• Tidak ada hasil yang ditemukan

FLOW CHART TAHAPAN PROSES PENGOLAHAN BAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FLOW CHART TAHAPAN PROSES PENGOLAHAN BAT"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

FLOW CHART TAHAPAN PROSES PENGOLAHAN BATUBARA

1. Persiapan

Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan dalam tahap penambangan. Kegiatan ini bertujuan mendukung kelancaran kegiatan penambangan. Pada tahap ini akan dibangun jalan tambang (acces road), stockpile, dll. 2. Land Clearing

Tahapan pekerjaan penambangan umumnya diawali dengan mempersiapkan lahan, yaitu mulai dari pemotongan pepohonan hutan, pembabatan sampai ke pembakaran hasilnya, yang dinamakan land clearing. Jadi land clearing dapat diartikan sebagai suatu aktivitas pembersihan material hutan yang meliputi pepohonan, hutan belukar sampai alang-alang.

2. Land Clearing

8. Pengangkutan

(Hauling) 9. Reklamasi

4. Pengupasan Tanah Penutup 5. Pemboran

Peledakan 6. Peledakan

7. Penggalian dan Pemuatan 1. Persiapan

Lahan

10. Monitoring 3. Pengupasan

(2)

Variabel yang mempengaruhi pekerjaan land clearing yaitu : Pepohonan yang tumbuh Kondisi dan daya dukung tanah Topografi Hujan dan perubahan cuaca Sfesifikasi pekerjaan Data yang diperlukan untuk menganalisis produksi, kebutuhan alat dan akhirnya ke biaya meliputi: spesifikasi pekerjaan (proyek), kondisi lapangan biaya alat (beli atau sewa). Untuk selanjutnya pembahasan akan fokuskan pada masalah teknis dan tidak akan menyinggung masalah biaya.

3. Pengupasan Tanah Pucuk

Maksud pemindahan tanah pucuk adalah untuk untuk menyelamatkan tanah tersebut agar tidak rusak sehingga masih mempunyai unsur tanah yang asli, sehingga tanah pucuk ini masih dapat digunakan dan ditanami kembali untuk kegiatan reklamasi, tanah pucuk yang akan dikupas tersebut langsung dipindahkan ketimbunan. Hal tersebut tergantung pada perencanaan dari perusahaan.

4. Pengupasan Tanah Penutup

Pengertian kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup yaitu pemindahan suatu lapisan tanah atau batuan yang berada diatas cadangan bahan galian, agar bahan galian tersebut menjadi tersingkap. Kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup ditentukan oleh rencana target produksi, semakin baik rancangan pada pengupasan lapisan tanah penutup maka rencana target produksi semakin baik. Untuk mewujudkan kondisi tersebut diperlukan metode dan alat yang mendukung pengupasan lapisan tanah penutup. Adapun pola teknis dari pengupasan lapisan tanah penutup yaitu : a. Back filling digging method Pada cara ini tanah penutup di buang ke

tempat sudah digali.

b. Benching System Cara pengupasan lapisan tanah penutup dengan sistem jenjang (benching). Cara ini pada waktu pengupasan lapisan tanah penutup sekaligus sambil membuat jenjang.

(3)

pembuangan khusus. Cara ini ialah dengan menggunakan Bucket Wheel Exavator ( BWE.

d. Drag Scraper System Cara ini biasanya langsung diikuti dengan pengambilan bahan galian setelah tanah penutup dibuang, tetapi bisa juga tanah penutupnya dihabiskan terlabih dahulu, kemudian baru bahan galiannnya ditambang. Sistem ini cocok untuk tanah penutup yang materialnya lunak dan lepas (loose).

5. Pemboran Peledakan

Pemboran dapat dilakukan untuk bermacam-macam tujuan, antara lain adalah untuk penempatan bahan peledak, pemercontohan (merupakan metoda sampling utama dalam eksplorasi), dalam tahap development seperti penirisan dan tes pondasi, serta dalam tahap eksploitasi untuk penempatan baut batuan & kabel batuan. Jika dihubungkan dengan operasi peledakan, penggunaan terbesar adalah pemboran produksi (Nurhakim, 2004).

Urutan pekerjan peledakan adalah pemboran, pemuatan bahan peledak, penyambungan rangkaian peledakan dan penembakan. Prinsip pemboran adalah mendapatkan kualitas lubang ledak yang tinggi dengan pemboran yang cepat dan dalam posisi yang tepat. Guna mendapatkan hasil peledakan yang baik, yaitu volume bongkaran lapisan batuan yang besar dengan fragmentasi yang sesuai untuk dimanfaatkan serta biaya yang seminimal mungkin (Kartodharmo, 1989).

6. Peledakan

Peledakan merupakan tindak lanjut dari kegiatan pemboran yang merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk melepas batuan dari batuan induknya dengan harapan menghasilkan bongkaran batuan yang berukuran lebih kecil sesuai dengan yang diharapkan sehingga memudahkan dalam proses pendorongan, pemuatan, pengangkutan, dan konsumsi material (Kartodharmo, 1989).

(4)

dari bahan peledak yang dipilih. Lebih dari pada itu, penyediaan lubang ledak yang tepat untuk pembongkaran dengan biaya rendah, karakteristik massa batuan dan kemampuan pembuatan lubang ledak harus diidentifikasi. Bahan peledak adalah suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk padat, cair, gas atau campurannya yang apabila dikenai suatu aksi panas, benturan, gesekan atau ledakan awal akan mengalami suatu reaksi kimia eksotermis sangat cepat yang hasil reaksinya sebagian atau seluruhnya berbentuk gas dan disertai panas dan tekanan sangat tinggi yang secara kimia lebih stabil.

7. Penggalian dan Pemuatan

Semua satuan operasi yang terlihat dalam penggalian atau pemindah tanah/batuan selama penambangan disebut penangan material (material handling). Pada siklus operasi, dua operasi utama pemuatan dan transportasi dengan kerekan sebagai operasi optimal ketiga, jika transportasi vertikal diperlukan.

Pola pemuatan yang digunakan tergantung pada kondisi lapangan operasi pengupasan serta alat mekanis yang digunakan dengan asumsi bahwa setiap alat angkut yang datang, mangkuk (bucket) alat gali muat sudah terisi penuh dan siap ditumpahkan. Setelah alat angkut terisi penuh segera keluar dan dilanjutkan dengan alat angkut lainnya sehingga tidak terjadi waktu tunggu pada alat angkut maupun alat gali-muatnya.

Pola pemuatan pada operasi pengangkutan di tambang terbuka dikelompokkan berdasarkan posisi back hoe terhadap front penggalian dan posisi dump truck terhadap back hoe.

8. Pengangkutan (Hauling)

(5)

waste/overburden ke lokasi waste dump/dump area (baik berupa tanah pucuk/humus ataupun lapisan penutup).

9. Reklamasi

Revegetasi dan Reklamasi adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki lahan bekas tambang atau lahan terbuka, dan pengelolaannya sesudah selesainya penambangan. Reklamasi dan Revegetasi bertujuan memperbaiki lahan bekas tambang untuk pelestarian lingkungan dan penanggulangan resiko akibat dampak dari pertambangan.

Jadi Revegetasi dan Reklamasi adalah bagian integral dari rencana keseluruhan operasional pertambangan secara terpadu dimulai Perencanaan, exsploetasi sampai penggunaan lahan baru pasca penambangan.

Tujuan akhir dari rencana reklamasi adalah untuk menyakinkan bahwa lahan bekas tambang dikembalikan pada penggunaan yang produktif (Kartosudjono, 1994)

10. Kontrol (Monitoring)

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Pelaksanaan proyek konstruksi bangunan gedung yang mundur dari waktu yang telah ditentukan, ini adalah hal yang paling tidak disukai oleh semua pihak,

Pemindah bahan 'material handling e1uipment( merupakan peralatan yang digunakan untuk memindahkan muatan dari satu tempat ketempat yang lain. Adapun jenis jenis peasawat

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan Target Costing pada perusahaan tape, Sumber Madu sehingga menjawab kesulitan dari produsen tape tersebut

Menurut Wong (2008), seseorang yang mememiliki tingkat religiusitas tinggi dalam mengikuti aktivitas keagamaan serta memiliki sikap etis lebih baik dalam kehidupan

Pada luka insisi operasi dilakukan infiltrasi anestesi local levobupivakain pada sekitar luka karena sekresi IL-10 akan tetap dipertahankan dibandingkan tanpa

Jalan kaki dibandingkan naik kendaraan Melakukan pekerjaan rumah Berjalan dengan binatang peliharaan Parkir lebih jauh dari tujuan agar lebih.

Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Saham pada saat Initial Public Offering (ipo) di Bursa Efek Indonesia Periode 2005–2009. Skripsi, Program