kota.
Target Audience
Semua usia khususnya 10 – 45 tahun, berpendidikan diatas sekolah menengah atas
Foto Lokasi
Gambar 2. Salah satu koleksi museum Sumber : Bakti Yuda, 2017
Gambar 3. Souvernir yang dikelola secara pribadi Sumber : Bakti Yuda, 2017
PEMBAHASAN
Pada bagian ini penulis akan membahas tentang konsep serta strategi dalam merancang media interaktif dari fenomena kulminasi matahari di Museum Tugu Khatulistiwa. Adapun hal tersebut penulis bagi menjadi,
KONSEP PERANCANGAN
Konsep media interaktif dari proyek tugas akhir “Fenomena Kulminasi Matahari pada Museum Tugu Khatulistiwa di Kota Pontianak” ini berbentuk permainan virtual reality (VR) yang akan membuat para pengunjung Museum Khaltulisitwa dapat menikmati dan merasakan proses terjadinya fenomena kulminasi matahari kapanpun tanpa harus menunggu bulan-bulan tertentuk saat terjadinya fenomena kulminasi matahari. Perancangan Media Interaktif “Fenomena Kulminasi Matahari pada Museum Tugu Khatulistiwa di Kota Pontianak” ini akan merangkum semua informasi yang ada tentang proses kulminasi matahari beserta sebab dan akibat dari terjadinya proses kulminasi matahari tersebut.
Untuk lebih jelasnya mengenani penyusunan konsep media bagi Perancangan Media Interaktif Fenomena Kulminasi Matahari pada Museum Tugu Khatulistiwa di Kota Pontianak ini terbagi menjadi tiga tahap pemikiran, yaitu tujuan media. Strategi media dan pemilihan media.
Tujuan Media
Dalam proyek tugas akhir yang penulis kerjakan ini, tujuan dari Perancangan Media Interaktif Fenomena Kulminasi Matahari pada Museum Tugu Khatulistiwa di Kota Pontianak ini bertujuan untuk memberikan pengalaman baik itu visual maupun aktifas dari pengunjung Museum Khaltulitiwa. Jadi para pengunjung dapat menikmati dan merasakan secara langsung proses kulminasi melalui dunia maya (virtual) tapa harus
menunggu waktu-waktu alamiahnya pada bulan mei dan september.
Strategi Media
Dalam perancangan Media Interaktif Fenomena Kulminasi Matahari pada Museum Tugu Khatulistiwa di Kota Pontianak ini, penulis menggunakan media interaktif berbentuk virtual reality sebagai output utama dalam pengerjaan proyek tugas akhir ini. Adapaun strategi utama yang dipakai penulis antara lain sebagai berikut :
1. Penulis membuat proyek Tugas Akhir ini menggunakan ouput virtual reality (VR) yang dikemas dengan bentuk
permainan sehingga mudah dipahami dan
menyenangkan.
2. Informasi yang detail dan aktual tetang proses fenomena kulminasi matahari di kemas dengan cara yang sederhana dan tidak hanya menggunakan grafis yang menarik tapi juga dibuat seinteraktif terhadap panca indra. Hal ini dilakukan agar para pengunjung dapat merasakan senyata mungkin proses terjandinya kulminasi matahari.
Selain itu, strategi media pendukung yang dipakai penulis adalah sebagai berikut :
1. Membuat media promosi yang tepat agar masyarakat dapat mengetahui informasi tentang produk yang akan dijual.
2. Merancang media promosi di berbagai media baik itu media cetak maupun media audio visual.
3. Menempatkan media promosi tersebut di tempatkan ke tempat-tempat atau media yang sering dilihat atau didatangi oleh target audience penulis. Seperti contohnya pada media cetak penulis akan menggunakan iklan majalah salah satunya adalah majalah di maskapai pernerbangan. Hal ini dikarenakan para pengguna maskapai penerbangan hampir dipastikan akan membaca majalah tersebut dan mereka sesuai dengan target market penulis.
DESAIN DAN APLIKASI
Setelah merancang strategi, tahap selanjutnya adalah melakukan eksekusi desain dan mengaplikasikannya. Adapun yang akan dibahas pada bagian ini antara lain :
MEDIA UTAMA
Media utama dalam proyek tugas akhir dari Perancangan Media Interaktif Fenomena Kulminasi Matahari pada Museum Tugu Khatulistiwa di Kota Pontianak ini berupa permainan virtual reality. Adapun kelengkapannya sebagai berikut:
Permainan Virtual Reality
Genre : Roleplaying Game (RPG), Edukasi Plaform : Android (gyroscope), Windows
Rating : Semua Usia
Software Engine : Unity 3D
Permainan Equator Virtual Reality adalah subuah permainan virtual reality yang bergenre RPG edukasi yang mengajak para pemainnya untuk mengenali serta merasakan fenomena kulminasi matahari tanpa harus menunggu proses alaminya terjadi. Selain itu pemain dapat mempelajari proses dan sebab akibat adanya fenomena kulminasi rigan dan menyenangkan.
Disini pemain akan diberi misi untuk mencari penyebab hilangnya bayangan di dunia virtual Equator dan pemain harus berkeliling untuk menyelesaikannya. Didalam perjalanan dalam penyelesainnya, para pemain akan mendapatakan informasi tentang keunikan budaya yang ada di kota Pontianak.Konsep media interaktif dari proyek tugas akhir “Fenomena Kulminasi Matahari pada Museum Tugu Khatulistiwa
Gambar 4. Equator Virtual Reality Sumber : Bakti Yuda, 2017
Logo
Dalam proyek tugas akhir dari Perancangan Media Interaktif Fenomena Kulminasi Matahari pada Museum Tugu Khatulistiwa di Kota Pontianak ini penulis mendesain dua buah logo. Logo pertama adalah logo dari coporate yang dibawahi oleh museum Tugu Khatulistiwa Pontianak dan logo dari permainan virtual reality itu sendiri.
Gambar 5. Logo Equator Studio Game Sumber : Bakti Yuda, 2017
Gambar 6. Logo Permainan Equator Virtual Reality Sumber : Bakti Yuda, 2017
Judul yang ditetapkan untuk media interaktif ini sendiri adalah “Equator Virtual Reality”. Sedangkan slogan dari permainan ini adalah “ Permainan Virtual Reality. Pengambilan nama Equator sendiri merupakan nama lain dari Khatulistiwa dan, logo dan slogan ini diterapkan pada setiap media turunannya.
MEDIA PROMOSI
Guna keberhasilan penyampaian topik utama agar tepat dan cepat, maka dibutuhkan media penunjang sebagai media promosi. Adapun kelengkapannya sebagai berikut :
Poster
Poster merupakan media publikasi yang terdiri atas tulisan, gambar ataupun kombinasi antar keduanya dengan tujuan memberikan informasi kepada khalayak ramai. Poster dari permainan Equator Virtual Reality ini akan diletakan di lounge bandara Supadio Pontianak.
Gambar 7. Poster Equator Virtual Reality Sumber : Bakti Yuda, 2017
X-Banner
konstruksi penyangga berbentuk “X” sehingga banner bisa berdiri sendiri. Konsep desain x-banner dari Equator Virtual Reality ini sendiri didominasi warna hitam. Untuk lokasi penempatan dari media ini sendiri di Bandara Supadio dan Museum Tugu Khatulistiwa.
Gambar 8. X-Banner Equator Virtual Reality Sumber : Bakti Yuda, 2017
Brosur Trifold
Brosur adalah suatu alat untuk promosi baranga ataupun jasa, yang terbuat dari kertas yang dimana di dalamnya terdapat sejumlah informasi dan juga penawaran mengenai jasa atau produk tersebut. Brosur permainan Equator VR ini sendiri masih didominasi warna hitam.
Gambar 9. Brosur Equator Virtual Reality Sumber : Bakti Yuda, 2017
Iklan Majalah
Iklan majah dari permainan Equator Virtual Reality ini ditempatkan pada majalah maskapai (inflight magazine).
Pemilihan maskapai disebabkan karena kesamaan berhavior atas segmentasi audience yang akan dicapai. Selain itu kemungkinan audience untuk melihat pada media ini seitar 85 %.
Gambar 10. Iklan Majalah Equator Virtual Reality Sumber : Bakti Yuda, 2017
Billboard
Billboard adalah bentuk promosi iklan luar ruang (outdoor advertising) dan memiliki ukuran yang cukup besar. Dalam arti yang sebenarnya billboard adalah bentuk poster dengan ukuran yang cukup besar dan diletakkan tinggi di tempat tertentu yang ramai dilalui orang.
Gambar 11. Billboard Equator Virtual Reality Sumber : Bakti Yuda, 2017
Company Profile (Website)
dijangkau oleh semua kalangan. Dalam website ini calon audience dapat mengetahui informasi terbaru tentang perkembangan permainan Equator Virtual Reality.
Gambar 12. Company Profile Equator Virtual Reality Sumber : Bakti Yuda, 2017
Kartu Nama
Kartu Nama adalah sebuah kartu yang menyampaikan informasi tentang sebuah perusahaan ataupun individu yang disampaikan hanya sebagai pengingat dalam sebuah perkenalan formal.
Gambar 13. Kartu Nama Equator Virtual Reality Sumber : Bakti Yuda, 2017
Sticker Promosi
Stiker merupakan sebuah media promosi yang cukup populer bagi konsumen dari segala macam usia dan sangat efektif untuk memperluas jangkauan pasar. Pembagian stiker promosi dari Equator Virtual Reality ini sendiri akan dilakukan pada saat acara grand launching.
Gambar 14. Sticker Equator Virtual Reality Sumber : Bakti Yuda, 2017
MERCHANDISE
Merchandise adalah Segala bentuk produk yang ditujukan sebagai hadiah. Dalam hal ini merchandise diberikan secara cuma-cuma kepada orang yang telah mengikuti atau melaksanakan kegiatan yang diwajibkan oleh produsen produk tersebut. Adapun merchandise pada proyek tugas akhir penulis sebagai berikut :
VR Cardboard
Agar permainan Equator Virtual Reality dapat diperbarui dan dimaintance dengan baik secara berkala, maka diperlukan sumber dana yang dapat menanggunya. Salah satu sumber dana ini berasal dari Virtual Reality Carboard yang dijual sebagai alternatif jika pengunjung ingin mencoba langsung permainan Equator Virtual Reality di perangkat genggamnya masing-masing.
Gambar 15. Virtual Reality Cardboard Sumber : Bakti Yuda, 2017
Totebag Kalender
kalendar pada totebag karena selain agar dapat terus digunakan juga memikirkan konsep go green.
Gambar 16. Totebag Kalender Equator Virtual Reality Sumber : Bakti Yuda, 2017
Kaos Fullprints
Selain virtual reality cardboard, pemasukan dari Museum Tugu Khatulistiwa juga dapat diambil dari penjualan merchandise kaos. Pemilihan kaos karena memikirkan long term promotion yang dihasilkan selama kaos itu masih di kenakan. Pengunjung dan pemaian Equator Virtual Reality dapat membelinya langsung di lokasi.
Gambar 17. Kaos Equator Virtual Reality Sumber : Bakti Yuda, 2017
KESIMPULAN
Kota Pontianak merupakan sebuah ibukota Kalimantan Barat. Disana terdapat sebuah keunikan dunia berupa monumen tugu Khatulistiwa, yang menjadi tanda titik nol dunia. Keunikan ini ditambah dengan adanya fenomena kulminasi yang terjadi dua periode dalam satu tahun. Periode terjadinya kulminasi terjadi pada tanggal 21-23 maret dan 21-23 september, dan disaat yang bersamaan pemerintah kota Pontianak selalu mengadakan sebuah Festival Pesona Kulminasi di halaman Museum Tugu Khatulistiwa. Akan tetapi, jumlah yang pengunjung yang datang cenderung fluktuatif dan sedikit dikarenakan tidak bertepatannya dengan hari libur, oleh sebab itu dibutuhkan sebuah trobosan guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
Salah satu upaya dalam mencapai sasaran tersebut adalah menghadirkan fenomena kulminasi agar dapat dinikmati kapanpun tanpa harus menunggu waktu alami terjadinya. Hal ini dapat dicapai dengan adanya sebuah media interaktif dalam bentuk output permainan virtual reality dengan nama Equator Virtual Reality. Dengan adanya Equator Virtual Reality, penulis dapat menghadirkan fenomena kulminasi matahari kapanpun. Selain itu dengan adanya permainan ini dapat membuat para pengunjung museum tugu Khatulistiwa merasakan fenomena kulminasi matahari dan dapat belajar tentang proses terjadinya. Didalam permainan Equator Virtual Reality ini juga penulis memasukan informasi tentang ciri khas kebudayaan yang dapat pemain peroleh sembari menyelesaikan misi yang ada di permainan ini.
Dengan adanya konsep yang terencana dengan baik, tidak menutup kemungkinan permainan Equator Virtual Reality dapat dikenal luas bahkan berpotensi menjadi museum dengan permainan virtual reality pertama di Indonesia. Selain itu apabila dikelola dengan baik dan professional maka bukan tidak mungkin wahana permainan Equator Virtual Reality ini dapat menjadi wisata andalan di kota Pontianak.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Lia dan Kirana Natalia. 2013. Desain Komunikasi Visual Dasar-Dasar Panduan untuk Pemula. Bandung: Penerbit Nuansa Cendikia.
Doran, John P. 2015. Unity 5.x Game Development Blueprints. Birmingham-Mumbai: Pact Publisher.
dZ, Ahmad Asma. 2010. Pontianak Equator Monument. Pontianak.
Linowes, Jonathan. 2015. Unity Virtual Reality Projects. Birmingham-Mumbai: Pact Publisher.
Rustan, Surianto. 2008. Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama .
__________. 2011. Huruf Font Tipografi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
__________. 2013. Mendesain Logo. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Thorn, Alan. 2015. Unity Animation Essentials. Birmingham-Mumbai: Pact Publisher.
Safanayong, Yongky. 2006. Desain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta: Arte Intermedia.
Sapio, Francesco. 2015. Unity UI Cookbook. Birmingham-Mumbai: Pact Publisher
Szczesnik, Maciej. 2016. Unity 5.x Animation Cookbook. Birmingham-Mumbai: Pact Publisher