• Tidak ada hasil yang ditemukan

USULAN PROGRAM KREATIVITIAS MAHASISWA JU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "USULAN PROGRAM KREATIVITIAS MAHASISWA JU"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN PROGRAM KREATIVITIAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

REVITALISASI PASAR TRADISIONAL: SOLUSI UNTUK PENINGKATAN PERANAN PASAR TRADISIONAL SEBAGAI

PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

BIDANG KEGIATAN: PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:

Nur ‘Azizah Charir 135080400111013 (2013)

Sudeni Pratama 135080400111017 (2013)

Khoyrudin 135080400111019 (2013)

Dwi Astutik 135080400111021 (2013)

Etika Yeni Wahyu Tirta 125080400111051 (2012)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

(2)
(3)

Daftar Isi

Halaman Sampul ...i

Halaman Pengesahan ...ii

Daftar Isi...iii

Ringkasan... 1

1. Pendahuluan ... 1

a. Latar Belakang ... 1

b. Tujuan ... 3

c. Manfaat ... 3

2. Gagasan ... 4

a. Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan ... 4

b. Solusi yang Pernah Ditawarkan ... 4

c. Kondisi Kekinian Pencetus yang Sudah Diperbaiki ... 5

d. Pihak-Pihak yang Dipertimbangkan ... 7

e. Langkah-Langkah Strategis ... 7

3. Kesimpulan ... 9

4. Daftar Pustaka ... 10

5. Lampiran-Lampiran ...iv

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota...iv

Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping...ix

(4)

REVITALISASI PASAR TRADISIONAL: SOLUSI UNTUK PENINGKATAN PERANAN PASAR TRADISIONAL SEBAGAI PENDAPATAN ASLI DAERAH

(PAD)

Nur ‘Azizah Charir, Sudeni Pratama, Khoyrudin, Dwi Astutik, Etika Yeni Wahyu T. Program Studi Agrobisnis Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya Malang

RINGKASAN

Pasar tradisional merupakan soko guru perekonomian masyarakat daerah. Pertumbuhan ekonomi daerah sendiri berkaitan erat dengan peningkatan produksi barang dan jasa domestik, hal ini diukur dengan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Sementara itu, PDRB merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD), dengan adanya pasar tradisional, maka hasil domestik berupa industri barang dan jasa dapat langsung ditawarkan kepada pelanggannya. Oleh karena itu, pasar tradisional yang baik akan dapat menunjang sumber PAD.

Dalam kenyataannya, pasar tradisional saat ini ditinggalkan pelanggannya karena masalah ketidaknyamanan. Ditambah lagi kehadiran pasar modern yang mampu memberikan pelayanan prima sehingga masyarakat lebih memilih berbelanja di pasar modern daripada pasar tradisional. Dengan adanya tulisan ini diharapkan pasar tradisional dapat kembali dilirik oleh konsumen dan menjadi pusat distribusi barang dan jasa produk domestik.

PENDAHULUIAN Latar Belakang

Pasar tradisional merupakan sokoguru perekonomian masyarakat lokal. Dengan adanya pasar tradisional industri barang dan jasa milik domestik mampu menawarkan hasil produksinya kepada pelanggan. Terciptanya pasar tradisional yang

baik dapat menunjang sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

(5)

adanya genangan air di badan jalan, udara dalam pasar yang pengap, banyaknya pedagang yang berjualan dibadan jalan pasar, kios-kios pasar yang kurang tertata dengan baik, dan ketidaknyamanan fasilitas penunjang masyarakat pasar. Dari segi keamanan dapat dilihat dari kurangnya keamanan produk yang akan dikonsumsi,

tindak kriminal yang masih ada serta tempat parkir yang kurang memadai. Beberapa contoh pasar tradisional antara lain adalah Pasar Peterongan di Jombang, Pasar Songgolangit di Ponorogo, Pasar Merjosari di Malang dan pasar tradisional lainnya di seluruh Indonesia.

Berkembangnya pasar-pasar modern yang memiliki fasilitas yang nyaman menjadi pesaing berat bagi pasar tradisional. Pasar tradisional saat ini masih belum mampu memberikan pelayanan memadai untuk pengunjungnya, terutama pada segi infrastruktur. Layanan prima yang disajikan oleh pasar modern dapat menarik banyak pelanggan, terutama kalangan menengah atas.

Pasar tradisional merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun saat ini pasar tradisional semakin tidak diminati oleh masyarakat karena berkembangnya pasar modern. Saragih (2003) menyatakan bahwa peningkatan PAD sebenarnya merupakan ekses dari pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi daerah berkaitan erat dengan peningkatan produksi barang dan jasa, yang diukur dengan besaran dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dan juga sebagai indikator untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu daerah dalam suatu periode tertentu (Fisanti, 2013).

PDRB merupakan salah satu pencerminan kemajuan ekonomi suatu daerah.

Kenaikan PDRB akan menyebabkan pendapatan daerah dari sektor pajak dan retribusi meningkat. Bappenas (2003) juga menambahkan bahwa pertumbuhan PAD sensitif terhadap kenaikan PDRB, artinya setiap terjadi kenaikan PDRB akan memberikan dampak positif terhadap kenaikan PAD. Menurut Thamrin (2001) dalam Sukmaraga (2011), Semakin tinggi PDRB per kapita suatu daerah, maka semakin

(6)

kapita semakin sejahtera penduduk suatu wilayah. Dengan kata lain jumlah penduduk miskin akan berkurang.

Apabila pasar tradisonal kehilangan pelanggan maka akan menyebabkan melemahnya perkembangan ekonomi suatu daerah. Hal ini akan menurunkan jumlah

PDRB pada suatu daerah sekaligus menurunkan jumlah PAD. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya tulisan ini pasar tradisional dapat kembali dilirik oleh konsumen dan menjadi pusat distribusi barang dan jasa produk domestik.

Tujuan penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan gagasan ini sebagai berikut:

1. Memberikan solusi bagi permasalahan pasar tradisional yang selama ini dinilai masyarakat kurang nyaman.

2. Memberikan solusi kepada pemerintah daerah dalam memaksimalkan

pendapatan daerah melalui pemulihan kembali pasar tradisional sebagai pusat pemenuhan kebutuhan.

Manfaat penulisan

Penulisan gagasan ini dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi penulis yaitu dapat menambah wawasan penulis tentang kehidupan pasar, terutama pasar tradisional. Meningkatkan kemampuan dalam menemukenali permasalahan, menganalisa, dan memberikan solusi yang akan menunjang fungsi

mahasiswa sebagai agen of change.

2. Bagi Universitas yaitu untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai pendidik, pengabdi, dan peneliti dengan memberikan solusi dalam mengatasi permasalahan pasar tradisional saat ini. Selain itu, untuk menambah wawasan baru kepada seluruh warga Universitas Brawijaya.

(7)

usaha pedagang melalui solusi yang diajukan serta mengembalikan citra baik pasar tradisional dimata masyarakat atau konsumen.

GAGASAN

Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli yang ditandai dengan adanya transaksi antara penjual dan pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar. Bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau

gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola Pasar. Kebanyakan barang yang dijual merupakan kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan lain-lain.Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan

umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar (Malano, 2011).

Pasar tradisional saat ini memiliki masalah pelayanan pada konsumennya sehingga membuat konsumen kurang berminat ke pasar tradisional. Hal ini

disebabkan karena infrastuktur sarana-prasarana dan tingkat keamanan yang kurang baik. Dari segi infrastruktur sarana-prasarana dapat dilihat dengan keadaan pasar yang kurang bersih dan kumuh, adanya genangan air di badan jalan, udara dalam pasar yang pengap, banyaknya pedagang yang berjualan dibadan jalan pasar, kios-kios pasar yang kurang tertata dengan baik, dan ketidaknyamanan fasilitas penunjang

masyarakat pasar. Dari segi keamanan dapat dilihat dari kurangnya keamanan produk yang akan dikonsumsi, tindak kriminal yang masih ada serta tempat parkir yang kurang luas.

Solusi yang Pernah Ditawarkan

(8)

Langkah-langkah yang diterapkan mulai dari pembuatan kebijakan sampai dengan perbaikan infrastrukur.

Dari segi kebersihan, pengelola pasar sudah melakukan kegiatan pembersihan rutin. Pembersihan rutin biasanya dilakukan setiap hari setelah kegiatan jual beli

selesai dan dilakukan oleh tim kebersihan pasar tersebut. Untuk mengatasi genangan air, pengelola pasar telah membuat selokan air untuk mempermudah sirkulasi air dalam pasar.

Upaya perbaikan layanan infrastruktur sarana-prasarana pernah dilakukan

oleh pengelola pasar, seperti adanya lubang udara di atap bangunan pasar yang berfungsi untuk memperlancar sirkulasi udara. Selanjutnya penambahan kios-kios baru untuk mengimbangi jumlah pedagang yang ada. Selain itu, juga telah dibangun fasilitas-fasilitas umum seperti mushala dan toilet sebagai layanan penunjang bagi masyarakat pasar.

Dari segi kelayakan barang konsumsi, pemerintah pernah mengadakan Inspeksi Mendadak (SIDAK) yang dilakukan untuk produk makanan yang tidak layak konsumsi. SIDAK ini biasanya dilakukan oleh tim gabungan dari dinas kesehatan, dinas peternakan dan pihak pengelola pasar itu sendiri. Barang-barang

yang sudah terbukti tidak layak konsumsi disita oleh tim pengamat kemudian pedagang terkait mendapat peringatan berupa teguran.

Keamanan dalam pasar adalah hal yang penting. Demi mencegah adanya tindak kriminal seperti pencurian dan pencopetan pihak pengelola pasar sudah menyediakan pos keamanan. Untuk penyediaan lahan parkir, selama ini pihak

pengelola sudah menyediakan tempat guna menampung kendaraan masyarakat pasar. Keluar-masuknya kendaraan diatur dengan pemberian karcis parkir pada pengunjung untuk meminimalisir terjadinya pencurian kendaraan bermotor.

Kondisi Kekinian Pencetus yang Sudah Diperbaiki

(9)

ternyata masih bisa muncul kembali. Salah satunya dalam permasalahan kebersihan pasar, masih banyak sampah yang berserakan. Hal ini disebabkan karena belum maksimalnya pengadaan tempat sampah disetiap toko atau tempat dagang lainya. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat pasar untuk membuang sampah di

tempatnya menjadi pemicu semakin buruknya kondisi kebersihan di dalam pasar. Pembuatan selokan masih belum bisa mengatasi secara penuh masalah genangan air di pasar. Lantai yang datar membuat air limbah buangan pedagang dan air hujan tidak tersalurkan dengan baik menuju selokan. Hal ini menyebabkan air

masih menggenang di lantai. Selain itu, pembuangan sampah di selokan membuat saluran air terganggu. Tidak jarang terjadi banjir di pasar karena selokan yang mampet dan tidak tersistem dengan tepat.

Pembuatan lubang udara di atap bangunan pasar ternyata masih belum cukup untuk mengatasi udara pengap dalam pasar, hal ini disebabkan penambahan kios-kios

baru ternyata belum tertata dengan baik sehingga menimbulkan kerumunan pembeli di suatu tempat dan hal tersebut menambah berkurangnya oksigen sehingga membuat rasa pengap bagi pengunjung. Kondisi fasillitas umum yang tersedia seperti toilet masih kurang terawat. Banyaknya pengguna fasilitas toilet di dalam pasar tidak

diimbangi dengan intensitas petugas dalam membersihkan toilet.

Dari segi keamanan produk, meskipun telah dilakukan SIDAK tetap saja ada barang dagangan yang kondisinya tidak layak dikonsumsi. Hal ini disebabkan karena pemerintah hanya mengadakan operasi pasar sebatas saat-saat tertentu saja. Sebagai contoh yaitu saat menjelang hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri, pemerintah

melakukan inspeksi produk konsumsi, lepas dari event tersebut tidak dilakukan lagi. Akibatnya, para pedagang pasar tetap masih menjual barang tidak layak konsumsi seperti daging oplosan, kosmetik oplosan, produk kadaluarsa dan sebagainya. Dengan melihat kenyataan ini, sangat disayangkan bahwa produk tidak layak konsumsi masih beredar di pasar.

(10)

tindak kriminal dalam pasar kurang terpantau secara penuh dan menimbulkan kekhawatiran pada pengunjung terhadap tindak kriminal di dalam pasar. Penyediaan tempat parkir masih terlalu sempit sehingga dibutuhkan perluasan lahan untuk menempatkan kendaraan masyarakat pasar. Ditambah lagi kebiasaan pedagang kaki

lima (PKL) yang mendirikan stand di area pasar juga dapat mempersempit lahan parkir.

Pihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu Mengimplementasikan

Permasalahan yang menyelimuti pasar tradisional tergolong kompleks. Permasalahan seperti ini sudah seharusnya dicarikan solusi alternatif dan lebih inovatif lagi. Dalam pengembangan gagasan ini diperlukan partisipasi dan dukungan pihak-pihak terkait seperti pedagang, pelanggan dan pengelola pasar itu sendiri untuk memperbaiki masalah pasar tradisional.

Pengelola pasar dalam hal ini menjadi kunci utama dengan kebijakan-kebijakan berupa pengaturan dan pemeliharaan pasar. Selain itu, masyarakat yang diwakili oleh pedagang dan pembeli selalu diharapkan ikut terlibat dan berpartisipasi sebagai pengontrol sekaligus pemelihara terhadap lingkungan pasar. Dengan

demikian, terciptanya pasar tradisonal yang baik tergantung partisipasi pihak-pihak yang ikut terlibat didalamnya.

Langkah-langkah strategis

Langkah-langkah strategis yang diharapkan untuk dapat diimplementasi

sebagai berikut:

1. Perbaikan menejemen dalam pengelolaan sampah pasar yang efektif. Hal ini dilakukan dengan cara peningkatan jumlah tempat sampah di setiap sudut pasar. Sedangkan untuk mencegah menumpuknya sampah didalam pasar, diperlukan sirkulasi sampah setiap 4 jam sekali untuk dibuang ke tempat pembuangan

(11)

dibuat sanksi yang jelas bagi yang melanggar peraturan melalui pembayaran denda.

2. Untuk mengatasi genangan air, yaitu dengan cara mengatur kemiringan lantai yang sesuai dengan standar keamanan bangunan supaya tidak menimbulkan

genangan air pada jalan sesuai asas gaya gravitasi dan aman bagi pengunjung. Manajemen sistem saluran pembuangan air limbah dari pedagang juga harus tepat agar tidak terjadi penyumbatan yang berakibat pada banjir saat musim hujan.

3. Dari segi infrastruktur, pembangunan gedung pasar bertingkat dapat menjadi solusi keterbatasan lahan untuk mengurangi kepadatan dan keruwetan di dalam pasar dengan mencegah tumpahnya pedagang di badan jalan pasar. Pembuatan jalanan yang luas dan baik akan mempermudah akses di dalam pasar. Interior bangunan pasar harus memiliki tata letak ruang yang baik agar kebebasan ruang

gerak masyarakat pasar terjamin. Ventilasi udara harus ada di setiap sisi ruangan didalam pasar. Selain itu, Ruangan pasar harus mempunyai tinggi ruang yang lebih. Karena ruang tersebut akan dapat menampung udara yang segar sehingga sirkulasi udara dalam ruang berjalan dengan baik. Tinggi ruang minimum pada

bangunan harus sekurang – kurangnya 3 meter. Dengan adanya ruang gerak udara, maka pertukaran udara bersih menjadi baik.

4. Pemetaan kios-kios pasar sesuai jenis dagangan dan pembuatan denah pasar harus dilakukan untuk mempermudah pembeli mendapatkan barang kebutuhannya. Selain itu, harus dilakukan perawatan dan peningkatan

fasilitas-fasilitas umum yang dapat mempermudah dan memberi kenyamanan untuk orang-orang yang beraktifitas di pasar seperti mushala dan toilet yang bersih, serta kantor pelayanan pasar yang bagus. Selain itu, pembangunan fasilitas publik lainnya yang penting seperti kantor pengkreditan dan posko kesehatan. 5. Sidak makanan terhadap pengawasan makanan harus dilakukan lebih intensif,

(12)

menjual makanan yang tidak layak konsumsi. Pemberian sanksi dapat berupa surat teguran dan denda. Apabila pelanggaran terulang kembali, dapat diberi ancaman berupa penutupan kios tersebut.

6. Peningkataan keamanan dalam berbagai segi. Pembangunan beberapa pos

keamanan di tempat-tempat strategis sebagai solusi mengatasi rawannya tindakan krimiminal dan pemberian alarm kebakaran untuk mengatasi kebakaran yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Sementara itu, dengan berdirinya bangunan pasar bertingkat selain dapat mengurangi keruwetan dalam pasar juga secara tidak

langsung dapat mempersempit aksi pencopetan yang biasa beraksi di antara kerumunan orang yang berdesakan.

7. Penyediaan lahan parkir yang aman dan nyaman. Penyediaan lahan parkir yang luas, dengan penataan dan penjagaan yang baik diharapkan akan membuat konsumen merasa nyaman saat berbelanja. Ditambah lagi, dengan sistem

bangunan pasar bertingkat dapat menjadi ruang terbuka bagi PKL untuk ikut berjualan didalam pasar. Sehingga, tempat yang selama ini dihuni PKL dapat menjadi lahan parkir yang baru.

Kesimpulan

Pasar tradisional sering dikeluhkan akibat ketidaknyamanan dalam melayani konsumen, sehingga banyak konsumen yang beralih ke pasar modern. Dengan melihat kenyataan tersebut, dibutuhkan solusi untuk meningkatkan kenyamanan pasar tradisional. Solusi yang dapat dipakai dapat berupa perbaikan infrastruktur dalam

pasar sampai pembuatan kebijakan tata olah pasar. Mulai dari perbaikan menejemen pengelolaan sampah yang efektif, mengatur kemiringan lantai yang sesuai dengan standar keamanan bangunan, penataan interior pasar guna sirkulasi udara yang baik, pembangunan gedung pasar bertingkat, penataan kios sesuai jenis barang dagangan, perawatan dan penambahan fasilitas umum, inspeksi mendadak (SIDAK) makanan

(13)

masalah tersebut. Dengan adanya gagasan yang diusulkan akan dapat menciptakan kenyamanan pasar tradisional dalam melayani konsumen. Sehingga keberadaan pasar tradisional mampu kembali menyumbang PAD secara optimal.

Daftar pustaka

Fisanti, Atni. 2013. Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Asli

Daerah (PAD) di Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Penelitian Fakultas

Ekonomi Uiniversitas Pasir Pengairan.

Datu K., Indra Rindu. 2012. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Di Makassar Tahun 1999-2009. Skripsi tidak

diterbitkan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin

Makasar.

Malano, Herman.2011. Selamatkan Pasar Tradisional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Saragih, Juli Panglima. 2003. Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam

Otonomi. Penerbit Ghalia Indonesia.

BAPPENAS. 2003. Peta Kemampuan Keuangan Propinsi Dalam Era Otonomi

Daerah: Tinjauan Atas Kinerja PAD dan Upaya yang dilakukan

Daerah. Direktorat Pengembangan Otonomi Daerah.

Sukmaraga, Prima. 2011. Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia, PDRB

Per Kapita, dan Jumlah Pengangguran Terhadap Jumlah Penduduk

Miskin di Provinsi Jawa Tengah. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas

(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)

Referensi

Dokumen terkait

Belitan rotor pada generator sinkron biasanya terbuat dari kawat yang halus dan diisolasi untuk tegangan yang rendah pada rotor silinder, belitan rotor ditempatkan pada alur rotor

Terdapat pengaruh yang sangat lemah, positif, namun signifikan antara variabel experiential marketing terhadap customer loyalty melalui experiential value dan

Berdasarkan pengamatan pertumbuhan miselia, pada media MEA yang ditambahkan serbuk gergaji sengon menunjukkan penampakan yang paling baik dengan miselia terlihat

penjara hanya dilakukan apabila sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya dapat dilakukan sebagai upaya terakhir; (b) Perlindungan khusus bagi anak pelaku tindak

24 Saya merasa tidak perlu untuk mengikuti segala trend yang disenangi teman-teman dalam kelompok. 25 Saya mengikuti segala informasi yang terjadi dalam kelompok untuk

Untuk menjawab latihan di atas, coba Anda baca kembali materi Kegiatan Belajar 1, kemudian beri tanda kata-kata kunci yang berhubungan dengan pertanyaan

Penerapan asas keseimbangan para pihak dalam melaksanakan perjanjian kredit yang telah disepaka dengan i kad baik, sebagai penerapan asas keadilan dan kewajaran dilarang

Dengan pengamatan terhadap alat ukur yang dikirim melalui WA group, siswa dapat menyatakan satuan panjang yang digunakan, paling sedikit dua satuan baku dengan tepat..