• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INVESTASI PT ADEI PLANTATION DA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH INVESTASI PT ADEI PLANTATION DA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penelitian ini akan menjelaskan tentang pengaruh investasi industri perkebunan

sawit asal Malaysia yaitu Kuala Lumpur Kepong Berhad melalui penanaman modal

langsung (Foreign Direct Investment) terhadap PT Adei Plantation dan Industri di Provinsi Riau (2008-2010). Indonesia adalah negara terbesar pertama dalam hal

penghasil Crude Palm Oil (minyak kelapa sawit mentah) mengungguli Malaysia,

Riau adalah salah satu provinsi penghasil Crude Palm Oil tersebut.1 Kelapa sawit

merupakan salah satu komoditas yang penting dan strategis di daerah Riau karena

peranannya yang cukup besar dalam mendorong perekonomian rakyat, terutama bagi

petani perkebunan.

Hal ini cukup beralasan karena daerah Riau memang cocok dan potensial untuk

pembangunan pertanian perkebunan. Dengan luas mencapai 1.6 juta hektar nilai

investasinya mencapai Rp 61 triliun. Sementara untuk investasi pabrik kelapa sawit

(PKS) senilai Rp 11 triliun dengan jumlah 132 PKS. Perkebunan kelapa sawit

terdapat sekitar 322.601 kepala keluarga petani. Sementara produksi CPO setiap

tahun berkisar 5.580.004 ton. Pada akhir tahun 2008, maka pada saat ini daerah Riau

mempunyai kebun kelapa sawit terluas di Indonesia. Untuk masa-masa akan datang

(2)

luas areal kelapa sawit akan terus berkembang, karena tingginya animo masyarakat

terhadap perkebunan kelapa sawit. perkebunan kelapa sawit .2

Provinsi ini terletak di tengah pulau Sumatra bagian timur. Kebun kelapa

sawit tertua di Indonesia dimiliki oleh provinsi Riau, data pada tahun 2008

menyatakan bahwa luas kebun kelapa sawit di provinsi Riau mencapai 1.611.382 ha,

semuanya tersebar di semua kabupaten dan kota daerah provinsi Riau3. Hal ini

menunjukkan bahwa kelapa sawit merupakan tanaman primadona bagi masyarakat di

provinsi ini, baik masyarakat pedesaan maupun perkotaan. buah kelapa sawit yang

telah di panen akan langsung diolah oleh perusahaan menjadi minyak kelapa sawit

mentah atau yang sering disebut dengan Crude Palm Oil (CPO). Selain mengolah

buah hasil panen dari perkebunan milik perusahaan, perusahaan kelapa sawit juga

membeli buah sawit dari para petani sekitarnya.

Provinsi Riau adalah salah satu tujuan investasi Kuala Lumpur Kepong

Berhad Melalui PT Adei Plantation dan Industri. Hal ini dikarenakan geografis Riau

yang sangat menguntungkan. Di Provinsi Riau Berdasarkan data Dinas Perkebunan

Riau, perusahaan perkebunan PT Adei Plantation dan Industri yang beroperasi di

Riau Antara lain adalah PT Adei Plantations di daerah Mandau Bengkalis ada

memiliki investasi 9000 hektar kebun sawit, di Pelalawan PT Adei Plantation

memiliki kebun sawit seluas 12 ribu hektar. Di daerah Kampar PT Adei Plantation

(3)

memiliki 6000 hektar kebun sawit sawit. Dari berbagai daerah investasi perkebunan

sawit di Riau, PT Adei Plantation memiliki investasi sebesar 115.615.976 Dolar

Amerika di Riau.4 Tenaga kerja asal Malaysia kantor PT Adei Plantation dan Industri

di Pekanbaru hanya berjumlah 3 orang5, di Kabupaten Palalawan sebanyak 7 orang6

dan 60 puluh orang lainya bekerja di berbagai investasi investor milik Malaysia

termasuk di kantor konsulat Malaysia di Pekanbaru. Perkembangan investasi asing di

daerah Riau sampai saat ini cukup menggembirakan, namun tingkat pendapatan

masyarakat belum seperti yang diharapkan. Karena itu Pemerintah Daerah Riau

mencanangkan sasaran pembangunan Daerah Riau harus mengacu kepada

pembangunan ekonomi berbasiskan kerakyatan Pembangunan ekonomi kerakyatan

difokuskan kepada pemberdayaan petani terutama di pedesaan7.

1.2 Rumusan Masalah

Pertumbuhan investasi perkebunan sawit Malaysia di Riau berkembang pesat.

Saat ini perkebunan bisnis kelapa sawit Malaysia di Indonesia khususnya di wilayah

Riau memiliki aset paling banyak adalah PT Adei Plantation dan Industri8. Hal ini di

4 Investor Malaysia Miliki 178 Ribu Hektar Kebun Sawit di Riau. http

http://www.riauterkini.com/sosial.php?arr=25577 diakses hari kamis 20 oktober 2011 pukul 9.16 wib 5 Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kota Pekanbaru

6 Tenaga kerja Asing di Pelalawan tidak Melapor,

http://pekanbaru-bicara.blogspot.com/2009/10/tenaga-kerja-asing-di-pelalawan-tidak.html diakses pada hari senin 30 Oktober 2011

7 Pemda Propinsi Riau., 2000, Rencana Strategi Pembangunan Daerah Riau,Kantor Pembangunan Masyarakat Desa, Pekanbaru.

8 Annual Report 2010, Perusahaan Kuala Lumpur Kepong Berhad, Bursa Malaysia search%3Fq %3DBursa%2BMalaysia%26hl%3Did%26biw%3D1006%26bih%3D468%26prmd

(4)

dukung oleh keberadaan provinsi Riau yang strategis di antara Malaysia dan

Singapura. Melihat permasalahan tersebut penulis mengajukan rumusan masalah

melalui pertanyaan penelitian, Bagaimana pengaruh investasi Kuala Lumpur Kepong Berhad Melalui PT Adei Plantation dan Industri terhadap pertumbuhan perekonomian Riau?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang lebih luas pada

pembaca khususnya pada mahasiswa mngenai pengaruh penanaman modal

langsung PT Adei Plantation dan Industri, sebuah perusahaan asal

kewarganegaraan Malaysia di Provinsi Riau. Tujuan penelitian ini dapat di

uraikan sebagai berikut :

1. Menjelaskan pengaruh investasi Kuala Lumpur Kepong Berhad melalui

PT Adei Plantation dan Industri terhadap pertumbuhan perekonomian

masyarakat Riau.

2. Menjelaskan faktor-faktor pendorong Kuala Lumpur Kepong Berhad

berinvestasi di Provinsi Riau.

(5)

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi tambahan referensi bagi pembaca

dan berguna bagi perluasan ilmu pengetahuan, serta dapat menjadi sumber

bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian yang terkait terutama bagi

mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Riau.

1.4 Kerangka Teori

Konsep FDI dalam Perekonomian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan Teori yang relepan dengan

masalah pembahasan. Penulis menggunakan Konsep Foreign Direct Investment

(FDI). Menurut Krugman (1991) yang dimaksud dengan FDI adalah arus modal

internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas

perusahaannya di negara lain. Oleh karena itu tidak hanya terjadi pemindahan sumber

daya, tetapi juga terjadi pemberlakuan kontrol terhadap perusahaan di luar negeri.

Organization Location and Internalization (OLI) Framework

Pendekatan “The OLI Framework” dikemukakan oleh Dunning (1977, 1981, 1988) mengembangkan suatu pendekatan eklektik dengan memadukan 3 (tiga) teori

utama PMA (FDI), yaitu: Teori Organisasi Industrial, Teori Internalisasi, dan Teori

Lokasi. Terdapat 3 (tiga) kondisi yang harus dipenuhi jika suatu perusahaan

melakukan Penanaman Modal Asing, yaitu: (1) perusahaan harus memiliki beberapa

(6)

menguntungkan dengan memanfaatkan sendiri keunggulan-keunggulan tersebut

daripada menjual atau meyewakan ke perusahaan lain; dan (3) harus lebih

menguntungkan dengan menggunakan keunggulan tersebut dalam kombinasi dengan

paling tidak beberapa input (faktor) yang berlokasi di luar negeri. The OLI Framework yang dikemukakan oleh Dunning diatas memiliki beberapa kelemahan antara lain tidak dapat menjelaskan lebih jauh eksistensi perusahaan asing (MNCs),

khususnya mengenai perkembangannya terhadap FDI. Oleh karenanya dibutuhkan

model empirik yang dapat mendukung argumen ini dengan membandingkan data

dengan teori yang ada.

Perkembangan perekonomian secara global secara tidak langsung

mempengaruhi pemahaman kita tentang apa dan bagaimana FDI serta variabel apa

yang mempengaruhinya. Hal ini didasarkan bahwa dinamisasi perekonomian akan

tetap berjalan seiring dengan perkembangan yang ada. Teori FDI, berdasarkan studi

empiris yang pernah dilakukan di beberapa negara telah memunculkan beberapa

pendekatan baru dalam memahami FDI.

Perkembangan FDI

Perusahaan-perusahaan asing ikut berperan dalam mendorong perkembangan

Perkembangan perekonomian global sebagai dampak dari liberalisasi, privatisasi,

inovasi dan teknologi, penurunan biaya transportasi, telekomunikasi, mobilitas modal

(7)

di dunia. Strategi pembangunan ekonomi yang menekankan pada pembangunan

sektor industri menjadi pilihan Indonesia untuk mengejar ketertinggalan. Perubahan

sumber devisa dan sumber pertumbuhan ekonomi nasional dari sektor ekstraktif ke

sektor industri manufaktur telah mendorong terjadinya perubahan struktur industri

nasional. Arah kebijakan industrialisasi nasional juga mengalami perubahan,

meskipun awalnya dimaksudkan merombak struktur ekonomi yang timpang dan

condong pada corak agraris. penemuan ini akan memberikan dampak yang lebih

luas dalam mengkaji hubungan antara perdagangan luar negeri, FDI, pembangunan

dan pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya akan dapat diketahui faktor-faktor apa

saja yang akan mempengaruhi FDI. Feldstein (2000) meyakini bahwa sebagai salah

satu jenis aliran modal bebas, FDI memiliki beberapa keuntungan. Pertama, aliran modal tersebut mengurangi risiko dari kepemilikan modal dengan melakukan

devesifikasi melalu investasi. Kedua, integrasi global pasar modal dapat memberikan

spread terbaik dalam pembentukan corporate governance, accounting rules, dan legalitas. Ketiga, mobilitas modal secara global membatasi kemampuan pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang salah. Disamping keuntungan tersebut diatas,

negara penerima (host country) akan menerima keuntungan antara lain seperti yang diungkapkan oleh Razin dan Sadka (1999):

(8)

businesses, which contributes to human capital development in the host country. Profit generated by FDI contribute to corporate tax revenues in the host country”.

Argumen di atas memperkuat pandangan ekonom Krugman (1998) yang

menyebutkan bahwa FDI tidak hanya mencakup transfer kepemilikan dari dalam

negeri menjadi kepemilikan asing, melainkan juga mekanisme yang memungkinkan

investor asing untuk mempelajari manajemen dan kontrol dari perusahaan dalam

negeri, khususnya dalam corporate governance mechanism.

1.5 Hipotesis

Jawaban sementara yang penulis rumuskan pada penelitian ini mengacu pada

kerangka teori yang penulis ajukan berdasarkan analisi sementara bahwa “Pengaruh Investasi Kuala Lumpur Kepong Berhad Melalui PT Adei Plantation terhadap Pertumbuhan Ekonomi Riau adalah peningkatan tenaga kerja dan devisa pemerintah provinsi Riau. Penulis merumuskan dua Variabel yang di perlukan untuk memahami permasalahan ini, yaitu variabel Independen dan variabel

Dependen.

1.5.1 Variabel Independen

Varibel Independenya adalah “PT Adei Plantation mengembangkan investasi perkebunan sawit di Riau” dengan indikator-indikator adalah :

1. PT Adei Plantation merupkan group perusahaan Perusahaan raksasa asal

(9)

2. PT Adei Plantation beroperasi di Provinsi Riau dimulai pada tahun 1998.

3. Pada Tahun 2010 Luas Investasi perkebunan sawit PT Adei Plantation di

Riau adalah 27.760 hektar tersebar di kabupaten Bengkalis, Pelalawan dan

Kampar.

1.5.2 Variabel Dependen

Variabel Dependen dari Penelitian ini adalah “Investasi perkebunan sawit PT Adei Plantation berpengaruh terhadap Peningkatan Tenaga Kerja dan Devisa Pemerintah Provinsi Riau”. Dengan Indikator-indikator sebagai berikut :

1. PT Adei Plantation membutuhkan tenaga kerja langsung (tidak termasuk

skilledlabour) dan tenaga teknis perkebunan dalam pengelolaannya.

2. Tenaga kerja asal Malaysia kantor PT Adei Plantation dan Industri di

Pekanbaru hanya berjumlah 3 orang, di perkebunan di Kabupaten Palalawan

sebanyak 7 orang dan 60 puluh orang lainya bekerja di berbagai investasi

investor milik Malaysia termasuk di kantor konsulat Malaysia di Pekanbaru.

1.6 Defenisi Konsepsional

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa konsep yang relevan.

konsep-konsep ini akan mendukung upaya dalam menjelaskan masalah yang di teliti.

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses perubahan kondisi

perekonomian suatu negara atau daerah secara berkesinambungan menuju keadaan

(10)

sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan

dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi

merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.

Menurut Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2011

Tentang Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia. Perkebunan

kelapa sawit merupakan satu diantara jenis usaha perkebunan yang perlu

dikembangkan, yang pengembangannya kepada perkebunan kelapa sawit

berkelanjutan sebagai bagian dari pembangunan ekonomi ditujukan untuk

meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatkan penerimaan negara,

meningkatkan devisa negara, menyediakan lapangan kerja, meningkatkan

produktivitas, nilai tambah dan daya saing, memenuhi kebutuhan konsumsi dan

bahan baku industri dalam negeri, serta mengoptimalkan pengelolaan sumber daya

alam secara lestari.9

Investasi adalah komitmen sejumlah dana atau sumberdaya lainya yang dilakukan

dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang.10

“Menurut Dumairy, Penanaman modal atau investasi merupakan langkah awal

kegiatan produksi. Pada posisi semacam ini investasi pada hakekatnya juga

merupakan langkah awal kegiatan pembangunan ekonomi. Dinamika penanaman

modal mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi, mencerminkan marak

atau lesunya perekonomian. Dalam upaya menumbuhkan perekonomian setiap negara

(11)

senantiasa menciptakan iklim yang dapat menggairahkan investasi. Sasaran yang

dituju bukan hanya masyarakat atau kalangan swasta dalam negeri, tetapi juga

investor asing.

Foreign Direct Investment (FDI) ialah investasi asing yang melibatkan pendirian

bisnis baru dan transfer modal untuk menanggung investasi.

Asset adalah kekayaan yang mempunyai mamfaat ekonomi berupa benda

berwujud dan benda tidak berujud yang dapat di kuasai oleh orang yang berhak akibat

transaksi.11

PT. Adei Perkebunan dan Industri merupakan Group perusahaan Kuala Lumpur

Kepong Plantation Sdn. Bhd dari Malaysia dan Al Hakim Hanafiah Indonesia.

perusahaan ini memiliki bisnis inti perkebunan kelapa sawit dan telah menerima Hak

Guna Usaha (HGU atau sewa) di Indonesia12

1.7 Defenisi Operasional

Berdirinya perusahaan PT Adei Plantation dan Industri di Riau tahun 1998

dari Group perusahaan Kuala Lumpur Kepong berhad menambah jumlah investasi

perkebunan sawit Malaysia di Riau. Perusahaan ini memberikan kontribusi dalam

pertumbuhan ekonomi daerah Riau. Investasi Malaysia menurut Badan Penanaman

Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Riau, menyatakan nilai investasi Malaysia

11 N Naffarin, 2003, penganggaran perusahaan : edisi ke tiga. Jakarta : salemba empat. Halaman 45

(12)

menduduki peringkat pertama di Riau di tahun 2009 nilai Total asset yang dimiliki PT

Adei Plantation memiliki investasi sebesar 115.615.976 Dolar Amerika di Riau.

1.8 Ruang Lingkup Penelitian

Pada penelitian ini penulis memberi batasan terhadap permasalahan yang di teliti

dengan tujuan untuk memfokuskan permasalahan yang di teliti. Pertama penulis

menfokuskan penelitian terhadap Pengaruh Investasi PT Adei Plantation terhadap

pertumbuhan Ekonomi di Riau. Kedua, penulis memberikan rentang waktu penelitian

mulai tahun 2008-2011. Alasan penulis memberikan rentang waktu demikian adalah

untuk melihat Pengaruh Operasi PT Adei Plantation dan Industri di Provinsi Riau di

2008 karena pada tahun tersebut terjadi krisis Ekonomi. Sedangkan tahun 2011

merupakan waktu dilakukan penelitian ini.

1.9 Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian gabungan kuantitatif dan

kualitatif yang bersifat eksplanatif yaitu suatu penelitian yang berusaha menjelaskan

faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya berbagai fenomena.13 Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

kombinasi teknik studi pustaka (library research) dengan Penelitian Lapangan (Field Research), berupa wawancara dengan pihak-pihak terkait antara lain Badan

(13)

Penanaman Modal Provinsi Riau, Konsulat Malaysia Provinsi Riau di Pekanbaru,

Manager PT Adei Plantation dan Industri dan Masyarakat Tempat Perusahaan

tersebut beroperasi. di mana data-data tadi diseleksi dan diolah dengan seksama

menggunakan teknik analisis data. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan teknik analisis isi (content analysis) dengan tingkat analisisnya yaitu tingkat korelasionis. Data-data tersebut didapatkan dari buku-buku,

jurnal, majalah, surat kabar dan dokumen lainnya (document analysis). Selain itu, Penulis Juga menggunakan sarana internet dalam proses pengumpulan data yang

relevan dengan proses pengumpulan data yang di teliti.

1.10 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemaparan dalam penelitian ini, penulis membagi

penjelasan menjadi beberapa bagian dengan sistematika sebagai berikut :

I. Pendahuluan

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan dan kegunaan penelitian, keraangkan teori, hipotesa, devinisi

konseptional, devenisi operasional, ruang lingkup penelitian serta

sistematika penulisan.

II. Dinamika Investasi Perkebunan sawit Malaysia di Riau.

Berisikan tentang Sejarah Investasi Perkebunan Sawit Malaysia di

(14)

Malaysia khususnya penanaman modal secara langsung Kuala Lumpur

Kepong Berhad melalui PT Adei Plantation dan Industri di Provinsi

Riau.

III. Kebijakan Pemerintah Provinsi Riau terhadap Investor asal Malaysia

Memaparkan tentang Kebijaksaan Pemerintah terhadap Investasi

Modal Asing terutama Penanaman Modal Asing Asal Malaysia.

IV. Berisikan tentang Pengaruh Investasi Kuala Lumpur Kepong Berhad Melalui PT Adei Plantation terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Riau.

Memaparkan pengaruh perkembangan investasi PT Adei Plantation

terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau.

V. Simpulan

Bab ini merupakan kesimpulan dari semua bab yang telah

(15)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Yati Kurniati, et.al., 2009, Determinan FDI: Faktor-faktor yang menentukan Investasi Asing Langsung

Ralp H Folsom, Michael W Gordon dan John A Spanogle, 2005, Principles of Internatinal Business Transactions, Trade and Economic Relations, Thomson West : St Paul

Jacson Robert and Georg Sorensen, 1999. Introduction to International Realtion,

New York : Oxford University, halm. 235

Mas’oed Mukhtar,1990. Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan Metodologi. Jakarta : LP3ES. Halaman 263

Catherine Marshall and Gretchen, 1994. Desinging Qualitative Reserch 2nd edition,

Calofornia : Sage Publicationhalaman, Halaman 41.

Laode M. Syarif, 2007. Strengthening Legal and Policy Frameworks for Addressing

Climate Change in Asia. Makasar Indonesia. Halaman 30

Eduard Tandelilin, 2010. Portofolio dan Investasi, Yogyakarta : Kanisius, Halaman 2 N Naffarin, 2003. Penganggaran Perusahaan : edisi ke tiga. Jakarta : Salemba

Empat, Halaman 45

Pemda Propinsi Riau, 2000. Rencana Strategi Pembangunan Daerah Riau, Kantor Pembangunan Masyarakat Desa, Pekanbaru

MEDIA ELEKTRONIK

(16)

Mendorong Investasi Daerah, http://haluankepri.com/opini-/699-mendorong-investasi-daerah.html, di akses pada hari selasa 18 Oktober 2011 pukul 07.48 wib.

Riau Punya daya Tarik bagi para Investor, diakses pada

http://www.riauinfo.com/main/news.php?c=1&id=12819 hari Kamis 20 Oktober 2011 pukul 11.49

Investor Malaysia Miliki 178 Ribu Hektar Kebun Sawit di Riau.

http://www.riauterkini.com/sosial.php?arr=25577 diakses hari kamis 20 oktober 2011 pukul 9.16 wib

Industri Perkebunan Kelapa sawit berkelanjutan,

http://alvisyahrin.usu.ac.id/2011/10/05/40/ diakses pada hari Kamis 27 Oktober 2011 pukul 11.13 wib.

Tempo interaktif.com, Hadapi Perdagangan Bebas, Indonesia Harus Punya Trading House Sabtu, 13 Februari 2010

Gejolak tekanan Eksternal serta Pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi Riau,

http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/5F029C05-3B8C-408D-B0B0-4C21B7679DDA/16564/boks1.pdf di akses pada hari kamis 27 Oktober 2011 pukul 13.18 wib.

Annual Report 2010, Perusahaan Kuala Lumpur Kepong Berhad, Bursa Malaysia search%3Fq%3DBursa%2BMalaysia%26hl%3Did%26biw%3D1006%26bih %3D468%26prmd

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian adalah: (1) Terjadi peningkatan rata-rata aktivitas siswa dari siklus I sampai siklus III dengan nilai rata – rata aktivitas siswa pada siklus

Visualisasi alat peraga kampanye (APK) caleg Superman milik Egy seperti mengikuti perkembangan jaman, sehingga alat peraga kampanye miliknya sempat menarik masyarakat kalangan

Pendhok keris gaya Surakarta sebagian besar memiliki bentuk dengan penerapan ragam hias yang cukup bervariatif, dimana konsep dasar ragam hias adalah memiliki

Subyek dan sumber data seharusnya tidak hanya alumni peserta diklat tetapi juga atasan langsung yang bersangkutan sebagai pengguna alumni (stakeholder). Atasan alumni perlu

40 EDY MUSTOFA Pengembangan Kebijakan Penatalaksanaan Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik Menggunakan Kombinasi Vitamin D dengan Curcumin sebagai Agen Imunomodulator untuk

Dari tabel 1 diatas dapat disimpulkan pada indikator afektif, perasaan suka responden terhadap Rio Dewanto dalam iklan Pond‟s Men versi Pollution Out memiliki

Jika menggunakan metode yang Ada beberapa unsur pada komunikasi kelompok yang dilakukan oleh anggota komunitas Farmer Barat dalam program Fun Inggress, yaitu pelaku

Guru harus memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV), menguasai kompetensi (pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian),