• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Universitas Terbuka (UT)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Universitas Terbuka (UT)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Universitas Terbuka (UT)

Universitas Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri Ke-45 di Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 Sepetember 1984, berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 41 Tahun 1984. UT menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka. Istilah jarak jauh berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun non cetak (audio/video, komputer/internet, siaran radio dan televisi). Makna terbuka adalah tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, frekuensi mengikuti ujian, dan sebagainya. Batasan yang ada hanyalah bahwa, setiap mahasiswa UT harus sudah menamatkan jenjang pendidikan menengah atas (SMA atau sederajat).

Mahasiswa UT diharapkan dapat belajar secara mandiri. Cara belajar mandiri menghendaki mahasiswa untuk belajar atas prakarsa atau inisiatif sendiri.

Belajar mandiri dapat dilakukan secara sendiri ataupun berkelompok tutorial. UT menyediakan bahan ajar yang dibuat khusus untuk dapat dipelajari secara mandiri.

Dalam penyelenggaraan pendidikan, UT bekerja sama dengan semua perguruan tinggi negeri/swasta serta instansi yang relevan yang ada di Indonesia. Pada setiap propinsi atau kota yang terdapat perguruan tinggi negeri, tersedia unit layanan UT yang disebut Unit Program Belajar Jarak Jauh-Universitas Terbuka (UPBJJ-UT).

Perguruan tinggi negeri setempat berperan sebagai pembina UPBJJ-UT serta membantu dalam penulisan bahan ajar, tutorial, praktikum, dan ujian.

Untuk memberikan layanan pendidikan secara formal kepada mahasiswa yang tersebar di seluruh penjuru tanah air dan di luar negeri, UT bekerja sama dengan instansi lain seperti PT Pos Indonesia, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Televisi Republik Indonesia (TVRI), Radio Republik Indonesia (RRI), Radio Siaran Pemerintah Daerah, Radio Siaran Swasta Niaga, Pemerintah Propinsi dan Kabupaten/Kota, Atase Pendidikan KBRI, serta Perpustakaan Nasional RI dan Perpustakaan Daerah. UT juga bekerjasama dengan instansi-instansi yang ingin

(2)

meningkatkan kualitas sumber daya karyawannya, baik instansi pemerintah, BUMN maupun swasta. Mereka dapat mengikuti program yang ada di UT atau memesan program studi baru yang sesuai dengan kebutuhan instansinya. UT selama ini telah mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas guru SD melalui program yang dikenal sebagai Program Guru SD (PGSD). Selain itu UT juga telah mendapat kepercayaan untuk meningkatkan kualitas SDM dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Bank BNI (Bank Negara Indonesia), PT Garuda Indonesia, PT Merpati Nusantara, Departemen Pertanian, Sekretariat Wakil Presiden dan beberapa instansi lainnya.

4.2 Status dan Struktur Organisasi UT

Struktur organisasi UT yang saat ini berlaku disusun berdasarkan berdasarkan PP 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. Menurut PP tersebut, struktur organisasi UT disamakan dengan struktur organisasi PT tatap muka sehingga banyak fungsi operasionalisasi PTTJJ yang tidak terwadahi. Oleh sebab itu, pada tahun 2002 UT mengajukan perubahan struktur oganisasi yang mengakomodasi kepentingan fungsi-fungsi PTTJJ dan telah ditetapkan oleh Mendiknas pada tahun 2004 melalui SK Nomor123/0/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja UT. Dalam perkembangannya, struktur ini disempurnakan lagi agar sesuai dengan perubahan dan kebutuhan UT. Struktur lengkap UT yang berlaku saat ini, baik yang dibentuk dengan SK Mendiknas maupun tambahannya melalui SK Rektor Nomor 112/J31/2005 tanggal 10 Maret 2005 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Unit Kerja di Lingkungan UT adalah seperti Gambar 4.

(3)

Gambar 4 Bagan Struktur Organisasi UT

Keterangan Bagan:

BAUK : Biro Administrasi Umum dan Keuangan

BAAPM : Biro Administrasi Akademik, Perencanaan, dan Monitoring LPPM : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

LPBAUSI : Lembaga Pengembangan Bahan Ajar, Ujian, dan Sistem Informasi PPs : Program Pascasarjana*)

PPSDM : Pusat Pengembangan Sumber daya Manusia*) Puslata : Pusat Layanan Pustaka

Pusmintas : Pusat Jaminan Kualitas PK : Pusat Keilmuan

PPM : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat

PAU-PPI : Pusat Antar Universitas–Pengembangan dan Peningkatan Instruksional Puslitgasis : Pusat Penelitian Kelembagaan dan Pengembangan Sistem

Pusjian : Pusat Pengujian Puskom : Pusat Komputer

PPBAC : Pusat Produksi Bahan Ajar Cetak Puslaba : Pusat Layanan Bahan Ajar

PPBANC : Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak UPBJJ : Unit Program Belajar Jarak Jauh

*) Unit ini dibentuk dengan SK Rektor

(4)

4. 3 Profil SDM UT

SDM adalah salah satu aspek kritis yang dapat menentukan kelangsungan hidup sebuah organisasi. Manajemen SDM di UT dibawah dua unit yang bernama unit kepegawaian dan pusat SDM. Unit kepegawaian bertanggung jawab terhadap proses rekruitmen, penempatan, rotasi, penghargaan pegawai, kesejahteraan pegawai dan tunjangan dan pensiun. Sementara itu pusat SDM bertanggung jawab terhadap manajemen pengembangan pegawai termasuk studi lanjut dan program pelatihan. SDM UT terdiri dari staf akademik dan staf administrasi serta staf pendukung. Staf akademik atau dosen, didefinisikan didalam Undang-Undang No.

14/2005 tentang guru dan dosen adalah guru profesional dan ilmuan yang mempunyai tanggung jawab utama untuk pengembangan, menyebarkan, dan mengubah ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pelayanan masyarakat.

Staf akademik di UT terdiri dari dosen tetap atau tidak tetap. Dosen tetap adalah staf akademik yang mempunyai status karyawan UT. Sebaliknya dosen tidak tetap adalah staf dosen atau praktisi yang berasal dari institusi lain yang terlibat sebagai penulis modul, penulis bahan ujian, mengoreksi ujian dan mengajar. Pada umumnya, SDM UT dapat dikatagorikan kedalam dua tipe karyawan manajemen inti dan karyawan outsoursing. Karyawan manajemen inti terdiri dari staf tetap dan statusnya sebagai karyawan pemerintah. Jumlah karyawan manajemen inti sekitar 1888 ( lihat Tabel 14 ). Sementara itu, karyawan outsoursing adalah karyawan tidak penuh waktu. Mereka terdiri dari beberapa tipe profesi yang dibutuhkan oleh UT, seperti penulis modul, pengajar, pengawas ujian mahasiswa, memfasilitas praktikum, penulis bahan ujian. Jumlah karyawan outsoursing sekitar 11.000, terdiri dari 9.000 tutor dan pengawas ujian mahasiswa.

Tugas utama dosen UT meliputi manajemen pengembangan dari multi media pengajaran, pengembangan soal ujian, penelitian dan pengabdian masyarakat. Sementara itu, staf administrasi yang bertanggung jawab untuk mendukung aktivitas staf akademik di UT. Termasuk staf administrasi umum, staf ITC, staf perpustakaan, staf laboratorium, dan staf fungsional (kamerawan, direktor film, lighting men, programer multimedia, soundmen, layout artistic dan

(5)

petugas arsip). Profil SDM UT dapat dipandang dari beberapa dimensi seperti lokasi, tingkat pendidikan, dan status pegawai. Jumlah total staf UT 1.856 terdiri dari 776 staf akademik dan 1.080 staf administrasi. Rincian staf dengan status pegawai dan berdasarkan jenis kelamin di tunjukkan pada Tabel 14 dan Tabel 15.

Tabel 14. SDM dengan status karyawan dan lokasi

Lokasi Staf Akademik Staf Administrasi Total

Kantor Pusat 323 556 879

Kantor Cabang 453 556 1009

Total 776 1080 1888

Sumber : Kepegawaian UT 28 Juli 2011

Tabel 15. Jumlah karyawan UT berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2011 Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Pria 1153 61,07

Wanita 735 38,93

Total Karyawan 1888 100

Sumber: Kepegawaian UT 28 Juli 2011

4.4 Pengelolaan SDM UT

Untuk menyelenggarakan berbagai program pendidikan tinggi berkualitas melalui sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh yang berkualitas dan mudah diakses, UT perlu memanfaatkan berbagai macam instrumen dan peralatan termasuk TIK dalam bidang akademik dan manajemen. Untuk itu UT harus didukung oleh SDM yang berkualitas dan kompeten, serta memiliki etika dan norma kerja yang sesuai dengan UT sebagai PTTJJ berkualitas dunia. Sebagai PTTJJ, UT perlu mendorong SDM agar selalu belajar melalui proses belajar secara mandiri baik pada tingkat individu, kelompok, maupun organisasi sehingga setiap SDM menjadi sangat mahir dalam pekerjaannya masing-masing.

Kondisi SDM UT saat ini dari sisi jumlah sudah mencukupi, namun dari sisi kompetensi dan komposisi masih perlu ditingkatkan dan direformulasi baik di UT-Pusat maupun di UPBJJ-UT, agar mampu bekerja sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai dan nilai-nilai yang ditetapkan UT. Pengembangan kompetensi dan komposisi SDM UT diarahkan pada terpenuhinya kebutuhan UT akan SDM

(6)

dalam bidang akademik, manajemen termasuk operasional, pengembangan dan produksi bahan ajar, dan pelayanan. Dosen perlu dikelompokkan berdasarkan bidang studi masing-masing. Kelompok bidang studi ini merupakan basis pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi. Komposisi SDM kelompok bidang studi ini perlu diatur agar tercapai komposisi yang seimbang antara Guru Besar, Lektor Kepala, Lektor, dan Asisten Ahli dalam setiap program studi.

Di samping itu, UT harus mengembangkan sistem perencanaan, rekrutmen, pengembangan, rotasi dan mutasi, sistem informasi SDM, remunerasi, penilaian kinerja, penanganan hukum, pemensiunan, dan pemutusan hubungan kerja dengan berbasis TIK. Adapun sasaran 11 didalam RENSTRA UT 2010-2021 untuk SDM UT tampak pada Tabel 16 di bawah ini.

Tabel 16. Sasaran 11 RENSTRA UT tentang SDM UT

Komponen Sasaran 2013 Sasaran 2021

1. Komposisi SDM UT memiliki SDM dalam jumlah, kualifikasi, dan komposisi yang

memadai dalam berbagai bidang keahlian akademik maupun administratif yang sesuai dengan kebutuhan dan kompetensinya.

UT secara terus menerus Mengembangkan SDM agar tercapai jumlah, kualifikasi, dan komposisi yang memadai dalam berbagai bidang

keahlian akademik maupun administratif yang sesuai dengan kebutuhan dan kompetensinya.

2.Sistem manajemen SDM

UT telah

menerapkan sistem pengelolaan SDM yang efektif dengan berbasis TIK.

UT telah memiliki sistem pengelolaan SDM yang integratif berbasis TIK.

Adapun Tahapan pencapaian sasaran 2010-2013 SDM UT seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 17.

(7)

Tabel 17. Tahapan Pencapaian Sasaran SDM UT 2010-2013

Akhir tahun

2010

Akhir tahun 2011 Akhir tahun 2012 Akhir tahun 2013

Komposisi SDM

UT telah:

a) Memiliki 50% dosen berkualifik asi akademik minimal sesuai dengan dipersyarat kan oleh UU Guru dan Dosen;

dan b) Memiliki

5% dosen berkualifik asi akademik doktor

UT telah:

a) Memiliki 53% dosen berkualifikas i akademik minimal

sesuai dengan dipersyaratka n oleh UU Guru dan Dosen; dan b) Memiliki 7%

dosen berkualifikas i akademik doktor.

UT telah:

a) Memiliki 60%

dosen

berkualifikasi akademik

minimal sesuai dengan

dipersyaratkan oleh UU Guru dan Dosen; dan b) Memiliki 7%

dosen

berkualifikasi akademik doktor.

UT telah:

a) Memiliki 90%

dosen

berkualifikasi akademik minimal sesuai dengan dipersyaratkan oleh UU Guru dan Dosen;

dan

b) Memiliki 15%

dosen

berkualifikasi akademik doktor.

c) Menempatkan seluruh pegawai berdasarkan kebutuhan organisasi UT dan

keterampilan serta

kompetensi SDM

Pengelolaan SDM

Mengembangka n desain sistem pengelolaan

SDM yang terarah dan terukur

Menerapkan sistem

pengelolaan SDM yang

efektif berbasis TIK.

Menerapkan sistem pengelolaan SDM yang

efektif berbasis TIK.

Memiliki sistem audit SDM.

 

Gambar

Gambar 4 Bagan Struktur Organisasi UT
Tabel 14. SDM dengan status karyawan dan lokasi
Tabel 16.  Sasaran 11 RENSTRA UT tentang SDM UT
Tabel 17. Tahapan Pencapaian Sasaran SDM UT 2010-2013

Referensi

Dokumen terkait

Ha az abszolút olvasáshatárt a magyar irodalom az 1410 körül kezdődő évtizedben lépte is át, ha kb. ekkortól lehet – közvetett eszközökkel, számításokkal

Dengan Widuri dapat dijadikan sebagai sistem media pengerjaan tugas yang terkolaborasi untuk mendukung kegiatan iLearning Education pada Perguruan Tinggi Raharja.. Dimana

Lingkungan fisik tempat seseorang tidur berpengaruh penting pada kemampuan untuk tertidur.Ventilasi yang baik adalah esensial untuk tidur yang tenang.Ukuran dan posisi tempat

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor lain di luar faktor- faktor yang telah dilakukan dalam penelitian terhadap adopsi inovasi

Me Memat matuh uhi ket i keten entua tuan pa n paka kaian # ian #ina inas Peg s Pegaw awai Ne ai Nege geri Si ri Sipi pil $i %i l $i %ing ngkun kunga gan n Pemerintah Kabupaten

Dalam hal ketentuan izin lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2)huruf e belum efektif diselenggarakan maka, pemohon izin dapat menggunakan Dokumen

Banyak media pembelajaran yang interaktif berbasis multimedia yang dikemas dalam bentuk CD pembelajaran dimana keterlibatan anak-anak hanya sebatas melihat dan

ini faktor-faktor yang digunakan yaitu Motivasi Belajar dan Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru karena berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang sudah