• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pentingnya pengambil keputusan (decision maker) dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Begitu pentingnya pengambil keputusan (decision maker) dalam"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemilihan supplier merupakan salah satu hal yang penting dalam aktivitas bagi perusahaan, di mana aktivitas pembelian mempengaruhi proses produksi dalam pemilihan kualitas bahan yang akan di pakai dalam pembuatan bawang goreng, sehingga aktivitas ini memiliki nilai penting bagi perusahaan.

Begitu pentingnya pengambil keputusan (decision maker) dalam pemilihan supplier bahan baku maka diperlukan alat analisis yang tepat untuk memecahkan masalah yang bersifat kompleks sehingga keputusan yang diambil membantu kelancaran produksi.

Pengambilan keputusan bisa bersifat kuantitatif dan kualitatif untuk mendapatkan hasil keputusan yang lebih akurat. Oleh karena itu diperlukan metode yang bisa mengkombinasikan keduanya dalam pengukuran. Salah satu metode yang bisa digunakan untuk pemilihan supplier adalah metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Metode ini menyertakan ukuran-ukuran yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. AHP relatif mudah dimengerti dan digunakan.

Proses keputusan pemilihan supplier ini bermula dari kebutuhan akan supplier, menentukan dan merumuskan kriteria keputusan, pre- kualifikasi (penyaringan awal dan menyiapkan sebuah shortlist supplier

(2)

potensial dari suatu daftar pemasok/supplier), pemilihan supplier akhir, dan monitoring supplier terpilih, yaitu evaluasi dan penilaian berlanjut.

UKM Bapak Sugiyarno merupakan usaha yang bergerak dalam bidang kuliner di kota Jepara yang menghasilkan produk berupa bawang goreng krispy. Proses produksi dilakukan berdasarkan pemesanan (Job Order). Melalui pengendalian kualitas akan dapat dicari faktor-faktor yang menyebabkan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi serta cara untuk menanggulanginya. Berdasarkan hasil observasi di UKM bawang goreng krispy Bapak Sugiyanto diketahui rata-rata bahan baku ditemukan rusak banyak 30%. Perminggu UKM bawang goreng krispy Bapak Sugiyanto rata – rata pemesanan bawang merah sebesar 50 Kg per minggu jadi UKM mengalami kerugian akibat bahan baku dari supplier rusak sebesar Rp 510.000,00/ minggu. Supplier tidak mau tahu dan tidak mengganti bahan baku yang rusak karena sistem penjualannya per sak per Kg, apalagi bahan baku bawang masih banyak tercampur tanah sehingga mengurangi jumlah berat.

Pada proses produksi bahan baku bawang merah menjadi bawang goreng krispy terjadi penyusutan cukup besar, kurang lebih 40% dari berat bahan baku bawang merah. Perusahaan mengharap penyusutan maksimal 20%-30%. Hal ini disebabkan dari tingkat kekeringan/kadar air dari bahan baku. Tentunya keadaan tersebut sangat berpengaruh terhadap keuntungan yang didapat oleh UKM bawang goreng krispy Bapak Sugiyarno. Untuk itu penting sekali UKM Bapak Sugiyarno melakukan pemilihan supplier

(3)

yang tepat. Sehingga mendapatkan bahan baku yang baik dan berkualitas, hasil produksi yang bagus dan meningkat serta keuntungan menjadi lebih optimal

Dari latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui urutan prioritas faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan supplier serta mencari supplier terbaik bagi perusahaan melalui skripsi yang berjudul

“PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI UKM BAWANG GORENG CRISPY”.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah urutan prioritas kriteria dan subkriteria dalam pemilihan supplier pada UKM Bapak Sugiyarno?

2. Supplier/ pemasok manakah yang sebaiknya dipilih oleh UKM Bapak Sugiyarno berdasarkan metode AHP?

(4)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui urutan prioritas faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan supplier pada UKM Bapak Sugiyarno.

2. Memilih supplier/pemasok bawang merah terbaik, yang paling memenuhi. kriteria-kriteria pemilihan supplier yang sebaiknya dipilih oleh UKM Bapak Sugiyarno berdasarkan metode AHP.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pemahaman pengetahuan tentang pemilihan supplier dan konsep AHP (Analytical HierarchyProcess).

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak perusahaan dalam menentukan supplier optimal (supplier terbaik), yang paling memenuhi kriteria pemilihan supplier, apabila perusahaan membutuhkan bahan tertentu dapat dipenuhi dari supplier tertentu juga. Dengan begitu kinerja manajemen rantai pasokan semakin baik yang pada akhirnya dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

(5)

1.5 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini masalah yang akan dianalisis dibatasi agar tepat sasaran dan tidak terlalu luas. Penelitian ini dilakukan pada UKM Bapak Sugiyarno dalam pengambilan keputusan pemilihan supplier. Pembatasan terletak pada masalah yang akan dianalisis yaitu memilih supplier untuk bahan baku bawang merah. Hal ini karena pada saat ini perusahaan ingin mencari supplier terbaik untuk bahan baku bawang merah.

(6)

1.6 Keaslian Penelitian

Tabel 1. 1Keaslian Penelitian

Peneliti Metode Hasil

Miftakhul

Jannah,Muhammad Fakhry dan

Rakhmawati (2011)

Pendekatan analitic hierarchhy process

Alternatif pemilihan Supplier yang tepat bagi perusahaan adalah (daerah Madura 0,311, Tulungagung 0,234, Bondowoso 0,253 , Malang 0,202).

Supplier dengan bobot yang paling besar adalah supplier terbaik.

Lidya Merry

, Meriastuti Ginting

Dan Budi Marpaung (2014)

Pendekatan analitic hierarchhy process

Terdapat tujuh kriteria yang digunakan oleh PT Hero Supermarket, Tbk dalam menentukan dan mengevaluasi

supplier. Adapun kriteria tersebut dengan bobotnya masing-masing adalah pengiriman (0,230), kualitas (0,168), pelayanan (0,154), profil

supplier(0,138), harga (0,130), kelengkapan dokumen (0,106), dan risiko (0,074). Adapun evaluasi supplier dengan metode TOPSIS menghasilkan supplier terbaik adalah alternatif A, selanjutnya berturut-turut alternatif C, alternatif D,dan alternative B.

(7)
(8)

Tabel 1. 1 Keaslian Penelitian ( Lanjutan 1 )

Peneliti Metode Hasil

Winda Sulistiana dan Evi Yuliawati (2013)

Metode Fuzzy analitic hierarchhy process (FAHP)

Berdasarkan hasil pembobotan yang dilakukan dengan metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP), PT. Aneka Lokanusa Utama

mempunyai nilai bobot 0,38 paling tinggi dibandingkan kedua supplier yang lain. Hal ini berarti bahwa supplier yang mempunyai kinerja terbaik dalam menyediakan bahan baku kayu untuk PT. Mitra Mandiri Perkasa adalah PT. Aneka Lokanusa Utama.

Hasil dari uji sensitivitas menunjukkan bahwa ketika terjadi perubahan

kebijakan keuangan pada perusahaan, maka hasil keputusan pemilihan

supplier terbaik juga ikut berubah yaitu menjadi UD. Berkah dengan nilai bobot 0,36.

Ngatawi dan Ira Setyaningsih (2011)

Pendekatan analitic hierarchhy process

Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya maka kesimpulan yang dapat diambil adalah menetapkan supplier “A” sebagai supplier yang terbaik. Hal tersebut bisa diketahui dengan adanya nilai akhir tertinggi pada perhitungan akhir AHP yaitu dengan nilai sebesar 0.240

(9)

Tabel 1. 1 Keaslian Penelitian ( Lanjutan 2 )

Peneliti Metode Hasil

Suci Oktri Viarani, Hilma Raimona Zadry (2015)

Pendekatan analitic hierarchhy process

Penggunaan pemilihan aktual yang dilakukan Proyek Indarung VI merupakan metode yang telah sering digunakan dan menghasilkan pemasok yang tepat, namun penggunaan metode ini akan memakan waktu yang cukup lama.

Penggunaan metode AHP merupakan metode yang sistematis dan tidak membutuhkan waktu yang lama, dan dapat melihatkan bobot prioritas dari kriteria dan pemasok yang terpilih.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan, penulisan skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi pembahasan secara garis besar mengenai penyusunan skripsi yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.

(10)

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tinjauan kepustakaan yang berisi teori dan pemikiran yang digunakan sebagai landasan teori dan pemikiran yang digunakan sebagai landasan dalam pembahasan serta pemecahan masalah.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi deskripsi tentang bagaimana penelitian akan dilaksanakan secara operasional. Oleh karena itu, pada bagian ini akan mengurai tentang waktu dan lokasi penelitian, instrumen penelitian, penentuan jenis dan sumber data, alat penelitian, metode pengumpulan data dan prosedur penelitian.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Di dalam bab ini diuraikan deskripsi objek penelitian, melakukan pengolahan data yang digunakan sebagai dasar padapermasalahan dan menganalisa hasil pengolahan data untuk mengetahui supplier manakah yang bagus.

BAB V : PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan yang diperoleh dari analisis pemecahan masalah maupun hasil pegumpulan data yang isinya sesuai dengan tujuan awal penelitian, serta saran-saran perbaikan atau anjuran yang berguna dan dapat diterapkan dalam perusahaan.

Gambar

Tabel 1. 1Keaslian Penelitian
Tabel 1. 1 Keaslian Penelitian ( Lanjutan 1 )
Tabel 1. 1 Keaslian Penelitian ( Lanjutan 2 )

Referensi

Dokumen terkait

INFORMASI ALJABAR LINIER. PENDIDIKAN

Penyusunan kolaborasi sebagai resolusi konflik di Dongi-Dongi, dibangun melalui Visi Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu yaitu “Optimalisasi Pengelolaan Taman Nasional

• Sewaktu memesan part pengganti untuk selang bahan bakar, selang pemakaian umum dan selang vinyl yang standard, pakailah nomor part borongan yang dicantumkan pada parts

1) Pewarnaan, masalah warna dapat berpengaruh terhadap pegawai di dalam melaksanakan pekerjaan, akan tetapi banyak perusahaan yang kurang memperhatikan masalah

penelitian ini adalah formasi biofilm terdeteksi pada semua sample dan adenoid yang diambil dari pasien dengan otitis media kronik dengan efusi menunjukkan

Metodologi merupakan langkah-langkah sistematis yang diperlukan untuk mempermudah dalam menganalisis dan merancang Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia pada PT.. Sampurna

Keberterimaan bahan ajar menggali informasi dari teks narasi sejarah untuk menanamkan karakter bagi peserta didik kelas V SD diketahui dari beberapa hasil angket,

Adapun unsur-unsur tindak pidana mendistribusikan VCD bajakan tersebut sebagai berikut : unsur setiap orang dan yang dengan tanpa hak dan / atau tanpa izin